Dokumen ini membahas tentang perhitungan skoring prioritas masalah keluarga menggunakan empat kriteria, yaitu sifat masalah, kemungkinan masalah dapat diubah, potensial masalah untuk dicegah, dan menonjolnya masalah. Kriteria-kriteria ini dievaluasi menggunakan skala tertentu, kemudian diberi bobot dan dihitung skornya untuk menentukan prioritas masalah mana yang akan ditangani terlebih dahulu
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan keluarga yang meliputi pengertian, tujuan, tipe, metode, dan pedoman pelaksanaannya. Implementasi merupakan tindak lanjut dari rencana keperawatan untuk mencapai tujuan perawatan dan status kesehatan yang lebih baik bagi pasien. Terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dokumen tersebut membahas penggunaan metode Six Sigma untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Metode Six Sigma melibatkan 5 tahapan yaitu define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC). Tahapan-tahapan tersebut digunakan untuk mengidentifikasi masalah, mengukur, menganalisis penyebab, merancang perbaikan, dan mengendalikan hasil perbaikan. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Six Sigma d
Proses keperawatan jiwa terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan data mengenai masalah klien secara komprehensif. Diagnosa keperawatan mengidentifikasi masalah utama dan penyebabnya berdasarkan hasil pengkajian. Perencanaan menetapkan tujuan dan rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah. Implementasi melaksanakan ren
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peran komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan rawat inap di rumah sakit.
2. Variabel yang diteliti adalah komunikasi terapeutik perawat sebagai variabel independen dan kepuasan rawat inap sebagai variabel dependen.
3. Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan sampel seluruh pasien rawat inap di Rumah Sakit
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan keluarga yang meliputi pengertian, tujuan, tipe, metode, dan pedoman pelaksanaannya. Implementasi merupakan tindak lanjut dari rencana keperawatan untuk mencapai tujuan perawatan dan status kesehatan yang lebih baik bagi pasien. Terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dokumen tersebut membahas penggunaan metode Six Sigma untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Metode Six Sigma melibatkan 5 tahapan yaitu define, measure, analyze, improve, dan control (DMAIC). Tahapan-tahapan tersebut digunakan untuk mengidentifikasi masalah, mengukur, menganalisis penyebab, merancang perbaikan, dan mengendalikan hasil perbaikan. Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Six Sigma d
Proses keperawatan jiwa terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan data mengenai masalah klien secara komprehensif. Diagnosa keperawatan mengidentifikasi masalah utama dan penyebabnya berdasarkan hasil pengkajian. Perencanaan menetapkan tujuan dan rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah. Implementasi melaksanakan ren
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar jaminan mutu pelayanan kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian mutu, pelayanan kesehatan, pelayanan medik dasar, mutu pelayanan kesehatan, jaminan mutu pelayanan kesehatan, kepuasan pelanggan, standar, protokol/prosedur tetap, daftar tilik, tujuan program jaminan mutu, prinsip-prinsipnya, model dan tahapan jaminan mutu, serta
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peran komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan rawat inap di rumah sakit.
2. Variabel yang diteliti adalah komunikasi terapeutik perawat sebagai variabel independen dan kepuasan rawat inap sebagai variabel dependen.
3. Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan sampel seluruh pasien rawat inap di Rumah Sakit
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan masyarakat dan tahapan analisis masalah kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kerja sama, serta mendefinisikan komunitas sebagai kelompok dengan identitas bersama. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan tahapan analisis masalah kesehatan masyarakat mulai dari men
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan keluarga yang mencakup tujuan umum dan khusus asuhan, sasaran keluarga, persiapan pemberian asuhan, model dan tahapan pengkajian, diagnosa, prioritas masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga.
12. Perencanaan Pendidikan Kesehatan.pptxsunardi21
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pendidikan kesehatan masyarakat menggunakan model Precede-Proceed. Model ini terdiri dari delapan fase perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan masyarakat. Fase-fase tersebut meliputi diagnosis sosial, epidemiologi, perilaku, lingkungan, kebijakan, pelaksanaan, proses, dan hasil program. Model ini bertujuan untuk mendesain program kesehatan yang sesuai dengan kebut
Materi membahas perencanaan keperawatan keluarga yang meliputi definisi, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan, serta rencana tindakan keperawatan. Proses perencanaan merupakan tahap penting dalam proses keperawatan keluarga.
Materi tersebut membahas tentang perencanaan keperawatan keluarga yang mencakup definisi, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan, serta rencana tindakan keperawatan. Proses perencanaan ini merupakan langkah penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang terencana dan terukur pada keluarga.
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan pada keluarga di komunitas, yang meliputi 5 tahapan yaitu pengkajian, analisis data, penentuan skala prioritas masalah, pelaksanaan asuhan, dan evaluasi. Tahapan tersebut dimulai dari pengkajian untuk mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga, dilanjutkan dengan analisis data dan penentuan prioritas masalah, kemudian pelaksanaan asuhan sesuai rencana, diakhi
1. Dokumen tersebut membahas mengenai intervensi keperawatan keluarga yang mencakup tiga jenis yaitu suplemental, fasilitatif, dan developmental.
2. Terdapat penjelasan mengenai tujuan umum dan khusus dalam intervensi keperawatan keluarga serta domain-domain yang dapat digunakan.
3. Evaluasi merupakan tahap penting dalam proses keperawatan keluarga untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai.
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslahpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pelaksanaan musyawarah masyarakat desa (MMD) dalam pendidikan kesehatan jarak jauh, meliputi persiapan, pelaksanaan, rumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana tindakan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menemukan masalah kesehatan dan memprioritaskannya sesuai sumber daya yang ada.
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penggunaan sistem manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Sistem manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan janin serta menemukan solusi untuk mencegah terulang
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sumber data yang relevan dengan kebijakan UKM, termasuk identifikasi masalah, analisis, dan formulasi kebijakan.
2. Dijelaskan pula prinsip-prinsip dasar UKM serta tujuan penguatan UKM di Indonesia.
3. Beberapa opsi kebijakan dirumuskan untuk meningkatkan pelaksanaan UKM di puskesmas perkotaan dan pedesaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan masyarakat dan tahapan analisis masalah kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kerja sama, serta mendefinisikan komunitas sebagai kelompok dengan identitas bersama. Dokumen tersebut kemudian menjelaskan tahapan analisis masalah kesehatan masyarakat mulai dari men
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan keluarga yang mencakup tujuan umum dan khusus asuhan, sasaran keluarga, persiapan pemberian asuhan, model dan tahapan pengkajian, diagnosa, prioritas masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga.
12. Perencanaan Pendidikan Kesehatan.pptxsunardi21
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pendidikan kesehatan masyarakat menggunakan model Precede-Proceed. Model ini terdiri dari delapan fase perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan masyarakat. Fase-fase tersebut meliputi diagnosis sosial, epidemiologi, perilaku, lingkungan, kebijakan, pelaksanaan, proses, dan hasil program. Model ini bertujuan untuk mendesain program kesehatan yang sesuai dengan kebut
Materi membahas perencanaan keperawatan keluarga yang meliputi definisi, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan, serta rencana tindakan keperawatan. Proses perencanaan merupakan tahap penting dalam proses keperawatan keluarga.
Materi tersebut membahas tentang perencanaan keperawatan keluarga yang mencakup definisi, tujuan, prioritas masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan, serta rencana tindakan keperawatan. Proses perencanaan ini merupakan langkah penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang terencana dan terukur pada keluarga.
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan pada keluarga di komunitas, yang meliputi 5 tahapan yaitu pengkajian, analisis data, penentuan skala prioritas masalah, pelaksanaan asuhan, dan evaluasi. Tahapan tersebut dimulai dari pengkajian untuk mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga, dilanjutkan dengan analisis data dan penentuan prioritas masalah, kemudian pelaksanaan asuhan sesuai rencana, diakhi
1. Dokumen tersebut membahas mengenai intervensi keperawatan keluarga yang mencakup tiga jenis yaitu suplemental, fasilitatif, dan developmental.
2. Terdapat penjelasan mengenai tujuan umum dan khusus dalam intervensi keperawatan keluarga serta domain-domain yang dapat digunakan.
3. Evaluasi merupakan tahap penting dalam proses keperawatan keluarga untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai.
merumuskan masalah dan menyusun prioritas maslahpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pelaksanaan musyawarah masyarakat desa (MMD) dalam pendidikan kesehatan jarak jauh, meliputi persiapan, pelaksanaan, rumusan masalah, prioritas masalah, dan rencana tindakan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menemukan masalah kesehatan dan memprioritaskannya sesuai sumber daya yang ada.
Modul 1 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas cara meningkatkan kinerja bidan melalui penggunaan sistem manajemen mutu terpadu dan Audit Kematian Maternal Perinatal (AMP). Sistem manajemen mutu terpadu mencakup struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. AMP digunakan untuk mengidentifikasi masalah kematian ibu dan janin serta menemukan solusi untuk mencegah terulang
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sumber data yang relevan dengan kebijakan UKM, termasuk identifikasi masalah, analisis, dan formulasi kebijakan.
2. Dijelaskan pula prinsip-prinsip dasar UKM serta tujuan penguatan UKM di Indonesia.
3. Beberapa opsi kebijakan dirumuskan untuk meningkatkan pelaksanaan UKM di puskesmas perkotaan dan pedesaan.
1. PAPER UJIAN PRA KLINIK
“PERHITUNGAN SKORING PRIORITAS MASALAH KELUARGA”
OLEH:
SUPARMANTO
SRP 143070087
PRECEPTOR:
NUNIEK SETYO WARDANI, M. Kep.
STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK
S1 REGULER KEPERAWATAN TAHAP NERS
2014/2015
2. A. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH KELUARGA
Prioritas masalah adalah penentuan prioritas urutan masalah dalam merencanakan
penyelesaian maslah keperawatan melalui perhitungan skor. Skala ini memiliki empat criteria,
yaitu:
a. Kritera pertama : sifat masalah dengan skala actual (skor 3), risiko (skor 2), dan wellness
(skore 1) dengan bobot 1, pembenaran sesuai dengan masalah yang sudah terjadi, akan
terjadi atau kearah pencapaian tingkat fungsi yang lebih tinggi.
b. Kriteria kedua : Kemungkinan masalah dapat di ubah dengan skala mudah (skor 2),
sebagian (skor 1), dan tidak dapat (skor 0) dengan bobot 2. Pembenaran di tunjang
dengan data pengetahuan (pengetahuan klien/keluarga, teknologi, dan tindakan untuk
menangani masalah yang ada), sumberdaya keluarga (dalam bentuk fisik, keuangan, dan
tenaga) sumber daya perawat (pengetahuan, ketrampilan, dan waktu), dan sumber daya
masyarakat (dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyrakat dan sokongan
masyarakat).
c. Kriteria ketiga : Potensial masalah untuk di cegah dengan skala skor tinggi (skor 3) cukup
(skor 2), dan rendah (skor 1) dengan bobot 1. Pembenaran di tunjang dengan data dari
masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah. Lamanya maslah (waktu
masalah itu ada), tindakan yang sedang dijalankan(tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah), dan adanya kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk
mencegah masalah.
d. Kriteria keempat : Menonjolnya masalah dengan skala segera (skor 2), tidak perlu segera
(skor 1), dan tidak dirasakan (skor 0) dengan bobot 1. Pembenaran di tunjang dengan data
persepsi kelurga dalam melihat masalah yang ada
3. SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
(Bailon dan Maglaya, 1978)
No Kriteria Bobot
1.
2.
3.
4.
Sifat masalah :
Skala : Tidak/kurang sehat/aktual
Ancaman kesejatan/resiko
Keadaan sejahtera/potensial
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjol masalah
Skala : Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
Masalah tidak dirasakan
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
1
2
1
1
Skoring :
1) Tentukan skore untuk setiap kriteria
2) Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot :
Skore
X Bobot
Angka tertinggi
3) Jumlahkanlah skore untuk semua criteria
4. B. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS:
1. Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat
diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
2. Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu
memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah.
b. Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
c. Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
d. Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat : dalam
bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
3. Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.
b. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
c. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
d. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka penambahan potensi
untuk mencegah masalah.
4. Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tertinggi yang
terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.