Abstrak
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, bahwa pendidikan yaitu sesuatu yag diperlukan oleh setiap manusia dan merupakan proses untuk mengembangkan karakter dan kepribadian seseorang.Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran Pada masa darurat Covid-19, Sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisidarurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing Sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua. Dengan demikian guru harus mampu beradaptasi dengan kondisi vandemi sekarang ini, sehingga guru harus mampu mengahadapi tantangan dengan kemampuan pembelajaran abad 21, yang penting adalah kemampuan beradaptasi (adaptability), memahami disiplin ilmu dari berbagai konteks, dan peka terhadap perkembangan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Guru harus memiliki daya inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam memformulasikan, mengkonstruk, menyusun, memodifikasi dan menyajikan informasi agar mudah dipahami sebagai suatu pengetahuan. Model blended learning menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pendidikan, gaya pembelajaran, dan menggunakan berbagai media berbasis teknologi.Model pembelajaran blended learning merupakan kombinasi dari pola pembelajaran langsung (tatap muka), belajar mandiri, dan pembelajaran menggunakan sistem online. Guru dan orangtua memiliki peran yang sama penting, dimana guru berperan sebagai fasilitator dan orangtua berperan sebagai pendukung
Kata Kunci : Pendidikan, Covid 19, Bleended learning
PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Abstrak
Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, bahwa pendidikan yaitu sesuatu yag diperlukan oleh setiap manusia dan merupakan proses untuk mengembangkan karakter dan kepribadian seseorang.Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran Pada masa darurat Covid-19, Sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisidarurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing Sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua. Dengan demikian guru harus mampu beradaptasi dengan kondisi vandemi sekarang ini, sehingga guru harus mampu mengahadapi tantangan dengan kemampuan pembelajaran abad 21, yang penting adalah kemampuan beradaptasi (adaptability), memahami disiplin ilmu dari berbagai konteks, dan peka terhadap perkembangan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Guru harus memiliki daya inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam memformulasikan, mengkonstruk, menyusun, memodifikasi dan menyajikan informasi agar mudah dipahami sebagai suatu pengetahuan. Model blended learning menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pendidikan, gaya pembelajaran, dan menggunakan berbagai media berbasis teknologi.Model pembelajaran blended learning merupakan kombinasi dari pola pembelajaran langsung (tatap muka), belajar mandiri, dan pembelajaran menggunakan sistem online. Guru dan orangtua memiliki peran yang sama penting, dimana guru berperan sebagai fasilitator dan orangtua berperan sebagai pendukung
Kata Kunci : Pendidikan, Covid 19, Bleended learning
PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN 02 PEDAWANG PEKALONGAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Penelitian Tindakan Kelasa Pada KURIKULUM MERDEKA 2022.pptx
1. Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PADA PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA
2. Biografi
Rektor Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Semarang
Pendidik Besar Psikolinguistik FBS UNNES
Tim Penilai Angka Kredit pendidik dan Pengawas
Tingkat Nasional
Saksi Ahli Bahasa Dirkrimsus POLDA Jateng
Hp./WA: 081 559 575859
Instagram: @subyantoro68
5. DEFINISI PTK
pada Kurikulum Merdeka
PENELITIAN YANG BERSIFAT REFLEKTIF OLEH GURU
(melibatkan ortu) DENGAN MELAKUKAN
TINDAKAN-TINDAKAN TERTENTU AGAR DAPAT
MEMPERBAIKI DAN ATAU MENINGKATKAN
PRAKTIK-PRAKTIK PEMBELAJARAN DI KELAS
(On/Off Line) SECARA PROFESIONAL
6. 1. On-the job problem-oriented
2. Problem-solving oriented
3. Empowering oriented
4. Improvement oriented
5. Multiple data collection
6. Cyclic
7. Partisipatory/ collaborative
1. FOKUS (hal yg
ditingkatkan)
PENELITIAN
2. TINDAKAN PENELITIAN
(hal yang dilakukan)
3. TEMPAT
PELAKSANAAN
PENELITIAN
4. WAKTU PELAKSANAAN
PENELITIAN
5. Disajikan dalam bentuk
FRASA NOMINA
7. (Judul Asli)
PENGGUNAAN WHATSHAP GROUP UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI
TERHADAP HARMONISASI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM
PANCASILA PADA SISWA KELAS XI UPW 2 SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
PENINGKATAN SIKAP PEDULI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN WHATSHAP
GROUP TERHADAP HARMONISASI HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA
DALAM PANCASILA
PADA SISWA KELAS XI UPW 2 SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
(Judul Revisi)
PENINGKATAN SIKAP PEDULI SEBAGAI BENTUK HARMONISASI HAK DAN
KEWAJIBAN ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION
BERBANTUAN WHATSHAP GROUP
PADA SISWA KELAS XI UPW 2 SMK NEGERI 1 KARANGANYAR
SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
8. • PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP HIDROKARBON
MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK BERBASIS STEM DI
KELAS XI SEMESTER 1 SMA N 9 SEMARANGTAHUN PELAJARAN
2019/2020
• UPAYA MENGURANGI PERILAKU BULLYING MELALUI LAYANAN
KLASIKAL DENGAN METODE SOSIO DRAMA PADA PESERTA
DIDIK KELAS X MIPA 1 DI SMA NEGERI 9 KOTA SEMARANG
SEMESTER ITAHUN PELAJARAN 2019-2020
• PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI BIDANG
BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL MENGATASI STRES DAN DEPRESI
SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK KELAS X
MIPA 7 DI SMA NEGERI 9 SEMARANG SEMESTER ITAHUN
PELAJARAN 2019-2020
9. PENGGUNAAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEM UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN DALAM MEMBUKTIKAN
FOTOSINTESIS MENGHASILKAN KARBOHIDRAT PADA
PESERTA DIDIK KELAS XII.MIPA.4 DI SMA N 9 KOTA
SEMARANG SEMESTER GASALTAHUN PELAJARAN 2019-2020
PENINGKATAN KINERJA STAFTATA USAHA DALAM
MELAKSANAKANTUGAS HARIAN MELALUI KEGIATAN
WORKSHOP DI SMA NEGERI 1 MAJENANG SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PENULISAN
PTK MELALUI PENGIMBASAN HASIL BINTEK PENULISAN PTK
DI SMA NEGERI 1 MAJENANG SEMESTER 2TAHUN PELAJARAN
2018/2019
10. CONTOH JUDUL PTK (Kurikulum 2013)
MODEL 1
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN
TEKS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL
PADA PESERTA DIDIK KELAS XD DI SMA NEGERI 1
KOTA SEMARANG SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MODEL 2
PENGGUNAAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN MEDIA
AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA
BERDASARKAN TEKS CERITA PENDEK PADA PESERTA DIDIK KELAS
XD DI SMA NEGERI 1 KOTA SEMARANG SEMESTER 1 TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
11. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. (Identifikasi Masalah)
C. (Batasan Masalah)
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Penelitian
12. LATAR BELAKANG PADA PTK
1. Latar praktis (jawaban dari mengapa
kompetensi tertentu itu ingin
ditingkatkan) berorientasi pada
pencapaian indikator
2. Latar teoretis pentingnya kompetensi
itu ditingkatkan dari dukungan teori, dan
mengapa tindakan tertentu itu
diterapkan
13. MERUMUSKAN MASALAH
1. Menentukan kompetensi yang paling sulit
dikuasai oleh peserta didik
2. Menetapkan kelas yang paling kurang dalam
menguasai kompetensi yang dipilih di antara
kelas yang ada
3. Memilih alternatif terbaik untuk meningkatkan
penguasaan kompetensi yang dianggap sulit
dikuasai
14. MERUMUSKAN MASALAH
1. Proses pembelajaran
2. Peningkatan kompetensi belajar
3. Perubahan perilaku hasil
pembelajaran
15. CONTOH RUMUSAN MASALAHYANG
SERING DITEMUI
• Apakah proses pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan X (tindakan) dapat
meningkatkanY (kompetensi yang akan
ditingkatkan) pada peserta didik kelas ...
semester ... tahun pelajaran ...?
• DapatkahY (kompetensi yang akan
ditingkatkan) ditingkatkan dengan
menggunakan X (tindakan) pada peserta didik
kelas ... semester ... tahun pelajaran ...?
16. 1) Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan x (tindakan) untuk
meningkatkan y (kompetensi yang akan ditingkatkan)
pada siswa kelas ... semester ... tahun pelajaran ...?
2) Seberapa banyak peningkatan y setelah diberikan
pembelajaran dengan menggunakan x pada siswa
kelas ... semester ... tahun pelajaran ...?
3) Bagaimanakah perubahan perilaku yang menyertai
peningkatan y setelah diberikan pembelajaran x pada
siswa kelas ... semester ... tahun pelajaran ...?
CONTOH RUMUSAN MASALAH
(Kurikulum 2006 KTSP)
17. CONTOH TUJUAN PENELITIAN YANG
BANYAK DITEMUI
1) untuk meningkatan motivasi belajar siswa kelas X.3
SMA Negeri 3 Demak pada pembelajaran penulis
gagasan dalam bentuk paragraf melalui penerapan
metode quantum learning.
2) untuk meningkatan keterampilan menulis gagasan
dalam bentuk paragraf pada siswa kelas X.3 SMA
Negeri 3 Demak melalui penerapan metode quantum
learning.
18. TUJUAN PENELITIAN
1. SELARAS DENGAN RUMUSAN MASALAH
2. BENTUK VERBAL DARI RUMUSAN MASALAH
a. mendiskripsi pelaksanaan pembelajaran dengan
variabel x untuk meningkatkan y pada siswa ...
b. mendeskripsi peningkatan y setelah dilaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan x pada siswa
...
c. mendeskripsi perubahan perilaku yang menyertai
peningkatan y setelah diberikan pembelajaran
dengan x pada siswa ....
19. 1. Bagaimanakah proses pembelajaran meningkatkan
keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita
pendek dengan menggunakan pendekatan scientific
berbantuan media audiovisual pada peserta didik
kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang?
2. Bagaimanakah perubahan perilaku menghargai dan
mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai
anugerah tuhan yang maha esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan sebagai wujud sikap
religius setelah mengikuti pembelajaran
keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita
pendek dengan menggunakan pendekatan scientific
berbantuan media audiovisual pada peserta didik
kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang?
CONTOH RUMUSAN MASALAH (Kurikulum 2013)
20. 3. Bagaimanakah kualitas perubahan perilaku percaya diri,
peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa
jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti
pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita
pendek dengan menggunakan pendekatan scientific
berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas kelas
Xd SMA Negeri 1 Semarang?
4. seberapa banyak peningkatan pengetahuan bercerita
berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan
pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada
peserta didik kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang?
5. seberapa banyak peningkatan keterampilan bercerita
berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan
pendekatan scientific berdasarkan media audiovisual pada
peserta didik kelas kelas Xd SMA Negeri 1 Semarang?
lanjutan
21. TUJUAN PENELITIAN
1. Mendeskripsi proses pembelajaran meningkatkan
keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita pendek
dengan menggunakan pendekatan scientific berbantuan
media audiovisual pada peserta didik kelas VIId SMP
Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali.
2. Mendeskripsi perubahan perilaku menghargai dan
mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai
anugerah tuhan yang maha esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan sebagai wujud sikap religius
setelah mengikuti pembelajaran keterampilan bercerita
berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan
pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada
peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten
Boyolali.
22. 3. mendeskripsi kualitas perubahan perilaku percaya diri,
peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa
jangka pendek sebagai wujud sikap sosial setelah mengikuti
pembelajaran keterampilan bercerita berdasarkan teks cerita
pendek dengan menggunakan pendekatan scientific
berbantuan media audiovisual pada peserta didik kelas VIId
SMP Negeri 1 Ampel kabupaten Boyolali.
4. mendeskripsi peningkatan pengetahuan bercerita
berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan
pendekatan scientific berbantuan media audiovisual pada
peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten
Boyolali.
5. mendeskripsi peningkatan keterampilan bercerita
berdasarkan teks cerita pendek dengan menggunakan
pendekatan scientific berdasarkan media audiovisual pada
peserta didik kelas VIId SMP Negeri 1 Ampel kabupaten
Boyolali.
lanjutan
24. KAJIAN PUSTAKA
MENGKAJI PENELITIAN YANG RELEVAN
DENGAN PENELITIAN YANG AKAN DIBUAT
PENELITIAN YANG DIKAJI BISA BERUPA
LAPORAN PENELITIAN, MAKALAH HASIL
PENELITIAN, ATAUPUN ARTIKEL HASIL
PENELITIAN
25. LANDASAN TEORETIS
MEMILIH TEORI YANG SESUAI DENGAN HAL
YANG AKAN DITINGKATKAN ATAU
DIPECAHKAN MASALAHNYA DAN TEORI
YANG BERKAITAN DENGAN TINDAKAN
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH ITU.
TEORI MEMPERHATIKAN SUMBER PUSTAKA
DAN KEMUTAKHIRAN.
26. KERANGKA BERPIKIR
RASIONALISASI HUBUNGAN ANTARA
TEORI YANG BERKAITAN DENGAN HAL
YANG AKAN DITINGKATKAN ATAU
DIPECAHKAN MASALAHNYA DAN TEORI
YANG BERKAITAN DENGAN TINDAKAN
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH ITU.
TIDAK ADA LAGI KUTIPAN.
27. KONDISI
AWAL
KONDISI AKHIR
27
TINDAKAN
Guru :
Belum menggunakan
pendekatan kontekstual
peserta didik :
Hasil belajar Bahasa
Indonesia rendah
MENGGUNAKAN
PENDEKATAN
KONTEKSTUAL
SIKLUS I
Kontekstual yang abstrak
SIKLUS II
Kontekstual abstrak dan
konkret
HASIL BELAJAR
BAHASA INDONESIA
MENINGKAT
28.
29. HIPOTESIS TINDAKAN
MENJAWAB PERUMUSAN MASALAH YANG
DIAJUKAN
MERUPAKAN JAWABAN SEMENTARA
BERDASARKAN PADA KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR
MERUPAKAN HIPOTESIS TINDAKAN BUKAN
HIPOTESIS PENELITIAN
30. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Fokus Penelitian
E. Indikator Kinerja
F. Alat Pengumpulan Data
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Teknik Analisis Data
31. DESAIN SIKLUS PTK
SIKLUS 1 SIKLUS 2
REFLEKSI
OBSERVASI
TINDAKAN
PERENCANAAN
PERENCANAAN
TINDAKAN
OBSERVASI
REFLEKSI
Tripp (1996)
33. SETTING PENELITIAN
1. WAKTU PENELITIAN
A. KAPAN PENELITIAN ITU DILAKUKAN
B. BERI ALASAN MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN
PADA WAKTU ITU (KHUSUSNYA PADA TINDAKAN)
2. TEMPAT PENELITIAN
A. DIMANA PENELITIAN ITU DILAKUKAN
B. BERI ALASAN MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN
PADA TEMPAT ITU
34. SUBJEK PENELITIAN
PADA PTK TIDAK MENGGUNAKAN
ISTILAH POPULASI, SAMPLE, DAN TEKNIK
SAMPLING
SUBJEKNYA HAL YANG AKAN
DITINGKATKAN DARI SISWA (DAPAT
GURU DAN SEBAGAINYA)
35. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
1.Berbagai Alat Tes
2.Catatan Anekdot
3.Catatan Lapangan
4.Deskripsi Perilaku Ekologis
5.Analisis Dokumen
6.Catatan Harian
7.Logs
8.Kartu Cuplikan Butir
9.Portofolio
10. Angket
11. Wawancara
12. Sosiometrik
13. Jadwal dan Cheklist
Interaksi
14. Rekaman Pita
15. Rekaman Video
16. Foto
17. Penampilan Subjek
Penelitian dalam
Penelitian
36. ANALISIS DATA
TIDAK HARUS MENGGUNAKAN UJI STATISTIC
MENGGUNAKAN ANALISIS DESKRIPTIF :
A. HASIL BELAJAR DIANALISIS DENGAN ANALISIS
DESKRIPTIF KOMPARATIF YAITU MEMBANDINGKAN
NILAI TES ANTARSIKLUS MAUPUN DENGAN
INDIKATOR KINERJA
B. DATA YANG DIPEROLEH DARI NONTES DIANALISIS
DENGAN DESKRIPTIF KUALITATIF
37. INDIKATOR KINERJA
1. MERUPAKAN KONDISI AKHIR YANG DIHARAPKAN
2. DIDASARKAN PADA PENGALAMAN YANG LALU
3. PERLU PERTIMBANGAN UNTUK MENETAPKAN
INDIKATOR KINERJA (JANGAN TERLALU TINGGI)
4. MISALNYA BIASANYA NILAI RATA-RATA ULANGAN
HARIAN 5,2; INDIKATOR KINERJANYA MENJADI 6,5
(JANGAN MENJADI 9,0)
38. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASANNYA
A. DESKRIPSI KONDISI AWAL
B. DESKRIPSI HASIL SIKLUS I
1. PROSES PEMBELAJARAN
2. PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN
3. PERUBAHAN PERILAKU HASIL PEMBELAJARAN
4. REFLEKSI SIKLUS 1
C. DESKRIPSI HASIL SIKLUS II (SPT SIKLUS I)
D. PEMBAHASAN TIAP SIKLUS & ANTARSIKLUS
40. SIMPULAN
1. Paralel dengan rumusan masalah penelitian
2. Merupakan sintesis dari berbagai penemuan penelitian
3. Bersifat terpadu dan menyeluruh, mengemukakan
seluruh hasil penelitian sebagai kesatuan yang utuh dari
data yang bersifat terpisah (berbeda dengan hasil
penelitian yang bersifat automistik dan sintetik tiap
variabel)
4. Dapat dilanjutkan pembahasan kesimpulan penelitian
dari berbagai teori keilmuan dan hasil penelitian lain
yang relevan.
41. SARAN
1. Di dasarkan pada simpulan penelitian yang diperoleh
2. Dijabarkan secara terinci (misalnya untuk depdiknas,
lembaga, kepala sekolah, guru, siswa)
3. Bersifat operasional, mudah dimengerti
42. 42
KAIDAH PENULISAN
DAFTAR PUSTAKA
• Daftar yang ditulis harus sesuai dengan pustaka yang
dirujuk dalam artikel.
• Sebaliknya, yang dirujuk pada artikel harus ditulis
dalam daftar pustaka.
• Daftar pustaka ditulis sesuai dengan kaidah penulisan
daftar pustaka.
• Perlu diperhatikan pula kemutahiran (setidaknya
sepuluh tahun terakhir dan diusahakan dari hasil-hasil
penelitian atau jurnal ilmiah) dan relevansi pustaka
tersebut.
43. 1. Laporan hasil penelitian yang dilengkapi dengan berita acara
yang membuktikan bahwa hasil penelitian tersebut telah
diseminarkan di sekolah/madrasahnya.
2. Seminar dilaksanakan di sekolah/madrasah/ KKG/ MGMP
wilayah/atau tempat lain sesuai dengan yang dipersyaratkan,
yaitu dihadiri minimal 15 orang guru dari 3 sekolah setingkat.
Syarat tersebut tidak berlaku untuk sekolah di daerah terpencil/
khusus/Sekolah Indonesia Luar Negeri. Bukti kegiatan seminar ini
tidak berlaku untuk angka kredit pengembangan diri dan
presentasi forum ilmiah.
PELAPORAN HASIL PTK/PTS
44. 3. Berita acara berisi keterangan waktu, tempat, peserta, notulen
seminar, dan dilengkapi dengan daftar hadir peserta dan
ditandatangani oleh ketua panitia seminar dan kepala
sekolah/madrasah yang ditempati seminar atau ketua
KKG/MGMP wilayah.
4. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan minimal 2 (dua)
siklus, satu siklus minimal dua kali pertemuan.
5. Semua bukti fisik di atas memerlukan: jaminan keaslian dari
kepala sekolah/madrasah; dan surat keterangan dari kepala
sekolah/madrasah yang menyatakan bahwa copy dari
buku/jurnal/makalah tersebut telah disimpan di perpustakaan
sekolah/ madrasah sebagai referensi.