Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah untuk penyetaraan penghasilan tetap kades dan perangkat desa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019. UU No 6 Tahun 2014 memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas desa dalam sistem ketatanegaraan Indonesia serta memberikan kewenangan yang luas kepada desa untuk mengatur dan mengelola desa termasuk keuangannya. PP tersebut menetapkan besaran penghasil
PERATURAN DESA WONOYOSO
NOMOR 10 TAHUN 2021
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
WONOYOSO KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN
KEBUMEN
TAHUN ANGGARAN 2022
PERATURAN DESA WONOYOSO
NOMOR 10 TAHUN 2021
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
WONOYOSO KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN
KEBUMEN
TAHUN ANGGARAN 2022
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
PAPARAN DIRJEN PEMDES RAKERNIS PKS 2019.ppt
1. "KEBIJAKAN PEMERINTAH
UNTUK PENYETARAAN PENGHASILAN TETAP
KADES DAN PERANGKAT DESA BERDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 11 TAHUN 2019"
DR. NATA IRAWAN
DIRJEN BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Jakarta, 21 Agustus 2019
2. UU No 6 Tahun 2014
Memberikan kejelasan status dan
kepastian hukum atas Desa dalam
sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia. Desa diberikan kewenangan
yang seluas-luasnya untuk mengatur
dan mengelola Desa termasuk dalam
pengelolaan keuangannya
2
3. 20.77T
46.9T
60T 60T
70T
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018 2019
Penyaluran Dana Desa
(dalam Triliun)
20.77
46.9
60 60
20.77
46.9
59.77 59.86
2015 2016 2017 2018
Evaluasi Penyaluran
Dana Desa
(dalam triliun)
Pagu Realisasi
Pengalokasian Dana Desa meningkat setiap tahunnya, sampai Tahun ini telah teralokasikan sebesar Rp.
257,68 Triliun
DANA DESA
4. 4
Kewenangan
Desa dan
sumber dana
besar
POTRET DESA KINI
kejelasan status dan jaminan
kesejahteraan Kades dan Perades
(UU 6/2014, Ps. 66
Percepatan
Pembangunan
Desa
Peningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Desa
Kades & Perades mumpuni
(kerja keras, kreatif, inovasi tinggi
5. 5
• Siltap Kades dan Perangkat Desa dianggarkan dalam APBDesa dan bersumber dari
ADD dan sumber pendapatan lainnya dalam APBDEsa selain Dana Desa,
• Besaran Siltap :
1. Kades paling sedikit Rp.2.426.640,00 atau setara dengan 120% gaji pokok PNS
Golongan II/a;
2. Sekdes paling sedikit Rp.2.224.420,00 atau setara 110%; dan
3. Perangkat Desa lainnya paling sedikit Rp.2.022.200,00 atau setara 100% dengan
gaji pokok PNS golongan II/a.
• tindaklanjut mengenai besaran Siltap Kades dan Perangkat Desa diatur melalui
Peraturan Kepala Daerah, dengan ketentuan tidak boleh lebih rendah dari ketentuan
tersebut
• Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan pemerintahan Desa termasuk di dalamnya operasional pemdes,
insentif RT/RW dan jaminan sosial; pelaksanaan pembangunan Desa; pembinaan
kemasyarakatan Desa; dan pemberdayaan masyarakat Desa;
• Paling banyak 30% digunakan untuk membiayai Siltap dan tunjangan kepala Desa dan
perangkat Desa; serta tunjangan dan operasional BPD.
6. 6
penyetaraan Siltap dapat diberikan sejak PP diundangkan
yaitu tanggal 28 Februari 2019. Bagi Desa yang belum mampu
melakukan penyetaraan Siltap pada tahun 2019 dapat
dilakukan penangguhan, dengan ketentuan paling lambat
dilaksanakan pada Januari 2020. Penerimaan Siltap tidak
dapat dirapel sejak PP tersebut diundangkan, melainkan
pemberlakuan berdasarkan perkada ditetapkan dan
diundangkan.
7. 7
Inventarisasi data oleh Ditjen Bina Pemdes, Kemendagri dan Ditjen
PPMD, Kemendesa PDTT;
Data berisi:
• Jumlah ADD,
• Jumlah Kepala Desa, perangkat Desa; dan
• Besaran Siltap saat ini
Data yang telah masuk 100%
40% telah diterima melalui surat resmi dari Kepala Daerah
60% melalui media online
Perlu dilakukan validasi bersama untuk mengetahui kecukupan
penyetaraan Siltap