1. “SUPAYA MEREKA
SEMUA MENJADI
SATU”
Pelajaran 3 untuk 20 Oktober 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Yohanes 17:20,21
“‘Dan bukan untuk mereka ini saja
Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang, yang percaya kepada-
Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi
satu, sama seperti Engkau, ya
Bapa, di dalam Aku dan Aku di
dalam Engkau, agar mereka juga di
dalam Kita, supaya dunia percaya,
bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku’”
2. YESUS berdoa untuk kesatuan
Kesatuan antara YESUS dengan Bapa. Yohanes 17:1-5
Kesatuan di antara para murid. Yohanes 17:6-19
Kesatuan di antara kita. Yohanes 17:20-26
Kesatuan saat ini
Kesatuan di antara umat Kristen. Markus 9:38-41
Disatukan dalam Kasih. Yohanes 13:34-35
Yesus menyampaikan doa syafaat untuk murid-murid-Nya
(dan untuk kita) di hadapan Bapa sebelum penyaliban-Nya.
Doa ini dikenal sebagai Doa
Sang Imam Besar. Kesatuan
adalah salah satu topik
utamanya.
3. KESATUAN ANTARA YESUS
DENGAN BAPA
“Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan,
yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi
satu, sama seperti Kita adalah satu.” (Yoh. 17:22)
Yesus melakukan kehendak Bapa dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai
korban bagi kita. Begitulah cara YESUS memuliakan Bapa dan dimuliakan oleh
Bapa pada saat yang sama.
Pengorbanan sukarela dari Yesus memberi kita kehidupan kekal. Dan hidup
yang kekal itu adalah melalui pengenalan akan Allah (ayat 3).
Yesus memulai doa-Nya dengan permintaan untuk dimuliakan
agar Bapa dapat dimuliakan. Bagaimana Yesus dimuliakan?
Suatu hubungan dengan
ALLAH menghasilkan
kesatuan seperti persatuan
antara Yesus dan Bapa.
Kesatuan ini bersifat kekal.
4. Bersatu, memiliki sukacita, menjauhi kejahatan dan menaati kebenaran. Hal-
hal tersebut bukanlah sesuatu yang dapat mereka capai oleh diri mereka
sendiri. Bapa adalah satu-satunya Yang dapat mewujudkan doa tersebut.
Hasilnya: Suatu kesaksian yang efektif dan Injil tersebar luas.
1. Agar mereka dapat menjadi satu sebagaimana Ia dengan Bapa (ayat 11)
2. Agar mereka bersukacita dalam Dia (ayat 13)
3. Agar mereka dapat dijauhkan dari kejahatan (ayat 15)
4. Agar mereka dapat dikuduskan oleh kebenaran (ayat 17)
Yesus prihatin terhadap murid-muridnya, karena iman mereka dapat jatuh
setelah kepergian-Nya. Karena itu, Ia meminta Bapa untuk memelihara mereka
dan Ia meminta empat hal lagi:
KESATUAN DI
ANTARA MURID-
MURID
“Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka
masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya
Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya
mereka menjadi satu sama seperti Kita.” (Yoh. 17:11)
5. Yesus memikirkan kita sebelum mempersembahkan
diri-Nya sendiri sebagai korban.
IA memiliki kerinduan istimewa bagi kita.
YESUS ingin agar kita bersatu dalam tujuan
sebagaimana halnyda dengan oknum Trinitas.
Kesatuan itu akan meyakinkan
orang banyak bahwa Yesus
adalah Juruselamat kita.
Dan kita akan disatukan untuk
selamanya. Ia berkata “di
mana pun Aku berada,
mereka juga berada bersama-
sama dengan Aku.” (17:24)
KESATUAN DI
ANTARA KITA
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya
kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya
mereka semua menjadi satu, sama seperti
Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam
Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya
dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” (Yohanes 17:20-21)
6. Benarkah kalimat berikut ini? “Jika seseorang tidak menerima kebenaran yang
kita ketahui, dia bukan seorang Kristen sejati.”
Kesatuan harus didasarkan pada kepentingan bersama
Kesatuan tidak boleh mengkompromikan keyakinan kita
Kesatuan memberikan kesempatan untuk membagikan
kebenaran alkitabiah
KESATUAN DI
ANTARA UMAT
KRISTEN
“Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat
seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan
demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena
ia bukan pengikut kita." (Markus 9:38)
KIta adalah Gereja ALLAH yang benar yang telah dinubuatkan, tetapi itu tidak
menjadikan kita sebagai satu-satunya orang Kristen sejati di Bumi.
ALLAH mengetahui yang mana umat-Nya (2 Tim. 2:19), dan Ia memiliki umat yang
setia kepada-Nya di setiap bangsa [dan agama] (Kisah 10:34-35). Oleh karena itu,
kita harus mencari kesatuan dengan mereka yang percaya kepada Juruselamat yang
sama yang kita percayai.
7. Yesus tidak berbicara tentang kasih teoritis,
tetapi yang praktis : “Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku.” (Yoh. 14:15).
Kehidupan Yesus adalah contoh ketaatan,
kasih dan penyangkalan diri demi orang lain.
Kasih ini adalah ikatan yang menghasilkan
kesatuan . Kesatuan ini adalah kesaksian
yang paling kuat untuk menjadikan ALLAH
dikenal orang banyak di lingkungan kita.
“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”
(Kolose 3:14).
YESUS memberi kita hanya satu perintah, “supaya kamu
saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi
kamu” (Yoh. 13:34; 15:12). Saling mengasihi bukanlah
hal baru, tetapi cara untuk saling mengasihi adalah;
mengasihi seperti Yesus mengasihi kita.
DISATUKAN
DALAM KASIH
“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa
kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu
saling mengasihi.” (Yohanes 13:35)
8. “Penyucian harus datang melalui kebenaran;
kesatuan dengan Kristus — ini adalah kehendak
ALLAH bagi kita. Dengan penyucian dan kesatuan
mereka, orang Kristen harus memberikan bukti
kepada dunia bahwa pekerjaan yang sempurna
telah dilakukan bagi mereka, dalam dan melalui
Kristus. Dengan demikian mereka harus bersaksi
bahwa ALLAH mengutus Anak-Nya untuk
menyelamatkan orang-orang berdosa.
Maukah engkau mengizinkan Kristus melanjutkan
pekerjaan penyucian ini di dalam hatimu? ....
Engkau memiliki jaminan bahwa melalui penyucian
kebenaran, engkau dapat menjadi sempurna.”
E.G.W. (The Upward Look, January 17)