SlideShare a Scribd company logo
BUKU PANDUAN
Penulisan Tesis danDisertasi
UIN SUSKA
RIAU
PascaSarjana
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Tahun2021
BUKUPANDUAN
Penulisan Tesis dan Disertasi
UIN SUSKA RIAU
PascaSarjana
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Tahun2021
i
PEDOMAN PENULISAN
TESIS DAN DISERTASI
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
ii
TIM PENYUSUN
Prof. Dr. Afrizal M, MA
Drs. Iskandar Arnel, M.Ag ,
Ph.D Dr. Abu Anwar, MA
Dr. Junaidi Lubis, S.Ag,
M.Ag Dr.Jumni Neli, M.Ag
Dr. Andi Murniati,
M.Pd Dr. Sitti
Rahmah, M.Si Dr.
Drs. Rusdi, MA
Dr. Muslim Afandi,
M.Pd Dr. Abu Bakar,
M.Pd
Dr. Masrun,
MA Dr. Idris,
M.Ed Dr.
Yanti,M.Ag
Dr. Mahyarni,SE,
MM Dr. Hakmi
Wahyudi
SEKRETARIAT
Surasni, SE Suparjono, SE. M.Si, Lastri, S.Pd
Nia Purwanti, SE, Agus Surahmad, S.Kom
Chairunnisa,S.T, Nina Anggraini, S.Psi,
Fajril Anwar Ahda, S.Pd, Muhammad Badri,ST
Fajar Busthami, SE, Winda Rahadyan, ST
iii
KATA PENGANTAR
‫ا‬
‫ل‬
‫س‬
‫الن‬
‫ع‬
‫ل‬
‫ي‬
‫ك‬
‫م‬
‫و‬
‫ر‬
‫ح‬
‫م‬
‫ة‬
‫هلال‬
‫و‬
‫ب‬
‫ر‬
‫ك‬
‫ا‬
‫ت‬
‫ه‬
Dengan mengucapkan Puji dan syukur ke hadirat
Allah SWT serta selawat dan salam kepada Rasullullah
saw., Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Buku
Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau dapat
dipublikasikan.
Buku Pedoman ini adalah penjabaran dari Buku
Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi yang disusun
tahun-tahun sebelumnya dengan beberapa penyesuaian
dan penambahan sesuai dengan tradisi akademik Pasca-
sarjana UIN Suska Riau, serta perkembangan terkini
dunia akademik di Indonesia. Tujuan penyusunan
pedoman ini adalah untuk memberikan bimbingan bagi
mahasiswa magister dan doctor agar mereka mampu
menulis secara sistematis sesuai dengan kaedah-kaedah
akademik. Buku Pedoman ini juga berfungsi memberikan
pedoman bagi para promotor, co-promotor dan dosen
penguji dalam membimbing serta menguji tesis/disertasi.
Buku Pedoman ini dipakai di kalangan internal
pada Pascasarjana UIN Suska Riau. Namun, bila ada
orang yang ingin menggunakan pedoman ini diberi izin
secara baik dan bertanggungjawab.
Buku pedoman ini selesai karena dibantu oleh
berbagai pihak, baik di kalangan Pascasasarjana dan
maupun dari kalangan luar. Oleh sebab itu, kami
mengucap-kan terima kasih yang tulus kepada semua
pihak yang tanpa kecuali yang idenya ada dalam Buku
Pedoman ini. Diantara yang perlu disebutkan adalah
semua pimpinan Pascasarjana terdahulu yang sudah
menyusun dan mengembangkan Buku Pedoman ini.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pimpinan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta beserta para
stafnya karena sebagian dari isi pedoman ini juga
mendapat inspirasi dari buku pedoman penulisan Tesis
dan Disertasi UIN Jakarta. Kemudian terima kasih juga
disampaikan kepada pimpinan Universitas yang telah
memberikan fasilitas yagn lengkap sehingga semua
kebutuhan yang diperlukan dalam penyempurnaan
lembaga ini dapat terpenuhi. Akhirnya kepada Allah kita
berserah diri. Harapan kita semoga Buku Pedoman ini
bermanfaat untuk semuanya.
Pekanbaru, 28 Juni 2021
Direktur
Prof. Dr. Afrizal M, MA
NIP. 195910151989031001
iv
v
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
Nomor : 14/Dir.Pasca/2021
TENTANG
PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI PROGRAM
MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3) PASCASARJANA
UIN SUSKA RIAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA DIREKTUR PASCASARJANA
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kualitas dan
orisinalitas serta mewujudkan tesis dan
disertasi yang terstandar bagi mahasiswa
program magister dan doktor pada
Pascasarjana UIN Suska Riau perlu disusun
pedoman penulisan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu
menetapkan Pedoman Penulisan Tesis dan
Disertasi Program Magister (S2) dan Doktor
(S3) Pascasarjana UIN Suska Riau ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
vi
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nornor 4 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2005
tentang Perubahan IAIN Sultan Syarif
Qasim Pekanbaru menjadi UIN Sultan Syarif
Kasim Riau;
5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 9 Tahun
2013; jo. Peraturan Perubahannya Nomor 74
Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja UIN Sultan Syarif Kasim Riau;
6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 23
Tahun 2014 tentang Statuta Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau;
7. Surat Keputusan Rektor Nomor : SR-
21/Un.04/KP.07.6/07/2018 tanggal 9 Juli
2018 tentang pengangkatan Direktur
Program Pascasarjana UIN Sultan Syarif
Kasim Riau masa bakti 2018-2022;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG
PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN
DISERTASI PROGRAM MAGISTER (S2)
DAN DOKTOR (S3) PASCASARJANA UIN
SUSKA RIAU
Pertama : Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Program
Magister (S2) dan Doktor (S3) Pascasarjana
UIN Suska Riau adalah sebagaimana tersebut
dalam Lampiran Keputusan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
Kedua : Pedoman ini menjadi salah satu acuan yang harus
ditaati dalam penyusunan tesis dan disertasi
mahasiswa program magister dan doktor
Pascasarjana UIN Suska Riau;
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
KUTIPAN Surat Keputusan ini untuk diketahui
dan dilaksanakan.
Ditetapkan di : Pekanbaru Pada
Tanggal : 25 Juni 2021
Direktur,
Prof. Dr. Afrizal M, MA
NIP 19591015 198903 1 001
Tembusan :
1. Rektor UIN Suska Riau;
2. Para Dekan, Ketua Lembaga/Kepala Pusat di lingkungan UIN
Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru;
3. Kepala Biro di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru;
vii
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................ viii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................... 1
A. Karya Ilmiah ................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ..................................... 2
C. Proposal ...................................................... 3
D. Tesis dan Disertasi .................................... 3
E. Ketentuan Akademik dan Administratif .... 4
BAB II : PENULISAN PROPOSAL . ................................ 6
A. Judul . ............................................................. 6
B. Latar Belakang Masalah ............................... 7
C. Permasalahan ................................................ 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................11
E. Penelitian Terdahulu......................................12
F. Metode Penelitian....................................14
BAB III :SISTEMATIKA PENULISAN
A. Bahagian Awal .......................................... 17
B. Bahagian Isi Tesis dan Disertasi............... 18
BAB IV : TATA TULIS DAN KODE ETIK
A. Bahasa ........................................................... 20
B. Ejaan .......................................................... 23
ix
C. Jenis Huruf ................................................ 24
D. Ukuran Huruf.............................................. 24
E. Tulisan Cetak Miring ................................ 25
F. Tulisan Cetak Tebal (Bold) ....................... 25
G. Tulisan Bergaris Bawah.............................. 25
H. Spasi ............................................................. 26
I. Judul ............................................................. 27
J. Paragraf atau Alinea .................................. 29
K. Tabel ............................................................. 29
L. Panjang Naskah .......................................... 32
M. Format Penomoran Halaman ................... 33
N. Penulisan Bab, Subbab
dan Sub-sub bab ......................................... 33
O. Jenis Penulisan Kutipan ............................ 34
P. Penyusunan Tabel dan Gambar ............... 35
Q. Kode Etik ..................................................... 36
BAB V : PEDOMAN PENULISAN FOOTNOTE
A. Fungsi Catatan Kaki atau Footnote. ... 37
B. Cara Pengetikan Footnote..................... 37
C. Contoh Footnote .................................. 38
BAB VI : PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN
A. Buku sebagai Sumber Acuan ............... 47
B. Jurnal, Majalah, Koran Harian. ........... 49
C. Website .................................................... 49
D. Ebook dan Jurnal Online. .................... 50
E. Majalah Sebagai Sumber Acuan ......... 50
F. Surat Kabar Sebagai Sumber Acuan ..... 51
G. Antologi Sebagai Sumber Acuan .......... 51
x
BAB VII : TAMPILAN.................................................. 52
BAB VIII : PEDOMAN TRANSLITERASI................. 57
BAB VIII : PENUTUP ................................................ 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................ 73
FORMAT BIOGRAFI PENULIS
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi sebagian besar perguruan tinggi, menulis
karya ilmiah menjadi satu sarat bagi mahasiswa
dalam menyelesaikan studi. Tidak semua perguruan
tiggi mewajibkan tugas seperti ini. Ada sebagian
perguruan tinggi yang mengambil kebijakan untuk
penyelesaian studi cukup dengan pembelajaran tatap
muka, tidak membuat karya ilmiah tetapi dengan
persaratan tertentu. Pemilihan tugas seperti itu
tergantung pada kebijakan institusi penyelenggara
pendidikan tinggi masing-masing. Pascasarjana UIN
Suska Riau, semen-jak berdiri pada tahun 1997
memang mewajibkan menulis karya ilmiah dalam
penyelesaian studi.
A. Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang digunakan sebagai sarat
penyelesaian studi di Pascasarjana adalah tesis dan
disertasi. Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis
dalam penyelesaian studi untuk tingkat magister.
Adapun disertasi adalah karya ilmiah yang dipakai
untuk menyelesaikan studi untuk tingkat doctor.
2
B. Tujuan dan Kegunaan
Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan
bimbingan bagi mahasiswa dalam menulis tesis dan
disertasi yang lingkungan Pascasarjana UIN Suska
Riau.1
Selain itu buku Pedoman ini juga dimaksudkan
untuk penyeragaman cara penulisan laporan penelitian
sehingga tidak terjadi perbedaan pandangan tentang
bagaimana struktur penulisan tesis/disertasi pada
Pascasarjana UIN Suska Riau. Beberapa hal mungkin
berbeda antara buku pedoman ini dengan buku
pedoman penulisan tesis/disertasi di institusi lain.
Namun bagi internal, pedoman ini wajib menjadi
acuan bagi mahasiswa di lingkungan Pascaarjana UIN
Suska Riau. Tujuan utama Buku Pedoman ini adalah
untuk memberi-kan arah bagi mahasiswa, dosen
pembimbing, promotor, co-promotor dan dosen
penguji dalam menulis, mem-bimbing serta menguji
tesis/disertasi. Buku Pedoman ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dalam mengurangi perbedaan
pendapat antar mahasiswa, dosen pembim-bing dan
penguji tesis dan disertasi. Dengan adanya pedoman
ini maka perbedaan pendapat yang sering terjadi antar-
mahasiswa dan dosen, antar pembimbing dan penguji
dapat dikurangi.
1
Bagi siapa saja yang berminat menggunakan
Pedoman ini Pascasarjana memberi izin.
3
C. Proposal
Menulis proposal tesis/disertasi adalah langkah
awal setiap mahasiswa dalam mempersiapkan tugas
akhirnya, baik tesis maupun disertasi proposal.
Penulisan proposal harus ditulis sesuai pedoman
Penulisan yang berlaku di Pascasarjana UIN Suska
Riau.
D. Tesis/Disertasi
1. Tesis adalah laporan hasil penelitian yang ditulis
sesuai dengan berbentuk karya ilmiah masing-
masing mahasiswa Pascasarjana sesuai dengan
bidang studi ilmu-ilmu keislaman yang
ditekuninya. Tesis ditulis sebagai bukti tugas akhir
mahasiswa yang ditunjuk-kan dengan
pengembangan konsep keilmuan yang dibahas.
2. Disertasi adalah laporan hasil penelitian berbentuk
karya ilmiah masing-masing mahasiswa
Pascasarjana sesuai dengan bidang studi ilmu-ilmu
keislaman yang ditekuninya. Disertasi ditulis
sebagai bukti tugas mahasiswa yang ditunjukkan
dengan adanya temuan baru/ novelty dari konsep
keilmuan yang dibahas.
4
3. Kriteria Tesis/disertasi harus memenuhi berikut:
1. Merupakan karya ilmiah asli, baik hasil
penelitian lapangan maupun penelitian
perpustakaan.
2. Merupakan karya ilmiah yang menunjukkan
kemam-puan dan kemandirian mahasiswa yang
bersangkutan dalam berpikir sistemik dan
multidisipliner.
3. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan
ilmu, yang berupa temuan baru dalam wujud
penajaman atau pengembangan teori, model
kebijakan, mekanis-me kerja, metode atau
sistem.
4. Memberikan kontribusi terhadap pemecahan
masalah sesuai dengan bidang ilmunya.
E. Ketentuan Akademik dan Administratif
1. Ketentuan Akademik
a. Setiap mahasiswa PPs UIN Suska Riau
diwajib-kan menulis tesis/disertasi yang
mengkaji salah satu bidang ilmu-ilmu
keislaman, sesuai dengan kon-sentrasi atau
program studi yang dipilih.
b. Sebelum menulis proposal tesis/disertasi,
maha-siswa diharuskan mengajukan judul
penelitian yang disetujui oleh Ketua Program
Studi.
5
c. Proposal tesis/disertasi sudah dapat diajukan
mahasiswa dari semester awal.
d. Proposal tesis/disertasi yang telah memenuhi
kriteria dapat diseminarkan setelah mendapatkan
persetujuan ketua Prodi, selanjutnya diajukan ke
Direktur PPs, untuk mendapatkan persetujuan
Seminar Proposal
e. Seminar Proposal tesis/disertasi diuji oleh tim
penguji yang ditetapkan oleh Direktur.
f. Proposal tesis/Disertasi yang telah diperbaiki,
wajib ditandatangani oleh tim penguji.
g. Proposal Tesis/Disertasi yang telah ditanda-
tangani oleh tim penguji dijilid dan diserahkan
ke bagian akademik untuk menetapkan pembim-
bing/ promotornya oleh Direktur Pascasarjana.
h. Pengajuan izin penelitian kepada Direktur
dapat diberikan dengan melampirkan proposal
yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh
tim penguji.
2. Ketentuan Administratif .
a. Melampirkan fato copy kartu tanda mahasiswa
(KTM)
b.Melampirkan fato copy Kartu Hasil Studi
(KHS)
d. Melunasi seluruh kewajiban yang menyangkut
dengan keuangan.
6
BAB II
PENULISAN PROPOSAL
Untuk menulis proposal, mahasiswa memerlukan
berbagai data awal yang menjadi dasar dalam penelitian
tesis dan disertasi. Agaknya tidaklah mungkin terwujud
sebuah proposal tanpa data yang cukup. Oleh sebab itu,
mahasiswa perlu melakukan penelitian pendahuluan.
Penelitian ini lebih bersifat mengumpulkan dokumen-
dukumen atau buku-buku, jurnal-jurnal yang berkaitan
dengan topik bahasan yang direncanakan. Mahasiswa
harus merancang usulan penelitian dengan lengkap agar
penulis memiliki keyakinan yang kuat dan terarah serta
dapat meyakinkan penguji tentang kesiapan untuk
melakukan penelitian tesis atau disertasi. Proposal
penelitian ditulis minimal memuat hal-hal dengan
sistematika sebagai berikut :
A. Judul
1. Judul tesis atau disertasi harus singkat, spesifik dan
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
penelitian yang diusulkan. Penulis juga harus
mempertimbangkan substansi dari segi kemungkinan
dapat dilaksanakan, dan dijangkau secara administrasi
dan waktu yang diper-lukan.
7
2. Mahasiswa paham tentang perbedaan antara judul dan
tema penelitian. Tema ialah kajian yang bersifat
umum dan berada pada tataran teoretik, sedangkan
judul adalah kajian yang terkait dengan objek tertentu.
Contoh tema: “Perkembangan Islam di Indonesia”
sedangkan contoh judul adalah “Perkembangan
Kerajaan Gunung Sahilan”.
B. Latar Belakang Masalah
1. Latar belakang masalah adalah penjelasan tentang
argumentative dalam memilih permasalahan
tertentu yang dianggap menarik dan urgen untuk
diteliti.
2. Latar belakang bisa dimulai dengan memperhati-
kan kondisi yang bersifat umum. Kemudian
konsep-konsep yang bersifat umum itu dilihat
penerapannya dalam masyarakat. Apakah konsep
umum itu ber-jalan dalam setiap masyarakat.
3. Latar belakang juga bisa bertolak dari
memperhati-kan fenomena-fenomena khusus
yang terjadi dalam masyarakat, kemudian ini
dilihat perkembangannya dalam masyarakat yang
lebih luas.
8
4. Penulisan latar belakang seyogianya dimulai
dengan mengemukakan berbagai data dan
informasi yang menggambarkan kesenjangan
antara harapan dan kenyataan sehingga muncul
keinginan untuk me-ngetahuinya secara lebih
mendalam.
5. Langkah-langkah untuk memulai penulisan latar
belakang juga bisa dilakukan dengan memberi-
kan komentar, atau evaluasi, atau kritik terhadap
karya atau hasil penelitian yang ada ketersing-
gungannya dengan penelitian kita.
6. Evaluasi dan kritik dalam latar belakang
bertujuan untuk memperoleh permasalahan yang
belum ter-jawab, atau mengembangkan masalah
yang belum tercapai atau membantah tesis yang
ada dengan mengemukakan berbagai alasan yang
mendukung.
7. Dalam latar belakang masalah penulis perlu mem-
beri argument, mungkin berupa dialog tentang
konsep, teori atau hasil penelitian. Semuanya di-
arahkan kepada kajian yang diteliti.
8. Setelah menguraikan berbagai faktor yang
diperlukan dalam latar belakang, penulis perlu
memberikan penekanan akan pentingnya pem-
bahasan mengenai tema yang akan dibahas lebih
lanjut.
9
C.Permasalahan
Dalam permasalahan penelitian, terdapat tiga
faktor yaitu: identifikasi masalah, perumusan
masalah dan pembatasan masalah.
Masalah. Terdapat perbedaan pemikiran para
ahli penelitian dalam mendefinisikan apa yang
dimaksud dengan masalah penelitian. Banyak
definisi yang diuraikan para ahli. Kebanyakan
para dosen metodologi penelitian memberikan
definisi bahwa “masalah” adalah perbedaan an-
tara das solen dengan das sain” yang diterjemah-
kan menjadi “suatu gap antara harapan dengan
kenyataan”. Ada yang mendefinisi-kan masalah
adalah “suatu pertanyaan yang membutuhkan
jawaban”. Di sini dibenarkan apakah penulis
disertasi akan menggunakan gap antar kenyataan
dengan harapan, atau pertanyaan yang mem-
butuhkan jawaban. Dalam buku pedoman ini yang
termasuk dalam permasalahan antara lain
identifikasi masalah, perumusan masalah dan
pembatasan masalah.
Identifikasi masalah adalah semua persoalan
(daftar masalah) yang tercakup dalam masalah
mungkin dapat menjadi aneka pembahasan.
Karena begitu banyak masalah yang tercantum
dalamnya, maka kemudian penulis harus
10
mengambil salah satu dari semua poin yang
diidentifikasi ini menjadi masalah untuk dijadikan
masalah penelitian.
Perumusan masalah adalah statement tentang
apa yang akan diteliti. Kebanyakan ini mengguna-
kan pertanyaan, “apakah, bagaimana, sejauh
mana, kenapa” dan sebagainya. Perumusan
masalah harus satu, tetapi kemudian secara kon-
septual dijabarkan menjadi 2 atau 3 pertanyaan
untuk tesis dan 3 atau 4 pertanyaan untuk
disertasi. Setiap pertanyan itu dijawab dan
dianalisis dalam bab inti. Bab inti ini dapat dirinci
menjadi beberapa sub bab sesuai dengan yang
diperlukan.
Pembatasan masalah, adalah turunan dari
rumusan masalah, bukan dari identifikasi mas-
alah. Artinya peneliti bukan mengambil satu atau
sebagian dari identifikasi masalah yang sudah
diuraikan sebelum-nya, melainkan membatasi
rumusan masalah. Dari rumusan masalan peneliti
memberikan gambaran focus penelitian yang
tegas.
11
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan penelitian pernyataan tentang hasil yang
akan diperolah dalam penelitian.
b. Tujuan penelitian adalah satu. Tujuan yang satu
itu kemudian dikembangkan menjadi beberapa
sub tujuan sesuai dengan variable yang terdapat
dalam penelitian.
c. Narasi dari tujuan penelitian umumnya meng-
gunakan kata kerja.
d. Untuk tesis biasanya digunakan kata kerja aktif
seperti “membuktikan, merealisasikan, menguji
teori” dan sebagainya.
e. Untuk disertasi biasanya dipakai kata “menemu-
kan konsep baru, menemukan teori baru, model
baru” dan sebagainya.
f. Semua itu bergantung pada jenis penelitian yang
dilaksanakan.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan penelitian adalah pernyataan tentang
siapa saja yang mendapat manfaat dari hasil
penelitian ini.
b. Narasi kegunaan biasanya menggunakan kata
kerja pasif seperti “dipakai oleh, digunakan,
dimanfaatkan, direalisasikan” dan sebagainya.
12
c. Jika hasil penelitian adalah pengembangan
model pembelajaran matematika, maka narasi-
nya adalah “hasil penelitian ini dapat digunakan
oleh guru dalam mengajarkan matematika kepa-
da peserta didik. Kalau hasil penelitian tentang
“kebijakan hukum”, maka contoh manfaat pene-
litiannya adalah “hasil penelitian ini dapat
menjadi pedoman bagi ketua Mahkamah Agung,
Hakim Agung” dalam merumuskan berbagai
peraturan dan penerapan keadilan di Indonesia.
d. Dari contoh-contoh itu para mahasiswa dapat
merumuskan manfaat penelitian dalam tesis atau
disertasi masing-masing.
E. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian terdahulu yang relevan adalah istilah
lain dari tinjauan pustaka. Peneliti harus
mengemukakan beberapa penelitian orang
sebelumnya, yang ada kaitan atau
bersinggungan dengan penelitian yang sedang
direncanakan. Hal itu menjadi dasar penulis
dalam mendapat-kan ide dan gagasan untuk
membahas topik tertentu.
b. penelitian terdahulu memuat keterangan-
keterangan dari penelitian sejenis yang telah
dilakukan sebelumnya seperti jurnal hasil
penelitian, karya ilmiah, disertasi, tesis, dan
laporan penelitian,.
13
c. Hasil-hasil penting dari kajian penelitian ter-
dahulu digunakan untuk menyusun dan meng-
elaborasi konsep, teori, atau model sebagai
kelanjutan, peningkatan ataupun penyempurna-
an tulisan.
d. Penelitian terdahulu dimaksudkan untuk memo-
sisikan penelitian yang sedang dikerjakan
penulis di antara beberapa penelitian terdahulu
yang belum diteliti.
e. Penulis proposal harus melakukan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Meringkas isi yang diuraikan dalam peneliti-
an terdahulu.
2. Membandingkan dan mengontraskan temuan
para peneliti termasuk buku-buku dan jurnal
dengan permasalahan yang sedang diteliti.
3. Mengelompokkan berbagai pendapat yang
memiliki kemiripan.
4. Mengritik dan mengevaluasi argument, teori,
metode dan pendekatan yang digunakan
peneliti terdahulu.
5. Melakukan sintesis terhadap berbagai kajian
yang menguatkan dan yang bertentangan.
6. Memosisikan penelitian yang sedang dilaksa-
nakan di antara penelitian terdahulu itu.
f. Kajian penelitian terdahulu berfungsi untuk
meng-hindari plagiasi.
14
1. Landasan Teori
a. Landasan teori merupakan kajian terhadap teori-
teori yang digunakan untuk membahas per-
masalahan-permasalahan yang terdapat dalam
penelitian. Landasan teori bukan hanya men-
jelaskan definesi-definisi, pokok-pokok pem-
bahasan, sub-sub pembahasan dan sebagainya,
melainkan bagaimana menggunakan teori itu
dipakai membahas masalah yang diangkat.
b. Untuk menyusun landasan teori penulis perlu
membaca beberapa teori yang digunakan bebe-
rapa tokoh. kemudian penulis membandingkan
teori-teori-teori, dan selanjut menjelaskan bagai-
mana, teori itu digunakan untuk menyusun
kerangka berpikir tesis atau disertasi.
2. Hipotesis
a. Hipotesis adalah jawaban sementara penulis atas
persoalan yang dibahas. Jawaban sementar itulah
nanti yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis
boleh ada dan boleh tidak ada.
b. Hipotesis memperjelas permasalahan dan memu-
dahkan dalam menyusun cara-cara penelitian.
15
F. Metode Penelitian
Yang dimaksud metode penelitian adalah uraian
tentang langkah-langkah atau cara-cara yang akan
dilakukan peneliti dalam mewujudkan tulisannya.2
Di bawah ini ada beberapa bentuk penelitian.
Penulis perlu menguraikan hal itu, dan yang tidak
kalah penting adalah argument penulis mengemu-
kakan dalil kenapa itu ia menggunakan metode itu:
1. Penelitian Kuantitatif
a. Jenis penelitian dan pendekatan.
b. Subjek dan objek penelitian.
c. Tempat atau lokasi penelitian.
d. Variabel dan definisi operasional variabel.
e. Populasi, sampel, teknik penentuan sampling.
f. Instrumen penelitian.
g. Uji validitas dan reliabilitas instrumen.
h. Jenis data
i. Sumber data
j. Teknik pengumpulan data.
k. Teknik analisis data.
2. Penelitian Kualitatif
a. Penelitian Lapangan (field research)
1. Jenis penelitian dan pendekatan.
2
Sering terjadi kesalahan beberapa mahasiswa dalam konteks
ini, mereka menjelaskan pengertian metode penelitian. Kesalahan itu
umumnya seperti mengajar metodologi penelitian dalam kelas. Pada
hal yang dilakukan di sini adalah menjelaskan apa saja yang
dilakukan dalam membahas disertasi atau tesis ini.
16
2. Tempat atau lokasi penelitian.
3. Informan penelitian.
4. Jenis data
5. Sumber data
6. Teknik pengumpulan data.
7. Teknik analisis data.
b. Penelitian Kepustakaan (library research)
1. Pendekatan penelitian
2. Jenis data
3. Sumber data.
4. Teknik pengumpalan data.
5. Teknik analisis data.
Jika penulis memerlukan uraian yang sangat detail
melebihi 15 halaman dibolehkan menjadikan metode
pene-litian menjadi bab tersendiri. Jika metode penelitian
kurang dari 15 halaman maka metode penelitian cukup
dimasukkan dalam satu pasal dari bab pendahuluan.
17
BAB III
SISTEMATIKA PENULISAN TESIS DAN
DISERTASI
A. Bagian Awal
1. Sampul Luar/cover (lampiran 1)
2. Halaman Sampul dalam terdiri dari. (isi dan format
disamakan dengan sampul luar)
3. Halaman Pernyataan Keaslian Tesis/disertasi. (lam-
piran 2)
4. Halaman Pengesahan yang diterbitkan oleh
Pascasarjana. (lampiran 3).
5. Halaman Tim Penguji tesis/disertasi yang diterbit-
kan oleh Pascasarjana. (lampiran 4 )
6. Halaman Persetujuan Pembimbing/ Promotor.
(lampiran 5)
7. Halaman Persembahan (jika perlu).
8. Halaman pedoman transliterasi.
9. Abstrak tesis/disertasi (dicetak tiga bahasa,
Indonesia, Arab, dan Inggris), disahkan oleh
Lembaga Bahasa UIN Suska Riau. Abstrak dibuat
tidak lebih dari 250 kata dan diketik dengan jarak 1
(satu) spasi, dengan huruf Times New Roman.
Isinya meliputi uraian sing-kat tentang :
a. Judul tesis atau disertasi.
b. Masalah dan latar belakang,
c. Tujuan Penelitian
18
d. Metode penelitian
e. Temuan/Kesimpulan penelitian
10. Kata Pengantar.
11. Daftar Isi.
12. Daftar Tabel.
13. Daftar Gambar.
Setiap gambar diberi nomor, keterangan yang
menjelaskan apa isi dari gambar, kemudian dari
mana gambar itu diambil.
B. Bagian Isi Tesis dan Disertasi
Tidak ada peraturan yang tetap atau baku
berapa banyak bab dalam satu tesis atau disertasi.
Jumlah bab dalam disertasi ditentukan muatan
seberapa banyak aspek yang perlu ditulis dalam
disertasi itu. Sebagai contoh sistematika tulisan
adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dri :
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan
1. Identifikasi masalah
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB II : Kerangka Teoritis
A. Landasan Teori
B. Hipotesis
19
C. Tinjauan Kepustakaan (Penelitian yang
Relevan)
BAB III : Metode Penelitian
A. Populasi dan Sample
B. Jenis Data
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
BAB IV : Pembahasan dan Hasil (adalah uraian
secara luas dan mendalam tentang isi tesis
disertasi. (Kata “ pembahasan dan hasil”
boleh diganti dengan kalimat lain yang
mencerminkan intisari tesis atau disertasi
BAB V : Kesimpulan, dan saran
A. Kesimpulan.
B. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
20
BAB IV
TATA TULIS DAN KODE ETIK
A. Bahasa
Umumnya karya tulis ilmiah di lingkungan Program
Pascasarjana UIN Suska Riau ditulis dalam bahasa Indonesia.
Pengecualian diberikan untuk Program Studi Tadris Bahasa
Arab dan Tadris Bahasa Inggris, di mana mahasiswa sangat
dianjurkan menggunakan bahasa Arab atau Inggris.
Pengecualian yang serupa juga diberikan kepada mahasiswa
yang atas permintaannya sendiri ingin menulis karya ilmiah
dalam salah satu dari dua bahasa ini, dan permintaan tersebut
dikabulkan oleh pihak yang berwenang.
Apapun kenyataannya, bahasa yang digunakan dalam
suatu naskah harus mengikuti kaedah bahasa tersebut dalam
penulisannya, dilakukan secara baik dan benar, bebas dari
kesalahan penulisan ejaan, dan bersih dari plagiat. Program
Pascasarjana UIN Suska Riau sangat serius dalam perkara ini,
dan menetap-kan bahwa kesalahan bahasa yang ditolerir hanya
sebanyak 20% dari keseluruhan isi tulisan, sedangkan karya
tulis yang terbukti plagiat dapat mengakibatkan pembatalan
kelulusan:
1. Nilai mata kuliah;
2. Proposal tesis atau disertasi;
3. Hasil penelitian disertasi;
21
4. Kelulusan tesis atau disertasi; dan bahkan
5. Pencabutan gelar akademik yang sudah
terlanjur diberikan.
Menyikapi hal tersebut, maka kepada setiap mahasiswa
dianjurkan untuk mengedit dan mem-proof reading naskah
karya tulis yang telah selesai dikerjakannya. Di tangan seorang
editor, kesalahan-kesalahan tata huruf, tata bahasa, tanda-
tanda baca, gaya bahasa, dan bahkan ketidakrunutan isi yang
mengganggu kenyamanan membaca dapat diperbaiki sehingga
naskah bisa mengkomunikasi-kan isinya dengan pembaca
secara baik dan jelas. Di tangan seorang proof-reader pula,
maka dia akan memeriksa kebenaran ejaan dan transliterasi,
konsistensi gaya bahasa, keakuratan penomoran halaman,
ketepatan judul bab dan pecahan-pecahannya, kesesuaian
judul dengan tabel, gambar dan ilustrasi yang terdapat dalam
naskah.
Jika naskah memuat istilah asing yang tidak dikenal
dalam bahasa tulisan yang digunakan, maka istilah tersebut
harus:
1. Dicetak miring (italic);
2. Ditransliterasi, yaitu memberi tanda diakritik khusus pada
huruf-huruf Latin tertentu—bahasa. Indonesia mengguna-
kan abjad Latin sebagai media penulis-an—secara begitu
saja tidak dapat mewakili bunyi huruf asli yang terdapat
pada istilah asing tersebut, seperti yang lazim dijumpai
22
pada huruf-huruf yang digunakan dalam bahasa Arab,
Persia, Turki atau Urdu; dan
3. Diikuti dengan terjemahannya yang diletakkan dalam dua
tanda kurung.
Namun demikian perlu diketahui bahwa ketiga langkah
tersebut tidak perlu diikuti jika istilah asing yang dimaksud
sudah diadopsi ke dalam bahasa yang digunakan sebagai
media penulisan naskah ilmiah. Contoh, kata ‘haram’ yang
terdapat dalam bahasa Indonesia adalah adopsi dari kata ‫حرام‬
dalam bahasa Arab. Sejatinya, ketika disalin ke abjad latin,
penulisan-nya harus dicetak miring dan diberi tanda diakritik
khusus, yaitu ḥarām. Akan tetapi karena sudah diadopsi ke
bahasa Indonesia, maka kata ini cukup ditulis ‘haram’, bukan
‘ḥarām’.
Kata-kata yang sama juga diberlakukan terhadap
berbagai kata dari bahasa-bahasa lain, termasuk bahasa
daerah, yang sudah diadopsi ke bahasa Indonesia. Kata-kata
seperti program, studi, ekonomi, teologi, relijious, sosial, dan
jurnal yang diadospi dari bahasa Inggris, serta kata roti dari
India atau kata gadang dari bahasa Minangkabau, misalnya,
tidak perlu dicetak miring dan/atau ditransliterasikan lagi.
Untuk mengetahui apakah suatu kata sudah diadopsi ke
dalam bahasa yang digunakan sebagai bahasa penulisan
naskah, mahasiswa hendaknya memeriksa keberadaan kata itu
dalam kamus-kamus yang diakui oleh masyarakat pengguna
bahasa tersebut. Contohnya adalah Kamus Besar Bahasa
23
Indonesia (KBBI) untuk bahasa Indonesia, al-Munjid untuk
bahasa Arab, atau Oxford Dictionary untuk bahasa Inggris.
Untuk KBBI, mahasiswa bisa mengakses atau mengunduhnya
dari situ-situs berikut:
1. http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
2. http://ebsoft.web.id
Penggunaan pokok dan anak kalimat, pema-kaian kata
sambung, dan pemilihan kata yang tepat untuk maksud yang
diinginkan juga harus dipasti-kan baik dan benar. Untuk itu,
selain dari kamus, mahasiswa hendaknya juga menguasai tata
bahasa dari bahasa yang digunakannya. Penggunaan ter-
minologi keilmuan tertentu juga mesti disesuaikan dengan
konteksnya, sehingga pembaca terhindar dari kesalahfahaman.
B. Ejaan
Penulisan ejaan harus dipastikan benar dan digunakan
secara konsisten hingga ke akhir tulisan. Ejaan kata yang
diadopsi dari bahasa asing harus mengikuti ejaan pada bahasa
yang diguna-kan dalam penulisan karya ilmiah. Satu-satunya
cara yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan untuk
mengetahui ejaan suatu kata adalah dengan merujuknya pada
kamus-kamus bahasa.
Contoh:
 Darma  Dharma
 Rasul  Rosul
24
 Salat  Shalat; solat
 Saksama  Seksama
C. Jenis Huruf
Gunakan hanya jenis huruf berikut ini untuk semua
karya tulis akademis:
1. Times New Roman untuk bahasa Indonesia dan Inggris;
2. Traditional Arabic untuk bahasa Arab.
D. Ukuran Huruf
Ikuti ketentuan berikut dalam menentukan ukuran besar
huruf:
1. Halaman sampul:
a. Judul tulisan : Ukuran 16
b. Selebihnya : Ukuran 12 atau 14 (pilih satu)
2. Halaman isi:
a. Judul bab : Ukuran 14
b. Pecahan judul : Ukuran 12
c. Isi : Ukuran 12
d. Tabel/figur :
Judul : Ukuran 12
Isi : Ukuran 12 atau 10 (pilih satu dan gunakan
secara konsisten untuk semua tabel
e. Catatan kaki : Ukuran 10
f. Selebihnya : Ukuran 12
25
E. Tulisan Cetak Miring
Apa sajakah kata yang dicetak miring? Ikuti ketentuan-
ketentuan berikut:
1. Setiap kosa kata yang tidak terdapat dalam perbendaharaan
kata pada bahasa yang digunakan untuk menulis naskah;
2. Judul buku;
3. Nama jurnal, majalah atau koran;
4. Kata-kata tertentu yang diberi penekanan khusus;
5. Header dan footer.
F. Tulisan Cetak Tebal ( Bold)
Semua judul bab dan pecahan-pecahannya harus dicetak
tebal. Selain dari dicetak miring, kata-kata yang diberi
penekanan khusus juga bisa dicetak tebal. Akan tetapi demi
keseragaman, maka kata-kata tersebut cukup dicetak miring
saja, bukan dicetak tebal.
G. Tulisan Bergaris Bawah
Penggunaan garis bawah pada suatu kata atau kumpulan
beberapa kata diterapkan pada naskah yang ditulis mengguna-
kan mesin ketik. Akan tetapi sejak komputer menggantikan
kedudukan mesin ketik, maka penggunaan garis bawah diganti
dengan cetak miring. Oleh karena itu, jika mahasiswa
26
menggunakan mesin ketik (tidak diperkenankan kecuali dalam
keadaan terpaksa), maka semua yang berlaku pada kaedah
pengguna-an cetak miring juga berlaku pada tulisan yang
digarisbawah.
H. Spasi
Spasi adalah jarak, yang dalam kaitannya dengan buku
Manual ini adalah jarak antara huruf cetak atau antara baris
tulisan. Biasanya jarak antara huruf cetak diletakkan pada
posisi normal, dan sesekali, dalam keadaan memaksa, bisa
diperbesar (expanded) atau diperkecil (condensed). Untuk
jarak antara baris kalimat yang terdapat dalam tulisan, maka
spasi mengikuti ketentuan berikut:
A. Gunakan 1 spasi (1.0) untuk tulisan:
 Teks dalam Ucapan Terima Kasih;
 Judul pada Daftar Isi/Tabel/Figur/ Gambar/Peta/Kasus
(pisahkan antarentri dengan 1 spasi);
 Abstraksi dan isinya;
 Kutipan langsung (diinden sebanyak 12mm dari kiri dan
kanan);
 Daftar Rujukan dan Daftar Kepustakaan (pisahkan
antarentri dengan 1 spasi);
 Daftar Glosari (pisahkan antarentri dengan 1 spasi);
 Daftar Indeks;
 Lampiran;
27
B. Gunakan 2 spasi (2.0) untuk:
 Baris teks ke baris teks berikutnya;
 Paragraf ke paragraf berikutnya;
 Teks ke urutan-teks-bernomor;
 Teks dalam urutan-teks-bernomor;
 Semua pecahan judul baaf pertama ;
C. Gunakan 3 spasi (3.0) untuk tulisan:
 Dari judul bab ke paragraf pertama;
 Dari baris terakhir dari suatu paragraf ke semua pecahan
judul bab;
Baris terakhir pada suatu halaman harus memuat
sedikitnya dua baris tulisan. Jika karena satu dan lain hal baris
terakhir tersebut hanya bisa memuat satu baris tulisan, maka
penulis harus memindahkan tulisan yang satu baris itu ke
halaman berikutnya. Jika pemindahan tersebut mengakibatkan
jarak antara baris teks terakhir dengan bagian bawah halaman
lebih dari 4 spasi, maka penulis perlu menambah beberapa kata
atau kalimat pada paragraf tersebut sehingga jaraknya menjadi
lebih pendek.
I. Judul
Pada suatu karya tulis ilmiah terdiri atas beberapa
tingkat. Jika panjang judul lebih dari satu baris, maka antara
baris pertama dan berikutnya ditulis dalam jarak 1 spasi.
28
Teknis penulisan judul dan pecahan-pecahannya adalah
sebagai berikut:
1. Judul bab (tingkat 1): ukuran huruf 14, cetak tebal, posisi
tengah margin, dan HURUF BESAR;
2. Judul sub-bab (tingkat 2): ukuran huruf 12, cetak tebal,
posisi kiri margin, dan HURUF BESAR.
3. Judul sub-sub-bab (tingkat 3): ukuran huruf 12, cetak tebal,
posisi kiri margin, dan Huruf Besar untuk Setiap Huruf
yang Terdapat di Awal Kata.
4. Judul sub-sub-sub-bab (tingkat 4): ukuran huruf 12, cetak
miring, posisi kiri margin, dan Huruf Besar untuk Setiap
Huruf yang Terdapat di Awal Kata.
5. Judul sub-sub-sub-sub-bab (tingkat 5): ukuran huruf 12,
cetak miring dan garis-bawah, posisi kiri margin, dan Huruf
Besar untuk Setiap Huruf yang Terdapat di Awal Kata.
Di atas disebutkan bahwa judul yang penulisan-nya
lebih dari satu baris harus ditulis dalam jarak 1 spasi antar
setiap baris. Namun demikian, judul yang panjangnya dua
baris harus diperpendek menjadi satu baris ketika ditampilkan
di Daftar Isi.
29
J. Paragraf Atau Alinea
Satu paragraf atau alinea terdiri atas beberapa kumpulan
kalimat yang berkaitan antara satu lain. Disebut juga dengan
karangan pendek, paragraf merupakan wadah penuangan ide
atau pemikiran penulis yang membentuk suatu topik tau tema
pembicaraan. Kumpulan kalimat tersebut di atas terdiri atas
empat (4) bentuk, yaitu kalimat pengenal, kalimat utama
(kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Oleh
karena itu, maka dalam satu (1) paragraf sedikitnya terdiri atas
3 atau 4 kalimat.
Perlu diketahui bahwa baris pertama pada paragraf
pertama yang terdapat setelah judul bab dan pecahan-
pecahannya ditulis sejajar (justified) ke samping kiri margin,
sedangkan baris pertama pada paragraf-paragraf berikutnya
harus di-indent ke tengah sebanyak 1.2 cm (12 mm). Supaya
konsisten, aturlah tab yang terdapat dalam dialog box paragraf
sehingga jarak tidak kurang atau lebih dari yang telah
ditentukan.
K. Tabel
Tabel harus akurat dan mudah dibaca. Perhatikan spasi,
besar huruf, pengaturan judul, dan penempatan tabel agar
sesuai dengan isi tulisan. Tabel digunakan sebagai tambahan
infor-masi bagi teks, dan oleh karena itu selayaknya
ditempatkan langsung setelah teks yang terkait.
30
Tabel diberi nomor urut, diletakkan di tengah margin,
dan diberi judul di bawahnya. Nomor urut tabel menggunakan
angka arab, bukan angka romawi, dan harus sesuai dengan
nomor bab. Tabel pertama pada bab kedua, misalnya, ditulis
dengan “Tabel 2.1”, di mana angka 2 merujuk pada nomor bab
dan angka 1 pada nomor urut tabel dalam bab tersebut.
Perhatikan juga bahwa antara nomor bab dan nomor tabel
harus diberi tanda titik (.), sedangkan nomor urut tabel
dibiarkan begitu saja, tanpa tanda titik (.) atau tanda-tanda baca
lainnya. Jika tabel pada bab kedua lebih dari satu, maka yang
berubah hanya nomor urut tabel, bukan angka yang
menunjukkan bab tempat tabel itu berada. Contohnya adalah
“Tabel 2.2”, “Tabel 2.3”, “Tabel 2.4” dan seterusnya.
Tabel yang tidak bisa dimuat secara utuh dalam satu
halaman harus disambung pada hala-man berikutnya. Di atas
sambungan tabel tersebut dicantumkan nomor urut tabel, tanda
titik dua (:), dan kata “Sambungan” seperti di bawah ini:
Tabel 2.2: Sambungan
Jika suatu tabel disebut atau dirujuk dalam tulisan, maka
itu dilakukan dengan cara menyebut-kan nomor tabelnya saja.
Perhatikan contoh perujukan atau penyebutan tabel berikut ini:
Tabel 2.2
31
Jumlah Penduduk
 Seperti yang terlihat pada tabel 2.2 di atas, ...

... (lihat tabel 2.2 pada bab 2).
 Seperti yang terlihat pada tabel tentang tabel
“Jumlah Penduduk”...
 ... (lihat tabel 2:2 “Jumlah Penduduk”)...
Selain Halaman Motto (disebut juga dengan Halaman
Kutipan) dan Halaman Persembahan (disebut juga dengan
Halaman Dedikasi), maka setiap halaman pada naskah harus
diberi nomor, baik dengan angka romawi kecil (seperti i, ii,
dan iii) maupun dengan angka arab (seperti 1, 2, dan 3). Angka
romawi dipakai untuk penomoran semua halaman sebelum
“Bab I: Pendahuluan”. Sebaliknya, angka arab dipakai untuk
penomoran semua halaman dari “Bab I: Pendahuluan” hingga
ke akhir naskah, seperti halaman terakhir “Daftar Riwayat
Hidup”.
Nomor harus diletakkan di tengah-tengah halaman
bagian bawah dalam batas margin yang telah disebutkan
sebelumnya. Karena margin bawah adalah 3.0 cm, maka
nomor halaman harus ditulis 1.3 cm dari bawah. Perlu juga
dicermati, bahwa nomor halaman tidak boleh diikuti dengan
tanda kurang atau titik, dan juga tidak boleh dicetak miring,
tebal, atau digarisbawah. Selain dari itu, nomor halaman tidak
perlu dicantumkan pada setiap halaman yang memuat bagian
32
pertama dari suatu judul besar (bukan pecahan judul).
Makanya, halaman 1 untuk “Bab I: Pendahuluan” tidak perlu
dimuat, sedangkan halaman berikutnya langsung diberi angka
2 sebagai nomor halamannya.
Berikut adalah halaman-halaman dengan judul besar
yang dihitung tetapi tidak perlu dicantumkan nomor
halamannya:
- Cobver luar
- Cover dalam
- Pengesahan Penguji
- Pengesahan Pembimbing
- Motto
L. Panjang Naskah
Panjang-pendeknya naskah makalah, tesis atau disertasi
tidak diukur berdasarkan jumlah halaman. Di Program
Pascasarjana UIN Suska Riau, hal ini ditentukan berdasarkan
jumlah kata berikut ini:
i. Naskah makalah perkuliahan berkisar antara 2750 s.d.
4125 kata;
ii. Proposal tesis/disertasi berkisar antara 2750 s.d. 4125
kata;
iii. Makalah untuk seminar hasil penelitian berkisar antara
7000 s.d. 10000 kata;
iv. Tesis berkisar antara 150.000 s.d. 250.000 kata; dan
33
v. Disertasi berkisar antara 250.000 s.d. 300.000 kata.
M. Format Penomoran Halaman
- Penomoran halaman untuk proposal dan tesis/disertasi
sebagai berikut:
a. Bagian awal: mulai dari halaman cover dalam
sampai dengan daftar gambar menggunakan angka
Romawi kecil (i,ii,iii, dst.).
b. Bagian isi: bab pendahuluan sampai dengan bab
penutup menggunakan angka latin (1, 2, 3, dst.);
c. Bagian akhir: daftar lampiran sampai dengan
curricullum vitae menggunakan Angka Arab. Besar
di setiap judul lampiran, dan diberi nomor halaman
dengan Angka latin mulai dari halaman 1 Lampiran
I sampai halaman terakhir untuk semua lampiran.
vi. Letak nomor halaman diatur sebagai berikut:
a. Nomor halaman setiap judul bab diletakkan di
bawah bagian tengah.
b. Nomor halaman setelah awal bab diletakkan di
atas bagian kanan.
N. Penulisan Bab, Subbab dan Sub-sub bab
a. Penulisan nomor bab harus menggunakan angka
Romawi: I, II, III, dan seterusnya; sedangkan setiap
subbab ditulis dengan huruf besar: A, B, C, dan
seterusnya. Penulisan subbab-subbab menggunakan
angka latin : 1, 2, 3, dan seterusnya. Jika masih ada
pemecahan maka digunakan huruf abjad kecil: a, b, c,
34
dan seterusnya. Pemecahan selanjutnya digunakan
angka yang diberi tanda kurung tutup tanpa diberi titik
di belakangnya: 1), 2), 3), dan seterusnya. Selanjut-
nya, jika masih ada, digunakan abjad yang diberi tanda
kurung tutup tanpa diberi titik di belakangnya: a), b),
c) dan seterusnya. Selanjutnya, secara berurut sebagai
berikut: angka yang diletakkan dalam kurung buka
dan tutup tanpa titik di belakangnya (1), (2), (3), dan
seterusnya; kemudian huruf kecil yang diletakkan
dalam kurung buka dan tutup tanpa titik dibelakang-
nya (a),(b),(c), danseterusnya. Jika masih terdapat
rincian lagi, digunakan kata-kata; pertama, kedua dan
seterusnya yang dicetak miring.
b. Nomor dan judul bab ditulis secara simetris atau rata
tengah, jarak pengetikan bab dengan judul subbab 4
spasi, sedangkan jarak antara judul subbab dengan
kalimat di bawahnya 2 spasi. Huruf pertama judul
subbab dan subsubbab dan seterusnya diketik dengan
huruf besar.
O. Jenis Penulisan Kutipan
1. Tata cara penulisan kutipan mencakup tiga hal,
yaitu kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka.
2. Kutipan dipergunakan untuk memperjelas, meleng-
kapi bahan-bahan dan memperkuat uraian atau
argumen sejauh yang diperlukan oleh penulis.
3. Antara kutipan satu dengan kutipan lainnya
diselingi dengan paparan atau analisis peneliti.
35
4. Sumber kutipan dapat diperoleh melalui tulisan
maupun hasil wawancara, observasi serta angket,
dan sumber bacaan lainnya, dengan menyebutkan
sumber.
5. Kutipan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
6. Penomoran kutipan ditentukan sebagai berikut:
a. Setiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan,
bukan di belakang nama pengarang yang dikutip
atau kalimat pengantar kutipan.
b. Nomor kutipan dibuat secara menyeluruh dan
berurutan
7. Kutipan hadis harus diambil dari kitab hadis (kutub
al-tis’ah)
P. Penyusunan Tabel dan Gambar
1. Tabel ditulis secara berurutan
Setiap tabel diberi nomor di sebelah
Setiap table diberi judul
Setiap tabel harus ada sumber.
2. Gambar dapat berbentuk skema atau diagram dan
ditulis secara berurutan.
36
Q. Kode Etik
Kejujuran dan sikap terbuka penulis dalam
penulisan tesis/disertasi dengan menunjukkan sumber
data/informasi/ analisis yang dikutip. Hal ini hendaknya
dilakukan secara jelas, lugas dan jauh dari segala bentuk
plagiasi. Tanggung jawab penulis untuk mempertahan-
kan keaslian, keabsahan, dan kesesuaian format maupun
muatan dalam laporan penelitiannya.
37
BAB V
PEDOMAN PENULISAN FOOTNOTE
A. Fungsi Catatan Kaki atau Footnote
Footnote disebut juga catatan kaki dan ber-
fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang sumber suatu
kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau
ikhtisar. Sumber informasi ini dapat berupa buku,
majalah, kamus, ensiklopedi, dokumen maupun
hasil wawancara. Hal ini untuk membuktikan
validitas dari pernyataan yang dikutip.
2. Memberikan tambahan informasi, komentar atau
penjelasan terkait dengan istilah/idiom/terminologi
yang tidak dapat dijelaskan dalam body teks, atau
seandainya dijelaskan dapat mengganggu konstruk
atau struktur kalimat.
B. Cara Pengetikan Footnote
1. Pengetikan dimulai ketukan ketujuh dari garis teks.
Kalau dalam 1 (satu) nomor footnote lebih dari satu
baris, maka baris kedua dan seterusnya sejajar
dengan margin biasa, dengan jarak satu spasi.
2. Antara satu footnote dengan footnote lainnya dalam
halaman yang sama diberi jarak satu spasi. Jarak
baris akhir dari suatu footnote dengan tepi kertas
bagian bawah adalah 3 cm.
38
3. Setiap footnote diberi nomor urut dari awal sampai
dengan akhir tesis atau disertasi, bukan perbab.
Biasanya nomor footnote adalah otomatis
4. Dalam penulisan footnote, nama pengarang ditulis
lengkap tanpa gelar.
C. Contoh Footnote
1. Al-Quran
Untuk mengutip al-Quran penulis cukup memberi
nomor kutipan pada ayat pertama dalam tesis atau
disertasi. Dan seterusnya tuliskan ayat, kemudian
terjemahan di bawah, lalu nama surat dan ayat.
Contoh. Semua ayat dalam disertasi ini dikutip dari
Tim Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Tafsir.
(Pekanbaru : UIN Press, 1991).
Lembaga Al-Kitab Indonesia, Al-Kitab. (Jakarta:
Lembaga AlKitab Indonesia, 2004), hlm. 54.
2. Kitab Hadis
3
Muhammad bin Isa Al-Tirmidzi, Sunan Al-
Tirmidzi. (Beirut: Dar Ihya at-Turats al-‘Arabi, t.t),
hlm. 67.
3. Buku dengan Penulis Satu Orang
4
Ahmad Darmadji, Madrasah Barudi Era
Global, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009),
hlm. 42.
39
4. Buku dengan Penulis 2-4 orang
6
Amir Mu’allim dan Yusdani, Ijtihad Suatu
Kontroversi antara Teori dan Fungsi, cet. I,
(Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997), hlm.8.
5. Penulis Lebih dari Empat Orang
7
Asmuni M. Thaher, dkk. Pribumisasi
Hukum Islam: Pembacaan Kontemporer di
Indonesia, (Yogyakarta: Program Doktor Hukum
Islam FIAI UII, 2012), hlm. 365.
6. Penyusun adalah Editor
8
Nurcholis Madjid (ed.), Khazanah
Intelektual Islam, Yayasan Obor, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1984), hlm.30.
7. Penyusun adalah Penghimpun
9
Chidir Ali, (Pengh.), Yurisprudensi Hukum
Perdata Islam di Indonesia, Cet.1, (Bandung: PT.
Al-Ma’arif, 1979), hlm.63.
8. Penyusun adalah Suatu Perhimpunan, Lembaga,
Panitia atau Tim
10
Badan Kerjasama Pondok Pesantren
Jawa Barat, Fatwa Lengkap Tentang Porkas, Cet.
1, (Jakarta:PustakaPanjimas,1986),hlm.7.
40
9. Tanpa NamaPenyusun
11
Anoname, Himpunan Fatwa Dewan
Syariah Nasional MUI, Edisi Revisi tahun 2006.
(Jakarta: CV. Bangun Persada, 2006), hlm.42.
10. Buku Terjemahan
12
Al-Syafi’ī, Ar-Risālah, alih bahasa
Ahmadie Thoha, Cet. 1 (Jakarta: Pustaka Firdaus,
1985), hlm. 25.
11. Terjemahan dari Terjemahan
13
Malik bin Nabi, Fenomena al-Quran,
diterjemahkan dari terjemahan Arab oleh Saleh
Mahfoed, Cet. I, (Bandung: Al-Ma’arif, 1983),
hlm. 163.
12. Buku Saduran
14
Lili Rosyidi (penyadur), Filsafat Hukum:
Apakah Hukum Itu?, Cet.1, (Bandung: CV
Remaja Karya, 1984), hlm. 46.
13. Dicetak pada Margin Buku Lain
15
Al-Wah ̣idi, “al-Wajiz fīTafsīr al-Qur’ān
al-‘Azīz”,Dicetak pada bagian pinggir Nawawīal-
Jawī , at-Tafsīr al-Munī r līMa’ālim/alMusfir ‘an
Wirjuh Mah ̣ āsin at-Ta’wī l, (Tafsir Marah
Labid), (Bandung: Al-Ma’arif,t.t.),II:392.
41
14. Dicetak Bersama Buku Lain
16
Al-Banāni, “Hasyiyah al-‘Allāmah al-
Banā ni ‘alāSyarh al-Jalā l”, dicetak bersama al-
Jalā l, Syar ḥ al-Jalāl ‘alā Matn Jam’ al-Jawāmi’
(Kairo: Isāal-Bābi al-Ḥalābi, t.t.), I: 120.
15. Terbit dalam Dua Versi
17
Oveuroes, Overroes’ Commentary on
Plato’s Republic, teks Ibrani dan terjemahan
Inggeris oleh E.L.J. Rosenthal, (Cambridge:
Cambridge University Press, 1966), hlm.208.
16. Menjadi Bagian atau Bab Buku Lain
18
Hamzah Fansuri, “Ṣarb al-‘Āsyikī n”,
diedit dalam S.M.N. al Attas, The Mysticism of
Hamzah Fansuri, (Kuala Lumpur: University of
Malaya Press, 1970), hlm. 279.
17. Rujukan Berupa Himpunan Artikel
19
Nouloud Kassim Naif-Belkacem,
“Konsep Keadilan Sosial dalam Islam”, dalam
Altaf Ganhar (ed.) Tantangan Islam, alih bahasa
Anas Mahjuddin, Cet. 1, (Bandung: Pustaka,
1982), hlm. 154.
42
18. Rujukan Berupa Ensiklopedi dan Kamus
20
Beatrice Edgel, “Conception.” dalam
James Hastings (ed.) Encyclopedia of Religion
and Ethics, (New York: Charles Schribner’s Son,
1979), III: 796-797.
19. Rujukan Khusus Kitab Hadis
21
Ibnu Ḥajar, Fatḥ al-Bārī bi Syarḥ al-
Bukhārī, “Bāb Al-Mi’rā j”, (Mesir: Musṭ afāal-
Bābi al-Ḥalabi wa Aulāduh, 1959 M/1378 H),
VII: 201 dst. Hadis Sahih, Riwayat Bukhā rīdari
Mālik Ibnu Ṣ a’ṣa’ah.
20. Rujukan dari Program CD
22
Sahih Bukhari, dalam Mausuah al-Hadis
al-Nabawiy al-Sayrif al-Sihahwaas-Sunan wa al-
Masanid, Diproduk oleh Mauqiu Ruhi al-Islam.
21. Rujukan Majalah, Surat Kabar, Jurnal dan yang
Semacamnya a. Dengan Nama Penulis
23
Gatot S. Dewa Broto, “Demokrasi dan
Olimpiade Korea Selatan”, Kedaulatan Rakyat,
No. 112, Tahun XLIII (19 Januari 1988), hlm. 8,
kolom 8. b. Tanpa nama penulis 23 “KUHP yang
Baru Harus Beri Kepastian Hukum” Kedaulatan
Rakyat, 114, Tahun XLIII (23 Januari 1988), hlm.
8, kolom 8.
43
22. Disertasi, Tesis dan Lain Sebagainya
24
Hujair AH. Sanaky, “Pemikiran Pemba-
ruan Pendidikan Islam Menuju Masyarakat
Madani Indonesia”, Disertasi Doktor,
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2012,hlm.55.
23. Makalah
25
Mhd. Halkis, “Reposisi Agama, Ilmu
Pengetahuan, dan Teknologi di Era Generasi ke
Lima” makalah disampaikan pada Panel Seminar
Nasional Integrasi Ilmu, Agama dan Teknologi,
diselenggarakan oleh Program Pascasarjana UIN
Sulthan Syarif Kasim Riau di Pekanbaru, 21 Mei
2016, hlm. 10.
24. Internet
26
Muhammad, “Ekonomi Islami: Redefi-
nisi Sistem, Ilmu dan Metodologi”, dikutip dari
http://www.master.islamic.uii.ac.id/artikel108/
pada hari Sabtu tanggal 20 April 2013 jam 13.09
WIB.
25. Manuskrip
27
Undang-Undang Palembang, Berg col.
No. 146, Perpustakaan Universitas Leiden, fol.
No.3.
44
26. Dokumen atau Surat
28
Surat K.F. Holle kepada Gubernur
Jendral, 20 September 1890, dalam Bundel Beslit
Rahasia 18 Oktober 1890 No. I.
27. Pidato
Apabila mengutip pidato, harus disebutkan dalam
catatan kaki acara dan tanggal pidatonya. Contoh:
Menurut Menteri Agama, pengiriman tenaga
dosen IAIN ke luar negeri itu tujuannya untuk
memperdalam metodologi ilmiah.
29
Pidato disampaikan dalam acara Briefing
dengan Jajaran Kanwil Depag Riau dan UIN,
tanggal 1 Februari 2010.
28. Wawancara “...Menurut Syarif Zubaidah, Nikah
Siri sah menurut kitab fikih, namun tidak sah
menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan...
30
Wawancara dengan Syarif Zubaidah di
Pekanbaru, tanggal 10 Mei 2013.
29. Observasi Data hasil observasi dicatat dalam
catatan kaki sebagai berikut:
a. Nama kegiatan yang observasi;
b. Obyek dan tempat yang diobservasi;
c. Tanggal observasi. Contoh:
45
31
Observasi kehidupan orang Sampan di
Pulau Buluh, 10 Maret 2009.
30. Mengutip Ulang dari Satu Sumber
a. Berturut-turut, apabila mengutip ulang sumber
yang dikutip terakhir (tanpa diselangi oleh
sumber lain), maka dalam catatan kaki harus
menulis: ibid., jika halamannya berbeda, maka
mahasiswa menulis Ibid., diikuti kata hlm.
Contoh:
32
M. Syarif Ahmad, Fikrah al-Qanūn aṭ
Ṭabī ’i ‘inda al-Muslimīn, Dirāsah Muqāranah
(Iraq: Ar-Rāsyid līan-Nasyr,1980), hlm.153.
33
Ibid.
34
Ibid., hlm.185.
Kata ibid. adalah singkatan dari ibidem
(berasal dari bahasa Latin) yang artinya “pada
tempat yang sama”. Ibid dipakai bila suatu
kutipan diambil dari sumber yang sama dengan
sumber sebelumnya tanpa diselingi sumber lain-
nya. Jika kutipan tersebut berasal dari halaman
dan sumber yang sama maka dipakai ibid. saja.
Jika sumber sama tetapi halaman berbeda maka
dipakai ibid. dengan menyebut nomor halaman-
nya.
b. Diselangi Oleh Sumber Lain Apabila kutip ulang
itu dilakukan terhadap sumber yang berbeda
dengan yang dikutip terakhir, maka dalam
46
catatan kaki ditulis nama penulis dan satu kata
dari judul buku yang dikutip (disingkat).
36
Imam Syafi’ie, Konsep, hlm. 56.
31. Pengarang Mempunyai Lebih dari Satu Karya
Kutipan dari satu pengarang yang sama tapi
bukunya berbeda, maka catatan kakinya : a. Nama
pengarang itu (atau ditulis “Idem”); b.Nama buku
atau tulisan yang berbeda; c. Seterusnya sama
dengan kutipan awal. Contoh:
37
Noel J. Coulson, Hukum Islam dalam
Perspektif Sejarah, alih bahasa Hamid Ahmad,
Cet. 1 (Jakarta: P3M, 1987), hlm. 26. 38 Coulson,
Idem : Succession in the Moslem Family,
(Cambridge : Cambridge University Press, 1971),
hlm. 40.
47
BAB VI
PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Pustaka atau bibliografi adalah semua
referensi yang dirujuk dalam penulisan tesis/ disertasi.
Daftar Pustaka sebagai judul diketik dengan huruf kapital
semua, diletakkan di tengah sehingga jarak dari margin
kiri dan margin kanan seimbang. Daftar referensi yang
dicantumkan dalam daftar pustaka disusun secara
alfabetis berdasarkan pada nama penulis. Jika tidak ada
nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan, maka
didasarkan pada judul yang diurut secara alfabetis.
Penulisan daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Catatan
kuliah tidak dapat dijadikan sebagai sumber referensi.
Cara penulisan daftar pustaka baris pertama sesuai
margin kiri, dan penulisan baris kedua dan seterusnya
dimulai dari ketukan ke tujuh.
A. Buku sebagai Sumber Acuan
Urutan penyebutan keterangan tentang buku
adalah sebagai berikut:
1. Nama penulis, apabila lebih dari satu kata maka
penulisannya dibalik, kecuali untuk nama China.
Penulisan nama pengarang tanpa mencantumkan
gelar akademik atau kesarjanaan;
2. Judul buku dicetak miring;
3. Tempat terbit;
4. Nama penerbit.
48
5. Tahun terbit
Contoh:
Darmadji, Ahmad, Madrasah Barudi Era Global.
Yogyakarta, : Safiria Insania Press, 1999.
Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial:
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Edisi
2). Jakarta: Erlangga 2010.
Fuad Hasan dan Koentjaraningrat, Beberapa Asas
Metodologi Ilmiah, dalam Koentjaraningrat
(ed.), Metode-metode Penelitian Masyarakat,
Jakarta, Gramedia, 1997.
Jika penulis lebih dari satu orang sampai 4 orang,
contoh:
Mu’allim, Amir, Yusdani. Ijtihad dan Legislasi
Muslim Kontemporer. Yogyakarta : UII Press
2004.
Jika penulis lebih dar 4 orang, maka yang ditulis
adalah nama penulis pertama yang dibalik kemudian
ditambah kata dkk. atau et. al., contoh:
Thaher M., Asmuni, dkk. Pribumisasi Hukum Islam:
Pembacaan Kontemporer di Indonesia.
Yogyakarta, 2012.
49
B. Jurnal, Majalah, Koran Harian
Unsur-unsur beserta urutannya yang perlu
disebut-kan di dalam daftar pustaka ialah sebagai
berikut:
1. Nama penulis, apabila lebih dari satu kata maka
penulisannya dibalik, kecuali untuk nama China.
Penulisan nama pengarang tanpa mencantumkan gelar
akademik atau kesarjanaan;
3. Tahun terbit;
4. Judul artikel di antara tanda kutip;
5. NamaJurnaldicetakmiring;
6. Tahun terbitan keberapa (kalau ada);
7. Nomor Jurnal/Edisi/volume atau bulan terbit;
8. Tempat terbit dan Penerbit.
Husni Thamrin “Eko-Religio-Culture suatu Alternatif
Pengelolaan Lingkungan”. Al-Fikra, Jurnal
Pascasarjana Vol. XV, No. 1 ,Januari-
Agustus 2016. Pekanbaru: Program
Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sulthan Syarif Kasim Riau.
C. Website
Unsur-unsur beserta urutannya yang perlu di-
sebutkan di dalam daftar pustaka ialah sebagai berikut:
1. Nama penulis, apabila lebih dari satu kata maka
penulisannya dibalik, kecuali untuk nama China.
50
Penulisan nama pengarang tanpa mencantumkan
gelar akademik atau kesarjanaan;
2. Judul tulisan di antara tanda kutip;
3. Dalam alamat website; 4. Diakses hari, tanggal,
pukul.
Tabrani. ZAAl-Asyhi. “Bara Menjelang Pilkada”
dalam http://master.islamic. uii.ac.id /indeks
.php/Artikel/Bara-JelangPilkada.html diakses
pada Jum’at, 19 April 2013, pukul 15:40
WIB.
D. E-book dan Jurnal Online
Contoh:
Hermans,B. Desperately Seeking: Helping Handsand
HumanTouch, (online), dalam
http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.h
tm, 2000 , diakses padatanggal25Juli2008.
E. Majalah sebagai Sumber Acuan
Contoh:
Suprapto, RigaAdiwoso.“ Perubahan Sosialdan
Perkembangan Bahasa ”. Prisma XVIII (1),
Jakarta, 1989.
51
F. Surat Kabar sebagai Sumber Acuan
Contoh:
Tabah,Anton.1989.“Polwan Semakin Efektif dalam
Penegakan Hukum”, dalam Suara
Pembaharuan, 1 September 1989. Jakarta.
G. Antologi sebagai Sumber Acuan
Contoh:
Kartodirdjo, Sartono, “Metode Penggunaan Bahan
Dokumen”, dalam Koentjaraningrat (Ed.).
1980. Metode-Metode Penelitian Masya-
rakat. Jakarta: Gramedia 1977.
Krammers.J.W. “Georgraphy and Commerce”,
dalam Thomas Arnold dan Afred Guillame
(Ed.). The Legacy of Islam. London: Oxford
University Press 1931.
52
BAB VII
TAMPILAN
1. Kertas
Ukuran, kualitas dan warna kertas yang dipakai untuk
karya tulis akademis adalah sebagai berikut:
Ukuran : A4 (21.0 cm x 29.7 cm)
Kualitas : Kertas bebas acid 80 gram
Warna : Putih
2. Alat Tulis
Semua naskah ditulis dengan komputer program Word.
3. Alat Cetak
Naskah bisa dicetak menggunakan semua jenis mesin
printer, baik bublejet printer mau-pun laser printer. Namun
demikian perlu ditegaskan bahwa semua nas-kah tesis dan
diser-tasi yang akan diserahkan sebagai dokumentasi
perpustakaan harus dicetak mengguna-kan mesin laser
printer.
4. Margin
Tulisan, tabel, figur, grafik dan lain sebagainya yang ada
pada lembaran naskah ditulis dalam batas-batas margin berikut
ini:
53
Kiri (left) : 3.8 cm
Atas (top) : 2.5 cm
Kanan (right) : 2.5 cm
Bawah (bottom): 3.0 cm
Ketentuan yang sama juga berlaku untuk naskah yang
ditulis melintang (landscape) atau menggunakan ukuran kertas
yang lebih besar dari A4.
5. Penggunaan Gambar
Gambar (termasuk foto peta lokasi atau peta daerah),
potongan koran, potongan majalah dan sejenisnya yang
hendak dimasukkan dalam tulisan harus di-scan terlebih
dahulu dan dimuat dalam batas margin yang telah disebutkan
di atas. Setiap gambar berhakcipta yang dimuat dalam naskah
harus sudah terlebih dahulu mendapat izin pemuatan dari
pihak yang berwenang, dan harus disebutkan sumbernya.
6. Penggunaan Kaset atau CD
Rekaman suara (seperti wawancara, ceramah dan
pidato), slide, dan/atau filem yang menyertai suatu naskah
harus dimuat dalam kaset atau CD. Dalam hal ini, informasi
tentang identitas penulis, judul dan jenis naskah, nama prodi,
nama “Program Pascasarjana UIN Suska Riau”, dan tanggal
penyerahan kaset atau CD tersebut harus ditulis di secarik
kertas dan ditempel di
badan kaset atau CD, dan disebutkan dalam Daftar Isi.
Pastikan bahwa kualitas suara, slide, gambar atau filem jelas
dan tajam.
54
7. Penggunaan Warna
Semua gambar sebagaimana tersebut pada nomor 1.5 di
atas, termasuk peta dan grafik, bisa ditampil-kan dalam naskah
sesuai dengan warna aslinya. Penggunaan warna untuk bagian-
bagian yang lain harus dengan izin tertulis dari Ketua Program
Studi.
8. Penggunaan Bahan Fotokopi
Bahan-bahan fotokopi yang tidak mungkin ditulis ulang
namun penting untuk dimuat dalam naskah harus ditampilkan
secara jelas dan tajam. Bahan-bahan tersebut diberi nomor
halaman sesuai dengan urutan halaman naskah, dan dimuat
dalam naskah sesuai dengan batas margin yang telah
disebutkan sebelum-nya (lihat nomor 1.4).
9. Perbaikan Naskah
Suatu naskah yang oleh dosen, pembimbing (promotor/
ko-prom0tor) atau tim penilai/ penguji disarankan untuk
diperbaiki hendaknya benar-benar diperbaiki, dan
penulisannya disesuaikan dengan teknis penulisan yang telah
ditetapkan dalam buku Manual ini. Naskah untuk Seminar
Proposal, Ujian Skripsi, Ujian Tesis, Ujian Komprehensif,
Seminar Hasil Penelitian, Ujian Tertutup dan Ujian Terbuka
Disertasi hendaknya diserahkan dalam keadaan bersih, jelas,
dan bebas dari coretan atau tip-exx.
55
10. Penjilidan
Sesuaikan penjilidan naskah dengan ketentuan berikut:
1. Jilid biasa (lembaran plastik untuk sampul depan, dan
kertas karton untuk sampul belakang):
a. Naskah proposal tesis;
b. Naskah proposal disertasi;
c. Naskah makalah ujian kualifikasi;
d. Naskah makalah seminar hasil penelitian;
e. Naskah makalah perkuliahan.
Catatan: Sampul untuk naskah pada huruf a s/d d berwarna
hijau, sedangkan sampul naskah untuk huruf e berwarna
selain hijau dan maroon.
2. Jilid hard cover berwarna merah tua (maroon) untuk
tesis dan disertasi yang akan diserahkan sebagai
dokumentasi perpustakaan.
Perlu diketahui bahwa pada punggung jilid hard cover
tersebut di atas dicantumkan beberapa informasi berikut:
1. Nama penulis: Ditulis pada centimeter ke 3 dari atas,
dan tidak boleh lebih dari 8 cm. Jika nama terlalu
panjang sehingga penulisannya melebihi batas tersebut,
maka tampilan nama harus diperpendek. Pertimbangkan
cara-cara berikut:
2.
a. Tampilkan satu atau dua potongan nama. Contoh:
Muhammad Valiyyul Haqq  Valiyyul Haqq
56
Fathimah Az-Zahra’  Fathimah
Muhammad ‘Abdur-Rahman  ‘Abdur-Rahman
b. Jadikan huruf pertama pada satu atau dua potongan
nama sebagai singkatan, dan tampilkan potongan
lainnya secara utuh. Contoh:
Muhammad Valiyyul Haqq  M. Valiyyul Haqq
Muhammad ‘Abdur-Rahman M.‘Abdur-
Rahman
1. Program pendidikan, yaitu S2 atau S3, pada
centimeter ke 10 dari atas;
2. Tahun kelulusan pada centimeter ke 12 dari atas;
3. Kata “PASCASARJANA” ditulis pada centimeter ke
15 dari atas;
4. Kata “UIN SUSKA RIAU” ditulis pada centimeter ke
20 dari atas.
Perlu diperhatikan bahwa naskah tesis dan disertasi
yang akan diujikan untuk seminar proposal, ujian seminar
hasil, dan ujian tertutup tidak perlu dijilid. Yang perlu dijilid
lux naskah final yang akan diuji dalam ujian terbuka.
57
BAB VIII
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penggunaan Transliterasi adalah mengacu SKB
Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan Nomor 0543
b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988. Kalau penulis meng-
gunakan transliterasi lain juga dibolehkan. Yang penting
penulis betul-betul menggunakan pedoman secara
konsisten.
Transliterasi, sebagaimana dijelaskan dalam KBBI,
adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang
satu ke abjad yang lain. Dalam praktiknya, penyalinan ini
kadang-kadang diikuti dengan menambahkan tanda diakritik
khusus pada suatu abjad, sehingga si pembaca mengetahui
bahwa abjad tersebut merujuk pada abjad yang digunakan
dalam abjad bahasa yang disalin. Dengan cara ini si pembaca
dapat terhindar dari kesalahpahaman.
Kata ‫ه‬
‫ـ‬
‫ج‬
‫ـ‬
‫ر‬ dan ‫حجر‬ , misalnya, jika disalin
secara begitu saja ke dalam abjad yang digunakan dalam
bahasa Indonesia akan menjadi hajara. Ini mem-bingungkan
karena huruf pertama pada kedua kata tersebut menjadikan
makna keduanya berbeda antara satu sama lain, yaitu
berimigrasi untuk ‫هـجـر‬ dan melarang untuk ‫حـجـر‬.
Pertayaannya, bagai-mana caranya kedua kosa kata bahasa
Arab itu disalin secara baik dan benar ke dalam naskah yang
58
meng-gunakan abjad Latin sebagai media penulisannya jika
huruf ‫هـ‬ dan ‫ح‬ yang terdapat di awal kedua katanya sama-
sama ditulis dengan abjad h ? Inilah alasannya mengapa
transliterasi menjadi sangat penting, terutama dalam suatu
karya tulis ilmiah.
Transliterasi juga berguna dalam memisahkan potongan
kata atau membedakan vokal yang panjang dari yang pendek.
Perhatikan kejanggalan pada salinan beberapa kalimat berikut
ini:
SALINAN YANG SERING
DIJUMPAI
ِ
‫ان‬
َ
‫ط‬ْ‫ي‬
َّ
‫الش‬ َ
‫ن‬ ِ
‫م‬ ِ‫اهلل‬ِ‫ب‬
ُ
‫ذ‬ ْ
‫و‬
ُ
‫ع‬
َ
‫أ‬
ِ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ج‬َّ
‫الر‬
Bismillaahirrahmaanirrahiim ِ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ح‬َّ
‫الر‬ ِ
‫من‬ ْ
‫ح‬َّ
‫الر‬ ِ‫هللا‬ ِ
‫م‬ ْ
‫س‬ِ‫ب‬
shodaqallahul‘azhim ِ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ظ‬ َ‫لع‬
ْ
‫ا‬ ُ‫هللا‬
َ
‫ق‬
َ
‫د‬ َ
‫ص‬
Jika menggunakan transliterasi, maka salinan kalimat-
kalimat tersebut di atas akan menjadi seperti yang di bawah
ini:
SALINAN YANG BENAR KOSA KATA ARAB
a‘ūdzu billāh min al-syaiṭān
(al-syayṭān) al-rajīm
ِ
‫ان‬
َ
‫ط‬ْ‫ي‬
َّ
‫الش‬ َ
‫ن‬ ِ
‫م‬ ِ‫اهلل‬ِ‫ب‬
ُ
‫ذ‬ ْ
‫و‬
ُ
‫ع‬
َ
‫أ‬
ِ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ج‬َّ
‫الر‬
bismillāh al-raḥmān al-
raḥīm ِ
‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ح‬َّ
‫الر‬ ِ
‫من‬ ْ
‫ح‬َّ
‫الر‬ ِ‫هللا‬ ِ
‫م‬ ْ
‫س‬ِ‫ب‬
59
A. Daftar Transliterasi Abjad Arab
Berikut adalah daftar transliterasi abjad Arab ke abjad
Latin berikut ini:
‫ء‬ = ` ‫د‬ = d ‫ض‬ = ḍ ‫ك‬ = k
‫ب‬ = b ‫ذ‬ = dz ‫ط‬ = ṭ ‫ل‬ = l
‫ت‬ = t ‫ر‬ = r ‫ظ‬ = ẓ ‫م‬ = m
‫ث‬ = ts ‫ز‬ = z ‫ع‬ = ‘ ‫ن‬ = n
‫ج‬ = j ‫س‬ = s ‫غ‬ = gh ‫و‬ = w
‫ح‬ = ḥ ‫ش‬ = sy ‫ف‬ = f ‫ه‬ = h
‫خ‬ = kh ‫ص‬ = ṣ ‫ق‬ = q ‫ي‬ = y
J. Huruf Hamzah
Huruf hamzaḧ yang terdapat di tengah dan di akhir kata
harus ditransliterasikan, sedangkan yang di awal kata atau
setelah huruf alif-lām cukup ditulis dengan huruf a.
60
Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
TRANSLITERASI
KATA
SALAH BENAR
raaytu atau
ra‘aytu
ra’aytu
‫ْت‬‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬
bada‘a bada’a َ‫أ‬َ‫د‬َ‫ب‬
’as’ilaḧ as’ilaḧ
ُ
‫ة‬
َ
‫ل‬ِ‫ئ‬ ْ
‫س‬
َ
‫أ‬
’insān insān ‫ان‬ َ
‫س‬
ْ
‫ِن‬ ‫ا‬
K. Huruf ’Ayn
Transliterasi huruf hamzaḧ dan ‘ayn sama-sama dibuat
dengan mencantumkan tanda kutip satu. Per-bedaannya adalah
transliterasi huruf hamzaḧ meng-gunakan tanda kutip satu
yang menghadap ke kiri (’), sedangkan huruf ‘ayn memakai
tanda kutip satu yang menghadap ke kanan (‘). Dalam
penulisannya, setiap kali tanda kutip satu ini diletakkan di
awal kata, maka posisinya pasti akan menghadap ke kanan,
yaitu ‘ (transliterasi untuk huruf ‘ayn). Sebaliknya, jika
dicantumkan di tengah kata, maka posisinya pasti akan
menghadap ke kiri, yaitu ’ (transliterasi huruf hamzaḧ).
Permasalahan terletak pada ketika seseorng hendak
mentransliterasikan huruf ‘ayn yang terdapat di tengah suatu
61
kata. Berdasarkan keterangan di atas, jika tanda kutip satu
tersebut diketik secara begitu saja, maka hasilnya adalah
transliterasi huruf hamzaḧ, bukan ‘ayn. Lalu, bagaimana cara
menuliskan kata transliterasi huruf ‘ayn yang terdapat di
tengah kata?
Menyikapi hal tersebut, maka caranya adalah sebagai
berikut:
1. Beri spasi setelah menuliskan huruf yang datang
sebelum huruf ‘ayn;
2. Ketikkan tanda kutip satu dan sisa huruf pada kata
tersebut;
3. Hapus spasi sehingga tanda kutip satu tertarik
mundur ke belakang dan menyatu dengan huruf-
huruf yang terdapat sebelumnya.
Perhatikan contoh terebut di bawah ini:
TRANSLITERASI
KATA
SALAH BENAR
’araḍ ‘araḍ ‫ض‬َ
‫ر‬
َ
‫ع‬
ba’īd ba‘īd ‫د‬ْ‫ي‬ ِ
‫ع‬َ‫ب‬
al-ma’mal al-ma‘mal ُ‫ل‬ َ‫م‬ ْ‫ع‬ َ‫ـم‬‫ل‬‫ا‬
al-’ayn bi al-
ayn
al-‘ayn bi al-
‘ayn
ِ
‫ن‬ ْ
‫ي‬ َ‫ع‬
ْ
‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ ْ
‫ي‬ َ‫ـع‬‫ل‬‫ا‬
62
L. Huruf wāw dan yā’ Sukūn Setelah Huruf Bervokal
Fathaḧ
TRANSLITERASI
BENAR
SALAH BENAR
ṣaum ṣawm
ُ‫م‬ ْ
‫و‬ َ
‫ص‬
saufa sawfa
َ
‫ف‬ ْ
‫و‬ َ
‫س‬
al-mauḍū‘ al-mawḍū‘
ُ
‫ع‬ْ
‫و‬
ُ
‫ض‬ ْ
‫و‬ َ‫ـم‬‫ل‬
ْ
‫ا‬
‘alaikum ‘alaykum
ْ
‫م‬
ُ
‫ك‬ْ‫ي‬
َ
‫ل‬
َ
‫ع‬
mail mayl ‫ل‬ْ‫ي‬ َ‫م‬
al-bait al-bayt
ُ
‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ـب‬‫ل‬
ْ
‫ا‬
Terdapat 2 (dua) opsi terkait transliterasi huruf wāw dan
yā’ sukūn (mati) yang datang setelah huruf bervokal/berbaris
di atas (fatḥaḧ), yaitu ditulis dengan huruf w atau u dan huruf
y atau i. Namun demikian dan demi keseragaman, di
Pascasarjana UIN Suska Riau transliterasinya bahwa dengan
huruf w dan y, bukan dengan huruf u atau i . Perhatikan contoh-
contoh berikut ini:
Kosa kata : ‫م‬ ْ‫و‬‫ص‬ْ‫ع‬َ‫م‬
Transliterasi :Ma Ma ‘ṣūm  Ma‘ṣūm
Beri spasi setelah huruf a
63
M.Vokal Huruf Terakhir yang Ditulis Semestinya
Vokal huruf terakhir pada kata-kata atau huruf-huruf
berikut ini hendaknya ditulis sebagaimana adanya, baik
bervokal pendek maupun panjang. Maksudnya, jika huruf
tersebut bervokal fatḥaḧ (baris di atas), maka hendaknya
ditulis dengan a atau ā ; kalau bervokal tanwīn (berbaris di
depan), ditulis dengan u atau ū ; dan kalau bervokal kasraḧ
(berbaris di bawah), ditulis dengan i atau ī . Kata-kata atau
huruf-huruf tersebut adalah:
1. Kata kerja (fi‘l), seperti ، ‫ا‬ ْ‫و‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬ ، َ‫ال‬َ‫خ‬َ‫د‬ ، َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬
، ْ‫ل‬‫ْخ‬‫د‬‫ا‬ dan sebagainya;
2. Kata ganti, yaitu ‫ا‬َ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ، ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ ، ‫ا‬َ‫م‬‫ه‬ ، ْ‫م‬‫ه‬ ، َّ‫ن‬‫ه‬
، ِ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ،
3. Kata milik, yaitu ، ِ‫ه‬‫ـ‬ ،‫ا‬َ‫ه‬‫ـ‬ ، ‫ا‬َ‫م‬‫ـ‬‫ـه‬ ، ْ‫م‬‫ــه‬ ، َّ‫ن‬‫ـه‬
، ِ‫ـك‬ ، ‫ا‬َ‫م‬‫ك‬، ‫ـه‬ dan sebagainya;
4. Kata-kata tertentu. Seperti ، َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ، َّ‫ب‬‫ر‬ dan
sebagainya;
5. Kata penunjuk, yaitu seperti ‫هذ‬
6. Huruf Jarr, seperti ‫الى‬
Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
TRANSLITERASI
KATA
SALAH BENAR
ra’ayt ra’aytu
ُ
‫ت‬ْ‫ي‬
َ
‫أ‬َ
‫ر‬
idzhabn idzhabna
َ‫ن‬ ْ
‫ي‬
َ
‫ه‬
ْ
‫ذ‬ِ‫ا‬
64
an anā ‫ا‬
َ
‫ن‬
َ
‫أ‬
ant anta
َ
‫ت‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬
naḥn naḥnu ُ
‫ن‬ ْ
‫ـح‬
َ
‫ن‬
baytuk baytuka
َ
‫ك‬
ُ
‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
‘ind ‘inda
َ
‫د‬
ْ
‫ن‬ ِ
‫ع‬
hayts haytsu
ُ
‫ث‬ْ‫ي‬ َ
‫ح‬
dzālik dzālika
َ
‫ك‬ِ‫ل‬
َ
‫ذ‬
tilk tilka
َ
‫ك‬
ْ
‫ل‬ِ‫ت‬
fawq fawqa
َ
‫ق‬ ْ
‫و‬
َ
‫ف‬
taḥt taḥta
َ
‫ت‬ ْ
‫ح‬
َ
‫ت‬
N. Huruf Tā’ Marbūṭaḧ
Huruf tā’ marbūṭaḧ (‫)ة‬ ditransliterasi dengan ḧ,
yaitu huruf h yang diberi tanda titik dua di atasnya.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
TRANSLITERASI
KATA
SALAH BENAR
al-kurah al-kuraḧ
َ
‫ة‬َ
‫ر‬
ُ
‫الك‬
al-sabburat al-sabbūraḧ
ُ
‫ة‬َ
‫ر‬ ْ
‫و‬ُّ‫ب‬ َ
‫الس‬
lī kurat al-qadam
lī kuraḧ al-
qadam ِ
‫م‬
َ
‫د‬
َ
‫لق‬
ْ
‫ا‬
ُ
‫ة‬َ
‫ر‬
ُ
‫ك‬ ِ
‫ِل‬
65
inna khayr zīnat
al-dunyā
inna khayr
zīnaḧ al-dunyā
ِ‫ة‬
َ
‫ن‬ْ‫ي‬ِ
‫ز‬ َ ْ
‫ي‬
َ
‫خ‬
َّ
‫ن‬ِ‫إ‬
‫ا‬َ‫ي‬
ْ
‫ن‬
ُّ
‫الد‬
al- sayyārat
bayḍā’-un
al-sayyāraḧ
bayḍā’-un
ُ
‫ة‬ َ
‫ار‬َّ‫ي‬ َّ
‫الس‬
‫اء‬
َ
‫ض‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
Cara penulisan yang seperti ini juga berlaku untuk
semua huruf tā’ marbūṭaḧ yang terdapat di akhir kata muḍāf
dan muḍāf ilayhi seperti yang tergambar dari contoh-contoh di
bawah ini:
Jika diperhatikan dengan saksama, ketetapan trans-
literasi untuk huruf tā’ marbūṭaḧ di atas cukup berbeda dari
yang dikenal dalam sistem National Library of Congress,
Amerika, yang terkesan agak rumit, terutama bagi penulis
yang tidak mengetahui tata bahasa Arab.
Seperti yang bisa dilihat di atas, hilangnya tanda huruf
tā’ marbūṭaḧ pada kata al-kura atau munculnya huruf t pada
kata kura dalam kalimat lī kurat al-qadam sangat membi-
ngungkan. Peristiwa ini tidak akan terjadi jika setiap huruf tā’
marbūṭaḧ ditulis dengan simbol ḧ, baik pada kata yang berdiri
sendiri maupun tidak. Alasannya, setiap melihat ḧ pembaca
dapat langsung mengetahui bahwa maksudnya adalah huruf
tā’ marbūṭaḧ pada (‫)ة‬.
66
O. Vokal, panjang dan diftong
Berbeda dari bahasa Indonesia, bahasa Arab mengenal
bacaan pendek dan panjang. Ketika ditransliterasikan, huruf
dengan bacaan vokal pendek ditulis seperti lazimnya penulisan
vokal dalam bahasa Indonesia, sedangkan huruf bacaan vokal
panjang ditulis sesuai dengan kaedah di bawah ini:
VOKAL YANG DIBACA PANJANG
Ā dan ā = ‫ـــــ‬َ‫ـــــ‬
+
‫ا‬
Ī dan ī = ‫ـــــ‬ِ‫ـ‬‫ــــ‬
+
‫ي‬
Ū dan ū = ‫ـــــ‬ُ‫ـ‬‫ــــ‬
+
‫و‬
syāhid = ُ‫د‬ِ‫ه‬‫َا‬‫ش‬
sāqiṭ = ُ‫ط‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫س‬
salām = ِ‫م‬َ‫ال‬َ‫س‬
ḥarīṣ = ُ‫ص‬‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ح‬
ḥabībī = ‫ـى‬ِ‫ب‬‫ـ‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ح‬
Sīraḧ = ِ‫ة‬َ‫ر‬‫ي‬ِ‫س‬
rumūz
= ‫ا‬ً‫ز‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ر‬
faqālū
= ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬
layaqūlūna
= ‫ـ‬َ‫ي‬‫ـ‬َ‫ل‬
‫ليلي‬
َ‫ن‬‫ـو‬ُ‫ل‬‫ـو‬ُ‫ق‬
67
P. Alīf Lām Al-Ta‘Rīf
Alīf lām al-ta‘rīf ( -- ‫ل‬ْ‫ا‬
+
- ) adalah huruf alīf dan lām
yang ditambahkan di awal suatu kata. Bahasa Arab mengenal
dua bentuk alīf lām al-ta‘rīf, yaitu syamsiyyaḧ dan
qamariyyaḧ. Alīf lām syamsiyyah adalah huruf alīf dan lām
yang diikuti oleh salah satu dari huruf-huruf berikut:
‫ت‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫ظ‬ ‫ط‬ ‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫ث‬
Sedangkan alīf lām qamariyyaḧ adalah huruf alīf dan
lām yang diiringi oleh satu di antara huruf-huruf ini:
‫ي‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫خ‬ ‫ح‬ ‫ج‬ ‫ب‬ ‫ء‬
Berikut adalah tata cara penulisan alīf lām al-taʿrīf, baik
syamsiyyaḧ maupun qamariyyaḧ:
al + tanda kurang (-) + kata yang mengikutinya
(semuanya ditulis tanpa spasi)
Perhatikan beberapa contoh alif lam qamariyyaḧ:
al-qāri‘aḧ = ِ‫ة‬َ‫ع‬ ِ
‫ار‬َ‫ق‬‫ل‬‫ا‬
al-kursī = ‫ي‬ِ‫س‬‫ر‬ُ‫ك‬‫ل‬‫ا‬
al-bāb = ُ‫اب‬َ‫ب‬‫ل‬‫ا‬
68
Beberapa contoh alif lam syamsiah :
Q. Lafal Allāh
Lafal Allah yang digunakan dalam bahasa Indonesia
tidak perlu ditransliterasi menjadi Allāh.
Contoh:
BENAR SALAH
Dia berdoa kepada Allah Dia berdoa kepada Allāh
Allah adalah Tuhan yang
Maha Pengasih
Allāh adalah Tuhan yang
Maha Pengasih
Sebaliknya, lafal Allah yang terdapat pada judul tulisan
berbahasa Arab, nama penulis Arab dan kutipan langsung
berbahasa Arab yang dimuat dalam naskah karya tulis ilmiah
harus ditransliterasikan menjadi Allāh.
al-jihād = ُ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫لج‬‫ا‬
al-sā‘aḧ = ُ‫ة‬َ‫ع‬‫َّا‬‫س‬‫ال‬
al-sya‘r = َ‫ر‬‫ع‬َّ‫ش‬‫ال‬
al-ṣalāḧ = ِ‫ة‬َ‫ال‬‫ـ‬َّ‫ص‬‫ال‬
al-tawbaḧ = ُ‫ة‬َ‫ب‬‫و‬َّ‫ت‬‫الـ‬
69
Perhatikan contoh-contoh berikut:
BENAR SALAH
Kutipan Langsung Perspektif al-
Tirmidzī tentang
walī Allāh
ḥaqqan...
Perspektif al-
Tirmidzī tentang
walī Allah ḥaqqan
...
Judul Tulisan Dalam bukunya
yang berjudul al-
Da‘waḧ ilā Allāh
dikatakan
bahwa...
Dalam bukunya
yang berjudul al-
Da‘waḧ ilā Allah
dikatakan,
bahwa...
Nama Penulis
Arab
‘Abd Allāh al-
Syāfi‘ī
berpendapat...
‘Abd Allah al-
Syāfi‘ī
berpendapat...
Walaupun secara umum lafal Allāh ditulis terpisah,
akan tetapi ada kalanya di mana kata ini digabungkan dengan
kata yang datang sebelumnya. Perhatkan contoh-contoh berikut:
TRANSLITERASI KATA
SALAH BENAR
li Allāh lillāh ِ‫لل‬
bismi Allāh bismillāh ِ‫للا‬ ِ‫م‬‫س‬ِ‫ب‬
wa Allāh wallāhi َ‫و‬
ِ‫للا‬
ta Allāh tallāhi ِ‫لل‬‫ا‬َ‫ت‬
bi Allāh billāh ِ‫لل‬‫ا‬ِ‫ب‬
70
Artinya, selain dari kata-kata tersebut, lafal Allāh ditulis
sebagaimana lazimnya seperti beberapa contoh berikut ini:
TRANSLITERASI
KATA
SALAH BENAR
kitābAllāh kitāb Allāh ِ‫للا‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬
kitābullāh
‘alāAllāh
‘alā Allāh ِ‫للا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‘alāllāh
wa‘dAllāh
wa‘d Allāh ِ‫للا‬ َ‫د‬‫ع‬ َ‫و‬
wa‘duAllāh
arsalaAllāhu
rusulahu arsala Allāhu
rusulahu
ُ‫للا‬ َ‫ل‬َ‫س‬‫ر‬َ‫أ‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬
arsalallāhu
rusulahu
71
R. KATA ‫ابن‬ DAN ‫بن‬
Kedua kata ‫ابن‬ dan ‫بن‬ ditulis dengan ibn. Contoh:
TRANSLITERASI KATA
Ibn Sīnā ‫سينا‬ ‫ابن‬
Ibn ‘Arabī ‫عرب‬ ‫ابن‬
‘Umar ibn al-Khaṭṭāb ‫اب‬
ّ
‫الخط‬ ‫بن‬‫عمر‬
‘Alī ibn Abī Ṭālib ‫طالب‬ ‫أب‬ ‫بن‬ ‫عىل‬
BAB VIII
P E N U T U P
Dengan diberlakukannya pedoman ini semua
ketentuan yang bertentangan dengan ketentuan yang ada
dalam pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. Hal-hal lain
yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur secara
tersendiri.
Ditetapkan di : PEKANBARU
Pada tanggal : 25 Juni 2021
Direktur,
Prof. Dr. Afrizal M., MA
NIP. 19591015 1989031001
72
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Lembar Sampul & Halaman Judul (Kulit Luar )
PERAN AYAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF
AL-QUR’AN (kajian Tafsir Tematik)
TESIS
Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Magister Hukum (MH) pada Program Studi Hukum Islam
Konsentrasi Tafsir Hadis
3 barkos font 14
3 barkos font 14
............................
NIM: ……………
6 barkos font 14
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1441 / 2020
Font
14
Fo
nt
16
Font
24
Font
14
1414
Font
14
74
Lampiran 2 : Contoh Lembar Sampul & Halaman Judul (Kulit
Dalam)
PEMIKIRAN RIFYAL KA’BAH TENTANG
TRANSFORMASI HUKUM KELUARGA DI INDONESIA
DISERTASI
1 barkos font 14 pt.
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Doktor (Dr) dalam Ilmu Hukum Keluarga
3 barkos font 14 pt.
3 barkos font 14 pt.
...............................
NIM: ……………..
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1441 / 2020
Font
16
Font
14
6 barkos font
14 pt.
Font 24
Font
14
Font
14
75
Lampiran 3 : Contoh surat Pernyataan
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………………….
NIM : …………………………
Tempat/Tgl. Lahir : …………………………
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi :
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis/Disertasi
yang saya tulis dengan judul: “…………………………”
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister/
Doktor pada Program Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim
Riau, adalah hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian
tertentu yang terdapat di Tesis ini, yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau
sebahagian Tesis/Disertasi ini bukan hasil karya saya sendiri,
atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi pencabutan Gelar Akademik yang
saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pekanbaru, …………………. 2021
……………………………
MateraiRp
. 6.000
76
NIM. …………………….
Lampiran 4 : Contoh Lembar Pengesahan Penguji II (dibuat oleh
Pascasarjana)
KOP
PENGESAHAN TESIS
Nomor: …….. Un.04/PPs/PP.00.9/2021
Tesis berjudul : “……………………………………”, yang ditulis oleh
Sdr/i. …………… NIM. …………… telah diuji pada tanggal
………… .
TIM MUNAQASYAH
Ketua/ Penguji I
Nama Prof…….. ……………………..
Tanggal
Sekretaris/Penguji II
Dr. ……………… ..................................
Tanggal :
Penguji III
………………….. ..................................
Tanggal
:
Penguji II
……………………. .................................
Tanggal :
77
Lampiran 5 : Contoh Lembar Pengesahan Penguji II (dibuat oleh
Pascasarjana)
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
SIDANG UJIAN TERTUTUP
Disertasi yang berjudul “………………………………” yang ditulis
oleh Sdr. ……………. NIM ………….. Program …………….telah
diuji pada Ujian Tertutup pada tanggal ……………….. dan dapat
disetujui untuk diajukan dalam sidang Ujian Terbuka (Ujian Promosi
Doktor) pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
TIM PENGUJI :
Ketua I / co. Promotor
……………………… ---------------------------
Tanggal :
Sekretaris / Penguji II
……………………. ---------------------------
Tanggal :
Penguji Eksternal/ Penguji II
………………..... ..............---------------
Tanggal :
Penguji IV
…………………. ---------------------------
Tanggal :
Penguji V
………………… --------------------------
Tanggal :
Penguji VI
78
……………….. ---------------------------
Tanggal :
Lampiran 6 :Contoh Pengesahan seminar hasil (dibuat oleh mahasiswa)
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
SEMINAR HASIL DISERTASI
Disertasi yang berjudul “………………………..” yang ditulis oleh
Sdr. ……………….. NIM. ……….. Program Studi ……………….
pada seminar hasil disertasi pada tanggal ……………. 2016 dan dapat
disetujui untuk diajukan dalam sidang Ujian Tertutup pada
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
TIM PENGUJI :
Penguji I/ Ketua
……………………….. -------------------------------
Tanggal :
Penguji II/ Sekretaris
………………………… -------------------------------
Tanggal :
Penguji III
………………………. -------------------------------
Tanggal :
Penguji IV
…………………….. -------------------------------
Tanggal :
Penguji V
…………………….. ------------------------------
Tanggal :
79
Lampiran 7 :Contoh Pengesahan Ujian Terbuka/promosi (dibuat oleh
Pascasarjana)
KOP
PENGESAHAN
Nomor: Un.04/PPs/PP.00.9/2020
Disertasi berjudul : “ ………………..”, yang ditulis oleh Sdr. .......................
NIM. .................... telah diujikan pada ujian Promosi/Terbuka pada tanggal
........................
TIM PENGUJI
Penguji I/ Ketua
……………………….. ……………………
Penguji II/ Sekretaris
.................................. ……………………
Penguji III
………………………. ……………………
Penguji IV
................................ ……………………
Penguji V
................................... ……………………
Penguji VI
……………………….. ……………………
Penguji V
................................. ……………………
Pekanbaru, 20
MENGETAHUI
Direktur,
80
……………………………………..
NIP. ...........................................
Lampiran 8 : Contoh Lembar Nota Dinas Pembimbing I
Perihal : Tesis
An……………..
KepadaYth :
Direktur Pascasarjana
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
di -
Pekanbaru
Assalamu’alaikumWrWb
Setelah melakukan bimbingan terhadap isi Tesis saudara :
Nama : …………………..
NIM : …………………..
Program Pendidikan : Strata Dua
Prodi : ..........................
Kosentrasi : ............................
Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji, dalam sidang
ujian Tesis Pascasarjana UIN Suska Riau dalam waktu yang telah
ditentukan.
Demikian saya sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.
Pekanbaru, 20
Pembimbing I
……………………..
N
IP. .....................
81
Lampiran 9 Contoh Lembar persetujuan Pembimbing II
Perihal : Tesis
An……………..
KepadaYth :
Direktur Pascasarjana
UIN Sultan SyarifKasim Riau
di -
Pekanbaru
Assalamu’alaikumWrWb
Setelah melakukan bimbingan terhadap isi Tesis/ Disertasi
saudara :
Nama : …………………..
NIM : …………………..
Program Pendidikan : Strata Dua
Prodi : ....................
Kosentrasi : ...........................
Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan diberikan
penilaian, dalam sidang ujian Tesis Pascasarjana UIN Suska Riau.
Demikian kami sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.
Pekanbaru,
20
Pembimbing II
………………………………
NIP. ………………………...
Lampiran 10 : Contoh Lembar persetujuan Promotor dan co-promotor
82
Perihal : Disertasi
An……………..
KepadaYth :
Direktur Pascasarjana
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
di -
Pekanbaru
Assalamu’alaikumWrWb
Setelah melakukan bimbingan terhadap isi Disertasi
saudara :
Nama : …………………..
NIM : …………………..
Program Pendidikan : Strata Tiga
Prodi : .......................
Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan sidang
ujian Seminar Hasil /Tertutup/ Terbuka Pascasarjana UIN Suska
Riau.
Demikian kami sampaikan dan atas perhatiannya
diucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 20
Promotor,
………………………………
NIP. ………………………...
83
Lampiran 11 : Contoh Lembar Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
Nama : .....................................................
Tempat/Tgl. Lahir : .....................................................
Pekerjaan : .....................................................
AlamatRumah : .....................................................
.......................................................
No.Telp/HP : .....................................................
Nama Orang Tua : ………………………(Ayah)
………………………. (Ibu)
NamaIsteri : .....................................................
NamaAnak : 1. .................................................
2. .................................................
RIWAYAT PENDIDIKAN:
SD………………... : .................. Lulus Tahun……….
SLTP…………….. : .................. Lulus Tahun……….
SLTA……………. : .................. Lulus Tahun……….
(S.1)……………… : .................. Lulus Tahun……….
(S.2)……………… : .................. Lulus Tahun……….
RIWAYAT PEKERJAAN
a. ………..
b. ……….
c. dst.
PENGALAMAN ORGANISASI
84
1. ………..
2. ……….
3. dst.
KARYA ILMIAH
1. ………..
2. ……….
3. dst.
HAKI
1.
2.
3. dst
85
Lampiran 12 : Contoh Lembar Contoh format dan ukuran
halaman dan penulisan (Kertas HVS Kuarto / A4s )
LAMPIRAN TESIS
3 cm
3,8cm 3 cm
3 cm
3 cm
3,8 cm 3 cm 3 cm
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
………………………………………………………………………….…………
………………………
B. Permasalahan
1. IdentifikasiMasalah
……………………………………………………………………………
………………………
2. BatasanMasalah
……………………………………………………………………………
………………………
3. RumusanMasalah
C. TujuandanKegunaan
D. ………dst.
86
Lampiran 13 : Contoh Lembar daftar isi
4. CAVER
5. NOTA DINAS PEMBIMBING I
6. NOTA DINAS PEMBIMBING II
7. PERSETUJUAN KETUA PRODI
8. SURAT PERNYATAAN
9. KATA PENGANTAR
10. DAFTAR ISI
11. DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
12. DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
13. DAFTAR SINGKATAN (KALAU ADA)
14. PEDOMAN TRANSLITERASI
15. ABSTRAK 3 BAHASA
BAB I – V (ISI 120)
1. DAFTAR PUSTAKA
2. INSTRUMEN PENELITIAN
3. TOEFL
4. TOAFL
5. SURAT RISET
6. KARTU KONTROL BIMBINGAN TESIS
7. KARTU KONTROL MENGIKUTI UJIAN TESIS
8. BIODATA PENULIS
5 Lembar
ASLI
Halaman satu
romawi di bawah
(i, ii, iii)
87
Lampiran 14 : lembaran Cover tesis dan disertasi
1. CAVER
2. PENGESAHAN (KOP PASCASARJANA)
3. PENGESAHAN PENGUJI
4. PENGESAHAN PEMBIMBING
5. PERSETUJUAN KETUA PRODI
6. NOTA DINAS PEMBIMBING I
7. NOTA DINAS PEMBIMBING II
8. SURAT PERNYATAAN
9. KATA PENGANTAR
10. DAFTAR ISI
11. DAFTAR TABEL (KALAU ADA)
12. DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA)
13. DAFTAR SINGKATAN (KALAU ADA)
14. PEDOMAN TRANSLITERASI
15. ABSTRAK 3 BAHASA
BAB I – V
16. DAFTAR PUSTAKA
17. INSTRUMEN PENELITIAN
18. TOEFL
19. TOAFL
20. SURAT RISET
21. KARTU KONTROL BIMBINGAN TESIS
Halaman satu
romawi dibawah
(i, ii, iii)
88
22. KARTU KONTROL MENGIKUTI UJIAN
TESIS
Lampiran 15 : Cotoh Membuat daftar Pustaka
Halaman
Tabel I. 1 .................................................................
............................................................................. 12
Tabel II. 3.................................................................
............................................................................. 25
Tabel III. 2................................................................
............................................................................. 43
TabelIV. 5 ................................................................
............................................................................. 48
Tabel IV. 6 ...............................................................
............................................................................. 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I. 1 .............................................................
............................................................................. 12
Gambar II. 3 ............................................................
............................................................................. 25
Gambar III. 2 ...........................................................
............................................................................. 43
89
Gambar IV. 5 ...........................................................
............................................................................. 48
GambarIV. 6 ............................................................
............................................................................. 50

More Related Content

What's hot

Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Contoh Susunan Panitia
Contoh Susunan PanitiaContoh Susunan Panitia
Contoh Susunan Panitia
Afina Luthfi Azmi
 
Laporan pengamatan
Laporan pengamatanLaporan pengamatan
Laporan pengamatan
gittaleviana
 
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Operator Warnet Vast Raha
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptEdwarn Abazel
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
Ilham Maulidi Hasan
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsiAbu Hamid
 
PPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa RamadhanPPT Puasa Ramadhan
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
Azzahra Azzahra
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamiwan Alit
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sholiha Nurwulan
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
Anis Masykhur
 
Proposal takbir keliling
Proposal takbir kelilingProposal takbir keliling
Proposal takbir keliling
Hendra Irawan
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Format penilaian hafalan doa doa 3x
Format penilaian hafalan doa doa 3xFormat penilaian hafalan doa doa 3x
Format penilaian hafalan doa doa 3x
shovi fatimah
 
SURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdf
SURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdfSURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdf
SURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdf
NetworkChuck
 
Materi keadministarasian IPM
Materi keadministarasian IPM Materi keadministarasian IPM
Materi keadministarasian IPM
FarhanFauzan27
 

What's hot (20)

Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Contoh Susunan Panitia
Contoh Susunan PanitiaContoh Susunan Panitia
Contoh Susunan Panitia
 
Surat peminjaman barang
Surat peminjaman barangSurat peminjaman barang
Surat peminjaman barang
 
Laporan pengamatan
Laporan pengamatanLaporan pengamatan
Laporan pengamatan
 
Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah ppt
 
Akhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam IslamAkhlak Dalam Islam
Akhlak Dalam Islam
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
PPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa RamadhanPPT Puasa Ramadhan
PPT Puasa Ramadhan
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
 
Proposal takbir keliling
Proposal takbir kelilingProposal takbir keliling
Proposal takbir keliling
 
8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara8 pedoman wawancara
8 pedoman wawancara
 
Format penilaian hafalan doa doa 3x
Format penilaian hafalan doa doa 3xFormat penilaian hafalan doa doa 3x
Format penilaian hafalan doa doa 3x
 
SURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdf
SURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdfSURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdf
SURAT PERMOHONAN BANTUAN BEASISWA BAZNAS PROVINSI JAWA BARAT.pdf
 
Materi keadministarasian IPM
Materi keadministarasian IPM Materi keadministarasian IPM
Materi keadministarasian IPM
 

Similar to Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi fix ook.pdf

11715765
1171576511715765
11715765
sari idamiharti
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Nesi Anti Andini
 
makalah.doc
makalah.docmakalah.doc
makalah.doc
RandyQawisLase
 
Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
Maya Achya
 
1. COVER.pdf
1. COVER.pdf1. COVER.pdf
1. COVER.pdf
masrisyukur
 
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Hari Susanto
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
ratna savitrie
 
Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018
ArGun2
 
1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf
1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf
1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf
MartinMartin735541
 
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
dusid
 
Penulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukmPenulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukm
Syikin Yakub
 
Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016
Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016
Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016
Wulan Tresnaati
 
2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar
Dea Maulidiyyah
 
Panduan Praktis SMK Fullday
Panduan Praktis SMK FulldayPanduan Praktis SMK Fullday
Panduan Praktis SMK Fullday
Pristiadi Utomo
 
1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral
1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral
1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral
RizkyAulia61
 
Akad 4
Akad 4Akad 4
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset NormalFilsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Ady Setiawan
 
pedoman-penulisan tesis-disertasi.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi.pptxpedoman-penulisan tesis-disertasi.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi.pptx
HennyDwiIswati
 
pedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptxpedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptx
HennyDwiIswati
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
AdekKhazelia
 

Similar to Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi fix ook.pdf (20)

11715765
1171576511715765
11715765
 
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul HudaPedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
Pedoman penulisan skripsi pgmi STKIP Nurul Huda
 
makalah.doc
makalah.docmakalah.doc
makalah.doc
 
Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
 
1. COVER.pdf
1. COVER.pdf1. COVER.pdf
1. COVER.pdf
 
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
 
Contoh skripsi
Contoh skripsiContoh skripsi
Contoh skripsi
 
Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018
 
1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf
1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf
1807060605_Peraturan Pokok Akademik 2017.pdf
 
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
 
Penulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukmPenulisan gaya ukm
Penulisan gaya ukm
 
Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016
Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016
Pedoman tesis magister_nsn_sps_15_april2016
 
2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar2. daftar isi & kata pengantar
2. daftar isi & kata pengantar
 
Panduan Praktis SMK Fullday
Panduan Praktis SMK FulldayPanduan Praktis SMK Fullday
Panduan Praktis SMK Fullday
 
1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral
1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral
1. SOP Perkuliahan Mahasiswa Prodi Doktoral
 
Akad 4
Akad 4Akad 4
Akad 4
 
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset NormalFilsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
Filsafat Ilmu dan Metode Riset Normal
 
pedoman-penulisan tesis-disertasi.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi.pptxpedoman-penulisan tesis-disertasi.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi.pptx
 
pedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptxpedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptx
pedoman-penulisan tesis-disertasi-angkatan-2019.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 

Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi fix ook.pdf

  • 1. BUKU PANDUAN Penulisan Tesis danDisertasi UIN SUSKA RIAU PascaSarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Tahun2021 BUKUPANDUAN Penulisan Tesis dan Disertasi UIN SUSKA RIAU PascaSarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Tahun2021
  • 2. i PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2021
  • 3. ii TIM PENYUSUN Prof. Dr. Afrizal M, MA Drs. Iskandar Arnel, M.Ag , Ph.D Dr. Abu Anwar, MA Dr. Junaidi Lubis, S.Ag, M.Ag Dr.Jumni Neli, M.Ag Dr. Andi Murniati, M.Pd Dr. Sitti Rahmah, M.Si Dr. Drs. Rusdi, MA Dr. Muslim Afandi, M.Pd Dr. Abu Bakar, M.Pd Dr. Masrun, MA Dr. Idris, M.Ed Dr. Yanti,M.Ag Dr. Mahyarni,SE, MM Dr. Hakmi Wahyudi SEKRETARIAT Surasni, SE Suparjono, SE. M.Si, Lastri, S.Pd Nia Purwanti, SE, Agus Surahmad, S.Kom Chairunnisa,S.T, Nina Anggraini, S.Psi, Fajril Anwar Ahda, S.Pd, Muhammad Badri,ST Fajar Busthami, SE, Winda Rahadyan, ST
  • 4. iii KATA PENGANTAR ‫ا‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫الن‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫هلال‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ه‬ Dengan mengucapkan Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT serta selawat dan salam kepada Rasullullah saw., Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Buku Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau dapat dipublikasikan. Buku Pedoman ini adalah penjabaran dari Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi yang disusun tahun-tahun sebelumnya dengan beberapa penyesuaian dan penambahan sesuai dengan tradisi akademik Pasca- sarjana UIN Suska Riau, serta perkembangan terkini dunia akademik di Indonesia. Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk memberikan bimbingan bagi mahasiswa magister dan doctor agar mereka mampu menulis secara sistematis sesuai dengan kaedah-kaedah akademik. Buku Pedoman ini juga berfungsi memberikan pedoman bagi para promotor, co-promotor dan dosen penguji dalam membimbing serta menguji tesis/disertasi. Buku Pedoman ini dipakai di kalangan internal pada Pascasarjana UIN Suska Riau. Namun, bila ada orang yang ingin menggunakan pedoman ini diberi izin secara baik dan bertanggungjawab.
  • 5. Buku pedoman ini selesai karena dibantu oleh berbagai pihak, baik di kalangan Pascasasarjana dan maupun dari kalangan luar. Oleh sebab itu, kami mengucap-kan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang tanpa kecuali yang idenya ada dalam Buku Pedoman ini. Diantara yang perlu disebutkan adalah semua pimpinan Pascasarjana terdahulu yang sudah menyusun dan mengembangkan Buku Pedoman ini. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta beserta para stafnya karena sebagian dari isi pedoman ini juga mendapat inspirasi dari buku pedoman penulisan Tesis dan Disertasi UIN Jakarta. Kemudian terima kasih juga disampaikan kepada pimpinan Universitas yang telah memberikan fasilitas yagn lengkap sehingga semua kebutuhan yang diperlukan dalam penyempurnaan lembaga ini dapat terpenuhi. Akhirnya kepada Allah kita berserah diri. Harapan kita semoga Buku Pedoman ini bermanfaat untuk semuanya. Pekanbaru, 28 Juni 2021 Direktur Prof. Dr. Afrizal M, MA NIP. 195910151989031001 iv
  • 6. v SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU Nomor : 14/Dir.Pasca/2021 TENTANG PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI PROGRAM MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3) PASCASARJANA UIN SUSKA RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR PASCASARJANA Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kualitas dan orisinalitas serta mewujudkan tesis dan disertasi yang terstandar bagi mahasiswa program magister dan doktor pada Pascasarjana UIN Suska Riau perlu disusun pedoman penulisan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Pascasarjana UIN Suska Riau ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
  • 7. vi 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. Peraturan Pemerintah Nornor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 4. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2005 tentang Perubahan IAIN Sultan Syarif Qasim Pekanbaru menjadi UIN Sultan Syarif Kasim Riau; 5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 9 Tahun 2013; jo. Peraturan Perubahannya Nomor 74 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Sultan Syarif Kasim Riau; 6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau; 7. Surat Keputusan Rektor Nomor : SR- 21/Un.04/KP.07.6/07/2018 tanggal 9 Juli 2018 tentang pengangkatan Direktur Program Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau masa bakti 2018-2022; MEMUTUSKAN Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI PROGRAM MAGISTER (S2) DAN DOKTOR (S3) PASCASARJANA UIN SUSKA RIAU
  • 8. Pertama : Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Pascasarjana UIN Suska Riau adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini; Kedua : Pedoman ini menjadi salah satu acuan yang harus ditaati dalam penyusunan tesis dan disertasi mahasiswa program magister dan doktor Pascasarjana UIN Suska Riau; Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. KUTIPAN Surat Keputusan ini untuk diketahui dan dilaksanakan. Ditetapkan di : Pekanbaru Pada Tanggal : 25 Juni 2021 Direktur, Prof. Dr. Afrizal M, MA NIP 19591015 198903 1 001 Tembusan : 1. Rektor UIN Suska Riau; 2. Para Dekan, Ketua Lembaga/Kepala Pusat di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru; 3. Kepala Biro di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru; vii
  • 9. viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................ viii BAB I : PENDAHULUAN ............................................... 1 A. Karya Ilmiah ................................................... 1 B. Tujuan dan Kegunaan ..................................... 2 C. Proposal ...................................................... 3 D. Tesis dan Disertasi .................................... 3 E. Ketentuan Akademik dan Administratif .... 4 BAB II : PENULISAN PROPOSAL . ................................ 6 A. Judul . ............................................................. 6 B. Latar Belakang Masalah ............................... 7 C. Permasalahan ................................................ 9 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................11 E. Penelitian Terdahulu......................................12 F. Metode Penelitian....................................14 BAB III :SISTEMATIKA PENULISAN A. Bahagian Awal .......................................... 17 B. Bahagian Isi Tesis dan Disertasi............... 18 BAB IV : TATA TULIS DAN KODE ETIK A. Bahasa ........................................................... 20 B. Ejaan .......................................................... 23
  • 10. ix C. Jenis Huruf ................................................ 24 D. Ukuran Huruf.............................................. 24 E. Tulisan Cetak Miring ................................ 25 F. Tulisan Cetak Tebal (Bold) ....................... 25 G. Tulisan Bergaris Bawah.............................. 25 H. Spasi ............................................................. 26 I. Judul ............................................................. 27 J. Paragraf atau Alinea .................................. 29 K. Tabel ............................................................. 29 L. Panjang Naskah .......................................... 32 M. Format Penomoran Halaman ................... 33 N. Penulisan Bab, Subbab dan Sub-sub bab ......................................... 33 O. Jenis Penulisan Kutipan ............................ 34 P. Penyusunan Tabel dan Gambar ............... 35 Q. Kode Etik ..................................................... 36 BAB V : PEDOMAN PENULISAN FOOTNOTE A. Fungsi Catatan Kaki atau Footnote. ... 37 B. Cara Pengetikan Footnote..................... 37 C. Contoh Footnote .................................. 38 BAB VI : PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN A. Buku sebagai Sumber Acuan ............... 47 B. Jurnal, Majalah, Koran Harian. ........... 49 C. Website .................................................... 49 D. Ebook dan Jurnal Online. .................... 50 E. Majalah Sebagai Sumber Acuan ......... 50 F. Surat Kabar Sebagai Sumber Acuan ..... 51 G. Antologi Sebagai Sumber Acuan .......... 51
  • 11. x BAB VII : TAMPILAN.................................................. 52 BAB VIII : PEDOMAN TRANSLITERASI................. 57 BAB VIII : PENUTUP ................................................ 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................ 73 FORMAT BIOGRAFI PENULIS
  • 12. 1 BAB I PENDAHULUAN Bagi sebagian besar perguruan tinggi, menulis karya ilmiah menjadi satu sarat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan studi. Tidak semua perguruan tiggi mewajibkan tugas seperti ini. Ada sebagian perguruan tinggi yang mengambil kebijakan untuk penyelesaian studi cukup dengan pembelajaran tatap muka, tidak membuat karya ilmiah tetapi dengan persaratan tertentu. Pemilihan tugas seperti itu tergantung pada kebijakan institusi penyelenggara pendidikan tinggi masing-masing. Pascasarjana UIN Suska Riau, semen-jak berdiri pada tahun 1997 memang mewajibkan menulis karya ilmiah dalam penyelesaian studi. A. Karya Ilmiah Karya ilmiah yang digunakan sebagai sarat penyelesaian studi di Pascasarjana adalah tesis dan disertasi. Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam penyelesaian studi untuk tingkat magister. Adapun disertasi adalah karya ilmiah yang dipakai untuk menyelesaikan studi untuk tingkat doctor.
  • 13. 2 B. Tujuan dan Kegunaan Buku pedoman ini bertujuan untuk memberikan bimbingan bagi mahasiswa dalam menulis tesis dan disertasi yang lingkungan Pascasarjana UIN Suska Riau.1 Selain itu buku Pedoman ini juga dimaksudkan untuk penyeragaman cara penulisan laporan penelitian sehingga tidak terjadi perbedaan pandangan tentang bagaimana struktur penulisan tesis/disertasi pada Pascasarjana UIN Suska Riau. Beberapa hal mungkin berbeda antara buku pedoman ini dengan buku pedoman penulisan tesis/disertasi di institusi lain. Namun bagi internal, pedoman ini wajib menjadi acuan bagi mahasiswa di lingkungan Pascaarjana UIN Suska Riau. Tujuan utama Buku Pedoman ini adalah untuk memberi-kan arah bagi mahasiswa, dosen pembimbing, promotor, co-promotor dan dosen penguji dalam menulis, mem-bimbing serta menguji tesis/disertasi. Buku Pedoman ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam mengurangi perbedaan pendapat antar mahasiswa, dosen pembim-bing dan penguji tesis dan disertasi. Dengan adanya pedoman ini maka perbedaan pendapat yang sering terjadi antar- mahasiswa dan dosen, antar pembimbing dan penguji dapat dikurangi. 1 Bagi siapa saja yang berminat menggunakan Pedoman ini Pascasarjana memberi izin.
  • 14. 3 C. Proposal Menulis proposal tesis/disertasi adalah langkah awal setiap mahasiswa dalam mempersiapkan tugas akhirnya, baik tesis maupun disertasi proposal. Penulisan proposal harus ditulis sesuai pedoman Penulisan yang berlaku di Pascasarjana UIN Suska Riau. D. Tesis/Disertasi 1. Tesis adalah laporan hasil penelitian yang ditulis sesuai dengan berbentuk karya ilmiah masing- masing mahasiswa Pascasarjana sesuai dengan bidang studi ilmu-ilmu keislaman yang ditekuninya. Tesis ditulis sebagai bukti tugas akhir mahasiswa yang ditunjuk-kan dengan pengembangan konsep keilmuan yang dibahas. 2. Disertasi adalah laporan hasil penelitian berbentuk karya ilmiah masing-masing mahasiswa Pascasarjana sesuai dengan bidang studi ilmu-ilmu keislaman yang ditekuninya. Disertasi ditulis sebagai bukti tugas mahasiswa yang ditunjukkan dengan adanya temuan baru/ novelty dari konsep keilmuan yang dibahas.
  • 15. 4 3. Kriteria Tesis/disertasi harus memenuhi berikut: 1. Merupakan karya ilmiah asli, baik hasil penelitian lapangan maupun penelitian perpustakaan. 2. Merupakan karya ilmiah yang menunjukkan kemam-puan dan kemandirian mahasiswa yang bersangkutan dalam berpikir sistemik dan multidisipliner. 3. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu, yang berupa temuan baru dalam wujud penajaman atau pengembangan teori, model kebijakan, mekanis-me kerja, metode atau sistem. 4. Memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sesuai dengan bidang ilmunya. E. Ketentuan Akademik dan Administratif 1. Ketentuan Akademik a. Setiap mahasiswa PPs UIN Suska Riau diwajib-kan menulis tesis/disertasi yang mengkaji salah satu bidang ilmu-ilmu keislaman, sesuai dengan kon-sentrasi atau program studi yang dipilih. b. Sebelum menulis proposal tesis/disertasi, maha-siswa diharuskan mengajukan judul penelitian yang disetujui oleh Ketua Program Studi.
  • 16. 5 c. Proposal tesis/disertasi sudah dapat diajukan mahasiswa dari semester awal. d. Proposal tesis/disertasi yang telah memenuhi kriteria dapat diseminarkan setelah mendapatkan persetujuan ketua Prodi, selanjutnya diajukan ke Direktur PPs, untuk mendapatkan persetujuan Seminar Proposal e. Seminar Proposal tesis/disertasi diuji oleh tim penguji yang ditetapkan oleh Direktur. f. Proposal tesis/Disertasi yang telah diperbaiki, wajib ditandatangani oleh tim penguji. g. Proposal Tesis/Disertasi yang telah ditanda- tangani oleh tim penguji dijilid dan diserahkan ke bagian akademik untuk menetapkan pembim- bing/ promotornya oleh Direktur Pascasarjana. h. Pengajuan izin penelitian kepada Direktur dapat diberikan dengan melampirkan proposal yang telah diperbaiki dan ditandatangani oleh tim penguji. 2. Ketentuan Administratif . a. Melampirkan fato copy kartu tanda mahasiswa (KTM) b.Melampirkan fato copy Kartu Hasil Studi (KHS) d. Melunasi seluruh kewajiban yang menyangkut dengan keuangan.
  • 17. 6 BAB II PENULISAN PROPOSAL Untuk menulis proposal, mahasiswa memerlukan berbagai data awal yang menjadi dasar dalam penelitian tesis dan disertasi. Agaknya tidaklah mungkin terwujud sebuah proposal tanpa data yang cukup. Oleh sebab itu, mahasiswa perlu melakukan penelitian pendahuluan. Penelitian ini lebih bersifat mengumpulkan dokumen- dukumen atau buku-buku, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik bahasan yang direncanakan. Mahasiswa harus merancang usulan penelitian dengan lengkap agar penulis memiliki keyakinan yang kuat dan terarah serta dapat meyakinkan penguji tentang kesiapan untuk melakukan penelitian tesis atau disertasi. Proposal penelitian ditulis minimal memuat hal-hal dengan sistematika sebagai berikut : A. Judul 1. Judul tesis atau disertasi harus singkat, spesifik dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang diusulkan. Penulis juga harus mempertimbangkan substansi dari segi kemungkinan dapat dilaksanakan, dan dijangkau secara administrasi dan waktu yang diper-lukan.
  • 18. 7 2. Mahasiswa paham tentang perbedaan antara judul dan tema penelitian. Tema ialah kajian yang bersifat umum dan berada pada tataran teoretik, sedangkan judul adalah kajian yang terkait dengan objek tertentu. Contoh tema: “Perkembangan Islam di Indonesia” sedangkan contoh judul adalah “Perkembangan Kerajaan Gunung Sahilan”. B. Latar Belakang Masalah 1. Latar belakang masalah adalah penjelasan tentang argumentative dalam memilih permasalahan tertentu yang dianggap menarik dan urgen untuk diteliti. 2. Latar belakang bisa dimulai dengan memperhati- kan kondisi yang bersifat umum. Kemudian konsep-konsep yang bersifat umum itu dilihat penerapannya dalam masyarakat. Apakah konsep umum itu ber-jalan dalam setiap masyarakat. 3. Latar belakang juga bisa bertolak dari memperhati-kan fenomena-fenomena khusus yang terjadi dalam masyarakat, kemudian ini dilihat perkembangannya dalam masyarakat yang lebih luas.
  • 19. 8 4. Penulisan latar belakang seyogianya dimulai dengan mengemukakan berbagai data dan informasi yang menggambarkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan sehingga muncul keinginan untuk me-ngetahuinya secara lebih mendalam. 5. Langkah-langkah untuk memulai penulisan latar belakang juga bisa dilakukan dengan memberi- kan komentar, atau evaluasi, atau kritik terhadap karya atau hasil penelitian yang ada ketersing- gungannya dengan penelitian kita. 6. Evaluasi dan kritik dalam latar belakang bertujuan untuk memperoleh permasalahan yang belum ter-jawab, atau mengembangkan masalah yang belum tercapai atau membantah tesis yang ada dengan mengemukakan berbagai alasan yang mendukung. 7. Dalam latar belakang masalah penulis perlu mem- beri argument, mungkin berupa dialog tentang konsep, teori atau hasil penelitian. Semuanya di- arahkan kepada kajian yang diteliti. 8. Setelah menguraikan berbagai faktor yang diperlukan dalam latar belakang, penulis perlu memberikan penekanan akan pentingnya pem- bahasan mengenai tema yang akan dibahas lebih lanjut.
  • 20. 9 C.Permasalahan Dalam permasalahan penelitian, terdapat tiga faktor yaitu: identifikasi masalah, perumusan masalah dan pembatasan masalah. Masalah. Terdapat perbedaan pemikiran para ahli penelitian dalam mendefinisikan apa yang dimaksud dengan masalah penelitian. Banyak definisi yang diuraikan para ahli. Kebanyakan para dosen metodologi penelitian memberikan definisi bahwa “masalah” adalah perbedaan an- tara das solen dengan das sain” yang diterjemah- kan menjadi “suatu gap antara harapan dengan kenyataan”. Ada yang mendefinisi-kan masalah adalah “suatu pertanyaan yang membutuhkan jawaban”. Di sini dibenarkan apakah penulis disertasi akan menggunakan gap antar kenyataan dengan harapan, atau pertanyaan yang mem- butuhkan jawaban. Dalam buku pedoman ini yang termasuk dalam permasalahan antara lain identifikasi masalah, perumusan masalah dan pembatasan masalah. Identifikasi masalah adalah semua persoalan (daftar masalah) yang tercakup dalam masalah mungkin dapat menjadi aneka pembahasan. Karena begitu banyak masalah yang tercantum dalamnya, maka kemudian penulis harus
  • 21. 10 mengambil salah satu dari semua poin yang diidentifikasi ini menjadi masalah untuk dijadikan masalah penelitian. Perumusan masalah adalah statement tentang apa yang akan diteliti. Kebanyakan ini mengguna- kan pertanyaan, “apakah, bagaimana, sejauh mana, kenapa” dan sebagainya. Perumusan masalah harus satu, tetapi kemudian secara kon- septual dijabarkan menjadi 2 atau 3 pertanyaan untuk tesis dan 3 atau 4 pertanyaan untuk disertasi. Setiap pertanyan itu dijawab dan dianalisis dalam bab inti. Bab inti ini dapat dirinci menjadi beberapa sub bab sesuai dengan yang diperlukan. Pembatasan masalah, adalah turunan dari rumusan masalah, bukan dari identifikasi mas- alah. Artinya peneliti bukan mengambil satu atau sebagian dari identifikasi masalah yang sudah diuraikan sebelum-nya, melainkan membatasi rumusan masalah. Dari rumusan masalan peneliti memberikan gambaran focus penelitian yang tegas.
  • 22. 11 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan penelitian pernyataan tentang hasil yang akan diperolah dalam penelitian. b. Tujuan penelitian adalah satu. Tujuan yang satu itu kemudian dikembangkan menjadi beberapa sub tujuan sesuai dengan variable yang terdapat dalam penelitian. c. Narasi dari tujuan penelitian umumnya meng- gunakan kata kerja. d. Untuk tesis biasanya digunakan kata kerja aktif seperti “membuktikan, merealisasikan, menguji teori” dan sebagainya. e. Untuk disertasi biasanya dipakai kata “menemu- kan konsep baru, menemukan teori baru, model baru” dan sebagainya. f. Semua itu bergantung pada jenis penelitian yang dilaksanakan. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan penelitian adalah pernyataan tentang siapa saja yang mendapat manfaat dari hasil penelitian ini. b. Narasi kegunaan biasanya menggunakan kata kerja pasif seperti “dipakai oleh, digunakan, dimanfaatkan, direalisasikan” dan sebagainya.
  • 23. 12 c. Jika hasil penelitian adalah pengembangan model pembelajaran matematika, maka narasi- nya adalah “hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru dalam mengajarkan matematika kepa- da peserta didik. Kalau hasil penelitian tentang “kebijakan hukum”, maka contoh manfaat pene- litiannya adalah “hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi ketua Mahkamah Agung, Hakim Agung” dalam merumuskan berbagai peraturan dan penerapan keadilan di Indonesia. d. Dari contoh-contoh itu para mahasiswa dapat merumuskan manfaat penelitian dalam tesis atau disertasi masing-masing. E. Penelitian Terdahulu a. Penelitian terdahulu yang relevan adalah istilah lain dari tinjauan pustaka. Peneliti harus mengemukakan beberapa penelitian orang sebelumnya, yang ada kaitan atau bersinggungan dengan penelitian yang sedang direncanakan. Hal itu menjadi dasar penulis dalam mendapat-kan ide dan gagasan untuk membahas topik tertentu. b. penelitian terdahulu memuat keterangan- keterangan dari penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya seperti jurnal hasil penelitian, karya ilmiah, disertasi, tesis, dan laporan penelitian,.
  • 24. 13 c. Hasil-hasil penting dari kajian penelitian ter- dahulu digunakan untuk menyusun dan meng- elaborasi konsep, teori, atau model sebagai kelanjutan, peningkatan ataupun penyempurna- an tulisan. d. Penelitian terdahulu dimaksudkan untuk memo- sisikan penelitian yang sedang dikerjakan penulis di antara beberapa penelitian terdahulu yang belum diteliti. e. Penulis proposal harus melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Meringkas isi yang diuraikan dalam peneliti- an terdahulu. 2. Membandingkan dan mengontraskan temuan para peneliti termasuk buku-buku dan jurnal dengan permasalahan yang sedang diteliti. 3. Mengelompokkan berbagai pendapat yang memiliki kemiripan. 4. Mengritik dan mengevaluasi argument, teori, metode dan pendekatan yang digunakan peneliti terdahulu. 5. Melakukan sintesis terhadap berbagai kajian yang menguatkan dan yang bertentangan. 6. Memosisikan penelitian yang sedang dilaksa- nakan di antara penelitian terdahulu itu. f. Kajian penelitian terdahulu berfungsi untuk meng-hindari plagiasi.
  • 25. 14 1. Landasan Teori a. Landasan teori merupakan kajian terhadap teori- teori yang digunakan untuk membahas per- masalahan-permasalahan yang terdapat dalam penelitian. Landasan teori bukan hanya men- jelaskan definesi-definisi, pokok-pokok pem- bahasan, sub-sub pembahasan dan sebagainya, melainkan bagaimana menggunakan teori itu dipakai membahas masalah yang diangkat. b. Untuk menyusun landasan teori penulis perlu membaca beberapa teori yang digunakan bebe- rapa tokoh. kemudian penulis membandingkan teori-teori-teori, dan selanjut menjelaskan bagai- mana, teori itu digunakan untuk menyusun kerangka berpikir tesis atau disertasi. 2. Hipotesis a. Hipotesis adalah jawaban sementara penulis atas persoalan yang dibahas. Jawaban sementar itulah nanti yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis boleh ada dan boleh tidak ada. b. Hipotesis memperjelas permasalahan dan memu- dahkan dalam menyusun cara-cara penelitian.
  • 26. 15 F. Metode Penelitian Yang dimaksud metode penelitian adalah uraian tentang langkah-langkah atau cara-cara yang akan dilakukan peneliti dalam mewujudkan tulisannya.2 Di bawah ini ada beberapa bentuk penelitian. Penulis perlu menguraikan hal itu, dan yang tidak kalah penting adalah argument penulis mengemu- kakan dalil kenapa itu ia menggunakan metode itu: 1. Penelitian Kuantitatif a. Jenis penelitian dan pendekatan. b. Subjek dan objek penelitian. c. Tempat atau lokasi penelitian. d. Variabel dan definisi operasional variabel. e. Populasi, sampel, teknik penentuan sampling. f. Instrumen penelitian. g. Uji validitas dan reliabilitas instrumen. h. Jenis data i. Sumber data j. Teknik pengumpulan data. k. Teknik analisis data. 2. Penelitian Kualitatif a. Penelitian Lapangan (field research) 1. Jenis penelitian dan pendekatan. 2 Sering terjadi kesalahan beberapa mahasiswa dalam konteks ini, mereka menjelaskan pengertian metode penelitian. Kesalahan itu umumnya seperti mengajar metodologi penelitian dalam kelas. Pada hal yang dilakukan di sini adalah menjelaskan apa saja yang dilakukan dalam membahas disertasi atau tesis ini.
  • 27. 16 2. Tempat atau lokasi penelitian. 3. Informan penelitian. 4. Jenis data 5. Sumber data 6. Teknik pengumpulan data. 7. Teknik analisis data. b. Penelitian Kepustakaan (library research) 1. Pendekatan penelitian 2. Jenis data 3. Sumber data. 4. Teknik pengumpalan data. 5. Teknik analisis data. Jika penulis memerlukan uraian yang sangat detail melebihi 15 halaman dibolehkan menjadikan metode pene-litian menjadi bab tersendiri. Jika metode penelitian kurang dari 15 halaman maka metode penelitian cukup dimasukkan dalam satu pasal dari bab pendahuluan.
  • 28. 17 BAB III SISTEMATIKA PENULISAN TESIS DAN DISERTASI A. Bagian Awal 1. Sampul Luar/cover (lampiran 1) 2. Halaman Sampul dalam terdiri dari. (isi dan format disamakan dengan sampul luar) 3. Halaman Pernyataan Keaslian Tesis/disertasi. (lam- piran 2) 4. Halaman Pengesahan yang diterbitkan oleh Pascasarjana. (lampiran 3). 5. Halaman Tim Penguji tesis/disertasi yang diterbit- kan oleh Pascasarjana. (lampiran 4 ) 6. Halaman Persetujuan Pembimbing/ Promotor. (lampiran 5) 7. Halaman Persembahan (jika perlu). 8. Halaman pedoman transliterasi. 9. Abstrak tesis/disertasi (dicetak tiga bahasa, Indonesia, Arab, dan Inggris), disahkan oleh Lembaga Bahasa UIN Suska Riau. Abstrak dibuat tidak lebih dari 250 kata dan diketik dengan jarak 1 (satu) spasi, dengan huruf Times New Roman. Isinya meliputi uraian sing-kat tentang : a. Judul tesis atau disertasi. b. Masalah dan latar belakang, c. Tujuan Penelitian
  • 29. 18 d. Metode penelitian e. Temuan/Kesimpulan penelitian 10. Kata Pengantar. 11. Daftar Isi. 12. Daftar Tabel. 13. Daftar Gambar. Setiap gambar diberi nomor, keterangan yang menjelaskan apa isi dari gambar, kemudian dari mana gambar itu diambil. B. Bagian Isi Tesis dan Disertasi Tidak ada peraturan yang tetap atau baku berapa banyak bab dalam satu tesis atau disertasi. Jumlah bab dalam disertasi ditentukan muatan seberapa banyak aspek yang perlu ditulis dalam disertasi itu. Sebagai contoh sistematika tulisan adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dri : A. Latar Belakang Masalah B. Permasalahan 1. Identifikasi masalah 2. Batasan Masalah 3. Rumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penelitian D. Sistematika Penulisan BAB II : Kerangka Teoritis A. Landasan Teori B. Hipotesis
  • 30. 19 C. Tinjauan Kepustakaan (Penelitian yang Relevan) BAB III : Metode Penelitian A. Populasi dan Sample B. Jenis Data C. Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data BAB IV : Pembahasan dan Hasil (adalah uraian secara luas dan mendalam tentang isi tesis disertasi. (Kata “ pembahasan dan hasil” boleh diganti dengan kalimat lain yang mencerminkan intisari tesis atau disertasi BAB V : Kesimpulan, dan saran A. Kesimpulan. B. Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
  • 31. 20 BAB IV TATA TULIS DAN KODE ETIK A. Bahasa Umumnya karya tulis ilmiah di lingkungan Program Pascasarjana UIN Suska Riau ditulis dalam bahasa Indonesia. Pengecualian diberikan untuk Program Studi Tadris Bahasa Arab dan Tadris Bahasa Inggris, di mana mahasiswa sangat dianjurkan menggunakan bahasa Arab atau Inggris. Pengecualian yang serupa juga diberikan kepada mahasiswa yang atas permintaannya sendiri ingin menulis karya ilmiah dalam salah satu dari dua bahasa ini, dan permintaan tersebut dikabulkan oleh pihak yang berwenang. Apapun kenyataannya, bahasa yang digunakan dalam suatu naskah harus mengikuti kaedah bahasa tersebut dalam penulisannya, dilakukan secara baik dan benar, bebas dari kesalahan penulisan ejaan, dan bersih dari plagiat. Program Pascasarjana UIN Suska Riau sangat serius dalam perkara ini, dan menetap-kan bahwa kesalahan bahasa yang ditolerir hanya sebanyak 20% dari keseluruhan isi tulisan, sedangkan karya tulis yang terbukti plagiat dapat mengakibatkan pembatalan kelulusan: 1. Nilai mata kuliah; 2. Proposal tesis atau disertasi; 3. Hasil penelitian disertasi;
  • 32. 21 4. Kelulusan tesis atau disertasi; dan bahkan 5. Pencabutan gelar akademik yang sudah terlanjur diberikan. Menyikapi hal tersebut, maka kepada setiap mahasiswa dianjurkan untuk mengedit dan mem-proof reading naskah karya tulis yang telah selesai dikerjakannya. Di tangan seorang editor, kesalahan-kesalahan tata huruf, tata bahasa, tanda- tanda baca, gaya bahasa, dan bahkan ketidakrunutan isi yang mengganggu kenyamanan membaca dapat diperbaiki sehingga naskah bisa mengkomunikasi-kan isinya dengan pembaca secara baik dan jelas. Di tangan seorang proof-reader pula, maka dia akan memeriksa kebenaran ejaan dan transliterasi, konsistensi gaya bahasa, keakuratan penomoran halaman, ketepatan judul bab dan pecahan-pecahannya, kesesuaian judul dengan tabel, gambar dan ilustrasi yang terdapat dalam naskah. Jika naskah memuat istilah asing yang tidak dikenal dalam bahasa tulisan yang digunakan, maka istilah tersebut harus: 1. Dicetak miring (italic); 2. Ditransliterasi, yaitu memberi tanda diakritik khusus pada huruf-huruf Latin tertentu—bahasa. Indonesia mengguna- kan abjad Latin sebagai media penulis-an—secara begitu saja tidak dapat mewakili bunyi huruf asli yang terdapat pada istilah asing tersebut, seperti yang lazim dijumpai
  • 33. 22 pada huruf-huruf yang digunakan dalam bahasa Arab, Persia, Turki atau Urdu; dan 3. Diikuti dengan terjemahannya yang diletakkan dalam dua tanda kurung. Namun demikian perlu diketahui bahwa ketiga langkah tersebut tidak perlu diikuti jika istilah asing yang dimaksud sudah diadopsi ke dalam bahasa yang digunakan sebagai media penulisan naskah ilmiah. Contoh, kata ‘haram’ yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah adopsi dari kata ‫حرام‬ dalam bahasa Arab. Sejatinya, ketika disalin ke abjad latin, penulisan-nya harus dicetak miring dan diberi tanda diakritik khusus, yaitu ḥarām. Akan tetapi karena sudah diadopsi ke bahasa Indonesia, maka kata ini cukup ditulis ‘haram’, bukan ‘ḥarām’. Kata-kata yang sama juga diberlakukan terhadap berbagai kata dari bahasa-bahasa lain, termasuk bahasa daerah, yang sudah diadopsi ke bahasa Indonesia. Kata-kata seperti program, studi, ekonomi, teologi, relijious, sosial, dan jurnal yang diadospi dari bahasa Inggris, serta kata roti dari India atau kata gadang dari bahasa Minangkabau, misalnya, tidak perlu dicetak miring dan/atau ditransliterasikan lagi. Untuk mengetahui apakah suatu kata sudah diadopsi ke dalam bahasa yang digunakan sebagai bahasa penulisan naskah, mahasiswa hendaknya memeriksa keberadaan kata itu dalam kamus-kamus yang diakui oleh masyarakat pengguna bahasa tersebut. Contohnya adalah Kamus Besar Bahasa
  • 34. 23 Indonesia (KBBI) untuk bahasa Indonesia, al-Munjid untuk bahasa Arab, atau Oxford Dictionary untuk bahasa Inggris. Untuk KBBI, mahasiswa bisa mengakses atau mengunduhnya dari situ-situs berikut: 1. http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ 2. http://ebsoft.web.id Penggunaan pokok dan anak kalimat, pema-kaian kata sambung, dan pemilihan kata yang tepat untuk maksud yang diinginkan juga harus dipasti-kan baik dan benar. Untuk itu, selain dari kamus, mahasiswa hendaknya juga menguasai tata bahasa dari bahasa yang digunakannya. Penggunaan ter- minologi keilmuan tertentu juga mesti disesuaikan dengan konteksnya, sehingga pembaca terhindar dari kesalahfahaman. B. Ejaan Penulisan ejaan harus dipastikan benar dan digunakan secara konsisten hingga ke akhir tulisan. Ejaan kata yang diadopsi dari bahasa asing harus mengikuti ejaan pada bahasa yang diguna-kan dalam penulisan karya ilmiah. Satu-satunya cara yang tepat dan bisa dipertanggungjawabkan untuk mengetahui ejaan suatu kata adalah dengan merujuknya pada kamus-kamus bahasa. Contoh:  Darma  Dharma  Rasul  Rosul
  • 35. 24  Salat  Shalat; solat  Saksama  Seksama C. Jenis Huruf Gunakan hanya jenis huruf berikut ini untuk semua karya tulis akademis: 1. Times New Roman untuk bahasa Indonesia dan Inggris; 2. Traditional Arabic untuk bahasa Arab. D. Ukuran Huruf Ikuti ketentuan berikut dalam menentukan ukuran besar huruf: 1. Halaman sampul: a. Judul tulisan : Ukuran 16 b. Selebihnya : Ukuran 12 atau 14 (pilih satu) 2. Halaman isi: a. Judul bab : Ukuran 14 b. Pecahan judul : Ukuran 12 c. Isi : Ukuran 12 d. Tabel/figur : Judul : Ukuran 12 Isi : Ukuran 12 atau 10 (pilih satu dan gunakan secara konsisten untuk semua tabel e. Catatan kaki : Ukuran 10 f. Selebihnya : Ukuran 12
  • 36. 25 E. Tulisan Cetak Miring Apa sajakah kata yang dicetak miring? Ikuti ketentuan- ketentuan berikut: 1. Setiap kosa kata yang tidak terdapat dalam perbendaharaan kata pada bahasa yang digunakan untuk menulis naskah; 2. Judul buku; 3. Nama jurnal, majalah atau koran; 4. Kata-kata tertentu yang diberi penekanan khusus; 5. Header dan footer. F. Tulisan Cetak Tebal ( Bold) Semua judul bab dan pecahan-pecahannya harus dicetak tebal. Selain dari dicetak miring, kata-kata yang diberi penekanan khusus juga bisa dicetak tebal. Akan tetapi demi keseragaman, maka kata-kata tersebut cukup dicetak miring saja, bukan dicetak tebal. G. Tulisan Bergaris Bawah Penggunaan garis bawah pada suatu kata atau kumpulan beberapa kata diterapkan pada naskah yang ditulis mengguna- kan mesin ketik. Akan tetapi sejak komputer menggantikan kedudukan mesin ketik, maka penggunaan garis bawah diganti dengan cetak miring. Oleh karena itu, jika mahasiswa
  • 37. 26 menggunakan mesin ketik (tidak diperkenankan kecuali dalam keadaan terpaksa), maka semua yang berlaku pada kaedah pengguna-an cetak miring juga berlaku pada tulisan yang digarisbawah. H. Spasi Spasi adalah jarak, yang dalam kaitannya dengan buku Manual ini adalah jarak antara huruf cetak atau antara baris tulisan. Biasanya jarak antara huruf cetak diletakkan pada posisi normal, dan sesekali, dalam keadaan memaksa, bisa diperbesar (expanded) atau diperkecil (condensed). Untuk jarak antara baris kalimat yang terdapat dalam tulisan, maka spasi mengikuti ketentuan berikut: A. Gunakan 1 spasi (1.0) untuk tulisan:  Teks dalam Ucapan Terima Kasih;  Judul pada Daftar Isi/Tabel/Figur/ Gambar/Peta/Kasus (pisahkan antarentri dengan 1 spasi);  Abstraksi dan isinya;  Kutipan langsung (diinden sebanyak 12mm dari kiri dan kanan);  Daftar Rujukan dan Daftar Kepustakaan (pisahkan antarentri dengan 1 spasi);  Daftar Glosari (pisahkan antarentri dengan 1 spasi);  Daftar Indeks;  Lampiran;
  • 38. 27 B. Gunakan 2 spasi (2.0) untuk:  Baris teks ke baris teks berikutnya;  Paragraf ke paragraf berikutnya;  Teks ke urutan-teks-bernomor;  Teks dalam urutan-teks-bernomor;  Semua pecahan judul baaf pertama ; C. Gunakan 3 spasi (3.0) untuk tulisan:  Dari judul bab ke paragraf pertama;  Dari baris terakhir dari suatu paragraf ke semua pecahan judul bab; Baris terakhir pada suatu halaman harus memuat sedikitnya dua baris tulisan. Jika karena satu dan lain hal baris terakhir tersebut hanya bisa memuat satu baris tulisan, maka penulis harus memindahkan tulisan yang satu baris itu ke halaman berikutnya. Jika pemindahan tersebut mengakibatkan jarak antara baris teks terakhir dengan bagian bawah halaman lebih dari 4 spasi, maka penulis perlu menambah beberapa kata atau kalimat pada paragraf tersebut sehingga jaraknya menjadi lebih pendek. I. Judul Pada suatu karya tulis ilmiah terdiri atas beberapa tingkat. Jika panjang judul lebih dari satu baris, maka antara baris pertama dan berikutnya ditulis dalam jarak 1 spasi.
  • 39. 28 Teknis penulisan judul dan pecahan-pecahannya adalah sebagai berikut: 1. Judul bab (tingkat 1): ukuran huruf 14, cetak tebal, posisi tengah margin, dan HURUF BESAR; 2. Judul sub-bab (tingkat 2): ukuran huruf 12, cetak tebal, posisi kiri margin, dan HURUF BESAR. 3. Judul sub-sub-bab (tingkat 3): ukuran huruf 12, cetak tebal, posisi kiri margin, dan Huruf Besar untuk Setiap Huruf yang Terdapat di Awal Kata. 4. Judul sub-sub-sub-bab (tingkat 4): ukuran huruf 12, cetak miring, posisi kiri margin, dan Huruf Besar untuk Setiap Huruf yang Terdapat di Awal Kata. 5. Judul sub-sub-sub-sub-bab (tingkat 5): ukuran huruf 12, cetak miring dan garis-bawah, posisi kiri margin, dan Huruf Besar untuk Setiap Huruf yang Terdapat di Awal Kata. Di atas disebutkan bahwa judul yang penulisan-nya lebih dari satu baris harus ditulis dalam jarak 1 spasi antar setiap baris. Namun demikian, judul yang panjangnya dua baris harus diperpendek menjadi satu baris ketika ditampilkan di Daftar Isi.
  • 40. 29 J. Paragraf Atau Alinea Satu paragraf atau alinea terdiri atas beberapa kumpulan kalimat yang berkaitan antara satu lain. Disebut juga dengan karangan pendek, paragraf merupakan wadah penuangan ide atau pemikiran penulis yang membentuk suatu topik tau tema pembicaraan. Kumpulan kalimat tersebut di atas terdiri atas empat (4) bentuk, yaitu kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Oleh karena itu, maka dalam satu (1) paragraf sedikitnya terdiri atas 3 atau 4 kalimat. Perlu diketahui bahwa baris pertama pada paragraf pertama yang terdapat setelah judul bab dan pecahan- pecahannya ditulis sejajar (justified) ke samping kiri margin, sedangkan baris pertama pada paragraf-paragraf berikutnya harus di-indent ke tengah sebanyak 1.2 cm (12 mm). Supaya konsisten, aturlah tab yang terdapat dalam dialog box paragraf sehingga jarak tidak kurang atau lebih dari yang telah ditentukan. K. Tabel Tabel harus akurat dan mudah dibaca. Perhatikan spasi, besar huruf, pengaturan judul, dan penempatan tabel agar sesuai dengan isi tulisan. Tabel digunakan sebagai tambahan infor-masi bagi teks, dan oleh karena itu selayaknya ditempatkan langsung setelah teks yang terkait.
  • 41. 30 Tabel diberi nomor urut, diletakkan di tengah margin, dan diberi judul di bawahnya. Nomor urut tabel menggunakan angka arab, bukan angka romawi, dan harus sesuai dengan nomor bab. Tabel pertama pada bab kedua, misalnya, ditulis dengan “Tabel 2.1”, di mana angka 2 merujuk pada nomor bab dan angka 1 pada nomor urut tabel dalam bab tersebut. Perhatikan juga bahwa antara nomor bab dan nomor tabel harus diberi tanda titik (.), sedangkan nomor urut tabel dibiarkan begitu saja, tanpa tanda titik (.) atau tanda-tanda baca lainnya. Jika tabel pada bab kedua lebih dari satu, maka yang berubah hanya nomor urut tabel, bukan angka yang menunjukkan bab tempat tabel itu berada. Contohnya adalah “Tabel 2.2”, “Tabel 2.3”, “Tabel 2.4” dan seterusnya. Tabel yang tidak bisa dimuat secara utuh dalam satu halaman harus disambung pada hala-man berikutnya. Di atas sambungan tabel tersebut dicantumkan nomor urut tabel, tanda titik dua (:), dan kata “Sambungan” seperti di bawah ini: Tabel 2.2: Sambungan Jika suatu tabel disebut atau dirujuk dalam tulisan, maka itu dilakukan dengan cara menyebut-kan nomor tabelnya saja. Perhatikan contoh perujukan atau penyebutan tabel berikut ini: Tabel 2.2
  • 42. 31 Jumlah Penduduk  Seperti yang terlihat pada tabel 2.2 di atas, ...  ... (lihat tabel 2.2 pada bab 2).  Seperti yang terlihat pada tabel tentang tabel “Jumlah Penduduk”...  ... (lihat tabel 2:2 “Jumlah Penduduk”)... Selain Halaman Motto (disebut juga dengan Halaman Kutipan) dan Halaman Persembahan (disebut juga dengan Halaman Dedikasi), maka setiap halaman pada naskah harus diberi nomor, baik dengan angka romawi kecil (seperti i, ii, dan iii) maupun dengan angka arab (seperti 1, 2, dan 3). Angka romawi dipakai untuk penomoran semua halaman sebelum “Bab I: Pendahuluan”. Sebaliknya, angka arab dipakai untuk penomoran semua halaman dari “Bab I: Pendahuluan” hingga ke akhir naskah, seperti halaman terakhir “Daftar Riwayat Hidup”. Nomor harus diletakkan di tengah-tengah halaman bagian bawah dalam batas margin yang telah disebutkan sebelumnya. Karena margin bawah adalah 3.0 cm, maka nomor halaman harus ditulis 1.3 cm dari bawah. Perlu juga dicermati, bahwa nomor halaman tidak boleh diikuti dengan tanda kurang atau titik, dan juga tidak boleh dicetak miring, tebal, atau digarisbawah. Selain dari itu, nomor halaman tidak perlu dicantumkan pada setiap halaman yang memuat bagian
  • 43. 32 pertama dari suatu judul besar (bukan pecahan judul). Makanya, halaman 1 untuk “Bab I: Pendahuluan” tidak perlu dimuat, sedangkan halaman berikutnya langsung diberi angka 2 sebagai nomor halamannya. Berikut adalah halaman-halaman dengan judul besar yang dihitung tetapi tidak perlu dicantumkan nomor halamannya: - Cobver luar - Cover dalam - Pengesahan Penguji - Pengesahan Pembimbing - Motto L. Panjang Naskah Panjang-pendeknya naskah makalah, tesis atau disertasi tidak diukur berdasarkan jumlah halaman. Di Program Pascasarjana UIN Suska Riau, hal ini ditentukan berdasarkan jumlah kata berikut ini: i. Naskah makalah perkuliahan berkisar antara 2750 s.d. 4125 kata; ii. Proposal tesis/disertasi berkisar antara 2750 s.d. 4125 kata; iii. Makalah untuk seminar hasil penelitian berkisar antara 7000 s.d. 10000 kata; iv. Tesis berkisar antara 150.000 s.d. 250.000 kata; dan
  • 44. 33 v. Disertasi berkisar antara 250.000 s.d. 300.000 kata. M. Format Penomoran Halaman - Penomoran halaman untuk proposal dan tesis/disertasi sebagai berikut: a. Bagian awal: mulai dari halaman cover dalam sampai dengan daftar gambar menggunakan angka Romawi kecil (i,ii,iii, dst.). b. Bagian isi: bab pendahuluan sampai dengan bab penutup menggunakan angka latin (1, 2, 3, dst.); c. Bagian akhir: daftar lampiran sampai dengan curricullum vitae menggunakan Angka Arab. Besar di setiap judul lampiran, dan diberi nomor halaman dengan Angka latin mulai dari halaman 1 Lampiran I sampai halaman terakhir untuk semua lampiran. vi. Letak nomor halaman diatur sebagai berikut: a. Nomor halaman setiap judul bab diletakkan di bawah bagian tengah. b. Nomor halaman setelah awal bab diletakkan di atas bagian kanan. N. Penulisan Bab, Subbab dan Sub-sub bab a. Penulisan nomor bab harus menggunakan angka Romawi: I, II, III, dan seterusnya; sedangkan setiap subbab ditulis dengan huruf besar: A, B, C, dan seterusnya. Penulisan subbab-subbab menggunakan angka latin : 1, 2, 3, dan seterusnya. Jika masih ada pemecahan maka digunakan huruf abjad kecil: a, b, c,
  • 45. 34 dan seterusnya. Pemecahan selanjutnya digunakan angka yang diberi tanda kurung tutup tanpa diberi titik di belakangnya: 1), 2), 3), dan seterusnya. Selanjut- nya, jika masih ada, digunakan abjad yang diberi tanda kurung tutup tanpa diberi titik di belakangnya: a), b), c) dan seterusnya. Selanjutnya, secara berurut sebagai berikut: angka yang diletakkan dalam kurung buka dan tutup tanpa titik di belakangnya (1), (2), (3), dan seterusnya; kemudian huruf kecil yang diletakkan dalam kurung buka dan tutup tanpa titik dibelakang- nya (a),(b),(c), danseterusnya. Jika masih terdapat rincian lagi, digunakan kata-kata; pertama, kedua dan seterusnya yang dicetak miring. b. Nomor dan judul bab ditulis secara simetris atau rata tengah, jarak pengetikan bab dengan judul subbab 4 spasi, sedangkan jarak antara judul subbab dengan kalimat di bawahnya 2 spasi. Huruf pertama judul subbab dan subsubbab dan seterusnya diketik dengan huruf besar. O. Jenis Penulisan Kutipan 1. Tata cara penulisan kutipan mencakup tiga hal, yaitu kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka. 2. Kutipan dipergunakan untuk memperjelas, meleng- kapi bahan-bahan dan memperkuat uraian atau argumen sejauh yang diperlukan oleh penulis. 3. Antara kutipan satu dengan kutipan lainnya diselingi dengan paparan atau analisis peneliti.
  • 46. 35 4. Sumber kutipan dapat diperoleh melalui tulisan maupun hasil wawancara, observasi serta angket, dan sumber bacaan lainnya, dengan menyebutkan sumber. 5. Kutipan dibedakan menjadi dua macam, yaitu: kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. 6. Penomoran kutipan ditentukan sebagai berikut: a. Setiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan, bukan di belakang nama pengarang yang dikutip atau kalimat pengantar kutipan. b. Nomor kutipan dibuat secara menyeluruh dan berurutan 7. Kutipan hadis harus diambil dari kitab hadis (kutub al-tis’ah) P. Penyusunan Tabel dan Gambar 1. Tabel ditulis secara berurutan Setiap tabel diberi nomor di sebelah Setiap table diberi judul Setiap tabel harus ada sumber. 2. Gambar dapat berbentuk skema atau diagram dan ditulis secara berurutan.
  • 47. 36 Q. Kode Etik Kejujuran dan sikap terbuka penulis dalam penulisan tesis/disertasi dengan menunjukkan sumber data/informasi/ analisis yang dikutip. Hal ini hendaknya dilakukan secara jelas, lugas dan jauh dari segala bentuk plagiasi. Tanggung jawab penulis untuk mempertahan- kan keaslian, keabsahan, dan kesesuaian format maupun muatan dalam laporan penelitiannya.
  • 48. 37 BAB V PEDOMAN PENULISAN FOOTNOTE A. Fungsi Catatan Kaki atau Footnote Footnote disebut juga catatan kaki dan ber- fungsi sebagai berikut: 1. Memberikan informasi tentang sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtisar. Sumber informasi ini dapat berupa buku, majalah, kamus, ensiklopedi, dokumen maupun hasil wawancara. Hal ini untuk membuktikan validitas dari pernyataan yang dikutip. 2. Memberikan tambahan informasi, komentar atau penjelasan terkait dengan istilah/idiom/terminologi yang tidak dapat dijelaskan dalam body teks, atau seandainya dijelaskan dapat mengganggu konstruk atau struktur kalimat. B. Cara Pengetikan Footnote 1. Pengetikan dimulai ketukan ketujuh dari garis teks. Kalau dalam 1 (satu) nomor footnote lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya sejajar dengan margin biasa, dengan jarak satu spasi. 2. Antara satu footnote dengan footnote lainnya dalam halaman yang sama diberi jarak satu spasi. Jarak baris akhir dari suatu footnote dengan tepi kertas bagian bawah adalah 3 cm.
  • 49. 38 3. Setiap footnote diberi nomor urut dari awal sampai dengan akhir tesis atau disertasi, bukan perbab. Biasanya nomor footnote adalah otomatis 4. Dalam penulisan footnote, nama pengarang ditulis lengkap tanpa gelar. C. Contoh Footnote 1. Al-Quran Untuk mengutip al-Quran penulis cukup memberi nomor kutipan pada ayat pertama dalam tesis atau disertasi. Dan seterusnya tuliskan ayat, kemudian terjemahan di bawah, lalu nama surat dan ayat. Contoh. Semua ayat dalam disertasi ini dikutip dari Tim Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Tafsir. (Pekanbaru : UIN Press, 1991). Lembaga Al-Kitab Indonesia, Al-Kitab. (Jakarta: Lembaga AlKitab Indonesia, 2004), hlm. 54. 2. Kitab Hadis 3 Muhammad bin Isa Al-Tirmidzi, Sunan Al- Tirmidzi. (Beirut: Dar Ihya at-Turats al-‘Arabi, t.t), hlm. 67. 3. Buku dengan Penulis Satu Orang 4 Ahmad Darmadji, Madrasah Barudi Era Global, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009), hlm. 42.
  • 50. 39 4. Buku dengan Penulis 2-4 orang 6 Amir Mu’allim dan Yusdani, Ijtihad Suatu Kontroversi antara Teori dan Fungsi, cet. I, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1997), hlm.8. 5. Penulis Lebih dari Empat Orang 7 Asmuni M. Thaher, dkk. Pribumisasi Hukum Islam: Pembacaan Kontemporer di Indonesia, (Yogyakarta: Program Doktor Hukum Islam FIAI UII, 2012), hlm. 365. 6. Penyusun adalah Editor 8 Nurcholis Madjid (ed.), Khazanah Intelektual Islam, Yayasan Obor, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm.30. 7. Penyusun adalah Penghimpun 9 Chidir Ali, (Pengh.), Yurisprudensi Hukum Perdata Islam di Indonesia, Cet.1, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1979), hlm.63. 8. Penyusun adalah Suatu Perhimpunan, Lembaga, Panitia atau Tim 10 Badan Kerjasama Pondok Pesantren Jawa Barat, Fatwa Lengkap Tentang Porkas, Cet. 1, (Jakarta:PustakaPanjimas,1986),hlm.7.
  • 51. 40 9. Tanpa NamaPenyusun 11 Anoname, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Edisi Revisi tahun 2006. (Jakarta: CV. Bangun Persada, 2006), hlm.42. 10. Buku Terjemahan 12 Al-Syafi’ī, Ar-Risālah, alih bahasa Ahmadie Thoha, Cet. 1 (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1985), hlm. 25. 11. Terjemahan dari Terjemahan 13 Malik bin Nabi, Fenomena al-Quran, diterjemahkan dari terjemahan Arab oleh Saleh Mahfoed, Cet. I, (Bandung: Al-Ma’arif, 1983), hlm. 163. 12. Buku Saduran 14 Lili Rosyidi (penyadur), Filsafat Hukum: Apakah Hukum Itu?, Cet.1, (Bandung: CV Remaja Karya, 1984), hlm. 46. 13. Dicetak pada Margin Buku Lain 15 Al-Wah ̣idi, “al-Wajiz fīTafsīr al-Qur’ān al-‘Azīz”,Dicetak pada bagian pinggir Nawawīal- Jawī , at-Tafsīr al-Munī r līMa’ālim/alMusfir ‘an Wirjuh Mah ̣ āsin at-Ta’wī l, (Tafsir Marah Labid), (Bandung: Al-Ma’arif,t.t.),II:392.
  • 52. 41 14. Dicetak Bersama Buku Lain 16 Al-Banāni, “Hasyiyah al-‘Allāmah al- Banā ni ‘alāSyarh al-Jalā l”, dicetak bersama al- Jalā l, Syar ḥ al-Jalāl ‘alā Matn Jam’ al-Jawāmi’ (Kairo: Isāal-Bābi al-Ḥalābi, t.t.), I: 120. 15. Terbit dalam Dua Versi 17 Oveuroes, Overroes’ Commentary on Plato’s Republic, teks Ibrani dan terjemahan Inggeris oleh E.L.J. Rosenthal, (Cambridge: Cambridge University Press, 1966), hlm.208. 16. Menjadi Bagian atau Bab Buku Lain 18 Hamzah Fansuri, “Ṣarb al-‘Āsyikī n”, diedit dalam S.M.N. al Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri, (Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970), hlm. 279. 17. Rujukan Berupa Himpunan Artikel 19 Nouloud Kassim Naif-Belkacem, “Konsep Keadilan Sosial dalam Islam”, dalam Altaf Ganhar (ed.) Tantangan Islam, alih bahasa Anas Mahjuddin, Cet. 1, (Bandung: Pustaka, 1982), hlm. 154.
  • 53. 42 18. Rujukan Berupa Ensiklopedi dan Kamus 20 Beatrice Edgel, “Conception.” dalam James Hastings (ed.) Encyclopedia of Religion and Ethics, (New York: Charles Schribner’s Son, 1979), III: 796-797. 19. Rujukan Khusus Kitab Hadis 21 Ibnu Ḥajar, Fatḥ al-Bārī bi Syarḥ al- Bukhārī, “Bāb Al-Mi’rā j”, (Mesir: Musṭ afāal- Bābi al-Ḥalabi wa Aulāduh, 1959 M/1378 H), VII: 201 dst. Hadis Sahih, Riwayat Bukhā rīdari Mālik Ibnu Ṣ a’ṣa’ah. 20. Rujukan dari Program CD 22 Sahih Bukhari, dalam Mausuah al-Hadis al-Nabawiy al-Sayrif al-Sihahwaas-Sunan wa al- Masanid, Diproduk oleh Mauqiu Ruhi al-Islam. 21. Rujukan Majalah, Surat Kabar, Jurnal dan yang Semacamnya a. Dengan Nama Penulis 23 Gatot S. Dewa Broto, “Demokrasi dan Olimpiade Korea Selatan”, Kedaulatan Rakyat, No. 112, Tahun XLIII (19 Januari 1988), hlm. 8, kolom 8. b. Tanpa nama penulis 23 “KUHP yang Baru Harus Beri Kepastian Hukum” Kedaulatan Rakyat, 114, Tahun XLIII (23 Januari 1988), hlm. 8, kolom 8.
  • 54. 43 22. Disertasi, Tesis dan Lain Sebagainya 24 Hujair AH. Sanaky, “Pemikiran Pemba- ruan Pendidikan Islam Menuju Masyarakat Madani Indonesia”, Disertasi Doktor, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012,hlm.55. 23. Makalah 25 Mhd. Halkis, “Reposisi Agama, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi di Era Generasi ke Lima” makalah disampaikan pada Panel Seminar Nasional Integrasi Ilmu, Agama dan Teknologi, diselenggarakan oleh Program Pascasarjana UIN Sulthan Syarif Kasim Riau di Pekanbaru, 21 Mei 2016, hlm. 10. 24. Internet 26 Muhammad, “Ekonomi Islami: Redefi- nisi Sistem, Ilmu dan Metodologi”, dikutip dari http://www.master.islamic.uii.ac.id/artikel108/ pada hari Sabtu tanggal 20 April 2013 jam 13.09 WIB. 25. Manuskrip 27 Undang-Undang Palembang, Berg col. No. 146, Perpustakaan Universitas Leiden, fol. No.3.
  • 55. 44 26. Dokumen atau Surat 28 Surat K.F. Holle kepada Gubernur Jendral, 20 September 1890, dalam Bundel Beslit Rahasia 18 Oktober 1890 No. I. 27. Pidato Apabila mengutip pidato, harus disebutkan dalam catatan kaki acara dan tanggal pidatonya. Contoh: Menurut Menteri Agama, pengiriman tenaga dosen IAIN ke luar negeri itu tujuannya untuk memperdalam metodologi ilmiah. 29 Pidato disampaikan dalam acara Briefing dengan Jajaran Kanwil Depag Riau dan UIN, tanggal 1 Februari 2010. 28. Wawancara “...Menurut Syarif Zubaidah, Nikah Siri sah menurut kitab fikih, namun tidak sah menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan... 30 Wawancara dengan Syarif Zubaidah di Pekanbaru, tanggal 10 Mei 2013. 29. Observasi Data hasil observasi dicatat dalam catatan kaki sebagai berikut: a. Nama kegiatan yang observasi; b. Obyek dan tempat yang diobservasi; c. Tanggal observasi. Contoh:
  • 56. 45 31 Observasi kehidupan orang Sampan di Pulau Buluh, 10 Maret 2009. 30. Mengutip Ulang dari Satu Sumber a. Berturut-turut, apabila mengutip ulang sumber yang dikutip terakhir (tanpa diselangi oleh sumber lain), maka dalam catatan kaki harus menulis: ibid., jika halamannya berbeda, maka mahasiswa menulis Ibid., diikuti kata hlm. Contoh: 32 M. Syarif Ahmad, Fikrah al-Qanūn aṭ Ṭabī ’i ‘inda al-Muslimīn, Dirāsah Muqāranah (Iraq: Ar-Rāsyid līan-Nasyr,1980), hlm.153. 33 Ibid. 34 Ibid., hlm.185. Kata ibid. adalah singkatan dari ibidem (berasal dari bahasa Latin) yang artinya “pada tempat yang sama”. Ibid dipakai bila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan sumber sebelumnya tanpa diselingi sumber lain- nya. Jika kutipan tersebut berasal dari halaman dan sumber yang sama maka dipakai ibid. saja. Jika sumber sama tetapi halaman berbeda maka dipakai ibid. dengan menyebut nomor halaman- nya. b. Diselangi Oleh Sumber Lain Apabila kutip ulang itu dilakukan terhadap sumber yang berbeda dengan yang dikutip terakhir, maka dalam
  • 57. 46 catatan kaki ditulis nama penulis dan satu kata dari judul buku yang dikutip (disingkat). 36 Imam Syafi’ie, Konsep, hlm. 56. 31. Pengarang Mempunyai Lebih dari Satu Karya Kutipan dari satu pengarang yang sama tapi bukunya berbeda, maka catatan kakinya : a. Nama pengarang itu (atau ditulis “Idem”); b.Nama buku atau tulisan yang berbeda; c. Seterusnya sama dengan kutipan awal. Contoh: 37 Noel J. Coulson, Hukum Islam dalam Perspektif Sejarah, alih bahasa Hamid Ahmad, Cet. 1 (Jakarta: P3M, 1987), hlm. 26. 38 Coulson, Idem : Succession in the Moslem Family, (Cambridge : Cambridge University Press, 1971), hlm. 40.
  • 58. 47 BAB VI PENULISAN DAFTAR KEPUSTAKAAN Daftar Pustaka atau bibliografi adalah semua referensi yang dirujuk dalam penulisan tesis/ disertasi. Daftar Pustaka sebagai judul diketik dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah sehingga jarak dari margin kiri dan margin kanan seimbang. Daftar referensi yang dicantumkan dalam daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan pada nama penulis. Jika tidak ada nama pengarang atau lembaga yang menerbitkan, maka didasarkan pada judul yang diurut secara alfabetis. Penulisan daftar pustaka tidak diberi nomor urut. Catatan kuliah tidak dapat dijadikan sebagai sumber referensi. Cara penulisan daftar pustaka baris pertama sesuai margin kiri, dan penulisan baris kedua dan seterusnya dimulai dari ketukan ke tujuh. A. Buku sebagai Sumber Acuan Urutan penyebutan keterangan tentang buku adalah sebagai berikut: 1. Nama penulis, apabila lebih dari satu kata maka penulisannya dibalik, kecuali untuk nama China. Penulisan nama pengarang tanpa mencantumkan gelar akademik atau kesarjanaan; 2. Judul buku dicetak miring; 3. Tempat terbit; 4. Nama penerbit.
  • 59. 48 5. Tahun terbit Contoh: Darmadji, Ahmad, Madrasah Barudi Era Global. Yogyakarta, : Safiria Insania Press, 1999. Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Edisi 2). Jakarta: Erlangga 2010. Fuad Hasan dan Koentjaraningrat, Beberapa Asas Metodologi Ilmiah, dalam Koentjaraningrat (ed.), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia, 1997. Jika penulis lebih dari satu orang sampai 4 orang, contoh: Mu’allim, Amir, Yusdani. Ijtihad dan Legislasi Muslim Kontemporer. Yogyakarta : UII Press 2004. Jika penulis lebih dar 4 orang, maka yang ditulis adalah nama penulis pertama yang dibalik kemudian ditambah kata dkk. atau et. al., contoh: Thaher M., Asmuni, dkk. Pribumisasi Hukum Islam: Pembacaan Kontemporer di Indonesia. Yogyakarta, 2012.
  • 60. 49 B. Jurnal, Majalah, Koran Harian Unsur-unsur beserta urutannya yang perlu disebut-kan di dalam daftar pustaka ialah sebagai berikut: 1. Nama penulis, apabila lebih dari satu kata maka penulisannya dibalik, kecuali untuk nama China. Penulisan nama pengarang tanpa mencantumkan gelar akademik atau kesarjanaan; 3. Tahun terbit; 4. Judul artikel di antara tanda kutip; 5. NamaJurnaldicetakmiring; 6. Tahun terbitan keberapa (kalau ada); 7. Nomor Jurnal/Edisi/volume atau bulan terbit; 8. Tempat terbit dan Penerbit. Husni Thamrin “Eko-Religio-Culture suatu Alternatif Pengelolaan Lingkungan”. Al-Fikra, Jurnal Pascasarjana Vol. XV, No. 1 ,Januari- Agustus 2016. Pekanbaru: Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Syarif Kasim Riau. C. Website Unsur-unsur beserta urutannya yang perlu di- sebutkan di dalam daftar pustaka ialah sebagai berikut: 1. Nama penulis, apabila lebih dari satu kata maka penulisannya dibalik, kecuali untuk nama China.
  • 61. 50 Penulisan nama pengarang tanpa mencantumkan gelar akademik atau kesarjanaan; 2. Judul tulisan di antara tanda kutip; 3. Dalam alamat website; 4. Diakses hari, tanggal, pukul. Tabrani. ZAAl-Asyhi. “Bara Menjelang Pilkada” dalam http://master.islamic. uii.ac.id /indeks .php/Artikel/Bara-JelangPilkada.html diakses pada Jum’at, 19 April 2013, pukul 15:40 WIB. D. E-book dan Jurnal Online Contoh: Hermans,B. Desperately Seeking: Helping Handsand HumanTouch, (online), dalam http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.h tm, 2000 , diakses padatanggal25Juli2008. E. Majalah sebagai Sumber Acuan Contoh: Suprapto, RigaAdiwoso.“ Perubahan Sosialdan Perkembangan Bahasa ”. Prisma XVIII (1), Jakarta, 1989.
  • 62. 51 F. Surat Kabar sebagai Sumber Acuan Contoh: Tabah,Anton.1989.“Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan Hukum”, dalam Suara Pembaharuan, 1 September 1989. Jakarta. G. Antologi sebagai Sumber Acuan Contoh: Kartodirdjo, Sartono, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”, dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-Metode Penelitian Masya- rakat. Jakarta: Gramedia 1977. Krammers.J.W. “Georgraphy and Commerce”, dalam Thomas Arnold dan Afred Guillame (Ed.). The Legacy of Islam. London: Oxford University Press 1931.
  • 63. 52 BAB VII TAMPILAN 1. Kertas Ukuran, kualitas dan warna kertas yang dipakai untuk karya tulis akademis adalah sebagai berikut: Ukuran : A4 (21.0 cm x 29.7 cm) Kualitas : Kertas bebas acid 80 gram Warna : Putih 2. Alat Tulis Semua naskah ditulis dengan komputer program Word. 3. Alat Cetak Naskah bisa dicetak menggunakan semua jenis mesin printer, baik bublejet printer mau-pun laser printer. Namun demikian perlu ditegaskan bahwa semua nas-kah tesis dan diser-tasi yang akan diserahkan sebagai dokumentasi perpustakaan harus dicetak mengguna-kan mesin laser printer. 4. Margin Tulisan, tabel, figur, grafik dan lain sebagainya yang ada pada lembaran naskah ditulis dalam batas-batas margin berikut ini:
  • 64. 53 Kiri (left) : 3.8 cm Atas (top) : 2.5 cm Kanan (right) : 2.5 cm Bawah (bottom): 3.0 cm Ketentuan yang sama juga berlaku untuk naskah yang ditulis melintang (landscape) atau menggunakan ukuran kertas yang lebih besar dari A4. 5. Penggunaan Gambar Gambar (termasuk foto peta lokasi atau peta daerah), potongan koran, potongan majalah dan sejenisnya yang hendak dimasukkan dalam tulisan harus di-scan terlebih dahulu dan dimuat dalam batas margin yang telah disebutkan di atas. Setiap gambar berhakcipta yang dimuat dalam naskah harus sudah terlebih dahulu mendapat izin pemuatan dari pihak yang berwenang, dan harus disebutkan sumbernya. 6. Penggunaan Kaset atau CD Rekaman suara (seperti wawancara, ceramah dan pidato), slide, dan/atau filem yang menyertai suatu naskah harus dimuat dalam kaset atau CD. Dalam hal ini, informasi tentang identitas penulis, judul dan jenis naskah, nama prodi, nama “Program Pascasarjana UIN Suska Riau”, dan tanggal penyerahan kaset atau CD tersebut harus ditulis di secarik kertas dan ditempel di badan kaset atau CD, dan disebutkan dalam Daftar Isi. Pastikan bahwa kualitas suara, slide, gambar atau filem jelas dan tajam.
  • 65. 54 7. Penggunaan Warna Semua gambar sebagaimana tersebut pada nomor 1.5 di atas, termasuk peta dan grafik, bisa ditampil-kan dalam naskah sesuai dengan warna aslinya. Penggunaan warna untuk bagian- bagian yang lain harus dengan izin tertulis dari Ketua Program Studi. 8. Penggunaan Bahan Fotokopi Bahan-bahan fotokopi yang tidak mungkin ditulis ulang namun penting untuk dimuat dalam naskah harus ditampilkan secara jelas dan tajam. Bahan-bahan tersebut diberi nomor halaman sesuai dengan urutan halaman naskah, dan dimuat dalam naskah sesuai dengan batas margin yang telah disebutkan sebelum-nya (lihat nomor 1.4). 9. Perbaikan Naskah Suatu naskah yang oleh dosen, pembimbing (promotor/ ko-prom0tor) atau tim penilai/ penguji disarankan untuk diperbaiki hendaknya benar-benar diperbaiki, dan penulisannya disesuaikan dengan teknis penulisan yang telah ditetapkan dalam buku Manual ini. Naskah untuk Seminar Proposal, Ujian Skripsi, Ujian Tesis, Ujian Komprehensif, Seminar Hasil Penelitian, Ujian Tertutup dan Ujian Terbuka Disertasi hendaknya diserahkan dalam keadaan bersih, jelas, dan bebas dari coretan atau tip-exx.
  • 66. 55 10. Penjilidan Sesuaikan penjilidan naskah dengan ketentuan berikut: 1. Jilid biasa (lembaran plastik untuk sampul depan, dan kertas karton untuk sampul belakang): a. Naskah proposal tesis; b. Naskah proposal disertasi; c. Naskah makalah ujian kualifikasi; d. Naskah makalah seminar hasil penelitian; e. Naskah makalah perkuliahan. Catatan: Sampul untuk naskah pada huruf a s/d d berwarna hijau, sedangkan sampul naskah untuk huruf e berwarna selain hijau dan maroon. 2. Jilid hard cover berwarna merah tua (maroon) untuk tesis dan disertasi yang akan diserahkan sebagai dokumentasi perpustakaan. Perlu diketahui bahwa pada punggung jilid hard cover tersebut di atas dicantumkan beberapa informasi berikut: 1. Nama penulis: Ditulis pada centimeter ke 3 dari atas, dan tidak boleh lebih dari 8 cm. Jika nama terlalu panjang sehingga penulisannya melebihi batas tersebut, maka tampilan nama harus diperpendek. Pertimbangkan cara-cara berikut: 2. a. Tampilkan satu atau dua potongan nama. Contoh: Muhammad Valiyyul Haqq  Valiyyul Haqq
  • 67. 56 Fathimah Az-Zahra’  Fathimah Muhammad ‘Abdur-Rahman  ‘Abdur-Rahman b. Jadikan huruf pertama pada satu atau dua potongan nama sebagai singkatan, dan tampilkan potongan lainnya secara utuh. Contoh: Muhammad Valiyyul Haqq  M. Valiyyul Haqq Muhammad ‘Abdur-Rahman M.‘Abdur- Rahman 1. Program pendidikan, yaitu S2 atau S3, pada centimeter ke 10 dari atas; 2. Tahun kelulusan pada centimeter ke 12 dari atas; 3. Kata “PASCASARJANA” ditulis pada centimeter ke 15 dari atas; 4. Kata “UIN SUSKA RIAU” ditulis pada centimeter ke 20 dari atas. Perlu diperhatikan bahwa naskah tesis dan disertasi yang akan diujikan untuk seminar proposal, ujian seminar hasil, dan ujian tertutup tidak perlu dijilid. Yang perlu dijilid lux naskah final yang akan diuji dalam ujian terbuka.
  • 68. 57 BAB VIII PEDOMAN TRANSLITERASI Penggunaan Transliterasi adalah mengacu SKB Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan Nomor 0543 b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988. Kalau penulis meng- gunakan transliterasi lain juga dibolehkan. Yang penting penulis betul-betul menggunakan pedoman secara konsisten. Transliterasi, sebagaimana dijelaskan dalam KBBI, adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam praktiknya, penyalinan ini kadang-kadang diikuti dengan menambahkan tanda diakritik khusus pada suatu abjad, sehingga si pembaca mengetahui bahwa abjad tersebut merujuk pada abjad yang digunakan dalam abjad bahasa yang disalin. Dengan cara ini si pembaca dapat terhindar dari kesalahpahaman. Kata ‫ه‬ ‫ـ‬ ‫ج‬ ‫ـ‬ ‫ر‬ dan ‫حجر‬ , misalnya, jika disalin secara begitu saja ke dalam abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia akan menjadi hajara. Ini mem-bingungkan karena huruf pertama pada kedua kata tersebut menjadikan makna keduanya berbeda antara satu sama lain, yaitu berimigrasi untuk ‫هـجـر‬ dan melarang untuk ‫حـجـر‬. Pertayaannya, bagai-mana caranya kedua kosa kata bahasa Arab itu disalin secara baik dan benar ke dalam naskah yang
  • 69. 58 meng-gunakan abjad Latin sebagai media penulisannya jika huruf ‫هـ‬ dan ‫ح‬ yang terdapat di awal kedua katanya sama- sama ditulis dengan abjad h ? Inilah alasannya mengapa transliterasi menjadi sangat penting, terutama dalam suatu karya tulis ilmiah. Transliterasi juga berguna dalam memisahkan potongan kata atau membedakan vokal yang panjang dari yang pendek. Perhatikan kejanggalan pada salinan beberapa kalimat berikut ini: SALINAN YANG SERING DIJUMPAI ِ ‫ان‬ َ ‫ط‬ْ‫ي‬ َّ ‫الش‬ َ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ِ‫اهلل‬ِ‫ب‬ ُ ‫ذ‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ع‬ َ ‫أ‬ ِ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ج‬َّ ‫الر‬ Bismillaahirrahmaanirrahiim ِ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ح‬َّ ‫الر‬ ِ ‫من‬ ْ ‫ح‬َّ ‫الر‬ ِ‫هللا‬ ِ ‫م‬ ْ ‫س‬ِ‫ب‬ shodaqallahul‘azhim ِ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ظ‬ َ‫لع‬ ْ ‫ا‬ ُ‫هللا‬ َ ‫ق‬ َ ‫د‬ َ ‫ص‬ Jika menggunakan transliterasi, maka salinan kalimat- kalimat tersebut di atas akan menjadi seperti yang di bawah ini: SALINAN YANG BENAR KOSA KATA ARAB a‘ūdzu billāh min al-syaiṭān (al-syayṭān) al-rajīm ِ ‫ان‬ َ ‫ط‬ْ‫ي‬ َّ ‫الش‬ َ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ِ‫اهلل‬ِ‫ب‬ ُ ‫ذ‬ ْ ‫و‬ ُ ‫ع‬ َ ‫أ‬ ِ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ج‬َّ ‫الر‬ bismillāh al-raḥmān al- raḥīm ِ ‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ح‬َّ ‫الر‬ ِ ‫من‬ ْ ‫ح‬َّ ‫الر‬ ِ‫هللا‬ ِ ‫م‬ ْ ‫س‬ِ‫ب‬
  • 70. 59 A. Daftar Transliterasi Abjad Arab Berikut adalah daftar transliterasi abjad Arab ke abjad Latin berikut ini: ‫ء‬ = ` ‫د‬ = d ‫ض‬ = ḍ ‫ك‬ = k ‫ب‬ = b ‫ذ‬ = dz ‫ط‬ = ṭ ‫ل‬ = l ‫ت‬ = t ‫ر‬ = r ‫ظ‬ = ẓ ‫م‬ = m ‫ث‬ = ts ‫ز‬ = z ‫ع‬ = ‘ ‫ن‬ = n ‫ج‬ = j ‫س‬ = s ‫غ‬ = gh ‫و‬ = w ‫ح‬ = ḥ ‫ش‬ = sy ‫ف‬ = f ‫ه‬ = h ‫خ‬ = kh ‫ص‬ = ṣ ‫ق‬ = q ‫ي‬ = y J. Huruf Hamzah Huruf hamzaḧ yang terdapat di tengah dan di akhir kata harus ditransliterasikan, sedangkan yang di awal kata atau setelah huruf alif-lām cukup ditulis dengan huruf a.
  • 71. 60 Perhatikan contoh-contoh berikut ini: TRANSLITERASI KATA SALAH BENAR raaytu atau ra‘aytu ra’aytu ‫ْت‬‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ bada‘a bada’a َ‫أ‬َ‫د‬َ‫ب‬ ’as’ilaḧ as’ilaḧ ُ ‫ة‬ َ ‫ل‬ِ‫ئ‬ ْ ‫س‬ َ ‫أ‬ ’insān insān ‫ان‬ َ ‫س‬ ْ ‫ِن‬ ‫ا‬ K. Huruf ’Ayn Transliterasi huruf hamzaḧ dan ‘ayn sama-sama dibuat dengan mencantumkan tanda kutip satu. Per-bedaannya adalah transliterasi huruf hamzaḧ meng-gunakan tanda kutip satu yang menghadap ke kiri (’), sedangkan huruf ‘ayn memakai tanda kutip satu yang menghadap ke kanan (‘). Dalam penulisannya, setiap kali tanda kutip satu ini diletakkan di awal kata, maka posisinya pasti akan menghadap ke kanan, yaitu ‘ (transliterasi untuk huruf ‘ayn). Sebaliknya, jika dicantumkan di tengah kata, maka posisinya pasti akan menghadap ke kiri, yaitu ’ (transliterasi huruf hamzaḧ). Permasalahan terletak pada ketika seseorng hendak mentransliterasikan huruf ‘ayn yang terdapat di tengah suatu
  • 72. 61 kata. Berdasarkan keterangan di atas, jika tanda kutip satu tersebut diketik secara begitu saja, maka hasilnya adalah transliterasi huruf hamzaḧ, bukan ‘ayn. Lalu, bagaimana cara menuliskan kata transliterasi huruf ‘ayn yang terdapat di tengah kata? Menyikapi hal tersebut, maka caranya adalah sebagai berikut: 1. Beri spasi setelah menuliskan huruf yang datang sebelum huruf ‘ayn; 2. Ketikkan tanda kutip satu dan sisa huruf pada kata tersebut; 3. Hapus spasi sehingga tanda kutip satu tertarik mundur ke belakang dan menyatu dengan huruf- huruf yang terdapat sebelumnya. Perhatikan contoh terebut di bawah ini: TRANSLITERASI KATA SALAH BENAR ’araḍ ‘araḍ ‫ض‬َ ‫ر‬ َ ‫ع‬ ba’īd ba‘īd ‫د‬ْ‫ي‬ ِ ‫ع‬َ‫ب‬ al-ma’mal al-ma‘mal ُ‫ل‬ َ‫م‬ ْ‫ع‬ َ‫ـم‬‫ل‬‫ا‬ al-’ayn bi al- ayn al-‘ayn bi al- ‘ayn ِ ‫ن‬ ْ ‫ي‬ َ‫ع‬ ْ ‫ال‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ ْ ‫ي‬ َ‫ـع‬‫ل‬‫ا‬
  • 73. 62 L. Huruf wāw dan yā’ Sukūn Setelah Huruf Bervokal Fathaḧ TRANSLITERASI BENAR SALAH BENAR ṣaum ṣawm ُ‫م‬ ْ ‫و‬ َ ‫ص‬ saufa sawfa َ ‫ف‬ ْ ‫و‬ َ ‫س‬ al-mauḍū‘ al-mawḍū‘ ُ ‫ع‬ْ ‫و‬ ُ ‫ض‬ ْ ‫و‬ َ‫ـم‬‫ل‬ ْ ‫ا‬ ‘alaikum ‘alaykum ْ ‫م‬ ُ ‫ك‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬ َ ‫ع‬ mail mayl ‫ل‬ْ‫ي‬ َ‫م‬ al-bait al-bayt ُ ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ـب‬‫ل‬ ْ ‫ا‬ Terdapat 2 (dua) opsi terkait transliterasi huruf wāw dan yā’ sukūn (mati) yang datang setelah huruf bervokal/berbaris di atas (fatḥaḧ), yaitu ditulis dengan huruf w atau u dan huruf y atau i. Namun demikian dan demi keseragaman, di Pascasarjana UIN Suska Riau transliterasinya bahwa dengan huruf w dan y, bukan dengan huruf u atau i . Perhatikan contoh- contoh berikut ini: Kosa kata : ‫م‬ ْ‫و‬‫ص‬ْ‫ع‬َ‫م‬ Transliterasi :Ma Ma ‘ṣūm  Ma‘ṣūm Beri spasi setelah huruf a
  • 74. 63 M.Vokal Huruf Terakhir yang Ditulis Semestinya Vokal huruf terakhir pada kata-kata atau huruf-huruf berikut ini hendaknya ditulis sebagaimana adanya, baik bervokal pendek maupun panjang. Maksudnya, jika huruf tersebut bervokal fatḥaḧ (baris di atas), maka hendaknya ditulis dengan a atau ā ; kalau bervokal tanwīn (berbaris di depan), ditulis dengan u atau ū ; dan kalau bervokal kasraḧ (berbaris di bawah), ditulis dengan i atau ī . Kata-kata atau huruf-huruf tersebut adalah: 1. Kata kerja (fi‘l), seperti ، ‫ا‬ ْ‫و‬‫َل‬‫خ‬َ‫د‬ ، َ‫ال‬َ‫خ‬َ‫د‬ ، َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ ، ْ‫ل‬‫ْخ‬‫د‬‫ا‬ dan sebagainya; 2. Kata ganti, yaitu ‫ا‬َ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ، ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ ، ‫ا‬َ‫م‬‫ه‬ ، ْ‫م‬‫ه‬ ، َّ‫ن‬‫ه‬ ، ِ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ، 3. Kata milik, yaitu ، ِ‫ه‬‫ـ‬ ،‫ا‬َ‫ه‬‫ـ‬ ، ‫ا‬َ‫م‬‫ـ‬‫ـه‬ ، ْ‫م‬‫ــه‬ ، َّ‫ن‬‫ـه‬ ، ِ‫ـك‬ ، ‫ا‬َ‫م‬‫ك‬، ‫ـه‬ dan sebagainya; 4. Kata-kata tertentu. Seperti ، َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ، َّ‫ب‬‫ر‬ dan sebagainya; 5. Kata penunjuk, yaitu seperti ‫هذ‬ 6. Huruf Jarr, seperti ‫الى‬ Perhatikan contoh-contoh berikut ini: TRANSLITERASI KATA SALAH BENAR ra’ayt ra’aytu ُ ‫ت‬ْ‫ي‬ َ ‫أ‬َ ‫ر‬ idzhabn idzhabna َ‫ن‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ه‬ ْ ‫ذ‬ِ‫ا‬
  • 75. 64 an anā ‫ا‬ َ ‫ن‬ َ ‫أ‬ ant anta َ ‫ت‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬ naḥn naḥnu ُ ‫ن‬ ْ ‫ـح‬ َ ‫ن‬ baytuk baytuka َ ‫ك‬ ُ ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‘ind ‘inda َ ‫د‬ ْ ‫ن‬ ِ ‫ع‬ hayts haytsu ُ ‫ث‬ْ‫ي‬ َ ‫ح‬ dzālik dzālika َ ‫ك‬ِ‫ل‬ َ ‫ذ‬ tilk tilka َ ‫ك‬ ْ ‫ل‬ِ‫ت‬ fawq fawqa َ ‫ق‬ ْ ‫و‬ َ ‫ف‬ taḥt taḥta َ ‫ت‬ ْ ‫ح‬ َ ‫ت‬ N. Huruf Tā’ Marbūṭaḧ Huruf tā’ marbūṭaḧ (‫)ة‬ ditransliterasi dengan ḧ, yaitu huruf h yang diberi tanda titik dua di atasnya. Perhatikan contoh-contoh berikut ini: TRANSLITERASI KATA SALAH BENAR al-kurah al-kuraḧ َ ‫ة‬َ ‫ر‬ ُ ‫الك‬ al-sabburat al-sabbūraḧ ُ ‫ة‬َ ‫ر‬ ْ ‫و‬ُّ‫ب‬ َ ‫الس‬ lī kurat al-qadam lī kuraḧ al- qadam ِ ‫م‬ َ ‫د‬ َ ‫لق‬ ْ ‫ا‬ ُ ‫ة‬َ ‫ر‬ ُ ‫ك‬ ِ ‫ِل‬
  • 76. 65 inna khayr zīnat al-dunyā inna khayr zīnaḧ al-dunyā ِ‫ة‬ َ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ ‫ز‬ َ ْ ‫ي‬ َ ‫خ‬ َّ ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ْ ‫ن‬ ُّ ‫الد‬ al- sayyārat bayḍā’-un al-sayyāraḧ bayḍā’-un ُ ‫ة‬ َ ‫ار‬َّ‫ي‬ َّ ‫الس‬ ‫اء‬ َ ‫ض‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ Cara penulisan yang seperti ini juga berlaku untuk semua huruf tā’ marbūṭaḧ yang terdapat di akhir kata muḍāf dan muḍāf ilayhi seperti yang tergambar dari contoh-contoh di bawah ini: Jika diperhatikan dengan saksama, ketetapan trans- literasi untuk huruf tā’ marbūṭaḧ di atas cukup berbeda dari yang dikenal dalam sistem National Library of Congress, Amerika, yang terkesan agak rumit, terutama bagi penulis yang tidak mengetahui tata bahasa Arab. Seperti yang bisa dilihat di atas, hilangnya tanda huruf tā’ marbūṭaḧ pada kata al-kura atau munculnya huruf t pada kata kura dalam kalimat lī kurat al-qadam sangat membi- ngungkan. Peristiwa ini tidak akan terjadi jika setiap huruf tā’ marbūṭaḧ ditulis dengan simbol ḧ, baik pada kata yang berdiri sendiri maupun tidak. Alasannya, setiap melihat ḧ pembaca dapat langsung mengetahui bahwa maksudnya adalah huruf tā’ marbūṭaḧ pada (‫)ة‬.
  • 77. 66 O. Vokal, panjang dan diftong Berbeda dari bahasa Indonesia, bahasa Arab mengenal bacaan pendek dan panjang. Ketika ditransliterasikan, huruf dengan bacaan vokal pendek ditulis seperti lazimnya penulisan vokal dalam bahasa Indonesia, sedangkan huruf bacaan vokal panjang ditulis sesuai dengan kaedah di bawah ini: VOKAL YANG DIBACA PANJANG Ā dan ā = ‫ـــــ‬َ‫ـــــ‬ + ‫ا‬ Ī dan ī = ‫ـــــ‬ِ‫ـ‬‫ــــ‬ + ‫ي‬ Ū dan ū = ‫ـــــ‬ُ‫ـ‬‫ــــ‬ + ‫و‬ syāhid = ُ‫د‬ِ‫ه‬‫َا‬‫ش‬ sāqiṭ = ُ‫ط‬ِ‫ق‬‫ا‬َ‫س‬ salām = ِ‫م‬َ‫ال‬َ‫س‬ ḥarīṣ = ُ‫ص‬‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ح‬ ḥabībī = ‫ـى‬ِ‫ب‬‫ـ‬‫ي‬ِ‫ب‬َ‫ح‬ Sīraḧ = ِ‫ة‬َ‫ر‬‫ي‬ِ‫س‬ rumūz = ‫ا‬ً‫ز‬‫و‬ُ‫م‬ُ‫ر‬ faqālū = ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ layaqūlūna = ‫ـ‬َ‫ي‬‫ـ‬َ‫ل‬ ‫ليلي‬ َ‫ن‬‫ـو‬ُ‫ل‬‫ـو‬ُ‫ق‬
  • 78. 67 P. Alīf Lām Al-Ta‘Rīf Alīf lām al-ta‘rīf ( -- ‫ل‬ْ‫ا‬ + - ) adalah huruf alīf dan lām yang ditambahkan di awal suatu kata. Bahasa Arab mengenal dua bentuk alīf lām al-ta‘rīf, yaitu syamsiyyaḧ dan qamariyyaḧ. Alīf lām syamsiyyah adalah huruf alīf dan lām yang diikuti oleh salah satu dari huruf-huruf berikut: ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ظ‬ ‫ط‬ ‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫ث‬ Sedangkan alīf lām qamariyyaḧ adalah huruf alīf dan lām yang diiringi oleh satu di antara huruf-huruf ini: ‫ي‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫خ‬ ‫ح‬ ‫ج‬ ‫ب‬ ‫ء‬ Berikut adalah tata cara penulisan alīf lām al-taʿrīf, baik syamsiyyaḧ maupun qamariyyaḧ: al + tanda kurang (-) + kata yang mengikutinya (semuanya ditulis tanpa spasi) Perhatikan beberapa contoh alif lam qamariyyaḧ: al-qāri‘aḧ = ِ‫ة‬َ‫ع‬ ِ ‫ار‬َ‫ق‬‫ل‬‫ا‬ al-kursī = ‫ي‬ِ‫س‬‫ر‬ُ‫ك‬‫ل‬‫ا‬ al-bāb = ُ‫اب‬َ‫ب‬‫ل‬‫ا‬
  • 79. 68 Beberapa contoh alif lam syamsiah : Q. Lafal Allāh Lafal Allah yang digunakan dalam bahasa Indonesia tidak perlu ditransliterasi menjadi Allāh. Contoh: BENAR SALAH Dia berdoa kepada Allah Dia berdoa kepada Allāh Allah adalah Tuhan yang Maha Pengasih Allāh adalah Tuhan yang Maha Pengasih Sebaliknya, lafal Allah yang terdapat pada judul tulisan berbahasa Arab, nama penulis Arab dan kutipan langsung berbahasa Arab yang dimuat dalam naskah karya tulis ilmiah harus ditransliterasikan menjadi Allāh. al-jihād = ُ‫د‬‫ا‬َ‫ه‬ ِ‫لج‬‫ا‬ al-sā‘aḧ = ُ‫ة‬َ‫ع‬‫َّا‬‫س‬‫ال‬ al-sya‘r = َ‫ر‬‫ع‬َّ‫ش‬‫ال‬ al-ṣalāḧ = ِ‫ة‬َ‫ال‬‫ـ‬َّ‫ص‬‫ال‬ al-tawbaḧ = ُ‫ة‬َ‫ب‬‫و‬َّ‫ت‬‫الـ‬
  • 80. 69 Perhatikan contoh-contoh berikut: BENAR SALAH Kutipan Langsung Perspektif al- Tirmidzī tentang walī Allāh ḥaqqan... Perspektif al- Tirmidzī tentang walī Allah ḥaqqan ... Judul Tulisan Dalam bukunya yang berjudul al- Da‘waḧ ilā Allāh dikatakan bahwa... Dalam bukunya yang berjudul al- Da‘waḧ ilā Allah dikatakan, bahwa... Nama Penulis Arab ‘Abd Allāh al- Syāfi‘ī berpendapat... ‘Abd Allah al- Syāfi‘ī berpendapat... Walaupun secara umum lafal Allāh ditulis terpisah, akan tetapi ada kalanya di mana kata ini digabungkan dengan kata yang datang sebelumnya. Perhatkan contoh-contoh berikut: TRANSLITERASI KATA SALAH BENAR li Allāh lillāh ِ‫لل‬ bismi Allāh bismillāh ِ‫للا‬ ِ‫م‬‫س‬ِ‫ب‬ wa Allāh wallāhi َ‫و‬ ِ‫للا‬ ta Allāh tallāhi ِ‫لل‬‫ا‬َ‫ت‬ bi Allāh billāh ِ‫لل‬‫ا‬ِ‫ب‬
  • 81. 70 Artinya, selain dari kata-kata tersebut, lafal Allāh ditulis sebagaimana lazimnya seperti beberapa contoh berikut ini: TRANSLITERASI KATA SALAH BENAR kitābAllāh kitāb Allāh ِ‫للا‬ ُ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ kitābullāh ‘alāAllāh ‘alā Allāh ِ‫للا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‘alāllāh wa‘dAllāh wa‘d Allāh ِ‫للا‬ َ‫د‬‫ع‬ َ‫و‬ wa‘duAllāh arsalaAllāhu rusulahu arsala Allāhu rusulahu ُ‫للا‬ َ‫ل‬َ‫س‬‫ر‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫س‬ُ‫ر‬ arsalallāhu rusulahu
  • 82. 71 R. KATA ‫ابن‬ DAN ‫بن‬ Kedua kata ‫ابن‬ dan ‫بن‬ ditulis dengan ibn. Contoh: TRANSLITERASI KATA Ibn Sīnā ‫سينا‬ ‫ابن‬ Ibn ‘Arabī ‫عرب‬ ‫ابن‬ ‘Umar ibn al-Khaṭṭāb ‫اب‬ ّ ‫الخط‬ ‫بن‬‫عمر‬ ‘Alī ibn Abī Ṭālib ‫طالب‬ ‫أب‬ ‫بن‬ ‫عىل‬
  • 83. BAB VIII P E N U T U P Dengan diberlakukannya pedoman ini semua ketentuan yang bertentangan dengan ketentuan yang ada dalam pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur secara tersendiri. Ditetapkan di : PEKANBARU Pada tanggal : 25 Juni 2021 Direktur, Prof. Dr. Afrizal M., MA NIP. 19591015 1989031001 72
  • 84. 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 : Contoh Lembar Sampul & Halaman Judul (Kulit Luar ) PERAN AYAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (kajian Tafsir Tematik) TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Magister Hukum (MH) pada Program Studi Hukum Islam Konsentrasi Tafsir Hadis 3 barkos font 14 3 barkos font 14 ............................ NIM: …………… 6 barkos font 14 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 1441 / 2020 Font 14 Fo nt 16 Font 24 Font 14 1414 Font 14
  • 85. 74 Lampiran 2 : Contoh Lembar Sampul & Halaman Judul (Kulit Dalam) PEMIKIRAN RIFYAL KA’BAH TENTANG TRANSFORMASI HUKUM KELUARGA DI INDONESIA DISERTASI 1 barkos font 14 pt. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor (Dr) dalam Ilmu Hukum Keluarga 3 barkos font 14 pt. 3 barkos font 14 pt. ............................... NIM: …………….. PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 1441 / 2020 Font 16 Font 14 6 barkos font 14 pt. Font 24 Font 14 Font 14
  • 86. 75 Lampiran 3 : Contoh surat Pernyataan SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : …………………………. NIM : ………………………… Tempat/Tgl. Lahir : ………………………… Program Studi : Pendidikan Agama Islam Konsentrasi : menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis/Disertasi yang saya tulis dengan judul: “…………………………” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister/ Doktor pada Program Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau, adalah hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu yang terdapat di Tesis ini, yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian Tesis/Disertasi ini bukan hasil karya saya sendiri, atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan Gelar Akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pekanbaru, …………………. 2021 …………………………… MateraiRp . 6.000
  • 87. 76 NIM. ……………………. Lampiran 4 : Contoh Lembar Pengesahan Penguji II (dibuat oleh Pascasarjana) KOP PENGESAHAN TESIS Nomor: …….. Un.04/PPs/PP.00.9/2021 Tesis berjudul : “……………………………………”, yang ditulis oleh Sdr/i. …………… NIM. …………… telah diuji pada tanggal ………… . TIM MUNAQASYAH Ketua/ Penguji I Nama Prof…….. …………………….. Tanggal Sekretaris/Penguji II Dr. ……………… .................................. Tanggal : Penguji III ………………….. .................................. Tanggal : Penguji II ……………………. ................................. Tanggal :
  • 88. 77 Lampiran 5 : Contoh Lembar Pengesahan Penguji II (dibuat oleh Pascasarjana) PERSETUJUAN TIM PENGUJI SIDANG UJIAN TERTUTUP Disertasi yang berjudul “………………………………” yang ditulis oleh Sdr. ……………. NIM ………….. Program …………….telah diuji pada Ujian Tertutup pada tanggal ……………….. dan dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang Ujian Terbuka (Ujian Promosi Doktor) pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. TIM PENGUJI : Ketua I / co. Promotor ……………………… --------------------------- Tanggal : Sekretaris / Penguji II ……………………. --------------------------- Tanggal : Penguji Eksternal/ Penguji II ………………..... ..............--------------- Tanggal : Penguji IV …………………. --------------------------- Tanggal : Penguji V ………………… -------------------------- Tanggal : Penguji VI
  • 89. 78 ……………….. --------------------------- Tanggal : Lampiran 6 :Contoh Pengesahan seminar hasil (dibuat oleh mahasiswa) PERSETUJUAN TIM PENGUJI SEMINAR HASIL DISERTASI Disertasi yang berjudul “………………………..” yang ditulis oleh Sdr. ……………….. NIM. ……….. Program Studi ………………. pada seminar hasil disertasi pada tanggal ……………. 2016 dan dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang Ujian Tertutup pada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. TIM PENGUJI : Penguji I/ Ketua ……………………….. ------------------------------- Tanggal : Penguji II/ Sekretaris ………………………… ------------------------------- Tanggal : Penguji III ………………………. ------------------------------- Tanggal : Penguji IV …………………….. ------------------------------- Tanggal : Penguji V …………………….. ------------------------------ Tanggal :
  • 90. 79 Lampiran 7 :Contoh Pengesahan Ujian Terbuka/promosi (dibuat oleh Pascasarjana) KOP PENGESAHAN Nomor: Un.04/PPs/PP.00.9/2020 Disertasi berjudul : “ ………………..”, yang ditulis oleh Sdr. ....................... NIM. .................... telah diujikan pada ujian Promosi/Terbuka pada tanggal ........................ TIM PENGUJI Penguji I/ Ketua ……………………….. …………………… Penguji II/ Sekretaris .................................. …………………… Penguji III ………………………. …………………… Penguji IV ................................ …………………… Penguji V ................................... …………………… Penguji VI ……………………….. …………………… Penguji V ................................. …………………… Pekanbaru, 20 MENGETAHUI Direktur,
  • 91. 80 …………………………………….. NIP. ........................................... Lampiran 8 : Contoh Lembar Nota Dinas Pembimbing I Perihal : Tesis An…………….. KepadaYth : Direktur Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau di - Pekanbaru Assalamu’alaikumWrWb Setelah melakukan bimbingan terhadap isi Tesis saudara : Nama : ………………….. NIM : ………………….. Program Pendidikan : Strata Dua Prodi : .......................... Kosentrasi : ............................ Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji, dalam sidang ujian Tesis Pascasarjana UIN Suska Riau dalam waktu yang telah ditentukan. Demikian saya sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Pekanbaru, 20 Pembimbing I …………………….. N IP. .....................
  • 92. 81 Lampiran 9 Contoh Lembar persetujuan Pembimbing II Perihal : Tesis An…………….. KepadaYth : Direktur Pascasarjana UIN Sultan SyarifKasim Riau di - Pekanbaru Assalamu’alaikumWrWb Setelah melakukan bimbingan terhadap isi Tesis/ Disertasi saudara : Nama : ………………….. NIM : ………………….. Program Pendidikan : Strata Dua Prodi : .................... Kosentrasi : ........................... Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan diberikan penilaian, dalam sidang ujian Tesis Pascasarjana UIN Suska Riau. Demikian kami sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Pekanbaru, 20 Pembimbing II ……………………………… NIP. ………………………... Lampiran 10 : Contoh Lembar persetujuan Promotor dan co-promotor
  • 93. 82 Perihal : Disertasi An…………….. KepadaYth : Direktur Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau di - Pekanbaru Assalamu’alaikumWrWb Setelah melakukan bimbingan terhadap isi Disertasi saudara : Nama : ………………….. NIM : ………………….. Program Pendidikan : Strata Tiga Prodi : ....................... Maka dengan ini dapat disetujui untuk diuji dan sidang ujian Seminar Hasil /Tertutup/ Terbuka Pascasarjana UIN Suska Riau. Demikian kami sampaikan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Pekanbaru, 20 Promotor, ……………………………… NIP. ………………………...
  • 94. 83 Lampiran 11 : Contoh Lembar Biodata Penulis BIODATA PENULIS Nama : ..................................................... Tempat/Tgl. Lahir : ..................................................... Pekerjaan : ..................................................... AlamatRumah : ..................................................... ....................................................... No.Telp/HP : ..................................................... Nama Orang Tua : ………………………(Ayah) ………………………. (Ibu) NamaIsteri : ..................................................... NamaAnak : 1. ................................................. 2. ................................................. RIWAYAT PENDIDIKAN: SD………………... : .................. Lulus Tahun………. SLTP…………….. : .................. Lulus Tahun………. SLTA……………. : .................. Lulus Tahun………. (S.1)……………… : .................. Lulus Tahun………. (S.2)……………… : .................. Lulus Tahun………. RIWAYAT PEKERJAAN a. ……….. b. ………. c. dst. PENGALAMAN ORGANISASI
  • 95. 84 1. ……….. 2. ………. 3. dst. KARYA ILMIAH 1. ……….. 2. ………. 3. dst. HAKI 1. 2. 3. dst
  • 96. 85 Lampiran 12 : Contoh Lembar Contoh format dan ukuran halaman dan penulisan (Kertas HVS Kuarto / A4s ) LAMPIRAN TESIS 3 cm 3,8cm 3 cm 3 cm 3 cm 3,8 cm 3 cm 3 cm BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ………………………………………………………………………….………… ……………………… B. Permasalahan 1. IdentifikasiMasalah …………………………………………………………………………… ……………………… 2. BatasanMasalah …………………………………………………………………………… ……………………… 3. RumusanMasalah C. TujuandanKegunaan D. ………dst.
  • 97. 86 Lampiran 13 : Contoh Lembar daftar isi 4. CAVER 5. NOTA DINAS PEMBIMBING I 6. NOTA DINAS PEMBIMBING II 7. PERSETUJUAN KETUA PRODI 8. SURAT PERNYATAAN 9. KATA PENGANTAR 10. DAFTAR ISI 11. DAFTAR TABEL (KALAU ADA) 12. DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA) 13. DAFTAR SINGKATAN (KALAU ADA) 14. PEDOMAN TRANSLITERASI 15. ABSTRAK 3 BAHASA BAB I – V (ISI 120) 1. DAFTAR PUSTAKA 2. INSTRUMEN PENELITIAN 3. TOEFL 4. TOAFL 5. SURAT RISET 6. KARTU KONTROL BIMBINGAN TESIS 7. KARTU KONTROL MENGIKUTI UJIAN TESIS 8. BIODATA PENULIS 5 Lembar ASLI Halaman satu romawi di bawah (i, ii, iii)
  • 98. 87 Lampiran 14 : lembaran Cover tesis dan disertasi 1. CAVER 2. PENGESAHAN (KOP PASCASARJANA) 3. PENGESAHAN PENGUJI 4. PENGESAHAN PEMBIMBING 5. PERSETUJUAN KETUA PRODI 6. NOTA DINAS PEMBIMBING I 7. NOTA DINAS PEMBIMBING II 8. SURAT PERNYATAAN 9. KATA PENGANTAR 10. DAFTAR ISI 11. DAFTAR TABEL (KALAU ADA) 12. DAFTAR GAMBAR (KALAU ADA) 13. DAFTAR SINGKATAN (KALAU ADA) 14. PEDOMAN TRANSLITERASI 15. ABSTRAK 3 BAHASA BAB I – V 16. DAFTAR PUSTAKA 17. INSTRUMEN PENELITIAN 18. TOEFL 19. TOAFL 20. SURAT RISET 21. KARTU KONTROL BIMBINGAN TESIS Halaman satu romawi dibawah (i, ii, iii)
  • 99. 88 22. KARTU KONTROL MENGIKUTI UJIAN TESIS Lampiran 15 : Cotoh Membuat daftar Pustaka Halaman Tabel I. 1 ................................................................. ............................................................................. 12 Tabel II. 3................................................................. ............................................................................. 25 Tabel III. 2................................................................ ............................................................................. 43 TabelIV. 5 ................................................................ ............................................................................. 48 Tabel IV. 6 ............................................................... ............................................................................. 50 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar I. 1 ............................................................. ............................................................................. 12 Gambar II. 3 ............................................................ ............................................................................. 25 Gambar III. 2 ........................................................... ............................................................................. 43
  • 100. 89 Gambar IV. 5 ........................................................... ............................................................................. 48 GambarIV. 6 ............................................................ ............................................................................. 50