Model pengajaran personal merupakan model yang menekankan pada pengembangan konsep diri peserta didik
mengutamakan hubungan antar pribadi, pertumbuhan siswa, yang dihasilkan melalui aktivitas pembelajaran
berorientasi pada perkembangan siswa
Penekanannya lebih pada proses yang membantu individu
Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Model pengajaran personal merupakan model yang menekankan pada pengembangan konsep diri peserta didik
mengutamakan hubungan antar pribadi, pertumbuhan siswa, yang dihasilkan melalui aktivitas pembelajaran
berorientasi pada perkembangan siswa
Penekanannya lebih pada proses yang membantu individu
Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Ā
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Ā
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Perkenalkanā¦
GUNARNO, S.Si. M.Pd.
Call meā¦ Mas Gun
Widyaiswara Ahli Madya
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MEDAN
2010 - ā¦
Jl. Terusan Dsn II, Bandar Setia Kec. Percut Sei
Tuan Kab. Deliserdang
HP. 081362833827
Email narnowibdkmdn@gmail.com
S1 : BIOLOGI ā UNIMED MEDAN
S2 : PEND. BIOLOGI ā UNIMED MEDAN
PENDIRI YAYASAN MADANI SANDYA NUSANTARA
AKTIF MELAKUKAN PEMBINAAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
ASESOR BAN S/M PROV. SUM. UTARA
by gunarno@2022
3. (Peserta dalam kelompok mata pelajaran)
Latar Belakang
ā¢ Salah satu tujuan penting pembelajaran adalah
mengembangkan potensi siswa.
ā¢ Pendekatan pembelajaran yang dapat
mengembangkan potensi tersebut antara lain
āPendekatan Belajar Aktifā
ā¢ Guru sangat perlu memiliki pemahaman yang baik
tentang pendekatan tersebut untuk mendukung
peran penting mereka dalam mengembangkan
potensi siswa tersebut.
4. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
1. Mengenal unsur-unsur pembelajaran aktif;
2. Mengidentifikasi contoh-contoh kegiatan
pembelajaran untuk tiap unsur pembelajaran aktif.
6. Garis Besar Kegiatan
Connection ā 15ā
Urun Pengetahuan tentang
Pembelajaran Aktif
Introduction - 5ā
Fasilitator menyampaikan Latar Belakang,
Tujuan, Garis Besar Kegiatan
Extension ā 5ā
Saran tindak lanjut:
Mengamati
pembelajaran apakah
unsur MIKiR terpenuhi.
Reflection ā 10ā
Peserta menjawab
pertanyaan:
ā¢ Apa saja unsur-unsur
pembelajaran aktif?
ā¢ Mengapa Pembelajaran
Aktif penting untuk
diterapkan di kelas?
Penguatan
Membaca Informasi
Tambahan 1.1
Application ā 145ā
ā¢ Kegiatan 1: Mengidentifikasi
Kegiatan Pembel. Aktif ā
Video
ā¢ Kegiatan 2: Mengenal Unsur
Pembelajaran Aktif
ā¢ Kegiatan 3: Menyepakati
Kegiatan Pembelajaran Aktif
ā¢ Kegiatan 4: Mengidentifikasi
Kegiatan Pembelajaran Aktif
ā¢ Kegiatan 5: Karya Kunjung
ā¢ Kegiatan 6: Pemetaan Unsur
Pembelajaran Aktif terhadap
5 M dan 4K/4C
7. Urun Pengetahuan
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pembelajaran
Aktif?
2. Apa sajakah contoh kegiatan pembelajaran yang
menunjukkan pembelajaran aktif?
8. Kegiatan 1: Mengidentifikasi Kegiatan
Pembelajaran Aktif - Video (20ā)
ā¢ Amatilah pembelajaran dalam video:
āApa saja kegiatan pembelajaran dalam video yang
menunjukkan Pembelajaran Aktif?ā
ā¢ Tuliskan hasilnya pada kertas berperekat atau
metaplan (1 kegiatan, 1 metaplan).
VIDEO 1
VIDEO 2
9. ā¢ melakukan kegiatan
(doing) dan/atau ā¦
ā¢ Mengamati
(observing)
Kegiatan 2: Mengenal Unsur Pembelajaran Aktif ā Klasikal (15ā)
Mengalami (M):
ā¦ terkait dengan materi pembelajaran.
10. Interaksi (I): Proses
pertukaran āgagasanā antar
dua orang atau lebih.
Komunikasi (Ki): Proses
penyampaian gagasan/pikiran
atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain.
11. Refleksi (R):
Proses memikirkan makna dari belajar
yang dialami, baik yang terkait materi
yang dipelajari maupun pengalaman
belajar-nya.
Refleksi ini dapat dipicu dengan
pertanyaan:
ā¢ Apa yang saya pelajari hari ini?
ā¢ Apa manfaat dari yang saya pelajari ini?
ā¢ Bagaimana proses belajar saya tadi?
ā¢ Apa lagi yang ingin saya pelajari?
M I Ki R
12. Kegiatan 3: Menyepakati Kegiatan Belajar Aktif (15ā)
ā¢ Kelompokkanlah kegiatan yang berdasarkan video tadi
kedalam: MENGALAMI, INTERAKSI, KOMUNIKASI dan
REFLEKSI (Gunakan LKP 1)
ā¢ Tuliskan/tempelkan hasilnya pada kertas plano (Lihat
slide berikutnya)
ā¢ Pertukarkanlah hasil kerja dengan kelompok lain dan
periksalah apakah kegiatan-kegiatan tersebut tepat
sebagai MENGALAMI, INTERAKSI, KOMUNIKASI dan
REFLEKSI.
13. LKP 1
MENGALAMI INTERAKSI KOMUNIKASI REFLEKSI
ā¢ melakukan
kegiatan (doing)
ā¢ mengamati
(observing)
Mengalami (M): Interaksi (I): Proses pertukaran
āgagasanā antar dua orang atau
lebih.
Komunikasi (Ki): Proses
penyampaian gagasan/pikiran
atau perasaan oleh seseorang
kepada orang lain.
Refleksi (R):
Proses memikirkan
makna dari belajar yang
dialami, baik yang
terkait materi yang
dipelajari maupun
pengalaman belajar-nya.
16. 1. Apa sajakah kegiatan siswa pada
setiap unsur pembelajaran aktif
tersebut? (berdasar Video dan
pengalaman. Hasil pada kertas tadi
dapat ditempel pada plano);
2. Apa yang perlu dilakukan GURU
untuk:
- MEMUNCULKAN dan
- MERESPON
kegiatan tersebut?
Kegiatan 4: Mengidentifikasi Contoh Kegiatan
Pembelajaran Aktif ā kelompok (35ā)
Gunakan LKP 2 (Lihat slide berikutnya)
17. Unsur Belajar Aktif
(SISWA)
Apa saja yang
dilakukan Siswa?
(GURU)
Apa saja yang dilakukan Guru untuk ā¦
MEMUNCULKAN
apa yang dilakukan
siswa?
MERESPON apa
yang dilakukan
siswa?
Mengalami
Interaksi
Komunikasi
(Ungkap Gagasan)
Refleksi
ā¢ LKP 2
18. Kegiatan 5: Kunjung Karya (30ā)
1. Kaji dan berikan komentar hasil kerja kelompok lain
berpandu pada pertanyaan berikut:
ā¢ Apakah kegiatan pada kolom SISWA betul-betul siswa
meng-ALAMI, ber-INTERAKSI, ber-KOMUNIKASI, atau me-
REFLEKSI?
ā¢ Apakah kegiatan pada kolom GURU benar-benar akan
MENIMBULKAN kegiatan siswa tersebut?
ā¢ Apakah kegiatan pada kolom GURU merupakan cara TEPAT
MERESPON kegiatan siswa tersebut?
2. Laporkan hasil kunjungan anda ke kelompok Anda.
19. Membaca Informasi Tambahan (15ā)
Bacalah Informasi Tambahan 1: Contoh
Kegiatan dalam Pembelajaran Aktif .
(Contoh ini masih dapat dirinci sesuai
dengan konsep atau mata pelajaran yang
dipelajari)
20. Kegiatan 6: Pemetaan Unsur Pembelajaran Aktif dan
Keterampilan Abad 21 (15ā)
ā¢ Individual: Bacalah IT 2: Keterampilan Abad 21
ā¢ Berpasangan: Kerjakanlah tugas pada LKP 3.
Apakah unsur-unsur Pembelajaran Aktif mendukung
5 M dan Keterampilan abad 21 (4K/4C)? Jelaskan!
ā¢ Kelompok: Diskusikanlah hasil kerja Bapak/Ibu,
khususnya terkait tepat-tidaknya unsur-unsur
pembelajaran aktif mendukung
5 M dan keterampilan abad 21 (4K/4C).
21. K1 = Kreativitas (Creativity)
K2 = Berpikir kritis &
Memecahkan masalah
(Critical Thinking &
Problem Solving)
Hidup bersama
dalam harmoni
Kemampuan
memecahkan
masalah secara
kreatif
K3 = Collaboration (Kerjasama)
K4 = Communication (Komunikasi)
Bermuara pada ā¦
Penguatan
22. Refleksi
1. Apa sajakah unsur-unsur pembelajaran aktif?
2. Mengapa Pembelajaran Aktif penting untuk
diterapkan di kelas?
23. 1. Pembelajaran Aktif penting karena:
ā¢ āMengalamiā dalam belajar melibatkan banyak indera
sehingga pemahaman konsep akan lebih mantap;
ā¢ āInteraksiā dapat mendorong siswa untuk bereaksi
terhadap pendapat siswa lain dan dapat menimbulkan
ārefleksiā pada diri siswa lain tersebut;
ā¢ āKomunikasiā dapat mendorong siswa untuk berani dan
lancar dalam mengungkapkan gagasan;
ā¢ āRefleksiā dapat memunculkan sikap untuk mau
menerima kritik dan memperbaiki diri, baik terkait
gagasan, hasil karya, maupun sikapnya.
Penguatan
24. Amatilah pembelajaran di kelas (Kelas
sendiri atau kelas guru lain) dengan
kerangka pikir unsur-unsur belajar aktif:
MENGALAMI, INTERAKSI, KOMUNIKASI
dan REFLEKSI
(MIKiR),
ā¢ perhatikan apakah unsur-unsur tersebut
muncul dalam kegiatan pembelajaran?
26. ā¢ Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
ā¢ Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai
prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah
ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
1. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)
27. ā¢ Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan
kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah
kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.
ā¢ Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau
ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
28. 1. Langkah Persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif,
ikonik sampai ke simbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Langkah-Langkah Operasional
29. 2. Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru
dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Langkah-Langkah Operasional
30. b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah)
Langkah-Langkah Operasional
31. c. Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan
nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Langkah-Langkah Operasional
32. d. Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu
Langkah-Langkah Operasional
33. e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
Langkah-Langkah Operasional
34. f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
Langkah-Langkah Operasional
35. ā¢ Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.
ā¢ Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif,
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk
penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes
tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka
pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
SISTEM PENILAIAN
36. ā¢ Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
ā¢ Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode
belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktifitas secara nyata.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning=PjBL)
37. ā¢ Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses
inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a
guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum.
ā¢ Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik
dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip
dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan
berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
39. 3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING = PBL)
ā¢ Pembelajaran berbasis masalah merupakan
sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar.
ā¢ Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam
tim untuk memecahkan masalah dunia nyata
(real world)
39
40. Langkah-langkah Operasional
dalam Proses Pembelajaran
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Fasilitator memberikan konsep dasar,
petunjuk, referensi, atau link dan skill yang
diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal
ini dimaksudkan agar peserta didik lebih
cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran
dan mendapatkan āpetaā yang akurat tentang
arah dan tujuan pembelajaran
40
41. Langkah-langkah Operasional
dalam Proses Pembelajaran
2. Pendefinisian Masalah (Defining the
Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan
skenario atau permasalahan dan peserta didik
melakukan berbagai kegiatan brainstorming
dan semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan
tanggapan terhadap skenario secara bebas,
sehingga dimungkinkan muncul berbagai
macam alternatif pendapat
41
42. 3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang
dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan
di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam
bidang yang relevan.
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan
pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah
didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan
satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi
tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
42
43. 4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya
peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi
dari permasalahan kelompok. Pertukaran
pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara
peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan
fasilitatornya.
43
44. 5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga
aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap
penguasaan pengetahuan yang mencakup
seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen,
dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur
dari penguasaan alat bantu pembelajaran,
baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian.
44
45. Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di
dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu
diminta untuk mengobservasi suatu fenomena
terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta
mencatat masalah-masalah yang muncul.
Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta
didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan
masalah yang ada. Tugas guru adalah
mengarahkan peserta didik untuk bertanya,
membuktikan asumsi, dan mendengarkan
pendapat yang berbeda dari mereka.
45
46. Contoh Penerapan
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat
dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara
lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik
diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang
apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan
aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam
rangka mencapai penguasaan standar kompetensi,
kemampuan dasar dan materi pembelajaran.
46
47. Contoh Penerapan
47
Tahapan-Tahapan Model PBL
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah
ļ· Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yg dibutuhkan
ļ· Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Membantu peserta didik mendefinisikan
danmengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Membantu peserta didik dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, model dan berbagi tugas dengan teman
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari /meminta kelompok presentasi
hasil kerja
48. SISTEM PENILAIAN
ā¢ Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan
(knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian
terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen,
dan laporan.
ā¢ Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat
bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu
keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama
dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian
untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
48
49. SISTEM PENILAIAN
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan
dengan authentic assesment. Penilaian dapat
dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang
sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat
kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian
tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan
cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
ā¢ Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada
tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam
belajar.
ā¢ Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas
yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya
49
50. TAHAPAN PEMBELAJARAN SETIAP MODEL
Model Pembelajaran
Berbasis Proyek
Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Model Pembelajaran
Penemuan
1. Penentuan pertanyaan
dasar
1. Orientasi masalah 1. Persiapan
2. Menyusun perencanaan
proyek
2. Mengorganisasikan
peserta didik
2. Pelaksanaan
a. Pemberian rangsangan
3. Menyusun jadwal 3. Membimbing
penyelidikan individu dan
kelompok
b. Identifikasi masalah
c. Pengumpulan data
d. Pengolahan data
4. Monitoring 4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
e. Pembuktian
f. Kesimpulan
5. Menguji hasil 5. Menganalisa dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
6. Evaluasi pengalaman
Think Pair and Share
Bertukar Pasangan
Snowball Throwing
Clue: All around the world Pertanyaan: Sekarang saya lagi di Amerika maka 4 jam lagi saya dimana? Jawaban: Rusia Penjelasan:Ā āAll around the worldā, saat ini dia sedang di Amerika, perhatikanlah huruf awalnya ialah A. Jadi kalau ditanya 4 jam lagi maka hitunglah huruf keempat sesudah A di frasa āall around the worldā. Huruf keempat sesudah A ialah R, maka kamu hanya perlu menyebutkan negara yang diawali huruf R, seperti Rusia, Rwanda, Republik Congo, dan lain-lain.
1414
Clue: All around the world Pertanyaan: Sekarang saya lagi di Amerika maka 4 jam lagi saya dimana? Jawaban: Rusia Penjelasan:Ā āAll around the worldā, saat ini dia sedang di Amerika, perhatikanlah huruf awalnya ialah A. Jadi kalau ditanya 4 jam lagi maka hitunglah huruf keempat sesudah A di frasa āall around the worldā. Huruf keempat sesudah A ialah R, maka kamu hanya perlu menyebutkan negara yang diawali huruf R, seperti Rusia, Rwanda, Republik Congo, dan lain-lain.
1515