Dokumen tersebut membahas tentang prosedur kerja master silinder rem, termasuk mengenai bahan gesek yang mengandung asbes, langkah-langkah pencegahan pelepasan debu asbes, dan keselamatan kerja dalam menangani sistem rem kendaraan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelepasan baut tanam dan perbaikan ulir. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Pengidentifikasian berbagai jenis baut dan ulir serta cara mengukur pitch ulir menggunakan mistar sorong.
2. Prosedur pelepasan baut tanam yang rusak dan perbaikan ulir dalam yang rusak menggunakan proses penyisipan ulir.
3. Keselamatan yang perlu diper
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur kerja master silinder rem, termasuk mengenai bahan gesek yang mengandung asbes, langkah-langkah pencegahan pelepasan debu asbes, dan keselamatan kerja dalam menangani sistem rem kendaraan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelepasan baut tanam dan perbaikan ulir. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Pengidentifikasian berbagai jenis baut dan ulir serta cara mengukur pitch ulir menggunakan mistar sorong.
2. Prosedur pelepasan baut tanam yang rusak dan perbaikan ulir dalam yang rusak menggunakan proses penyisipan ulir.
3. Keselamatan yang perlu diper
Modul ini memberikan informasi tentang sistem rem dan prinsip dasar hidrolik pada kendaraan ringan. Terdiri dari tiga buku yaitu buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian. Buku informasi berisi penjelasan tentang komponen sistem rem, prinsip kerja rem hidrolik, dan prosedur perawatan rem dengan bahan dasar asbes secara aman.
Modul ini memberikan panduan tentang langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk mencegah kerusakan pada kendaraan saat melakukan pekerjaan servis, termasuk menjaga keselamatan ketika menggunakan alat pembersih bertekanan tinggi. Peserta pelatihan diajarkan tentang alat dan prosedur pembersihan yang tepat untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran seperti minyak, grease, dan darah dari berbagai bagian k
Modul ini membahas prosedur kerja wheel silinder rem dan penanganan bahan-bahan ges yang mengandung asbes. Langkah-langkah pencegahan pelepasan serat asbes selama penggantian dan perbaikan komponen rem dijelaskan, seperti membersihkan debu dengan vakum atau kain basah."
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
Modul ini membahas fungsi pemindah daya pada kendaraan ringan. Pemindah daya berfungsi untuk mentransfer putaran mesin ke roda penggerak. Terdiri dari kopling, transmisi, poros propeler, dan rangkaian as roda. Sistem pemindah daya berbeda untuk roda depan, belakang, atau empat roda.
Laporan ini merangkum pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa SMK Negeri 1 Punggelan di Bengkel Mobil "WINA PRO" selama 2 bulan. Laporan ini mencakup latar belakang, tujuan, dan peserta Prakerin serta pelatihan yang diharapkan.
Modul ini memberikan informasi tentang konstruksi dan operasi baterai otomotif dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan komponen utama baterai seperti sel primer dan sekunder serta bahan yang digunakan. Kedua, mendefinisikan proses kimia yang terjadi selama pengisian dan penggunaan baterai. Ketiga, menjelaskan istilah-istilah terkait baterai seperti kapasitas, tegangan, dan keselamatan kerja saat bekerja dengan
Modul ini membahas tanggung jawab perusahaan dan pegawai terkait undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, dengan tujuan menjaga kesehatan dan keselamatan setiap orang di tempat kerja serta mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Komite keselamatan memantau penerapan undang-undang ini.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penulisan laporan mengenai piston, mencakup identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, serta tujuan pelaksanaan praktek industri. Juga dibahas mengenai gambaran umum perusahaan tempat praktek, meliputi sejarah, bidang usaha, jam kerja, prinsip kerja, pertanyaan emas, dan tata tertibnya.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen penghasil listrik pada kendaraan ringan, terutama baterai dan alternator. Baterai berfungsi menyimpan listrik untuk menghidupkan engine sedangkan alternator menghasilkan listrik ketika engine hidup."
Modul pelatihan ini memberikan informasi tentang sistem bahan bakar diesel pada kendaraan ringan. Modul ini menjelaskan komponen-komponen sistem bahan bakar diesel, cara kerja masing-masing komponen, dan langkah-langkah keselamatan dalam menangani sistem bahan bakar diesel.
Modul ini memberikan informasi tentang prosedur pemeliharaan sistem rem kendaraan ringan sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional. Modul ini terdiri dari buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian yang digunakan untuk pelatihan berbasis kompetensi tentang perbaikan sistem rem kendaraan.
Modul ini memberikan informasi tentang sistem rem dan prinsip dasar hidrolik pada kendaraan ringan. Terdiri dari tiga buku yaitu buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian. Buku informasi berisi penjelasan tentang komponen sistem rem, prinsip kerja rem hidrolik, dan prosedur perawatan rem dengan bahan dasar asbes secara aman.
Modul ini memberikan panduan tentang langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk mencegah kerusakan pada kendaraan saat melakukan pekerjaan servis, termasuk menjaga keselamatan ketika menggunakan alat pembersih bertekanan tinggi. Peserta pelatihan diajarkan tentang alat dan prosedur pembersihan yang tepat untuk menghilangkan berbagai jenis kotoran seperti minyak, grease, dan darah dari berbagai bagian k
Modul ini membahas prosedur kerja wheel silinder rem dan penanganan bahan-bahan ges yang mengandung asbes. Langkah-langkah pencegahan pelepasan serat asbes selama penggantian dan perbaikan komponen rem dijelaskan, seperti membersihkan debu dengan vakum atau kain basah."
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
Modul ini membahas fungsi pemindah daya pada kendaraan ringan. Pemindah daya berfungsi untuk mentransfer putaran mesin ke roda penggerak. Terdiri dari kopling, transmisi, poros propeler, dan rangkaian as roda. Sistem pemindah daya berbeda untuk roda depan, belakang, atau empat roda.
Laporan ini merangkum pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa SMK Negeri 1 Punggelan di Bengkel Mobil "WINA PRO" selama 2 bulan. Laporan ini mencakup latar belakang, tujuan, dan peserta Prakerin serta pelatihan yang diharapkan.
Modul ini memberikan informasi tentang konstruksi dan operasi baterai otomotif dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan komponen utama baterai seperti sel primer dan sekunder serta bahan yang digunakan. Kedua, mendefinisikan proses kimia yang terjadi selama pengisian dan penggunaan baterai. Ketiga, menjelaskan istilah-istilah terkait baterai seperti kapasitas, tegangan, dan keselamatan kerja saat bekerja dengan
Modul ini membahas tanggung jawab perusahaan dan pegawai terkait undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, dengan tujuan menjaga kesehatan dan keselamatan setiap orang di tempat kerja serta mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Komite keselamatan memantau penerapan undang-undang ini.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penulisan laporan mengenai piston, mencakup identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, serta tujuan pelaksanaan praktek industri. Juga dibahas mengenai gambaran umum perusahaan tempat praktek, meliputi sejarah, bidang usaha, jam kerja, prinsip kerja, pertanyaan emas, dan tata tertibnya.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen penghasil listrik pada kendaraan ringan, terutama baterai dan alternator. Baterai berfungsi menyimpan listrik untuk menghidupkan engine sedangkan alternator menghasilkan listrik ketika engine hidup."
Modul pelatihan ini memberikan informasi tentang sistem bahan bakar diesel pada kendaraan ringan. Modul ini menjelaskan komponen-komponen sistem bahan bakar diesel, cara kerja masing-masing komponen, dan langkah-langkah keselamatan dalam menangani sistem bahan bakar diesel.
Modul ini memberikan informasi tentang prosedur pemeliharaan sistem rem kendaraan ringan sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional. Modul ini terdiri dari buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian yang digunakan untuk pelatihan berbasis kompetensi tentang perbaikan sistem rem kendaraan.
Modul ini memberikan informasi tentang prosedur perbaikan sistem kemudi dan suspensi kendaraan ringan. Terdapat panduan tentang penggunaan car lift untuk mengangkat kendaraan, langkah-langkah keselamatan yang harus dipatuhi, serta prosedur perbaikan komponen sistem kemudi seperti perbaikan sistem kemudi, dongkrak trolley, tie rod ends, dan ball joint. Modul ini bertujuan membantu peserta pelatihan memperoleh keterampilan dalam melakukan per
Modul pelatihan ini memberikan informasi tentang cara kerja rem disk dan prosedur overhaul komponen rem hidrolik. Modul ini terdiri dari buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian untuk memandu peserta pelatihan dalam pencapaian kompetensi menurut standar industri. Peserta akan belajar tentang keselamatan kerja dan prosedur perbaikan rem.
1. Modul ini membahas 11 sistem utama pada kendaraan ringan dan fungsinya, termasuk sistem pendinginan, pelumasan, kelistrikan, pengapian, pengisian, starter, pembuangan gas, pemindah daya, rem, kemudi, dan suspensi.
2. Sistem pendinginan bekerja dengan mensirkulasikan cairan pendingin melalui radiator untuk mendinginkannya, sementara sistem pelumasan menyirkulasikan oli mesin untuk mengurangi gesekan di berbagai komponen
Modul ini membahas pemeriksaan kondisi dan kekencangan sabuk penggerak dan pipa-pipa mesin, termasuk cara memeriksa kerusakan, keausan, dan kekencangan sabuk penggerak serta pipa mesin, serta penggantian sabuk jika diperlukan."
Modul ini membahas tanggung jawab perusahaan dan pegawai terkait undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja, dengan tujuan menjaga kesehatan dan keselamatan setiap orang di tempat kerja serta mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Komite keselamatan memantau penerapan undang-undang tersebut di tempat kerja.
Modul pelatihan ini membahas penggunaan pengepres hidrolik dan penarik (puller) dalam industri otomotif. Modul ini menjelaskan cara kerja alat-alat tersebut, perhitungan tekanan, dan prosedur keselamatan dalam penggunaannya untuk melepas komponen mesin seperti bantalan dan poros.
Modul ini membahas prosedur pemeliharaan sistem bahan bakar diesel pada kendaraan ringan, meliputi perbaikan filter udara dan bahan bakar, penyetelan komponen seperti sabuk timing, serta pemeriksaan kebocoran, saluran bahan bakar, dan komponen lainnya untuk menjaga efisiensi dan mencegah kerusakan dini pada sistem.
Modul pelatihan ini memberikan informasi tentang komponen dan cara kerja sistem kemudi pada kendaraan ringan. Modul ini terdiri atas buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian untuk memandu peserta pelatihan dalam mengidentifikasi komponen sistem kemudi dan memahami fungsi masing-masing komponen.
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi baru untuk menyelamatkan bisnis dan pekerjaan. Stimulus ini meliputi insentif pajak, bantuan langsung untuk UMKM, serta subsidi upah bagi perusahaan yang menahan PHK.
Buku pegangan ini memberikan panduan kepada guru dalam melaksanakan penilaian berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
Dokumen tersebut merupakan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang perubahan atas peraturan sebelumnya mengenai penataan linieritas guru bersertifikat. Peraturan baru ini mengubah lampiran pada peraturan sebelumnya dan mulai berlaku sejak diundangkan dengan daya laku surut sejak tanggal tertentu.
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi pedagogik guru yang terdiri dari tujuh aspek dan empat puluh lima indikator. Aspek-aspek tersebut adalah menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran, pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran, pengembangan potensi peserta didik, komunikasi dengan peserta didik, dan penilaian serta evaluasi.
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
Dokumen tersebut membahas tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian jabatan fungsional guru dan angka kredit, rumpun jabatan, jenis guru, kedudukan dan tugas utama guru, kewajiban, tanggung jawab dan kewenangan guru, unsur dan sub unsur kegiatan yang dinilai angka kreditnya, jenjang jabatan dan pangkat guru, serta rincian tugas guru kelas, g
Teori X dan Y menjelaskan dua pandangan manajer terhadap pegawai. Teori X menganggap pegawai pemalas yang menghindari pekerjaan, sementara Teori Y meyakini pegawai dapat bekerja dengan baik tanpa pengawasan ketat. Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor untuk membedakan pemimpin dan bukan pemimpin.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar melalui pengembangan soal-soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi (HOTS). Termasuk di dalamnya adalah latar belakang perlunya pengembangan HOTS, konsep soal HOTS, dan langkah-langkah menyusun soal HOTS.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang 4 tipe kepribadian menurut teori Myers-Briggs yaitu:
1. Melankolis yang pemikir, pesimis dan menyukai kesempurnaan
2. Sanguin yang mudah bergaul, gembira dan banyak bicara
3. Koleris yang optimis, pemimpin dan pelaku
4. Plegmatis yang pengamat dan damai
Lembar kerja ini digunakan untuk menelaah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memeriksa berbagai aspek seperti identitas, kompetensi inti dan dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi, langkah pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Penelaah akan memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Format pengamatan praktik pelaksanaan pembelajaran dan penilaian terdiri dari aspek pendahuluan, kegiatan inti, penilaian, dan penutup. Aspek-aspek tersebut dinilai berdasarkan kriteria sangat baik, baik, cukup, dan perlu bimbingan. Format ini digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dan penilaian guru model.
1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN
GENERAL
PENATAAN TEMPAT KERJA
OTO.KR01.016.03.03
MODUL 3 DARI 6
BUKU
INFORMASI
2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Bagian - 2 6
Prosedur Penataan Tempat Kerja 6
• Penataan Tempat Kerja 6
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tempat Kerja 8
• Penataan Tempat Kerja yang Buruk 8
• Penyimpanan 11
• Pemeliharaan dan Penataan Tempat Kerja 12
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 2/14
3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan
untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01.
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 3/14
4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 4/14
5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 5/14
6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, tanpa bantuan
orang lain peserta harus dapat mendeskripsikan persyaratan-persyaratan dalam
penataan tempat kerja di bidang industri transportasi :
• Mendeskripsikan bahaya-bahaya yang dapat timbul berhubungan penataan
tempat kerja yang tidak benar.
Pengenalan
Penataan tempat kerja berarti menjaga tempat kerja tetap bersih dan teratur.
Prasyarat
Tidak ada prasyarat.
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 6/14
7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 2
Prosedur Penataan Tempat Kerja
Penataan Tempat Kerja
Gambar 1. Penyimpanan barang secara benar dan rapi adalah hal yang penting
Seperti rumah anda sendiri, yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar
aman dan nyaman untuk hidup di dalamnya, maka daerah tempat kerja anda juga
harus dijaga kebersihan dan kerapiannya sehingga menjadi linkungan yang aman
dan nyaman. Seperti pepatah lama “Satu tempat untuk semuanya, semuanya pada
tempatnya”. Hal ini sebagai dasar kebijakan penataan tempat kerja yang baik.
Adalah suatu hal yang penting dalam menata tempat kerja yang baik. Hal ini dapat
mencegah kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit.
Penataan tempat kerja berarti :
Semua area kerja dan area penyimpanan bersih, rapi dan teratur.
Menyingkirkan barang-barang dan peralatan yang tidak penting/tidak terpakai.
Ciri-ciri penataan tempat kerja yang buruk :
Pencahayaan minim, kotor dan tidak rapi
Bahan-bahan, peralatan dan sisa bahan terletak di lantai dan bangku kerja.
Antar mesin tidak terdapat tempat yang cukup untuk berjalan.
Kita bisa disiapkan untuk menerima berbagai standar kondisi pada saat mengerjakan
mobil kita, akan tetapi menurut anda apakah :
Seorang mekanik yang mengerjakan mobil balap dapat atau akan menerima kondisi
yang sama.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 7/14
8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 2. Mobil Balap
Apakah anda percaya, atasan akan menerima seorang insinyur bekerja pada sebuah
pesawat terbang komersial dengan keadaan tubuh kotor dan sepertinya pakaian
kerjanya tidak dicuci berminggu-minggu?
Ketidakbersihan dan ketidakrapian mungkin dapat diterima secara normal dalam
tempat kerja, akan tetapi yang dibutuhkan bukan hal seperti itu. Setiap individu pada
tempat kerja harus berperan serta dalam mengembangkan dan menjaga penataan
tempat kerja yang sistematis.
Gambar 3. Sebuah bangku kerja yang tidak rapi
Penataan yang bagus memungkinkan bagi setiap pekerja dapat mencurahkan
perhatiannya pada job yang diberikan secara penuh.
Peralatan dan bahan material tersiap sedia dan selalu pada tempat yang sama,
terdapat ruang kerja yang sesuai dan pekerja tidak terganggu oleh barang-barang
yang tidak relevan dengan pekerjaan saat itu.
Gambar 4. Sebuah bangku kerja yang rapi dan teratur
Bandingkan dengan bangku kerja yang terdapat pada halaman sebelumnya.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 8/14
9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Seperti yang manakah bangku kerja anda?
Penumpukan dari segala macam debu harus dibersihkan secara teratur dari atas
pipa-pipa, balok-balok dan mesin-mesin, khususnya dari bantalan dan permukaan-
permukaan panas yang lain. Bahaya ledakan debu timbul pada saat yang akan
terbakar dalam bentuk bubuk.
Penataan tempat kerja terhadap bahan-bahan kimia harus dilihat bahayanya dengan
empat hal :
Inhalasi/pernapasan (terhirup)
Absorbsi(mengenai kulit)
Ingesti/tenggorokan(tertelan)
Injeksi/tertusuk(oleh jarum atau benda tajam yang lain)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penataan Tempat Kerja
Terdapat tiga persyaratan utama untuk penataan tempat kerja yang baik.
Lay out yang sesuai dan penataan peralatan dan fasilitas yang baik.
Penanganan dan penyimpanan material yang benar.
Kebersihan dan kerapian.
Untuk menentukan area kerja harus diperiksa :
Apa yang harus dikerjakan untuk menyediakan ruang kerja yang cukup luas dan
sesuai dengan kebutuhan, dan tempat yang cukup untuk penyimpanan seluruh
peralatan dan bahan/material, dan menyediakan fasilitas yang tepat untuk
pemindahan material.
Seluruh mesin-mesin, bangku-bangku kerja, dan perlengkapan lain harus diatur
untuk memberikan ruang pergerakan yang cukup bagi pekerja dan peralatan-
peralatan portabenya.
Seluruh barang yang tidak berguna harus disingkirkan.
Material dan peralatan portabel harus hanya disimpan di ruang penyimpanan.
Penataan Tempat Kerja Yang Buruk
Penataan tempat kerja yang buruk ditampakkan dari :
Tidak terpenuhinya standar lay out tempat kerja dan standar peralatan
Penataan ulang yang tidak sah
Peralatan tidak terletak pada tempat yang telah ditentukan pada Perencanaan yang
sudah disetujui/di acc.
Peralatan yang rusak atau usang
Mesin dan peralatan yang tidak aman untuk digunakan, rusak, cat yang terkelupas
atau berubah rupa.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 9/14
10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Peralatan portabel yang berceceran
Alat-alat listrik dan perlengkapan lain yang ditempatkan atau digunakan malahan
menghambat operasi suatu sisitem.
Kebocoran
Bahaya kebocoran angin, gas, air dan oli atau zat pendingin ; kebocoran dari pipa-
pipa penghantar, tangki-tangki dan penampung lainya.
Gambar 5. Contoh penataan tempat kerja yang buruk
Tonjolan keluar
Bahaya dari tonjolan-tonjolan benda dari rak, bangku, fililng cabinet atau meja.
Tumpukan barang yang tidak stabil
Tumpukan barang yang tinggi dan berat yang tidak stabil sehingga mudah roboh.
Jalan kerja yang kacau
Kotak, keranjang sampah, rak penyimpanan dan potongan atau tumpukan material,
ember dan palet terletak di jalan kerja sehingga membahayakan dan menghambat
dalam operasi.
Peralatan yang terbebani secara berlebihan
Struktur, rangka-rangka, rak, ember dan palet dibebani secara tidak tepat atau
dibebani melebihi kapasitasnya.
Peralatan pengganti/darurat
Pemakaian yang tidak tepat pada peralatan standar ; menggunakan peralatan
pengganti sedangkan peralatan yang standar tersedia.
Resiko kesehatan
Dari kontak langsung dengan zat kimia
Kebersihan dan kerapian yang tidak memuaskan
Lantai dan dinding yang kotor
Penumpukan debu dan oli dijalan kerja dan area kerja ; dibawah bangku, mesin, rak,
dan meja serta di pojok-pojok.
Pencahayaan yang kurang
Hubungannya dengan lampu-lampu yang hilang, peralatan yang kotor atau
warna tembok yang gelap.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 10/14
11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Peralatan kotor yang tidak perlu
Bangku kerja, rak kerja, mesin-mesin, keranjang dan sejenisnya yang kotor. Debu,
potongan-potongan sisi kerja dan sampah dibiarkan bertumpuk.
Kamar kecil yang kotor
Kamar kecil dan wastafel (fasilitas cuci) yang berdekatan dengan area kerja dalam
keadaan kotor. Kekurangan/kehabisan sabun, tisu pembersih dan lain-lain.
Perlengkapan pribadi
Baju, kotak makan siang, tergantung atau terletak di atas bangku kerja, di atas
mesin. Barang-barang tersebut tidak terletak pada tempatnya yang benar.
Sampah dan sisa-sisa potongan bahan
Puntung rokok, kertas-kertas, botol, atau jenis sampah lain berceceran di atas lantai
atau di halaman.
Bahaya benda-benda yang menonjol keluar
Paku-paku, sudut-sudut yang kasar dan bergerigi, kaca pecah, kabel-kabel yang
menggantung, dan lantai atau paving yang pecah dan sebagainya.
Metode Pembersihan
Gambar 6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja
Banyak orang menggunakan angin dari kompressor untuk menghilangkan debu dari
pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan fiting lampu. Halini beresiko tinggi dan
berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya
dapat terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya asbestos fibres (debu rem) dapat menyebabkan kangker
paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari bahwa hampir semua short fiber terhirup
paru-paru dapat mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner
yang tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter debu yang
terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan pada pekerjaan
yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun detergen atau
larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak diperlukan
ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat
sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.
Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan isinya (limbah)
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 11/14
12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/dianjurkan.
Penyimpanan
Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak cukupnya
tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada beberapa instansi masalah ini
dapat diatasi dengan menambah rak-rak peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan barang
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat yang terdekat
dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Gambar 7. Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai
Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan pertolongan pertama
dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.
Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan
Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau beracun, zat kimia
yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus mematuhi
MSDS recommendations.
Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu dimungkinkan, dengan
peralatan penanganan mekanik yang sesuai.
Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam lapisan-lapisan
yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.
Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat dengan tangan, harus
ditangani secara mekanik.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 12/14
13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak boleh ditumpuk
dalam tumpukan yang tinggi.
Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja
Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang baik :
1. Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara atau
memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesin-mesin.
Gambar 8. Sebuah kotak alat pekerja
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari
segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruha sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri anda sendiri
bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan cara yang
benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau urutan.
Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh pergerakan
atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 13/14
14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat kendaraan yang
rusak.
Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.
Gambar 10. Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai.
2. Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan pisahkan
setiap bagiannya. Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat
dan simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap akhir jam
kerja.
Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat
penyimpanannya.
Gambar 10. Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda tercecer di
daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda kemudian
dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali atau buang barang
yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat
kimia dan produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan gambar wanita,
pakaian dan kertas kerja.
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 14/14
15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
3. Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin
pengangkat, mesin bubut dll)
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan setiap alat
mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang sering digunakan di
tempat yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiap-tiap
pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan hilangkan
segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk menhentikan
penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap akhir
pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan pencegahan lebih
diutamakan daripada menunggu bencana terjadi
Penataan Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 15/14