SlideShare a Scribd company logo
PEDOMAN




   PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU
              BOKAR




        DIREKTORAT MUTU DAN STANDARDISASI
DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
              KEMENTERIAN PERTANIAN
                    TAHUN 2011
DAFTAR ISI


                                                                  Halaman
           KATA PENGANTAR …………………………..                               i

           DAFTAR ISI …………………………………...                               ii
           DAFTAR LAMPIRAN ………………………….                              iii

       I   PENDAHULUAN ………………………….......                             1
  II.      TUJUAN DAN SASARAN …………………….                              2

 III.      RUANG LINGKUP …………………………….                                3
 IV.       ACUAN NORMATIF …………………………..                               3
  V.       ISTILAH DAN DEFINISI ………………….......                       4

 VI.       PERSYARATAN UPPB ……………………….                               5
 VII       PERSYARATAN PENERAPAN JAMINAN
           MUTU BOKAR ……………….........................                6
VIII       PENERBITAN SURAT KETERANGAN
           ASAL – BOKAR (SKA-B) ...............................     14
           LAMPIRAN ……………………………………..




                                         ii
DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran                     Uraian                       Halaman

   1       Contoh AD dan ART UPPB ...................       17
   2       Contoh Format Dokumen Penerapan
           Sistem Jaminan Mutu UPPB ...................     34

   3       I.  Koagulan yang telah diteliti oleh
               Pusat Penelitian   Karet PT Riset
               Perkebunan Nusantara (No surat
               169/RPN/IV/2011) dan
           II. Rekomendasi Bahan Penggumpal
               Lateks dari Pusat Penelitian Karet,
               Balai Penelitian Karet Sembawa,
               Palembang, Sumatera Selatan (Surat
               Nomor : 112/BPS/KHP/IV/2011).
            ………………………………………………                              72
   4       Laporan Penerbitan SKA-B …………….                  74




                               iii
PEDOMAN
     PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU
                BOKAR


I. PENDAHULUAN

Karet merupakan salah satu komoditi pertanian andalan dan
merupakan sumber penerimaan devisa negara Indonesia yang
cukup penting. Sebagai negara penghasil karet terbesar ke dua di
dunia setelah Thailand, produktivitas dan mutu bokar Indonesia
masih belum seperti yang diharapkan.

Dalam     rangka pengembangan mutu bokar telah diterbitkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 38/Permentan/OT.140/8/2008
tanggal 12 Agustus tahun 2008 tentang Pedoman Pengolahan Dan
Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar) yang ditindaklanjuti dengan
Peraturan Menteri    perdagangan No.53/M-DAG /PER /10/2009
tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standar
Indonesia Rubber.

Dalam rangka pelaksanaan kebijakan tersebut perlu pembinaan
pembinaan penerapan jaminan mutu di tingkat UPPB, agar bokar
yang dihasilkan dan diperdagangkan memenuhi standar yang
dipersyaratkan. Bagi UPPB yang telah menerapkan Sistem Jminan
Mutu akan memperoleh nomor register dari Dinas kabupaten/Kota
yang membidangi perkebunan dan selanjutnya UPPB tersebut dapat
menerbitkan Surat Keterangan Asal Bokar (SKA B). Adanya SKA-B
merupakan jaminan bahwa Bokar yang diperdagangkan tersebut
dihasilkan oleh UPPB yang sudah diregistrasi.
Dalam rangka memfasilitasi proses penerapan jaminan mutu Bokar
untuk nilai tambah dan daya saing ekspor maka Ditjen PPHP
Pedoman Jaminan Mutu yang dapat menjadi acuan bagi UPPB
dalam menerapkan Standar Jaminan Mutu.

                               1
dan reviatalisasi perkebunan melalui Gerakan Nasional Perbaikan
mutu Bahan Olahan Karet (Bokar).

Kebijakan tersebut harus ditindaklanjuti dengan pembinaan
penerapan jaminan mutu di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran
Bokar (UPPB) agar bokar yang diperdagangkan memenuhi standar
yang dipersyaratkan. Penerapan sistem jaminan mutu juga bertujuan
untuk menjamin konsistensi mutu bokar dan ketertelusuran asal-usul
produk yang dihasilkan.
Penerapan jaminan mutu produk hasil pertanian adalah sertifikat
jaminan mutu dan atau label yang menyatakan kesesuaian produk
terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain yang
diacu atau keterangan lain dari otoritas yang berwenang yang
menunjukan jaminan mutu produk. Untuk mendapatkan sertifikat
jaminan mutu, UPPB harus menerapkan sistem jaminan mutu agar
mutu bokar memberikan nilai tambah dan daya saing terhadap
produk pertanian.
Dalam rangka memfasilitasi penerapan sistem jaminan mutu pada
UPPB, maka Direktorat Mutu dan Standardisasi, Ditjen Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Pertanian perlu menyusun Pedoman
Penerapan Sistem Jaminan Mutu Bokar Bersih pada UPPB.

II. TUJUAN DAN SASARAN

    1. Tujuan

       Sebagai acuan bagi UPPB dalam menerapkan Sistem
       Jaminan Mutu Bokar agar mampu menghasilkan bokar
       yang bermutu secara konsisten.

    2. Sasaran

       Dalam penerapan sistem jaminan mutu Bokar sasarannya
       adalah : UPPB dan Pembina mutu/penyuluh.




                                2
III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman ini meliputi persyaratan UPPB; persyaratan
penerapan jaminan mutu bokar, penerbitan Surat Keterangan Asal
Bokar (SKA-B).



IV. ACUAN NORMATIF

    1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
       (Lembaran Negara tahun 1984 Nomor 22, Tambahan
       Lembaran Negara Nomor 3274).
    2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan
       (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 85, Tambahan
       Lembaran Negara Nomor 4411).
    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
       Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 125,
       Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).
    4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang
       Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan
       Industri (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 23,
       Tambahan Lembaran Negara 4437).
    5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang
       Standardisasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Tahun
       2000 Nomor 199,Tambahan Lembaran Negara 4020).
    6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
       Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
       Pemerintah     Daerah    Provinsi,  Pemerintah   Daerah
       Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
       Tambahan Lembaran Negara 4737).
    7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
       08/MPP/Kep/5/1986 tentang Standardisasi, Sertifikasi,
       Akreditasi dan Perdagangan jis keputusan Menteri
       Perindustrian dan Perdangan Nomor 384/MPP/Kep/8/1999.
    8. Keputusan Presiden Nomor 187/M       Tahun 2004 tentang
       Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu.

                               3
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005
       tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja
       Departemen Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian
       Nomor 12/Permentan/OT.140/2/2007.
   10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/
       OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha
       Perkebunan.
   11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 58/Permentan
       /OT.140/2/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi
       Nasional di Bidang Pertanian.
   12. Peraturan Menteri Pertanian No.38/Permentan/OT.1401/8
       /2008 tentang Pedoman dan Pengolahan Bahan Olah Karet
       (Bokar).
   13. Peraturan Menteri      perdagangan No.53/M-DAG /PER
       /10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi
       Ekspor Standar Indonesia Rubber.
   14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/ Permentan/ OT.140/
       12/ 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
       Kementerian Pertanian.

V. ISTILAH DAN DEFINISI

  1.   Lateks adalah getah segar berbentuk cair dan berwarna
       putih susu yang keluar dari sadapan pohon karet Hevea
       brasiliensis.
  2.   Bahan olah karet yang selanjutnya disebut BOKAR adalah
       lateks dan atau gumpalan yang dihasilkan pekebun
       kemudian diolah lebih lanjut secara sederhana sehingga
       menjadi bentuk lain yang bersifat lebih tahan untuk disimpan
       serta tidak tercampur dengan kontaminan.
  3.   Kontaminan adalah bahan lain bukan karet yang tercampur
       dalam proses pengolahan bokar dan berpengaruh
       menurunkan mutu.
  4.   Unit Pengolahan dan Pemasaran BOKAR yang selanjutnya
       disebut UPPB adalah satuan usaha atau unit usaha yang
       dibentuk oleh dua atau lebih kelompok pekebun sebagai

                                4
tempat      penyelenggaraan bimbingan teknis pekebun,
       pengolahan, penyimpanan sementara dan pemasaran
       BOKAR.
  5.   Surat Tanda Registrasi UPPB yang selanjut-nya disebut
       STR-UPPB        adalah dokumen tertulis sebagai bentuk
       legalitas terdaftar dari pemerintahan kabupaten/kota yang
       menunjuk-kan bahwa kegiatan pengolahan dan pemasaran
       BOKAR mendapat bimbingan dan pembinaan dari
       pemerintah.
  6.   Surat Keterangan Asal Bokar yang selanjutnya disebut
       dengan SKA B adalah dokumen tertulis yang diterbitkan
       UPPB sebagai pelengkap administrasi dalam proses
       perdagangan bokar yang menjelaskan tentang nama dan
       alamat pengolah, jenis, berat timbangan serta tingkat mutu
       BOKAR.
  7.   Pedagang Bokar adalah perorangan warga Negara
       Indonesia dan atau perusahaan yang terdaftar pada instansi
       berwenang yang melakukan kegiatan pembelian BOKAR di
       tingkat usahatani dan menjualnya kembali kepada pabrik
       pengolahan Bokar atau industri karet.
  8.   Nomor Registrasi adalah nomor yang diberikan kepada
       UPPB yang berada di Wilayah Negara Kesatuan Republik
       Indonesia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

VI. PERSYARATAN UPPB

Persyaratan UPPB dalam penyiapan sistem jaminan mutu bokar
adalah :
   1. UPPB dibentuk oleh satu atau lebih kelompok pekebun.
   2. Luas areal kebun minimal 100 ha dengan produksi lateks
        minimal 800 kg setiap tiga hari.
   3. Memiliki fungsi pengolahan dan atau pemasaran bokar.
   4. Memiliki tenaga teknis terampil untuk mengembangkan
        keterampilan dan pendampingan, kegiatan penyadapan,
        penggunaan peralatan, pelaksanaan pengolahan dan atau
        pemasaran serta pengenalan baku/persyaratan mutu.
                               5
5. Mengembangkan usaha dengan melakukan kemitraan
         antara lain meliputi kerjasama penyediaan bahan
         penggumpal, sarana produksi, pemasaran, transportasi dan
         permodalan.
      6. Mempunyai kepengurusan minimal       terdiri dari Ketua,
         Sekretaris dan Bendahara yang tidak bisa dirangkap oleh
         pengurus kelompok pekebun.
      7. UPPB mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
         Tangga (AD dan ART) yang disusun dan ditetapkan
         berdasarkan musyawarah anggota kelompok pekebun.
      8. UPPB mempunyai sarana kerja untuk bidang administrasi
         dan teknis sesuai dengan fungsinya.

VII. PERSYARATAN PENERAPAN JAMINAN MUTU
     BOKAR

Persyaratan penerapan sistem jaminan mutu Bokar terdiri atas :

1.     Persyaratan Manajemen

1.1     Organisasi :

        UPPB dapat berfungsi sebagai unit lembaga produksi yang
        menghasilkan dan atau memperdagangkan produk bokar
        bermutu, harus mempunyai susunan pengurus minimal
        sebagaimana tercantum pada struktur organisasi di bawah
        ini.




                                 6
Ketua



                      Bendahara                       Sekretaris




       Bidang Pembelian dan       Bidang         Bidang          Bidang
            Pemasaran             Saprodi        Teknis        Pengawasan




                                  PPoktan/Gapoktan



                   Bagan. 1 Struktur Organisasi UPPB

Contoh format sebagaimana tercantum dalam lampiran 2.

 1.1.1 Kriteria Pengurus UPPB dipersyaratkan sebagai berikuti :
       1) Berasal dari anggota Poktan/pokbun;
       2) Dipilih sesuai dengan AD dan ART UPPB;
       3) Tidak mempunyai jabatan rangkap di kelompok.

 1.1.2 Tugas dan Fungsi Pengurus minimal mempunyai tugas
       sebagai berikut :
 1.1.2.1 Ketua :
        1) Memimpin,         mengkoordinasikan,      mengawasi
            pelaksanaan tugas serta bertanggungjawab penuh
            terhadap operasional unit usaha UPPB;
        2) Melakukan inovasi dan pengembangan terhadap unit
            usaha untuk meningkatkan kompetensi, omset dan laba
        3) Mencari peluang pasar;
        4) Melakukan koordinasi dengan instansi teknis;



                                  7
5) Memfasilitasi pertemuan anggota minimal satu kali
         dalam setahun pada waktu setelah pengawasan
         internal dilakukan;
      6) Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan
         tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun
         petani yang memperoleh sanksi.

1.1.2.2 Sekretaris :
      1) Membantu ketua dalam menyusun dan melaksanakan
          administrasi;
      2) Bersama dengan bidang pengawasan mendata anggota
          dengan form pendaftaran yang minimal berisi : Nama
          Petani, Nama Kelompok, Nama UPPB, Nomor Anggota,
          Lokasi Kebun (Desa, Kec), Luas Lahan, Jumlah
          Tegakan (TBM/TM), Prediksi Produksi);
      3) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar
      4) Menyimpan arsip-arsip UPPB;
      5) Membuat buku/kartu anggota;
      6) Membuat laporan pertemuan-pertemuan di UPPB.

1.1.2.3 Bendahara :
      1) Membantu ketua dalam urusan keuangan;
      2) Membuat buku kas harian;
      3) Membuat laporan bulanan transaksi penjualan;
      4) Membuat laporan bulanan pengeluaran;
      5) Menyimpan rekening UPPB;
      6) Membuat laporan keuangan setiap bulan maupun
          laporan akhir tahun;
      7) Menyiapkan perhitungan sisa hasil usaha dibuat setiap
          akhir bulan berjalan untuk memudahkan penghitungan
          bonus dan dana jasa bagi pengurus UPPB.

1.1.2.4 Bidang Teknis :
      1) Melakukan kunjungan secara teratur kepada kelompok
          petani, saran-saran guna peningkatan kualitas produk
          serta jika ada permasalahan;


                             8
2) Melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dalam
         rangka peningkatan produktivitas, penanganan pasca
         panen   dan    pengolahan      bokar     bersih serta
         pemasarannya;
      3) Membantu kelompok dan atau pekebun melakukan
         pendataan untuk keperluan pengisian buku harian
         petani;
      4) Melakukan pembinaan kepada kelompok petani agar
         dapat mengolah hasil sesuai standar internal.

1.1.2.5 Tugas Bidang Saprodi :
      1) Menyediakan kebutuhan saprodi pekebun anggota /
          kelompok;
      2) Menyalurkan kebutuhan saprodi kepada anggota /
          kelompok;
      3) Membuat laporan penyaluran saprodi.

1.1.2.6 Tugas Bidang Pengawasan :
      1) Melakukan pendaftaran / registrasi petani / kelompok;
      2) Melakukan kunjungan secara rutin ke tempat-tempat
          pooling/pembelian    untuk    memastikan       prosedur
          pembelian dijalankan;
      3) Menyusun laporan/dokumentasi            terhadap hasil
          pengawasan, disampaikan kepada Ketua untuk dapat
          ditindaklanjuti.

1.1.2.7 Tugas Bidang Pembelian dan Pemasaran:
      1) Melakukan pembelian bokar dari petani anggota
         gapoktan sesuai prosedur pembelian yang ada;
      2) Melakukan pengecekan kualitas bokar yang akan dibeli;
      3) Melakukan pencatatan terhadap data-data termasuk
         volume produk hasil pembelian yang dilakukan;
      4) Menjamin bahwa bokar terjaga mutunya selama
         pengangkutan dari kelompok tani ke gudang;
      5) Melakukan pemasaran bokar;
      6) Membuat laporan pembelian dan pemasaran.
                              9
2.    Persyaratan Dokumentasi

Dalam rangka penerapan sistem jaminan mutu, dokumen mutu
yang dipersiapkan meliputi : dokumen penerapan sistem jaminan
mutu bokar, Standar Prosedur Operasi (SPO) mulai dari
penyadapan, pengolahan, penyimpanan sampai dengan pemasaran
bokar sesuai dengan lingkup kegiatan UPPB. Dokumen pendukung
dan formulir catatan yang diperlukan dalam rangka penerapan SPO
bokar. Contoh dokumen penerapan sistem jaminan mutu bokar pada
lampiran 2.

3. Persyaratan teknis

3.1. Persyaratan teknis mutu bokar meliputi :lateks kebun, sit angin,
     slab dan lump yakni :

3.1.1 Baku mutu lateks kebun sebagai berikut :
    1) Kadar Karet Kering (KKK) tidak melebihi 20%;
    2) Bersih dari    benda lain      berupa kayu, daun         dan
       atau kontaminan;
    3) Berwarna putih dan berbau segar.

3.1.2 Baku mutu sit angin sebagai berikut:
    1) Bahan penggumpal yang digunakan asam semut
       atau   bahan penggumpal lain yang direkomendasikan;
    2) ketebalan lembaran sit untuk :
       • Mutu I : tebal >3 mm,
       • Mutu II : 5 mm dan
       • Mutu III : 10 mm;
    3) Tidak terdapat kontaminan.

3.1.3 Baku mutu slab sebagai berikut :
     1) bahan dasar diperoleh dari gumpalan lump mangkok
        dan atau gumpalan buatan dengan bahan penggumpalan
        asam semut;


                                 10
2) gumpalan digiling atau dikempa untuk mengeluarkan
       air/serumnya;
    3) ketebalan slab :
       • mutu I paling tebal 50 mm,
       • mutu II 100 mm
       • mutu III 150 mm.
    4) tidak mengandung kontaminan;
    5) selama penyimpanan tidak direndam dalam air atau terkena
       sinar matahari langsung.


3.1.4 Baku mutu lump sebagai berikut :
      1) tidak mengandung kontaminan
      2 ) ketebalan lump :
        • mutu I : < 50 mm,
        • mutu II : 100 mm
        • mutu III : 150 mm.
      3) selama penyimpanan tidak direndam dalam air atau
          terkena sinar matahari langsung.

3.2. Bahan Penggumpal.
    Bahan penggumpal yang digunakan adalah asam semut atau
    bahan penggumpal lain yang tidak merusak mutu karet sesuai
    rekomendasi Lembaga Penelitan Karet yang tercantum dalam
    Lampiran 3.

3.3 Persyaratan Pengolahan Bokar

3.1 Lateks.
1) Lateks merupakan bentuk awal produk yang diperoleh
    melalui teknik penyadapan yang benar,    dilakukan     oleh
    tenaga terampil dengan meggunakan peralatan yang baik.
2) Teknik penyadapan yang benar merupakan cara penyadapan
    pohon dengan mempertimbangkan kondisi pohon, pola
    penyadapan, waktu dan frekwensi;
3) Tenaga terampil merupakan tenaga penyadap dari dalam

                              11
dan / atau luar keluarga pekebun untuk menghasilkan lateks
   tanpa merusak bidang sadap tanaman;
4) Peralatan yang baik        merupakan      peralatan       yang
   digunakan pada kegiatan penyadapan hingga pengumpulan
   lateks memenuhi persyaratan kebersihan dan tidak korosif;
5) Untuk memperoleh lateks kebun sebagai berikut:
   - lateks hasil penyadapan di mangkok sadap dalam jangka
       waktu paling lama 5 jam setelah penyadapan dikumpulkan
       pada wadah yang bersih dan kering.
   - untuk menghindari penggumpalan secara alami, gunakan
       bahan pengawet sesuai anjuran lembaga penelitian karet.
   - Apabila terjadi penggumpalan segera dipisahkan dari
       wadah agar tidak berpengaruh secara menyeluruh.

3.2. Sit angin
Untuk mengolah lateks menjadi sit angin adalah sebagai berikut.
1) Lateks yang belum mengalami penggumpalan alami (pra-
    koagulas) terlebih dahulu diencerkan dengan air bersih
    hingga kadar karet kering (KKK) menjadi 15%;
2) Lateks yang telah diencerkan sebagaimana dimaksud pada
    huruf a, lebih dahulu disaring dengan alat penyaring berukuran
    20 mesh;
3) Lateks yang telah disaring dimasukkan dalam bak
    penggumpal dan dibubuhi bahan penggumpal asam semut
    atau bahan penggumpal lainnya yang direkomendasikan;
4) Lateks dalam bak penggumpal yang telah dibubuhi bahan
    penggumpal dibiarkan membeku selama 2 hingga 6 jam
    sampai terbentuk gumpalan siap digiling; Gumpalan yang
    diperoleh dikeluarkan          dari bak penggumpal kemudian
    dipipihkan dengan cara menekan gumpalan menggunakan
    tangan atau alat lain di atas alas yang dijaga kebersihannya;
5) Lembaran gumpalan kemudian digiling tipis dengan
    menggunakan mesin giling tangan (hand-mangel) polos
    sebanyak 4 kali, dan setiap kali menggiling jarak gigi pengatur
    disetel agar menghasilkan lembaran sit setebal 5 mm,
    kemudian digiling satu kali dengan gilingan beralur hingga
                                12
diperoleh ketebalan sit 3 mm;
6) Lembaran sit kemudian dicuci dengan air bersih untuk
   mrnghilangkan bahan penggumpal yang tertinggal;
7) Lembaran sit yang diperoleh dikeringkan dengan cara
   digantung diatas rak untuk diangin anginkan di udara
   terbuka selama paling kurang 10 hari dan tidak terkena sinar
   matahari langsung.

3.3 Slab
Untuk menghasilkan slab sesuai baku mutu adalah sebagai berikut :
1) slab diperoleh dengan cara mengumpulkan lateks hasil
   penyadapan dalam wadah dan selanjutnya dituang dalam
   bak penggumpal dengan ketebalan 50 mm, ditambahkan
   bahan pengumpal, diaduk dan dibiarkan hingga menggumpal;
2) gumpalan (koagulum) yang diperoleh selanjutnya dipipihkan
   dengan tangan atau pemukul kayu di atas yang bersih
   atau dengan menggunakan gilingan tangan (hand mangel),
   atau dengan menggunakan bahan dasar lump mangkok hasil
   penyadapan, yang dipipihkan dahulu dengan tangan atau
   pemukul kayu diatas alas yang bersih;
3) lump mangkok yang sudah dipipihkan ditata berjajar satu
   lapis dengan rapi dalam bak pembuku yang bersih dengan
   ketebalan tidak lebih 50 mm, kemudian disiram dengan lateks
   yang bersih dan telah dicampur dengan bahan penggumpal
   hingga terbungkus seluruhnya oleh lapisan lateks;
4) Gumpalan yang telah dipipihkan             berbentuk     slab
   tipis dengan ketebalan 50 mm;
5) selanjutnya ditiriskan diatas rak selama 1-2 minggu dan
   dihindarkan dari sinar matahari langsung.

3.4 Lump
Untuk menghasilkan lump sesuai baku mutu adalah sebagai
berikut :
1) Lump mangkok     dipipihkan    dengan     tangan     atau
    menggunakan pemukul kayu di atas alas yang bersih hingga
    menjadi pipih;
                               13
2) gumpalan pipih selanjutnya digiling dengan gilingan tangan
   (hand mangel) polos atau menggunakan kempa khusus hingga
   tipis;
3) gumpalan tipis yang dihasilkan ditiriskan dan dianginkan di
   atas rak selama 1-2 minggu dan tidak boleh terkena sinar
   matahari langsung.

VIII. PENERBITAN SURAT KETERANGAN ASAL - BOKAR
      (SKA-B)

Berdasarkan persyaratan UPPB yang sudah ditetapkan di atas,
maka prosedur penerbitan SKA-B sebagai berikut :
1. UPPB mengajukan permohonan register secara tertulis kepada
   Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan;
2. Apabila permohonan tersebut disetujui, akan dilakukan penilaian
   lapangan;
3. Berdasarkan penilaian dokumen dan lapangan apabila hasilnya
   sesuai maka Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi
   perkebunan dapat menerbitkan rekomendasi Surat Tanda
   Register (STR);
4. Selanjutnya UPPB yang telah mendapat (STR) dari Dinas
   Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, berhak
   menerbitkan SKA-B;
5. Isi SKA-B minimal memuat hal-hal sebagai berikut :

    Nama UPPB              :
    Alamat UPPB            :
    Telp/Faks              :
    Nomor Register UPPB    :
    Nomor SKA-B            :


            Jenis      Volume                                 Ket
      No                             Tujuan Penjualan
            Bokar       (kg)



                                14
SKA-B tersebut ditandatangani oleh Ketua UPPB atau yang
    diberi kuasa dan diberi stempel UPPB serta jumlah salinan SKA-
    B dibuat sesuai dengan kebutuhan termasuk untuk arsip.
6. UPPB wajib melaporkan SKA-B yang diterbitkan setiap bulan
   kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan
   meliputi jumlah SKA-B, Volume tonase (kg), tujuan penjualan dll.
   Contoh formulir tercantum dalam lampiran 4.

Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penerbitan SKA-B maka
perlu diatur ketentuan –ketentuan sebagai berikut :
    1. UPPB hanya boleh menerbitkan SKA-B yang dihasilkan oleh
         anggotanya;
    2. Untuk memenuhi kuota yang dibutuhkan oleh Industri Crumb
         Rubber, UPPB boleh membeli bokar dari UPPB lain dengan
         syarat menunjukan SKA-B milik UPPB masing-masing;
    3. Bagi UPPB yang menerbitkan SKA-B untuk bokar yang
         bukan dari anggotanya akan dijatuhi sanksi.




                                15
Contoh SKA-B :
                SURAT KETERANGAN ASAL BOKAR
                          (SKA –B)

Nama UPPB                   :   Sekawan
Alamat UPPB                 :   Desa muaro, Kec. Batanghari Kab.
                                Muaro Jambi
Telp/Faks                   :   0741-66454 /0741- 66453
Nomor Register UPPB         :   02-14-0411-0001
Nomor SKA-B                 :   14-0411-0001


        Jenis      Volume                                          Ket
 No                                   Tujuan Penjualan
        Bokar       (kg)
 1    Lump        100                 Pabrik Indokaret
 2    Sheet       100              Jl.Durian No 40 Jambi       -


                                        Muaro Jambi, 14 April 2011

                                                Ketua UPPB

                                                (Sukirno)
Keterangan :
 1. Tulisan yang tercetak miring diatas dapat diganti sesuai
    kebutuhan.
 2. Pengertian Nomor Register UPPB 02-14-0411-0001
           -   02      : Provisi Sumatera Utara
           -   14      : Kabupaten Langkat
           -   0411 : bulan April tahun 2011
           -   0001 : nomor urut register 1
 3. Pengertian Nomor SKA-B 14-0411-0001
           -   14      : tanggal penerbitan SKA-B
           -   04      : bulan penerbitan SKA-B
           -   11      : tahun penerbitan SKA-B
           -   0001 : nomor urut SKA-B (dalam 4 digit)

                                 16
LAMPIRAN
Lampiran 1.
CONTOH AD dan ART UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
BOKAR (UPPB) ………..(Sebut Namanya)


                       ANGGARAN DASAR
                        UPPB ...................


                           BAB I
                NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN
                          Pasal 1

1. Badan usaha ini bernama Unit Pengolahan dan Pemsaran Bokar
   ( UPPB) ................. Selanjutnya dalam anggaran dasar ini di
   sebut UPPB.
2. UPPB berkedudukan di               :
   Desa                               : ............................
   Kecamatan                          : ............................
   Kabupaten                          : .............................
3. UPPB dapat membuka jaringan pelayanan berupa kantor
   cabang/perwakilan di tempat lain dalam wilayah negara Republik
   Indonesia.


                           BAB II
                 LANDASAN, ASAS DAN PRINSIP
                           Pasal 2

1. UPPB berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
   1945.
2. UPPB berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong.

                               Pasal 3

UPPB dalam melaksanakan kegiatannya berdasar pada prinsip-
prinsip sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
    dengan besarnya simpanan masing-masing anggota.

                                 17
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.

                          BAB III
                     TUJUAN DAN USAHA
                          Pasal 4

1. UPPB bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
   khususnya dan masyarakat pada umumnya yang berdomisili di
   lingkungan tempat berdirinya UPPB.
2. UPPB bertujuan untuk mendidik, meningkatkan serta mewadahi
   pengurus dan anggotanya untuk mengembangkan kemampuan
   usaha (entrepreneurship) yang berguna bagi dirinya pribadi dan
   masyarakat dalam arti luas.

                            Pasal 5

Untuk mencapai maksud dan tujuan UPPB menyelenggarakan
usaha :
1. Melaksanakan perdagangan bokar : pengumpulan, pengolahan,
   penyimpanan dan memasarkan.
2. Pengadaan-penyaluran saprodi karet.
3. Pengadaan-penyaluran sembako dan kebutuhan sekunder
   lainya untuk kepentingan anggota dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan unit simpan pinjam untuk anggota.
5. Mengadakan kerja sama/kemitraan.
6. Menjalankan usaha dibidang jasa – jasa lainnya.


                      BAB IV
      KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
                      Pasal 6

1. Anggota adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa.
2. Keanggotaan ditandai telah mengisi form pendaftaran dan telah
   menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap
   peraturan yang dikeluarkan pengurus UPPB.
3. Yang dapat diterima menjadi anggota        adalah WNI yang
   memenuhi syarat :
   a. Berdomisili di wilayah Kabupaten Muaro Jambi


                               18
b. Sanggup untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan
       sukarela sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini.
   c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
       Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan lain yang telah
       disepakati dalam rapat anggota serta peraturan – peraturan
       yang berlaku.
4. Keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat di buktikan dengan
   catatan dalam buku anggota dan kartu anggota .

                            Pasal 7

1. Setiap anggota mempunyai kewajiban :
   a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
       Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota
   b. Melunasi simpanan pokok dan simpanan sukarela yang
       telah diputuskan dalam rapat anggota.
   c. Berpartisipasi dalam usaha yang telah diselenggarakan oleh
       UPPB
   d. Mengembangkan         dan      memelihara     kebersamaan
       berdasarkan atas asas kekeluargaan
   e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan dalam
       Anggaran Dasar.

2. Setiap anggota mempunyai hak :
   a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara
       dalam rapat anggota.
   b. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus dan atau
       karyawan UPPB .....................
   c. Meminta diadakan rapat anggota dan rapat anggota luar
       biasa sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran
       Dasar ini.
   d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di
       luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.
   e. Mendapatkan pelayanan dari UPPB yang sama antar
       sesama anggota.
   f. Meminta keterangan mengenai perkembangan UPPB
       ..............
   g. Mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan jasa
       usaha           masing-masing     anggota terhadap    UPPB
       .......................


                               19
h. Mendapatkan Sisa Hasil Penyelesaian apabila UPPB
      ...................dibubarkan.

                              Pasal 8

1. Keanggotaan UPPB ................... berakhir, bilamana anggota :
   a. Meninggal dunia.
   b. Berhenti atas permintaan sendiri.
   c. Diberhentikan oleh pengurus karena :
       - tidak memenuhi syarat keanggotaan
       - tidak ikut berpartisipasi dalam UPPB ...................
           selama 1 (satu) tahun berturut-turut
       - terbukti melakukan tindak pidana kejahatan
2. Permintaan berhenti secara tertulis kepada pengurus.
3. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat
   dibuktikan dengan catatan dalam buku anggota.
4. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus sebagai anggota,
   dapat meminta pertimbangan kepada rapat anggota berikutnya.


                            BAB V
                        RAPAT ANGGOTA
                            Pasal 9

1. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
   UPPB.
2. Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam
   setahun.
3. Rapat anggota mempunyai wewenang antara lain :
   a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
       (AD/ART).
   b. Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi,
       managemen dan usaha UPPB.
   c. Memilih pengurus.
   d. Mengesahkan pertanggung jawaban pengurus dalam
       melaksanakan tugasnya termasuk laporan keuangan/neraca
       dan perhitungan hasil usaha.
   e. Pembagian sisa hasil usaha.
4. Rapat anggota dapat diadakan atas :
   a. Permintaan tertulis dari 10% jumlah anggota.
   b. Keputusan rapat pengurus.

                                20
Pasal 10

1. Rapat anggota sah jika di hadiri lebih dari separuh jumlah
   anggota.
2. Apabila quorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak
   tercapai, maka pelaksanaan rapat anggota ditunda untuk paling
   lama tujuh hari.
3. Apabila pada pelaksanaan rapat anggota kedua sebagai mana
   dimaksud dalam ayat 2 quorum tetap tidak terpenuhi, maka
   rapat anggota dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh 1/2 +1
   dari anggota yang hadir dan keputusannya sah serta mengikat
   bagi semua anggota.

                              Pasal 11

1. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan atas musyawarah
   mufakat.
2. Jika dalam keputusan rapat anggota tidak tercapai secara
   mufakat, maka keputusan diambil melalui pemungutan suara
   (voting) dengan ketentuan sebagai berikut :
   a. Keputusan sah apabila disetujui oleh suara terbanyak.
   b. Setiap anggota hanya mempunyai hak satu suara.
   c. Anggota yang tidak hadir tidak dapat memakilkan suaranya.
3. Setiap penyelenggaran rapat anggota, harus dibuat berita acara
   rapat yang ditandatangani oleh pimpinan dan notulis rapat.
4. Setiap keputusan rapat anggota harus di tandatangani oleh
   ketua dan sekretaris UPPB.
5. Rapat anggota paling lambat diadakan paling lambat 3 (tiga)
   bulan dari tahun buku yang telah lampau.

                            Pasal 12

Untuk merubah Anggaran Dasar UPPB harus diadakan rapat
anggota luar biasa. Perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri oleh
sekurang-kurang nya ¾ dari jumlah anggota yang hadir dan
keputuannya sah apabila disetujui.




                               21
BAB VI
                      DEWAN PENASEHAT
                          Pasal 13

1. Dewan Penasehat UPPB adalah yang diterapkan oleh rapat
   anggota dan telah memenuhi syarat yang tertentu.
2. Anggota dewan penasehat UPPB dapat memberikan saran dan
   atau pendapat kepada pengurus untuk kemajuan UPPB baik
   diminta ataupun tidak diminta akan tetapi tidak mengikat
   pengurus.
3. Anggota dewan penasehat tidak menerima gaji akan tetapi dapat
   diberikan uang gaji sesuai dengan keputusan rapat anggota.

                             BAB VII
                           PENGURUS
                            Pasal 14

1. Pengurus UPPB dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat
   anggota.
2. Pemilihan pengurus dilaksanakan secara demokratis dan tata
   cara pemilihannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
3. Pengurus adalah pemegang kuasa rapat anggota.
4. Yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah :
   a. Bertaqwa kepada Allah SWT.
   b. Memiliki sifat jujur, ketrampilan kerja dan perilaku yang baik
       didalam maupun diluar UPPB.
   c. Tidak pernah dihukum akibat melakukan perbuatan tercela.
5. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan anggota
   pengurus yang masa jabatannya habis dapat dipilih kembali.
6. Nama dan susunan pengurus ditulis dalam buku pengurus.

                             Pasal 15

1. Setelah tahun buku UPPB ……………….. ditutup, paling lambat
   1(satu) bulan sebelum diadakan rapat anggota tahunan,
   pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat antar lain :
       a. Keadaan organisasi dan usaha UPPB serta hasil usaha
          yang dicapai.
       b. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir
          tahun buku dan perhitungan hasil usaha tahun yang
          berjalan serta penjelasan atas dokumen tersebut.

                                22
c.   Laporan ini harus ditandatangani oleh ketua, sekretaris
            dan bendahara UPPB.

2. Pengurus berhak dan berwenang, antara lain:
      a. Mengangkat pengelola (karyawan) sesuai dengan
          perkembangan UPPB dan atau mengangkat pembantu
          pengurus dari anggota.
      b. Menggunakan fasilitas atau sarana maupun dana yang
          tersedia sesuai keputusan rapat anggota.
      c. Menerima dan atau menolak anggota baru serta
          memberhentikan anggota.
      d. Menerima Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai keputusan
          rapat anggota.
      e. Meminta jasa audit dan atau jasa lainnya kepada
          akuntan publik.
      f. Melakukan         upaya-upaya       dalam   rangka
          mengembangkan usaha UPPB.

                            Pasal 16

1. Setiap pengurus dapat diberhentikan oleh anggota apabila :
   a. Melakukan kecurangan yang menimbulkan kerugian bagi
      UPPB dan atau anggotanya.
   b. Tidak mentaati anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan
      keputusan rapat anggota.
   c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan
      dengan    gerakan     dalam     rangka    mensejahterakan
      anggotanya.

                            BAB VIII
                          PEMBUKUAN
                            Pasal 17

1. UPPB wajib menyelenggarakan pembukuan tentang usahanya
2. Tahun buku UPPB mulai tanggal 1 Januari s/d 31 Desember.
3. UPPB wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan
   perhitungan hasil usaha dan membuat laporan keuangan.
4. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus
   ditandatangani oleh anggota pengurus.
5. Pengurus dapat menentukan kebijakan sistem administrasi
   pembukuan.

                               23
Pasal 18

Setiap anggota dan pengurus dapat menelaah buku catatan
perhitungan keuangan dan laporan kinerja keuangan UPPB.

                           BAB IX
                        MODAL USAHA
                          Pasal 19

1. Modal UPPB terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
2. Modal sendiri dapat berasal dari :
   a. Simpanan pokok
   b. Simpanan sukarela
   c. Laba hasil usaha
   d. Hibah
   e. Donasi
3. Modal pinjaman dapat berasal dari :
   a. Anggota
   b. Bank dan lembaga keuangan lainnya
   c. Sumber lainnya yang sah
4. Selain modal sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1, UPPB
   dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari hasil
   usaha UPPB dan yang berasal dari modal penyertaan.

                           Pasal 20

1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada
   UPPB          simpanan          pokok      sebesar      Rp,-
   ……………………………..dan simpanan sukarela yang besarnya
   tidak ditentukan. Simpanan pokok dan simpanan sukarela akan
   diperhitungkan sebagai dasar perhitungan pembagian Sisa Hasil
   Usaha (SHU) sesuai dengan proporsinya yang akan
   diperhitungkan pada setiap tutup buku.
2. Uang simpanan pokok harus dibayar sekaligus, akan tetapi
   pengurus dapat mengijinkan anggota untuk melunasinya dalam
   waktu paling lama 2 (dua) kali angsuran.
3. Pada waktu keanggotaan berakhir simpanan pokok dan
   simpanan sukarela dapat diminta kembali secara akumulatif.
   Persyaratan pengembalianya diatur lebih lanjut dalam rapat
   anggota.


                              24
4. Uang simpanan pokok dan simpanan sukarela tidak dapat
   diminta kembali selama masih menjadi anggota aktif.

                            BAB X
                      SISA HASIL USAHA
                           Pasal 21

Sisa hasil usaha UPPB merupakan pendapatan yang diperoleh
dalam 1 (satu) tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan
kewajiban lainnya. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh pembagiannya
diatur sebagai berikut :
    1. 15% untuk dana pengembangan (modal kerja) UPPB
    2. 30% untuk dana pengurus UPPB
    3. 12,5% untuk dana anggota UPPB
    4. 12,5% untuk dana karyawan (insentif bonus untuk
         peningkatan kinerja Unit Usaha UPPB)
    5. 2,5% untuk dana sosial
    6. 15% untuk kas
    7. 12,5% untuk bagi hasil Simpanan Suka Rela (SSR)
Pembagian dan persentase dapat diubah sesuai dengan keputusan
rapat anggota.


                           BAB XI
                       SANKSI-SANKSI
                          Pasal 22

1. Setiap anggota yang melanggar ketentuan sebagaimana yang
   diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
   Peraturan Khusus, Keputusan Rapat Anggota dan Peraturan
   lainnya yang berlaku akan dikenakan sanksi secara bertahap
   mulai dari peringatan pertama, kedua, ketiga, skorsing sampai
   pemberhentian dengan hormat.
2. Setiap anggota yang tidak melaksanakan kewajiban dalam
   transaksi usaha dan mencemarkan nama baik UPPB, dikenakan
   sanksi pemberhentian dengan tidak hormat.
3. Rapat anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan
   pengurus apabila tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
   yang diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
   Peraturan Khusus, Keputusan Rapat Anggota dan Peraturan
   lainnya yang berlaku.

                              25
4. Karyawan yang melanggar surat perjanjian/kontrak kerja hingga
   mengakibatkan kerugian bagi UPPB dapat diberhentikan dan
   penyelesaian kewajiban atas kerugian yang diderita oleh UPPB
   dilakukan secara musyawarah /kekeluargaan.
5. Sanksi-sanksi dimaksud pada ayat 1, 2, 3 dan 4 tidak menutup
   kemungkinan dilakukan penuntutan oleh UPPB sesuai dengan
   ketentuan hukum yang berlaku.

                         BAB XII
                  ANGGARAN RUMAH TANGGA
                         Pasal 23

Rapat anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga yang memuat
ketentuan pelaksanaan dalam Anggaran Dasar UPPB serta hal-hal
yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Anggaran Dasar ini.

                             BAB XIII
                            PENUTUP
                             Pasal 24

Demikian Anggaran Dasar UPPB .................................. ini
ditetapkan               oleh            Rapat  Anggota pada tanggal
..........................................2011.




                                26
ANGGARAN RUMAH TANGGA
                      UPPB............................




                                 BAB I
                                UMUM
                                Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan                     pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar.

                                Pasal 2

Anggaran Rumah Tangga tidak               boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar.

                                Pasal 3

Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah, ditambah atau
dikurangi melalui keputusan Rapat Anggota dengan memperhatikan
pasal 1, ART ini.

                               BAB II
                           KEANGGOTAAN
                              Pasal 4

1. Keanggotaan UPPB........................ bersifat sukarela dan terbuka
2. Setiap anggota adalah orang yang telah menyetujui dan
   bersedia untuk mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
   Tangga,      Peraturan           Khusus  dan      Ketentuan-Ketentuan
   UPPB..........................lain.
3. Keanggotaan baru dinyatakan sah apabila sudah membayar
   simpanan pokok dan tercatat dalam bentuk buku daftar anggota.
4. Seorang anggota UPPB.................... dinyatakan sah berhenti
   dari keanggotaannya, baik atas dasar kemauan sendiri maupun
   karena diberhentikan oleh UPPB.........................., apabila
   keberhentiannya itu sudah dicatat di dalam daftar anggota
   dengan mencantumkan tanggal dan sebab-sebab berhentinya
   kemudian ditandatangani oleh ketua.

                                   27
BAB III
                           PENGURUS
                             Pasal 5

1. Pengurus dipilih dan disahkan oleh Rapat Anggota.
2. Pengurus memimpin dan mengelola UPPB...................... secara
   penuh berdasarkan aturan UPPB.
3. Pengurus paling sedikit terdiri dari unsur Ketua, Sekretaris dan
   Bendahara.
4. Pengurus menyusun dan menetapkan peraturan tentang
   kepegawaian UPPB.......................
5. Pengurus wajib bertanggungjawab atas keabsahan dan
   kerahasiaan          serta              keamanan       dokumen
   UPPB…………………………………
6. Pengurus dapat diberikan imbalan jasa sesuai dengan rasio
   yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar UPPB.
7. Pembagian tugas pengurus merupakan hak prerogatif dari ketua
   dengan memperhatikan masukan-masukan dan pertimbangan
   dari pengurus yang lain.
8. Tugas-tugas pengurus secara bersama-sama atau sendiri-
   sendiri     yang      belum           diatur   dalam     AD/ART
   UPPB………………………… ditetapkan dalam Peraturan
   khusus.

                             BAB IV
                           KARYAWAN
                             Pasal 6

1. Apabila usaha UPPB………………………. sudah cukup
   berkembang dan tidak mungkin dikelola oleh pengurus saja,
   maka pengurus dapat mengangkat karyawan.
2. Karyawan menerima gaji dari UPPB dengan berpedoman
   kepada Anggaran Dasar.
3. Ketentuan mengenai tugas dan kewajiban karyawan diatur
   dalam peraturan khusus.




                                28
BAB V
               UNIT USAHA UPPB.......................
                         Pasal 7

1. Perdagangan bokar : pengumpulan, pengolahan, penyimpanan
   dan memasarkan sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran
   Dasar Pasal 5 merupakan usaha dasar sesuai dengan potensi
   yang dimiliki.
2. Untuk mendukung perdagangan Bokar, dibentuk unit usaha
   pengadaan penyaluran saprodi karet minimal untuk keperluan
   anggota..
3. Menyelenggarakan unit simpan pinjam untuk anggota untuk
   mendukung anggota yang membutuhkan bantuan keuangan
   bagi peruntukan usahanya dan keperluan pribadi lainnya.
4. Dalam usahanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
   dan masyarakat disekitar berdirinya UPPBi sesuai dengan
   Anggaran DasarUPPB pasal 5 ayat 1, UPPB mengadakan Unit
   Usaha Pelayanan Kebutuhan Pokok dan kebutuhan sekunder
   lainnya sebagai usaha bagi UPPB.
5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bidang perkaretan.
6. Menjalankan usaha dibidang jasa – jasa lainnya.


                             Pasal 8

1. Hasil keuntungan dari Unit Usaha UPPB akan diperhitungkan
   sebagai laba hasil usaha UPPB.
2. Penghitungan laba hasil usaha (SHU) UPPB yang berasal dari
   unit usaha dilakukan secara proporsional sebagaimana
   dimaksud dalam Anggaran Dasar UPPB pasal 21.


                             Pasal 9

Untuk meningkatkan kinerja unit usaha UPPB, maka diberikan
insentif yang besarnya diatur dan ditetapkan dalam rapat anggota
sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar pasal 21 point
4.




                                29
BAB VI
             UNIT USAHA PERDAGANGAN BOKAR
                         Pasal 10


Susunan Kepengurusan dari usaha UPPB ............ adalah sebagai
berikut :
    a. Ketua
    b. Sekretaris
    c. Bendahara
    d. Bidang Pembelian dan Pemasaran
    e. Bidang teknis
    f. Bidang Pengawasan
    g. Bidang Saprodi

                            Pasal 11

Pembagian dan deskripsi tugas dari masing-masing personil adalah :
1. Ketua
   a. Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan
       tugas serta bertanggungjawab penuh terhadap jalannya
       operasional unit UPPB.
   b. Melakukan inovasi dan pengembangan terhadap unit usaha
       untuk meningkatkan kompetensi, omset dan laba.
   c. Mencari peluang pasar.
   d. Melakukan koordinasi dengan Instansi teknis.
   e. Pertemuan minimal satu kali dalam setahun pada waktu
       setelah Pengawasan internal dilakukan.
   f. Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan
       tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun petani
       yang memperoleh sanksi.

2. Sekretaris
   a. Membantu Ketua dalam menyusun dan melaksanakan
      administarasi.
   b. Melakukan pendaftaran anggota.
   c. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
   d. Menyimpan arsip-arsip UPPB.
   e. Membuat buku/kartu anggota.
   f. Membuat laporan pertemuan-pertemuan di UPPB.


                               30
3. Bendahara
   a. Membantu ketua dalam urusan keuangan.
   b. Membuat Buku kas harian.
   c. Membuat laporan bulanan transaksi penjualan.
   d. Membuat laporan bulanan pengeluaran.
   e. Menyiapkan perhitungan Sisa Hasil Usaha sesuai dengan
      proporsi sebagaimana dimaksud dalam AD RT yang dibuat
      setiap   akhir  bulan   berjalan   untuk     memudahkan
      penghitungan bonus dan dana jasa bagi pengurus UPPB.

4. Bidang Pembelian dan Pemasaran
   a. Bertanggungjawab atas pembelian Bokar dari petani
       anggota pokbun/Gapokbun sesuai prosedur pembelian.
   b. Melakukan pengecekan kualitas Bokar yang akan dibeli.
   c. Menjamin bahwa Bokar           terjaga mutunya selama
       pengangkutan dari kelompok tani ke gudang.
   d. Memasarkan bokar.
   e. Membuat laporan transaksi pembelian dan pemasaran bokar
       per bulan.

5. Bidang teknis
   a. Melakukan kunjungan secara teratur kepada kelompok
       petani, saran-saran guna peningkatan kualitas produk
       serta jika ada permasalahan.
   b. Melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dalam
       rangka peningkatan produktivitas, penanganan pasca panen
       dan pengolahan Bokar bersih serta pemasarannya.
   c. Membantu        kelompok dan atau pekebun       melakukan
       pendataan untuk keperluan pengisian Buku Harian Petani.
   d. Melakukan pembinaan kepada kelompok petani agar dapat
       mengolah hasil sesuai standar internal.
   e. Membuat laporan pelaksanaan teknis penerapan system
       jaminan mutu bokar anggota.

6. Bidang Pengawasan
   a. Melakukan penagawasan terhadap          petani/kelompok
       anggota UPPB.
   b. Melakukan pengawasan secara rutin atau berlaka       ke
       tempat-tempat    pooling/pembelian untuk memastikan
       prosedur pembelian dijalankan.

                              31
c.   Menyusun    Laporan/dokumentasi        terhadap     hasil
        pengawasan.

7. Tugas Bidang Saprodi
   a. Menyediakan        kebutuhan         saprodi    pekebun
      anggota/kelompok.
   b. Menyalurkan kebutuhan saprodi kepada anggota/kelompok.
   c. Membuat laporan penyaluran saprodi.
   d. Mencari dan mendapatkan sumber yang paling murah untuk
      pemenuhan saprodi dan atau barang kebutuhan sekunder
      dari UPPB.
   e. Bertanggungjawab atas pelayanan dan penjualan saprodi
      dan barang kebutuhan sekunder UPPB, sembako yang
      disediakan oleh UPPB.
   f. Mencatat dan membuat laporan transaksi penjualan harian
      saprodi dan barang kebutuhan sekunder.
   g. Membuat rekapitulasi total penjualan saprodi.


                         BAB VII
                  PENGATURAN KEUANGAN
                        Pasal 12

1. Dalam penyelenggaraan Unit Usaha Kebutuhan Pokok,
   pengurus berhak untuk mendapatkan imbalan jasa sesuai
   dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Pasal 21
   mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

2. Perhitungan alokasi keuangan sebagaimana yang dimaksud
   dalam Anggaran Dasar Pasal 21 point 2 adalah sebagai berikut :
   a. Ketua ........ ......................%
   b. Sekretaris : ......................%
   c. Bendahara ...................... %
   d. Bagian Pembelian dan Pemasaran ............%
   e. Bagian Saprodi .............%
   f. Bagian Teknis .............%
   g. Bidang Pengawasan .............%

3. Perhitungan alokasi keuangan yang berkenaan dengan insentif
   bonus untuk peningkatan kinerja unit usaha UPPB sebagaimana


                               32
yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 21 point 4 adalah
   sebagai berikut :
   a. Ketua ........ ......................%
   b. Sekretaris : ......................%
   c. Bendahara ...................... %
   d. Bagian Pembelian dan Pemasaran ............%
   e. Bagian Saprodi .............%
   f. Bagian Teknis .............%
   g. Bidang Pengawasan .............%

                           BAB VIII
                         KONSINYASI
                           Pasal 13

Dalam penyelenggaraan usahanya, Unit Usaha Saprodi UPPB dapat
mengadakan kerjasama dengan pihak lain berupa konsinyasi barang
dagangan dengan perincian pembagian keuntungan sebagai
berikut :
    a. UPPB …………………. %
    b. Pemilik barang/investor ………..%



                          BAB IX
                    PERATURAN KHUSUS
                         Pasal 14

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Khusus.

                            BAB X
                          PENUTUP
                           Pasal 15

Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat dan disahkan oleh
Rapat Anggota pada tanggal ........ tahun 2011




                              33
Lampiran 2 : Contoh Format Dokumen Penerapan Sistem Jaminan
Mutu UPPB
.

         DOKUMEN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU
                        UPPB




                         Nama UPPB


                    ……………………………….

                          Alamat :

                     Desa               :…
                     Kecamatan          :…
                     Kabupaten          : …
                     Provinsi           : ….




Nomor Salinan        :
Pemegang salinan     :

Status Distribusi    :            Terkendali

                                  Tidak Terkendali




                             34
LEMBAR PENGESAHAN




  DOKUMEN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU
                 UPPB




      Nama Unit Usaha : ………………………….




         Lokasi, tanggal-bulan-tahun



   Tim Penyusun:                  Disahkan, oleh
       Ketua                      Pimpinan UPPB




   (…………………..)                   (…………………..)
Tanda tangan dan Nama         Tanda tangan dan Nama




                        35
Nomor                       :   1
         PANDUAN UPPB
                                Tanggal Pengesahan          :
 Nama
                                Revisi / tanggal revisi     :
 UPPB      PERUBAHAN
                                Halaman                     :   …dari ….
            DOKUMEN
                                Paraf Koordinator UPPB      :

Pencatatan perubahan dokumen selalu dimutakhirkan dan dilakukan
dengan format sebagai berikut :

Perubahan Dokumen

                        Tabel Perubahan


                       Mencabut                 Memasukan            Paraf
      Nomor
No   dokumen    Revisi ke ../              Revisi ke ../
                                Halaman                    Halaman
                 tanggal                    tanggal




                                 36
Nomor                        : 2
             PANDUAN UPPB
                              Tanggal Pengesahan           :
    Nama
                              Revisi / tanggal revisi      :
    UPPB       DISTRIBUSI
                              Halaman                      : …dari …
               DOKUMEN
                              Paraf Koordinator UPPB       :

Distribusi dokumen sistem jaminan mutu dicatat dan selalu
dimutahirkan dengan menggunakan formulis sebagai berikut :

                    Tabel Distribusi Dokumen

                       Pemegang Dokumen
No    No Dokumen                                        Keterangan
                       Nama      Jabatan

1     Asli             A         Kepala UPPB            Terkendali
                                                        Tidak
2     Copy 1           B         Kepala Bidang …
                                                        terkendali
3     Copy 2           C
4     Copy 3           D

5

6

7




                               37
Nomor                     : 3
           PANDUAN UPPB
                                Tanggal Pengesahan        :
  Nama
                                Revisi / tanggal revisi   :
  UPPB      DAFTAR INDUK
                                Halaman                   : …dari …
              DOKUMEN
                                Paraf Koordinator UPPB    :


Dokumen sistem mutu di daftar dan         selalu   dimutahirkan
menggunakan formulir sebagai berikut :

                     Tanggal
                                                   Dokumen
 Nomor      Nama     pengesa     Pejabat yang                 Ketera
                                                   Penun
Dokumen    Dokumen     han/      mengesahkan                  ngan
                                                   jang
                      Revisi




                           38
Nomor                     : 4
         PANDUAN UPPB
                         Tanggal Pengesahan        :
 Nama
                         Revisi / tanggal revisi   :
 UPPB
           DAFTAR ISI    Halaman                   : …dari ….
                         Paraf Koordinator UPPB    :

LEMBAR PENGESAHAN
1. PERUBAHAN DOKUMEN
2. DISTRIBUSI DOKUMEN
3. DAFTAR INDUK DOKUMEN
4. DAFTAR ISI
5. KEBIJAKAN MUTU
6. ORGANISASI DAN STAF UPPB
7. PROFIL UPPB
8. STANDAR INTERNAL
9. SOP PERSIAPAN PENYADAPAN KARET
10. SOP PENYADAPAN KARET
11. SOP PRODUKSI SIT ANGIN
12. SOP SLAB
13. SOP LUMP
14. SOP PENERIMAAN DAN PENJUALAN BOKAR DI UPPB
15. KELUHAN PELANGGAN




                        39
PANDUAN     Nomor                     : 5
           UPPB      Tanggal Pengesahan        :
  Nama
                     Revisi / tanggal revisi   :
  UPPB   KEBIJAKAN
                     Halaman                   : …dari …
           MUTU
                     Paraf Koordinator UPPB    :



Visi




Misi
1.
2.
3.




                       40
Nomor                        :      6
                PANDUAN UPPB
                                       Tanggal Pengesahan           :
     Nama
                   ORGANISASI          Revisi / tanggal revisi      :
     UPPB
                      DAN              Halaman                      :      …dari …
                    STAF UPPB          Paraf Koordinator UPPB       :

1.      Bagan Organisasi, minimal meliputi :
        a. Ketua UPPB
        b. Bendahara
        c. Sekretaris
        d. Bidang Pembelian dan pemasaran
        e. Bidang Saprodi
        f. Bidang teknis
        g. Bidang pengawasan



                                       Ketua



                     Bendahara                       Sekretaris




      Bidang Pembelian dan       Bidang         Bidang          Bidang
           Pemasaran             Saprodi        Teknis        Pengawasan




                                 PPoktan/Gapoktan




                    Bagan 1. Bagan Alir Organisasi

                                     41
Nomor                     :   6
           PANDUAN UPPB
                                 Tanggal Pengesahan        :
 Nama
                                 Revisi / tanggal revisi   :
 UPPB      ORGANISASI DAN
                                 Halaman                   :   …dari
             STAF UPPB
                                 Paraf Koordinator UPPB    :

2.   Kriteria dan Uraian Tugas

2.1 Kriteria Pengurus UPPB dipersyaratkan sebagai berikut :
         1) Berasal dari anggota Gapoktan.
         2) Dipilih sesuai dengan AD/ART UPPB.
         3) Tidak mempunyai jabatan rangkap di kelompok atau di
             Gapoktan.

2.2 Tugas dan Fungsi Pengurus :
2.2.1 Ketua :
        1) Memimpin,          mengkoordinasikan,       mengawasi
            pelaksanaan tugas serta bertanggungjawab penuh
            terhadap jalannya operasional unit usaha UPPB
        2) Mencari peluang pasar.
        3) Mengorganisir pelaksanaan registrasi.
        4) Melakukan koordinasi dengan Instansi teknis.
        5) Pertemuan minimal 1 kali dalam setahun pada waktu
            setelah Pengawasan internal dilakukan dan sebelum
            dimulai pembelian.
        6) Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan
            tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun
            petani yang memperoleh sanksi.

2.2.2 Sekretaris.
       1) Membantu Ketua dalam menyusun dan melaksanakan
           administarasi
       2) Bersama dengan Bidang Pengawsan mendata anggota
           dengan form pendaftaran yang minimal berisi : Nama
           Petani, Nama Kelompok, Nama UPPB, Nomor Anggota,


                              42
Nomor                     :   6
           PANDUAN UPPB
                                Tanggal Pengesahan        :
 Nama
                                Revisi / tanggal revisi   :
 UPPB      ORGANISASI DAN
                                Halaman                   :   …dari
             STAF UPPB
                                Paraf Koordinator UPPB    :

        3) Lokasi Kebun (Desa, Kec), Luas Lahan, Jumlah
           Tegakan (TBM/TM), Prediksi Produksi).
        4) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
        5) Menyimpan arsip-arsip UPPB.
        6) Membuat buku/kartu anggota.
        7) Membuat laporan pertemuan-pertemuan di UPPB.

2.2.3 Bendahara :
        1) Membantu ketua dalam urusan keuangan.
        2) Membuat Buku kas harian.
        3) Membuat laporan bulanan transaksi penjualan.
        4) Membuat laporan bulanan pengeluaran.
        5) Menyimpan rekening UPPB.
        6) Membuat laporan keuangan setiap bulan maupun
           laporan akhir tahun.
        7) Menyiapkan perhitungan Sisa Hasil Usaha dibuat setiap
           akhir bulan berjalan untuk memudahkan penghitungang
           bonus dan dana jasa bagi pengurus UPPB.




                              43
Nomor                       :   6
           PANDUAN UPPB
                               Tanggal Pengesahan          :
 Nama
                               Revisi / tanggal revisi     :
 UPPB        ORGANISASI
                               Halaman                     :   …dari
            DAN STAF UPPB
                               Paraf Koordinator UPPB      :

2.2.4   Bidang Teknis
        1) Melakukan kunjungan secara teratur kepada kelompok
            petani, saran-saran guna peningkatan kualitas produk
            serta jika ada permasalahan.
        2) Melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dalam
            rangka peningkatan produktivitas, penanganan pasca
            panen      dan    pengolahan   Bokar     bersih serta
            pemasarannya.
        3) Membantu kelompok dan atau pekebun melakukan
            pendataan untuk keperluan pengisian Buku Harian
            Petani.
        4) Melakukan pembinaan kepada kelompok petani agar
            dapat mengolah hasil sesuai standar internal.

2.2.5   Tugas Bidang Saprodi
        1) Menyalurkan       kebutuhan      saprodi       kepada
           anggota/kelompok.
        2) Menyediakan       kebutuhan     saprodi       pekebun
           anggota/kelompok.
        3) Membuat laporan penyaluran saprodi.

2.2.6 Tugas Bidang Pengawasan
        1) Melakukan pendaftaran/registrasi petani/kelompok.
        2) Melakukan kunjungan secara rutin ke tempat-tempat
           pooling/pembelian    untuk    memastikan      prosedur
           pembelian dijalankan.




                               44
Nomor                        :     6
          PANDUAN UPPB
                             Tanggal Pengesahan           :
Nama
                             Revisi / tanggal revisi      :
UPPB       ORGANISASI
                             Halaman                      :     …dari
          DAN STAF UPPB
                             Paraf Koordinator UPPB       :

       3) Menyusun Laporan/dokumentasi         terhadap       hasil
          pengawasan.

2.2.7. Tugas Bidang Pembelian dan Pemasaran:

       1) Melakukan pembelian Bokar dari petani anggota
          pokbun/Gapokbun sesuai prosedur pembelian yang ada.
       2) Melakukan pengecekan kualitas Bokar yang akan dibeli.
       3) Melakukan pencatatan terhadap data-data termasuk
          volume produk hasil pembelian yang dilakukan.
       4) Menjamin bahwa Bokar        terjaga mutunya selama
          pengangkutan dari kelompok tani ke gudang.
       5) Melakukan pemasaran Bokar.
       6) Membuat laporan pembelian dan pemasaran.




                             45
Nomor                       :   6
            PANDUAN UPPB
                              Tanggal Pengesahan          :
 Nama
                              Revisi / tanggal revisi     :
 UPPB         ORGANISASI
                              Halaman                     :   …dari
             DAN STAF UPPB
                              Paraf Koordinator UPPB      :


3.    PERSONALIA

                                  KUALIFIKASI /
NO.      NAMA      BAGIAN                               PELATIHAN
                                  PENDIDIKAN




                             46
Nomor                         :     7
          PANDUAN UPPB
                                    Tanggal Pengesahan            :
Nama                                Revisi / tanggal revisi       :
UPPB                                                                    …dari
           PROFIL UPPB              Halaman                       :
                                                                        …
                                    Paraf Koordinator UPPB        :


 1. Data UPPB:

 1) Nama                        :     ………………………………

 2) Alamat                      :     ………………………………

 3) AD/ART UPPB di tetapkan pada ...........,................,.......

 4) Jumlah Anggota              :     ………………………………

 5) Luas Lahan                  :     ………………………………

 6) Proses Produksi             :     ………………………………




 2. Profil Usaha :

    Pengolahan Bokar

     Simpan Pinjam

    Penyaluran Saprodi

    Penyaluran Sembako

    Kemitraan Usaha

                                    47
PANDUAN        Nomor                      :   8
                  UPPB         Tanggal Pengesahan         :
     Nama                      Revisi / tanggal revisi    :
     UPPB        STANDAR                                      …dari
                               Halaman                    :
                 INTERNAL                                     …
                               Paraf Koordinator UPPB     :

1.      Acuan Standar
        •   Peraturan       Menteri       Pertanian       Nomor
            38/Permentan/Ot.140/8/2008     Tentang      Pedoman
            Pengolahan Dan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar)
        •   Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
            nomor : 53/m-dag/per/10/2009 tentang Pengawasan
            Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standard Indonesian
            Rubber yang diperdagangkan
        •   SNI 06-2047-2002 tentang Bahan Olahan Karet

2. Standar Internal

      Contoh standar internal penerapan sistem jaminan mutu pada
      pengolahan dan pemasaran Bokar :

                  STANDAR INTERNAL UPPB BOKAR

      Dari hasil diskusi dengan Tim Penyusun Dokumen UPPB,
      maka di sepakati beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh
      anggota kelompok :
     1. Setiap petani/Kelompok tani yang akan menjadi anggota
        harus didata dan mengisi formulir registrasi yang
        disampaikan Petugas bidang Pengawasan.
     2. Setiap petani/Kelompok tani yang akan menjadi anggota
        wajib menandatangani Surat pernyataan akan mematuhi
        aturan UPPB.
     3. Setiap petani/Kelompok tani yang disarankan mengambil
        saprodi pada UPPB.
     4. Petani/Kelompok tani diwajibkan masuk UPPB.
     5. Petani/Kelompok tani wajib memproduksi bokarnya sesuai
        SOP yang ditentukan UPPB dan juga bersedia diawasi oleh
        petugas UPPB dalam penerapan sistem jaminan mutu
        Bokar.

                                 48
PANDUAN        Nomor                     :   8
            UPPB         Tanggal Pengesahan        :
                         Revisi / tanggal revisi   :
Nama
           STANDAR                                     …dari
UPPB                     Halaman                   :
           INTERNAL                                    …
                         Paraf Koordinator UPPB    :

6. Bila Petani/Kelompok setelah diawasi tidak menjalankan
    SOP Pengolahan Bokar, akan diberikan sangsi, mulai dari
    peringatan sampai dengan dikeluarkan menjadi anggota.
7. Pengurus UPPB ditunjuk berdasarkan musyawarah dan
    mufakat sesuai AD/ART UPPB.
8. Pengurus UPPB yang ditunjuk wajib mendahulukan
    kepentingan anggotanya dalam rangka mensejahterakan
    anggotanya.
9. UPPB menetapkan bahan penggumpal seperti tercantum
    pada Lampiran 3 dan disarankan anggota untuk
    menggunakannya.
10. Anggota UPPB dapat meminjam sarana kerja, peralatan
    pengolahan kepada UPPB dengan biaya yang telah
    ditetapkan pengurus.
11. Pengurus UPPB akan meregistrasi UPPBnya ke Dinas
    Perkebunan.
12. Pengurus UPPB menjamin kontrak jual beli dengan pabrik
    pengolaha Bokar atau pedagang Bokar dalam rangka
    memenuhi kuota volume kontrak jual beli.
13. Setiap hari UPPB menyediakan informasi harga pembelian
    Bokar kepada anggota UPPB dengan cara menempelkan
    dipapan pengumuman UPPB setempat.
14. Persyaratan Kualitatif

    Lateks Kebun
       Lateks kebun tidak boleh dicampur dengan air, bubur
       lateks ataupun serum lateks.
       Lateks kebun tidak boleh dimasuki benda-benda lain
       seperti kayu ataupun kotoran lain.
       Lateks kebun tidak terlihat nyata adanya kotoran.
       Lateks kebun berwarna putih dan berbau segar.




                           49
PANDUAN        Nomor                     :   8
              UPPB         Tanggal Pengesahan        :
Nama                       Revisi / tanggal revisi   :
UPPB        STANDAR                                      …dari
                           Halaman                   :
            INTERNAL                                     …
                           Paraf Koordinator UPPB    :


       Sit Angin
          Digumpalkan dengan asam semut atau bahan
          penggumpal lain atau gumpalan alami lateks kebun di
          dalam wadah sadap.
          Tidak boleh dicampur dengan gumpalan yang tidak
          segar.
          Gumpalan dapat digiling atau dikempa untuk
          mengeluarkannya.
          Tidak nyata adanya kotoran.
          Selama penyimpanan tidak boleh direndam didalam air
          atau terkena sinar matahari langsung.




                            50
Nomor        :9
        Nama
                            SOP                Tanggal       :
        UPPB                                   Revisi Tgl   :
                           PERSIAPAN           Halaman      : …dari
                       PENYADAPAN KARET        Disahkan      :


Tujuan                  :   Untuk mempersiapkan penyadapan
Ruang Lingkup           :   Penentuan matang sadap, Persiapan buka
                            sadap
Definisi                :   Nihil
Acuan                   :   Pedoman Penanganan Pasca Panen
                            Karet Dit. Penanganan Pasca Panen
                            Ditjen PPHP 2007
Penanggung Jawab        :   Petani Karet
Langkah -Langkah        :



    1. Penentuan Matang Sadap
       1) Umur Tanaman : 5-6 tahun
       2) Lilit Batang
                Lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 100cm
                dari pertautan okulasi
                Pengukuran dilakukan mulai tanaman berumur 4
                tahun, diulang setiap 6 bulan
       3) Matang sadap kebun
                Jumlah tanaman yang matang sadap pohon sudah
                mencapai 60% atau lebih




                                51
Nomor        :9
      Nama
                             SOP             Tanggal      :
      UPPB                                   Revisi Tgl   :
                              PERSIAPAN      Halaman       : …dari
                          PENYADAPAN KARET   Disahkan     :



   2. Persiapan Buka Sadap
             Penggambaran bidang sadap dilakukan pada kebun
             matang sadap kebun hanya pada tanaman yang
             matang
             sadap pohon
                 Tinggi bukaan sadap 130 cm diatas pertautan
                 okulasi
                 Arah dan sudut kemiringan irisan sadap
                 - Arah irisan sadap dari kiri atas ke kanan
                 bawah memotong pembuluh lateks yang
                 posisinya miring dari kanan atas ke kiri bawah
                                                      o    o
                 - Sudut kemiringan irisan sadap 30 – 40
                 terhadap bidang datar (untuk bidang sadap
                                 o
                 bawah) dan 45 (untuk bidang sadap atas).
                 Panjang irisan ½ S (irisan miring sepanjang ½
                 spiral)
                 Letak bidang sadap pada arah Timur-Barat
                 (pada jarak antar tanaman yang pendek), sama
                 dengan arah pergerakan penyadapan)
      2) Pemasangan talang dan mangkuk sadap
                 Talang terbuat dari seng lebar 2,5 cm panjang ±
                 8cm
                 Dipasang pada jarak 5-1 0cm dari ujung irisan
                 sadap bagian bawah mangkuk dipasang pada
                 jarak 15-20 cm dibawah talang sadap

Dokumen terkait : Nihil



                                 52
Nomor        : 9.1
        Nama
                               SOP               Tanggal      :
        UPPB                                     Revisi Tgl   :
                          PENYADAPAN KARET       Halaman       : …dari
                                                 Disahkan     :

Tujuan                    :   Untuk mendapatkan lateks
Ruang Lingkup             :   Penyadapan

Definisi                  :   Nihil
Acuan                     :   Pedoman Penanganan Pasca Panen
                              Karet Dit. Penanganan Pasca Panen
                              Ditjen PPHP 2007
Penanggung Jawab          :   Petani Karet
Langkah -Langkah          :


    •      Penyadapan dilakukan pada pagi hari (Pukul 05.00 – 07.30)
    •      Peralatan sadap harus bersih, Pisau sadap harus bersih dan
           tajam
    •      Kemiringan bidang sadap 45 derajat
    •      Kedalaman irisan sadap : 1 mm – 1,5 mm
    •      Ketebalan irisan sadap : 1,5 mm – 2 mm
    •      Frekuensi penyadapan
               o hari sekali (d/3) untuk 2 tahun pertama
               o hari sekali (d/2) untuk tahun selanjutnya
    •      Lateks diangkut ketempat pengolahan dengan
           meminimalkan goncangan dan tidak terkena sinar matahari
           langsung
    •      Mencampur       latex yang diperoleh dari penyadapan
           dengan amonia

Dokumen terkait : Nihil




                                      53
Nomor        : 9.2
   Nama
                        SOP                Tanggal      :
   UPPB          PRODUKSI SIT ANGIN        Revisi Tgl   :
                (Unsmoked Sheet/USS)       Halaman       : …dari
                                           Disahkan     :

Tujuan              :   Untuk mendapatkan lateks sit angin
Ruang Lingkup       :   Penyaringan Lateks, Pengenceran,
                        pembekuan, pemeraman
Definisi            :   Nihil
Acuan               :     1. Permentan No.8 Tahun 2008,
                               Pedum Pasca Panen Karet.
                          2. Pedoman      Penanganan     Pasca
                               Panen Karet Dit. Penanganan
                               Pasca Panen Ditjen PPHP 2007.
Penanggung Jawab    :   Petani Karet
Langkah -Langkah    :




                                54
Nomor        : 9.2
Nama
            SOP               Tanggal      :
UPPB    PRODUKSI SIT ANGIN    Revisi Tgl   :
       (Unsmoked Sheet/USS)   Halaman       : …dari
                              Disahkan     :




                  55
Nomor        : 9.2
      Nama
                           SOP                Tanggal      :
      UPPB                PRODUKSI            Revisi Tgl   :
                           SIT ANGIN          Halaman       : …dari
                                              Disahkan     :
                          (Unsmoked
                          Sheet/USS)

Langkah-langkah

1. Lateks kebun disaring dengan saringan 20 mesh (saringan
   terbuat dari baja anti karat).
2. Pengenceran dengan menambahkan air bersih ke dalam lateks
   hingga diperoleh Kadar Kering Karet (KKK) baku 12-15%. Air
   yang digunakan untuk pengenceran harus jernih, tidak berbau,
   tidak berwarna. Pemberian air dilakukan sedemikian rupa
   sehingga tidak berbusa.
3. Lateks yang telah diencerkan selanjutnya diambil 5-6 liter
   dituang ke dalam bak pembeku (bak terbuat dari bahan
   aluminium atau plastic ukuran 50 cm X 25 cm X 6 cm), kemudian
   ditambahkan 370 ml asam forma/semut 1%, diaduk.
4. Busa yang timbul selama pembekuan dibuang dan untuk
   menghindari adanya kotororan bak perlu ditutup. Pembekukan
   selama 15—30 menit.
5. Ditambahkan air di bagian atas bekuan untuk mencuci sisa
   asam selanjutnya diperam selama urang lebih 1 jam.
6. Bekuan yang dihasilkan digiling lima kali dengan gilingan polos
   dan sekali dengan gilingan beralur sambil disemprot dengan air.
7. Lemabaran sit yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam
   bak pencuci untuk menghilangkan sisa asam, sisa serum dan
   kotoran yang menempel selama penggilingan.
8. Penirisan yaitu : lembaran sit yang telah dicuci tiris untuk
   menghilangkan air di permukaan lembaran                 dengan
   menggantung pada rak-rak tempat teduh, kurang lebih 15 menit.
9. Selanjutnya di keringkan di dalam gudan pengering, selama
   pengeringan dinding gudang dibuka pada siang hari dan ditutup
   pada malam hari untuk mengatur kelembaban dan temperatu
   ruang pengeringan. Lama pengeringan 5 hari.

Dokumen terkait : Nihil


                               56
Nomor        : 9.3
        Nama
                                SOP         Tanggal      :
        UPPB             PRODUKSI SLAB      Revisi Tgl   :
                                            Halaman       : …dari
                                            Disahkan     :



Tujuan              :   Untuk membuat slab lump sesuai standar
                        spesifikasi
Ruang Lingkup       :   Pencetakan Slab Lump, Pengeringan,

Definisi            :   Nihil
Acuan               :    1.
Penanggung          :   Petani Karet
Jawab
Langkah         -   :
Langkah




                                 57
Nomor        : 9.3
Nama
         SOP           Tanggal      :
UPPB   PRODUKSI SLAB   Revisi Tgl   :
                       Halaman       : …dari
                       Disahkan     :




            58
Nomor        : 9.3
       Nama
                             SOP          Tanggal      :
       UPPB                               Revisi Tgl   :
                          PRODUKSI SLAB   Halaman       : …dari ….
                                          Disahkan     :


Langkah-langkah :

    1. Lateks hasil penyadapan dituang dalam bak penggumpal
       dengan ketebalan 50 mm, ditambahkan bahan
       pengumpal, diaduk dan dibiarkan hingga menggumpal.
    2. Gumpalan (koagulum) yang diperoleh selanjutnya
       dipipihkan dengan tangan atau pemukul kayu di atas
       yang bersih atau dengan menggunakan gilingan tangan
       (hand mangel).
    3. Bila menggunakan bahan dasar hasil penyadapan lump
       mangkok, lump mangkok yang sudah dipipihkan ditata
       berjajar satu lapis dengan rapi dalam bak pembuku yang
       bersih dengan ketebalan tidak lebih 50 mm, kemudian
       disiram dengan lateks yang bersih dan telah dicampur
       dengan       bahan    penggumpal    hingga    terbungkus
       seluruhnya oleh lapisan lateks.
    4. Gumpalan         yang telah dipipihkan        berbentuk
       slab tipis dengan ketebalan 50 mm selanjutnya diitiriskan
       diatas rak selama 1-2 minggu dan dihindarkan dari sinar
       matahari langsung.

Dokumen terkait : Nihil




                                 59
Nomor        : 9.4
   Nama UPPB                  SOP                Tanggal      :
                                                 Revisi Tgl   :
                                                 Halaman       : …dari
                          PRODUKSI LUMP          Disahkan     :

Tujuan                    :   Untuk membuat lump
Ruang Lingkup             :   Pencetakan Lump,
Definisi                  :   Lump adalah lateks kebun yang dibiarkan
                              membeku secara alamiah
Acuan                     :   Permentan No.8 Tahun 2008, Pedum Pasca
                              Panen Karet.
Penanggung Jawab          :   Petani Karet
Alur proses               :




Langkah kerja :

Lateks kebun dibiarkan membeku di dalam mangkok atau untuk
mempercepat pembekuan ditambahkan asam format/asam semut
atau pembelu asap caik ke dalam mangkok

Dokumen terkait : Nihil




                                   60
Nomor        : 10
     Nama UPPB             SOP                Tanggal      :
                                              Revisi Tgl   :
                                              Halaman         : …dari
                        PENERIMAAN DAN
                                              ….
                       PENJUALAN BOKAR
                                              Disahkan     :
                            DI UPPB

Tujuan              : Untuk mmeningkatkan jaminan mutu dan nilai
                      jual Bokar
Ruang lingkup       : Penerimaan dan penimbangan Bokar,
                      penyimpanan, penjualan, penerimaan hasil
                      penjualan dan pembayaran di Kelompok.
Definisi            : Codeh adalah metode uji mutu dengan cara
                      melakukan
                      memotong / membelah Bokar
Acuan               : Permentan No. 38 Tahun 2008

Penanggung Jawab : Bidang Pembelian dan Pemasaran

Langkah-Langkah Prosedur :

1.    Penerimaan dan Penimbangan Bokar
      a. Penerimaan dan Penimbangan Bokar
          - Penerimaan Bokar ditingkat kelompok tani dilakukan
             oleh bagian produksi dengan melakukan uji mutu
             secara visual (codeh) dan dibandingkan dengan
             spesifikasi Bokar Dok A.1
          - Bokar yang diterima dari anggota kelompok terdaftar
             sesuai daftar anggota petani Form F. 1
          - Bokar yang tidak memenuhi standar tidak diterima, dan
             Bokar yang memenuhi standar diterima.
          - Bokar yang diterima dan Bokar yang tidak diterima
             ditimbang kemudian dicatat dalam Form F-2




                                61
Nomor        : 10
Nama UPPB              SOP                 Tanggal      :
                                           Revisi Tgl   :
                                           Halaman       : …dari
                    PENERIMAAN DAN
                                           Disahkan     :
                   PENJUALAN BOKAR
                        DI UPPB

 b.   Penerimaan di tingkat Gapoktan
      - Penerimaan Bokar di tingkat Gapoktan dilakukan oleh
        bagian produksi dengan melakukan uji mutu secara
        visual (codeh) dan dibandingkan dengan spesifikasi
        Bokar Dok A-1
      - Bokar yang diterima dari KT yang terdaftar sesuai daftar
        anggota Gapoktan yang tercatat Form F-3
      - Bokar yang tidak memenuhi standar tidak diterima dan
        Bokar yang memenuhi standar diterima.
      - Bokar yang diterima dan tidak diterima ditimbang serta
        dicatat menggunakan Form F-4

 c.   Penyimpanan
      - Penyimpanan sementara di gudang dikelompokkan
        sesuai dengan umur simpan.
      - Tidak boleh terkena sinar matahari langsung
      - Tidak boleh terkena air
      - Tempat penyimpanan harus bersih
      - Tidak boleh langsung menyentuh lantai (diletakan
        diatas papan /palet)
      - Harus diberi jalur untuk jalan.

 d.   Penjualan
      - Penjualan Bokar dicatat sesuai dengan Form F-2.5
      - Bak sarana pengangkut harus dibersihkan terlebih
        dahulu sebelum Bokar dimuat
      - Jumlah muatan tidak boleh melebihi kapasitas muatan
        sarana angkutan
      - Tenaga muat Bokar digudang harus disiapkan dan
        sudah terlatih (memilih dan menyusun sesuai umur
        simpan Bokar)
                             62
Nomor        : 10
Nama UPPB                SOP                 Tanggal      :
                                             Revisi Tgl   :
                                             Halaman         : …dari
                      PENERIMAAN DAN
                                             ….
                     PENJUALAN BOKAR
                                             Disahkan     :
                          DI UPPB


       -   Setelah dimuat harus ditutup dengan terpal yang diikat
           dengan kuat untuk menghindari cuaca yang tidak baik
           (mempertahankan mutu Bokar)
       -   Seksi pemasaran harus mengawal Bokar sampai tujuan
           pasar dan membawa Surat Pengantar Bokar (DO)

 e.    Penerimaan Hasil Penjualan
       - Seksi pemasaran harus melapor ke pembagian
         pembelian Bokar
       - Seksi pemasaran harus mengikuti proses penimbangan
         dan mencatat hasil penimbangan
       - Menerima hasil penjualan dan diserahkan ke bendahara
         gapoktan (Cek atau Cash)

 f.    Pembayaran di Kelompok

       -   ...
       -   ...



 Dokumen terkait :

 -    Dokumen A- 1 : Spesifikasi Bokar
 -    Form F- 1 : Daftar Anggota Kelompok
 -    Form F- 3 : Daftar Penerimaan Bokar Kelompok
 -    Form F- 3 : Daftar Anggota Gapoktan
 -    From F- 4 : Daftar Penerimaan Bokar Gapoktan
 -    Form F-2.5 : Kartu Penjualan


                              63
FORM F-1 : DAFTAR PETANI ANGGOTA KELOMPOK
No.   Nama      Alamat   Nomor      Produk yang      Keterangan
      Petani             Register   dihasilkan




FORM F-2 : CATATAN PENERIMAAN BOKAR KELOMPOK

Tanggal Nama No         Jenis/Jmlh Tanda   Jenis / Keterangan
        Petani Register Bokar      Label   Jumlah
                        yang               Bokar
                        diterima           yang
                                           ditolak




FORM F- 3 : DAFTAR POKTAN ANGGOTA UPPB

No Nama     Alamat Nomor Produk        Keterangan
   Kelompok        Register yang
                            dihasilkan




                           64
Dokumen A-1 : Spesifikasi Bokar

Persyaratan Kualitatif
       Lateks Kebun
           Lateks kebun tidak boleh dicampur dengan air, bubur
           lateks ataupun serum lateks.
           Lateks kebun tidak boleh dimasuki benda-benda lain
           seperti kayu ataupun kotoran lain
           Lateks kebun tidak terlihat nyata adanya kotoran
           Lateks kebun berwarna putih dan berbau segar.

        Sit Angin
           Digumpalkan dengan asam semut atau bahan
           penggumpal lain atau gumpalan alami lateks kebun di
           dalam wadah sadap.
           Tidak boleh dicampur dengan gumpalan yang tidak
           segar
           Gumpalan dapat digiling atau dikempa untuk
           mengeluarkannya
           Tidak nyata adanya kotoran
           Selama penyimpanan tidak boleh direndam didalam air
           atau terkena sinar matahari langsung.




                              65
Persyaratan Kuantitatif (Spesifikasi Persyaratan Mutu)

                                                         Persyaratan
 No.   Parameter       Satuan   Lateks      Sit           Slab                Lump
                                Kebun
 1.    Kadar Karet
       min
       Mutu I          %        28          -             -                   -
       Mutu II         %        20          -             -                   -
 2.    Ketebalan (T)
       Mutu I          mm       -           3             ≤ 50                50
       Mutu II         mm       -           5             51 - 100            100
       Mutu III        mm       -           10            101 - 150           150
       Mutu IV         mm       -           -             > 150               > 150
 3     Kebersihan      -        Tidak ada   Tidak ada     Tidak ada kotoran   Tidak      ada
       (B)                      kotoran     kotoran                           kotoran
 4     Jenis           -        -           Asam          Asam semut dan      Asam    semut
       Koagulan                             semut dan     bahan lain yang     dan bahan lain
                                            bahan lain    tidak    merusak    yang     tidak
                                            yang tidak    mutu karet serta    merusak mutu
                                            merusak       penggumpal alami    karet    serta
                                            mutu karet                        penggumpal
                                                                              alami




                                                     66
Nomor                          :   11
                     PANDUAN UPPB
                                              Tanggal Pengesahan             :
Nama UPPB                                     Revisi / tanggal revisi        :
                   KELUHAN PELANGGAN
                                              Halaman                        :   ….dari..
                                              Paraf Koordinator UPPB         :


 TABEL. KELUHAN PELANGGAN


     Nama dan    Alamat                                                          Penanggung
No                        Tanggapan    Tanggal      Penyelesaian   Tanggal
     Pelanggan                                                                   jawab




                                         67
Form. F4 Formulir Pendaftaran Anggota
FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA
(Contoh)
   I.   IDENTITAS ANGGOTA

        Nama Anggota        :                       Nama Petugas Pendaftar :
        Nama Kelompok Pekebun :                     Tanggal Pendaftaran :
        Alamat (Distrik, Kampung) :
        Tempat Penjualan :

   II. KONDISI KEBUN ANGGOTA

                                                Jumlah Tegakan                Kebutuhan Saprodi /th
               Nama       Luas    Status
                                                            Tanaman      Pupuk Pestisid Peralat Lai
         No
              Lokasi /   Kebun    Kebun     Umur Tanaman
                                                              Belum      (kg)    a        an        nny
                Blok      (m2)   (Sendiri/ Tanam Menghasil
                                                            Menghasilk                    (unit)    a
               Kebun               sewa)     an  kan (TM)
                                                             an (TBM)




                                                     68
III. PRODUKSI BOKAR

                                         Produksi Bokar (kg)
         Nama Lokasi /
    No                   Lateks   Lump       slab   Sit     Sit    Dll..
          Blok Kebun
                                                    angin asalan




IV. CATATAN PETUGAS (jika ada)




                                                69
Form : F 5 Surat Pernyataan

                       SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

  Nama                  :   ……………………………………………

  Tempat/Tgl. Lahir     :   ……………………………………………

  Alamat                :   ……………………………………………

  Jabatan`              :   Anggota Kelompok pekebun …………


  Dengan ini menyatakan bahwa :
     1. Saya akan mengikuti semua aturan main yang ditetapkan
         oleh Unit Pengolahan (UPPB) sesuai dengan sesuai
         dengan standar internal yang ditetapkan.
     2. Saya akan melakukan penanganan pasca panen Bokar
         sesuai dengan SOP yang telah disepakati.
     3. Apabila saya melanggar dengan sengaja atau tidak
         sengaja, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
         dengan standar internal yang ditetapkan dalam kelompok.

  Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan sesungguhnya dan
  tanpa paksaan dari pihak manapun.

                                      ……………..,………… 2011

                                      Yang membuat pernyataan,

                                          Meterai Rp
                                             6000




                                      ( ………………………….)
                                           Anggota



                                70
Form.6 KARTU PENJUALAN
                                                    Gapoktan/Pokbun ...........
NAMA ANGGOTA                : ............................................................
KODE ANGGOTA                : ............................................................
ALAMAT                      : ...............................................................................................

                                             HASIL PENJUALAN TAHUN 200…
PERKIRAAN HASIL : .................................KG

      TGL        JUMLAH                        TOTAL HARGA               TANDA TANGAN                PEMBAYARAN                  TANDA TANGAN
   PENJUALAN      (KG)     HARGA/ KG (RP)          (RP)             PETANI        PENIMBANG              (RP)           PETANI           JURU BAYAR




CATATAN:
Lembar 1 Kartu Penjualan dipegang oleh Petani
Lembar 2 Kartu Penjualan dipegang oleh Pembeli




                                                                   71
Lampiran 3 :

III. Koagulan yang telah diuji oleh Pusat Penelitian Karet
     PT   Riset   Perkebunan      Nusantara   (No    surat
     169/RPN/IV/2011).


No   Merk        Produsen          Spesifikasi        Pemakaian

1    Sintas 90   PT. Sintas        Cairan jernih      Direkomendasik
                 Kurama            Bahan aktif asam   an dengan
                 Perdana           format             dosis 4 ml
                                                      koagulan/kg
                                                      karet kering
2    ODIA        PT.               Cairan coklat      Direkomendasik
                 Cocotama          jernih             an dengan dosis
                 Makmur            Bahan aktif asap   22 ml
                 Abadi             cair               koagulan/kg
                                                      karet kering
3    Deorub K    PT. Global        Cairan coklat      Direkomendasik
                 Deorub            jernih             an dengan dosis
                                   Bahan aktif Asap   15 ml
                                   cair               koagulan/kg
                                                      karet kering
4    Specta      PT. Kian          Cairan jernih      Direkomendasis
                 Bangun                               kan dengan
                 Pradiza                              dosis 41,9
                                                      mg/kg karet
                                                      kering untuk
                                                      ADS (Air Dried
                                                      sheet)




                              72
IV. Rekomendasi Bahan Penggumpal Lateks dari Pusat
    Penelitian Karet, Balai Penelitian Karet Sembawa,
    Palembang, Sumatera Selatan (Surat Nomor :
    112/BPS/KHP/IV/2011).
    Tabel 1. Jenis bahan dan dosis koagulan untuk BOKAR

    No.   Jenis/Nama Bahan                    Dosis
    1.    Asam semut            4 cc/kg karet kering atau 180 cc
                                (2%)/kg lateks
    2.    -   Asap cair        -   33 cc/kg/ karet kering atau
              murni                100 cc (10%)/kg lateks
          -   Asap cair        -   17 cc/kg karet kering atau
              formula              100 cc (5%)/kg lateks
              (Deorub K)
          -   Asap cair        -   17 cc/kg karet kering atau
              formula              100 cc (5%)/kg lateks
              (Deorub SOP)


   Tabel 2. Spesifikasi asap cair
    No. Parameter Nilai Hasil                  Metode
    1.   Warna          -     Coklat tua       Visual
    2.   Berat          g/ml Minimal 1.0005    ASTM D1298-
         Jenis                                 85
    3.   Derajat        -     Minimal 3        Kertas pH (pH
         Keasaman                              meter)
         (pH)
    4.   Kadar          %     Minimal 2        Metode titrasi
         asam
    5.   Kadar          %     Minimal 2        -
         Fenol
    6.   Kadar Air      %     Maksimal 85      Titrasi   Karl
                                               Fischer
    7.    Odour       -      Over level        Odourmeter




                          73
Lampiran 4. Laporan Penerbitan SKA-B

Yth. ..
Kepala    Dinas      yang        membidangi       Perkebunan
Kabupaten/Kota…..
Di
  …………

Terlampir disampaikan laporan realisasi penerbitan SKA-B
dari UPPB………..bulan ……tahun…..sebagai berikut :

           Laporan Realisasi Penerbitan SKA-B
                      UPPB…….

Bulan        : …..
Tahun        : …..
Desa/Kec.Kab : …..

No.    No. SKA-B      Volume           Tujuan        Keterangan
                       (ton)          Penjualan




Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.

                                        ………………,20…..
                                           Kepala UPPB


                                                  …………….




                            74

More Related Content

What's hot

Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
Mus kamal
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Muliadin Forester
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
Moh Masnur
 
Makalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahuMakalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahu
Ayang Ayg
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Surat pernyataan dukungan mentor
Surat pernyataan dukungan mentorSurat pernyataan dukungan mentor
Surat pernyataan dukungan mentor
SylviaAnggraeni6
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Arthur Semseviera Rontini
 
Logbook kegiatan aktualisasi
Logbook kegiatan aktualisasiLogbook kegiatan aktualisasi
Logbook kegiatan aktualisasi
Taufiq Hidayat
 
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhJenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
sitisariah
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Rizka Pratiwi
 
Tugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKNTugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKN
Taufik Rahman
 
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok TaniManajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Abdul Hakim, Agricurtural Extension
 
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
npgkuja
 
Dokumen.tips berita acara-pemusnahan-barang
Dokumen.tips berita acara-pemusnahan-barangDokumen.tips berita acara-pemusnahan-barang
Dokumen.tips berita acara-pemusnahan-barang
AP Prasetya
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Opissen Yudisyus
 
4. tabel program kerja
4. tabel program kerja4. tabel program kerja
4. tabel program kerja
Lilis Rani Nuraeni
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
pandirambo900
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINOpissen Yudisyus
 

What's hot (20)

Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja Analisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok TaniPetunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Makalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahuMakalah pembuatan tahu
Makalah pembuatan tahu
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Surat pernyataan dukungan mentor
Surat pernyataan dukungan mentorSurat pernyataan dukungan mentor
Surat pernyataan dukungan mentor
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Hama teh
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Logbook kegiatan aktualisasi
Logbook kegiatan aktualisasiLogbook kegiatan aktualisasi
Logbook kegiatan aktualisasi
 
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhJenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Tugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKNTugas laporan akhir KKN
Tugas laporan akhir KKN
 
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok TaniManajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
 
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
 
Dokumen.tips berita acara-pemusnahan-barang
Dokumen.tips berita acara-pemusnahan-barangDokumen.tips berita acara-pemusnahan-barang
Dokumen.tips berita acara-pemusnahan-barang
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
4. tabel program kerja
4. tabel program kerja4. tabel program kerja
4. tabel program kerja
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
 

Viewers also liked

Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
Aprizal Alamsyah
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkungan
Andi Wahyudin
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Eni PT BENEFITA
 
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawanPerizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
hutanriau
 
Automasi Pejabat
Automasi PejabatAutomasi Pejabat
Automasi Pejabat
Bishanani Omar
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Mia Mancani
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
fspi
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (14)

Proses pengolahan karet
Proses pengolahan karetProses pengolahan karet
Proses pengolahan karet
 
Diskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar KaretDiskusi Seputar Karet
Diskusi Seputar Karet
 
Pedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkunganPedoman CSR bidang lingkungan
Pedoman CSR bidang lingkungan
 
Adminitrasi klp
Adminitrasi klpAdminitrasi klp
Adminitrasi klp
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
 
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawanPerizinan di kabupaten siak dan pelalawan
Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan
 
Automasi Pejabat
Automasi PejabatAutomasi Pejabat
Automasi Pejabat
 
Manual haccp iso 22000
Manual haccp iso 22000Manual haccp iso 22000
Manual haccp iso 22000
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
Pedoman teknis pengembangan unit pengolah pupuk organik (uppo) 2014
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
dian haryanto
 
Standar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdf
Standar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdfStandar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdf
Standar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdf
Elly477422
 
SKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdfSKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdf
fauzan556200
 
Pedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetika
Pedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetikaPedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetika
Pedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetika
Muhammad Erwin Yamashita
 
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingGovernmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Ira Kristina Lumban Tobing
 
Pedoman pelaksanaan-spi
Pedoman pelaksanaan-spiPedoman pelaksanaan-spi
Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1Ridzaludin
 
Buku 1 keuangan
Buku 1 keuanganBuku 1 keuangan
Buku 1 keuangan
Adi Kuntarto
 
PeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdf
PeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdfPeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdf
PeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdf
Rini672862
 
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanNPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
PokjaUKPBJ
 
pedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelaipedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelai
Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil
Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil
Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil
Instansi
 
KBLI 2015
KBLI 2015KBLI 2015
KBLI 2015
Kacung Abdullah
 
KBLI-2015.pdf
KBLI-2015.pdfKBLI-2015.pdf
KBLI-2015.pdf
KhoiruddinId
 
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_201058 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
aries.tanton
 
Materi KELEMBAGAAN DAN REGULASI _Bu Ning.pdf
Materi  KELEMBAGAAN DAN REGULASI  _Bu Ning.pdfMateri  KELEMBAGAAN DAN REGULASI  _Bu Ning.pdf
Materi KELEMBAGAAN DAN REGULASI _Bu Ning.pdf
Abdullah Umar
 
Kepmen651tentang usaha air minum
Kepmen651tentang usaha air minumKepmen651tentang usaha air minum
Kepmen651tentang usaha air minum
Yasintha Maria
 
5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti
5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti
5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti
Andi Firman
 
SVLK Industri
SVLK IndustriSVLK Industri
SVLK Industri
HanantoMaryanWIguna
 

Similar to Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final (20)

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
 
Standar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdf
Standar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdfStandar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdf
Standar Nasional Indonesia 3144-2009 TEMPE KEDELAI.pdf
 
SKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdfSKKNI 2018-094.pdf
SKKNI 2018-094.pdf
 
Pedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetika
Pedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetikaPedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetika
Pedoman pelaksanaan pelayanan ijin produksi kosmetika
 
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobingGovernmental environment ~ ir kristina l. tobing
Governmental environment ~ ir kristina l. tobing
 
Pedoman pelaksanaan-spi
Pedoman pelaksanaan-spiPedoman pelaksanaan-spi
Pedoman pelaksanaan-spi
 
Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1Kertas kerja 5 mpob1
Kertas kerja 5 mpob1
 
Kep 100-mbu-2002
Kep 100-mbu-2002Kep 100-mbu-2002
Kep 100-mbu-2002
 
Buku 1 keuangan
Buku 1 keuanganBuku 1 keuangan
Buku 1 keuangan
 
PeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdf
PeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdfPeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdf
PeraturanKeputusan-Kepala-BPKP-tahun-2004-830-04.pdf
 
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor PakaanNPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
NPP Pakan tentang Penetapan Nomor Pakaan
 
pedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelaipedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelai
 
Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil
Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil
Perkembangan Skema dan keberterimaan Indonesia Suistainable Palm Oil
 
KBLI 2015
KBLI 2015KBLI 2015
KBLI 2015
 
KBLI-2015.pdf
KBLI-2015.pdfKBLI-2015.pdf
KBLI-2015.pdf
 
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_201058 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
 
Materi KELEMBAGAAN DAN REGULASI _Bu Ning.pdf
Materi  KELEMBAGAAN DAN REGULASI  _Bu Ning.pdfMateri  KELEMBAGAAN DAN REGULASI  _Bu Ning.pdf
Materi KELEMBAGAAN DAN REGULASI _Bu Ning.pdf
 
Kepmen651tentang usaha air minum
Kepmen651tentang usaha air minumKepmen651tentang usaha air minum
Kepmen651tentang usaha air minum
 
5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti
5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti
5.2 pedoman teknis-agroindustri-horti
 
SVLK Industri
SVLK IndustriSVLK Industri
SVLK Industri
 

More from Andi Wahyudin

Materi PERTEK-2.pdf
Materi PERTEK-2.pdfMateri PERTEK-2.pdf
Materi PERTEK-2.pdf
Andi Wahyudin
 
2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf
2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf
2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf
Andi Wahyudin
 
2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf
2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf
2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf
Andi Wahyudin
 
Improvement K3 (2023).ppt
Improvement K3 (2023).pptImprovement K3 (2023).ppt
Improvement K3 (2023).ppt
Andi Wahyudin
 
BSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptx
BSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptxBSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptx
BSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptx
Andi Wahyudin
 
4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf
4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf
4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf
Andi Wahyudin
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumAndi Wahyudin
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkungan
Andi Wahyudin
 
Pedoman perizinan usaha perkebunan permen no 26 thn 2007
Pedoman perizinan usaha perkebunan   permen no 26 thn 2007Pedoman perizinan usaha perkebunan   permen no 26 thn 2007
Pedoman perizinan usaha perkebunan permen no 26 thn 2007
Andi Wahyudin
 
02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012
02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 201202 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012
02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012
Andi Wahyudin
 

More from Andi Wahyudin (10)

Materi PERTEK-2.pdf
Materi PERTEK-2.pdfMateri PERTEK-2.pdf
Materi PERTEK-2.pdf
 
2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf
2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf
2b32. Materi sawit Woro BPJSTK.pdf
 
2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf
2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf
2b31. Materi Sawit Pak BUdi Jatmiko.pdf
 
Improvement K3 (2023).ppt
Improvement K3 (2023).pptImprovement K3 (2023).ppt
Improvement K3 (2023).ppt
 
BSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptx
BSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptxBSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptx
BSOS 00 - PENGHANTAR SIROH.pptx
 
4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf
4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf
4. Tata Cara pendaftaran TPP SIR-final.pdf
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 
Pedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkunganPedoman csr bidang lingkungan
Pedoman csr bidang lingkungan
 
Pedoman perizinan usaha perkebunan permen no 26 thn 2007
Pedoman perizinan usaha perkebunan   permen no 26 thn 2007Pedoman perizinan usaha perkebunan   permen no 26 thn 2007
Pedoman perizinan usaha perkebunan permen no 26 thn 2007
 
02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012
02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 201202 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012
02 sosialisasi pp ri nomor 50 tahun 2012
 

Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final

  • 1.
  • 2. PEDOMAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU BOKAR DIREKTORAT MUTU DAN STANDARDISASI DITJEN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011
  • 3.
  • 4. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………….. i DAFTAR ISI …………………………………... ii DAFTAR LAMPIRAN …………………………. iii I PENDAHULUAN …………………………....... 1 II. TUJUAN DAN SASARAN ……………………. 2 III. RUANG LINGKUP ……………………………. 3 IV. ACUAN NORMATIF ………………………….. 3 V. ISTILAH DAN DEFINISI …………………....... 4 VI. PERSYARATAN UPPB ………………………. 5 VII PERSYARATAN PENERAPAN JAMINAN MUTU BOKAR ………………......................... 6 VIII PENERBITAN SURAT KETERANGAN ASAL – BOKAR (SKA-B) ............................... 14 LAMPIRAN …………………………………….. ii
  • 5. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Uraian Halaman 1 Contoh AD dan ART UPPB ................... 17 2 Contoh Format Dokumen Penerapan Sistem Jaminan Mutu UPPB ................... 34 3 I. Koagulan yang telah diteliti oleh Pusat Penelitian Karet PT Riset Perkebunan Nusantara (No surat 169/RPN/IV/2011) dan II. Rekomendasi Bahan Penggumpal Lateks dari Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Karet Sembawa, Palembang, Sumatera Selatan (Surat Nomor : 112/BPS/KHP/IV/2011). ……………………………………………… 72 4 Laporan Penerbitan SKA-B ……………. 74 iii
  • 6. PEDOMAN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU BOKAR I. PENDAHULUAN Karet merupakan salah satu komoditi pertanian andalan dan merupakan sumber penerimaan devisa negara Indonesia yang cukup penting. Sebagai negara penghasil karet terbesar ke dua di dunia setelah Thailand, produktivitas dan mutu bokar Indonesia masih belum seperti yang diharapkan. Dalam rangka pengembangan mutu bokar telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 38/Permentan/OT.140/8/2008 tanggal 12 Agustus tahun 2008 tentang Pedoman Pengolahan Dan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar) yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri perdagangan No.53/M-DAG /PER /10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standar Indonesia Rubber. Dalam rangka pelaksanaan kebijakan tersebut perlu pembinaan pembinaan penerapan jaminan mutu di tingkat UPPB, agar bokar yang dihasilkan dan diperdagangkan memenuhi standar yang dipersyaratkan. Bagi UPPB yang telah menerapkan Sistem Jminan Mutu akan memperoleh nomor register dari Dinas kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dan selanjutnya UPPB tersebut dapat menerbitkan Surat Keterangan Asal Bokar (SKA B). Adanya SKA-B merupakan jaminan bahwa Bokar yang diperdagangkan tersebut dihasilkan oleh UPPB yang sudah diregistrasi. Dalam rangka memfasilitasi proses penerapan jaminan mutu Bokar untuk nilai tambah dan daya saing ekspor maka Ditjen PPHP Pedoman Jaminan Mutu yang dapat menjadi acuan bagi UPPB dalam menerapkan Standar Jaminan Mutu. 1
  • 7. dan reviatalisasi perkebunan melalui Gerakan Nasional Perbaikan mutu Bahan Olahan Karet (Bokar). Kebijakan tersebut harus ditindaklanjuti dengan pembinaan penerapan jaminan mutu di tingkat Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) agar bokar yang diperdagangkan memenuhi standar yang dipersyaratkan. Penerapan sistem jaminan mutu juga bertujuan untuk menjamin konsistensi mutu bokar dan ketertelusuran asal-usul produk yang dihasilkan. Penerapan jaminan mutu produk hasil pertanian adalah sertifikat jaminan mutu dan atau label yang menyatakan kesesuaian produk terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain yang diacu atau keterangan lain dari otoritas yang berwenang yang menunjukan jaminan mutu produk. Untuk mendapatkan sertifikat jaminan mutu, UPPB harus menerapkan sistem jaminan mutu agar mutu bokar memberikan nilai tambah dan daya saing terhadap produk pertanian. Dalam rangka memfasilitasi penerapan sistem jaminan mutu pada UPPB, maka Direktorat Mutu dan Standardisasi, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian perlu menyusun Pedoman Penerapan Sistem Jaminan Mutu Bokar Bersih pada UPPB. II. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Sebagai acuan bagi UPPB dalam menerapkan Sistem Jaminan Mutu Bokar agar mampu menghasilkan bokar yang bermutu secara konsisten. 2. Sasaran Dalam penerapan sistem jaminan mutu Bokar sasarannya adalah : UPPB dan Pembina mutu/penyuluh. 2
  • 8. III. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pedoman ini meliputi persyaratan UPPB; persyaratan penerapan jaminan mutu bokar, penerbitan Surat Keterangan Asal Bokar (SKA-B). IV. ACUAN NORMATIF 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274). 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4411). 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437). 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara 4437). 5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 199,Tambahan Lembaran Negara 4020). 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara 4737). 7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 08/MPP/Kep/5/1986 tentang Standardisasi, Sertifikasi, Akreditasi dan Perdagangan jis keputusan Menteri Perindustrian dan Perdangan Nomor 384/MPP/Kep/8/1999. 8. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu. 3
  • 9. 9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/OT.140/2/2007. 10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/ OT.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan. 11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 58/Permentan /OT.140/2/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian. 12. Peraturan Menteri Pertanian No.38/Permentan/OT.1401/8 /2008 tentang Pedoman dan Pengolahan Bahan Olah Karet (Bokar). 13. Peraturan Menteri perdagangan No.53/M-DAG /PER /10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standar Indonesia Rubber. 14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/ Permentan/ OT.140/ 12/ 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. V. ISTILAH DAN DEFINISI 1. Lateks adalah getah segar berbentuk cair dan berwarna putih susu yang keluar dari sadapan pohon karet Hevea brasiliensis. 2. Bahan olah karet yang selanjutnya disebut BOKAR adalah lateks dan atau gumpalan yang dihasilkan pekebun kemudian diolah lebih lanjut secara sederhana sehingga menjadi bentuk lain yang bersifat lebih tahan untuk disimpan serta tidak tercampur dengan kontaminan. 3. Kontaminan adalah bahan lain bukan karet yang tercampur dalam proses pengolahan bokar dan berpengaruh menurunkan mutu. 4. Unit Pengolahan dan Pemasaran BOKAR yang selanjutnya disebut UPPB adalah satuan usaha atau unit usaha yang dibentuk oleh dua atau lebih kelompok pekebun sebagai 4
  • 10. tempat penyelenggaraan bimbingan teknis pekebun, pengolahan, penyimpanan sementara dan pemasaran BOKAR. 5. Surat Tanda Registrasi UPPB yang selanjut-nya disebut STR-UPPB adalah dokumen tertulis sebagai bentuk legalitas terdaftar dari pemerintahan kabupaten/kota yang menunjuk-kan bahwa kegiatan pengolahan dan pemasaran BOKAR mendapat bimbingan dan pembinaan dari pemerintah. 6. Surat Keterangan Asal Bokar yang selanjutnya disebut dengan SKA B adalah dokumen tertulis yang diterbitkan UPPB sebagai pelengkap administrasi dalam proses perdagangan bokar yang menjelaskan tentang nama dan alamat pengolah, jenis, berat timbangan serta tingkat mutu BOKAR. 7. Pedagang Bokar adalah perorangan warga Negara Indonesia dan atau perusahaan yang terdaftar pada instansi berwenang yang melakukan kegiatan pembelian BOKAR di tingkat usahatani dan menjualnya kembali kepada pabrik pengolahan Bokar atau industri karet. 8. Nomor Registrasi adalah nomor yang diberikan kepada UPPB yang berada di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. VI. PERSYARATAN UPPB Persyaratan UPPB dalam penyiapan sistem jaminan mutu bokar adalah : 1. UPPB dibentuk oleh satu atau lebih kelompok pekebun. 2. Luas areal kebun minimal 100 ha dengan produksi lateks minimal 800 kg setiap tiga hari. 3. Memiliki fungsi pengolahan dan atau pemasaran bokar. 4. Memiliki tenaga teknis terampil untuk mengembangkan keterampilan dan pendampingan, kegiatan penyadapan, penggunaan peralatan, pelaksanaan pengolahan dan atau pemasaran serta pengenalan baku/persyaratan mutu. 5
  • 11. 5. Mengembangkan usaha dengan melakukan kemitraan antara lain meliputi kerjasama penyediaan bahan penggumpal, sarana produksi, pemasaran, transportasi dan permodalan. 6. Mempunyai kepengurusan minimal terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang tidak bisa dirangkap oleh pengurus kelompok pekebun. 7. UPPB mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART) yang disusun dan ditetapkan berdasarkan musyawarah anggota kelompok pekebun. 8. UPPB mempunyai sarana kerja untuk bidang administrasi dan teknis sesuai dengan fungsinya. VII. PERSYARATAN PENERAPAN JAMINAN MUTU BOKAR Persyaratan penerapan sistem jaminan mutu Bokar terdiri atas : 1. Persyaratan Manajemen 1.1 Organisasi : UPPB dapat berfungsi sebagai unit lembaga produksi yang menghasilkan dan atau memperdagangkan produk bokar bermutu, harus mempunyai susunan pengurus minimal sebagaimana tercantum pada struktur organisasi di bawah ini. 6
  • 12. Ketua Bendahara Sekretaris Bidang Pembelian dan Bidang Bidang Bidang Pemasaran Saprodi Teknis Pengawasan PPoktan/Gapoktan Bagan. 1 Struktur Organisasi UPPB Contoh format sebagaimana tercantum dalam lampiran 2. 1.1.1 Kriteria Pengurus UPPB dipersyaratkan sebagai berikuti : 1) Berasal dari anggota Poktan/pokbun; 2) Dipilih sesuai dengan AD dan ART UPPB; 3) Tidak mempunyai jabatan rangkap di kelompok. 1.1.2 Tugas dan Fungsi Pengurus minimal mempunyai tugas sebagai berikut : 1.1.2.1 Ketua : 1) Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan tugas serta bertanggungjawab penuh terhadap operasional unit usaha UPPB; 2) Melakukan inovasi dan pengembangan terhadap unit usaha untuk meningkatkan kompetensi, omset dan laba 3) Mencari peluang pasar; 4) Melakukan koordinasi dengan instansi teknis; 7
  • 13. 5) Memfasilitasi pertemuan anggota minimal satu kali dalam setahun pada waktu setelah pengawasan internal dilakukan; 6) Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun petani yang memperoleh sanksi. 1.1.2.2 Sekretaris : 1) Membantu ketua dalam menyusun dan melaksanakan administrasi; 2) Bersama dengan bidang pengawasan mendata anggota dengan form pendaftaran yang minimal berisi : Nama Petani, Nama Kelompok, Nama UPPB, Nomor Anggota, Lokasi Kebun (Desa, Kec), Luas Lahan, Jumlah Tegakan (TBM/TM), Prediksi Produksi); 3) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar 4) Menyimpan arsip-arsip UPPB; 5) Membuat buku/kartu anggota; 6) Membuat laporan pertemuan-pertemuan di UPPB. 1.1.2.3 Bendahara : 1) Membantu ketua dalam urusan keuangan; 2) Membuat buku kas harian; 3) Membuat laporan bulanan transaksi penjualan; 4) Membuat laporan bulanan pengeluaran; 5) Menyimpan rekening UPPB; 6) Membuat laporan keuangan setiap bulan maupun laporan akhir tahun; 7) Menyiapkan perhitungan sisa hasil usaha dibuat setiap akhir bulan berjalan untuk memudahkan penghitungan bonus dan dana jasa bagi pengurus UPPB. 1.1.2.4 Bidang Teknis : 1) Melakukan kunjungan secara teratur kepada kelompok petani, saran-saran guna peningkatan kualitas produk serta jika ada permasalahan; 8
  • 14. 2) Melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dalam rangka peningkatan produktivitas, penanganan pasca panen dan pengolahan bokar bersih serta pemasarannya; 3) Membantu kelompok dan atau pekebun melakukan pendataan untuk keperluan pengisian buku harian petani; 4) Melakukan pembinaan kepada kelompok petani agar dapat mengolah hasil sesuai standar internal. 1.1.2.5 Tugas Bidang Saprodi : 1) Menyediakan kebutuhan saprodi pekebun anggota / kelompok; 2) Menyalurkan kebutuhan saprodi kepada anggota / kelompok; 3) Membuat laporan penyaluran saprodi. 1.1.2.6 Tugas Bidang Pengawasan : 1) Melakukan pendaftaran / registrasi petani / kelompok; 2) Melakukan kunjungan secara rutin ke tempat-tempat pooling/pembelian untuk memastikan prosedur pembelian dijalankan; 3) Menyusun laporan/dokumentasi terhadap hasil pengawasan, disampaikan kepada Ketua untuk dapat ditindaklanjuti. 1.1.2.7 Tugas Bidang Pembelian dan Pemasaran: 1) Melakukan pembelian bokar dari petani anggota gapoktan sesuai prosedur pembelian yang ada; 2) Melakukan pengecekan kualitas bokar yang akan dibeli; 3) Melakukan pencatatan terhadap data-data termasuk volume produk hasil pembelian yang dilakukan; 4) Menjamin bahwa bokar terjaga mutunya selama pengangkutan dari kelompok tani ke gudang; 5) Melakukan pemasaran bokar; 6) Membuat laporan pembelian dan pemasaran. 9
  • 15. 2. Persyaratan Dokumentasi Dalam rangka penerapan sistem jaminan mutu, dokumen mutu yang dipersiapkan meliputi : dokumen penerapan sistem jaminan mutu bokar, Standar Prosedur Operasi (SPO) mulai dari penyadapan, pengolahan, penyimpanan sampai dengan pemasaran bokar sesuai dengan lingkup kegiatan UPPB. Dokumen pendukung dan formulir catatan yang diperlukan dalam rangka penerapan SPO bokar. Contoh dokumen penerapan sistem jaminan mutu bokar pada lampiran 2. 3. Persyaratan teknis 3.1. Persyaratan teknis mutu bokar meliputi :lateks kebun, sit angin, slab dan lump yakni : 3.1.1 Baku mutu lateks kebun sebagai berikut : 1) Kadar Karet Kering (KKK) tidak melebihi 20%; 2) Bersih dari benda lain berupa kayu, daun dan atau kontaminan; 3) Berwarna putih dan berbau segar. 3.1.2 Baku mutu sit angin sebagai berikut: 1) Bahan penggumpal yang digunakan asam semut atau bahan penggumpal lain yang direkomendasikan; 2) ketebalan lembaran sit untuk : • Mutu I : tebal >3 mm, • Mutu II : 5 mm dan • Mutu III : 10 mm; 3) Tidak terdapat kontaminan. 3.1.3 Baku mutu slab sebagai berikut : 1) bahan dasar diperoleh dari gumpalan lump mangkok dan atau gumpalan buatan dengan bahan penggumpalan asam semut; 10
  • 16. 2) gumpalan digiling atau dikempa untuk mengeluarkan air/serumnya; 3) ketebalan slab : • mutu I paling tebal 50 mm, • mutu II 100 mm • mutu III 150 mm. 4) tidak mengandung kontaminan; 5) selama penyimpanan tidak direndam dalam air atau terkena sinar matahari langsung. 3.1.4 Baku mutu lump sebagai berikut : 1) tidak mengandung kontaminan 2 ) ketebalan lump : • mutu I : < 50 mm, • mutu II : 100 mm • mutu III : 150 mm. 3) selama penyimpanan tidak direndam dalam air atau terkena sinar matahari langsung. 3.2. Bahan Penggumpal. Bahan penggumpal yang digunakan adalah asam semut atau bahan penggumpal lain yang tidak merusak mutu karet sesuai rekomendasi Lembaga Penelitan Karet yang tercantum dalam Lampiran 3. 3.3 Persyaratan Pengolahan Bokar 3.1 Lateks. 1) Lateks merupakan bentuk awal produk yang diperoleh melalui teknik penyadapan yang benar, dilakukan oleh tenaga terampil dengan meggunakan peralatan yang baik. 2) Teknik penyadapan yang benar merupakan cara penyadapan pohon dengan mempertimbangkan kondisi pohon, pola penyadapan, waktu dan frekwensi; 3) Tenaga terampil merupakan tenaga penyadap dari dalam 11
  • 17. dan / atau luar keluarga pekebun untuk menghasilkan lateks tanpa merusak bidang sadap tanaman; 4) Peralatan yang baik merupakan peralatan yang digunakan pada kegiatan penyadapan hingga pengumpulan lateks memenuhi persyaratan kebersihan dan tidak korosif; 5) Untuk memperoleh lateks kebun sebagai berikut: - lateks hasil penyadapan di mangkok sadap dalam jangka waktu paling lama 5 jam setelah penyadapan dikumpulkan pada wadah yang bersih dan kering. - untuk menghindari penggumpalan secara alami, gunakan bahan pengawet sesuai anjuran lembaga penelitian karet. - Apabila terjadi penggumpalan segera dipisahkan dari wadah agar tidak berpengaruh secara menyeluruh. 3.2. Sit angin Untuk mengolah lateks menjadi sit angin adalah sebagai berikut. 1) Lateks yang belum mengalami penggumpalan alami (pra- koagulas) terlebih dahulu diencerkan dengan air bersih hingga kadar karet kering (KKK) menjadi 15%; 2) Lateks yang telah diencerkan sebagaimana dimaksud pada huruf a, lebih dahulu disaring dengan alat penyaring berukuran 20 mesh; 3) Lateks yang telah disaring dimasukkan dalam bak penggumpal dan dibubuhi bahan penggumpal asam semut atau bahan penggumpal lainnya yang direkomendasikan; 4) Lateks dalam bak penggumpal yang telah dibubuhi bahan penggumpal dibiarkan membeku selama 2 hingga 6 jam sampai terbentuk gumpalan siap digiling; Gumpalan yang diperoleh dikeluarkan dari bak penggumpal kemudian dipipihkan dengan cara menekan gumpalan menggunakan tangan atau alat lain di atas alas yang dijaga kebersihannya; 5) Lembaran gumpalan kemudian digiling tipis dengan menggunakan mesin giling tangan (hand-mangel) polos sebanyak 4 kali, dan setiap kali menggiling jarak gigi pengatur disetel agar menghasilkan lembaran sit setebal 5 mm, kemudian digiling satu kali dengan gilingan beralur hingga 12
  • 18. diperoleh ketebalan sit 3 mm; 6) Lembaran sit kemudian dicuci dengan air bersih untuk mrnghilangkan bahan penggumpal yang tertinggal; 7) Lembaran sit yang diperoleh dikeringkan dengan cara digantung diatas rak untuk diangin anginkan di udara terbuka selama paling kurang 10 hari dan tidak terkena sinar matahari langsung. 3.3 Slab Untuk menghasilkan slab sesuai baku mutu adalah sebagai berikut : 1) slab diperoleh dengan cara mengumpulkan lateks hasil penyadapan dalam wadah dan selanjutnya dituang dalam bak penggumpal dengan ketebalan 50 mm, ditambahkan bahan pengumpal, diaduk dan dibiarkan hingga menggumpal; 2) gumpalan (koagulum) yang diperoleh selanjutnya dipipihkan dengan tangan atau pemukul kayu di atas yang bersih atau dengan menggunakan gilingan tangan (hand mangel), atau dengan menggunakan bahan dasar lump mangkok hasil penyadapan, yang dipipihkan dahulu dengan tangan atau pemukul kayu diatas alas yang bersih; 3) lump mangkok yang sudah dipipihkan ditata berjajar satu lapis dengan rapi dalam bak pembuku yang bersih dengan ketebalan tidak lebih 50 mm, kemudian disiram dengan lateks yang bersih dan telah dicampur dengan bahan penggumpal hingga terbungkus seluruhnya oleh lapisan lateks; 4) Gumpalan yang telah dipipihkan berbentuk slab tipis dengan ketebalan 50 mm; 5) selanjutnya ditiriskan diatas rak selama 1-2 minggu dan dihindarkan dari sinar matahari langsung. 3.4 Lump Untuk menghasilkan lump sesuai baku mutu adalah sebagai berikut : 1) Lump mangkok dipipihkan dengan tangan atau menggunakan pemukul kayu di atas alas yang bersih hingga menjadi pipih; 13
  • 19. 2) gumpalan pipih selanjutnya digiling dengan gilingan tangan (hand mangel) polos atau menggunakan kempa khusus hingga tipis; 3) gumpalan tipis yang dihasilkan ditiriskan dan dianginkan di atas rak selama 1-2 minggu dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. VIII. PENERBITAN SURAT KETERANGAN ASAL - BOKAR (SKA-B) Berdasarkan persyaratan UPPB yang sudah ditetapkan di atas, maka prosedur penerbitan SKA-B sebagai berikut : 1. UPPB mengajukan permohonan register secara tertulis kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan; 2. Apabila permohonan tersebut disetujui, akan dilakukan penilaian lapangan; 3. Berdasarkan penilaian dokumen dan lapangan apabila hasilnya sesuai maka Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dapat menerbitkan rekomendasi Surat Tanda Register (STR); 4. Selanjutnya UPPB yang telah mendapat (STR) dari Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan, berhak menerbitkan SKA-B; 5. Isi SKA-B minimal memuat hal-hal sebagai berikut : Nama UPPB : Alamat UPPB : Telp/Faks : Nomor Register UPPB : Nomor SKA-B : Jenis Volume Ket No Tujuan Penjualan Bokar (kg) 14
  • 20. SKA-B tersebut ditandatangani oleh Ketua UPPB atau yang diberi kuasa dan diberi stempel UPPB serta jumlah salinan SKA- B dibuat sesuai dengan kebutuhan termasuk untuk arsip. 6. UPPB wajib melaporkan SKA-B yang diterbitkan setiap bulan kepada Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan meliputi jumlah SKA-B, Volume tonase (kg), tujuan penjualan dll. Contoh formulir tercantum dalam lampiran 4. Agar tidak terjadi penyimpangan dalam penerbitan SKA-B maka perlu diatur ketentuan –ketentuan sebagai berikut : 1. UPPB hanya boleh menerbitkan SKA-B yang dihasilkan oleh anggotanya; 2. Untuk memenuhi kuota yang dibutuhkan oleh Industri Crumb Rubber, UPPB boleh membeli bokar dari UPPB lain dengan syarat menunjukan SKA-B milik UPPB masing-masing; 3. Bagi UPPB yang menerbitkan SKA-B untuk bokar yang bukan dari anggotanya akan dijatuhi sanksi. 15
  • 21. Contoh SKA-B : SURAT KETERANGAN ASAL BOKAR (SKA –B) Nama UPPB : Sekawan Alamat UPPB : Desa muaro, Kec. Batanghari Kab. Muaro Jambi Telp/Faks : 0741-66454 /0741- 66453 Nomor Register UPPB : 02-14-0411-0001 Nomor SKA-B : 14-0411-0001 Jenis Volume Ket No Tujuan Penjualan Bokar (kg) 1 Lump 100 Pabrik Indokaret 2 Sheet 100 Jl.Durian No 40 Jambi - Muaro Jambi, 14 April 2011 Ketua UPPB (Sukirno) Keterangan : 1. Tulisan yang tercetak miring diatas dapat diganti sesuai kebutuhan. 2. Pengertian Nomor Register UPPB 02-14-0411-0001 - 02 : Provisi Sumatera Utara - 14 : Kabupaten Langkat - 0411 : bulan April tahun 2011 - 0001 : nomor urut register 1 3. Pengertian Nomor SKA-B 14-0411-0001 - 14 : tanggal penerbitan SKA-B - 04 : bulan penerbitan SKA-B - 11 : tahun penerbitan SKA-B - 0001 : nomor urut SKA-B (dalam 4 digit) 16
  • 23. Lampiran 1. CONTOH AD dan ART UNIT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BOKAR (UPPB) ………..(Sebut Namanya) ANGGARAN DASAR UPPB ................... BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan usaha ini bernama Unit Pengolahan dan Pemsaran Bokar ( UPPB) ................. Selanjutnya dalam anggaran dasar ini di sebut UPPB. 2. UPPB berkedudukan di : Desa : ............................ Kecamatan : ............................ Kabupaten : ............................. 3. UPPB dapat membuka jaringan pelayanan berupa kantor cabang/perwakilan di tempat lain dalam wilayah negara Republik Indonesia. BAB II LANDASAN, ASAS DAN PRINSIP Pasal 2 1. UPPB berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. UPPB berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong. Pasal 3 UPPB dalam melaksanakan kegiatannya berdasar pada prinsip- prinsip sebagai berikut : 1. Keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya simpanan masing-masing anggota. 17
  • 24. 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 5. Kemandirian. BAB III TUJUAN DAN USAHA Pasal 4 1. UPPB bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yang berdomisili di lingkungan tempat berdirinya UPPB. 2. UPPB bertujuan untuk mendidik, meningkatkan serta mewadahi pengurus dan anggotanya untuk mengembangkan kemampuan usaha (entrepreneurship) yang berguna bagi dirinya pribadi dan masyarakat dalam arti luas. Pasal 5 Untuk mencapai maksud dan tujuan UPPB menyelenggarakan usaha : 1. Melaksanakan perdagangan bokar : pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan memasarkan. 2. Pengadaan-penyaluran saprodi karet. 3. Pengadaan-penyaluran sembako dan kebutuhan sekunder lainya untuk kepentingan anggota dan masyarakat. 4. Menyelenggarakan unit simpan pinjam untuk anggota. 5. Mengadakan kerja sama/kemitraan. 6. Menjalankan usaha dibidang jasa – jasa lainnya. BAB IV KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 6 1. Anggota adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa. 2. Keanggotaan ditandai telah mengisi form pendaftaran dan telah menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap peraturan yang dikeluarkan pengurus UPPB. 3. Yang dapat diterima menjadi anggota adalah WNI yang memenuhi syarat : a. Berdomisili di wilayah Kabupaten Muaro Jambi 18
  • 25. b. Sanggup untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan sukarela sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini. c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan lain yang telah disepakati dalam rapat anggota serta peraturan – peraturan yang berlaku. 4. Keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat di buktikan dengan catatan dalam buku anggota dan kartu anggota . Pasal 7 1. Setiap anggota mempunyai kewajiban : a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat Anggota b. Melunasi simpanan pokok dan simpanan sukarela yang telah diputuskan dalam rapat anggota. c. Berpartisipasi dalam usaha yang telah diselenggarakan oleh UPPB d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar. 2. Setiap anggota mempunyai hak : a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota. b. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus dan atau karyawan UPPB ..................... c. Meminta diadakan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini. d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta. e. Mendapatkan pelayanan dari UPPB yang sama antar sesama anggota. f. Meminta keterangan mengenai perkembangan UPPB .............. g. Mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap UPPB ....................... 19
  • 26. h. Mendapatkan Sisa Hasil Penyelesaian apabila UPPB ...................dibubarkan. Pasal 8 1. Keanggotaan UPPB ................... berakhir, bilamana anggota : a. Meninggal dunia. b. Berhenti atas permintaan sendiri. c. Diberhentikan oleh pengurus karena : - tidak memenuhi syarat keanggotaan - tidak ikut berpartisipasi dalam UPPB ................... selama 1 (satu) tahun berturut-turut - terbukti melakukan tindak pidana kejahatan 2. Permintaan berhenti secara tertulis kepada pengurus. 3. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam buku anggota. 4. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus sebagai anggota, dapat meminta pertimbangan kepada rapat anggota berikutnya. BAB V RAPAT ANGGOTA Pasal 9 1. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam UPPB. 2. Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. 3. Rapat anggota mempunyai wewenang antara lain : a. Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). b. Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, managemen dan usaha UPPB. c. Memilih pengurus. d. Mengesahkan pertanggung jawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya termasuk laporan keuangan/neraca dan perhitungan hasil usaha. e. Pembagian sisa hasil usaha. 4. Rapat anggota dapat diadakan atas : a. Permintaan tertulis dari 10% jumlah anggota. b. Keputusan rapat pengurus. 20
  • 27. Pasal 10 1. Rapat anggota sah jika di hadiri lebih dari separuh jumlah anggota. 2. Apabila quorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak tercapai, maka pelaksanaan rapat anggota ditunda untuk paling lama tujuh hari. 3. Apabila pada pelaksanaan rapat anggota kedua sebagai mana dimaksud dalam ayat 2 quorum tetap tidak terpenuhi, maka rapat anggota dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh 1/2 +1 dari anggota yang hadir dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota. Pasal 11 1. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan atas musyawarah mufakat. 2. Jika dalam keputusan rapat anggota tidak tercapai secara mufakat, maka keputusan diambil melalui pemungutan suara (voting) dengan ketentuan sebagai berikut : a. Keputusan sah apabila disetujui oleh suara terbanyak. b. Setiap anggota hanya mempunyai hak satu suara. c. Anggota yang tidak hadir tidak dapat memakilkan suaranya. 3. Setiap penyelenggaran rapat anggota, harus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh pimpinan dan notulis rapat. 4. Setiap keputusan rapat anggota harus di tandatangani oleh ketua dan sekretaris UPPB. 5. Rapat anggota paling lambat diadakan paling lambat 3 (tiga) bulan dari tahun buku yang telah lampau. Pasal 12 Untuk merubah Anggaran Dasar UPPB harus diadakan rapat anggota luar biasa. Perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri oleh sekurang-kurang nya ¾ dari jumlah anggota yang hadir dan keputuannya sah apabila disetujui. 21
  • 28. BAB VI DEWAN PENASEHAT Pasal 13 1. Dewan Penasehat UPPB adalah yang diterapkan oleh rapat anggota dan telah memenuhi syarat yang tertentu. 2. Anggota dewan penasehat UPPB dapat memberikan saran dan atau pendapat kepada pengurus untuk kemajuan UPPB baik diminta ataupun tidak diminta akan tetapi tidak mengikat pengurus. 3. Anggota dewan penasehat tidak menerima gaji akan tetapi dapat diberikan uang gaji sesuai dengan keputusan rapat anggota. BAB VII PENGURUS Pasal 14 1. Pengurus UPPB dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. 2. Pemilihan pengurus dilaksanakan secara demokratis dan tata cara pemilihannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 3. Pengurus adalah pemegang kuasa rapat anggota. 4. Yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah : a. Bertaqwa kepada Allah SWT. b. Memiliki sifat jujur, ketrampilan kerja dan perilaku yang baik didalam maupun diluar UPPB. c. Tidak pernah dihukum akibat melakukan perbuatan tercela. 5. Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan anggota pengurus yang masa jabatannya habis dapat dipilih kembali. 6. Nama dan susunan pengurus ditulis dalam buku pengurus. Pasal 15 1. Setelah tahun buku UPPB ……………….. ditutup, paling lambat 1(satu) bulan sebelum diadakan rapat anggota tahunan, pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat antar lain : a. Keadaan organisasi dan usaha UPPB serta hasil usaha yang dicapai. b. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku dan perhitungan hasil usaha tahun yang berjalan serta penjelasan atas dokumen tersebut. 22
  • 29. c. Laporan ini harus ditandatangani oleh ketua, sekretaris dan bendahara UPPB. 2. Pengurus berhak dan berwenang, antara lain: a. Mengangkat pengelola (karyawan) sesuai dengan perkembangan UPPB dan atau mengangkat pembantu pengurus dari anggota. b. Menggunakan fasilitas atau sarana maupun dana yang tersedia sesuai keputusan rapat anggota. c. Menerima dan atau menolak anggota baru serta memberhentikan anggota. d. Menerima Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai keputusan rapat anggota. e. Meminta jasa audit dan atau jasa lainnya kepada akuntan publik. f. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha UPPB. Pasal 16 1. Setiap pengurus dapat diberhentikan oleh anggota apabila : a. Melakukan kecurangan yang menimbulkan kerugian bagi UPPB dan atau anggotanya. b. Tidak mentaati anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota. c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan dengan gerakan dalam rangka mensejahterakan anggotanya. BAB VIII PEMBUKUAN Pasal 17 1. UPPB wajib menyelenggarakan pembukuan tentang usahanya 2. Tahun buku UPPB mulai tanggal 1 Januari s/d 31 Desember. 3. UPPB wajib pada setiap tutup tahun buku mengadakan perhitungan hasil usaha dan membuat laporan keuangan. 4. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus ditandatangani oleh anggota pengurus. 5. Pengurus dapat menentukan kebijakan sistem administrasi pembukuan. 23
  • 30. Pasal 18 Setiap anggota dan pengurus dapat menelaah buku catatan perhitungan keuangan dan laporan kinerja keuangan UPPB. BAB IX MODAL USAHA Pasal 19 1. Modal UPPB terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. 2. Modal sendiri dapat berasal dari : a. Simpanan pokok b. Simpanan sukarela c. Laba hasil usaha d. Hibah e. Donasi 3. Modal pinjaman dapat berasal dari : a. Anggota b. Bank dan lembaga keuangan lainnya c. Sumber lainnya yang sah 4. Selain modal sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1, UPPB dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari hasil usaha UPPB dan yang berasal dari modal penyertaan. Pasal 20 1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya sendiri pada UPPB simpanan pokok sebesar Rp,- ……………………………..dan simpanan sukarela yang besarnya tidak ditentukan. Simpanan pokok dan simpanan sukarela akan diperhitungkan sebagai dasar perhitungan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan proporsinya yang akan diperhitungkan pada setiap tutup buku. 2. Uang simpanan pokok harus dibayar sekaligus, akan tetapi pengurus dapat mengijinkan anggota untuk melunasinya dalam waktu paling lama 2 (dua) kali angsuran. 3. Pada waktu keanggotaan berakhir simpanan pokok dan simpanan sukarela dapat diminta kembali secara akumulatif. Persyaratan pengembalianya diatur lebih lanjut dalam rapat anggota. 24
  • 31. 4. Uang simpanan pokok dan simpanan sukarela tidak dapat diminta kembali selama masih menjadi anggota aktif. BAB X SISA HASIL USAHA Pasal 21 Sisa hasil usaha UPPB merupakan pendapatan yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya. Sisa Hasil Usaha yang diperoleh pembagiannya diatur sebagai berikut : 1. 15% untuk dana pengembangan (modal kerja) UPPB 2. 30% untuk dana pengurus UPPB 3. 12,5% untuk dana anggota UPPB 4. 12,5% untuk dana karyawan (insentif bonus untuk peningkatan kinerja Unit Usaha UPPB) 5. 2,5% untuk dana sosial 6. 15% untuk kas 7. 12,5% untuk bagi hasil Simpanan Suka Rela (SSR) Pembagian dan persentase dapat diubah sesuai dengan keputusan rapat anggota. BAB XI SANKSI-SANKSI Pasal 22 1. Setiap anggota yang melanggar ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus, Keputusan Rapat Anggota dan Peraturan lainnya yang berlaku akan dikenakan sanksi secara bertahap mulai dari peringatan pertama, kedua, ketiga, skorsing sampai pemberhentian dengan hormat. 2. Setiap anggota yang tidak melaksanakan kewajiban dalam transaksi usaha dan mencemarkan nama baik UPPB, dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat. 3. Rapat anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan pengurus apabila tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus, Keputusan Rapat Anggota dan Peraturan lainnya yang berlaku. 25
  • 32. 4. Karyawan yang melanggar surat perjanjian/kontrak kerja hingga mengakibatkan kerugian bagi UPPB dapat diberhentikan dan penyelesaian kewajiban atas kerugian yang diderita oleh UPPB dilakukan secara musyawarah /kekeluargaan. 5. Sanksi-sanksi dimaksud pada ayat 1, 2, 3 dan 4 tidak menutup kemungkinan dilakukan penuntutan oleh UPPB sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. BAB XII ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 23 Rapat anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga yang memuat ketentuan pelaksanaan dalam Anggaran Dasar UPPB serta hal-hal yang dianggap perlu dan belum diatur dalam Anggaran Dasar ini. BAB XIII PENUTUP Pasal 24 Demikian Anggaran Dasar UPPB .................................. ini ditetapkan oleh Rapat Anggota pada tanggal ..........................................2011. 26
  • 33. ANGGARAN RUMAH TANGGA UPPB............................ BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar. Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar. Pasal 3 Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah, ditambah atau dikurangi melalui keputusan Rapat Anggota dengan memperhatikan pasal 1, ART ini. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 4 1. Keanggotaan UPPB........................ bersifat sukarela dan terbuka 2. Setiap anggota adalah orang yang telah menyetujui dan bersedia untuk mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Ketentuan-Ketentuan UPPB..........................lain. 3. Keanggotaan baru dinyatakan sah apabila sudah membayar simpanan pokok dan tercatat dalam bentuk buku daftar anggota. 4. Seorang anggota UPPB.................... dinyatakan sah berhenti dari keanggotaannya, baik atas dasar kemauan sendiri maupun karena diberhentikan oleh UPPB.........................., apabila keberhentiannya itu sudah dicatat di dalam daftar anggota dengan mencantumkan tanggal dan sebab-sebab berhentinya kemudian ditandatangani oleh ketua. 27
  • 34. BAB III PENGURUS Pasal 5 1. Pengurus dipilih dan disahkan oleh Rapat Anggota. 2. Pengurus memimpin dan mengelola UPPB...................... secara penuh berdasarkan aturan UPPB. 3. Pengurus paling sedikit terdiri dari unsur Ketua, Sekretaris dan Bendahara. 4. Pengurus menyusun dan menetapkan peraturan tentang kepegawaian UPPB....................... 5. Pengurus wajib bertanggungjawab atas keabsahan dan kerahasiaan serta keamanan dokumen UPPB………………………………… 6. Pengurus dapat diberikan imbalan jasa sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar UPPB. 7. Pembagian tugas pengurus merupakan hak prerogatif dari ketua dengan memperhatikan masukan-masukan dan pertimbangan dari pengurus yang lain. 8. Tugas-tugas pengurus secara bersama-sama atau sendiri- sendiri yang belum diatur dalam AD/ART UPPB………………………… ditetapkan dalam Peraturan khusus. BAB IV KARYAWAN Pasal 6 1. Apabila usaha UPPB………………………. sudah cukup berkembang dan tidak mungkin dikelola oleh pengurus saja, maka pengurus dapat mengangkat karyawan. 2. Karyawan menerima gaji dari UPPB dengan berpedoman kepada Anggaran Dasar. 3. Ketentuan mengenai tugas dan kewajiban karyawan diatur dalam peraturan khusus. 28
  • 35. BAB V UNIT USAHA UPPB....................... Pasal 7 1. Perdagangan bokar : pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan memasarkan sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 5 merupakan usaha dasar sesuai dengan potensi yang dimiliki. 2. Untuk mendukung perdagangan Bokar, dibentuk unit usaha pengadaan penyaluran saprodi karet minimal untuk keperluan anggota.. 3. Menyelenggarakan unit simpan pinjam untuk anggota untuk mendukung anggota yang membutuhkan bantuan keuangan bagi peruntukan usahanya dan keperluan pribadi lainnya. 4. Dalam usahanya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat disekitar berdirinya UPPBi sesuai dengan Anggaran DasarUPPB pasal 5 ayat 1, UPPB mengadakan Unit Usaha Pelayanan Kebutuhan Pokok dan kebutuhan sekunder lainnya sebagai usaha bagi UPPB. 5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bidang perkaretan. 6. Menjalankan usaha dibidang jasa – jasa lainnya. Pasal 8 1. Hasil keuntungan dari Unit Usaha UPPB akan diperhitungkan sebagai laba hasil usaha UPPB. 2. Penghitungan laba hasil usaha (SHU) UPPB yang berasal dari unit usaha dilakukan secara proporsional sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar UPPB pasal 21. Pasal 9 Untuk meningkatkan kinerja unit usaha UPPB, maka diberikan insentif yang besarnya diatur dan ditetapkan dalam rapat anggota sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar pasal 21 point 4. 29
  • 36. BAB VI UNIT USAHA PERDAGANGAN BOKAR Pasal 10 Susunan Kepengurusan dari usaha UPPB ............ adalah sebagai berikut : a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Bidang Pembelian dan Pemasaran e. Bidang teknis f. Bidang Pengawasan g. Bidang Saprodi Pasal 11 Pembagian dan deskripsi tugas dari masing-masing personil adalah : 1. Ketua a. Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan tugas serta bertanggungjawab penuh terhadap jalannya operasional unit UPPB. b. Melakukan inovasi dan pengembangan terhadap unit usaha untuk meningkatkan kompetensi, omset dan laba. c. Mencari peluang pasar. d. Melakukan koordinasi dengan Instansi teknis. e. Pertemuan minimal satu kali dalam setahun pada waktu setelah Pengawasan internal dilakukan. f. Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun petani yang memperoleh sanksi. 2. Sekretaris a. Membantu Ketua dalam menyusun dan melaksanakan administarasi. b. Melakukan pendaftaran anggota. c. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar. d. Menyimpan arsip-arsip UPPB. e. Membuat buku/kartu anggota. f. Membuat laporan pertemuan-pertemuan di UPPB. 30
  • 37. 3. Bendahara a. Membantu ketua dalam urusan keuangan. b. Membuat Buku kas harian. c. Membuat laporan bulanan transaksi penjualan. d. Membuat laporan bulanan pengeluaran. e. Menyiapkan perhitungan Sisa Hasil Usaha sesuai dengan proporsi sebagaimana dimaksud dalam AD RT yang dibuat setiap akhir bulan berjalan untuk memudahkan penghitungan bonus dan dana jasa bagi pengurus UPPB. 4. Bidang Pembelian dan Pemasaran a. Bertanggungjawab atas pembelian Bokar dari petani anggota pokbun/Gapokbun sesuai prosedur pembelian. b. Melakukan pengecekan kualitas Bokar yang akan dibeli. c. Menjamin bahwa Bokar terjaga mutunya selama pengangkutan dari kelompok tani ke gudang. d. Memasarkan bokar. e. Membuat laporan transaksi pembelian dan pemasaran bokar per bulan. 5. Bidang teknis a. Melakukan kunjungan secara teratur kepada kelompok petani, saran-saran guna peningkatan kualitas produk serta jika ada permasalahan. b. Melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dalam rangka peningkatan produktivitas, penanganan pasca panen dan pengolahan Bokar bersih serta pemasarannya. c. Membantu kelompok dan atau pekebun melakukan pendataan untuk keperluan pengisian Buku Harian Petani. d. Melakukan pembinaan kepada kelompok petani agar dapat mengolah hasil sesuai standar internal. e. Membuat laporan pelaksanaan teknis penerapan system jaminan mutu bokar anggota. 6. Bidang Pengawasan a. Melakukan penagawasan terhadap petani/kelompok anggota UPPB. b. Melakukan pengawasan secara rutin atau berlaka ke tempat-tempat pooling/pembelian untuk memastikan prosedur pembelian dijalankan. 31
  • 38. c. Menyusun Laporan/dokumentasi terhadap hasil pengawasan. 7. Tugas Bidang Saprodi a. Menyediakan kebutuhan saprodi pekebun anggota/kelompok. b. Menyalurkan kebutuhan saprodi kepada anggota/kelompok. c. Membuat laporan penyaluran saprodi. d. Mencari dan mendapatkan sumber yang paling murah untuk pemenuhan saprodi dan atau barang kebutuhan sekunder dari UPPB. e. Bertanggungjawab atas pelayanan dan penjualan saprodi dan barang kebutuhan sekunder UPPB, sembako yang disediakan oleh UPPB. f. Mencatat dan membuat laporan transaksi penjualan harian saprodi dan barang kebutuhan sekunder. g. Membuat rekapitulasi total penjualan saprodi. BAB VII PENGATURAN KEUANGAN Pasal 12 1. Dalam penyelenggaraan Unit Usaha Kebutuhan Pokok, pengurus berhak untuk mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Pasal 21 mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). 2. Perhitungan alokasi keuangan sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 21 point 2 adalah sebagai berikut : a. Ketua ........ ......................% b. Sekretaris : ......................% c. Bendahara ...................... % d. Bagian Pembelian dan Pemasaran ............% e. Bagian Saprodi .............% f. Bagian Teknis .............% g. Bidang Pengawasan .............% 3. Perhitungan alokasi keuangan yang berkenaan dengan insentif bonus untuk peningkatan kinerja unit usaha UPPB sebagaimana 32
  • 39. yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 21 point 4 adalah sebagai berikut : a. Ketua ........ ......................% b. Sekretaris : ......................% c. Bendahara ...................... % d. Bagian Pembelian dan Pemasaran ............% e. Bagian Saprodi .............% f. Bagian Teknis .............% g. Bidang Pengawasan .............% BAB VIII KONSINYASI Pasal 13 Dalam penyelenggaraan usahanya, Unit Usaha Saprodi UPPB dapat mengadakan kerjasama dengan pihak lain berupa konsinyasi barang dagangan dengan perincian pembagian keuntungan sebagai berikut : a. UPPB …………………. % b. Pemilik barang/investor ………..% BAB IX PERATURAN KHUSUS Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Khusus. BAB X PENUTUP Pasal 15 Demikian Anggaran Rumah Tangga ini dibuat dan disahkan oleh Rapat Anggota pada tanggal ........ tahun 2011 33
  • 40. Lampiran 2 : Contoh Format Dokumen Penerapan Sistem Jaminan Mutu UPPB . DOKUMEN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU UPPB Nama UPPB ………………………………. Alamat : Desa :… Kecamatan :… Kabupaten : … Provinsi : …. Nomor Salinan : Pemegang salinan : Status Distribusi : Terkendali Tidak Terkendali 34
  • 41. LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU UPPB Nama Unit Usaha : …………………………. Lokasi, tanggal-bulan-tahun Tim Penyusun: Disahkan, oleh Ketua Pimpinan UPPB (…………………..) (…………………..) Tanda tangan dan Nama Tanda tangan dan Nama 35
  • 42. Nomor : 1 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB PERUBAHAN Halaman : …dari …. DOKUMEN Paraf Koordinator UPPB : Pencatatan perubahan dokumen selalu dimutakhirkan dan dilakukan dengan format sebagai berikut : Perubahan Dokumen Tabel Perubahan Mencabut Memasukan Paraf Nomor No dokumen Revisi ke ../ Revisi ke ../ Halaman Halaman tanggal tanggal 36
  • 43. Nomor : 2 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB DISTRIBUSI Halaman : …dari … DOKUMEN Paraf Koordinator UPPB : Distribusi dokumen sistem jaminan mutu dicatat dan selalu dimutahirkan dengan menggunakan formulis sebagai berikut : Tabel Distribusi Dokumen Pemegang Dokumen No No Dokumen Keterangan Nama Jabatan 1 Asli A Kepala UPPB Terkendali Tidak 2 Copy 1 B Kepala Bidang … terkendali 3 Copy 2 C 4 Copy 3 D 5 6 7 37
  • 44. Nomor : 3 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB DAFTAR INDUK Halaman : …dari … DOKUMEN Paraf Koordinator UPPB : Dokumen sistem mutu di daftar dan selalu dimutahirkan menggunakan formulir sebagai berikut : Tanggal Dokumen Nomor Nama pengesa Pejabat yang Ketera Penun Dokumen Dokumen han/ mengesahkan ngan jang Revisi 38
  • 45. Nomor : 4 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB DAFTAR ISI Halaman : …dari …. Paraf Koordinator UPPB : LEMBAR PENGESAHAN 1. PERUBAHAN DOKUMEN 2. DISTRIBUSI DOKUMEN 3. DAFTAR INDUK DOKUMEN 4. DAFTAR ISI 5. KEBIJAKAN MUTU 6. ORGANISASI DAN STAF UPPB 7. PROFIL UPPB 8. STANDAR INTERNAL 9. SOP PERSIAPAN PENYADAPAN KARET 10. SOP PENYADAPAN KARET 11. SOP PRODUKSI SIT ANGIN 12. SOP SLAB 13. SOP LUMP 14. SOP PENERIMAAN DAN PENJUALAN BOKAR DI UPPB 15. KELUHAN PELANGGAN 39
  • 46. PANDUAN Nomor : 5 UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB KEBIJAKAN Halaman : …dari … MUTU Paraf Koordinator UPPB : Visi Misi 1. 2. 3. 40
  • 47. Nomor : 6 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama ORGANISASI Revisi / tanggal revisi : UPPB DAN Halaman : …dari … STAF UPPB Paraf Koordinator UPPB : 1. Bagan Organisasi, minimal meliputi : a. Ketua UPPB b. Bendahara c. Sekretaris d. Bidang Pembelian dan pemasaran e. Bidang Saprodi f. Bidang teknis g. Bidang pengawasan Ketua Bendahara Sekretaris Bidang Pembelian dan Bidang Bidang Bidang Pemasaran Saprodi Teknis Pengawasan PPoktan/Gapoktan Bagan 1. Bagan Alir Organisasi 41
  • 48. Nomor : 6 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB ORGANISASI DAN Halaman : …dari STAF UPPB Paraf Koordinator UPPB : 2. Kriteria dan Uraian Tugas 2.1 Kriteria Pengurus UPPB dipersyaratkan sebagai berikut : 1) Berasal dari anggota Gapoktan. 2) Dipilih sesuai dengan AD/ART UPPB. 3) Tidak mempunyai jabatan rangkap di kelompok atau di Gapoktan. 2.2 Tugas dan Fungsi Pengurus : 2.2.1 Ketua : 1) Memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi pelaksanaan tugas serta bertanggungjawab penuh terhadap jalannya operasional unit usaha UPPB 2) Mencari peluang pasar. 3) Mengorganisir pelaksanaan registrasi. 4) Melakukan koordinasi dengan Instansi teknis. 5) Pertemuan minimal 1 kali dalam setahun pada waktu setelah Pengawasan internal dilakukan dan sebelum dimulai pembelian. 6) Melakukan dokumentasi terhadap semua keputusan tentang petani yang memperoleh persetujuan maupun petani yang memperoleh sanksi. 2.2.2 Sekretaris. 1) Membantu Ketua dalam menyusun dan melaksanakan administarasi 2) Bersama dengan Bidang Pengawsan mendata anggota dengan form pendaftaran yang minimal berisi : Nama Petani, Nama Kelompok, Nama UPPB, Nomor Anggota, 42
  • 49. Nomor : 6 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB ORGANISASI DAN Halaman : …dari STAF UPPB Paraf Koordinator UPPB : 3) Lokasi Kebun (Desa, Kec), Luas Lahan, Jumlah Tegakan (TBM/TM), Prediksi Produksi). 4) Mengagendakan surat masuk dan surat keluar. 5) Menyimpan arsip-arsip UPPB. 6) Membuat buku/kartu anggota. 7) Membuat laporan pertemuan-pertemuan di UPPB. 2.2.3 Bendahara : 1) Membantu ketua dalam urusan keuangan. 2) Membuat Buku kas harian. 3) Membuat laporan bulanan transaksi penjualan. 4) Membuat laporan bulanan pengeluaran. 5) Menyimpan rekening UPPB. 6) Membuat laporan keuangan setiap bulan maupun laporan akhir tahun. 7) Menyiapkan perhitungan Sisa Hasil Usaha dibuat setiap akhir bulan berjalan untuk memudahkan penghitungang bonus dan dana jasa bagi pengurus UPPB. 43
  • 50. Nomor : 6 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB ORGANISASI Halaman : …dari DAN STAF UPPB Paraf Koordinator UPPB : 2.2.4 Bidang Teknis 1) Melakukan kunjungan secara teratur kepada kelompok petani, saran-saran guna peningkatan kualitas produk serta jika ada permasalahan. 2) Melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dalam rangka peningkatan produktivitas, penanganan pasca panen dan pengolahan Bokar bersih serta pemasarannya. 3) Membantu kelompok dan atau pekebun melakukan pendataan untuk keperluan pengisian Buku Harian Petani. 4) Melakukan pembinaan kepada kelompok petani agar dapat mengolah hasil sesuai standar internal. 2.2.5 Tugas Bidang Saprodi 1) Menyalurkan kebutuhan saprodi kepada anggota/kelompok. 2) Menyediakan kebutuhan saprodi pekebun anggota/kelompok. 3) Membuat laporan penyaluran saprodi. 2.2.6 Tugas Bidang Pengawasan 1) Melakukan pendaftaran/registrasi petani/kelompok. 2) Melakukan kunjungan secara rutin ke tempat-tempat pooling/pembelian untuk memastikan prosedur pembelian dijalankan. 44
  • 51. Nomor : 6 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB ORGANISASI Halaman : …dari DAN STAF UPPB Paraf Koordinator UPPB : 3) Menyusun Laporan/dokumentasi terhadap hasil pengawasan. 2.2.7. Tugas Bidang Pembelian dan Pemasaran: 1) Melakukan pembelian Bokar dari petani anggota pokbun/Gapokbun sesuai prosedur pembelian yang ada. 2) Melakukan pengecekan kualitas Bokar yang akan dibeli. 3) Melakukan pencatatan terhadap data-data termasuk volume produk hasil pembelian yang dilakukan. 4) Menjamin bahwa Bokar terjaga mutunya selama pengangkutan dari kelompok tani ke gudang. 5) Melakukan pemasaran Bokar. 6) Membuat laporan pembelian dan pemasaran. 45
  • 52. Nomor : 6 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB ORGANISASI Halaman : …dari DAN STAF UPPB Paraf Koordinator UPPB : 3. PERSONALIA KUALIFIKASI / NO. NAMA BAGIAN PELATIHAN PENDIDIKAN 46
  • 53. Nomor : 7 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB …dari PROFIL UPPB Halaman : … Paraf Koordinator UPPB : 1. Data UPPB: 1) Nama : ……………………………… 2) Alamat : ……………………………… 3) AD/ART UPPB di tetapkan pada ...........,................,....... 4) Jumlah Anggota : ……………………………… 5) Luas Lahan : ……………………………… 6) Proses Produksi : ……………………………… 2. Profil Usaha : Pengolahan Bokar Simpan Pinjam Penyaluran Saprodi Penyaluran Sembako Kemitraan Usaha 47
  • 54. PANDUAN Nomor : 8 UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB STANDAR …dari Halaman : INTERNAL … Paraf Koordinator UPPB : 1. Acuan Standar • Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/Ot.140/8/2008 Tentang Pedoman Pengolahan Dan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar) • Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia nomor : 53/m-dag/per/10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standard Indonesian Rubber yang diperdagangkan • SNI 06-2047-2002 tentang Bahan Olahan Karet 2. Standar Internal Contoh standar internal penerapan sistem jaminan mutu pada pengolahan dan pemasaran Bokar : STANDAR INTERNAL UPPB BOKAR Dari hasil diskusi dengan Tim Penyusun Dokumen UPPB, maka di sepakati beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh anggota kelompok : 1. Setiap petani/Kelompok tani yang akan menjadi anggota harus didata dan mengisi formulir registrasi yang disampaikan Petugas bidang Pengawasan. 2. Setiap petani/Kelompok tani yang akan menjadi anggota wajib menandatangani Surat pernyataan akan mematuhi aturan UPPB. 3. Setiap petani/Kelompok tani yang disarankan mengambil saprodi pada UPPB. 4. Petani/Kelompok tani diwajibkan masuk UPPB. 5. Petani/Kelompok tani wajib memproduksi bokarnya sesuai SOP yang ditentukan UPPB dan juga bersedia diawasi oleh petugas UPPB dalam penerapan sistem jaminan mutu Bokar. 48
  • 55. PANDUAN Nomor : 8 UPPB Tanggal Pengesahan : Revisi / tanggal revisi : Nama STANDAR …dari UPPB Halaman : INTERNAL … Paraf Koordinator UPPB : 6. Bila Petani/Kelompok setelah diawasi tidak menjalankan SOP Pengolahan Bokar, akan diberikan sangsi, mulai dari peringatan sampai dengan dikeluarkan menjadi anggota. 7. Pengurus UPPB ditunjuk berdasarkan musyawarah dan mufakat sesuai AD/ART UPPB. 8. Pengurus UPPB yang ditunjuk wajib mendahulukan kepentingan anggotanya dalam rangka mensejahterakan anggotanya. 9. UPPB menetapkan bahan penggumpal seperti tercantum pada Lampiran 3 dan disarankan anggota untuk menggunakannya. 10. Anggota UPPB dapat meminjam sarana kerja, peralatan pengolahan kepada UPPB dengan biaya yang telah ditetapkan pengurus. 11. Pengurus UPPB akan meregistrasi UPPBnya ke Dinas Perkebunan. 12. Pengurus UPPB menjamin kontrak jual beli dengan pabrik pengolaha Bokar atau pedagang Bokar dalam rangka memenuhi kuota volume kontrak jual beli. 13. Setiap hari UPPB menyediakan informasi harga pembelian Bokar kepada anggota UPPB dengan cara menempelkan dipapan pengumuman UPPB setempat. 14. Persyaratan Kualitatif Lateks Kebun Lateks kebun tidak boleh dicampur dengan air, bubur lateks ataupun serum lateks. Lateks kebun tidak boleh dimasuki benda-benda lain seperti kayu ataupun kotoran lain. Lateks kebun tidak terlihat nyata adanya kotoran. Lateks kebun berwarna putih dan berbau segar. 49
  • 56. PANDUAN Nomor : 8 UPPB Tanggal Pengesahan : Nama Revisi / tanggal revisi : UPPB STANDAR …dari Halaman : INTERNAL … Paraf Koordinator UPPB : Sit Angin Digumpalkan dengan asam semut atau bahan penggumpal lain atau gumpalan alami lateks kebun di dalam wadah sadap. Tidak boleh dicampur dengan gumpalan yang tidak segar. Gumpalan dapat digiling atau dikempa untuk mengeluarkannya. Tidak nyata adanya kotoran. Selama penyimpanan tidak boleh direndam didalam air atau terkena sinar matahari langsung. 50
  • 57. Nomor :9 Nama SOP Tanggal : UPPB Revisi Tgl : PERSIAPAN Halaman : …dari PENYADAPAN KARET Disahkan : Tujuan : Untuk mempersiapkan penyadapan Ruang Lingkup : Penentuan matang sadap, Persiapan buka sadap Definisi : Nihil Acuan : Pedoman Penanganan Pasca Panen Karet Dit. Penanganan Pasca Panen Ditjen PPHP 2007 Penanggung Jawab : Petani Karet Langkah -Langkah : 1. Penentuan Matang Sadap 1) Umur Tanaman : 5-6 tahun 2) Lilit Batang Lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 100cm dari pertautan okulasi Pengukuran dilakukan mulai tanaman berumur 4 tahun, diulang setiap 6 bulan 3) Matang sadap kebun Jumlah tanaman yang matang sadap pohon sudah mencapai 60% atau lebih 51
  • 58. Nomor :9 Nama SOP Tanggal : UPPB Revisi Tgl : PERSIAPAN Halaman : …dari PENYADAPAN KARET Disahkan : 2. Persiapan Buka Sadap Penggambaran bidang sadap dilakukan pada kebun matang sadap kebun hanya pada tanaman yang matang sadap pohon Tinggi bukaan sadap 130 cm diatas pertautan okulasi Arah dan sudut kemiringan irisan sadap - Arah irisan sadap dari kiri atas ke kanan bawah memotong pembuluh lateks yang posisinya miring dari kanan atas ke kiri bawah o o - Sudut kemiringan irisan sadap 30 – 40 terhadap bidang datar (untuk bidang sadap o bawah) dan 45 (untuk bidang sadap atas). Panjang irisan ½ S (irisan miring sepanjang ½ spiral) Letak bidang sadap pada arah Timur-Barat (pada jarak antar tanaman yang pendek), sama dengan arah pergerakan penyadapan) 2) Pemasangan talang dan mangkuk sadap Talang terbuat dari seng lebar 2,5 cm panjang ± 8cm Dipasang pada jarak 5-1 0cm dari ujung irisan sadap bagian bawah mangkuk dipasang pada jarak 15-20 cm dibawah talang sadap Dokumen terkait : Nihil 52
  • 59. Nomor : 9.1 Nama SOP Tanggal : UPPB Revisi Tgl : PENYADAPAN KARET Halaman : …dari Disahkan : Tujuan : Untuk mendapatkan lateks Ruang Lingkup : Penyadapan Definisi : Nihil Acuan : Pedoman Penanganan Pasca Panen Karet Dit. Penanganan Pasca Panen Ditjen PPHP 2007 Penanggung Jawab : Petani Karet Langkah -Langkah : • Penyadapan dilakukan pada pagi hari (Pukul 05.00 – 07.30) • Peralatan sadap harus bersih, Pisau sadap harus bersih dan tajam • Kemiringan bidang sadap 45 derajat • Kedalaman irisan sadap : 1 mm – 1,5 mm • Ketebalan irisan sadap : 1,5 mm – 2 mm • Frekuensi penyadapan o hari sekali (d/3) untuk 2 tahun pertama o hari sekali (d/2) untuk tahun selanjutnya • Lateks diangkut ketempat pengolahan dengan meminimalkan goncangan dan tidak terkena sinar matahari langsung • Mencampur latex yang diperoleh dari penyadapan dengan amonia Dokumen terkait : Nihil 53
  • 60. Nomor : 9.2 Nama SOP Tanggal : UPPB PRODUKSI SIT ANGIN Revisi Tgl : (Unsmoked Sheet/USS) Halaman : …dari Disahkan : Tujuan : Untuk mendapatkan lateks sit angin Ruang Lingkup : Penyaringan Lateks, Pengenceran, pembekuan, pemeraman Definisi : Nihil Acuan : 1. Permentan No.8 Tahun 2008, Pedum Pasca Panen Karet. 2. Pedoman Penanganan Pasca Panen Karet Dit. Penanganan Pasca Panen Ditjen PPHP 2007. Penanggung Jawab : Petani Karet Langkah -Langkah : 54
  • 61. Nomor : 9.2 Nama SOP Tanggal : UPPB PRODUKSI SIT ANGIN Revisi Tgl : (Unsmoked Sheet/USS) Halaman : …dari Disahkan : 55
  • 62. Nomor : 9.2 Nama SOP Tanggal : UPPB PRODUKSI Revisi Tgl : SIT ANGIN Halaman : …dari Disahkan : (Unsmoked Sheet/USS) Langkah-langkah 1. Lateks kebun disaring dengan saringan 20 mesh (saringan terbuat dari baja anti karat). 2. Pengenceran dengan menambahkan air bersih ke dalam lateks hingga diperoleh Kadar Kering Karet (KKK) baku 12-15%. Air yang digunakan untuk pengenceran harus jernih, tidak berbau, tidak berwarna. Pemberian air dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak berbusa. 3. Lateks yang telah diencerkan selanjutnya diambil 5-6 liter dituang ke dalam bak pembeku (bak terbuat dari bahan aluminium atau plastic ukuran 50 cm X 25 cm X 6 cm), kemudian ditambahkan 370 ml asam forma/semut 1%, diaduk. 4. Busa yang timbul selama pembekuan dibuang dan untuk menghindari adanya kotororan bak perlu ditutup. Pembekukan selama 15—30 menit. 5. Ditambahkan air di bagian atas bekuan untuk mencuci sisa asam selanjutnya diperam selama urang lebih 1 jam. 6. Bekuan yang dihasilkan digiling lima kali dengan gilingan polos dan sekali dengan gilingan beralur sambil disemprot dengan air. 7. Lemabaran sit yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam bak pencuci untuk menghilangkan sisa asam, sisa serum dan kotoran yang menempel selama penggilingan. 8. Penirisan yaitu : lembaran sit yang telah dicuci tiris untuk menghilangkan air di permukaan lembaran dengan menggantung pada rak-rak tempat teduh, kurang lebih 15 menit. 9. Selanjutnya di keringkan di dalam gudan pengering, selama pengeringan dinding gudang dibuka pada siang hari dan ditutup pada malam hari untuk mengatur kelembaban dan temperatu ruang pengeringan. Lama pengeringan 5 hari. Dokumen terkait : Nihil 56
  • 63. Nomor : 9.3 Nama SOP Tanggal : UPPB PRODUKSI SLAB Revisi Tgl : Halaman : …dari Disahkan : Tujuan : Untuk membuat slab lump sesuai standar spesifikasi Ruang Lingkup : Pencetakan Slab Lump, Pengeringan, Definisi : Nihil Acuan : 1. Penanggung : Petani Karet Jawab Langkah - : Langkah 57
  • 64. Nomor : 9.3 Nama SOP Tanggal : UPPB PRODUKSI SLAB Revisi Tgl : Halaman : …dari Disahkan : 58
  • 65. Nomor : 9.3 Nama SOP Tanggal : UPPB Revisi Tgl : PRODUKSI SLAB Halaman : …dari …. Disahkan : Langkah-langkah : 1. Lateks hasil penyadapan dituang dalam bak penggumpal dengan ketebalan 50 mm, ditambahkan bahan pengumpal, diaduk dan dibiarkan hingga menggumpal. 2. Gumpalan (koagulum) yang diperoleh selanjutnya dipipihkan dengan tangan atau pemukul kayu di atas yang bersih atau dengan menggunakan gilingan tangan (hand mangel). 3. Bila menggunakan bahan dasar hasil penyadapan lump mangkok, lump mangkok yang sudah dipipihkan ditata berjajar satu lapis dengan rapi dalam bak pembuku yang bersih dengan ketebalan tidak lebih 50 mm, kemudian disiram dengan lateks yang bersih dan telah dicampur dengan bahan penggumpal hingga terbungkus seluruhnya oleh lapisan lateks. 4. Gumpalan yang telah dipipihkan berbentuk slab tipis dengan ketebalan 50 mm selanjutnya diitiriskan diatas rak selama 1-2 minggu dan dihindarkan dari sinar matahari langsung. Dokumen terkait : Nihil 59
  • 66. Nomor : 9.4 Nama UPPB SOP Tanggal : Revisi Tgl : Halaman : …dari PRODUKSI LUMP Disahkan : Tujuan : Untuk membuat lump Ruang Lingkup : Pencetakan Lump, Definisi : Lump adalah lateks kebun yang dibiarkan membeku secara alamiah Acuan : Permentan No.8 Tahun 2008, Pedum Pasca Panen Karet. Penanggung Jawab : Petani Karet Alur proses : Langkah kerja : Lateks kebun dibiarkan membeku di dalam mangkok atau untuk mempercepat pembekuan ditambahkan asam format/asam semut atau pembelu asap caik ke dalam mangkok Dokumen terkait : Nihil 60
  • 67. Nomor : 10 Nama UPPB SOP Tanggal : Revisi Tgl : Halaman : …dari PENERIMAAN DAN …. PENJUALAN BOKAR Disahkan : DI UPPB Tujuan : Untuk mmeningkatkan jaminan mutu dan nilai jual Bokar Ruang lingkup : Penerimaan dan penimbangan Bokar, penyimpanan, penjualan, penerimaan hasil penjualan dan pembayaran di Kelompok. Definisi : Codeh adalah metode uji mutu dengan cara melakukan memotong / membelah Bokar Acuan : Permentan No. 38 Tahun 2008 Penanggung Jawab : Bidang Pembelian dan Pemasaran Langkah-Langkah Prosedur : 1. Penerimaan dan Penimbangan Bokar a. Penerimaan dan Penimbangan Bokar - Penerimaan Bokar ditingkat kelompok tani dilakukan oleh bagian produksi dengan melakukan uji mutu secara visual (codeh) dan dibandingkan dengan spesifikasi Bokar Dok A.1 - Bokar yang diterima dari anggota kelompok terdaftar sesuai daftar anggota petani Form F. 1 - Bokar yang tidak memenuhi standar tidak diterima, dan Bokar yang memenuhi standar diterima. - Bokar yang diterima dan Bokar yang tidak diterima ditimbang kemudian dicatat dalam Form F-2 61
  • 68. Nomor : 10 Nama UPPB SOP Tanggal : Revisi Tgl : Halaman : …dari PENERIMAAN DAN Disahkan : PENJUALAN BOKAR DI UPPB b. Penerimaan di tingkat Gapoktan - Penerimaan Bokar di tingkat Gapoktan dilakukan oleh bagian produksi dengan melakukan uji mutu secara visual (codeh) dan dibandingkan dengan spesifikasi Bokar Dok A-1 - Bokar yang diterima dari KT yang terdaftar sesuai daftar anggota Gapoktan yang tercatat Form F-3 - Bokar yang tidak memenuhi standar tidak diterima dan Bokar yang memenuhi standar diterima. - Bokar yang diterima dan tidak diterima ditimbang serta dicatat menggunakan Form F-4 c. Penyimpanan - Penyimpanan sementara di gudang dikelompokkan sesuai dengan umur simpan. - Tidak boleh terkena sinar matahari langsung - Tidak boleh terkena air - Tempat penyimpanan harus bersih - Tidak boleh langsung menyentuh lantai (diletakan diatas papan /palet) - Harus diberi jalur untuk jalan. d. Penjualan - Penjualan Bokar dicatat sesuai dengan Form F-2.5 - Bak sarana pengangkut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum Bokar dimuat - Jumlah muatan tidak boleh melebihi kapasitas muatan sarana angkutan - Tenaga muat Bokar digudang harus disiapkan dan sudah terlatih (memilih dan menyusun sesuai umur simpan Bokar) 62
  • 69. Nomor : 10 Nama UPPB SOP Tanggal : Revisi Tgl : Halaman : …dari PENERIMAAN DAN …. PENJUALAN BOKAR Disahkan : DI UPPB - Setelah dimuat harus ditutup dengan terpal yang diikat dengan kuat untuk menghindari cuaca yang tidak baik (mempertahankan mutu Bokar) - Seksi pemasaran harus mengawal Bokar sampai tujuan pasar dan membawa Surat Pengantar Bokar (DO) e. Penerimaan Hasil Penjualan - Seksi pemasaran harus melapor ke pembagian pembelian Bokar - Seksi pemasaran harus mengikuti proses penimbangan dan mencatat hasil penimbangan - Menerima hasil penjualan dan diserahkan ke bendahara gapoktan (Cek atau Cash) f. Pembayaran di Kelompok - ... - ... Dokumen terkait : - Dokumen A- 1 : Spesifikasi Bokar - Form F- 1 : Daftar Anggota Kelompok - Form F- 3 : Daftar Penerimaan Bokar Kelompok - Form F- 3 : Daftar Anggota Gapoktan - From F- 4 : Daftar Penerimaan Bokar Gapoktan - Form F-2.5 : Kartu Penjualan 63
  • 70. FORM F-1 : DAFTAR PETANI ANGGOTA KELOMPOK No. Nama Alamat Nomor Produk yang Keterangan Petani Register dihasilkan FORM F-2 : CATATAN PENERIMAAN BOKAR KELOMPOK Tanggal Nama No Jenis/Jmlh Tanda Jenis / Keterangan Petani Register Bokar Label Jumlah yang Bokar diterima yang ditolak FORM F- 3 : DAFTAR POKTAN ANGGOTA UPPB No Nama Alamat Nomor Produk Keterangan Kelompok Register yang dihasilkan 64
  • 71. Dokumen A-1 : Spesifikasi Bokar Persyaratan Kualitatif Lateks Kebun Lateks kebun tidak boleh dicampur dengan air, bubur lateks ataupun serum lateks. Lateks kebun tidak boleh dimasuki benda-benda lain seperti kayu ataupun kotoran lain Lateks kebun tidak terlihat nyata adanya kotoran Lateks kebun berwarna putih dan berbau segar. Sit Angin Digumpalkan dengan asam semut atau bahan penggumpal lain atau gumpalan alami lateks kebun di dalam wadah sadap. Tidak boleh dicampur dengan gumpalan yang tidak segar Gumpalan dapat digiling atau dikempa untuk mengeluarkannya Tidak nyata adanya kotoran Selama penyimpanan tidak boleh direndam didalam air atau terkena sinar matahari langsung. 65
  • 72. Persyaratan Kuantitatif (Spesifikasi Persyaratan Mutu) Persyaratan No. Parameter Satuan Lateks Sit Slab Lump Kebun 1. Kadar Karet min Mutu I % 28 - - - Mutu II % 20 - - - 2. Ketebalan (T) Mutu I mm - 3 ≤ 50 50 Mutu II mm - 5 51 - 100 100 Mutu III mm - 10 101 - 150 150 Mutu IV mm - - > 150 > 150 3 Kebersihan - Tidak ada Tidak ada Tidak ada kotoran Tidak ada (B) kotoran kotoran kotoran 4 Jenis - - Asam Asam semut dan Asam semut Koagulan semut dan bahan lain yang dan bahan lain bahan lain tidak merusak yang tidak yang tidak mutu karet serta merusak mutu merusak penggumpal alami karet serta mutu karet penggumpal alami 66
  • 73. Nomor : 11 PANDUAN UPPB Tanggal Pengesahan : Nama UPPB Revisi / tanggal revisi : KELUHAN PELANGGAN Halaman : ….dari.. Paraf Koordinator UPPB : TABEL. KELUHAN PELANGGAN Nama dan Alamat Penanggung No Tanggapan Tanggal Penyelesaian Tanggal Pelanggan jawab 67
  • 74. Form. F4 Formulir Pendaftaran Anggota FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA (Contoh) I. IDENTITAS ANGGOTA Nama Anggota : Nama Petugas Pendaftar : Nama Kelompok Pekebun : Tanggal Pendaftaran : Alamat (Distrik, Kampung) : Tempat Penjualan : II. KONDISI KEBUN ANGGOTA Jumlah Tegakan Kebutuhan Saprodi /th Nama Luas Status Tanaman Pupuk Pestisid Peralat Lai No Lokasi / Kebun Kebun Umur Tanaman Belum (kg) a an nny Blok (m2) (Sendiri/ Tanam Menghasil Menghasilk (unit) a Kebun sewa) an kan (TM) an (TBM) 68
  • 75. III. PRODUKSI BOKAR Produksi Bokar (kg) Nama Lokasi / No Lateks Lump slab Sit Sit Dll.. Blok Kebun angin asalan IV. CATATAN PETUGAS (jika ada) 69
  • 76. Form : F 5 Surat Pernyataan SURAT PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : …………………………………………… Tempat/Tgl. Lahir : …………………………………………… Alamat : …………………………………………… Jabatan` : Anggota Kelompok pekebun ………… Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Saya akan mengikuti semua aturan main yang ditetapkan oleh Unit Pengolahan (UPPB) sesuai dengan sesuai dengan standar internal yang ditetapkan. 2. Saya akan melakukan penanganan pasca panen Bokar sesuai dengan SOP yang telah disepakati. 3. Apabila saya melanggar dengan sengaja atau tidak sengaja, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan standar internal yang ditetapkan dalam kelompok. Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun. ……………..,………… 2011 Yang membuat pernyataan, Meterai Rp 6000 ( ………………………….) Anggota 70
  • 77. Form.6 KARTU PENJUALAN Gapoktan/Pokbun ........... NAMA ANGGOTA : ............................................................ KODE ANGGOTA : ............................................................ ALAMAT : ............................................................................................... HASIL PENJUALAN TAHUN 200… PERKIRAAN HASIL : .................................KG TGL JUMLAH TOTAL HARGA TANDA TANGAN PEMBAYARAN TANDA TANGAN PENJUALAN (KG) HARGA/ KG (RP) (RP) PETANI PENIMBANG (RP) PETANI JURU BAYAR CATATAN: Lembar 1 Kartu Penjualan dipegang oleh Petani Lembar 2 Kartu Penjualan dipegang oleh Pembeli 71
  • 78. Lampiran 3 : III. Koagulan yang telah diuji oleh Pusat Penelitian Karet PT Riset Perkebunan Nusantara (No surat 169/RPN/IV/2011). No Merk Produsen Spesifikasi Pemakaian 1 Sintas 90 PT. Sintas Cairan jernih Direkomendasik Kurama Bahan aktif asam an dengan Perdana format dosis 4 ml koagulan/kg karet kering 2 ODIA PT. Cairan coklat Direkomendasik Cocotama jernih an dengan dosis Makmur Bahan aktif asap 22 ml Abadi cair koagulan/kg karet kering 3 Deorub K PT. Global Cairan coklat Direkomendasik Deorub jernih an dengan dosis Bahan aktif Asap 15 ml cair koagulan/kg karet kering 4 Specta PT. Kian Cairan jernih Direkomendasis Bangun kan dengan Pradiza dosis 41,9 mg/kg karet kering untuk ADS (Air Dried sheet) 72
  • 79. IV. Rekomendasi Bahan Penggumpal Lateks dari Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Karet Sembawa, Palembang, Sumatera Selatan (Surat Nomor : 112/BPS/KHP/IV/2011). Tabel 1. Jenis bahan dan dosis koagulan untuk BOKAR No. Jenis/Nama Bahan Dosis 1. Asam semut 4 cc/kg karet kering atau 180 cc (2%)/kg lateks 2. - Asap cair - 33 cc/kg/ karet kering atau murni 100 cc (10%)/kg lateks - Asap cair - 17 cc/kg karet kering atau formula 100 cc (5%)/kg lateks (Deorub K) - Asap cair - 17 cc/kg karet kering atau formula 100 cc (5%)/kg lateks (Deorub SOP) Tabel 2. Spesifikasi asap cair No. Parameter Nilai Hasil Metode 1. Warna - Coklat tua Visual 2. Berat g/ml Minimal 1.0005 ASTM D1298- Jenis 85 3. Derajat - Minimal 3 Kertas pH (pH Keasaman meter) (pH) 4. Kadar % Minimal 2 Metode titrasi asam 5. Kadar % Minimal 2 - Fenol 6. Kadar Air % Maksimal 85 Titrasi Karl Fischer 7. Odour - Over level Odourmeter 73
  • 80. Lampiran 4. Laporan Penerbitan SKA-B Yth. .. Kepala Dinas yang membidangi Perkebunan Kabupaten/Kota….. Di ………… Terlampir disampaikan laporan realisasi penerbitan SKA-B dari UPPB………..bulan ……tahun…..sebagai berikut : Laporan Realisasi Penerbitan SKA-B UPPB……. Bulan : ….. Tahun : ….. Desa/Kec.Kab : ….. No. No. SKA-B Volume Tujuan Keterangan (ton) Penjualan Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. ………………,20….. Kepala UPPB ……………. 74