1. Dokumen ini membincangkan peranan ibu bapa dan masyarakat dalam membesarkan anak-anak supaya menjadi insan yang bermoral.
2. Ibu bapa perlu memainkan peranan aktif dalam membimbing anak, menanamkan nilai-nilai agama, dan memantau aktiviti mereka untuk mengelakkan masalah sosial.
3. Masyarakat juga perlu prihatin terhadap masalah remaja dan mengamalkan budaya saling menghormati antara kaum
Kelompok mahasiswa BINUS University membuat film pendek untuk melestarikan budaya Indonesia dengan menampilkan moral seperti toleransi, senyum sapa salam, dan menghargai orang lain. Mereka akan merekam kegiatan sehari-hari masyarakat Indonesia untuk menginspirasi generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang amalan terbaik di Korea Selatan dan Muar, Johor. Amalan terbaik di Korea Selatan adalah adab ketika makan, budaya meminta maaf dengan cepat, dan memberi hadiah sebagai lambang perhubungan. Sedangkan di Muar, amalan terbaik adalah pentingkannya kebersihan dan pendidikan bagi seluruh pelajar tanpa memandang status sosial.
1. Dokumen ini membincangkan peranan ibu bapa dan masyarakat dalam membesarkan anak-anak supaya menjadi insan yang bermoral.
2. Ibu bapa perlu memainkan peranan aktif dalam membimbing anak, menanamkan nilai-nilai agama, dan memantau aktiviti mereka untuk mengelakkan masalah sosial.
3. Masyarakat juga perlu prihatin terhadap masalah remaja dan mengamalkan budaya saling menghormati antara kaum
Kelompok mahasiswa BINUS University membuat film pendek untuk melestarikan budaya Indonesia dengan menampilkan moral seperti toleransi, senyum sapa salam, dan menghargai orang lain. Mereka akan merekam kegiatan sehari-hari masyarakat Indonesia untuk menginspirasi generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang amalan terbaik di Korea Selatan dan Muar, Johor. Amalan terbaik di Korea Selatan adalah adab ketika makan, budaya meminta maaf dengan cepat, dan memberi hadiah sebagai lambang perhubungan. Sedangkan di Muar, amalan terbaik adalah pentingkannya kebersihan dan pendidikan bagi seluruh pelajar tanpa memandang status sosial.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kebijakan sekolah gratis merupakan upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah akses pendidikan dan merealisasikan anggaran pendidikan 20% APBN, meskipun kebijakan ini juga memunculkan tantangan baru seperti mengancam sekolah swasta dan dipertanyakannya kualitas pendidikan. Kebijakan ini berkaitan dengan landasan pendidikan sosial budaya untuk mewujudkan masyarakat yang
Pendidikan sangat penting bagi anak jalanan namun seringkali tidak terpenuhi. Upaya seperti rumah singgah dan sanggar pendidikan perlu ditingkatkan untuk memberikan pendidikan formal maupun nonformal serta perlindungan hak-hak anak jalanan.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Presentasi ini membahas tentang kesehatan lingkungan sosial dan interaksi sosial yang sehat. Lingkungan sosial sehat adalah lingkungan dimana manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk berinteraksi dengan baik. Presentasi ini juga membahas dampak positif dan negatif internet bagi anak, pengaruh merokok dan narkoba pada anak, serta peran kesehatan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang sehat.
Laporan penelitian ini membahas tentang penyebab, dampak, dan cara mengatasi masalah kenakalan remaja. Penyebab kenakalan remaja terkait dengan faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti keluarga dan lingkungan. Dampaknya meliputi dampak bagi diri sendiri, keluarga, dan pemerintah. Untuk mengatasinya perlu adanya dukungan dari orang tua, sekolah
1) Kenakalan remaja meliputi perilaku yang melanggar norma hukum yang dilakukan remaja dan merugikan dirinya dan orang lain.
2) Kenakalan remaja disebabkan oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti keluarga, teman, dan lingkungan yang kurang baik.
Remaja menghadapi berbagai penyimpangan sosial seperti mabuk-mabukan dan seks bebas akibat kurangnya pengawasan orang tua dan pengaruh lingkungan. Kenakalan remaja dapat dicegah dengan memberikan kasih sayang, membimbing agama, dan mendukung bakat positif, sementara yang sudah terlanjur nakal dapat diatasi dengan komunikasi, menemukan penyebabnya, dan kegiatan bersama.
Pidato menyoroti masalah kenakalan remaja yang semakin marak akibat faktor lingkungan dan kurangnya pengawasan orang tua. Pembicara menyarankan beberapa cara untuk mencegahnya seperti memperkuat ilmu agama, memilih teman sebaya yang baik, serta merencanakan masa depan yang cerah.
Pidato menyoroti masalah kenakalan remaja yang semakin marak akibat faktor lingkungan dan kurangnya pengawasan orang tua. Disarankan untuk mempertebal ilmu agama, memilih teman sebaya yang baik, serta merencanakan masa depan dengan baik agar terhindar dari perbuatan negatif.
Pidato pertama membahas peran pemuda dalam pembangunan dengan menyoroti sejarah gerakan pemuda Indonesia dan perlunya pemuda mencontoh gaya hidup profesional di negara maju. Pidato kedua membahas kenakalan remaja di era modern yang disebabkan faktor lingkungan dan perlunya pendidikan agama serta pengawasan orang tua.
Remaja muslim di Indonesia menghadapi berbagai problematika seperti narkoba, seks bebas, dan tawuran. Faktor penyebabnya antara lain krisis identitas, lingkungan, dan kurangnya pengawasan orang tua. Solusinya meliputi pendidikan agama sejak dini, kasih sayang orang tua, dan memilih teman sebaya yang baik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kebijakan sekolah gratis merupakan upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah akses pendidikan dan merealisasikan anggaran pendidikan 20% APBN, meskipun kebijakan ini juga memunculkan tantangan baru seperti mengancam sekolah swasta dan dipertanyakannya kualitas pendidikan. Kebijakan ini berkaitan dengan landasan pendidikan sosial budaya untuk mewujudkan masyarakat yang
Pendidikan sangat penting bagi anak jalanan namun seringkali tidak terpenuhi. Upaya seperti rumah singgah dan sanggar pendidikan perlu ditingkatkan untuk memberikan pendidikan formal maupun nonformal serta perlindungan hak-hak anak jalanan.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Presentasi ini membahas tentang kesehatan lingkungan sosial dan interaksi sosial yang sehat. Lingkungan sosial sehat adalah lingkungan dimana manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk berinteraksi dengan baik. Presentasi ini juga membahas dampak positif dan negatif internet bagi anak, pengaruh merokok dan narkoba pada anak, serta peran kesehatan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang sehat.
Laporan penelitian ini membahas tentang penyebab, dampak, dan cara mengatasi masalah kenakalan remaja. Penyebab kenakalan remaja terkait dengan faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti keluarga dan lingkungan. Dampaknya meliputi dampak bagi diri sendiri, keluarga, dan pemerintah. Untuk mengatasinya perlu adanya dukungan dari orang tua, sekolah
1) Kenakalan remaja meliputi perilaku yang melanggar norma hukum yang dilakukan remaja dan merugikan dirinya dan orang lain.
2) Kenakalan remaja disebabkan oleh faktor internal seperti krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, serta faktor eksternal seperti keluarga, teman, dan lingkungan yang kurang baik.
Remaja menghadapi berbagai penyimpangan sosial seperti mabuk-mabukan dan seks bebas akibat kurangnya pengawasan orang tua dan pengaruh lingkungan. Kenakalan remaja dapat dicegah dengan memberikan kasih sayang, membimbing agama, dan mendukung bakat positif, sementara yang sudah terlanjur nakal dapat diatasi dengan komunikasi, menemukan penyebabnya, dan kegiatan bersama.
Pidato menyoroti masalah kenakalan remaja yang semakin marak akibat faktor lingkungan dan kurangnya pengawasan orang tua. Pembicara menyarankan beberapa cara untuk mencegahnya seperti memperkuat ilmu agama, memilih teman sebaya yang baik, serta merencanakan masa depan yang cerah.
Pidato menyoroti masalah kenakalan remaja yang semakin marak akibat faktor lingkungan dan kurangnya pengawasan orang tua. Disarankan untuk mempertebal ilmu agama, memilih teman sebaya yang baik, serta merencanakan masa depan dengan baik agar terhindar dari perbuatan negatif.
Pidato pertama membahas peran pemuda dalam pembangunan dengan menyoroti sejarah gerakan pemuda Indonesia dan perlunya pemuda mencontoh gaya hidup profesional di negara maju. Pidato kedua membahas kenakalan remaja di era modern yang disebabkan faktor lingkungan dan perlunya pendidikan agama serta pengawasan orang tua.
Remaja muslim di Indonesia menghadapi berbagai problematika seperti narkoba, seks bebas, dan tawuran. Faktor penyebabnya antara lain krisis identitas, lingkungan, dan kurangnya pengawasan orang tua. Solusinya meliputi pendidikan agama sejak dini, kasih sayang orang tua, dan memilih teman sebaya yang baik.
Dokumen ini membahas tentang perilaku menyimpang pada remaja, khususnya tawuran antar pelajar. Ia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan kesenjangan sosial ekonomi dapat memicu perilaku agresif pada remaja. Tawuran sering terjadi karena alasan sepele seperti perebutan barang atau pacar. Upaya pencegahan meliputi peran orang tua, guru, dan psikolog dalam membimbing remaja, serta program j
Kajian ini bertujuan untuk mengkaji keberkesanan penggunaan peta pemikiran i-Think dalam penguasaan kemahiran menulis esei tidak berformat Bahasa Melayu dalam kalangan pelajar tingkatan 6. Pendekatan secara kuantitatif digunakan dalam kajian ini iaitu dengan menggunakan kajian kuasi eksperimen yang dijalankan selama lima kali rawatan terhadap pelajar tingkatan 6 di salah sebuah sekolah menengah di Bahagian Mukah, Sarawak. Pembahagian kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan dilakukan mengikut kelas yang sedia ada. Kumpulan eksperimen terdiri daripada 20 orang pelajar, dan begitu juga dengan kumpulan kawalan. Data diperoleh daripada ujian pra dan ujian pasca. Data dianalisis dengan menggunakan ujian-t tidak bersandar dan ujian-t bersandar. Dapatan kajian menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan yang signifikan dalam penulisan esei tidak berformat bagi ujian pra antara kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan. Selepas rawatan dijalankan, terdapat perbezaan yang signifikan tahap pencapaian pelajar dalam penulisan esei bagi ujian pasca antara kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan. Perbezaan yang signifikan juga wujud bagi tahap pencapaian pelajar dalam penulisan esei tidak berformat bagi aspek kerelevanan antara ujian pra dan ujian pasca bagi kumpulan eksperimen. Demikian juga wujud perbezaan yang signifikan bagi aspek pengolahan bagi kumpulan eksperimen antara ujian pra dan ujian pasca. Skor min ujian pasca lebih tinggi berbanding ujian pra bagi kedua-dua aspek tersebut. Perbezaan yang signifikan juga wujud antara kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan bagi aspek kerelevanan dan pengolah dalam ujian pasca. Skor min kumpulan eksperimen lebih tinggi berbanding kumpulan kawalan. Hal ini membuktikan bahawa penggunaan peta pemikiran i-Think dapat meningkatkan pencapaian pelajar dalam penulisan esei tidak berformat dalam kalangan pelajar tingkatan 6.Kajian ini bertujuan untuk mengkaji keberkesanan penggunaan peta pemikiran i-Think dalam penguasaan kemahiran menulis esei tidak berformat Bahasa Melayu dalam kalangan pelajar tingkatan 6. Pendekatan secara kuantitatif digunakan dalam kajian ini iaitu dengan menggunakan kajian kuasi eksperimen yang dijalankan selama lima kali rawatan terhadap pelajar tingkatan 6 di salah sebuah sekolah menengah di Bahagian Mukah, Sarawak. Pembahagian kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan dilakukan mengikut kelas yang sedia ada. Kumpulan eksperimen terdiri daripada 20 orang pelajar, dan begitu juga dengan kumpulan kawalan. Data diperoleh daripada ujian pra dan ujian pasca. Data dianalisis dengan menggunakan ujian-t tidak bersandar dan ujian-t bersandar. Dapatan kajian menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan yang signifikan dalam penulisan esei tidak berformat bagi ujian pra antara kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan. Selepas rawatan dijalankan, terdapat perbezaan yang signifikan tahap pencapaian pelajar dalam penulisan esei bagi ujian pasca antara kumpulan eksperimen dan kumpulan kawalan. Perbezaan yang sign
2. FILOSOFI PENTINGNYA ANAK DAN REMAJA
Remaja sebagai potensi dan generasi bangsa Indonesia
dimasa depan
Tantangan era globalisasi dan informasi yang cepat dan
kurang tersaring
Pembangunan Nasional terus dilaksanakan untuk
kelangsungan hidup berbangsa & bernegara
Perlu disiapkan SDM berkualitas memiliki sikap mental, moral
perilaku yang sopan dan santun
3. Kenakalan Remaja / KENRA
suatu perbuatan yang dilakukan oleh remaja
baik yang menyimpang / melanggar terhadap
- Peraturan Hukum
- Norma Susila
- Norma Sosial
yang berlaku di lingkungannya / masyarakat
4. Kenakalan Remaja / KENRA
Terjadi di :
A. Lingkungan Keluarga
B. Lingkungan Sekolah
C. Lingkungan Masyarakat
KHUSUS
5. Kenakalan Remaja / KENRA
A. Lingkungan Keluarga
B. Lingkungan Sekolah
C. Lingkungan Masyarakat
6. Kenakalan Remaja / KENRA
A. Lingkungan Keluarga
Melarikan diri dari rumah
Begadang tanpa tujuan
Mencuri barang orang lain
Melawan OrTu & Saudara
Berkelahi dengan Saudara
Menjual barang milik OrTu tanpa ijin
7. Kenakalan Remaja / KENRA
B. Lingkungan Sekolah
Melawan Guru yang memberi nasihat / masukan
Suka ganggu teman (JAHIL)
KEBUT-KEBUTAN waktu sekolah
Merokok didalam kelas / dilingkungan sekolah
8. Kenakalan Remaja / KENRA
C. Lingkungan Masyarakat
Anak SMU diperkosa Anak TK
KEBUT-KEBUTAN di jalan umum
(6% dari 630.283 siswa telah pergi ke tempat prostitusi)
9. Anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah mencapai umur 8
tahun tetapi belum mencapai 18 tahun dan belum pernah kawin, tetapi anak
yang berusia 8 tahun melakukan tindak pidana, tetap dilakukan pemeriksaan
oleh penyidik
Anak dengan pengasuhan yang salah
=
ANAK NAKAL
• Anak yang melakukan tindak pidana
• Anak yang sudah melanggar norma di
Masyarakat
Undang-undang RI No
3 Tahun 1997 tentang
Peradilan Anak