Dokumen tersebut merangkum ajaran Yesus tentang bagaimana warga Kerajaan Surga harus berperilaku yaitu dengan melayani dan peduli terhadap orang lain khususnya yang paling membutuhkan. Yesus mengajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan dengan kebaikan, mencintai musuh, dan bertindak dengan belas kasihan. Hidup sesuai ajaran Yesus berarti menjadikan melayani orang lain sebagai
Dokumen tersebut membahas hubungan antara teologi dan politik berdasarkan beberapa ayat Alkitab. Yesus menerima kekuasaan negara Romawi tetapi mengajak manusia untuk taat kepada Allah. Gereja harus terlibat secara kritis dalam politik tanpa kekerasan untuk keadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang naratif besar Allah dalam Alkitab, dimulai dari penciptaan, kejatuhan manusia, penebusan melalui salib Kristus, hingga penyempurnaan di kehidupan baru. Narasi ini menggambarkan misi Allah untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah, sesama, dan alam semesta melalui Kristus.
Kisah orang Samaria yang murah hati menunjukkan bahwa meskipun seseorang menguasai Alkitab, belum tentu hatinya benar. Ahli Taurat yang mencoba menguji Yesus gagal menerapkan kebenaran yang diketahuinya. Kisah ini mengingatkan kita betapa kita membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk benar-benar mengasihi orang lain, terutama mereka yang berbeda dari kita.
Dokumen tersebut membahas tentang kebesaran sejati di hadapan Allah yang berasal dari sikap rendah hati seperti anak kecil, mengampuni orang lain sampai tujuh puluh kali tujuh kali, meninggalkan segala milik untuk orang miskin agar mendapatkan keselamatan, dan pahala bagi mereka yang mengikuti Yesus adalah hidup kekal. Yesus mengajarkan bahwa kebesaran sejati dicapai melalui ketaatan, kerend
Pelajaran Sekolah Sabat ke-8 Triwulan III 2020David Syahputra
Yesus datang ke dunia untuk menyembuhkan manusia dari dosa dan membawa keselamatan. Ia melayani orang banyak dengan mengajar, berkhotbah, dan menyembuhkan mereka secara fisik. Tujuan utama pelayanan Yesus adalah mengkhotbahkan keselamatan agar orang banyak dapat menerimanya.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 Triwulan III 2019David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang para pelayan dan komunitas mereka. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) para pelayan dipanggil untuk melayani dan saling melayani dalam komunitas mereka, (2) mereka dipanggil untuk menjadi contoh Kristus dalam melayani orang lain, dan (3) kerja sama antar pelayan sangat penting untuk melayani mereka yang membutuhkan.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara teologi dan politik berdasarkan beberapa ayat Alkitab. Yesus menerima kekuasaan negara Romawi tetapi mengajak manusia untuk taat kepada Allah. Gereja harus terlibat secara kritis dalam politik tanpa kekerasan untuk keadilan.
Dokumen tersebut membahas tentang naratif besar Allah dalam Alkitab, dimulai dari penciptaan, kejatuhan manusia, penebusan melalui salib Kristus, hingga penyempurnaan di kehidupan baru. Narasi ini menggambarkan misi Allah untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah, sesama, dan alam semesta melalui Kristus.
Kisah orang Samaria yang murah hati menunjukkan bahwa meskipun seseorang menguasai Alkitab, belum tentu hatinya benar. Ahli Taurat yang mencoba menguji Yesus gagal menerapkan kebenaran yang diketahuinya. Kisah ini mengingatkan kita betapa kita membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk benar-benar mengasihi orang lain, terutama mereka yang berbeda dari kita.
Dokumen tersebut membahas tentang kebesaran sejati di hadapan Allah yang berasal dari sikap rendah hati seperti anak kecil, mengampuni orang lain sampai tujuh puluh kali tujuh kali, meninggalkan segala milik untuk orang miskin agar mendapatkan keselamatan, dan pahala bagi mereka yang mengikuti Yesus adalah hidup kekal. Yesus mengajarkan bahwa kebesaran sejati dicapai melalui ketaatan, kerend
Pelajaran Sekolah Sabat ke-8 Triwulan III 2020David Syahputra
Yesus datang ke dunia untuk menyembuhkan manusia dari dosa dan membawa keselamatan. Ia melayani orang banyak dengan mengajar, berkhotbah, dan menyembuhkan mereka secara fisik. Tujuan utama pelayanan Yesus adalah mengkhotbahkan keselamatan agar orang banyak dapat menerimanya.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-13 Triwulan III 2019David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang para pelayan dan komunitas mereka. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) para pelayan dipanggil untuk melayani dan saling melayani dalam komunitas mereka, (2) mereka dipanggil untuk menjadi contoh Kristus dalam melayani orang lain, dan (3) kerja sama antar pelayan sangat penting untuk melayani mereka yang membutuhkan.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2023 - Pelajaran 8Adam Hiola
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang bagaimana menangani mereka yang membutuhkan dengan meniru teladan Yesus yaitu dengan mendekati mereka, memahami kebutuhan mereka, dan membantu sesuai kemampuan. Motivasi utama dalam membantu mereka adalah karena kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang kuasa dan teladan Yesus dalam mengajar dan berkasih sayang kepada semua orang tanpa memandang status sosial atau agama. Yesus menunjukkan bahwa kasih sayang dan keadilan merupakan inti dari ajaran agama yang sejati.
Pelajaran sekolah sabat ke 8 gereja . rantepasang kec.sabbang.kab. luwu...Pardy Lanteran
Dokumen tersebut membahas tentang persatuan gereja dan bagaimana menjaga persatuan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah Yesus mendirikan gereja dan berdoa agar umatnya bersatu, serta pentingnya mempertahankan persatuan melalui kebenaran dan kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang persatuan gereja dan bagaimana menjaga persatuan gereja. Beberapa poin penting yang diangkat adalah Yesus mendirikan gereja dan berdoa agar umatnya bersatu, umat harus bersatu dalam kebenaran dan kasih, serta pentingnya menyelesaikan permasalahan secara pribadi dan damai antar saudara sesuai ajaran Yesus.
Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunanDavid Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pertobatan sejati dan palsu. Pertobatan sejati terjadi ketika seseorang merasa menyesal karena berdosa kepada Allah, mengakui dosanya tanpa mencari alasan, dan memutuskan untuk meninggalkan dosa. Sedangkan pertobatan palsu terjadi ketika seseorang hanya merasa sedih karena akibat dosa, tidak sungguh-sungguh mengakui dosanya, dan masih ingin mengulangi dos
Dokumen tersebut membahas tentang panggilan untuk melayani Tuhan dan umat manusia. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat dan kasih Tuhan melalui belas kasihan dan kuasa Roh Kudus, serta menjalankan visi dan misi Allah untuk menyelamatkan jiwa.
Gereja awalnya berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil di rumah untuk belajar Alkitab bersama dan membagikan iman mereka. Gereja adalah universitas di mana semua orang diajak untuk terus belajar dari Yesus sebagai Guru Agung seumur hidup. Kita dipanggil untuk mengikuti teladan Yesus dengan memperhatikan orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan.
1) Jesus became fully human so He could redeem humanity and defeat Satan who had power over death.
2) In Hebrews, Jesus is presented as both God and man - with His divine nature emphasized in chapter 1 and human nature in chapter 2.
3) As a human, Jesus is our brother, redeemer from sin, was not ashamed to be associated with humanity, took on our weaknesses though remained sinless, learned obedience through suffering, and is our role model of faith who endured the cross.
Sekolah Sabat - Triwulan 4 2023 - Pelajaran 8Adam Hiola
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang bagaimana menangani mereka yang membutuhkan dengan meniru teladan Yesus yaitu dengan mendekati mereka, memahami kebutuhan mereka, dan membantu sesuai kemampuan. Motivasi utama dalam membantu mereka adalah karena kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang kuasa dan teladan Yesus dalam mengajar dan berkasih sayang kepada semua orang tanpa memandang status sosial atau agama. Yesus menunjukkan bahwa kasih sayang dan keadilan merupakan inti dari ajaran agama yang sejati.
Pelajaran sekolah sabat ke 8 gereja . rantepasang kec.sabbang.kab. luwu...Pardy Lanteran
Dokumen tersebut membahas tentang persatuan gereja dan bagaimana menjaga persatuan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah Yesus mendirikan gereja dan berdoa agar umatnya bersatu, serta pentingnya mempertahankan persatuan melalui kebenaran dan kasih.
Dokumen tersebut membahas tentang persatuan gereja dan bagaimana menjaga persatuan gereja. Beberapa poin penting yang diangkat adalah Yesus mendirikan gereja dan berdoa agar umatnya bersatu, umat harus bersatu dalam kebenaran dan kasih, serta pentingnya menyelesaikan permasalahan secara pribadi dan damai antar saudara sesuai ajaran Yesus.
Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunanDavid Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pertobatan sejati dan palsu. Pertobatan sejati terjadi ketika seseorang merasa menyesal karena berdosa kepada Allah, mengakui dosanya tanpa mencari alasan, dan memutuskan untuk meninggalkan dosa. Sedangkan pertobatan palsu terjadi ketika seseorang hanya merasa sedih karena akibat dosa, tidak sungguh-sungguh mengakui dosanya, dan masih ingin mengulangi dos
Dokumen tersebut membahas tentang panggilan untuk melayani Tuhan dan umat manusia. Poin utama yang disampaikan adalah bahwa kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat dan kasih Tuhan melalui belas kasihan dan kuasa Roh Kudus, serta menjalankan visi dan misi Allah untuk menyelamatkan jiwa.
Gereja awalnya berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil di rumah untuk belajar Alkitab bersama dan membagikan iman mereka. Gereja adalah universitas di mana semua orang diajak untuk terus belajar dari Yesus sebagai Guru Agung seumur hidup. Kita dipanggil untuk mengikuti teladan Yesus dengan memperhatikan orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan.
1) Jesus became fully human so He could redeem humanity and defeat Satan who had power over death.
2) In Hebrews, Jesus is presented as both God and man - with His divine nature emphasized in chapter 1 and human nature in chapter 2.
3) As a human, Jesus is our brother, redeemer from sin, was not ashamed to be associated with humanity, took on our weaknesses though remained sinless, learned obedience through suffering, and is our role model of faith who endured the cross.
Jesus is introduced in Hebrews as our King, our Representative, and our Champion. As our High Priest and Mediator of the new covenant, Jesus fulfills the promises of the old covenant perfectly. The new covenant, which Jesus inaugurated with his blood, is superior to the old covenant because it provides access to God through the perfect heavenly sanctuary and the one-time sacrifice of Christ, rather than the imperfect earthly sanctuary and repeated animal sacrifices of the old covenant.
Deuteronomy teaches that God commands people to love strangers as a reflection of His own love. It gives three reasons why people should love strangers: 1) Because God loves them and provides for them, 2) Because the Israelites were once strangers in Egypt, and 3) To treat strangers fairly and with care, as God does. Loving strangers involves having compassion for their difficulties, identifying with them, and ensuring equal treatment under the law.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan IV 2021 David Syahputra
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengasihi orang asing berdasarkan ajaran Alkitab. Ia menjelaskan bahwa kita harus mengasihi orang asing karena Tuhan mengasihi mereka dan karena dahulu kita juga pernah menjadi orang asing. Kita seharusnya memperlakukan orang asing dengan adil dan peduli terhadap mereka.
Pelajaran sekolah sabat ke -4 triwulan IV 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang perintah utama dalam agama Yahudi dan Kristen yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Motivasi utama untuk mengasihi Tuhan adalah karena Dia lebih dulu mengasihi kita. Menurut Yesus, cara terbaik untuk mengasihi Tuhan adalah dengan menaati segala perintah-Nya.
This document discusses the importance of loving God according to Deuteronomy 6:4-9. It asks who should love God, what it means to both love and fear God, why we should love God, how to show our love for God, and how we should love God. The key points are: 1) God commands each individual to love Him with all their heart, soul, and strength; 2) Fearing God means both being afraid of punishment for sin and admiring His power and justice; 3) We should love God because He loved us first by rescuing us; 4) We show love for God by obeying His commandments; 5) We should love God with our entire being - heart,
The document discusses the Sabbath and its significance in relation to creation, redemption, and rest. It notes that God blessed and sanctified the seventh day after creating the world in six days. The Sabbath reminds people that God created them and can redeem them from sin, as he redeemed Israel from slavery in Egypt. On the Sabbath, believers can rest with the blessing of their Creator and Redeemer and commune with him, resting from the busy secular world.
1) Restlessness comes from not getting what we want or due to our sinful nature, and can motivate conflict even within families.
2) Jesus taught that we must choose to follow him above all else, even our families, or it can lead to division.
3) Egoism, ambition, and hypocrisy are roots of inner restlessness, while trusting in God and focusing on others rather than ourselves can help overcome these.
4) To find peace when feeling restless, we must trust in God's promises and life to come in heaven.
Pelajaran sekolah sabat ke 12 triwulan II 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas peran iman dalam keselamatan menurut Perjanjian Kekal. Ia menjelaskan bahwa (1) keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman dan bukan melalui patuh pada hukum, (2) iman diperhitungkan sebagai kebenaran di hadapan Allah meskipun manusia berdosa, (3) iman memungkinkan manusia untuk mengklaim kebenaran Kristus dan dibenarkan oleh Allah.
The new covenant that Jesus established through his blood transforms our lives by bringing joy, liberation from guilt, new thoughts, the hope of eternal life, and a mission. It provides an inner peace and joy that comes from believing in Jesus and having a personal relationship with God. Through the new covenant, we are freed from the burden of sin and guilt. Our thoughts are renewed as we understand God's love. We have the hope of eternal life rather than the second death. As God's chosen people, we have a mission to proclaim the good news of the gospel to others.
This document provides a lesson on finding rest from God's perspective based on biblical passages. It discusses:
- God instituted the Sabbath as a day of rest for physical, mental, and spiritual restoration.
- God is concerned about our need for rest, as shown through his response to Baruch who was overwhelmed with grief and unable to find rest.
- The Old and New Testaments describe different words for "rest" involving ceasing from work, relaxing, and finding peace and quiet.
- Without God, people like Cain try to find rest through material things and busy lives instead of accepting God's offer of spiritual rest.
- True rest is found by sitting under the shadow of
Pelajaran sekolah sabat ke- 1 triwulan III 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya istirahat dalam kehidupan kristiani berdasarkan ajaran Alkitab. Istirahat diperlukan secara fisik, mental, dan rohani seperti yang diajarkan Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Baru. Tanpa istirahat yang sesuai dengan rencana Tuhan, seseorang dapat kehilangan perspektif dan menjauh dari Tuhan sebagai sumber istirahat yang sejati.
The document discusses the role of faith in the Everlasting Covenant between God and humanity. It summarizes that:
1) Salvation is only possible through faith in Jesus Christ, not by works, as evidenced by passages like John 3:16 and Romans 4:5.
2) Salvation had an immense cost, as Jesus willingly sacrificed His life on the cross to pay the price for humanity's sins.
3) Righteousness is imputed, or credited, to believers based on their faith rather than their works, as God accounts believers as righteous through their faith in Christ's righteousness, just as Abraham's faith was accounted as righteousness.
4) Having faith in God's promises
Pelajaran sekolah sabat ke 9 triwulan II 2021David Syahputra
Sabat adalah hari khusus yang ditentukan Allah untuk dirayakan sebagai hari istirahat dan persekutuan dengan-Nya. Sabat mengingatkan umat manusia akan ciptaan Allah dan menjadi tanda perjanjian kekal antara Allah dengan umat-Nya. Dengan memelihara Sabat, umat manusia mengakui Allah sebagai Pencipta dan menyerahkan diri kepada pengudusan-Nya.
The document discusses the Sabbath from its origins in Creation to its meaning and significance today. It provides biblical references to show that the Sabbath was established by God at Creation as a sign for all humankind, not just Israel. It discusses how God instructed the Israelites to observe the Sabbath while wandering in the desert, providing manna on the other six days but not on the Sabbath. The Sabbath signifies God's covenant with His people and serves as a sign of sanctification, remembrance of Creation and redemption, and an opportunity to strengthen one's relationship with God through communion with Him.
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan II 2021David Syahputra
Perjanjian baru yang dijanjikan Tuhan melalui nubuat Yeremia memiliki unsur yang sama dengan perjanjian lama yaitu pembuat dan hukum yang sama, namun perjanjian baru membawa perbaikan dengan menawarkan perjanjian dan janji yang lebih baik serta korban dan imam yang lebih sempurna melalui pengorbanan Yesus Kristus.
1. “YANG PALING HINA
DARI SEMUANYA”
Pelajaran 8 untuk 24 Agustus 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“‘Dan Raja itu akan menjawab mereka:
'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan un tuk
salah seorang dari saudara-Ku yang paling
hina ini, kamu telah melakukannya untuk
Aku’” (Matius 25:40).
2. Values and influence
Responding to injustice
Acts of love
Our priorities
Serving others
Pada suatu kesempatan, Petrus merangkum
pelayanan Yesus: "[Ia] berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai
Iblis" (Kisah Para Rasul 10:38).
Pada Khotbah di Bukit (Matius 5-7), Yesus
mengajar kita bagaimana warga Kerajaan
Surga berperilaku.
Kehidupan Yesus adalah contoh dari
ajaran-Nya. Ringkasan Petrus tentang
pelayanan-Nya mencerminkan prinsip-
prinsip Kerajaan-Nya.
3. “Berbahagialah kamu, ,,, "Kamu adalah
garam dunia. … Kamu adalah terang
dunia.” (Matius 5:11, 13, 14)
Inilah yang membuat kita diberkati (bahagia): Merasa
miskin secara rohani, menangis karena dosa, bertindak
dengan kelemahlembutan, berseru untuk kebenaran,
berbelas kasih, memiliki pikiran yang murni, menjadi
pembawa damai, menanggung ketidakadilan yang
menimpa kita.
VALUES AND
INFLUENCE
Banyak dari sifat-sifat ini
terkait dengan cara kita
memperlakukan orang lain.
Kita adalah terang ketika
mencerahkan kehidupan
orang lain dengan kata-kata
dan contoh kita.
Kita harus hidup dengan orang lain untuk menjadi garam,
memberi pengaruh positif dan meningkatkan kehidupan
mereka.
4. “Marilah kita setiap hari mewakili kasih
Kristus yang besar dengan mengasihi musuh
kita sebagaimana Kristus mengasihi mereka.
Jika kita dengan demikian mewakili rahmat
Kristus, perasaan kebencian yang kuat akan
dihancurkan dan ke dalam banyak hati ...
Lebih banyak pertobatan dari yang terlihat
sekarang akan terjadi.”
E.G.W. (The Ministry of Healing, cp. 2, p. 36)
5. Kehidupan mereka yang mendengarkan Yesus belum tentu mudah. Penguasa
menganiaya mereka, banyak yang jatuh ke dalam hutang dan ditindas oleh
rentenir, tentara Romawi memaksa mereka untuk bekerja tanpa imbalan.
Sangat mudah untuk terjebak dalam kebencian dalam
situasi ini. Yesus mengajar mereka untuk merespons
dengan cara yang tepat, tidak menunjukkan kebencian
melaikan belas kasih kepada mereka yang tidak ingin
diberkati.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah
kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapa pun yang
menampar pipi kananmu, berilah juga
kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5:39)
RESPONDING TO
INJUSTICE
Seringkali kita tidak bisa menghilangkan
ketidakadilan, tetapi kita bisa memilih
bagaimana bereaksi: “Janganlah kamu
kalah terhadap kejahatan, tetapi
kalahkanlah kejahatan dengan
kebaikan.” (Roma 12:21).
6. “Marilah kita setiap hari mewakili
kasih Kristus yang besar dengan
mengasihi musuh kita sebagaimana
Kristus mengasihi mereka. Jika
kita dengan demikian mewakili
rahmat Kristus, perasaan
kebencian yang kuat akan
dihancurkan dan ke dalam banyak
hati ... Lebih banyak pertobatan
dari yang terlihat sekarang akan
terjadi.”
E.G.W. (Medical Ministry, p. 254)
7. Sesama manusia atau musuh? Pada waktu
itu, orang Samaria dianggap sebagai musuh
orang Yahudi dan sebaliknya.
Meskipun demikian, Yesus menceritakan
kisah nyata tentang seorang Samaria yang
“berbelas kasihan” (Lukas 10:33) ketika ia
melihat musuhnya membutuhkan.
Pola pikir imam dan orang Lewi: "Jika saya berhenti
untuk membantu orang ini, apa yang akan terjadi pada
saya?"
Pola pikir orang Samaria yang baik hati: "Jika saya tidak
berhenti untuk membantu orang ini, apa yang akan
terjadi padanya?"
Pola pikir warga Kerajaan: Berpikir tentang kebutuhan
orang lain gantinya kebutuhan mereka sendiri.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.” (Matius 5:44)
ACTS OF LOVE
8. “Raihlah setiap kesempatan untuk berkontribusi pada
kebahagiaan orang-orang di sekitar anda, bagikan dengan
mereka kasih sayang anda. Kata-kata kebaikan, ekspresi
simpati, ungkapan penghargaan, bagi banyak orang yang
berjuang, kesepian sama seperti secangkir air dingin bagi jiwa
yang haus. Kata-kata sukacita, tindakan kebaikan, akan
meringankan beban yang bersandar berat di pundak yang
lelah. Dalam pelayanan tanpa pamrihlah kebahagiaan sejati
ditemukan. Dan setiap kata dan perbuatan pelayanan seperti
itu dicatat dalam kitab-kitab surga sebagaimana dilakukan
untuk Kristus ...
Hiduplah di bawah sinar matahari kasih Juruselamat. Maka
pengaruh anda akan memberkati dunia. Biarkan Roh Kristus
mengendalikan anda. Biarkan hukum kebaikan ada di bibir
anda. Kesabaran dan ketidakegoisan menandai kata-kata dan
tindakan orang-orang yang dilahirkan kembali, untuk
menjalani kehidupan baru di dalam Kristus.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 7, cp. 10, p. 49-50)
9. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Perumpamaan tentang orang kaya dan
Lazarus (Lukas 16: 19-31), memperkenalkan
orang kaya yang tetap acuh tak acuh
terhadap kebutuhan orang miskin.
OUR PRIORITIES
Dalam perumpamaan lain (Lukas 12: 13-21),
Yesus memperkenalkan orang kaya lain yang
mengkhawatirkan kekayaannya. Dia hanya
memikirkan kehidupan duniawi ini saja, dan
dia kehilangan kehidupan abadi.
Kedua perumpamaan ini mengajarkan bahwa
hal terpenting adalah mencari Kerajaan Allah
terlebih dahulu. Kita juga harus berbagi
berkat Tuhan dengan orang lain.
Selama hidup mereka, keadaan masing-masing dari kedua karakter tersebut
tidak berubah; tetapi dalam kematian, sebagaimana dihakimi oleh ALLAH,
posisi mereka secara dramatis terbalik.
10. “TUHAN menginginkan pria dan wanita menjalani
kehidupan yang lebih tinggi. Ia memberi mereka
anugerah kehidupan, bukan untuk memungkinkan
mereka hanya untuk mendapatkan kekayaan,
tetapi untuk meningkatkan kekuatan mereka yang
lebih tinggi dengan melakukan pekerjaan yang
telah dipercayakan kepada umat manusia —
pekerjaan mencari dan memenuhi kebutuhan
sesama mereka. Manusia seharusnya bekerja
bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk
kepentingan setiap orang yang berkaitan dengan
dirinya, memberkati orang lain dengan
pengaruhnya dan perbuatan baiknya. ”
E.G.W. (Mind, Character and Personality, vol. 2, cp. 71, p. 645)
11. Perumpamaan Yesus tentang Kedatangan-
Nya kali ke-2 (Matius 25) adalah pengingat
akan pentingnya mempersiapkan diri dan
hidup sesuai dengan prinsip-prinsip
Kerajaan-Nya.
Perumpamaan tentang domba dan kambing
adalah contohnya. Melakukan belas kasihan
dan merawat orang lain adalah bagian dari
gaya hidup orang benar.
Yesus menerima tindakan yang kita lakukan
untuk membantu mereka yang
membutuhkan seolah-olah kita telah
melakukannya bagi diri-Nya sendiri:
“sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-
Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)
“Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia,
katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar
dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami
memberi Engkau minum?’” (Matius 25:37)
SERVING
OTHERS
12. “Kebenaran seperti yang terdapat dalam diri Yesus
melakukan banyak hal bagi si penerima, dan tidak hanya
bagi dirinya sendiri, tetapi bagi semua orang yang
dibawa dalam lingkup pengaruhnya… Ia tidak
mempertimbangkan kenyamanan sekarang ini; ia tidak
ambisius untuk ditampilkan; ia tidak mendambakan
pujian manusia. Harapannya ada di surga, dan ia terus
lurus, dengan mata tertuju pada Yesus. Ia melakukan
yang benar karena itu benar, dan karena hanya mereka
yang berbuat benar akan memiliki jalan masuk ke dalam
kerajaan Allah. Ia baik dan rendah hati, dan memikirkan
kebahagiaan orang lain ... Sikapnya tidak keras dan
diktator, seperti yang dilakukan orang yang tidak
percaya akan TUHAN; tapi orang itu memantulkan
cahaya dari surga ke atas manusia. "
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 5, cp. 68, p. 569)