SlideShare a Scribd company logo
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN
GENERAL
PENATAAN TEMPAT KERJA
OTO.KR01.016.03.03
MODUL 3 DARI 6
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Bagian - 2 6
Prosedur Penataan Tempat Kerja 6
• Penataan Tempat Kerja 6
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tempat Kerja 8
• Penataan Tempat Kerja yang Buruk 8
• Penyimpanan 11
• Pemeliharaan dan Penataan Tempat Kerja 12
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 2/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan
untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01.
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 3/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 4/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 5/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, tanpa bantuan
orang lain peserta harus dapat mendeskripsikan persyaratan-persyaratan dalam
penataan tempat kerja di bidang industri transportasi :
• Mendeskripsikan bahaya-bahaya yang dapat timbul berhubungan penataan
tempat kerja yang tidak benar.
Pengenalan
Penataan tempat kerja berarti menjaga tempat kerja tetap bersih dan teratur.
Prasyarat
Tidak ada prasyarat.
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 6/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 2
Prosedur Penataan Tempat Kerja
Penataan Tempat Kerja
Gambar 1. Penyimpanan barang secara benar dan rapi adalah hal yang penting
Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar
aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah tempat kerja anda juga
harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi linkungan yang aman
dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk semuanya, semuanya pada
tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan tempat kerja yang baik.
Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat
mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.
Penataan tempat kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan bersih, rapi dan teratur.
Menyingkirkan barang-barang dan peralatan yang tidak penting/tidak terpakai.
Ciri-ciri penataan tempat kerja yang buruk :
Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi
Bahan-bahan, peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja.
Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Kita bisa disiapkan untuk menerima berbagai standar kondisi pada saat mengerjakan
mobil kita, akan tetapi menurut anda apakah :
Seorang mekanik yang mengerjakan mobil balap dapat atau akan menerima kondisi
yang sama.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 7/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 2. Mobil Balap
Apakah anda percaya, atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah
pesawat terbang komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian
kerjanya tidak dicuci berminggu-minggu?
Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam
tempat kerja, akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada
tempat kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan
tempat kerja yang sistematis.
Gambar 3. Sebuah bangku kerja yang tidak rapi
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan
perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh.
Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada tempat yang sama,
terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu oleh barang-barang
yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu.
Gambar 4. Sebuah bangku kerja yang rapi dan teratur
Bandingkan dengan bangku kerja yang terdapat pada halaman sebelumnya.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 8/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Seperti yang manakah bangku kerja anda?
Penumpukan dari segala macam debu harus dibersihkan secara teratur dari atas
pipa-pipa, balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari bantalan dan permukaan-
permukaan panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul pada saat yang akan
terbakar dalam bentuk bubuk.
Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan
empat hal :
Inhalasi/pernapasan (terhirup)
Absorbsi(mengenai kulit)
Ingesti/tenggorokan(tertelan)
Injeksi/tertusuk(oleh jarum atau benda tajam yang lain)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja
Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.
Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
Kebersihan dan kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan
sesuai dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh
peralatan dan bahan/material, dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk
pemindahan material.
Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan perlengkapan lain harus diatur
untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan-
peralatan portabenya.
Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portabel harus hanya disimpan di ruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan tempat kerja yang buruk ditampakkan dari :
Tidak terpenuhinya standar lay out tempat kerja dan standar peralatan
Penataan ulang yang tidak sah
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada Perencanaan yang
sudah disetujui/di acc.
Peralatan yang rusak atau usang
Mesin dan peralatan yang tidak aman untuk digunakan, rusak, cat yang terkelupas
atau berubah rupa.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 9/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Peralatan portabel yang berceceran
Alat-alat listrik dan perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan
menghambat operasi suatu sisitem.
Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air dan oli atau zat pendingin ; kebocoran dari pipa-
pipa penghantar, tangki-tangki dan penampung lainya.
Gambar 5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk
Tonjolan keluar
Bahaya dari tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja.
Tumpukan barang yang tidak stabil
Tumpukan barang yang tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh.
Jalan kerja yang kacau
Kotak, keranjang sampah, rak penyimpanan dan potongan atau tumpukan material,
ember dan palet terletak di jalan kerja sehingga membahayakan dan menghambat
dalam operasi.
Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Struktur, rangka-rangka, rak, ember dan palet dibebani secara tidak tepat atau
dibebani melebihi kapasitasnya.
Peralatan pengganti/darurat
Pemakaian yang tidak tepat pada peralatan standar ; menggunakan peralatan
pengganti sedangkan peralatan yang standar tersedia.
Resiko kesehatan
Dari kontak langsung dengan zat kimia
Kebersihan dan kerapian yang tidak memuaskan
Lantai dan dinding yang kotor
Penumpukan debu dan oli dijalan kerja dan area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak,
dan meja serta di pojok-pojok.
Pencahayaan yang kurang
Hubungannya dengan lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau
warna tembok yang gelap.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 10/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Peralatan kotor yang tidak perlu
Bangku kerja, rak kerja, mesin-mesin, keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu,
potongan-potongan sisi kerja dan sampah dibiarkan bertumpuk.
Kamar kecil yang kotor
Kamar kecil dan wastafel (fasilitas cuci) yang berdekatan dengan area kerja dalam
keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan sabun, tisu pembersih dan lain-lain.
Perlengkapan pribadi
Baju, kotak makan siang, tergantung atau terletak di atas bangku kerja, di atas
mesin. Barang-barang tersebut tidak terletak pada tempatnya yang benar.
Sampah dan sisa-sisa potongan bahan
Puntung rokok, kertas-kertas, botol, atau jenis sampah lain berceceran di atas lantai
atau di halaman.
Bahaya benda-benda yang menonjol keluar
Paku-paku, sudut-sudut yang kasar dan bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang
menggantung, dan lantai atau paving yang pecah dan sebagainya.
Metode Pembersihan
Gambar 6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja
Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari
pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan
berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya
dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker
paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup
paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner
yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang
terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan
yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan
ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat
sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah)
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 11/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya
tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini
dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Gambar 7. Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai
Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama
dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan
Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia
yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi
MSDS recommendations.
Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan
peralatan penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan
yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.
Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus
ditangani secara mekanik.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 12/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk
dalam tumpukan yang tinggi.
Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja
Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik :
1. Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau
memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.
Gambar 8. Sebuah kotak alat pekerja
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari
segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri
bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang
benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan.
Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan
atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 13/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang
rusak.
Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.
Gambar 10. Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai.
2. Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan
setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat
dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam
kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat
penyimpanannya.
Gambar 10. Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di
daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian
dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang
yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat
kimia dan produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita,
pakaian dan kertas kerja.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 14/14
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
3. Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin
pengangkat, mesin bubut dll)
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat
mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di
tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap
pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan
segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan
penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir
pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih
diutamakan daripada menunggu bencana terjadi
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 15/14

More Related Content

What's hot

30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRILAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRI
M.Deaddy
 
Model prakerin smk auto 2000
Model prakerin smk auto 2000Model prakerin smk auto 2000
Model prakerin smk auto 2000SMKN 1 Balige
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Eko Supriyadi
 
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
Laporan prakerin rois
Laporan prakerin roisLaporan prakerin rois
Laporan prakerin rois
UPT Dindikpora Kecamatan Punggelan
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Eko Supriyadi
 
Laporan psg (piston)
Laporan psg (piston)Laporan psg (piston)
Laporan psg (piston)
Rahmad Hidayat
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)Eko Supriyadi
 
10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Eko Supriyadi
 
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburatorLaporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
dian haryanto
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)Eko Supriyadi
 

What's hot (20)

30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRILAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRI
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDSTRI
 
Model prakerin smk auto 2000
Model prakerin smk auto 2000Model prakerin smk auto 2000
Model prakerin smk auto 2000
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
 
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-3-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
Laporan prakerin rois
Laporan prakerin roisLaporan prakerin rois
Laporan prakerin rois
 
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-1-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
 
Laporan psg (piston)
Laporan psg (piston)Laporan psg (piston)
Laporan psg (piston)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (3)
 
10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-3-pelatihan cbt otomotif (1)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburatorLaporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
Laporan praktek kerja industri tsm. cara merawat karburator
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (3)
 

Similar to Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)

40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Eko Supriyadi
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Eko Supriyadi
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 

Similar to Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1) (20)

40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (1)
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 008-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 

More from Eko Supriyadi

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
Eko Supriyadi
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Eko Supriyadi
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
Eko Supriyadi
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
Eko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Eko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Eko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Eko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
Eko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Eko Supriyadi
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
Eko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
Eko Supriyadi
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
Eko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
Eko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Eko Supriyadi
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
Eko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (1)

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL PENATAAN TEMPAT KERJA OTO.KR01.016.03.03 MODUL 3 DARI 6 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Bagian - 2 6 Prosedur Penataan Tempat Kerja 6 • Penataan Tempat Kerja 6 • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tempat Kerja 8 • Penataan Tempat Kerja yang Buruk 8 • Penyimpanan 11 • Pemeliharaan dan Penataan Tempat Kerja 12 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01 Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 2/14
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01. Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 3/14
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 4/14
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 5/14
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Hasil Pelatihan Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, tanpa bantuan orang lain peserta harus dapat mendeskripsikan persyaratan-persyaratan dalam penataan tempat kerja di bidang industri transportasi : • Mendeskripsikan bahaya-bahaya yang dapat timbul berhubungan penataan tempat kerja yang tidak benar. Pengenalan Penataan tempat kerja berarti menjaga tempat kerja tetap bersih dan teratur. Prasyarat Tidak ada prasyarat. Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 6/14
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Bagian - 2 Prosedur Penataan Tempat Kerja Penataan Tempat Kerja Gambar 1. Penyimpanan barang secara benar dan rapi adalah hal yang penting Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah tempat kerja anda juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi linkungan yang aman dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk semuanya, semuanya pada tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan tempat kerja yang baik. Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit. Penataan tempat kerja berarti : Semua area kerja dan area penyimpanan bersih, rapi dan teratur. Menyingkirkan barang-barang dan peralatan yang tidak penting/tidak terpakai. Ciri-ciri penataan tempat kerja yang buruk : Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi Bahan-bahan, peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja. Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan. Kita bisa disiapkan untuk menerima berbagai standar kondisi pada saat mengerjakan mobil kita, akan tetapi menurut anda apakah : Seorang mekanik yang mengerjakan mobil balap dapat atau akan menerima kondisi yang sama. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 7/14
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Gambar 2. Mobil Balap Apakah anda percaya, atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah pesawat terbang komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian kerjanya tidak dicuci berminggu-minggu? Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam tempat kerja, akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada tempat kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan tempat kerja yang sistematis. Gambar 3. Sebuah bangku kerja yang tidak rapi Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh. Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada tempat yang sama, terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu oleh barang-barang yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu. Gambar 4. Sebuah bangku kerja yang rapi dan teratur Bandingkan dengan bangku kerja yang terdapat pada halaman sebelumnya. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 8/14
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Seperti yang manakah bangku kerja anda? Penumpukan dari segala macam debu harus dibersihkan secara teratur dari atas pipa-pipa, balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari bantalan dan permukaan- permukaan panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul pada saat yang akan terbakar dalam bentuk bubuk. Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan empat hal : Inhalasi/pernapasan (terhirup) Absorbsi(mengenai kulit) Ingesti/tenggorokan(tertelan) Injeksi/tertusuk(oleh jarum atau benda tajam yang lain) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik. Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik. Penanganan dan penyimpanan material yang benar. Kebersihan dan kerapian. Untuk menentukan area kerja harus diperiksa : Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan sesuai dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh peralatan dan bahan/material, dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk pemindahan material. Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan perlengkapan lain harus diatur untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan- peralatan portabenya. Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan. Material dan peralatan portabel harus hanya disimpan di ruang penyimpanan. Penataan Tempat Kerja Yang Buruk Penataan tempat kerja yang buruk ditampakkan dari : Tidak terpenuhinya standar lay out tempat kerja dan standar peralatan Penataan ulang yang tidak sah Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada Perencanaan yang sudah disetujui/di acc. Peralatan yang rusak atau usang Mesin dan peralatan yang tidak aman untuk digunakan, rusak, cat yang terkelupas atau berubah rupa. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 9/14
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Peralatan portabel yang berceceran Alat-alat listrik dan perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan menghambat operasi suatu sisitem. Kebocoran Bahaya kebocoran angin, gas, air dan oli atau zat pendingin ; kebocoran dari pipa- pipa penghantar, tangki-tangki dan penampung lainya. Gambar 5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk Tonjolan keluar Bahaya dari tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja. Tumpukan barang yang tidak stabil Tumpukan barang yang tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh. Jalan kerja yang kacau Kotak, keranjang sampah, rak penyimpanan dan potongan atau tumpukan material, ember dan palet terletak di jalan kerja sehingga membahayakan dan menghambat dalam operasi. Peralatan yang terbebani secara berlebihan Struktur, rangka-rangka, rak, ember dan palet dibebani secara tidak tepat atau dibebani melebihi kapasitasnya. Peralatan pengganti/darurat Pemakaian yang tidak tepat pada peralatan standar ; menggunakan peralatan pengganti sedangkan peralatan yang standar tersedia. Resiko kesehatan Dari kontak langsung dengan zat kimia Kebersihan dan kerapian yang tidak memuaskan Lantai dan dinding yang kotor Penumpukan debu dan oli dijalan kerja dan area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak, dan meja serta di pojok-pojok. Pencahayaan yang kurang Hubungannya dengan lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau warna tembok yang gelap. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 10/14
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Peralatan kotor yang tidak perlu Bangku kerja, rak kerja, mesin-mesin, keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu, potongan-potongan sisi kerja dan sampah dibiarkan bertumpuk. Kamar kecil yang kotor Kamar kecil dan wastafel (fasilitas cuci) yang berdekatan dengan area kerja dalam keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan sabun, tisu pembersih dan lain-lain. Perlengkapan pribadi Baju, kotak makan siang, tergantung atau terletak di atas bangku kerja, di atas mesin. Barang-barang tersebut tidak terletak pada tempatnya yang benar. Sampah dan sisa-sisa potongan bahan Puntung rokok, kertas-kertas, botol, atau jenis sampah lain berceceran di atas lantai atau di halaman. Bahaya benda-benda yang menonjol keluar Paku-paku, sudut-sudut yang kasar dan bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang menggantung, dan lantai atau paving yang pecah dan sebagainya. Metode Pembersihan Gambar 6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi. Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu. Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja. Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai. Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah) Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 11/14
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan. Penyimpanan Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai. Gambar 7. Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik. Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan. Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations. Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang sesuai. Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak. Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 12/14
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi. Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik : 1. Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin. Gambar 8. Sebuah kotak alat pekerja Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik. Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran. Bersihkan seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas. Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya. Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan? Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air. Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container. Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan. Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk. Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya. Gunakan penutup debu jika diperlukan. Gantikan bagian/parts yang rusak. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 13/14
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang rusak. Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran. Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi. Gambar 10. Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai. 2. Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai. Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam kerja. Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat penyimpanannya. Gambar 10. Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda. Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar. Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja. Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 14/14
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General 3. Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin pengangkat, mesin bubut dll) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai. Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja. Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik pembuatnya. Bersihkan mesin setiap seminggu sekali. Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan. Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan segera jika timbul karat. Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan penyebabnya. Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja. Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 15/14