SlideShare a Scribd company logo
PEMUDA INDONESIA ITU… 
Delapan puluh enam tahun silam peristiwa besar itu terjadi. Tepatnya pada 28 Oktober 
1928 para pemuda pejuang Indonesia mengikrarkan sumpah setianya. Iya, tiga pilar itulah yang 
menjadi landasan mereka untuk pemuda di masa mendatang, tapi apa yang terjadi saat ini? 
Pemuda harapan bangsa telah sirna di bangsa ini. Peristiwa yang begitu penting pada saat itu 
telah melahirkan ikrar-ikrar setianya. Peristiwa itu ialah Kongres Pemuda. 
Peringatan sumpah pemuda setiap tanggal 28 Oktober memang masih ada, namun acara-acara 
tersebut hanya diisi dengan kegiatan seminar, diskusi, atau sekedar perlombaan saja di 
suatu komunitas tertentu. Sedangkan di kalangan pemuda (pelajar dan mahasiswa) sendiri 
bahkan masih banyak yang bersikap acuh tak acuh. Fenomena ini setidaknya bisa dijadikan 
acuan dalam menilai pemuda hari ini, sudahkah menampakkan jiwa nasionalisme, ataukah sudah 
semakin tergerus arus globalisasi. Belum lagi permasalahan merosotnya nilai-nilai moral di 
kalangan pemuda itu sendiri. 
Padahal “sumpah pemuda” merupakan sebuah moment sakral yang menjadi titik balik di 
masa lalu. Sumpah pemuda bermula dari keprihatinan para pemuda dalam melihat nasib bangsa. 
Atas dasar sikap rasa tanggung jawab dan cinta tanah air, mereka berkumpul dan menyatakan 
sikap. Dari itu, para generasi muda merasa berkewajiban untuk turut memberikan konstribusi 
kepada tanah bumi pertiwi ini. Maka lahirlah sumpah pemuda yang isinya melambangkan 
kecintaan dan nasionalisme mereka untuk bangsa Indonesia. 
Lantas, bagaimana sikap remaja muslim dalam memaknai sumpah pemuda? 
Tak pantas ku teriakkan mati pada penjajah moderat yang terus menelanjangi ikrar 
kebaktianku pada bangsa. Roda yang terus berputar tak kan meluluhkan peluru terjal yang terus 
menyeret ikrarku pada jurang pembelot yang sadis. Dalam kegelapan yang pekat aku sering 
merenungkan kendil nelayan di tengah samudera nan luas. Terangnya yang tak sekeras neon 
mampu memberi penghidupan dan harapan tuk menyongsong hari esok. 
Betapa gersang dan tandusnya bangsa ini sekarang. Tunas-tunas bangsa seakan mati 
kaku. Kepasrahan akan nasib menjadi jawaban terakhir atas mereka yang dirundung kehampaan 
tanpa penyelesaian. Aku benci di kala kebenaran mengejar para kafilah negeri ini. Aku hanya 
batang kering yang hendak bersemi dan ingin menaungi bangsa ku. 
Kepada engkau yang telah rela mati untuk kami 
Kepada engkau yang telah mempersembahkan peluh mu 
Hanya setia yang terucap dari lidah ku yang kelu. 
Tak pantas kami bandingkan kesetiaan di antara kita. 
Kami hanya sekelompok manusia yang menerima persembahan mu 
Maafkan kami apabila menyakiti perjuangan yang telah kau lakukan 
Jika kami pujangga, kami akan mengasah kembali nalar kami 
Jika kami pelajar kami akan memperluas lagi daya ajar kami
Jika kami berpangkat kami kan mengangkat martabat bangsa ini 
Jika kami kerdil kami siap menjadi peluru mesin untuk mempertahankanmu 
Entah apa yang membuat hati jenuh merefleksi tindak – tanduk pemuda terdahulu dengan 
pemuda masa kini? Kebobrokan yang terjadi saat ini begitu pelik dan mendominasi kehidupan 
pemuda Indonesia. Tidak terbatas pada kaum tak berpendidikan saja, akan tetapi melanda kaum 
terpelajar pula. Bahkan kerap kali permasalahan besar dan penindasan dilakukan oleh oknum 
intelektual yang memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi. Hal itu terjadi karena 
perbedaan idealisme yang dianut oleh pemuda sekarang dan pemuda terdahulu. Idealisme 
pemuda saat ini lebih condong kepada idealisme yang bersifat pribadi yang diadopsi dari faham 
orang-orang barat yang mencoba mengusung hak asasi sebagai landasan untuk melindungi 
seseorang di dalam melakukan apapun walaupun hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan 
karakteristik dan budaya bangsa. Berbeda dengan pemuda-pemuda terdahulu yang begitu lekat 
dengan sikap nasionalisme dan toleransi pada sesama. Padahal nilai dan amanat yang terkandung 
di dalam ikrar sumpah pemuda begitu komplit, mampu mewakili setiap aspirasi setiap makhluk 
yang ada di bumi pertiwi ini. Mulai pengakuan atas tanah air, bangsa sampai bahasa yang 
dijadikan sebagai prakarsa tumbuhnya rasa persatuan dan kesatuan dalam kondisi kemajemukan 
yang begitu kental. 
Kejujuran dan toleransi menjadi topik yang kerapkali didengungkan. Namun, setiap 
orang yang menjalani kehidupan seringkali melupakan dan sulit untuk mengerti akan maksud 
yang sesungguhnya. Bahkan sikap dan perbuatan seringkali tidak mencerminkan pemuda 
Indonesia sesungguhnya. Seolah-olah ini memberi isyarat bahwa kita sebagai bangsa Indonesia 
belum memahami makna sumpah pemuda dengan mendasar. 
Tindakan amoral yang dilakukan oleh generasi bangsa ini seakan menjadi santapan biasa 
bagi kita untuk dinikmati. Perkembangan karakter pemuda tidak sejalan dengan perkembangan 
zaman yang semakin jauh dari budi pekerti luhur yang ditanamkan oleh para petua dan nenek 
moyang kita terdahulu. Jangankan kompetisi yang bersifat nasional, yang dilakukan antar desa 
bahkan kampung pun bisa menjadi penyulut munculnya perselisihan antar pemuda. Seolah hanya 
kekerasan dan keberutalan yang ingin ditunjukkan. Bukankah sudah sepantasnya kita 
berkompetisi secara bersih? Saling mendukung dan berusaha menjadi yang terdepan dalam 
pembangunan. 
Apalah artinya sebuah pengakuan tanpa penerapan. Seperti itulah pernyataan yang sering 
di dengar terkait dengan masalah kesetiaan. Kesetiaan tidak hanya mencakup hal-hal yang 
bersifat individu, terutama hati yang melibatkan perasaan di antara dua insan yang berbeda jenis 
namun bisa melingkupi makna yang lebih luas dan dalam dengan melibatkan berjuta perasaan 
manusia yang terlahir di bawah naungan kesetiaan yang telah diikrarkan terdahulu. Seperti itu 
pulalah keberadaan ikrar sumpah pemuda yang telah dicetuskan oleh para pemuda Indonesia 
untuk meyatukan diri di atas persamaan yang ada.
Sekacil apapun kita, namun uluran tangan kita sangat berarti bagi bangsa dan negara kita. 
Semua itu bisa kita awali dari hal-hal sederhana yang mampu memberi semangat untuk saling 
mencintai sesama dan mau merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Seperti menyemaikan 
sikap dermawan dan saling tolong menolong antar sesama. Sungguh menjadi hal yang 
menyedihkan ketika kita melihat sebentuk sikap dermawan di tayangkan di media televisi untuk 
memotivasi lahirnya sikap tersebut dari masyarakat. Hal itu menjadi bukti bahwa rasa persatuan 
dan kesatuan sudah mulai memudar. 
Kondisi yang bisa kita lihat saat ini menjadi sebuah pekerjaan rumah yang menuntut 
untuk segera dibenahi. Sikap nasionalisme yang diprakarsai oleh para pemuda terdahulu seakan 
menjadi mimpi lalu yang hanya tinggal kenangan. Ikrar yang diucapkan tidak sejalan dengan 
perbuatan. Apakah mungkin pemuda masa kini mengalami penyesalan yang mendalam terhadap 
ikrar yang seharusnya mendapat persetujuan terlebih dahulu dari mereka? Hanya orang-orang 
yang tidak memiliki nalar yang berfikir seperti itu. Bisa kita bayangkan, seandainya sumpah 
pemuda tidak dicetuskan, negara yang kita cintai ini tidak akan mampu bertahan sampai saat ini. 
Semua pemuda yang berasal dari masing-masing daerah pasti akan lebih memilih untuk 
menggalakkan persatuan dan kesatuan di antara kalangan mereka yang memiliki akar budaya dan 
bahasa yanga sama. Jadi, patutlah kita syukuri keadaan yang telah terima saat ini dengan terus 
berjuang memperbaiki keadaan dan masyarakat kita secara menyeluruh. 
Apabila kita ingat sejarah berdirinya bangsa ini yang begitu sarat dengan perjuangan dan 
pengorbanan maka pantaslah kita mengorbankan kepentingan pribadi kita untuk mencapai 
kepentingan besama. Berbagi kebahagian dengan orang lain yang memiliki peluang untuk kita 
rangkul dan mendapat uluran tangan kita dengan hati yang ringan. Seperti itulah selayaknya 
pemuda Indonesia yang sesungguhnya. Pemuda yang mampu menyumbangkan manfaat bagi 
bangsa dan negara atas kelebihan yang dimiliki. Memberi keseimbangan pada berbagai aspek 
yang menjadi bagian dari negara tercinta serta melakukan yang terbaik sesuai dengan peran dan 
fungsi masing-masing. 
Ikrar pra setia yang dimaksudakan di sini berupa sebentuk kata yang abstrak dan belum 
diwujudkan dalam sikap secara konkrit dengan berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara ini atas 
dasar nasioanalisme. Padahal kebaktian kepada bahwa harus diterapkan secara bersamaan 
dengan sikap dan perbuatan supaya keduanya berjalan beriringan. Bagaimanapun kondisi negara 
ini, estapet pembangunan akan terus berjalan seiring perubahan zaman dari generasi ke generasi. 
Metamorfosis mental pemuda harus didoktrin dengan persatuan dan kesatuan yang utuh terhadap 
bangsa dan negara. Hal itu dibutuhkan supaya mereka mampu melakukan filter terhadap 
berbagai arus perubahan yang terjadi sehingga bisa mengambil hikmah dari setiap pengalaman 
hidup yang telah dijalani. 
Setiap pemuda pantas untuk menyampaikan ikrar pra setia sebelum ia menjalankan ikrar 
kebaktian yang sesungguhnya kepada bangsa dan negeri tercinta ini. Apakah harus diberikan 
definisi yang jelas mengenai makna setia dan pra setia? Menggali setiap nilai yang hampir
musnah dan terkubur oleh arus modernisasi yang menuntut seseorang untuk fokus pada salah 
satu disiplin ilmu yang terkadang membuatnya buta dari nilai persatuan dan kesatuan yang 
seharusnya diketahui pula dan jauh dari etika pemuda yang seharusnya dilaksanakan dengan 
semestinya. 
Pra setia memiliki makna kesetiaan yang belum terlaksana dengan sepenuhnya. Dengan 
kata lain, kesetian yang masih memiliki celah untuk diabaikan bahkan dihancurkan. Oleh kerena 
itu, tidak pantaslah jika kita menganggap sumpah pemuda hanya sebagai ikrar pra setia yang 
tidak memiliki pengaruh dan manfaat bagi setiap perubahan yang terjadi. Semua itu di 
disebabkan karena sebagian dari masyarakat mengambil dan melaksanakan ikrar sumpah 
pemuda hanya sebagai simbolis belaka untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan alias demi 
kepentingan pribadi, bukan untuk bangsa secara umum. Padahal sumpah pemuda menjadi sebuah 
pengikat di antara kita yang memiliki perbedaan yang begitu banyak dan mudah untuk terpecah. 
Selayaknyalah jika kita mengembalikan lagi makna sumpah pemuda yang sebenarnya. 
Melaksanakan dan menjadikannya pedoman di dalam melakoni setiap kehidupan yang kita 
jalani. Mempersiapkannya sebagai bekal dan hadiah terindah bagi anak cucu kita kelak yang 
akan menjadi generasi penerus dan tulang punggung pembangunan supaya kesatuan dan 
persatuan di antara mereka tetap terjaga. Menghapus makna pra setia yang seringkali tidak 
disadari dengan mewujudkannya sebagai suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan untuk 
mewakili kebaktian kita kepada tanah air tercinta sebelum terealisasinya ikrar kesetian secara 
maksimal, yakni dengan mengucapkan perjanjian untuk tetap konsisten, menghargai, 
menghormati, dan melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab kita, sesuai dengan ikrar dan 
sumpah setia yang menjadi isi dan bagian dari sumpah pemuda. 
Ketika kita mendefinisikan makna sumpah pemuda yang terdiri dari tiga ikrar, yakni 
pengakuan terhadap tanah air, bangsa dan bahasa. Ketiga hal tersebut sudah mewakili 
keberadaan manusia di muka bumi, lengkap dengan tetek bengeknya. Terkait dengan unsur dasar 
yang menjadi bagian terpenting dan bersifat wajib bagi keberlangsungan hidup manusia, sebagai 
tempat berpijak dan melanjutkan pembangunan, selain untuk melakukan regenerasi dari masa ke 
masa, menopang keseimbangan alam demi keberlangsungan hidup manusia pada masa yang 
akan datang. 
Sedangkan bangsa dan bahasa adalah dua hal yang lekat dengan pengakuan dan martabat 
bangsa. Dengan adanya pengakuan bangsa secara jelas maka sebuah bangsa telah 
mendeklamasikan kemerdekaannya kepada bangsa lain. Oleh kerena itu, tidak ada satu pun 
negara atau bangsa lain yang berhak untuk merampas hak setiap warga atau masyarakat 
Indonesia. Keberadaan bangsa Indonesia tentu sudah menjadi bagian dari bangsa-bangsa yang 
ada di dunia yang memilki kebebasan untuk mengatur dan menjalin hubungan dengan negara 
manapun sesuai dengan kesepakatan yang bersifat konvensional antar bangsa di dunia. 
Bahasa sebagai bagian terakhir menjadi pemersatu yang teguh antar berbagai daerah yang 
bernaung di bawah negara kita. Merangkul semua bahasa yang ada sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh dan ciri khas atau karakteristik bangsa yang membedakannya dengan bangsa 
yang lain. Jadi, pantaskahkah kita membuang nilai-nilai tersebut?. Membuang dalam tanda kutip, 
menodai sikap yang seyogyanya mencerminkan nilai persatuan dan kesatuan tersebut. 
Pada hakikatnya, sebuah kesetiaan kepada bangsa dan negara memiliki korelasi dengan 
makna iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu menjadi salah satu dasar 
mengingat penduduk Indonesia yang memilki kepercayaan dan keyakinan akan adanya Tuhan. 
Di antaranya dengan mengikrarkan keyakianan tersebut dengan lidah, mentasditkan atau 
mengartikan dengan hati atau qalbu dan menunjukkan atau menerapkannya di dalam perbuatan. 
Begitupulalah seharusanya dengan sumpah pemuda sebagai suatu hal yang diyakini bisa 
memperkuat nasionalisme. Barulah hal tersebut dapat dikatakan terlaksana dengan maksimal 
apabila ketiga unsur itu menjadi rutinitas yang dilakukan dengan step by step, berdasarkan 
proporsinya. 
Salah satu hal yang harus dilakukan saat ini untuk menjaga sabilitas persatuan dan 
kesatuan pemuda Indonesia adalah dengan membentengi pertahanan hati agar tidak terjerumus 
pada tindakan-tindakan yang tidak berpihak pada pembangunan. Maksudnya ialah dengan 
menanamkan nilai-nilai agama pada sisi jiwa pemuda Indonesia secara seksama. Hal ini sangat 
dibutuhkan untuk menjaga pemuda agar memiliki jiwa yang kukuh dan konsisten atas apa yang 
menjadi tanggung jawab mereka. Selain sebagai jalan untuk memperjuangkan hak yang memang 
menjadi milik mereka. 
Dalam kaitannya dengan hati pemuda, terdapat hadist soheh yang dinyatakan oleh Nabi 
Besar Muhammad SAW yang berbunyi, “Bukankah dalam tubuh manusia itu ada segumpal 
daging. Jika tubuhnya baik maka baik pula seluruhnya. Itulah hati (HR. Bukhari dan 
Muslim)”. 
Atas dasar itulah, keberadaan hati pemuda dan remaja muslim harus dibentengi dengan 
kuat supaya tidak keropos dan terjatuh oleh imprealisme modern yang seringkali tidak disadari. 
Apabila hati pemuda sudah dibentengi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang 
Maha Esa maka semua jalan hidup yang dilalui pastinya sudah melalui tahap pemikiran yang 
matang. Dengan begitu, rasa nasoinalisme yang menganut faham cinta tanah air, bangsa dan 
bahasa akan muncul seiring tingkat kesadaran diri atas iman dan takwa yang dimiliki. Intensitas 
rasa persatuan dan kesatuan yang ada dengan mudah mengarahkan seseorang untuk tetap aktif 
dan produktif menyumbangkan berbagai hal yang bisa diperbuat sesuai dengan kemampuannya 
tanpa mengharapkan tanda jasa, hanya semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah dan 
membangun bangsa dan negara. 
Istilah sampah pemuda yang diartiakan sebagai nilai-nilai kebangsaan yang sudah 
ditinggalkan dan dibuang oleh pemuda akan bisa dikemas kembali dengan apik untuk dilekatkan 
di dalam sanubari sebagai bahan untuk menopang daya cobaan yang akan terus bertambah 
seiring dengan tingkat keserakahan manusia yang kian dominan. Istilah sampah hanya akan 
ditemukan pada sesuatu yang tidak bernilai dan tidak bisa didaur ulang kembali menjadi bahan
yang bermanfaat. Sumpah pemuda adalah ikrar persatuan dan kesatuan yang menunjukkan 
kebaktian pemuda kepada tanah air dan bangsa. 
Sikap amanah senantiasa akan tercermin dari calon pemimpin bangsa ketika pemuda 
telah siap dengan bekal pengetahuan berupa konsep dan mental keimanan dan ketakwaan 
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, ketakutan masyarakat akan tindakan melanggar 
hukum yang sering di lakukan oleh para pejabat yang menduduki kursi pemerintahan akan 
terhapus dan menjadi mimpi lalu. Pemuda senantiasa melakukan pembenahan diri mulai 
sekarang dengan niat dan tekad yang tulus. Seperti itulah harapan masyarakat pada umumnya. 
Mereka ingin memilki pemuda yang mau tanggap terhadap permasalahan bangsa dan berperan 
aktif dalam berbagai bidang, sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. 
Jangan kita lupakan pula bahwasannya pemuda mencerminkan keadaan bangsanya ke 
depan. Oleh karena itu, setiap pemuda harus mampu berbuat untuk bangsa ini. Kedudukan yang 
dijalankan senantiasa dilakoni dengan maksimal, sebagai contoh, ketika kita berperan sebagai 
pelajar, hendaknya belajar dengan sungguh-sungguh sehingga bisa meningkatkan harkat dan 
martabat bangsa karena memiliki manusia yang berpotensi dan tidak kalah dengan bangsa lain. 
Begitu seterusnya, bahkan ketika kita sebagai pemuda tidak memiliki bakat yang jelas, kita akan 
tetap berusaha untuk menemukannya dan tetap semangat menjalaninya tanpa mau terjerumus 
pada pebuatan-perbuatan amoral yang bisa merugikan diri sendiri, apalagi sampai melanggar hak 
orang lain. Satu keyakinan yang menjadi dasar kepercayaan diri yakni serendah dan sejelek 
apapun manusia pasti memiliki sisi kelebihan, tergantung bagaimana kita berusaha untuk 
menemukan dan memanfaatkannya dengan maksimal. 
Potret kehidupan yang kita lihat saat ini bisa mengalami perubahan seiring dengan 
kekuatan pemuda di dalam memaknai ikrar kebaktiannya pada negeri. Korupsi, kolusi, 
nepotisme, kemiskinsn dan kekerasan akan menjadi kenangan yang memang seharusnya 
dibuang. Kedewasaan pemuda di dalam berfikir menjadi perangsang lahirnya doktrin beraura 
positif yang akan turut menyumbangkan fungsi dan keberadaannya kepada manusia dan tanah air 
Indonesia. 
Di samping manfaat pelaksanaan makna sumpah pemuda dengan sungguh-sungguh, 
terdapat potret generasi yang membuat kita enggan untuk menelisiknya. Hal itu sesuai dengan 
hukum alam dan kodrat tuhan yang selalu menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan 
supaya tetap seimbang dan manusia mampu membacanya untuk menemukan hikmah 
yang tersirat di dalamnya. Salah satu hal yang tidak luput dari potret tersebut adalah dangkalnya 
pengetahuan tentang identitas bangsa pada generasi muda saat ini. Sebut saja sumpah pemuda, 
jika dilakukan penelitian ke beberapa sekolah bahkan lingkungan masyarakat secara umum, pasti 
akan ditemukan fakta jika hanya sebagian siswa atau masyarakat saja yang mengetahui dan hafal 
dengan teks sumpah pemuda, akan tetapi jika mereka ditanya seputar lagu yang paling hits dan 
populer saat ini mereka tentunya akan dengan mudah melafalkannya bahkan menghayati lagi
tersebut. Dari sana bisa kita simpulkan betapa sulitnya melahirkan kesadaran pada diri seseorang 
tanpa adanya kesadaran yang terlahir dari diri mereka sendiri. 
Kondisi seperti itu sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk diperhatikan dan 
dibenahi. Siapa lagi bisa diandalkan untuk memperbaiki itu selain kita yang menjadi bagian yang 
sejati dari bangsa ini. Memaknai sumpah pemuda sebagai landasan untuk tetap berbuat yang 
terbaik untuk bangsa ini. 
Sudah saatnya bagi kita untuk mulai menyemai kebaikan, layaknya pemuda Indonesia 
yang sejatinya. Pengalaman hidup yang sudah kita lalui tentunya mampu menjadi petunjuk bagi 
kita untuk melakukan evaluasi atau introsfeksi diri terhadap apa yang sudah kita berikan untuk 
bangsa ini tanpa memikirkan apa yang sudah diberikan oleh bangsa ini kepada kita. Tidak 
sepantasanya kita memulai suatu usaha dengan memepertanyakan apa yang sudah diberikan 
kepada kita, jika itu sampai terjadi, itu akan menjadi sebuah kesedihan yang sulit terobati. 
Sebagai seorang pemuda indonesia kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan 
mencintai bangsa ini dengan sepenuh hati. Makna cinta tidak terbatas pada usaha yang dilakukan 
hanya ketika peperangan melanda atau bangsa lain menjatuhkan nama bangsa kita secara terang-terangan. 
Namun cinta dalam arti dan makna yang luas. Sikap yang tercermin senantiasa 
menjadi wujud rasa cinta kepada bangsa ini. Ketika kita sudah mencintai bangsa maka kita wajib 
melaksanakan hak dan kewajiban yang kita miliki secara proporsional. 
Kita harus menjadikan sumpah pemuda sebagai benteng pertahanan untuk tetap menjaga 
keutuhan bangsa. Mewujudkan pengakuan tersebut dalam sikap dan perbuatan sehari-hari. 
Sejatinya orang yang mencintai dan telah membuat pengakuan terhadap apa yang dimaksud akan 
memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap smua itu. Tidak menjadikannya sebagai omong 
kosong tanpa bukti serta menjadikannya sebagai ikrar setia yang akan dijadikan pedoman di 
dalam hidup. 
Jika kita ingat kembali pidato Bung Karno tentang penting keberadaan pemuda. Beliau 
menyatakan "Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakan Gunung 
Semeru! Tapi berilah aku sepuluh pemuda bersemangat, maka aku akan mengguncang dunia," 
kurang lebih seperti itulah pidato beliau terkait dengan keberadaan pemuda yang begitu penting. 
Pernyataan Bung Karno tersebut mempunyai makna yang begitu luas. Beliau begitu memahami 
kondisi bangsa dan negara yang tidak bisa terlepas dari pemuda. Dari tangan pemuda kebaikan 
bisa diraih dan dari tangan pemudalah keterpurukan juga bisa terjadi. 
Seperti itulah gambaran keberadaan pemuda dalam pemikiran Bung Karno. Sebanyak 
apapun kekayaan alam yang dimiliki oleh sebuah bangsa, jika tidak memiliki sosok pemuda yang 
bisa diandalkan sesuai dengan karakteristik dan harapan bangsa maka keberadan bangsa tersebut 
tidak akan bisa diprediksikan lagi dan kemungkinan besar akan mengalami kemusnahan. 
Bukan hanya ungkapan dari Bung Karno yang berharap banyak pada bangsa ini tapi 
seluruh lapisan bangsa Indonesia menginginkan demikian. Dan apakah kita sudah melakukan hal 
itu? Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Hal terpenting yang kita lakukan
adalah mengakui ”ikrar sumpah pemuda”, karena dengan mengakui itulah jiwa nasionalisme dan 
patriotisme akan kembali merasuki tubuh kita. Tubuh yang lemah tak berdaya tanpa agama dan 
hakikat pancasila. Bagaikan debu yang diterpa angin tapi tidak bagi para remaja dan pemuda 
muslim yang punya mimpi. Iya, mimpi itu bagai layang putus benang. Melayang-layang di dunia 
imaginer. Tapi tetap saja mimpi itu akan terwujud dan pasti akan terjadi. Begitupun dengan 
memaknai sumpah pemuda ini, kami mampu untuk menerapkan hakikatsumpah pemuda dengan 
perilaku yang cerdas, jujur, amanah dan yang terpenting adalah toleransi. Iya, hanya satu inti 
dasar,toleransi. ”Untukmulah agamamu, untukkulah agamaku.” begitulah firman Allah SWT 
dalam surat Al-Kafirun ayat 6. 
Wahai para remaja muslim dan para pemuda! 
Ingat!Para pemuda adalah ujung tonggak kemajuan bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa 
ada di tangan para pemudanya. Para pemuda pemegang tongkat estafet perjuangan, maka jangan 
sia-siakan tongkat itu. Tongkat yang penuh sejarah. 
Wahai para remaja muslim dan para pemuda! 
Berfikirlah cerdas dan kritis. Jangan telan mentah-mentah realita yang ada. Kita tak akan 
pernah tahu bahwa di bawah batu ada intan permata yang menyilaukan mata sebelum kita 
mencobanya. Maka bersikaplah jujur, amanah dan toleransi terhadap saudara-saudaramu. 
Respectlah pada mereka yang ada di sekelilingmu. Ingat! Manusia adalah makhluk sosial. 
Hakikat kamu diciptakan ialah hanya menghamba pada-Nya! Maka bantulah mereka dengan 
semampumu. Berikan yang terbaik bagi bangsa ini. 
Wahai para remaja muslim dan para pemuda! 
Kobarkan api semangatmu, kalahkan kemalasan. Belajarlah sampai ajal menjemputmu. 
Begitulah sikap remaja muslim dalam memaknai sumpah pemuda. Semoga kita bisa melakukan 
ini semua. Kita percaya bahwa kita bisa. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Bangkit 
berdiri sebelum kita binasa! 
*Terima Kasih* 
Sumber : 
http://syukrulblogcompetition.blogspot.com/2011/10/ikrar-setiaku-sumpah-pemuda-bukan.html 
Muhammad Sidkin Ali,2014.

More Related Content

What's hot

Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggiContoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Luki Baluntu
 
Langkah untuk menyemai sikap prihatin
Langkah untuk menyemai sikap prihatinLangkah untuk menyemai sikap prihatin
Langkah untuk menyemai sikap prihatin
Izham Ghazi
 
Robohnya Sumatera Kami
Robohnya Sumatera KamiRobohnya Sumatera Kami
Robohnya Sumatera Kami
Yoel Hendrawan
 
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Marzura Abu Bakar
 

What's hot (12)

Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
Sambutan Menpora Sumpah Pemuda 2014
 
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggiContoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
Contoh pidato bahasa inggris tentang pendidikan di hari besar pendidikan. anggi
 
Surat terbuka presiden SBY terkait Gaza
Surat terbuka presiden SBY terkait GazaSurat terbuka presiden SBY terkait Gaza
Surat terbuka presiden SBY terkait Gaza
 
BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)
BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)
BANGKITKAN PERTANIAN (TEXT PIDATO/PENYULUHAN)
 
Langkah untuk menyemai sikap prihatin
Langkah untuk menyemai sikap prihatinLangkah untuk menyemai sikap prihatin
Langkah untuk menyemai sikap prihatin
 
3. materi mpls kesadaran berbangsa dan bernegara
3. materi mpls kesadaran berbangsa dan bernegara3. materi mpls kesadaran berbangsa dan bernegara
3. materi mpls kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Robohnya Sumatera Kami
Robohnya Sumatera KamiRobohnya Sumatera Kami
Robohnya Sumatera Kami
 
USP MI PKN 2020
USP MI PKN 2020USP MI PKN 2020
USP MI PKN 2020
 
#SOLUSITANDINGJOKOWI
#SOLUSITANDINGJOKOWI#SOLUSITANDINGJOKOWI
#SOLUSITANDINGJOKOWI
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
Peranan keluarga dalam menangani gejala (pidato)
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 

Similar to Pemuda ind on esia itu

Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
KhairulAnwarGenaliwe
 
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptxMATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
ElaNurlelaSafitri
 
Peristiwa sumpah pemuda
Peristiwa sumpah pemudaPeristiwa sumpah pemuda
Peristiwa sumpah pemuda
Dedy Setiady
 
tolak amnesia demi indonesia
tolak amnesia demi indonesiatolak amnesia demi indonesia
tolak amnesia demi indonesia
Rosim Nyerupa
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Irvan Malvinas
 
Makalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadi
dinnianggra
 

Similar to Pemuda ind on esia itu (20)

Makna sumpah pemuda
Makna sumpah pemudaMakna sumpah pemuda
Makna sumpah pemuda
 
Hujan uthopia
Hujan uthopiaHujan uthopia
Hujan uthopia
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Buku mentoring 13
Buku mentoring  13Buku mentoring  13
Buku mentoring 13
 
PKN-Sumpah-Pemuda-pptx.pptx
PKN-Sumpah-Pemuda-pptx.pptxPKN-Sumpah-Pemuda-pptx.pptx
PKN-Sumpah-Pemuda-pptx.pptx
 
Peran pemuda dalam melawan korupsi
Peran pemuda dalam melawan korupsiPeran pemuda dalam melawan korupsi
Peran pemuda dalam melawan korupsi
 
Elya Sukmawati, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Elya Sukmawati, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Elya Sukmawati, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Elya Sukmawati, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalismeMakalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
Makalah pendidikan kewarganegaraan peran pemuda dalam mengembangkan nasionalisme
 
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptxMATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
MATERI-MOS-kesadaran-berbangsa-dan-bernegara.pptx
 
Sambutan harkitnas 2012
Sambutan harkitnas 2012Sambutan harkitnas 2012
Sambutan harkitnas 2012
 
Peristiwa sumpah pemuda
Peristiwa sumpah pemudaPeristiwa sumpah pemuda
Peristiwa sumpah pemuda
 
Membangun nasionalisme melalui upacara bendera
Membangun nasionalisme melalui upacara benderaMembangun nasionalisme melalui upacara bendera
Membangun nasionalisme melalui upacara bendera
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Masa depan keberagaman di indonesia
Masa depan keberagaman di indonesiaMasa depan keberagaman di indonesia
Masa depan keberagaman di indonesia
 
Pp sejarah.pptx
Pp sejarah.pptxPp sejarah.pptx
Pp sejarah.pptx
 
tolak amnesia demi indonesia
tolak amnesia demi indonesiatolak amnesia demi indonesia
tolak amnesia demi indonesia
 
Persatuanndan kesatuan.pptx
Persatuanndan kesatuan.pptxPersatuanndan kesatuan.pptx
Persatuanndan kesatuan.pptx
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadiMakalah nasionalisme sudah jadi
Makalah nasionalisme sudah jadi
 
Revitalisasi kebangsaan
Revitalisasi kebangsaanRevitalisasi kebangsaan
Revitalisasi kebangsaan
 

Pemuda ind on esia itu

  • 1. PEMUDA INDONESIA ITU… Delapan puluh enam tahun silam peristiwa besar itu terjadi. Tepatnya pada 28 Oktober 1928 para pemuda pejuang Indonesia mengikrarkan sumpah setianya. Iya, tiga pilar itulah yang menjadi landasan mereka untuk pemuda di masa mendatang, tapi apa yang terjadi saat ini? Pemuda harapan bangsa telah sirna di bangsa ini. Peristiwa yang begitu penting pada saat itu telah melahirkan ikrar-ikrar setianya. Peristiwa itu ialah Kongres Pemuda. Peringatan sumpah pemuda setiap tanggal 28 Oktober memang masih ada, namun acara-acara tersebut hanya diisi dengan kegiatan seminar, diskusi, atau sekedar perlombaan saja di suatu komunitas tertentu. Sedangkan di kalangan pemuda (pelajar dan mahasiswa) sendiri bahkan masih banyak yang bersikap acuh tak acuh. Fenomena ini setidaknya bisa dijadikan acuan dalam menilai pemuda hari ini, sudahkah menampakkan jiwa nasionalisme, ataukah sudah semakin tergerus arus globalisasi. Belum lagi permasalahan merosotnya nilai-nilai moral di kalangan pemuda itu sendiri. Padahal “sumpah pemuda” merupakan sebuah moment sakral yang menjadi titik balik di masa lalu. Sumpah pemuda bermula dari keprihatinan para pemuda dalam melihat nasib bangsa. Atas dasar sikap rasa tanggung jawab dan cinta tanah air, mereka berkumpul dan menyatakan sikap. Dari itu, para generasi muda merasa berkewajiban untuk turut memberikan konstribusi kepada tanah bumi pertiwi ini. Maka lahirlah sumpah pemuda yang isinya melambangkan kecintaan dan nasionalisme mereka untuk bangsa Indonesia. Lantas, bagaimana sikap remaja muslim dalam memaknai sumpah pemuda? Tak pantas ku teriakkan mati pada penjajah moderat yang terus menelanjangi ikrar kebaktianku pada bangsa. Roda yang terus berputar tak kan meluluhkan peluru terjal yang terus menyeret ikrarku pada jurang pembelot yang sadis. Dalam kegelapan yang pekat aku sering merenungkan kendil nelayan di tengah samudera nan luas. Terangnya yang tak sekeras neon mampu memberi penghidupan dan harapan tuk menyongsong hari esok. Betapa gersang dan tandusnya bangsa ini sekarang. Tunas-tunas bangsa seakan mati kaku. Kepasrahan akan nasib menjadi jawaban terakhir atas mereka yang dirundung kehampaan tanpa penyelesaian. Aku benci di kala kebenaran mengejar para kafilah negeri ini. Aku hanya batang kering yang hendak bersemi dan ingin menaungi bangsa ku. Kepada engkau yang telah rela mati untuk kami Kepada engkau yang telah mempersembahkan peluh mu Hanya setia yang terucap dari lidah ku yang kelu. Tak pantas kami bandingkan kesetiaan di antara kita. Kami hanya sekelompok manusia yang menerima persembahan mu Maafkan kami apabila menyakiti perjuangan yang telah kau lakukan Jika kami pujangga, kami akan mengasah kembali nalar kami Jika kami pelajar kami akan memperluas lagi daya ajar kami
  • 2. Jika kami berpangkat kami kan mengangkat martabat bangsa ini Jika kami kerdil kami siap menjadi peluru mesin untuk mempertahankanmu Entah apa yang membuat hati jenuh merefleksi tindak – tanduk pemuda terdahulu dengan pemuda masa kini? Kebobrokan yang terjadi saat ini begitu pelik dan mendominasi kehidupan pemuda Indonesia. Tidak terbatas pada kaum tak berpendidikan saja, akan tetapi melanda kaum terpelajar pula. Bahkan kerap kali permasalahan besar dan penindasan dilakukan oleh oknum intelektual yang memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi. Hal itu terjadi karena perbedaan idealisme yang dianut oleh pemuda sekarang dan pemuda terdahulu. Idealisme pemuda saat ini lebih condong kepada idealisme yang bersifat pribadi yang diadopsi dari faham orang-orang barat yang mencoba mengusung hak asasi sebagai landasan untuk melindungi seseorang di dalam melakukan apapun walaupun hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan karakteristik dan budaya bangsa. Berbeda dengan pemuda-pemuda terdahulu yang begitu lekat dengan sikap nasionalisme dan toleransi pada sesama. Padahal nilai dan amanat yang terkandung di dalam ikrar sumpah pemuda begitu komplit, mampu mewakili setiap aspirasi setiap makhluk yang ada di bumi pertiwi ini. Mulai pengakuan atas tanah air, bangsa sampai bahasa yang dijadikan sebagai prakarsa tumbuhnya rasa persatuan dan kesatuan dalam kondisi kemajemukan yang begitu kental. Kejujuran dan toleransi menjadi topik yang kerapkali didengungkan. Namun, setiap orang yang menjalani kehidupan seringkali melupakan dan sulit untuk mengerti akan maksud yang sesungguhnya. Bahkan sikap dan perbuatan seringkali tidak mencerminkan pemuda Indonesia sesungguhnya. Seolah-olah ini memberi isyarat bahwa kita sebagai bangsa Indonesia belum memahami makna sumpah pemuda dengan mendasar. Tindakan amoral yang dilakukan oleh generasi bangsa ini seakan menjadi santapan biasa bagi kita untuk dinikmati. Perkembangan karakter pemuda tidak sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin jauh dari budi pekerti luhur yang ditanamkan oleh para petua dan nenek moyang kita terdahulu. Jangankan kompetisi yang bersifat nasional, yang dilakukan antar desa bahkan kampung pun bisa menjadi penyulut munculnya perselisihan antar pemuda. Seolah hanya kekerasan dan keberutalan yang ingin ditunjukkan. Bukankah sudah sepantasnya kita berkompetisi secara bersih? Saling mendukung dan berusaha menjadi yang terdepan dalam pembangunan. Apalah artinya sebuah pengakuan tanpa penerapan. Seperti itulah pernyataan yang sering di dengar terkait dengan masalah kesetiaan. Kesetiaan tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat individu, terutama hati yang melibatkan perasaan di antara dua insan yang berbeda jenis namun bisa melingkupi makna yang lebih luas dan dalam dengan melibatkan berjuta perasaan manusia yang terlahir di bawah naungan kesetiaan yang telah diikrarkan terdahulu. Seperti itu pulalah keberadaan ikrar sumpah pemuda yang telah dicetuskan oleh para pemuda Indonesia untuk meyatukan diri di atas persamaan yang ada.
  • 3. Sekacil apapun kita, namun uluran tangan kita sangat berarti bagi bangsa dan negara kita. Semua itu bisa kita awali dari hal-hal sederhana yang mampu memberi semangat untuk saling mencintai sesama dan mau merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Seperti menyemaikan sikap dermawan dan saling tolong menolong antar sesama. Sungguh menjadi hal yang menyedihkan ketika kita melihat sebentuk sikap dermawan di tayangkan di media televisi untuk memotivasi lahirnya sikap tersebut dari masyarakat. Hal itu menjadi bukti bahwa rasa persatuan dan kesatuan sudah mulai memudar. Kondisi yang bisa kita lihat saat ini menjadi sebuah pekerjaan rumah yang menuntut untuk segera dibenahi. Sikap nasionalisme yang diprakarsai oleh para pemuda terdahulu seakan menjadi mimpi lalu yang hanya tinggal kenangan. Ikrar yang diucapkan tidak sejalan dengan perbuatan. Apakah mungkin pemuda masa kini mengalami penyesalan yang mendalam terhadap ikrar yang seharusnya mendapat persetujuan terlebih dahulu dari mereka? Hanya orang-orang yang tidak memiliki nalar yang berfikir seperti itu. Bisa kita bayangkan, seandainya sumpah pemuda tidak dicetuskan, negara yang kita cintai ini tidak akan mampu bertahan sampai saat ini. Semua pemuda yang berasal dari masing-masing daerah pasti akan lebih memilih untuk menggalakkan persatuan dan kesatuan di antara kalangan mereka yang memiliki akar budaya dan bahasa yanga sama. Jadi, patutlah kita syukuri keadaan yang telah terima saat ini dengan terus berjuang memperbaiki keadaan dan masyarakat kita secara menyeluruh. Apabila kita ingat sejarah berdirinya bangsa ini yang begitu sarat dengan perjuangan dan pengorbanan maka pantaslah kita mengorbankan kepentingan pribadi kita untuk mencapai kepentingan besama. Berbagi kebahagian dengan orang lain yang memiliki peluang untuk kita rangkul dan mendapat uluran tangan kita dengan hati yang ringan. Seperti itulah selayaknya pemuda Indonesia yang sesungguhnya. Pemuda yang mampu menyumbangkan manfaat bagi bangsa dan negara atas kelebihan yang dimiliki. Memberi keseimbangan pada berbagai aspek yang menjadi bagian dari negara tercinta serta melakukan yang terbaik sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. Ikrar pra setia yang dimaksudakan di sini berupa sebentuk kata yang abstrak dan belum diwujudkan dalam sikap secara konkrit dengan berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara ini atas dasar nasioanalisme. Padahal kebaktian kepada bahwa harus diterapkan secara bersamaan dengan sikap dan perbuatan supaya keduanya berjalan beriringan. Bagaimanapun kondisi negara ini, estapet pembangunan akan terus berjalan seiring perubahan zaman dari generasi ke generasi. Metamorfosis mental pemuda harus didoktrin dengan persatuan dan kesatuan yang utuh terhadap bangsa dan negara. Hal itu dibutuhkan supaya mereka mampu melakukan filter terhadap berbagai arus perubahan yang terjadi sehingga bisa mengambil hikmah dari setiap pengalaman hidup yang telah dijalani. Setiap pemuda pantas untuk menyampaikan ikrar pra setia sebelum ia menjalankan ikrar kebaktian yang sesungguhnya kepada bangsa dan negeri tercinta ini. Apakah harus diberikan definisi yang jelas mengenai makna setia dan pra setia? Menggali setiap nilai yang hampir
  • 4. musnah dan terkubur oleh arus modernisasi yang menuntut seseorang untuk fokus pada salah satu disiplin ilmu yang terkadang membuatnya buta dari nilai persatuan dan kesatuan yang seharusnya diketahui pula dan jauh dari etika pemuda yang seharusnya dilaksanakan dengan semestinya. Pra setia memiliki makna kesetiaan yang belum terlaksana dengan sepenuhnya. Dengan kata lain, kesetian yang masih memiliki celah untuk diabaikan bahkan dihancurkan. Oleh kerena itu, tidak pantaslah jika kita menganggap sumpah pemuda hanya sebagai ikrar pra setia yang tidak memiliki pengaruh dan manfaat bagi setiap perubahan yang terjadi. Semua itu di disebabkan karena sebagian dari masyarakat mengambil dan melaksanakan ikrar sumpah pemuda hanya sebagai simbolis belaka untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan alias demi kepentingan pribadi, bukan untuk bangsa secara umum. Padahal sumpah pemuda menjadi sebuah pengikat di antara kita yang memiliki perbedaan yang begitu banyak dan mudah untuk terpecah. Selayaknyalah jika kita mengembalikan lagi makna sumpah pemuda yang sebenarnya. Melaksanakan dan menjadikannya pedoman di dalam melakoni setiap kehidupan yang kita jalani. Mempersiapkannya sebagai bekal dan hadiah terindah bagi anak cucu kita kelak yang akan menjadi generasi penerus dan tulang punggung pembangunan supaya kesatuan dan persatuan di antara mereka tetap terjaga. Menghapus makna pra setia yang seringkali tidak disadari dengan mewujudkannya sebagai suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan untuk mewakili kebaktian kita kepada tanah air tercinta sebelum terealisasinya ikrar kesetian secara maksimal, yakni dengan mengucapkan perjanjian untuk tetap konsisten, menghargai, menghormati, dan melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab kita, sesuai dengan ikrar dan sumpah setia yang menjadi isi dan bagian dari sumpah pemuda. Ketika kita mendefinisikan makna sumpah pemuda yang terdiri dari tiga ikrar, yakni pengakuan terhadap tanah air, bangsa dan bahasa. Ketiga hal tersebut sudah mewakili keberadaan manusia di muka bumi, lengkap dengan tetek bengeknya. Terkait dengan unsur dasar yang menjadi bagian terpenting dan bersifat wajib bagi keberlangsungan hidup manusia, sebagai tempat berpijak dan melanjutkan pembangunan, selain untuk melakukan regenerasi dari masa ke masa, menopang keseimbangan alam demi keberlangsungan hidup manusia pada masa yang akan datang. Sedangkan bangsa dan bahasa adalah dua hal yang lekat dengan pengakuan dan martabat bangsa. Dengan adanya pengakuan bangsa secara jelas maka sebuah bangsa telah mendeklamasikan kemerdekaannya kepada bangsa lain. Oleh kerena itu, tidak ada satu pun negara atau bangsa lain yang berhak untuk merampas hak setiap warga atau masyarakat Indonesia. Keberadaan bangsa Indonesia tentu sudah menjadi bagian dari bangsa-bangsa yang ada di dunia yang memilki kebebasan untuk mengatur dan menjalin hubungan dengan negara manapun sesuai dengan kesepakatan yang bersifat konvensional antar bangsa di dunia. Bahasa sebagai bagian terakhir menjadi pemersatu yang teguh antar berbagai daerah yang bernaung di bawah negara kita. Merangkul semua bahasa yang ada sehingga menjadi satu
  • 5. kesatuan yang utuh dan ciri khas atau karakteristik bangsa yang membedakannya dengan bangsa yang lain. Jadi, pantaskahkah kita membuang nilai-nilai tersebut?. Membuang dalam tanda kutip, menodai sikap yang seyogyanya mencerminkan nilai persatuan dan kesatuan tersebut. Pada hakikatnya, sebuah kesetiaan kepada bangsa dan negara memiliki korelasi dengan makna iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu menjadi salah satu dasar mengingat penduduk Indonesia yang memilki kepercayaan dan keyakinan akan adanya Tuhan. Di antaranya dengan mengikrarkan keyakianan tersebut dengan lidah, mentasditkan atau mengartikan dengan hati atau qalbu dan menunjukkan atau menerapkannya di dalam perbuatan. Begitupulalah seharusanya dengan sumpah pemuda sebagai suatu hal yang diyakini bisa memperkuat nasionalisme. Barulah hal tersebut dapat dikatakan terlaksana dengan maksimal apabila ketiga unsur itu menjadi rutinitas yang dilakukan dengan step by step, berdasarkan proporsinya. Salah satu hal yang harus dilakukan saat ini untuk menjaga sabilitas persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia adalah dengan membentengi pertahanan hati agar tidak terjerumus pada tindakan-tindakan yang tidak berpihak pada pembangunan. Maksudnya ialah dengan menanamkan nilai-nilai agama pada sisi jiwa pemuda Indonesia secara seksama. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga pemuda agar memiliki jiwa yang kukuh dan konsisten atas apa yang menjadi tanggung jawab mereka. Selain sebagai jalan untuk memperjuangkan hak yang memang menjadi milik mereka. Dalam kaitannya dengan hati pemuda, terdapat hadist soheh yang dinyatakan oleh Nabi Besar Muhammad SAW yang berbunyi, “Bukankah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Jika tubuhnya baik maka baik pula seluruhnya. Itulah hati (HR. Bukhari dan Muslim)”. Atas dasar itulah, keberadaan hati pemuda dan remaja muslim harus dibentengi dengan kuat supaya tidak keropos dan terjatuh oleh imprealisme modern yang seringkali tidak disadari. Apabila hati pemuda sudah dibentengi oleh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka semua jalan hidup yang dilalui pastinya sudah melalui tahap pemikiran yang matang. Dengan begitu, rasa nasoinalisme yang menganut faham cinta tanah air, bangsa dan bahasa akan muncul seiring tingkat kesadaran diri atas iman dan takwa yang dimiliki. Intensitas rasa persatuan dan kesatuan yang ada dengan mudah mengarahkan seseorang untuk tetap aktif dan produktif menyumbangkan berbagai hal yang bisa diperbuat sesuai dengan kemampuannya tanpa mengharapkan tanda jasa, hanya semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah dan membangun bangsa dan negara. Istilah sampah pemuda yang diartiakan sebagai nilai-nilai kebangsaan yang sudah ditinggalkan dan dibuang oleh pemuda akan bisa dikemas kembali dengan apik untuk dilekatkan di dalam sanubari sebagai bahan untuk menopang daya cobaan yang akan terus bertambah seiring dengan tingkat keserakahan manusia yang kian dominan. Istilah sampah hanya akan ditemukan pada sesuatu yang tidak bernilai dan tidak bisa didaur ulang kembali menjadi bahan
  • 6. yang bermanfaat. Sumpah pemuda adalah ikrar persatuan dan kesatuan yang menunjukkan kebaktian pemuda kepada tanah air dan bangsa. Sikap amanah senantiasa akan tercermin dari calon pemimpin bangsa ketika pemuda telah siap dengan bekal pengetahuan berupa konsep dan mental keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, ketakutan masyarakat akan tindakan melanggar hukum yang sering di lakukan oleh para pejabat yang menduduki kursi pemerintahan akan terhapus dan menjadi mimpi lalu. Pemuda senantiasa melakukan pembenahan diri mulai sekarang dengan niat dan tekad yang tulus. Seperti itulah harapan masyarakat pada umumnya. Mereka ingin memilki pemuda yang mau tanggap terhadap permasalahan bangsa dan berperan aktif dalam berbagai bidang, sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Jangan kita lupakan pula bahwasannya pemuda mencerminkan keadaan bangsanya ke depan. Oleh karena itu, setiap pemuda harus mampu berbuat untuk bangsa ini. Kedudukan yang dijalankan senantiasa dilakoni dengan maksimal, sebagai contoh, ketika kita berperan sebagai pelajar, hendaknya belajar dengan sungguh-sungguh sehingga bisa meningkatkan harkat dan martabat bangsa karena memiliki manusia yang berpotensi dan tidak kalah dengan bangsa lain. Begitu seterusnya, bahkan ketika kita sebagai pemuda tidak memiliki bakat yang jelas, kita akan tetap berusaha untuk menemukannya dan tetap semangat menjalaninya tanpa mau terjerumus pada pebuatan-perbuatan amoral yang bisa merugikan diri sendiri, apalagi sampai melanggar hak orang lain. Satu keyakinan yang menjadi dasar kepercayaan diri yakni serendah dan sejelek apapun manusia pasti memiliki sisi kelebihan, tergantung bagaimana kita berusaha untuk menemukan dan memanfaatkannya dengan maksimal. Potret kehidupan yang kita lihat saat ini bisa mengalami perubahan seiring dengan kekuatan pemuda di dalam memaknai ikrar kebaktiannya pada negeri. Korupsi, kolusi, nepotisme, kemiskinsn dan kekerasan akan menjadi kenangan yang memang seharusnya dibuang. Kedewasaan pemuda di dalam berfikir menjadi perangsang lahirnya doktrin beraura positif yang akan turut menyumbangkan fungsi dan keberadaannya kepada manusia dan tanah air Indonesia. Di samping manfaat pelaksanaan makna sumpah pemuda dengan sungguh-sungguh, terdapat potret generasi yang membuat kita enggan untuk menelisiknya. Hal itu sesuai dengan hukum alam dan kodrat tuhan yang selalu menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan supaya tetap seimbang dan manusia mampu membacanya untuk menemukan hikmah yang tersirat di dalamnya. Salah satu hal yang tidak luput dari potret tersebut adalah dangkalnya pengetahuan tentang identitas bangsa pada generasi muda saat ini. Sebut saja sumpah pemuda, jika dilakukan penelitian ke beberapa sekolah bahkan lingkungan masyarakat secara umum, pasti akan ditemukan fakta jika hanya sebagian siswa atau masyarakat saja yang mengetahui dan hafal dengan teks sumpah pemuda, akan tetapi jika mereka ditanya seputar lagu yang paling hits dan populer saat ini mereka tentunya akan dengan mudah melafalkannya bahkan menghayati lagi
  • 7. tersebut. Dari sana bisa kita simpulkan betapa sulitnya melahirkan kesadaran pada diri seseorang tanpa adanya kesadaran yang terlahir dari diri mereka sendiri. Kondisi seperti itu sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk diperhatikan dan dibenahi. Siapa lagi bisa diandalkan untuk memperbaiki itu selain kita yang menjadi bagian yang sejati dari bangsa ini. Memaknai sumpah pemuda sebagai landasan untuk tetap berbuat yang terbaik untuk bangsa ini. Sudah saatnya bagi kita untuk mulai menyemai kebaikan, layaknya pemuda Indonesia yang sejatinya. Pengalaman hidup yang sudah kita lalui tentunya mampu menjadi petunjuk bagi kita untuk melakukan evaluasi atau introsfeksi diri terhadap apa yang sudah kita berikan untuk bangsa ini tanpa memikirkan apa yang sudah diberikan oleh bangsa ini kepada kita. Tidak sepantasanya kita memulai suatu usaha dengan memepertanyakan apa yang sudah diberikan kepada kita, jika itu sampai terjadi, itu akan menjadi sebuah kesedihan yang sulit terobati. Sebagai seorang pemuda indonesia kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mencintai bangsa ini dengan sepenuh hati. Makna cinta tidak terbatas pada usaha yang dilakukan hanya ketika peperangan melanda atau bangsa lain menjatuhkan nama bangsa kita secara terang-terangan. Namun cinta dalam arti dan makna yang luas. Sikap yang tercermin senantiasa menjadi wujud rasa cinta kepada bangsa ini. Ketika kita sudah mencintai bangsa maka kita wajib melaksanakan hak dan kewajiban yang kita miliki secara proporsional. Kita harus menjadikan sumpah pemuda sebagai benteng pertahanan untuk tetap menjaga keutuhan bangsa. Mewujudkan pengakuan tersebut dalam sikap dan perbuatan sehari-hari. Sejatinya orang yang mencintai dan telah membuat pengakuan terhadap apa yang dimaksud akan memiliki tanggung jawab yang penuh terhadap smua itu. Tidak menjadikannya sebagai omong kosong tanpa bukti serta menjadikannya sebagai ikrar setia yang akan dijadikan pedoman di dalam hidup. Jika kita ingat kembali pidato Bung Karno tentang penting keberadaan pemuda. Beliau menyatakan "Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakan Gunung Semeru! Tapi berilah aku sepuluh pemuda bersemangat, maka aku akan mengguncang dunia," kurang lebih seperti itulah pidato beliau terkait dengan keberadaan pemuda yang begitu penting. Pernyataan Bung Karno tersebut mempunyai makna yang begitu luas. Beliau begitu memahami kondisi bangsa dan negara yang tidak bisa terlepas dari pemuda. Dari tangan pemuda kebaikan bisa diraih dan dari tangan pemudalah keterpurukan juga bisa terjadi. Seperti itulah gambaran keberadaan pemuda dalam pemikiran Bung Karno. Sebanyak apapun kekayaan alam yang dimiliki oleh sebuah bangsa, jika tidak memiliki sosok pemuda yang bisa diandalkan sesuai dengan karakteristik dan harapan bangsa maka keberadan bangsa tersebut tidak akan bisa diprediksikan lagi dan kemungkinan besar akan mengalami kemusnahan. Bukan hanya ungkapan dari Bung Karno yang berharap banyak pada bangsa ini tapi seluruh lapisan bangsa Indonesia menginginkan demikian. Dan apakah kita sudah melakukan hal itu? Tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Hal terpenting yang kita lakukan
  • 8. adalah mengakui ”ikrar sumpah pemuda”, karena dengan mengakui itulah jiwa nasionalisme dan patriotisme akan kembali merasuki tubuh kita. Tubuh yang lemah tak berdaya tanpa agama dan hakikat pancasila. Bagaikan debu yang diterpa angin tapi tidak bagi para remaja dan pemuda muslim yang punya mimpi. Iya, mimpi itu bagai layang putus benang. Melayang-layang di dunia imaginer. Tapi tetap saja mimpi itu akan terwujud dan pasti akan terjadi. Begitupun dengan memaknai sumpah pemuda ini, kami mampu untuk menerapkan hakikatsumpah pemuda dengan perilaku yang cerdas, jujur, amanah dan yang terpenting adalah toleransi. Iya, hanya satu inti dasar,toleransi. ”Untukmulah agamamu, untukkulah agamaku.” begitulah firman Allah SWT dalam surat Al-Kafirun ayat 6. Wahai para remaja muslim dan para pemuda! Ingat!Para pemuda adalah ujung tonggak kemajuan bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa ada di tangan para pemudanya. Para pemuda pemegang tongkat estafet perjuangan, maka jangan sia-siakan tongkat itu. Tongkat yang penuh sejarah. Wahai para remaja muslim dan para pemuda! Berfikirlah cerdas dan kritis. Jangan telan mentah-mentah realita yang ada. Kita tak akan pernah tahu bahwa di bawah batu ada intan permata yang menyilaukan mata sebelum kita mencobanya. Maka bersikaplah jujur, amanah dan toleransi terhadap saudara-saudaramu. Respectlah pada mereka yang ada di sekelilingmu. Ingat! Manusia adalah makhluk sosial. Hakikat kamu diciptakan ialah hanya menghamba pada-Nya! Maka bantulah mereka dengan semampumu. Berikan yang terbaik bagi bangsa ini. Wahai para remaja muslim dan para pemuda! Kobarkan api semangatmu, kalahkan kemalasan. Belajarlah sampai ajal menjemputmu. Begitulah sikap remaja muslim dalam memaknai sumpah pemuda. Semoga kita bisa melakukan ini semua. Kita percaya bahwa kita bisa. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Bangkit berdiri sebelum kita binasa! *Terima Kasih* Sumber : http://syukrulblogcompetition.blogspot.com/2011/10/ikrar-setiaku-sumpah-pemuda-bukan.html Muhammad Sidkin Ali,2014.