SlideShare a Scribd company logo
Degradasi Pewarna Methylene Blue Menggunakan Powder TiO2 Food-Grade di Bawah
Sinar Matahari
Lisda Damayanti, Sindi Sitasari, Singgih Wibowo
Politeknik AKA Bogor
Jalan Pangeran Sogiri 283, Tanah Baru, Bogor, Indonesia
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh material titanium dioksida
(TiO2) food-grade terhadap degradasi pewarna metilene blue (MB) di bawah sinar matahari.
Massa material TiO2 pada larutan MB divariasi untuk mengetahui berapa jumlah TiO2 yang
dibutuhkan. Hasil degradasi terbaik ditunjukkan oleh sampel dengan penggunaan TiO2
sebanyak 5 g dengan waktu 2 jam. Dari data – data yang diperoleh juga didapatkan hasil bahwa
sinar matahari tidak berpengaruh banyak terhadap proses degradasi MB dengan kata lain TiO2
foodgrade tidak memiliki aktivitas fotokatalitik.
Kata kunci : TiO2, foodgrade, methylene blue
ABSTRACT
The purpose of this research is to study the effect of food-grade TiO2 on MB
degradation under Sun light radiation. The mass of TiO2 was varied to investigate the efficient
number of TiO2 needed. The best degradation result was shown by 5 g TiO2 sample with time
of 2 h. From collected data, we concluded that Sun light did not play important role in the MB
degradation process. The food-grade TiO2 did not show any photocatalytic activity.
Keywords: TiO2, foodgrade, methylene blue
PENDAHULUAN
TiO2 merupakan senyawa metal oksida berwarna putih yang tahan karat, tidak beracun
dan merupakan salah satu katalis yang paling stabil, paling sering digunakan dibandingkan
dengan katalis lainnya (Abdullah, 2011). Beberapa penelitian membuktikan bahwa TiO2 yang
berada dalam larutan tersuspensi merupakan katalis yang sangat efektif dan efisien digunakan
dalam proses fotokatalitik. TiO2 yang berukuran nano memiliki nilai rasio luas permukaan
terhadap volume yang besar. Hal ini memungkinkan terjadinya pemisahan serta penangkapan
muatan secara lebih efisien pada permukan. Sehingga akan menaikkan jumlah cahaya yang
terabsorbsi dan baik untuk sebuah proses degradasi (Timuda, 2010).
TiO2 digunakan dalam berbeagai aplikasi antara lain sebagai fotokatalis, self cleaning,
sebagai sel surya untuk menghasilkan energi listrik, sebagai sensor biologi dan kimia, sebagai
pengendalian korosi dengan menggunakan metode pelapisan, sebagai pigmen putih untuk cat
atau produk kosmetik, sebagai pelapis optik, sebagai campuran keramik dan sebagai devais
elektrik (Diebold, 2003).
TiO2 merupakan semikonduktor yang sering digunakan, karena TiO2 memilki memiliki
pita celah yang besar (>3,00 eV) sehingga mampu menyerap energi foton pada sebagian besar
spektrum cahaya matahari khususnya spectrum sinar UV (Yumono, et all, 2010). Pita celah
dari TiO2 rutile adalah 3,0 eV setara dengan energi cahaya dengan panjang gelombang 413 nm,
sedangkan pita celah dari TiO2 anatase adalah 3,2 eV setara dengan energi cahaya dengan
panjang gelombang 388 nm (Narayan, 2011). Sepanjang penelusuran referensi yang ada, kami
belum menemukan penelitian TiO2 dengan kualitas food grade untuk aktifitas fotokatalitik.
Sehingga menarik bagi kami untuk menelitinya. Pada penelitian ini kami menggunakan
material TiO2 food grade untuk mendegradasi pewarna metilene blue dengan bantuan cahaya
matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah TiO2 food grade memiliki aktivitas
fotokatalitik.
METODE
Sebanyak 0,0050 g serbuk MB ditimbang dengan neraca analitik dan dilarutkan dalam
500 mL aquades untuk membuat larutan MB 10 ppm. Larutan dipisah dalam beberapa wadah,
satu wadah sebagai standard dan disimpan dalam kondisi gelap. Larutan lainnya digunakan
untuk proses degradasi dengan penambahan TiO2 dengan variasi 0, 5, 10, 15, dan 20 g dan di
aduk menggunakan batang pengaduk. Selanjutnya sampel diletakkan di bawah sinar matahari
dan setiap jam ke-1, ke-2, ke-3 larutan MB diambil sebanyak 10 mL untuk diuji absorbansinya
menggunakan spektrofotometri ultraviolet – visible (UV-Vis).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-vis setiap sampel
ditunjukkan pada tabel 1. Absorbansi larutan standar MB 10 ppm terukur 2,074 dan digunakan
sebagai absorbansi awal. Setelah diberi perlakuan variasi TiO2 dan lama penyinaran sinar
matahari diperoleh hasil yang bervariasi. Dengan penambahan material TiO2 yang dicelupkan
dalam larutan MB, nilai absorbansi akan turun secara signifikan pada sampel dengan massa 5
g. Material TiO2 memiliki pori – pori yang dimungkinkan menyerap senyawa MB sehingga
terjadi proses adsorpsi. Hal ini dibuktikan dengan hasil pada kondisi gelap, larutan MB juga
mengalami penurunan nilai absorbansi. Terjadi variasi hasil pada sampel 10, 15 dan 20 g hal
ini dimungkinkan karena maksimal pemberian TiO2 adalah sebanyak 5 g. Sehingga
penambahan TiO2 berlebih justru memperkeruh dan meningkatkan nilai absorbansi larutan
MB. Sedangkan pada sampel 0 g, terjadi penurunan absorbansi yang tidak signifikan dan
dimungkinkan karena sinar UV pada spectrum matahari mempengaruhi sedikit penurunan
absorbansi MB. Pada jam kedua terjadi penurunan nilai absorbansi pada semua sampel, hal ini
dikarenakan proses adsorpsi masih terjadi sedangkan pada jam ke tiga proses dimungkinkan
sudah mncapai titik jenuh dan nilai absorbansi kembali naik.
Tabel 1. Nilai absorbansi sampel larutan MB dengan variasi TiO2
Massa TiO2 (g) Absorbansi (a.u.)
1 jam 2 jam 3 jam
0 1,712 1,588 1,566
5 0,079 0,057 0,081
10 0,136 0,098 0,860
15 0,157 0,081 0,740
20 0,127 0,570 0,410
Data absorbansi yang diperoleh dari berbagai massa TiO2 yang ditambahkan, dan lama
proses penjemuran, dapat diketahui bahwa nilai absorbansi yang terendah adalah pada
penambahan 5 g TiO2 dengan durasi penjemuran selama 2 jam. Nilai absorbansi yang rendah
ini menunjukkan penyerapan spektrum warna dari spektofotometer UV-VIS juga rendah
karena kepekatan warnanya sudah berkurang drastis dari sebelumnya, sehingga sinar yang
diserap juga sedikit. Hal itu menunjukkan bahwa penambahan 5 g TiO2 ke dalam larutan MB
10 ppm dan dijemur selama 2 jam memberikan hasil yang paling efektif.
Data pada table 1 dapat diubah menjadi data persentase degradasi dengan menggunakan
persamaan berikut,
%𝐷 =
𝐴0−𝐴𝑖
𝐴𝑖
× 100% (1)
Dari persamaan diatas didapatkan nilai persentase degradasi tiap sampel dan tiap waktu
perlakuan. Hasil ditunjukkan pada gambar 1. Terlihat pada sampel 0 g, terdapat lebih dari
17,45% larutan MB terdegradasi pada jam pertama. Hal ini menunjukkan pengaruh dari sinar
matahari yang lebih khusus sinar UV pada spektrumnya yang mampu mendegradasi sedikit
senyawa MB. Hal ini dikarenakan sinar UV memiliki energy yang lebih tinggi disbanding
spectrum cahaya tampak. Akan tetapi sinar UV hanya sebesar 5% terkandung di spectrum sinar
matahari.
Gambar 1. %Degradasi larutan MB dengan variasi massa TiO2 dan waktu.
Selanjutnya pada sampel dengan penambahan TiO2 terlihat jelas persentase
degradasinya yang nyaris mencapai 100%. Hasil terbaik diperoleh sampel dengan penambahan
TiO2 5 g yaitu sebesar 97,25% pada jam ke dua. Sementara pada jam ketiga dimungkinkan
sampel sudah jenuh dan tidak dapat menyerap senyawa MB dengan maksimal sehingga nilai
absorbansiny kembali naik.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa TiO2 mampu untuk
menyerap secara adsorbsi pewarna MB dan diperoleh persentase degradasi terbaik pada sampel
17.45
23.43 24.49
96.19 97.25 96.0993.44 95.27
58.53
92.43
96.09
64.32
93.88
72.52
80.23
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3
%Degradasi
0 gram
5 gram
10 gram
15 gram
20 gram
5 g dan jam ke-2 yaitu 97.35%. Hasil ini juga menunjukkan bahwa TiO2 food grade belum
memiliki aktifitas fotokatalitik. Proses degradasi masih didominasi oleh proses adsoprsi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Arutanti, O. Isnaeni, V.A. Fitria, I. Amalia. Maturi. Aliah, H. dan Khairurijjal.,
2011, Pengolahan Air Limbah dengan Material Struktur Nanometer, Jurnal Seminar
Kontribusi Fisika, INV05.
Diebold, U., 2003.” The Surface Science Of Titanium Dioxside”. Surface Science Reports. vol
48, hal 53-229.
Narayan, M.R., 2011. “Dye Sensitized Solar Cells Based on Natural Photosensitizers”.
Renewable and Sustainable Energy Reviews. vol.16, issue 1, hal. 208-215.
Timuda, G.E., 2010.”Sintesis Partikel Nanokristalline TiO2 untuk Aplikasi Sel Surya
Menggunakan Metode Sonokimia”. Prosiding pertemuan ilmiah XXIV HFI jateng dan
DIY, hal 104-109.
Yuwono, H.A., Dhaneswara, D., Ferdiansyah, A., Rahman, A., 2011.” Sel Surya Tersensitasi
Zat Pewarna Berbasis Nanopartikel TiO2 Hasil Proses Sol-Gel Dan Perlakuan Pasca-
Hidrotermal”. Jurnal Material dan Energi Indonesia.Vol. 01, No. 03, hal 127 – 140.

More Related Content

Similar to Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food grade di bawah sinar matahari

Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2
Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2
Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2Muh Amin
 
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air LimbahPenggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air LimbahMuhammadSyahrul48
 
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012Edi Mikrianto
 
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasiHaInYoo
 
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxPPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxAAinurFadilla
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food grade di bawah sinar matahari (10)

Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2
Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2
Densitas ubin keramik terfotokatalis ti o2
 
Sol gel zefri
Sol gel zefriSol gel zefri
Sol gel zefri
 
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air LimbahPenggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
Penggunaan Teknologi Sinar UV pada pengolahan Air Limbah
 
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
Presentasi kelompok 6 (ssa) 2012
 
Proses pengelantangan
Proses pengelantanganProses pengelantangan
Proses pengelantangan
 
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
119050890 laporan-praktikum-analisis-farmasi
 
Sol gel
Sol gelSol gel
Sol gel
 
Celup nilon asam
Celup nilon   asamCelup nilon   asam
Celup nilon asam
 
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptxPPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
PPT KAPSEL_A. AINUR FADILLA.pptx
 
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045 Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
Usr local_www_artikel_downloads_20131031092044-07-13008045
 

Recently uploaded

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...athayaahzamaulana1
 
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfhandarlukito811
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikvalentinorossi39
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...ProfesorCilikGhadi
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XInurulspd912
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfKangKarebeth
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptxemiliawati098
 

Recently uploaded (7)

SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 

Penelitian degradasi pewarna methylene blue menggunakan powder ti o2 food grade di bawah sinar matahari

  • 1. Degradasi Pewarna Methylene Blue Menggunakan Powder TiO2 Food-Grade di Bawah Sinar Matahari Lisda Damayanti, Sindi Sitasari, Singgih Wibowo Politeknik AKA Bogor Jalan Pangeran Sogiri 283, Tanah Baru, Bogor, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh material titanium dioksida (TiO2) food-grade terhadap degradasi pewarna metilene blue (MB) di bawah sinar matahari. Massa material TiO2 pada larutan MB divariasi untuk mengetahui berapa jumlah TiO2 yang dibutuhkan. Hasil degradasi terbaik ditunjukkan oleh sampel dengan penggunaan TiO2 sebanyak 5 g dengan waktu 2 jam. Dari data – data yang diperoleh juga didapatkan hasil bahwa sinar matahari tidak berpengaruh banyak terhadap proses degradasi MB dengan kata lain TiO2 foodgrade tidak memiliki aktivitas fotokatalitik. Kata kunci : TiO2, foodgrade, methylene blue ABSTRACT The purpose of this research is to study the effect of food-grade TiO2 on MB degradation under Sun light radiation. The mass of TiO2 was varied to investigate the efficient number of TiO2 needed. The best degradation result was shown by 5 g TiO2 sample with time of 2 h. From collected data, we concluded that Sun light did not play important role in the MB degradation process. The food-grade TiO2 did not show any photocatalytic activity. Keywords: TiO2, foodgrade, methylene blue PENDAHULUAN TiO2 merupakan senyawa metal oksida berwarna putih yang tahan karat, tidak beracun dan merupakan salah satu katalis yang paling stabil, paling sering digunakan dibandingkan dengan katalis lainnya (Abdullah, 2011). Beberapa penelitian membuktikan bahwa TiO2 yang berada dalam larutan tersuspensi merupakan katalis yang sangat efektif dan efisien digunakan dalam proses fotokatalitik. TiO2 yang berukuran nano memiliki nilai rasio luas permukaan terhadap volume yang besar. Hal ini memungkinkan terjadinya pemisahan serta penangkapan muatan secara lebih efisien pada permukan. Sehingga akan menaikkan jumlah cahaya yang terabsorbsi dan baik untuk sebuah proses degradasi (Timuda, 2010).
  • 2. TiO2 digunakan dalam berbeagai aplikasi antara lain sebagai fotokatalis, self cleaning, sebagai sel surya untuk menghasilkan energi listrik, sebagai sensor biologi dan kimia, sebagai pengendalian korosi dengan menggunakan metode pelapisan, sebagai pigmen putih untuk cat atau produk kosmetik, sebagai pelapis optik, sebagai campuran keramik dan sebagai devais elektrik (Diebold, 2003). TiO2 merupakan semikonduktor yang sering digunakan, karena TiO2 memilki memiliki pita celah yang besar (>3,00 eV) sehingga mampu menyerap energi foton pada sebagian besar spektrum cahaya matahari khususnya spectrum sinar UV (Yumono, et all, 2010). Pita celah dari TiO2 rutile adalah 3,0 eV setara dengan energi cahaya dengan panjang gelombang 413 nm, sedangkan pita celah dari TiO2 anatase adalah 3,2 eV setara dengan energi cahaya dengan panjang gelombang 388 nm (Narayan, 2011). Sepanjang penelusuran referensi yang ada, kami belum menemukan penelitian TiO2 dengan kualitas food grade untuk aktifitas fotokatalitik. Sehingga menarik bagi kami untuk menelitinya. Pada penelitian ini kami menggunakan material TiO2 food grade untuk mendegradasi pewarna metilene blue dengan bantuan cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah TiO2 food grade memiliki aktivitas fotokatalitik. METODE Sebanyak 0,0050 g serbuk MB ditimbang dengan neraca analitik dan dilarutkan dalam 500 mL aquades untuk membuat larutan MB 10 ppm. Larutan dipisah dalam beberapa wadah, satu wadah sebagai standard dan disimpan dalam kondisi gelap. Larutan lainnya digunakan untuk proses degradasi dengan penambahan TiO2 dengan variasi 0, 5, 10, 15, dan 20 g dan di aduk menggunakan batang pengaduk. Selanjutnya sampel diletakkan di bawah sinar matahari dan setiap jam ke-1, ke-2, ke-3 larutan MB diambil sebanyak 10 mL untuk diuji absorbansinya menggunakan spektrofotometri ultraviolet – visible (UV-Vis). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-vis setiap sampel ditunjukkan pada tabel 1. Absorbansi larutan standar MB 10 ppm terukur 2,074 dan digunakan sebagai absorbansi awal. Setelah diberi perlakuan variasi TiO2 dan lama penyinaran sinar matahari diperoleh hasil yang bervariasi. Dengan penambahan material TiO2 yang dicelupkan dalam larutan MB, nilai absorbansi akan turun secara signifikan pada sampel dengan massa 5 g. Material TiO2 memiliki pori – pori yang dimungkinkan menyerap senyawa MB sehingga terjadi proses adsorpsi. Hal ini dibuktikan dengan hasil pada kondisi gelap, larutan MB juga
  • 3. mengalami penurunan nilai absorbansi. Terjadi variasi hasil pada sampel 10, 15 dan 20 g hal ini dimungkinkan karena maksimal pemberian TiO2 adalah sebanyak 5 g. Sehingga penambahan TiO2 berlebih justru memperkeruh dan meningkatkan nilai absorbansi larutan MB. Sedangkan pada sampel 0 g, terjadi penurunan absorbansi yang tidak signifikan dan dimungkinkan karena sinar UV pada spectrum matahari mempengaruhi sedikit penurunan absorbansi MB. Pada jam kedua terjadi penurunan nilai absorbansi pada semua sampel, hal ini dikarenakan proses adsorpsi masih terjadi sedangkan pada jam ke tiga proses dimungkinkan sudah mncapai titik jenuh dan nilai absorbansi kembali naik. Tabel 1. Nilai absorbansi sampel larutan MB dengan variasi TiO2 Massa TiO2 (g) Absorbansi (a.u.) 1 jam 2 jam 3 jam 0 1,712 1,588 1,566 5 0,079 0,057 0,081 10 0,136 0,098 0,860 15 0,157 0,081 0,740 20 0,127 0,570 0,410 Data absorbansi yang diperoleh dari berbagai massa TiO2 yang ditambahkan, dan lama proses penjemuran, dapat diketahui bahwa nilai absorbansi yang terendah adalah pada penambahan 5 g TiO2 dengan durasi penjemuran selama 2 jam. Nilai absorbansi yang rendah ini menunjukkan penyerapan spektrum warna dari spektofotometer UV-VIS juga rendah karena kepekatan warnanya sudah berkurang drastis dari sebelumnya, sehingga sinar yang diserap juga sedikit. Hal itu menunjukkan bahwa penambahan 5 g TiO2 ke dalam larutan MB 10 ppm dan dijemur selama 2 jam memberikan hasil yang paling efektif. Data pada table 1 dapat diubah menjadi data persentase degradasi dengan menggunakan persamaan berikut, %𝐷 = 𝐴0−𝐴𝑖 𝐴𝑖 × 100% (1)
  • 4. Dari persamaan diatas didapatkan nilai persentase degradasi tiap sampel dan tiap waktu perlakuan. Hasil ditunjukkan pada gambar 1. Terlihat pada sampel 0 g, terdapat lebih dari 17,45% larutan MB terdegradasi pada jam pertama. Hal ini menunjukkan pengaruh dari sinar matahari yang lebih khusus sinar UV pada spektrumnya yang mampu mendegradasi sedikit senyawa MB. Hal ini dikarenakan sinar UV memiliki energy yang lebih tinggi disbanding spectrum cahaya tampak. Akan tetapi sinar UV hanya sebesar 5% terkandung di spectrum sinar matahari. Gambar 1. %Degradasi larutan MB dengan variasi massa TiO2 dan waktu. Selanjutnya pada sampel dengan penambahan TiO2 terlihat jelas persentase degradasinya yang nyaris mencapai 100%. Hasil terbaik diperoleh sampel dengan penambahan TiO2 5 g yaitu sebesar 97,25% pada jam ke dua. Sementara pada jam ketiga dimungkinkan sampel sudah jenuh dan tidak dapat menyerap senyawa MB dengan maksimal sehingga nilai absorbansiny kembali naik. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa TiO2 mampu untuk menyerap secara adsorbsi pewarna MB dan diperoleh persentase degradasi terbaik pada sampel 17.45 23.43 24.49 96.19 97.25 96.0993.44 95.27 58.53 92.43 96.09 64.32 93.88 72.52 80.23 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3 %Degradasi 0 gram 5 gram 10 gram 15 gram 20 gram
  • 5. 5 g dan jam ke-2 yaitu 97.35%. Hasil ini juga menunjukkan bahwa TiO2 food grade belum memiliki aktifitas fotokatalitik. Proses degradasi masih didominasi oleh proses adsoprsi. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. Arutanti, O. Isnaeni, V.A. Fitria, I. Amalia. Maturi. Aliah, H. dan Khairurijjal., 2011, Pengolahan Air Limbah dengan Material Struktur Nanometer, Jurnal Seminar Kontribusi Fisika, INV05. Diebold, U., 2003.” The Surface Science Of Titanium Dioxside”. Surface Science Reports. vol 48, hal 53-229. Narayan, M.R., 2011. “Dye Sensitized Solar Cells Based on Natural Photosensitizers”. Renewable and Sustainable Energy Reviews. vol.16, issue 1, hal. 208-215. Timuda, G.E., 2010.”Sintesis Partikel Nanokristalline TiO2 untuk Aplikasi Sel Surya Menggunakan Metode Sonokimia”. Prosiding pertemuan ilmiah XXIV HFI jateng dan DIY, hal 104-109. Yuwono, H.A., Dhaneswara, D., Ferdiansyah, A., Rahman, A., 2011.” Sel Surya Tersensitasi Zat Pewarna Berbasis Nanopartikel TiO2 Hasil Proses Sol-Gel Dan Perlakuan Pasca- Hidrotermal”. Jurnal Material dan Energi Indonesia.Vol. 01, No. 03, hal 127 – 140.