SlideShare a Scribd company logo
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
Pengampu :
Diah Risqiwati M.T
Nama:
201410370311239 Windi Widiastuti
201410370311247 Ade Rega Susanto
Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
Optimasi Penempatan Posisi Access
Point pada Jaringan Wi-Fi
Menggunakan Metode Simulated
Annealing
Daftar Isi :
1. Deskripsi
2. Metode Penelitian
3. Implementasi dan Hasil Praktikum
4. Analisa
5. Kesimpulan
6. Saran
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
Daftar Isi
1. Deskripsi .............................................................................................................................3
2. Metode Penelitian................................................................. Error! Bookmark not defined.
3. Implementasi dan Hasil ....................................................................................................5
4. Analisa.................................................................................................................................9
5. Kesimpulan.......................................................................................................................12
6. Saran .................................................................................................................................12
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
1. Deskripsi
Penempatan access point pada jaringan Wi-Fi yang tepat sangat diperlukan untuk
mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter terhadap receiver.
Parameter yang paling mempengaruhi dalam menentukan performa access point adalah
kekuatan sinyal, karena nilai inilah yang akan digunakan untuk menentukan coverage area
(cakupan sinyal) dari sebuah transmitter (access point). Pada penelitian ini dilakukan
pengukuran terhadap kekuatan sinyal access point terhadap penerima yang diukur
menggunakan aplikasi inssider dan menghasilkan RSSI (Received Signal Strength
Indication) dari sebuah transmitter terhadap receiver. Dalam pengukuran juga digunakan
propagasi Line Of Sight (LoS) dan propagasi Non Line Of Sight (NLoS).
Line of Sight adalah sebuah jalur kosong yang ada diantara dua buah titik. Untuk
mendapatkan daerah visual yang bersih pada sebuah Line of Sight. Sebagian besar untuk
koneksi point to point outdoor. Sedangkan Non Line Of Sight adalah kebalikannya.
Kemudian data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan digunakan untuk
pemodelan penempatan access point menggunakan metode simulated anneling, Kekuatan
sinyal RSSI yang diterima oleh receiver tidak hanya bergantung pada jarak antara
transmitter dan receiver, pengaruh interferensi dapat menyebabkan penurunan sinyal yang
diterima oleh receiver.
2. Metode Penelitian
A. Lokasi Penelitian
 Penelitian ini dilaksanankan di rumah kos, dimana untuk propagasi LoS dan
propagasi NLoS dilaksanakan di lingkungan area rumah kos. Denah penelitian
memiliki luas 384 m2.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
 Access Point
Alat ini berfungsi sebagai transmitter atau pemancar sinyal gelombang radio
dengan merek Tenda.
 Laptop
Alat ini berfungsi sebagai receiver menerima sinyal gelombang radio dari access
point.
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
2. Bahan
 InSSIDer
InSSIDer berfungsi sebagai software gratis yang digunakan untuk scanning
jaringan Wi-Fi dengan parameter utama SSID dan dapat melacak kekuatan
sinyal dari waktu ke waktu.
 Meteran
Digunakan untuk mengukur ketingian access point yang terpasang
C. Prosedur dan Pengumpulan Data
1. Prosedur
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh ialah :
 Menyiapkan alat dan bahan
 Melakukan verfikasi perangkat Wi-Fi (access point)
 Menginstall aplikasi InSSIDer berbasis Sistem Operasi Windows 7
 Menjalankan aplikasi InSSIDer untuk melakukan scanning Wi-Fi secara
otomatis untuk melihat access point yang berada disekitar.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data :
 Melakukan perencananaan penelitian dengan mengambil data yang meliputi
denah, tinggi access point, koordinat, jarak, RSSI dan propagasi.
 Menentukan koordinat posisi access point dan posisi receiver pada propagasi
LoS dan NLoS.
 Aplikasi inSSIDer yang sudah dijalankan akan memperlihatkan data terhadap
nilai RSSI yang diterima oleh receiver.
3. Pemodelan Sistem Berdasarkan Kondisi Access Point Sebenarnya
Pada pemodelan yang berdasarkan posisi access point sebenarnya, pemodelan
dikelompokkan berdasarkan propagasinya yaitu Line Of Sight dan Non Line Of
Sight. Pemodelan posisi access point yaitu, sebagai berikut :
a. Membagi luas dengan jumlah ubin, denah penelitian memiliki luas 384 m2.
Sehingga luas area adalah 2400 satuan ubin. Dimana panjang dan lebar ruangan
adalah 24 m x 16 m, dengan 1 ubin panjangnya 40 cm.
b. Menentukan perhitungan koordinat dengan nilai koordinat sumbu X adalah ke
kanan dan koordinat sumbu Y adalah ke atas.
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
c. Menentukan ketinggian transmitter yang dibagi kedalam tiga jenis ukuran
ketinggian yaitu ketinggian 50 cm, 120 cm dan 230 cm.
d. Menentukan titik koordinat transmitter dengan posisi sebenarnya yang berada
pada koordinat (24, 9)
e. Mengukur besarnya RSSI sesuai dengan bertambah jauhnya jarak antara
koordinat kedua transmitter dan koordinat receiver dengan bantuan aplikasi
inSSIDer dengan propagasi LoS dan NLoS.
3. Implementasi dan Hasil
Hasil dari pengukuran RSSI
 Hasil dari pengumpulan data access point menggunakan propagasi LoS pada
koordinat (24,9) adalah sebagai berikut :
a. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi LoS pada ketinggian 50 cm diperoleh
sebagai berikut :
Gambar 1.
Dari pengukuran sinyal pada gambar 1 diambil dari jarak 5 meter dari access
point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 50 cm adalah -43
dBm.
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
b. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi LoS pada ketinggian 120 cm diperoleh
sebagai berikut :
Gambar 2.
Dari pengukuran sinyal pada gambar 2 diambil dari jarak 5 meter dari access
point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 120 cm adalah -
33 dBm.
c. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi LoS pada ketinggian 230 cm diperoleh
sebagai berikut :
Gambar 3.
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
Dari pengukuran sinyal pada gambar 3 diambil dari jarak 5 meter dari access
point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 230 cm adalah -
29 dBm.
 Hasil dari pengumpulan data access point menggunakan propagasi NLoS pada
koordinat (24,9) adalah sebagai berikut :
d. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi NLoS pada ketinggian 50 cm diperoleh
sebagai berikut :
Gambar 4.
Dari pengukuran sinyal pada gambar 4 diambil dari jarak 10 meter dari access
point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 50 cm adalah -
46 dBm.
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
e. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi NLoS pada ketinggian 120 cm
diperoleh sebagai berikut :
Gambar 5.
Dari pengukuran sinyal pada gambar 5 diambil dari jarak 10 meter dari access
point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 120 cm adalah
-45 dBm.
f. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi NLoS pada ketinggian 50 cm diperoleh
sebagai berikut :
Gambar 6
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
Dari pengukuran data pada gambar 6 diambil dari jarak 10 meter dari access
point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 230 cm adalah
-44 dBm.
4. Analisa
Ketinggian lokasi access point mempengaruhi penerimaan sinyal (RSSI) yang
diterima oleh receiver. Koordinat access point (24,9) dengan propagasi LoS, mengubah
ketinggian access point berpengaruh terhadap penerimaan sinyal (RSSI) yang diterima leh
receiver. Menghitung rata-rata dari RSSI dapat menggunakan rumus sebagai berikuut :
𝜔 =
𝜗
𝜆
Rata-rata RSSI (𝜔) a adalah rasio antara nilai total dari RSSI (𝜗) dan jumlah koordinat
penerima (𝜆 ) . Dengan 3 jenis ketinggian access point yaitu, 50 cm, 120 cm, dan 230 cm.
Table 1. Rata-rata sinyal yang diterima pada koordinat (24,9) dengan jarak dari transmitter
adalah 5 meter.
Tinggi AP
LoS
Receiver Number Rata-rata sinyal
50 cm 25 -43 dBm
120 cm 25 -33 dBm
230 cm 25 -29 dBm
Pada tabel 1 menunjukkan rata-rata sinyal yang diterima dengan ketinggian access
point 230 cm pada -29 dBm. Hasil ini merupakan hasil terbaik dari pada sinyal yang
diterima pada ketinggian 50 cm pada point -43 dBm dan 120 cm pada point -33dBm
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
Table 2. Rata-rata sinyal yang diterima pada koordinat (24,9) dengan jarak dari transmitter
10 meter.
Tinggi AP
NLoS
Receiver Number Rata-rata sinyal
50 cm 50 -46 dBm
120 cm 50 -45 dBm
230 cm 50 -44 dBm
Pada tabel 2 menunjukkan rata-rata sinyal yang diterima dengan ketinggian access
point 230 cm pada -44 dBm, Hasil ini merupakan hasil terbaik dari pada sinyal yang
diterima pada ketinggian 120 cm pada point -45 dBm dan ketinnggian 50 cm pada point
-46 dBm.
Dibawah ini merupakan gambar sampel area dengan titik koordinat acces point (24, 9)
Gambar 7. Sampel area
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
Gambar 8.
Gambar 9.
Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless
By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO]
5. Kesimpulan
Dari semua pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan penempatan
posisi access point pada jaringan Wi-fi ada beberapa kriteria pengukuran yang harus
dipenuhi yaitu mengambil data yang meliputi denah, tinggi access point, koordinat, jarak,
RSSI dan propagasi. Kriteria pengukuran tersebut sangat mempengaruhi sinyal yang di
pancarkan oleh acces point atau transmitter dan sinyal yang diterima oleh receiver.
RSSI yang diperoleh dari propagasi Line Of Sight lebih bagus dari pada Non Line Of
Sight karena pada LoS sinyal yang dipancarkan tidak terhalang oleh benda atau bangunan
tembok. Sedangkan NLoS sinyal yang dipancarkan terhalang oleh tembok atau benda
lainnya.
6. Saran
a. Semakin banyak pengujian maka akan mendapatkan hasil yang mungkin lebih baik.
b. Jika pengujian ini menggunakan metode simulated annealing maka akan mendapatkan
hasil optimasi yang lebih baik dari perencanaan awal.

More Related Content

What's hot

Luận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAY
Luận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAYLuận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAY
Luận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAY
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...
Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...
Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...
CÔNG TY TNHH MTV XUẤT NHẬP KHẨU ĐÀM VIỆT
 
Luận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành Mạnh
Luận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành MạnhLuận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành Mạnh
Luận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành Mạnh
Dịch Vụ Viết Thuê Luận Văn Zalo : 0932.091.562
 
Pháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.doc
Pháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.docPháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.doc
Pháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.doc
DV Viết Luận văn luanvanmaster.com ZALO 0973287149
 
Luận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đ
Luận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đLuận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đ
Luận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đ
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Luận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOT
Luận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOTLuận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOT
Luận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOT
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Tác động tích cực của FTA
Tác động tích cực của FTATác động tích cực của FTA
Tác động tích cực của FTA
Phong Olympia
 
Luận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệp
Luận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệpLuận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệp
Luận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệp
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Đề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển
Đề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biểnĐề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển
Đề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Luận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.doc
Luận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.docLuận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.doc
Luận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.doc
Dịch vụ viết đề tài trọn gói 0934.573.149
 
NQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdf
NQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdfNQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdf
NQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdf
Nguyễn Đăng Quang
 
LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!
LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!
LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!
Dịch Vụ Viết Luận Văn Thuê ZALO/TELEGRAM 0934573149
 
Đề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAY
Đề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAYĐề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAY
Đề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAY
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...
Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...
Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...
Tania Bergnaum
 
ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!
ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!
ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!
Dịch Vụ Viết Bài Trọn Gói ZALO 0917193864
 
Luận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt Nam
Luận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt NamLuận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt Nam
Luận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt Nam
Dịch Vụ Viết Thuê Báo Cáo Khóa luận ZALO 0909232620
 
Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...
Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...
Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...
OnTimeVitThu
 
Luận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đ
Luận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đLuận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đ
Luận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đ
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Pháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầu
Pháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầuPháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầu
Pháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầu
Dịch vụ viết bài trọn gói ZALO: 0909232620
 
Thi truong brazil 10.2020
Thi truong brazil 10.2020Thi truong brazil 10.2020
Thi truong brazil 10.2020
Chien Do Van
 

What's hot (20)

Luận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAY
Luận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAYLuận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAY
Luận án: Hoàn thiện pháp luật về quảng cáo thương mại, HAY
 
Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...
Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...
Tổng quan về các cam kết - thỏa thuận thương mại giữa Việt Nam và trung quốc ...
 
Luận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành Mạnh
Luận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành MạnhLuận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành Mạnh
Luận Văn Hành Vi Khuyến Mại Nhằm Cạnh Tranh Không Lành Mạnh
 
Pháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.doc
Pháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.docPháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.doc
Pháp luật về hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển ở Việt Nam.doc
 
Luận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đ
Luận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đLuận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đ
Luận văn: Chế tài đối với hành vi cạnh tranh không lành mạnh, 9đ
 
Luận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOT
Luận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOTLuận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOT
Luận văn: Pháp luật về hóa đơn giá trị gia tăng ở Việt Nam, HOT
 
Tác động tích cực của FTA
Tác động tích cực của FTATác động tích cực của FTA
Tác động tích cực của FTA
 
Luận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệp
Luận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệpLuận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệp
Luận văn: Bảo đảm quyền tự do kinh doanh theo Luật doanh nghiệp
 
Đề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển
Đề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biểnĐề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển
Đề tài: Hợp đồng vận chuyển hàng hóa quốc tế bằng đường biển
 
Luận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.doc
Luận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.docLuận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.doc
Luận Văn Thạc Sĩ Kinh Tế Phát triển vận tải biển tại tỉnh Bình Định.doc
 
NQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdf
NQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdfNQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdf
NQA Lợi ích Từ ISO và ESG Tăng Trưởng và Bền Vững ver01.pdf
 
LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!
LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!
LV: Đào tạo nguồn nhân lực tại cục hải quan tỉnh Thừa Thiên Huế, HAY!
 
Đề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAY
Đề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAYĐề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAY
Đề tài: Chống bán phá giá hàng hóa nhập khẩu vào Việt Nam, HAY
 
Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...
Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...
Tổ chức thực hiện dịch vụ logistics hàng hóa xuất nhập khẩu tai Công ty trách...
 
ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!
ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!
ĐỀ TÀI: Tìm hiểu hoạt động môi giới bất động sản tại công ty TNHH Tài Tâm!
 
Luận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt Nam
Luận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt NamLuận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt Nam
Luận án: Pháp luật hạn chế cạnh tranh trong nhượng quyền thương mại ở Việt Nam
 
Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...
Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...
Luận văn thạc sĩ: Trách nhiệm bồi thường thiệt hại do gây ô nhiễm môi trường ...
 
Luận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đ
Luận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đLuận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đ
Luận văn: Pháp luật về an toàn thực phẩm trong kinh doanh, 9đ
 
Pháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầu
Pháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầuPháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầu
Pháp luật về hậu quả thiệt hại ô nhiễm môi trường biển do dầu
 
Thi truong brazil 10.2020
Thi truong brazil 10.2020Thi truong brazil 10.2020
Thi truong brazil 10.2020
 

Similar to Optimasi penempatan posisi access point pada jaringan wi fi

2 jurnal eka3
2 jurnal eka32 jurnal eka3
2 jurnal eka3
Amrullah Arifah
 
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB2003C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
amussutisna
 
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
dhio medianto
 
223 781-1-pb
223 781-1-pb223 781-1-pb
223 781-1-pb
pandiispandi
 
Laporan job2 frekuensimeter
Laporan job2 frekuensimeterLaporan job2 frekuensimeter
Laporan job2 frekuensimeter
Muhammad Almas
 
15
1515
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docxCyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docx
AkbarHidayatullah11
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
Heru Sitorus
 
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor NetworkMobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
Arif Setiawan
 
Sri utami_csamt
Sri utami_csamt Sri utami_csamt
Sri utami_csamt Sri Utami
 
Table matrix Dwi
Table matrix Dwi Table matrix Dwi
Table matrix Dwi
dwicahyanti7
 
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisimengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
Ririn Wijayanti
 
96 107 wiwik
96 107 wiwik96 107 wiwik
96 107 wiwik
Benny Padly
 
Paper 1 analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
Paper 1   analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...Paper 1   analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
Paper 1 analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
ChossyAulia
 
Wireless AP Metrics
Wireless AP MetricsWireless AP Metrics
Wireless AP Metrics
S N M P Simamora
 
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
titahyes
 
WAJAN BOLIC 4
WAJAN BOLIC 4WAJAN BOLIC 4
WAJAN BOLIC 4
Dian Chioen
 
WAJAN BOLIC 1
WAJAN BOLIC 1WAJAN BOLIC 1
WAJAN BOLIC 1
Dian Chioen
 

Similar to Optimasi penempatan posisi access point pada jaringan wi fi (20)

2 jurnal eka3
2 jurnal eka32 jurnal eka3
2 jurnal eka3
 
1088
10881088
1088
 
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB2003C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
3C_Ahmad Musthafa Al-Ghifari_SKDB200
 
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHzPerancangan antena mikrostrip 2300MHz
Perancangan antena mikrostrip 2300MHz
 
1152
11521152
1152
 
223 781-1-pb
223 781-1-pb223 781-1-pb
223 781-1-pb
 
Laporan job2 frekuensimeter
Laporan job2 frekuensimeterLaporan job2 frekuensimeter
Laporan job2 frekuensimeter
 
15
1515
15
 
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docxCyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docx
CyPIRAL_2040221038_M Akbar Hidayatullah_Laporan Probabilitas dan Statistik.docx
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
 
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor NetworkMobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
Mobile Adhoc Network dan Wireless Sensor Network
 
Sri utami_csamt
Sri utami_csamt Sri utami_csamt
Sri utami_csamt
 
Table matrix Dwi
Table matrix Dwi Table matrix Dwi
Table matrix Dwi
 
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisimengukur dengan alat ukur mekanik presisi
mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
 
96 107 wiwik
96 107 wiwik96 107 wiwik
96 107 wiwik
 
Paper 1 analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
Paper 1   analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...Paper 1   analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
Paper 1 analisis coverage dan quality of service jaringan wi-fi 2,4 g hz di...
 
Wireless AP Metrics
Wireless AP MetricsWireless AP Metrics
Wireless AP Metrics
 
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
Materi Dasar-dasar teknik jaringan Microwave Link.
 
WAJAN BOLIC 4
WAJAN BOLIC 4WAJAN BOLIC 4
WAJAN BOLIC 4
 
WAJAN BOLIC 1
WAJAN BOLIC 1WAJAN BOLIC 1
WAJAN BOLIC 1
 

Optimasi penempatan posisi access point pada jaringan wi fi

  • 1. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] Pengampu : Diah Risqiwati M.T Nama: 201410370311239 Windi Widiastuti 201410370311247 Ade Rega Susanto Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless Optimasi Penempatan Posisi Access Point pada Jaringan Wi-Fi Menggunakan Metode Simulated Annealing Daftar Isi : 1. Deskripsi 2. Metode Penelitian 3. Implementasi dan Hasil Praktikum 4. Analisa 5. Kesimpulan 6. Saran
  • 2. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] Daftar Isi 1. Deskripsi .............................................................................................................................3 2. Metode Penelitian................................................................. Error! Bookmark not defined. 3. Implementasi dan Hasil ....................................................................................................5 4. Analisa.................................................................................................................................9 5. Kesimpulan.......................................................................................................................12 6. Saran .................................................................................................................................12
  • 3. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] 1. Deskripsi Penempatan access point pada jaringan Wi-Fi yang tepat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter terhadap receiver. Parameter yang paling mempengaruhi dalam menentukan performa access point adalah kekuatan sinyal, karena nilai inilah yang akan digunakan untuk menentukan coverage area (cakupan sinyal) dari sebuah transmitter (access point). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kekuatan sinyal access point terhadap penerima yang diukur menggunakan aplikasi inssider dan menghasilkan RSSI (Received Signal Strength Indication) dari sebuah transmitter terhadap receiver. Dalam pengukuran juga digunakan propagasi Line Of Sight (LoS) dan propagasi Non Line Of Sight (NLoS). Line of Sight adalah sebuah jalur kosong yang ada diantara dua buah titik. Untuk mendapatkan daerah visual yang bersih pada sebuah Line of Sight. Sebagian besar untuk koneksi point to point outdoor. Sedangkan Non Line Of Sight adalah kebalikannya. Kemudian data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan digunakan untuk pemodelan penempatan access point menggunakan metode simulated anneling, Kekuatan sinyal RSSI yang diterima oleh receiver tidak hanya bergantung pada jarak antara transmitter dan receiver, pengaruh interferensi dapat menyebabkan penurunan sinyal yang diterima oleh receiver. 2. Metode Penelitian A. Lokasi Penelitian  Penelitian ini dilaksanankan di rumah kos, dimana untuk propagasi LoS dan propagasi NLoS dilaksanakan di lingkungan area rumah kos. Denah penelitian memiliki luas 384 m2. B. Alat dan Bahan 1. Alat  Access Point Alat ini berfungsi sebagai transmitter atau pemancar sinyal gelombang radio dengan merek Tenda.  Laptop Alat ini berfungsi sebagai receiver menerima sinyal gelombang radio dari access point.
  • 4. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] 2. Bahan  InSSIDer InSSIDer berfungsi sebagai software gratis yang digunakan untuk scanning jaringan Wi-Fi dengan parameter utama SSID dan dapat melacak kekuatan sinyal dari waktu ke waktu.  Meteran Digunakan untuk mengukur ketingian access point yang terpasang C. Prosedur dan Pengumpulan Data 1. Prosedur Prosedur penelitian yang dilakukan oleh ialah :  Menyiapkan alat dan bahan  Melakukan verfikasi perangkat Wi-Fi (access point)  Menginstall aplikasi InSSIDer berbasis Sistem Operasi Windows 7  Menjalankan aplikasi InSSIDer untuk melakukan scanning Wi-Fi secara otomatis untuk melihat access point yang berada disekitar. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data :  Melakukan perencananaan penelitian dengan mengambil data yang meliputi denah, tinggi access point, koordinat, jarak, RSSI dan propagasi.  Menentukan koordinat posisi access point dan posisi receiver pada propagasi LoS dan NLoS.  Aplikasi inSSIDer yang sudah dijalankan akan memperlihatkan data terhadap nilai RSSI yang diterima oleh receiver. 3. Pemodelan Sistem Berdasarkan Kondisi Access Point Sebenarnya Pada pemodelan yang berdasarkan posisi access point sebenarnya, pemodelan dikelompokkan berdasarkan propagasinya yaitu Line Of Sight dan Non Line Of Sight. Pemodelan posisi access point yaitu, sebagai berikut : a. Membagi luas dengan jumlah ubin, denah penelitian memiliki luas 384 m2. Sehingga luas area adalah 2400 satuan ubin. Dimana panjang dan lebar ruangan adalah 24 m x 16 m, dengan 1 ubin panjangnya 40 cm. b. Menentukan perhitungan koordinat dengan nilai koordinat sumbu X adalah ke kanan dan koordinat sumbu Y adalah ke atas.
  • 5. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] c. Menentukan ketinggian transmitter yang dibagi kedalam tiga jenis ukuran ketinggian yaitu ketinggian 50 cm, 120 cm dan 230 cm. d. Menentukan titik koordinat transmitter dengan posisi sebenarnya yang berada pada koordinat (24, 9) e. Mengukur besarnya RSSI sesuai dengan bertambah jauhnya jarak antara koordinat kedua transmitter dan koordinat receiver dengan bantuan aplikasi inSSIDer dengan propagasi LoS dan NLoS. 3. Implementasi dan Hasil Hasil dari pengukuran RSSI  Hasil dari pengumpulan data access point menggunakan propagasi LoS pada koordinat (24,9) adalah sebagai berikut : a. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi LoS pada ketinggian 50 cm diperoleh sebagai berikut : Gambar 1. Dari pengukuran sinyal pada gambar 1 diambil dari jarak 5 meter dari access point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 50 cm adalah -43 dBm.
  • 6. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] b. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi LoS pada ketinggian 120 cm diperoleh sebagai berikut : Gambar 2. Dari pengukuran sinyal pada gambar 2 diambil dari jarak 5 meter dari access point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 120 cm adalah - 33 dBm. c. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi LoS pada ketinggian 230 cm diperoleh sebagai berikut : Gambar 3.
  • 7. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] Dari pengukuran sinyal pada gambar 3 diambil dari jarak 5 meter dari access point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 230 cm adalah - 29 dBm.  Hasil dari pengumpulan data access point menggunakan propagasi NLoS pada koordinat (24,9) adalah sebagai berikut : d. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi NLoS pada ketinggian 50 cm diperoleh sebagai berikut : Gambar 4. Dari pengukuran sinyal pada gambar 4 diambil dari jarak 10 meter dari access point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 50 cm adalah - 46 dBm.
  • 8. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] e. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi NLoS pada ketinggian 120 cm diperoleh sebagai berikut : Gambar 5. Dari pengukuran sinyal pada gambar 5 diambil dari jarak 10 meter dari access point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 120 cm adalah -45 dBm. f. Pada koordinat (24,9) dengan propagasi NLoS pada ketinggian 50 cm diperoleh sebagai berikut : Gambar 6
  • 9. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] Dari pengukuran data pada gambar 6 diambil dari jarak 10 meter dari access point, dan minimum RSSI pada access point dengan ketinggian 230 cm adalah -44 dBm. 4. Analisa Ketinggian lokasi access point mempengaruhi penerimaan sinyal (RSSI) yang diterima oleh receiver. Koordinat access point (24,9) dengan propagasi LoS, mengubah ketinggian access point berpengaruh terhadap penerimaan sinyal (RSSI) yang diterima leh receiver. Menghitung rata-rata dari RSSI dapat menggunakan rumus sebagai berikuut : 𝜔 = 𝜗 𝜆 Rata-rata RSSI (𝜔) a adalah rasio antara nilai total dari RSSI (𝜗) dan jumlah koordinat penerima (𝜆 ) . Dengan 3 jenis ketinggian access point yaitu, 50 cm, 120 cm, dan 230 cm. Table 1. Rata-rata sinyal yang diterima pada koordinat (24,9) dengan jarak dari transmitter adalah 5 meter. Tinggi AP LoS Receiver Number Rata-rata sinyal 50 cm 25 -43 dBm 120 cm 25 -33 dBm 230 cm 25 -29 dBm Pada tabel 1 menunjukkan rata-rata sinyal yang diterima dengan ketinggian access point 230 cm pada -29 dBm. Hasil ini merupakan hasil terbaik dari pada sinyal yang diterima pada ketinggian 50 cm pada point -43 dBm dan 120 cm pada point -33dBm
  • 10. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] Table 2. Rata-rata sinyal yang diterima pada koordinat (24,9) dengan jarak dari transmitter 10 meter. Tinggi AP NLoS Receiver Number Rata-rata sinyal 50 cm 50 -46 dBm 120 cm 50 -45 dBm 230 cm 50 -44 dBm Pada tabel 2 menunjukkan rata-rata sinyal yang diterima dengan ketinggian access point 230 cm pada -44 dBm, Hasil ini merupakan hasil terbaik dari pada sinyal yang diterima pada ketinggian 120 cm pada point -45 dBm dan ketinnggian 50 cm pada point -46 dBm. Dibawah ini merupakan gambar sampel area dengan titik koordinat acces point (24, 9) Gambar 7. Sampel area
  • 11. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] Gambar 8. Gambar 9.
  • 12. Dokumen Laboratorium Teknik Informatika UMM @ 2015 – Laporan Tugas Besar Jaringan Wireless By. [201410370311239] [WINDI WIDIASTUTI] , [201410370311247] [ADE REGA SUSANTO] 5. Kesimpulan Dari semua pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan penempatan posisi access point pada jaringan Wi-fi ada beberapa kriteria pengukuran yang harus dipenuhi yaitu mengambil data yang meliputi denah, tinggi access point, koordinat, jarak, RSSI dan propagasi. Kriteria pengukuran tersebut sangat mempengaruhi sinyal yang di pancarkan oleh acces point atau transmitter dan sinyal yang diterima oleh receiver. RSSI yang diperoleh dari propagasi Line Of Sight lebih bagus dari pada Non Line Of Sight karena pada LoS sinyal yang dipancarkan tidak terhalang oleh benda atau bangunan tembok. Sedangkan NLoS sinyal yang dipancarkan terhalang oleh tembok atau benda lainnya. 6. Saran a. Semakin banyak pengujian maka akan mendapatkan hasil yang mungkin lebih baik. b. Jika pengujian ini menggunakan metode simulated annealing maka akan mendapatkan hasil optimasi yang lebih baik dari perencanaan awal.