Dokumen tersebut membahas tentang hak atas informasi publik, termasuk definisi, jenis-jenis informasi, dan badan publik. Hak atas informasi publik adalah hak untuk mengetahui informasi terkait penyelenggara negara atau badan publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Informasi publik didefinisikan sebagai informasi yang dihasilkan dan dikelola oleh badan publik dan berkaitan dengan penyelenggaraan negara at
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikLBH Masyarakat
Indonesia, beberapa waktu yang lalu telah mengesahkan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Kehadiran undang-undang ini tentu layak mendapat apresiasi positif karena menjadi landasan hukum bagi setiap orang untuk hak atas informasi, sekalipun dalam beberapa hal, undang-undang ini memiliki keterbatasan.
Buku saku ini disusun sebagai upaya untuk mengenalkan undang-undang yang baru tersebut kepada Pendamping masyarakat dan aktivis Ornop. Diharapkan setelah membaca buku saku ini dapat memperoleh pemahaman yang mendasar mengenai undang-undang tersebut, sehingga dapat menggunakannya ketika diperlukan
terutama dalam kerja-kerja mendampingi masyarakat.
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093A TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK
BPPT
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...infomagetan
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI UU 14/2008 TENTANG
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Disampaikan di MAGETAN,
15 DESEMBER 2011
BIO DATA
Bio Data
TUJUAN UNDANG-UNDANG
UU No. 14 tahun 2008
TUNTUTAN REFORMASI
TUNTUTAN REFORMASI DAN TRANSPARANSI
Jeremy Bentham, filsuf kelahiran Inggris lebih dari 250 tahun lalu menyebutkan:
Berbagai macam penyelewengan sangat mungkin terjadi pada lembaga yg tidak terbuka. Hanya dengan keterbukaan , pengawasan dan keadilan bisa terwujud
Meutghia Ganie Rochman, sosiolog:
Transparansi dan akuntabilitas adalah kata kunci reformasi birokrasi. (Tri Agung K, Kompas21/12/09).
Dari lima sasaran reformasi birokrasi yang pernah digadang-gadang berbagai kalangan, yakni;
1. Birokrasi yang bersih
2.Birokrasi yang efisien dan hemat
3.Birokrasi yang transparan
4.Birokrasi yang melayani, dan
5.Birokrasi yang terdesentralisasi,
Konon baru sasaran yang kelimalah (birokrasi yang terdesentralisasi) yang baru terlaksana.
Secara sederhana dapat dideskripsikan: UU KIP mengatur, bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi publik dari setiap Badan Publik, dan Badan Publik wajib menyediakan dan memberikannya. Apabila masyarakat (selaku pemohon informasi) tidak mendapatkan informasi publik yang dimintanya atau tidak puas atas pelayanan Badan Publik, dapat mengadukannya ke Komisi Informasi. Bahkan meminta keadilan sampai ke Mahkamah Agung. Untuk memudahkan pembahasan mengenai UU KIP ini, paling tidak ada sejumlah pertanyaan teknis;
1. INFORMASI YG BAGAIMANA YG HARUS DISEDIAKAN / DIBERIKAN BADAN PUBLIK?
2. BAGAIMANA PROSEDURNYA?
3. APAKAH SEMUA INFORMASI TERBUKA ATAU ADA PENGECUALIAN? BAGAIMANA
MENENTUKANNYA? SIAPA YG BERHAK MENENTUKAN INFORMASI YG DIKECUALIKAN?
4. APA PERAN KOMISI INFORMASI?
5. APA KRITERIA ATAU SIAPA SAJA YG DISEBUT BADAN PUBLIK?
6. LALU, BAGAIMANA BADAN PUBLIK MENGHADAPI PERMINTAAN INFORMASI DARI
MASYARAKAT DAN SIAPA PEJABAT YG BERTANGGUNGJAWAB?
7. INFORMASI PUBLIK APA SAJA YANG HARUS DIUMUMKAN SECARA BERKALA DAN
WAJIB DISEDIAKAN SETIAP SAAT ?
8.BAGAIMANA MELAKUKAN UJI KONSEKWENSI?
9. BAGAIMANA MELAKSANAKAN BANDING ADMINISTRATIF?
10. BAGAIMANA MENGAJUKAN PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI?
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Keberadaan Komisi Informasi
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Komisi Informasi Pusat dan Provinsi
Komisi Informasi Pusat bertugas:
menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi non litigasi;
menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah selama Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota belum terbentuk; dan
memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan Undang-Undang ini kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau sewaktu-waktu jika diminta.
3. Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota bertugas menerima, ...
Tantangan Perlindungan Privasi dan Keterbukaan InformasiICT Watch
Tantangan Perlindungan Privasi. Indonesia cukup tertinggal dalam diskursus perlindungan hak atas privasi terutama jika melihat kerangka legislasi dari perlindungan hak atas privasi, baik dari segi waktu maupun variasi perlindungannya. Walaupun perlindungan privasi sebenarnya sudah dikenal lama di Indonesia Setidaknya Kitab Undang – Undang Hukum Pidana memuat beberapa pasal tindak pidana yang terkait dengan privasi seperti larangan untuk membuka surat – surat, juga larangan memasuki tanah/properti pribadi, dan tindak pidana lain yang terkait dengan kejahatan jabatan.
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikLBH Masyarakat
Indonesia, beberapa waktu yang lalu telah mengesahkan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Kehadiran undang-undang ini tentu layak mendapat apresiasi positif karena menjadi landasan hukum bagi setiap orang untuk hak atas informasi, sekalipun dalam beberapa hal, undang-undang ini memiliki keterbatasan.
Buku saku ini disusun sebagai upaya untuk mengenalkan undang-undang yang baru tersebut kepada Pendamping masyarakat dan aktivis Ornop. Diharapkan setelah membaca buku saku ini dapat memperoleh pemahaman yang mendasar mengenai undang-undang tersebut, sehingga dapat menggunakannya ketika diperlukan
terutama dalam kerja-kerja mendampingi masyarakat.
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093A TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK
BPPT
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...infomagetan
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI UU 14/2008 TENTANG
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Disampaikan di MAGETAN,
15 DESEMBER 2011
BIO DATA
Bio Data
TUJUAN UNDANG-UNDANG
UU No. 14 tahun 2008
TUNTUTAN REFORMASI
TUNTUTAN REFORMASI DAN TRANSPARANSI
Jeremy Bentham, filsuf kelahiran Inggris lebih dari 250 tahun lalu menyebutkan:
Berbagai macam penyelewengan sangat mungkin terjadi pada lembaga yg tidak terbuka. Hanya dengan keterbukaan , pengawasan dan keadilan bisa terwujud
Meutghia Ganie Rochman, sosiolog:
Transparansi dan akuntabilitas adalah kata kunci reformasi birokrasi. (Tri Agung K, Kompas21/12/09).
Dari lima sasaran reformasi birokrasi yang pernah digadang-gadang berbagai kalangan, yakni;
1. Birokrasi yang bersih
2.Birokrasi yang efisien dan hemat
3.Birokrasi yang transparan
4.Birokrasi yang melayani, dan
5.Birokrasi yang terdesentralisasi,
Konon baru sasaran yang kelimalah (birokrasi yang terdesentralisasi) yang baru terlaksana.
Secara sederhana dapat dideskripsikan: UU KIP mengatur, bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi publik dari setiap Badan Publik, dan Badan Publik wajib menyediakan dan memberikannya. Apabila masyarakat (selaku pemohon informasi) tidak mendapatkan informasi publik yang dimintanya atau tidak puas atas pelayanan Badan Publik, dapat mengadukannya ke Komisi Informasi. Bahkan meminta keadilan sampai ke Mahkamah Agung. Untuk memudahkan pembahasan mengenai UU KIP ini, paling tidak ada sejumlah pertanyaan teknis;
1. INFORMASI YG BAGAIMANA YG HARUS DISEDIAKAN / DIBERIKAN BADAN PUBLIK?
2. BAGAIMANA PROSEDURNYA?
3. APAKAH SEMUA INFORMASI TERBUKA ATAU ADA PENGECUALIAN? BAGAIMANA
MENENTUKANNYA? SIAPA YG BERHAK MENENTUKAN INFORMASI YG DIKECUALIKAN?
4. APA PERAN KOMISI INFORMASI?
5. APA KRITERIA ATAU SIAPA SAJA YG DISEBUT BADAN PUBLIK?
6. LALU, BAGAIMANA BADAN PUBLIK MENGHADAPI PERMINTAAN INFORMASI DARI
MASYARAKAT DAN SIAPA PEJABAT YG BERTANGGUNGJAWAB?
7. INFORMASI PUBLIK APA SAJA YANG HARUS DIUMUMKAN SECARA BERKALA DAN
WAJIB DISEDIAKAN SETIAP SAAT ?
8.BAGAIMANA MELAKUKAN UJI KONSEKWENSI?
9. BAGAIMANA MELAKSANAKAN BANDING ADMINISTRATIF?
10. BAGAIMANA MENGAJUKAN PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI?
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Keberadaan Komisi Informasi
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Komisi Informasi Pusat dan Provinsi
Komisi Informasi Pusat bertugas:
menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi non litigasi;
menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah selama Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota belum terbentuk; dan
memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan Undang-Undang ini kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau sewaktu-waktu jika diminta.
3. Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota bertugas menerima, ...
Tantangan Perlindungan Privasi dan Keterbukaan InformasiICT Watch
Tantangan Perlindungan Privasi. Indonesia cukup tertinggal dalam diskursus perlindungan hak atas privasi terutama jika melihat kerangka legislasi dari perlindungan hak atas privasi, baik dari segi waktu maupun variasi perlindungannya. Walaupun perlindungan privasi sebenarnya sudah dikenal lama di Indonesia Setidaknya Kitab Undang – Undang Hukum Pidana memuat beberapa pasal tindak pidana yang terkait dengan privasi seperti larangan untuk membuka surat – surat, juga larangan memasuki tanah/properti pribadi, dan tindak pidana lain yang terkait dengan kejahatan jabatan.
Hasil survei kepatuhan Badan Publik di Bali terhadap UU Pelayanan Publik - 2014~ gustulang
Ombudsman RI Perwakilan Bali melakukan survey mengenai Kepatuhan Penyelenggara Pelayanan Publik Dalam Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Nopember 2014 tersebut memuat 1 (satu) variabel, yaitu kepatuhan.
Pemanfaatan Internet bagi Humas
Oleh:
Agus Sumberdana
Direktur Sloka Institute, Lembaga Pengembangan Media, Jurnalisme, dan Informasi.
Disampaikan pada Sosialisasi pemanfaatan internet untuk meningkatkan kinerja kehumasan, Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali. Denpasar 16 Mei 2012
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Online training Hak Atas Informasi
1. HAK ATAS INFORMASI PUBLIK
Hak atas informasi publik merupakan hak untuk mengetahui informasi terkait
penyelenggara/penyelenggaraan negara/badan publik, serta informasi lain terkait kepentingan
publik.
Berikut alur pembahasan tentang Hak Atas Informasi Publik
1. Perspektif Terhadap Hak Atas Informasi Publik
2. Jaminan Negara Untuk Pemenuhan Hak Atas Informasi Publik
3. Prasyarat Azas Manfaat Informasi Publik
4. Bentuk Pemenuhan Hak Atas Informasi Publik
5. Cara Mudah Menentukan Informasi Publik
6. Makna Informasi Publik
7. Makna Informasi Umum
8. Makna Informasi Pribadi
9. Makna Badan Publik
1. Perspektif Terhadap Hak Atas Informasi Publik
Berikut ini merupakan perspektif (cara pandang) terhadap Hak Atas Informasi Publik:
No Unsur Keterangan
1 Status Informasi
Publik
Informasi publik merupakan hak publik karena informasi
publik dibuat dalam rangka pengelolaan atas kepemilikan,
kebutuhan dan kepentingan publik.
2 Kategori Hak Atas
Informasi Publik
Hak atas informasi publik juga masuk dalam kategori Hak
Asasi Manusia yang bersifat negatif (negative human right),
yaitu hak yang aksesnya tidak boleh dihalang-halangi.
3 Sifat Informasi Publik Terbuka, selain yang dikecualikan
4 Pembatasan Informasi publik dapat dibatasi atau ditunda (derogable
right), melalui pengecualian secara proporsional, ketat, dan
terbatas
5 Perlakuan Khusus Informasi publik tertentu perlu di-afirmasi melalui
pengumuman secara proaktif (proactive disclosure), agar
dapat diakses secara mudah oleh publik
Catatan
a. Perspektif terhadap hak atas informasi publik ini berlaku secara umum di seluruh dunia.
b. Dengan perspektif ini, negara-negara di dunia mengatur hak atas informasi melalui
perundang-undangan,
c. Munculnya pengaturan hak atas informasi tersebut diawali dengan momentum dan
pemicu yang berbeda-beda di setiap negara.
2. d. Implementasi hak atas informasi publik di berbagai negara juga beragam. Ada yang
berkomitmen penuh, ada pula yang memberikan batasan ketat dimana keluarga
kerajaan tidak dapat tersentuh dengan hak atas informasi publik, seperti di Thailand.
e. Adanya jaminan oleh negara terhadap hak atas informasi ini, dapat menjadi salah satu
indikator negara yang demokratis.
=================================================================
2. Jaminan Negara Untuk Pemenuhan Hak Atas Informasi
Untuk memastikan terpenuhinya hak atas informasi publik, maka ditetapkan:
No Unsur
1 Dasar hukum
2 Kategori informasi publik dan prasyarat azas manfaat
3 Aturan pengecualian
4 Hak dan Kewajiban Badan Publik dan Publik
5 Struktur pelayanan informasi
6 Mekanisme pelayanan, keberatan, sengketa
7 Sanksi pidana
8 Dan lain-lain
Catatan
Dasar hukum diperlukan untuk memberikan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian dalam
implementasi hak atas informasi publik. Di sejumlah negara, unsur-unsur dari nomor 2 dan
seterusnya, dicantumkan dalam dasar hukum baik levelnya konstitusi, undang-undang, maupun
peraturan perundang-undangan lainnya.
==================================================================
3. Prasyarat Azas Manfaat Informasi Publik
Informasi publik memerlukan sejumlah prasyarat agar dapat memberi manfaat kepada publik.
Antara lain:
No Prasyarat Penjelasan
1 Tepat status Apakah dinyatakan terbuka atau dikecualikan seluruh/sebagian
2 Tepat waktu Apakah diumumkan serta merta atau berkala
3 Tepat sarana Apakah disajikan secara elektronik atau non-elektronik
4 Tepat isi Apakah informasi tersebut valid atau tidak
5 Tepat makna Apakah bahasa, susunan kalimat, dan pilihan kata bisa dipahami
oleh publik setempat.
Penjelasan
Di Indonesia, secara substansi, prinsip-prinsip ini tersebar dalam sejumlah pasal dalam UU No.
14 Tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Idealnya, sebuah informasi publik
memenuhi kelima syarat tersebut agar dapat bermanfaat bagi publik.
3. =================================================================
4. Bentuk Pemenuhan Hak atas Informasi Publik
Berikut ini merupakan cara-cara untuk mendapatkan informasi publik, yaitu:
No Cara Mendapatkan
1 Mendapatkan dokumen atau salinannya
2 Membaca informasi
3 Melihat informasi
4 Mendengarkan informasi
5 Menghadiri pertemuan publik
Penjelasan
Pada dasarnya informasi publik bersifat terbuka. Konsekwensi dari sifat terbuka tersebut,
publik berhak mendapatkan salinannya. Namun dengan pertimbangan tertentu, Badan Publik
dapat memberikan informasi dengan cara-cara tertentu. Misal: hanya membaca tanpa
mendapatkan dokumennya.
==================================================================
5. Cara Mudah Menentukan Informasi Publik
Cara mudah menentukan informasi publik dengan melihat dua unsurnya, yaitu siapa pengelola
dan apa isinya, sebagaimana tertera pada kolom di bawah ini:
Unsur Informasi Publik Informasi Umum Informasi Pribadi/Privat
Pengelola Badan Publik Badan Privat Badan Publik/Badan Privat
Isi Kepentingan Publik Kepentingan Publik Kepentingan Privat
Penjelasan
a. Untuk menentukan secara cepat, apakah sebuah informasi masuk kategori informasi
publik, dilakukan dengan mengecek dua hal. Pengelola dan isi informasi.
b. Jika pengelola informasi adalah Badan Publik, maka ada kemungkinan informasi
tersebut adalah informasi publik.
c. Jika pengelola bukan Badan Publik, maka bisa dipastikan bahwa informasi tersebut
bukan informasi publik
==================================================================
6. Makna Informasi Publik
Kesimpulan terhadap unsur-unsur pengelola, isi, dan sifat informasi publik ini mengacu pada
UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
4. Berikut ini, pengelola, isi, dan sifat dari Informasi Publik
Pengelola Isi Sifat
Badan Publik Informasi terkait
kepentingan publik
Terbuka selain yang
dikecualikan
Catatan
a. Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau
diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan
penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik
lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang berkaitan
dengan kepentingan publik (UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik)
b. Informasi publik harus memenuhi dua syarat. Pengelolanya Badan Publik dan
substansinya terkait penyelenggara dan penyelenggaraan negara/badan publik serta
kepentingan publik.
c. Yang dimaksud dengan penyelenggara adalah penyelenggara Badan Publik atau Badan
Publik itu sendiri. Contoh Profil Komisioner dan profil sekretariat KPU RI.
d. Yang dimaksud penyelenggaraan adalah kegiatan/program untuk pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Badan Publik. Misal: informasi tentang pelaksanaan tahapan Pilkada
Tahun 2017.
e. Sifat Informasi Publik adalah terbuka selain yang dikecualikan..
==================================================================
7. Makna Informasi Umum
Pembuatan istilah “informasi umum” ini, untuk menghindari potensi pencampurbauran sebuah
informasi publik yang sekilas “mirip” dengan informasi publik. Padahal, bukan informasi
publik. Disebut mirip, karena secara substansi (isi), terkait kepentingan publik.
Berikut ini, pengelola, isi, dan sifat dari informasi umum.
Pengelola Isi Sifat
Badan Privat Informasi terkait
kepentingan publik
Terbuka sepanjang ada perintah per-UU-an.
Jika tidak ada, maka tergantung pada badan
privat bersangkutan. (Dapat dibuka atau
ditutup)
Catatan
a. Ada jenis informasi yang isinya terkait kepentingan publik, namun dikelola oleh Badan
Privat. Informasi jenis ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi publik sehingga tidak
dapat diperlakukan sebagaimana diatur dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik. Misalnya, dokumen tentang laporan kondisi lalu lintas
oleh Radio Swasta.
5. b. Informasi di atas tidak dapat digolongkan sebagai informasi publik karena dikelola oleh
Badan privat. Untuk itu, diperlukan sebuah istilah lain.
c. Istilah lain tersebut bisa kita sebut sebagai informasi umum. Istilah ini “meminjam”
istilah pada PP No. 24 Tahun 1998 yang menyebutkan Laporan Keuangan Tahunan
Perusahaan sebagai Dokumen Umum
d. Sifat informasi umum. Wajib dibuka jika ada perintah peraturan perundang-undangan
(di luar UU KIP). Misalnya, dokumen laporan tahunan keuangan perusahaan, wajib
diumumkan berdasarkan PP No. 24 Tahun 2008. Jika tidak ada perintah UU, maka
tergantung pada kebijakan Badan Publik bersangkutan.
e. Untuk menjamin hak publik atas informasi umum ini, maka negara mengaturnya dalam
sejumlah UU lain selain UU KIP. Diantaranya UU No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
=================================================================
8. Makna Informasi Pribadi
Secara bahasa, kata pribadi merupakan terjemahan dari kata privat dalam bahasa Inggris. Kami
menggunakan istilah “Informasi Pribadi” karena mengacu pada UU No. 24 Tahun 2013 tentang
Administrasi Kependudukan. UU tersebut menggunakan istilah “Data Pribadi”.
Berikut ini, pengelola, isi, dan sifat dari informasi pribadi.
Pengelola Isi Sifat
Pribadi, Badan
Privat atau Badan
Publik
Informasi terkait data-data pribadi Tertutup, kecuali ada izin
pemilik atau ada perintah UU
Catatan
a. Informasi pribadi merupakan informasi yang dikelola oleh Badan Privat atau Badan
Publik dimana substansi informasinya terkait data-data pribadi.
b. Pada dasarnya informasi privat bersifat tertutup. Informasi pribadi dapat dibuka atas
izin yang bersangkutan atau berdasarkan perintah UU. Misalnya, pengumuman Daftar
Pemilih Tetap pada saat Pemilu, mengacu pada UU Pemilu No. ...
c. Informasi pribadi ada di pribadi (orang per orang), Badan Privat maupun Badan Publik.
Contoh informasi pribadi yang ada di Badan Publik: Data hasil sensus penduduk di Biro
Pusat Statistik.
==================================================================
9. Makna Badan Publik
Substansi jenis dan syarat Badan Publik di bawah ini mengacu pada UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, sebagaimana tertera pada kolom di bawah ini.
No Jenis Syarat
1 Eksekutif, legislatif, dan Yudikatif
6. 2 Badan lain dengan tupoksi penyelenggaraan negara Seluruh/sebagian anggaran
dari negara, masyarakat,
dan/atau luar negeri
3 Organisasi non pemerintah
Catatan
a. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi
dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN/APBD, sumbangan masyarakat,
dan/atau luar negeri. (UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik)
b. Untuk menentukan apakah sebuah lembaga masuk kategori Badan Publik atau tidak,
dilihat dari sumber keuangannya. Badan publik sumber keuangannya dari
APBN/APBD, sumbangan masyarakat dari dalam maupun luar negeri.
c. Berdasarkan jenisnya, ada dua kategori Badan Publik, yaitu lembaga negara/instansi
pemerintahan dan lembaga non pemerintah. Lembaga non pemerintah ini misalnya
organisasi masyarakat sipil, koperasi, yayasan, dan BUMN.
==================================================================