SlideShare a Scribd company logo
Medical Fisrt Responder adalah
Penolong yang pertama kali
tiba di tempat kejadian, yang
memiliki kemampuan
penanganan kasus gawat
darurat, terlatih untuk tingkat
dasar.
Alat Perlindungan Diri
“Alat perlindungan diri harus
selalu dipakai pada saat
melakukan tugas.”
Darah dan semua cairan
tubuh adalah media
penularan penyakit
Sarung tangan lateks
Pelindung mata
Masker Pelindung
Masker Resusitasi
Tindakan pencegahan lain
1. Mencuci tangan
2. Membersihkan alat :
a. Mencuci dengan sabun dan
air
b. Desinfeksi
c. Sterilisasi
5 bagian Tubuh Manusia
 Kepala ( Cranium )
 Leher ( Cervical )
 Batang Tubuh : Thorax, Abdomen, Pelvic
 Alat gerak atas
 Alat gerak bawah
Resusitasi Jantung Paru
( RJP )
Resusitasi Jantung Paru
AIRWAY CONTROL
Breathing Support
Circulatory Support
Membuka jalan napas
“Salah satu tindakan yang
paling penting yang
dilakukan oleh penolong pada
penderita yang tidak sadar
adalah membuka jalan
napas.”
Lakukan angkat dagu tekan dahi
Manuver rahang bawah
(Jaw Thrust Manouvre)
“Merupakan cara yang paling aman
untuk membuka jalan napas pada
penderita yang dicurigai menderita
cedera spinal.”
Penolong menstabilkan kepala dan leher
penderita, pelindung leher terpasang
PADA ORANG DEWASA RASIO RJP UNTUK SATU
ATAU DUA ORANG PENOLONG ADALAH :
30 tekan : 2 tiup
5 siklus selama 2 menit
Kedalaman penekanan 4 – 5 cm
Panjang tiupan masing – masing 1 detik
Mulai menekan (Circulation)
Satu penolong 5 siklus
Setelah 5 Siklus, Periksa kembali nadi
Respon
Airway
Tidak
Ada
Breathing
Breathing support
Tidak
Ada
Nadi
Tidak
Ada
RJP
2 kali
5 - 10 detik
5 – 10 detik
DIAGRAM
RJP
Posisi Pemulihan
LUKA BAKAR DAN KERACUNAN
Definisi luka bakar
Cidera yang timbul karena
terkena temperatur diluar batas
normal, yang berasal dari suhu,
kimia, listrik atau radiasi
SEBAB LUKA BAKAR
 Suhu ; panas ( api, uap panas dan benda panas ),
dingin ( suhu dan benda yang sangat dingin )
 Radiasi ; sinar ultraviolet ( termasuk sinar
matahari ) dan bahan radio aktif
 Bahan kimia ; acid dan alkalis
 Sengatan listrik dan petir
Luka bakar
Pembagian
Superfisial
(Derajat 1)
Sebagian
(Derajat 2)
Dalam
(Derajat 3)
Pembagian luka bakar
 Luka bakar derajat satu (superfisial)
 Luka bakar derajat dua (sedang)
 Luka bakar derajat tiga
Luka bakar derajat 1
Luka bakar derajat 2
Luka bakar derajat 3
Perhitungan luas luka bakar
Rumus sembilan (rule of nine)
LUAS LUKA BAKAR
Dewasa Anak
Kepala 9 % 18 %
Alat gerak atas @ 9 % @ 9 %
Tubuh depan 18 % 18 %
Tubuh belakang 18 % 18 %
Kemaluan 1 % termasuk tubuh depan
Alat gerak bawah @18% @ 14%
Penanganan luka bakar
SCENE SAFETY
PERSONAL SAFETY
HENTIKAN PROSES BAKAR
SIRAM DENGAN AIR
Luka bakar inhalasi
 Berikan oksigen bila ada
 Penilaian dini terutama A dan B
 Siap-siap melakukan pernapasan buatan
KERACUNAN
Racun masuk kedalam tubuh melalui 4 cara :
1. TERTELAN
2. TERHIRUP
3. TERSERAP
4. DISUNTIKAN
GEJALA DAN TANDA KERACUNAN
 Mual dan / atau muntah
 Pusing
 Sakit perut
 Perubahan status kesadaran atau koma
 Kejang
 Jantung berdetak cepat atau lambat
 Tekanan darah tinggi, normal atau rendah
 Diare
 Pupil dilatasi atau mengecil
 Nafas pendek
 Luka pada kulit ( perubahan warna, terbakar, tanda
suntikan, bengkak )
GEJALA DAN TANDA KERACUNAN
PERAWATAN PRA – RUMAH SAKIT
1. Jauhkan korban dari sumber racun, khususnya pada kasus
racun terhirup atau terserap
2. Untuk racun yang terserap :
 Lepaskan baju korban
 Hilangkan racun dari kulit dengan kain yang kering, jika
racunnya berupa serbuk kering, pakai sikat untuk
menghilangkannya
 Aliri bagian yang terkena dengan air secara terus menerus
sampai tenaga medis datang
3. Jaga jalan nafas. Beri oksigen.
4. Lakukan penilaian awal. Jangan memberikan ventilasi dari
mulut ke mulut bila kasusnya adalah racun terhirup atau
tertelan.
PERAWATAN PRA – RUMAH SAKIT
5. Telpon ke pusat penanganan keracunan.
6. Untuk racun yang tertelan
 Berikan dua gelas air untuk mengencerkan racun yang
tertelan
 Tidak boleh merangsang korban untuk muntah bila
racunnya bersifat korosif, alkalis, asam kuat dan
hidrokarbon
 Berikan arang sebanyak 2-3 sendok yang dilarutkan dalam
1 liter air
PERAWATAN PRA – RUMAH SAKIT
7. Bawa sumber racun / bukti adanya racun ke RS
8. Rawat shock
9. Monitor korban
TERAPI OKSIGEN
Beberapa kondisi medis yang mensyaratkan
penggunaan oksigen
 Serangan jantung / gagal jantung
 Kesulitan bernafas
 Perdarahan
 Komplikasi saat melahirkan
 Keracunan
BAGIAN-BAGIAN PEMBERIAN OKSIGEN :
 Tabung oksigen dan katubnya
 Regulator
 Flow meter
 Alat penyalur oksigen
ALAT TAMBAHAN UNTUK MEMBERIKAN
BANTUAN NAFAS :
1. Nasal Canula
 Flow Rate ( aliran ) : 1- 6 lpm
 Konsentrasi O2 : 24 – 44 %
 Catatan : bisa mengakibatkan keringnya
mukosa hidung saat diberikan pada aliran yang tinggi.
2. Non – Rebreather Mask
 Flow rate : 12 – 15 lpm
 Konsentrasi O2 : 80 – 90 %
 Catatan : Reservoir harus selalu
terisi dengan oksigen sehingga tidak mengurangi
aliran hingga sepertiganya.
Mekanika tubuh
 Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat
 Gunakan tungkai
 Upayakan merapatkan beban sedekat mungkin
 Lakukan gerakan secara menyeluruh dan
upayakan agar bagian tubuh saling menopang
 Kurangi jarak atau ketinggian
 Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap
Memindahkan penderita
 Kapan penderita harus dipindahkan ?
 Apakah penilaian dan pemeriksaan harus selesai
sebelum pemindahan ?
 Berapa lama waktu yang dipakai untuk menjaga
tulang belakang ?
 Tergantung keadaan
Pemindahan
Darurat
Biasa
Pemindahan darurat
 Bahaya langsung terhadap penderita
 Kebakaran
 Ledakan
 Lingkungan tidak aman :
 Massa
 Material berbahaya
 Tumpahan minyak
 Cuaca ekstrim
Pemindahan darurat
 Tarikan Baju / Shirt drag
 Tarikan selimut / Blanket drag
 Tarikan lengan/ forearm drag
 Tarikan kain /Sheet drag
 Gendong / Piggyback carry
 Papah / One rescuer crutch
 Bopong / Craddle carry
 Membawa di lorong sempit /Firefighter
drag
Pemindahan biasa
 Pemindahan Langsung
 Pemindahan Tidak Langsung
Fire Fighter Drag One Rescuer Cructh
PIGGYBACK CARRY
Memindahkan korban kedalam tandu

More Related Content

Similar to P3K.ppt

Bfa utama
Bfa utamaBfa utama
Bfa utama
berly palar
 
CODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptxCODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptx
MatheusDharmaPratham
 
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptxBasic First Aid Public [Autosaveda].pptx
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx
AdityaSetiawan73
 
First Aid Training
First Aid TrainingFirst Aid Training
First Aid Training
Furqan Pakot
 
Resusitasi jantung paru
Resusitasi jantung paruResusitasi jantung paru
Resusitasi jantung paruSurangga Jaya
 
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4  proses penilaian kecederaan sukanBab 4  proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukankhairul azlan taib
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
mokhtar
 
R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01
rsd kol abundjani
 
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
rsd kol abundjani
 
R1001 Unit 2
R1001 Unit 2R1001 Unit 2
R1001 Unit 2
mechestud
 
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Muhammad Nasrullah
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
rhamset
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
D'sya Famili
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasBritney Sim
 
Cpr
CprCpr
Basic Frist Aid
Basic Frist AidBasic Frist Aid
Basic Frist Aid
AchmadDamanhuri1
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
DebyNurulSyafda
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
Atinzunikah2
 
Airway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptx
Airway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptxAirway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptx
Airway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptx
NsAminFebriantoLiput
 

Similar to P3K.ppt (20)

Bfa utama
Bfa utamaBfa utama
Bfa utama
 
CODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptxCODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptx
 
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptxBasic First Aid Public [Autosaveda].pptx
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx
 
First Aid Training
First Aid TrainingFirst Aid Training
First Aid Training
 
Resusitasi jantung paru
Resusitasi jantung paruResusitasi jantung paru
Resusitasi jantung paru
 
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4  proses penilaian kecederaan sukanBab 4  proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukan
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01
 
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
 
R1001 Unit 2
R1001 Unit 2R1001 Unit 2
R1001 Unit 2
 
3. t r a u m a
3. t r a u m a3. t r a u m a
3. t r a u m a
 
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
Cardio Pulmonari Resuscitation (CPR) - Kaedah Permulihan Keatas Jantung dan P...
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemas
 
Cpr
CprCpr
Cpr
 
Basic Frist Aid
Basic Frist AidBasic Frist Aid
Basic Frist Aid
 
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN  MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
MAKALAH PEMBERIAN OKSIGEN
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
Airway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptx
Airway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptxAirway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptx
Airway%20and%20Mechanical%20Ventilation%201%20dr.%20ronald[1].pptx
 

Recently uploaded

13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
noviardi261188
 
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
priyantifitri
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
MuhammadZidan94
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
haikal136839
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
MuhammadIkmalWiawan
 
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
RonaMentari2
 

Recently uploaded (6)

13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
13. Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja.pptx
 
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptxUJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
UJIKOM AHLI MUDA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG.pptx
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
 
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRONMateri Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
Materi Dasar Pelatihan PLC Basic (CP2E) OMRON
 
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
Skema_sertifikasi_pusat_data Standar Nasional Indonesia SNI 8799-1-2019
 
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
 

P3K.ppt

  • 1.
  • 2. Medical Fisrt Responder adalah Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan penanganan kasus gawat darurat, terlatih untuk tingkat dasar.
  • 3. Alat Perlindungan Diri “Alat perlindungan diri harus selalu dipakai pada saat melakukan tugas.” Darah dan semua cairan tubuh adalah media penularan penyakit
  • 8. Tindakan pencegahan lain 1. Mencuci tangan 2. Membersihkan alat : a. Mencuci dengan sabun dan air b. Desinfeksi c. Sterilisasi
  • 9. 5 bagian Tubuh Manusia  Kepala ( Cranium )  Leher ( Cervical )  Batang Tubuh : Thorax, Abdomen, Pelvic  Alat gerak atas  Alat gerak bawah
  • 11. Resusitasi Jantung Paru AIRWAY CONTROL Breathing Support Circulatory Support
  • 12. Membuka jalan napas “Salah satu tindakan yang paling penting yang dilakukan oleh penolong pada penderita yang tidak sadar adalah membuka jalan napas.”
  • 13. Lakukan angkat dagu tekan dahi
  • 14. Manuver rahang bawah (Jaw Thrust Manouvre) “Merupakan cara yang paling aman untuk membuka jalan napas pada penderita yang dicurigai menderita cedera spinal.”
  • 15. Penolong menstabilkan kepala dan leher penderita, pelindung leher terpasang
  • 16. PADA ORANG DEWASA RASIO RJP UNTUK SATU ATAU DUA ORANG PENOLONG ADALAH : 30 tekan : 2 tiup 5 siklus selama 2 menit Kedalaman penekanan 4 – 5 cm Panjang tiupan masing – masing 1 detik
  • 18. Satu penolong 5 siklus
  • 19. Setelah 5 Siklus, Periksa kembali nadi
  • 22. LUKA BAKAR DAN KERACUNAN
  • 23. Definisi luka bakar Cidera yang timbul karena terkena temperatur diluar batas normal, yang berasal dari suhu, kimia, listrik atau radiasi
  • 24. SEBAB LUKA BAKAR  Suhu ; panas ( api, uap panas dan benda panas ), dingin ( suhu dan benda yang sangat dingin )  Radiasi ; sinar ultraviolet ( termasuk sinar matahari ) dan bahan radio aktif  Bahan kimia ; acid dan alkalis  Sengatan listrik dan petir
  • 26. Pembagian luka bakar  Luka bakar derajat satu (superfisial)  Luka bakar derajat dua (sedang)  Luka bakar derajat tiga
  • 27.
  • 31. Perhitungan luas luka bakar Rumus sembilan (rule of nine)
  • 32. LUAS LUKA BAKAR Dewasa Anak Kepala 9 % 18 % Alat gerak atas @ 9 % @ 9 % Tubuh depan 18 % 18 % Tubuh belakang 18 % 18 % Kemaluan 1 % termasuk tubuh depan Alat gerak bawah @18% @ 14%
  • 33. Penanganan luka bakar SCENE SAFETY PERSONAL SAFETY HENTIKAN PROSES BAKAR SIRAM DENGAN AIR
  • 34. Luka bakar inhalasi  Berikan oksigen bila ada  Penilaian dini terutama A dan B  Siap-siap melakukan pernapasan buatan
  • 35. KERACUNAN Racun masuk kedalam tubuh melalui 4 cara : 1. TERTELAN 2. TERHIRUP 3. TERSERAP 4. DISUNTIKAN
  • 36. GEJALA DAN TANDA KERACUNAN  Mual dan / atau muntah  Pusing  Sakit perut  Perubahan status kesadaran atau koma  Kejang  Jantung berdetak cepat atau lambat  Tekanan darah tinggi, normal atau rendah  Diare
  • 37.  Pupil dilatasi atau mengecil  Nafas pendek  Luka pada kulit ( perubahan warna, terbakar, tanda suntikan, bengkak ) GEJALA DAN TANDA KERACUNAN
  • 38. PERAWATAN PRA – RUMAH SAKIT 1. Jauhkan korban dari sumber racun, khususnya pada kasus racun terhirup atau terserap 2. Untuk racun yang terserap :  Lepaskan baju korban  Hilangkan racun dari kulit dengan kain yang kering, jika racunnya berupa serbuk kering, pakai sikat untuk menghilangkannya  Aliri bagian yang terkena dengan air secara terus menerus sampai tenaga medis datang 3. Jaga jalan nafas. Beri oksigen. 4. Lakukan penilaian awal. Jangan memberikan ventilasi dari mulut ke mulut bila kasusnya adalah racun terhirup atau tertelan.
  • 39. PERAWATAN PRA – RUMAH SAKIT 5. Telpon ke pusat penanganan keracunan. 6. Untuk racun yang tertelan  Berikan dua gelas air untuk mengencerkan racun yang tertelan  Tidak boleh merangsang korban untuk muntah bila racunnya bersifat korosif, alkalis, asam kuat dan hidrokarbon  Berikan arang sebanyak 2-3 sendok yang dilarutkan dalam 1 liter air
  • 40. PERAWATAN PRA – RUMAH SAKIT 7. Bawa sumber racun / bukti adanya racun ke RS 8. Rawat shock 9. Monitor korban
  • 42. Beberapa kondisi medis yang mensyaratkan penggunaan oksigen  Serangan jantung / gagal jantung  Kesulitan bernafas  Perdarahan  Komplikasi saat melahirkan  Keracunan
  • 43. BAGIAN-BAGIAN PEMBERIAN OKSIGEN :  Tabung oksigen dan katubnya  Regulator  Flow meter  Alat penyalur oksigen
  • 44. ALAT TAMBAHAN UNTUK MEMBERIKAN BANTUAN NAFAS : 1. Nasal Canula  Flow Rate ( aliran ) : 1- 6 lpm  Konsentrasi O2 : 24 – 44 %  Catatan : bisa mengakibatkan keringnya mukosa hidung saat diberikan pada aliran yang tinggi. 2. Non – Rebreather Mask  Flow rate : 12 – 15 lpm  Konsentrasi O2 : 80 – 90 %  Catatan : Reservoir harus selalu terisi dengan oksigen sehingga tidak mengurangi aliran hingga sepertiganya.
  • 45.
  • 46. Mekanika tubuh  Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat  Gunakan tungkai  Upayakan merapatkan beban sedekat mungkin  Lakukan gerakan secara menyeluruh dan upayakan agar bagian tubuh saling menopang  Kurangi jarak atau ketinggian  Perbaiki posisi dan angkat secara bertahap
  • 47. Memindahkan penderita  Kapan penderita harus dipindahkan ?  Apakah penilaian dan pemeriksaan harus selesai sebelum pemindahan ?  Berapa lama waktu yang dipakai untuk menjaga tulang belakang ?  Tergantung keadaan
  • 49. Pemindahan darurat  Bahaya langsung terhadap penderita  Kebakaran  Ledakan  Lingkungan tidak aman :  Massa  Material berbahaya  Tumpahan minyak  Cuaca ekstrim
  • 50. Pemindahan darurat  Tarikan Baju / Shirt drag  Tarikan selimut / Blanket drag  Tarikan lengan/ forearm drag  Tarikan kain /Sheet drag  Gendong / Piggyback carry  Papah / One rescuer crutch  Bopong / Craddle carry  Membawa di lorong sempit /Firefighter drag
  • 51. Pemindahan biasa  Pemindahan Langsung  Pemindahan Tidak Langsung
  • 52. Fire Fighter Drag One Rescuer Cructh