2. A. Definisi Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar Persaingan monopolistis adalah suatu pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated
products). Pasar Persaingan Monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang
berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan sempurna
dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat
pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.
Pasar Monopolistik adalah sebuah bentuk pasar dimana ada banyak produsen
yang saling berkompetisi dengan produk yang hampir serupa namun memiliki
beberapa perbedaan. Perbedaan ini yang menjadi ciri khas dari produk yang dijual
oleh masing-masing produsen. Kegiatan produksi barang tersebut dikenal sebagai
product differentiation atau diferensiasi produk. Karena produk yang diproduksi
hampir serupa, masing-masing produsen akan bersaing dari segi kualitas, harga,
serta cara pemasaran produk mereka.
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara
dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh
sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsure-unsur sifat monopoli, dan unsure-
unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat
didefenisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak (different products). Dalam pasar
persaingan monopolistik konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik
Dari komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan
komoditas-komoditas yang dihasilkan perusahaan lainnya. Dalam hal ini dijumpai
banyak aspek deferensiasi komoditas. Sebagai contohnya, perbedaan komoditas
bisa didasarkan atas perbedaan bentuk fisiknya seperti bedafungsi, design dan
kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merk, logo atau
kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan
hal-hal yang terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan
komoditas, kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi
perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik,
restaurant dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh komoditas
monopolistic yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya
B. Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis
1. Terdapat banyak penjual
2. Barangnya bersifat beda corak
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
4. Kemudahan masuk ke dalam industry
5. Persaingan melakukan promosi penjualan sangat aktif
1). Terdapat banyak penjual
Banyaknya penjual dalam pasar persaingan monopolistis tidak sebanyak
seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di dalam pasar sudah terdapat
beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah
terwujud. Yang penting, tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut
ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit
kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
Pada pasar monopolistik terdapat banyak sekali produsen atau penjual
didalamnya. Setiap produsen mempunyai skala produksi sama pada produsen
yang lainnya.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun
demikian ia tidaklah sebanyak dalam pasar persaingan sempurna. Apabila didalam
pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan
monopolistis sudah mungkin wujud. Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-
4. perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaanperusahaan
lainnya. Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relative
sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu
perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi
dalam keseluruhan pasar.Karena halangan masuk hanya rendah saja, perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik dapat keluar atau masuk pasar dengan
mudah. Akibatnya, ada cukup banyak penjual yang membuat mereka dalam posisi
persaingan. Terdapat juga cukup banyak penjual yang membuat mereka dalam
posisi persaingan. Terdapat juga cukup banyak penjual sehingga menyebabkan
masing-masing mengalami kesulitan untuk membuat keputusan yang tepat.
Sebagai contoh, disuatu daerah metropolitan, masing-masing restorant, pompa
bensin, took obat, took persewaaan, video, binato, atau toko grosir mini
cenderung untuk bertindak secara sendiri-sendiri atau independen. Pada struktur
pasar yang lain, mungkin hanya terdapat dua atau tiga penjual pada setiap pasar,
sehingga mereka saling mengamati; tindakan mereka menjadi saling tergantung
atau interdependent.
2. Barangnya bersifat beda corak
Produksi dalam pasar persaingan monopolistik berbeda dalam hal:
1. Coraknya (differentiated product), secara fisik mudah dibedakan
2. Pengemasan
3. Jasa perusahaan setelah penjualan (after-sale service)
4. Cara membayar barang yang dibeli
Karena perbedaan ini, barang yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistis bukan bersifat pengganti sempurna (perfect
substitute) atas barang yang diproduksi perusahaan lain, melainkan pengganti
yang dekat (close substitute). Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah
yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil, yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis.
Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar
persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna. Seperti telah
5. diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan adalah
serupa. Oleh karenanya sukar membedakan yang mana yang merupakan produksi
suatu perusahaan, dan mana pula produksi perusahaan lainnya. Perusahan dalam
pasar persaingan monopolistic berbeda coraknya (differentiated product) dan
secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu perusahaan dengan
produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang
tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan
dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after-sale service) dan
perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai akibat dari
perbedaan-perbedaan ini, barang yang diproduksikan oleh perusahaan-
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistic bukanlah barang yang bersifat
pengganti sempurna (perfect substitute) kepada barang yang diproduksikan
perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close
substitute. Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi
sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil, yang dimiliki oleh
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.
Perbedaan Fisik. Contoh: shampoo berbeda dalam warna, bau, kekentalan,
kuantitas busa, dan desain tombol. Mereka tertentu diarahkan bagi konsumen
dengan ketombe, ada yang untuk rambut normal, atau ada juga yang untuk
rambut berminyak.
Kemasan juga dirancang agar produk tampak menonjol bila didekatkan dengan
produk lain, seperti misalnya celana ketat dikemas dalam karton berbentuk telur
(L’eggs), sop instan dalam cangkir (Cup O’Soup), dan kartu baseball dalam kaleng
(Pinnacle).
Lokasi. Jumlah dan jenis lokasi tersedianya produk jugas merupakan salah satu
alat deferensiasi. Beberapa produk bisa terdapat dimana saja, termasuk internet;
produk yang lain perlu dicari dan perlu menempuh suatu perjalanan tertentu. Jika
anda tinggal didaerah metropolitan, anda pasti terbiasa dengan toko-toko grosir
mini. Masing-masing toko ingin menjadi yang paling dekat pada saat anda
membutuhkan satu gallon susu dan satu kantong Dorito, maka muncul pertokoan
dimana-mana. Toko grosir mini ini menjual berbagai barang kebutuhan anda.
Harganya lebih tinggi dan pilihan produknya lebih terbatas dibandingkan toko
grosir pada umumnya. Hanya saja, toko grosir mini lebih dekat dengan pelanggan,
6. tidak ada antrian panjang, dan buka sampai lebih larut malam. Layanan. Produk
juga berbeda-beda atas dasar layanan yang diberikan. Sebagai contoh: banyak
penjual pizza (seperti Domino’s) dan banyak penjual buku (seperti Amazon)
memberikan layanan pengiriman; sementara penjual yang lain tidak memberikan
layanan tersebut. Beberapa toko eceran memberikan layanan demo produk oleh
tenanga penjual yang terlatih; sementara toko yang lain hanya self-service saja.
Beberapa produk didukung layanan on-line dan nomor bebeas pulsa; sementara
produk lain membiarkan anda mencari sendiri. Beberapa produk memberikan
layanan pengembalian uang; sementara yang lain tidak.
Citra produk. Cara terakhir perbedaan produk adalah jenis citra atau image yang
ingin ditampilkan oleh produsen dalam benak konsumen. Sebagai contoh,
produsen alas kaki dan pakaian sering kali mengandalkan tendangan atlit dan
selebritas yang lain. Beberapa produsen berusaha menunjukkan kualitas yang
tinggi atas dasar tempat produk tersebut dijual, seperti shampoo yang hanya
dijual disalon kecantikan. Beberapa produk meencoba untuk member citra ramah
lingkungan dengan cara menekankan penggunaan bahan kemasan yang dapat
didaur ulang.
After sales service adalah dukungan dan bantuan yang diberikan kepada
pelanggan setelah mereka melakukan pembelian produk. Upaya ini dilakukan
untuk memastikan pembeli sudah merasa puas akan produk atau layanan dari
sebuah perusahaan. Termasuk di dalamnya berupa saran tentang cara
menggunakan produk atau layanan dan beberapa pertanyaan sebagai umpan
balik pembeli.
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga
meski pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan perusahaan oligopoly dan
monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang berbeda corak (differentiated product). Meski terjadi
kenaikan harga barang, masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah
pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga. Sebaliknya, saat
7. perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua barang
yang diproduksi. Banyak di antara konsumen di pasar masih tetap membeli
barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya
sudah menjadi relatif lebih mahal
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak
mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistic dapat mempengaruhi harga. Namun demikian
pengaruhnya ini relative kecil kalau dibandingkan dengan perusahaan ologopoli
dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistic
bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda
corak atau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli
bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan
kurang menyukai barang yang dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila
sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli
walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk
menjual semua barang yang diproduksikannya. Banyak diantara konsumen di
pasar masih tetap membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan
lain, walaupun harganya sudah menjadi relative lebih mahal. Contohnya meliputi
berbagai toko grosir mini yang tersebar diseluruh daerah metropolitan atau
puluhan stasiun radio yang berebut pendengar. Karena produk dari berbagai
produsen sedikit berbeda (sebagai contoh, toko tertentu lebih dekat dengan anda
dibandingkan yang lain), kurva permintaan yang dihadapi masing-masing tidaklah
horizontal tetapi berslope negative. Masing-masing produsen dengan demikian
dapat mengendalikan harga yang ditetapkannya. Jadi, produsen dalam pasar ini
bukanlah sebagai price taker (seperti dalam persaingan sempurna), tetapi mereka
sebagai price searcher.
4. Kemudahan masuk ke dalam industry
Beberapa syarat perusahaan masuk ke dalam industry, yaitu:
1. Modal yang diperlukan relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
8. 2. Perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan
yang sudah tersedia di pasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk
memperoleh langganan.
Perusahaan baru, pada dasarnya harus berusaha memproduksi barang yang lebih
menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen
atas kebaikan mutu barang tersebut.
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan
monopolistic tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi
tidaklah seberapa seperti didalam ologopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan
tidaklah semudah seperti didalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor
menyebabkan hal ini. Yang pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah
relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus
menghasilkan barang barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia
dipasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan barang
yang lebih menarik dari yang sudah ada dipasar, dan harus dapat meyakinkan
konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.
5. Persaingan melakukan promosi penjualan sangat aktif
Untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan
bukan-harga (non-price competition). Persaingan yang dilakukan, adalah:
➢
Memperbaiki mutu dan desain barang;
➢
Melakukan kegiatan iklan yang terus menerus;
➢
Memberikan syarat penjualan yang menarik.
Harga bukanlan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaanperusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual
barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih tetap dapat menarik banyak
langganan. Keadaan seperti ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada
para pembeli. Maka untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha
melakukan persaingan bukan-harga (non price competition). Persaingan yang
demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu dan desain barang,
melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang
9. menarik, dan sebagainya.Jika dipikirkan sejenak, ternyata banyak sekali pasar
dengan sifat-sifat tersebut: CD, film, permaianan computer, restoran, les piano,
kue, furniture, dan sebagainya.
C. Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Kurva permintaan atas barang produksi bersifat menurun secara sedikit demi
sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang
bersifat seperti ini, berarti:
1. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka jumlah barang yang dijualnya
menjadi sangat berkurang;
2. Apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya
menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil
penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan tetapi di bawah
kurva permintaan.
Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu
menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monoplistik. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari
yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis
sempurna yaitu kurva permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan
kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna
a). Keseimbangan jangka pendek
10. Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai
akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan. Keseimbangan
yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama
dengan pasar monopoli. Bedanya, di dalam pasar monopoli, yang dihadapi adalah
permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis,
permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan
permintaan pasar.
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam
jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal. Adapun dalam
jangka panjang perusahaan hanya Menikmati laba normal. Keseimbangan jangka
11. pendek tercapai bila MR=MC, karena memiliki daya monopoli walau terbatas.
Kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan
monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli.
Pada saat MR=MC di titik E, sama halnya dengan perusahaan monopolis, harga
jual lebih besar dari biaya marginal (P>MC). Tetapi kemampuan eksploitasi laba
relatif terbatas, karena kurva permintaan yang di hadapi sangat landai.
b). Keseimbangan Jangka Panjang
Corak kegiatan perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis ketika
mendapat keuntungan normal yang normal. Perbedaan itu adalah:
1. Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi;
2. Kegiatan memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai
tingkat yang optimal (mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah
paling rendah).
Di bandingkan dengan pasar monopoli, persaingan monopolistik masih lebih baik
dilihat dari lebih kecilnya total kesejahteraan yang hilang (dead weight loss).
12. Namun tetap kurang efisien dibanding pasar persaingan sempurna. Ada dua
penyebab mengapa pasar persaingan monopolistik tidak dapat lebih efisien
dibanding pasar persaingan sempurna:
1. Harga jual masih lebih besar dari biaya marginal (P > MC)
2. Kapasitas berlebihan (excess capacity)
Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang, perusahaan sebenarnya
tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab titik persinggungan
antara kurva AC dan kurva D bukan titik terendah pada kurva AC. Jika perusahaan
ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, output harus di tambah sampai
dengan output pada AC minimum.
D. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya Dalam Jangka Panjang
Efisiensi merupakan memaksimalkan hasil dari sebuah pekerjaan dengan sedikit
sumber daya berupa dana, teaga, atau waktu. Melihat dari pengertian tersebut,
dalam hal ini berarti semakin sedikit sumber daya atau dana yang digunakan
dalam suatu usaha atau proses, maka akan dikatakan semakin efisien.
13. ACs = ACm dan MCs = MCm Keadaan dalam Gambar 11.1 (i) menunjukkan bahwa:
➢
Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per
unit adalah Ps.
➢
Harga yang berlaku di pasar adalah Ps .
➢
Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.
Sedangkan keadaan dalam Gambar 11.1 (ii) menunjukkan bahwa:
➢
Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya
produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm.
➢
Harga yang berlaku di pasar adalah Pm.
➢
Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm
Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan
tersebut adalah:
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan
14. monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam
perusahaan monopolistis biaya produksi per unit lebih tinggi, harga lebih
tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan
kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang
optimal).
Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa perusahaan persaingan
sempurna adalah lebih efisien dari perusahaan monopolistis dalam
menggunakan sumber-sumber daya.
Baik ditinjau dari sudut efisiensi produktif (dicapai apabila biaya produksi
per unit adalah yang paling minimum), maupun dari sudut efisiensi
alokatif (dicapai apabila harga sama dengan biaya marjinal),
perusahaan dalam persaingan sempurna adalah lebih efisien dari
perusahaan dalam persaingan monopolistis.
E. Persaingan Bukan-Harga
Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha
diluar perubahan harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pe
mbeli ke atas barang yang diproduksikannya. Persaingan bukan-
harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan, pergeseran itu ber
arti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah
banyak.
Dibedakan dua jenis, yaitu:
1. Diferensiasi produksi
yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi
berbeda berbeda coraknya dengan produksi firma-firma lainnya
15. Dalam persaingan monopolistik perusahaan akan berusaha barang yang
mempunyai sifat yang khusus, dan dapat dengan jelas di bedakan dengan produksi
perusahaan lain
2. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Perusahaan moderen kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan adalah suatu
kegiatan usaha untuk menawarkan hasil produksinya
Persaingan bukan-harga menurut empat bentuk pasar, yaitu:
➢
Pasar Persaingan Sempurna: persaingan bukan-harga tidak dilakukan
karena barang yang diproduksi perusahaan-perusahaan adalah serupa
atau identical.
➢
Pasar Monopoli: persaingan bukan-harga tidak begitu penting karena
perusahaan monopoli tidak mempunyai saingan.
➢
Pasar Persaingan monopolistis: persaingan bukan-harga sangat aktif
dilakukan.
➢
Pasar Persaingan oligopoli: persaingan bukan-harga sangat aktif dilakukan.
F. Persaingan Bukan-Harga Diferensiasi Produksi
Setiap perusahaan akan memproduksi barang yang mempunyai sifat khusus
(corak, mutu, desain, mode, dan merk yang berbeda-beda).
Bagi perusahaan, mampu menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli.
Dengan menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda dari barang
16. lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan
perusahaan lain untuk menarik para langganannya.
Bagi konsumen, pilihan mereka untuk membeli suatu barang menjadi lebih
beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang benar
benar sesuai dengan keinginannya.
Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa
dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan
sempurna.Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan
menjadi dayapenarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.
Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun
harganya lebih mahal) dibandingkan dengan barang-
barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-
produsen lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu
bentuk kekuasaan monopoli
G. Persaingan Bukan-Harga Promosi Penjualan Melalui
Iklan
Perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan untuk
mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tujuan yang
dinyatakan di bawah ini:
1. Untuk memberikan informasi mengenai produk iklan;
2. Untuk menekankan kualitas suatu produk secara
persuasif;
3. Untuk memelihara hubungan baik dengan konsumen.
Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam pasar pesaingan
monopolistik adalah jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan
17. pada waktu firma memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan
iklan jenis kedua digunakan untukmempertahankan kedudukannya di pasar.
H. Kebaikan dari Pasar Persaingan Monopolistis
1. Menghasilkan barang yang berbeda corak.
Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat
memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan
kemampuannya.
2. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata.
Oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil
yang memperoleh untung normal, pemilik modal tak memiliki
kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan
lebih besar
1. Kelebihan pasar monopolistis.
a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk
dapat memilih produk yang terbaik baginya.
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap
produk yang dipilihnya.
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
18. I. Kelemahan dari Pasar Persaingan Monopolistis
1. Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna, karena:
(i) harga lebih tinggi
(ii) kuantitas produksi lebih rendah
(iii) pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan
efisiensi alokatif
2. Perusahaan kurang melakukan inovasi:
(i) modal yang lebih terbatas
(ii) pasar yang terbatas
(iii) kecenderungan untuk memperoleh keuntungan normal dalam
jangka panjang menghalangi perusahaan menciptakan inovasi.
Kekurangan pasar monopolistis
a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang
cukup tinggi.
c. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus
dibayar oleh konsumen.