Studi ini menganalisis konsentrasi dan komposisi mikropartikel di atmosfer Cekungan Bandung Raya menggunakan nanosampler. Hasilnya menunjukkan konsentrasi massa dan karbon organik lebih tinggi pada musim kemarau dibanding musim hujan, dengan sumber utama dari jalan raya. Analisis ion mengidentifikasi garam laut dan ammonium sulfat sebagai kontributor utama, menunjukkan pengaruh lokal dan jarak jauh.
OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA
1. LUTFI IKBAL MAJID
1104144036
OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI
ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA
CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA
SAMPA
H
SAMPA
H
Pembimbing 2
Dr. Eng. Amaliyah R.I.U, M.Si.
Pembimbing 1
Dr. Eng. Indra Chandra
2. Sumber Emisi Polutan Primer Polutan Sekunder Keberadaan
Latar belakang : Emisi dan Polusi
Alami
Antropogenik
NO, SO2, CH₄,
CO2 dan
Biogenik (debu,
serbuksari,
Spora, Kotoran
hewan)
Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017)
Konsentrasi besar
terjadi karena
Fenomena alam,
kejadian tak tentu
Pada Perkotaan,
polusi terjadi
hampir setiap hari
• Anion : SO4
2-,
NO3
-, Cl-
• Kation : Na+,
Mg2+, K+, Ca2+,
NH4
+.
• Organik Karbon
• Hidrokarbon
(Metana, Etana,
Propana, butana,
dll)
NO, SO2, CO2,
Logam
Berat(Pb, Ni, V,
dll)
CO, Black
Carbon,
Organik Karbon,
Hidrokarbon,
VOC
Vulkanik Aerosol
pada stratosfer,
PM0.1, VOC, dan
NOx.
Carbonaseous
SAMPA
H
Inorganik
3. Sumber Emisi Polutan Primer Polutan Sekunder Keberadaan
Latar belakang : Emisi dan Polusi
Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017)
Antropogenik
Pada Perkotaan,
polusi terjadi
hampir setiap hari
• Anion : SO4
2-,
NO3
-, Cl-
• Kation : Na+,
Mg2+, K+, Ca2+,
NH4
+.
• Organik Karbon
• Hidrokarbon
(Metana, Etana,
Propana, butana,
dll)
NO, SO2, CO2,
Logam
Berat(Pb, Ni, V,
dll)
CO, Black
Carbon,
Organik Karbon,
Hidrokarbon,
VOCCarbonaseous
SAMPA
H
Inorganik
4. Potensi sumber pencemar
Polusi Lokal
Pabrik
Industri
Jalan
Raya
Polusi udara akibat transportasi jarak jauh
Garam Laut, aktivitas fotokimia,
transportasi laut, dan biota laut
Back Trajectory 10 September 2018, NOAA
SAMPA
H
pembakaran
sampah
5. Sumber Emisi
Tujuan Penelitian
Alami
Antropogenik
Inorganik
Carbonaseous
NO, SO2, CO2,
Logam Berat(Pb,
Ni, V, dll), CO,
Black Carbon,
Organik Karbon,
Hidrokarbon,
VOC, SO4
2-, NO3
-,
Cl-, Na+, Mg2+, K+,
Ca2+, NH4
+.
Mikro Partikel Metode Sampling
Atmosfer
Bandung Raya
Nanosampler
Padaketinggian~35m
Aerosol
Lokasi
SAMPA
H
6. Inlet aerosol
Tahapimpaktor
Metode Sampling : Nanosampler
Fiber
Mekanisme
Inersia Filter
Diffusion
Interception
Particles
Stream
line
Sieving
Mekanisme Filter Inersia
>10
2.5-10
1.0-2.5
0.5-1.0
0.1-0.5
<0.1
(µm)
SUS-fiber
Df = 8 mm
M = 9.8 mg
Quartz Filter
Inersial klasifikasi (Otani et al., 2007)
Teori Cascade Impaktor
Lintasan
tengah
Lintasan
sisi
Lintasan
terlalu kecil
untuk
berimpaksi
Semakin
banyak
lubang,
semakin
tinggi
kecepatan
filtrasia
a
50%
Nanosampler
40L/menit
7. Cara memotong filter untuk analisis kimia
OC/EC Analizer
Analisis Ion
(Ion-
Kromatografi)
Disimpan / WSOC
Analyzer
Backup Filter, Dp < 0.1 𝝁𝒎
Ion Ion/
26 Spot
OC/EC/24 spot
Disimpan/ WSOC
P𝐌 𝟎. 𝟓 − 𝟏 𝝁𝒎
OC/EC/5 spot
Ion
Ion/
7 spot
Disimpan/ WSOC
P𝐌 𝟐. 𝟓 − 𝟏𝟎 𝝁𝒎
Disimpan/ WSOC
Ion
Ion/
2 spot
OC/EC/1 spot
P𝐌 > 𝟏𝟎 𝝁𝒎
12. Analisis OC – EC
Kiri → OC: pembakaran
sampah, biomasa dan
kandungan biogenic.
(sumber alam)
Kanan → EC : bahan
bakar carbon seperti
fossil dan Batu bara (solid
fuel) (dengan proses
pembakaran)
OC > EC, Sumber utama dari jalan raya yang menghasilkan debu dan PM2.5 paling
dominan di setiap ukuran.
KESIMPULAN
Pengukuran Karbon (Avino et al., 2014)
OC-EC
Waktu Lokal [Tanggal]
2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10
Konsentrasi[µg/m³]
0
5
10
15
20
25
30
35
1-2.5 0.5-1 0.1-0.5> 10 2.5-10 < 0.1
OC
(kiri)
EC (kanan)
13. Waktu Lokal [Tanggal]
2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10
Konsentrsi[µg/m³]
0
20
40
60
80
100
120
140 1-2.5
0.5-1 0.1-0.5
> 10 2.5-10
< 0.1
Anlisis OC : Karbon Primer & Sekunder
Kiri → Primer : debu, kendaraan bermotor
dan asap pabrik
Kanan → Sekunder : WSOC, OC, EC, OM
dan Secondary ionic aerosol
OC sec = OCtot - ECtot x (OC/EC)
OC primer = OCtot– OC sekunder
Back trajectory, 10 September
Marinetraffic
Potensi dari laut :
Primer = Hydroxyl
(lactid acid & Glycolic
acid)
Sekunder =
• Biota Laut
• Amonia
Sulfat(Kapal)
• Sodium Nitrat
(mixture garam
laut)
• VOC dan
Photochemical
activity
Primer >
Sekunder,
Dominan dari
sumber polusi
lokal, Sumber
sekunder
berasal dari
laut dan soot
mix
KESIMPULAN
Organic Marine Aeorosol (Matteo et al., 2014)
Primary & Secondary Carbonaceous species (kwangsam et al., 2003)
Primer
(kiri) Sekunder
(kanan)
14. Analisis EC : Char-EC & Soot-EC pada PM0.1
Kiri → Char-EC: Fosil,
Biomassa, pembakaran pohon
dan bahan bakar batu bara.
Umumnya fresh particle, dan
Age particle dari campuran
dengan nutrisi tanah dan debu
Kanan → Soot-EC: Karbon
(char) yang terkondensasi,
mixing dengan unsur lain (OC,
sulfat, dll), umumnya age
particles
Char > Soot, Pabrik dan motor
sumber utama senyawa karbon.
KESIMPULAN
Perbedaan karakteristik Char dan Soot (Han et al., 2007)
2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10
0
1
2
3
4
5
Waktu Lokal [Tanggal]
Konsentrasi[µg/m³]
Char-EC
Soot-EC
Close to
Aged
Fresh
Char-EC
(kiri) Soot-EC
(kanan)
16. Analisis Ion : Konsentrasi Senyawa Ion
NaCl = garam laut
NH₄ = Sekunder (nitrat),
Jalan raya, sampah
penduduk, dan pertanian
(patogend dan pestisida)
SO₄
2
⁻ = Sekunder
(sulfat), kapal laut.
NO₃ = Biogenik (biota
laut) dan Pertanian
(NH₄)2SO4 > NH₄NO₃ >
NaCl > NaNO₃ ,
Ada pengaruh ionik,
Lokal = pertanian dan
nutrisi tanah (nitrat dan
ammonium)
Jarak jauh = laut (garam,
nitrat dan sulfat)
KESIMPULAN
Sumber Nitrat dan Amonium dari laut (Umezawa et al., 2008)
Ukuran 0.5-1 > 1-2.5 > 2.5-10 µm
Waktu Lokal [Tanggal]
8/19 8/24 8/29 9/7 9/10
Konsentrasi[molar/m³]
0,00
0,05
0,10
0,15
0,20
2.5-10 µm
1-2.5 µm
0.5-1 µm
NH4NO3
NaCl
(NH4)2SO4
NaNO3
Dekat Jauh
18. CEKUNGAN BANDUNG RAYA
Pada Perkotaan,
polusi terjadi
hampir setiap hari
SAMPA
H
> >
> >
LOKAL
Penting
melakukan
penelitian
kualitas udara
Kesimpulan
Fuel and soil
dust
23. PELENGKAP
Source : Royal society of chemistry.
External mixed
Internal mixed
Particles formation
24. PELENGKAP
NATIONAL OCEANIC AND ATMOSPHERIC
ADMINISTRATION
Hybrid Single Particle Lagrangian Integrated
Trajectory
model komputer yang digunakan untuk menghitung lintasan paket udara dan dispersi atau
pengendapan polutan atmosfer.
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) satellite (600nm –
14.385µm)
Editor's Notes
Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya lutfi ikbal majid dengan nim 1104144036, akan mempresentasikan proposal penelitian berjudul Observasi lapangan mikropartikel di atmosfe menggunakan nanosampler pada cekungan udara bandung raya.
Latar belakang dari penelitian ini adalah, Sumber emisi terbagi menjadi dua yaitu Emisi Alami dan antropogenik(kegiatan manusia), Bagian emisi alami berasal dari gunung meletus, petir, dan kebakaran hutan. Kemudian bagian dari antropogenik berasal dari inorganic yg bersumber dari kegiatan industry dan power plant dan carbonaseous bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil dan sampah. Dari sumber emisi tersebut menghasilkan emisi langsung berupa polutan primer, dari bagian alami menghasilkan NO, SO2, CH₄, CO2 dan Biogenik (debu, serbuksari, Spora, Kotoran hewan) dan sumber inorganic menghasilkan NO, SO2, CO2, Logam Berat(Pb, Ni, V, dll)
dan sumber carbonaseous menghasilkan CO, Black Carbon, Organik Karbon, Hidrokarbon, VOC. Polutan primer tersebut bereaksi dengan matahari dan menghasilkan polutan sekunder dari alami menghasilkan Vulkanik Aerosol pada stratosfer, PM0.1, VOC, dan Nox, dan sumber inorganic menghasilkan Anion : SO42-, NO3-, Cl-
Kation : Na+, Mg2+, K+, Ca2+, NH4+., dan sumber carbonaseous menghasilkan Organik Karbon dan Hidrokarbon (seperti Metana, Etana, Propana, butana, dll). Kemudian di lihat dari keberadaannya, Sumber emisi alami memiliki konsentrasi yg besar, akan tetapi emisi tersebut berdasarkan fenomena alam sehingga kejadiannya tak tentu dan jarang terjadi. Tetapi pada sumber emisi antropogenik, umumnya terjadi pada perkotaan padat penduduk, sehingga polusi yg terjadi hamper setiap hari.
Petir menghasilkan Nox akibat petir memiliki suhu 30.000K hal itu mengakibatkan secara instan meluluhkan oksigen dan nitrogen di udara.
Oleh karena itu penelitian ini penting untuk mengetahui tingkat konsentrasi polusi akibat dari kegiatan manusia.
Terdapat beberapa lokasi sebagai sumber pencemar pada kawasan disekitar universitas Telkom seperti adanya pabrik industri, tempat pembakaran sampah dan kemacetan jalan raya dayeuhkolot. Pra-studi lapangan dilakukan guna mengetahui apakah teknik pengujian sudah benar, dan pengaruh sumber polusi lokal terhadap hasil analisis yang akan di analisis, dari hasil analisis, akan di dapat hasil komposisi kimia berdasar sumbernya, dan mengetahui apakan hasil analisis memiliki pengaruh dari transportasi jarak jauh yang di bawa oleh angin. Pada gambar kedua merupakan hasil contoh pra studi yang telah dilakukan menggunakan NOAA Hyspliy back trajectory, metode ini dapat mengetahui kemungkinan sumber, arah dan ketinggian dari pola persebaran transportasi jarak jauh dari partikel. Dari gambar tersebut terlihat sumber berasal dari samudra, kebanyakan polutan dari laut akan menghasilkan garam laut, yang dapat diketahui bahwa kebanyakan garam laut berukuran 2.5mikro..
Melakukan pengamatan lapangan mikro partikel pada atmosfer di udara.
Mengetahui cara pengambilan sampel aerosol menggunakan nanosampler sebagai teknik pengambilan sample.
Mengidentifikasi sumber polutan pada wilayah bandung raya.
(Impaktor)Berikut adalah gambar dari cara kerja pada tahap impaktor, aerosol akan masuk kedalam inlet dengan kecepatan arus yang tinggi, hal itu menyebabkan partikel yang besar akan tertangkap plat koleksi, dan partikel kecil akan ikut terbawa arus ke tahap berikutnya, dan seterusnya hingga tahap ke empat dengan ukuran partikel 0.5-1 micrometer.
Pada plat koleksi nantinya akan diletakan quartz filter sebagai penangkap partikelnya. Pada gambar disamping merupakan grafik efisiensi impaksi. Efisiensi meningkat untuk partikel yang besar dan efisiensi kecil untuk partikel kecil.
(filter inersia)Pada bagian yang ditandai dengan warna kuning adalah tempat inersia filter berada, didalamnya terdapat filter stainlestel yang berdiameter 8mm akan diletakan didalam holder. Prinsip kerja yang digunakan adalah aerosol yang membawa partikel berukuran 100-500 nano masuk kedalam inersia filter, aerosol tersebut masuk dengan impaksi inersia dan kecepatan filtrasi yang tinggi, semakin besar partikel maka efisiensi akan semakin besar. Kemudian aerosol dengan partikel dibawah 100 nano akan masuk kedalam backup filter yang tertangkap pada quartz filter.
Dari grafik dapat di lihat senyawa garam lebih dominan, kemungkinan sumber berasal dari laut atau sampah pantai kemudian ammonia sulfat paling banyak kedua yang bersumber dari kegiatan transportasi laut seperti kapal dan pertanian yang menghasilkan pathogen dan pestisida, dan paling banyak ketiga bersumber dari sodium nitrat yang berasal dari biogenik atau biota laut dan kegiatan pertanian
Berikut adalah profil partikel submikro di atmosfer untuk mengetahui kemungkinan sumber berdasar hubungan ion dan konsentrasinya, dari gambar di dapati, konsentrasi yang hampir sama atau linier berasal dari senyawa garam (nacl) dan ammonium sulfat (2nh4so42-).
Petir menghasilkan Nox akibat petir memiliki suhu 30.000K hal itu mengakibatkan secara instan meluluhkan oksigen dan nitrogen di udara.