SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LUTFI IKBAL MAJID
1104144036
OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI
ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA
CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA
SAMPA
H
SAMPA
H
Pembimbing 2
Dr. Eng. Amaliyah R.I.U, M.Si.
Pembimbing 1
Dr. Eng. Indra Chandra
Sumber Emisi Polutan Primer Polutan Sekunder Keberadaan
Latar belakang : Emisi dan Polusi
Alami
Antropogenik
NO, SO2, CH₄,
CO2 dan
Biogenik (debu,
serbuksari,
Spora, Kotoran
hewan)
Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017)
Konsentrasi besar
terjadi karena
Fenomena alam,
kejadian tak tentu
Pada Perkotaan,
polusi terjadi
hampir setiap hari
• Anion : SO4
2-,
NO3
-, Cl-
• Kation : Na+,
Mg2+, K+, Ca2+,
NH4
+.
• Organik Karbon
• Hidrokarbon
(Metana, Etana,
Propana, butana,
dll)
NO, SO2, CO2,
Logam
Berat(Pb, Ni, V,
dll)
CO, Black
Carbon,
Organik Karbon,
Hidrokarbon,
VOC
Vulkanik Aerosol
pada stratosfer,
PM0.1, VOC, dan
NOx.
Carbonaseous
SAMPA
H
Inorganik
Sumber Emisi Polutan Primer Polutan Sekunder Keberadaan
Latar belakang : Emisi dan Polusi
Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017)
Antropogenik
Pada Perkotaan,
polusi terjadi
hampir setiap hari
• Anion : SO4
2-,
NO3
-, Cl-
• Kation : Na+,
Mg2+, K+, Ca2+,
NH4
+.
• Organik Karbon
• Hidrokarbon
(Metana, Etana,
Propana, butana,
dll)
NO, SO2, CO2,
Logam
Berat(Pb, Ni, V,
dll)
CO, Black
Carbon,
Organik Karbon,
Hidrokarbon,
VOCCarbonaseous
SAMPA
H
Inorganik
Potensi sumber pencemar
Polusi Lokal
Pabrik
Industri
Jalan
Raya
Polusi udara akibat transportasi jarak jauh
Garam Laut, aktivitas fotokimia,
transportasi laut, dan biota laut
Back Trajectory 10 September 2018, NOAA
SAMPA
H
pembakaran
sampah
Sumber Emisi
Tujuan Penelitian
Alami
Antropogenik
Inorganik
Carbonaseous
NO, SO2, CO2,
Logam Berat(Pb,
Ni, V, dll), CO,
Black Carbon,
Organik Karbon,
Hidrokarbon,
VOC, SO4
2-, NO3
-,
Cl-, Na+, Mg2+, K+,
Ca2+, NH4
+.
Mikro Partikel Metode Sampling
Atmosfer
Bandung Raya
Nanosampler
Padaketinggian~35m
Aerosol
Lokasi
SAMPA
H
Inlet aerosol
Tahapimpaktor
Metode Sampling : Nanosampler
Fiber
Mekanisme
Inersia Filter
Diffusion
Interception
Particles
Stream
line
Sieving
Mekanisme Filter Inersia
>10
2.5-10
1.0-2.5
0.5-1.0
0.1-0.5
<0.1
(µm)
SUS-fiber
Df = 8 mm
M = 9.8 mg
Quartz Filter
Inersial klasifikasi (Otani et al., 2007)
Teori Cascade Impaktor
Lintasan
tengah
Lintasan
sisi
Lintasan
terlalu kecil
untuk
berimpaksi
Semakin
banyak
lubang,
semakin
tinggi
kecepatan
filtrasia
a
50%
Nanosampler
40L/menit
Cara memotong filter untuk analisis kimia
OC/EC Analizer
Analisis Ion
(Ion-
Kromatografi)
Disimpan / WSOC
Analyzer
Backup Filter, Dp < 0.1 𝝁𝒎
Ion Ion/
26 Spot
OC/EC/24 spot
Disimpan/ WSOC
P𝐌 𝟎. 𝟓 − 𝟏 𝝁𝒎
OC/EC/5 spot
Ion
Ion/
7 spot
Disimpan/ WSOC
P𝐌 𝟐. 𝟓 − 𝟏𝟎 𝝁𝒎
Disimpan/ WSOC
Ion
Ion/
2 spot
OC/EC/1 spot
P𝐌 > 𝟏𝟎 𝝁𝒎
Instrumen Analisis
OC-EC Aerosol Analyzer
(sunset laboratory, inc.)
Ion Kromatografi
Filter
Nanosampler
Weight Measurement
(Micro balance)
WSOC
Pengukuran Berat
Filter
Nanosampler
Weight Measurement
(Micro balance)
KonsentrasiMassa
Konsentrasi[µg/m³]
0
50
100
150
200
DistribusiNormal
Waktu Lokal [Tanggal]
2/14
2/16
2/18
2/19
2/21
2/23
2/24
2/26
8/17
8/18
8/19
8/20
8/21
8/22
8/23
8/24
8/25
8/26
8/27
8/28
8/29
8/30
8/31
9/1
9/2
9/3
9/4
9/5
9/6
9/7
9/8
9/9
9/10
Distribusidata
konsentrasimassa[%]
0
20
40
60
80
100
1-2.5 0.5-1 0.1-0.5> 10 2.5-10 < 0.1
Massa Konsentrasi Nanosampler
Musim kemarau di atas 100 µg/m3 kontras dengan musim hujan. Tipikal ukuran pada
konsentrasi massa tersebut adalah PM2.5 dan PM10 (inhalable). Sumber PM2.5 dan PM10, jalan
raya, industri, dan sumber alami (debu tanah dan garam laut)
KESIMPULAN
Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017)
Musim Hujan Musim kemarau
Analisis Karbon
OC-EC Aerosol Analyzer
(sunset laboratory, inc.)
Filter
Nanosampler
< 0.1
Analisis OC – EC
Kiri → OC: pembakaran
sampah, biomasa dan
kandungan biogenic.
(sumber alam)
Kanan → EC : bahan
bakar carbon seperti
fossil dan Batu bara (solid
fuel) (dengan proses
pembakaran)
OC > EC, Sumber utama dari jalan raya yang menghasilkan debu dan PM2.5 paling
dominan di setiap ukuran.
KESIMPULAN
Pengukuran Karbon (Avino et al., 2014)
OC-EC
Waktu Lokal [Tanggal]
2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10
Konsentrasi[µg/m³]
0
5
10
15
20
25
30
35
1-2.5 0.5-1 0.1-0.5> 10 2.5-10 < 0.1
OC
(kiri)
EC (kanan)
Waktu Lokal [Tanggal]
2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10
Konsentrsi[µg/m³]
0
20
40
60
80
100
120
140 1-2.5
0.5-1 0.1-0.5
> 10 2.5-10
< 0.1
Anlisis OC : Karbon Primer & Sekunder
Kiri → Primer : debu, kendaraan bermotor
dan asap pabrik
Kanan → Sekunder : WSOC, OC, EC, OM
dan Secondary ionic aerosol
OC sec = OCtot - ECtot x (OC/EC)
OC primer = OCtot– OC sekunder
Back trajectory, 10 September
Marinetraffic
Potensi dari laut :
Primer = Hydroxyl
(lactid acid & Glycolic
acid)
Sekunder =
• Biota Laut
• Amonia
Sulfat(Kapal)
• Sodium Nitrat
(mixture garam
laut)
• VOC dan
Photochemical
activity
Primer >
Sekunder,
Dominan dari
sumber polusi
lokal, Sumber
sekunder
berasal dari
laut dan soot
mix
KESIMPULAN
Organic Marine Aeorosol (Matteo et al., 2014)
Primary & Secondary Carbonaceous species (kwangsam et al., 2003)
Primer
(kiri) Sekunder
(kanan)
Analisis EC : Char-EC & Soot-EC pada PM0.1
Kiri → Char-EC: Fosil,
Biomassa, pembakaran pohon
dan bahan bakar batu bara.
Umumnya fresh particle, dan
Age particle dari campuran
dengan nutrisi tanah dan debu
Kanan → Soot-EC: Karbon
(char) yang terkondensasi,
mixing dengan unsur lain (OC,
sulfat, dll), umumnya age
particles
Char > Soot, Pabrik dan motor
sumber utama senyawa karbon.
KESIMPULAN
Perbedaan karakteristik Char dan Soot (Han et al., 2007)
2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10
0
1
2
3
4
5
Waktu Lokal [Tanggal]
Konsentrasi[µg/m³]
Char-EC
Soot-EC
Close to
Aged
Fresh
Char-EC
(kiri) Soot-EC
(kanan)
Analisis Ion
Ion Kromatografi
Filter
Nanosampler
Analisis Ion : Konsentrasi Senyawa Ion
NaCl = garam laut
NH₄ = Sekunder (nitrat),
Jalan raya, sampah
penduduk, dan pertanian
(patogend dan pestisida)
SO₄
2
⁻ = Sekunder
(sulfat), kapal laut.
NO₃ = Biogenik (biota
laut) dan Pertanian
(NH₄)2SO4 > NH₄NO₃ >
NaCl > NaNO₃ ,
Ada pengaruh ionik,
Lokal = pertanian dan
nutrisi tanah (nitrat dan
ammonium)
Jarak jauh = laut (garam,
nitrat dan sulfat)
KESIMPULAN
Sumber Nitrat dan Amonium dari laut (Umezawa et al., 2008)
Ukuran 0.5-1 > 1-2.5 > 2.5-10 µm
Waktu Lokal [Tanggal]
8/19 8/24 8/29 9/7 9/10
Konsentrasi[molar/m³]
0,00
0,05
0,10
0,15
0,20
2.5-10 µm
1-2.5 µm
0.5-1 µm
NH4NO3
NaCl
(NH4)2SO4
NaNO3
Dekat Jauh
Na+
0 1 2 3 4
Cl-
0
1
2
3
4
NH4
0 1 2 3 4
2SO42-
0
1
2
3
4
Na+
0 1 2 3 4
NO3-
0
1
2
3
4
NH4+
0 1 2 3 4
NO3-
0
1
2
3
4
Na+
0 1 2 3 4
2SO42-
0
1
2
3
4
2.5 – 10
1 – 2.5
0.5 - 1
10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3)
10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3)
(A) (B) (C)
(D) (E)
Profil Partikel submikro di atmosfer
Sumber ion paling mungkin berasal dari NaCl (garam), dan (NH4)2SO4 (ammonium sulfat)
KESIMPULAN
CEKUNGAN BANDUNG RAYA
Pada Perkotaan,
polusi terjadi
hampir setiap hari
SAMPA
H
> >
> >
LOKAL
Penting
melakukan
penelitian
kualitas udara
Kesimpulan
Fuel and soil
dust
14/2/2018
OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3
Konsentrasi[µg/m³]
0
2
4
6
8
10
12
16/2/2018
0
2
4
6
8
10
12
18/2/2018
0
2
4
6
8
10
12
18/8/2018
OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3
0
2
4
6
8
10
12
24/8/2018
OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3
Konsentrasi[µg/m³]
0
2
4
6
8
10
12
29/8/2018
0
2
4
6
8
10
12
7/9/2018
0
2
4
6
8
10
12
9/9/2018
OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3
0
2
4
6
8
10
12
1-2.5
0.5-1 0.1-0.5
> 10 2.5-10
< 0.1
PELENGKAP
OC1, OC2, OC3,
dan OC4 pada 120
◦ C, 250 ◦ C, 450 ◦
C, dan 550 ◦ C
EC1, EC2, dan EC3
pada 550 ◦ C, 700 ◦ C,
dan 800 ◦ C, respektif,
pada 2% O 2 /98% He
atmosfir
EC1 = Gasoline
EC2 dan EC3 = CNG dan
Diesel
OC1 = Biomasa
OC2, OC3, OC4 = Gasoline,
debu, dan diesel
Identifikasi karbon (Begum et al., 2014)
REAKSI PRIMER
S(l) + 𝑂2(g) → S𝑂2 (aq)
N + 𝑂2 (g) → NO(g)
• NO(g)+
1
2
𝑂2(g) → 𝑁𝑂2
C(l) + 𝑂2 (g) → CO
C(l) +
1
2
𝑂2 (g) → C𝑂2
C(l) + 𝑂2 (g) → C(Black Carbon)
CxHx(Hidrokarbon) + O₂ → CO₂(g) + 𝐻2O(g)
𝐶𝐻4 (g) (Metana) + O₂ → CO₂(g) + 2𝐻2O(g)
𝐻2 𝑆𝑂4(g) + 2NaCl(aq) → 2HCl(g) + 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 (aq)
REAKSI SEKUNDER
𝑆𝑂2 (g) +
1
2
𝑂2(g) + hv → S𝑂3 (g)
𝑆𝑂3 (g) + H₂O (l) → 𝐻2 𝑆𝑂4 (aq)
RH(alkana) + OH, O₃, 𝑁𝑂3Cl, hv → 𝑅𝑂2, NO, NO₂, 𝐻𝑂2
PELENGKAP
PELENGKAP
NH4
+ + NO3
- → NH4NO3
Na+ + Cl- → NaCl
NH4
+ + SO4
2- → (NH4)2SO4
Na + NO3
- → NaNO3
SO4
2- NH4
+ & NO3
-
Na+ & Cl-
PELENGKAP
Source : Royal society of chemistry.
External mixed
Internal mixed
Particles formation
PELENGKAP
NATIONAL OCEANIC AND ATMOSPHERIC
ADMINISTRATION
Hybrid Single Particle Lagrangian Integrated
Trajectory
model komputer yang digunakan untuk menghitung lintasan paket udara dan dispersi atau
pengendapan polutan atmosfer.
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) satellite (600nm –
14.385µm)

More Related Content

Similar to OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA

Laporan Laboratorium Lingkungan SO2
Laporan Laboratorium Lingkungan SO2Laporan Laboratorium Lingkungan SO2
Laporan Laboratorium Lingkungan SO2Iasha Putri
 
Ilmu Lingkungan
Ilmu LingkunganIlmu Lingkungan
Ilmu Lingkungangalih
 
6 unsur unsur periode
6 unsur unsur periode6 unsur unsur periode
6 unsur unsur periodeSinCosTan5
 
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRMawar 99
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptMarniati7
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptnaanibagea
 
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
 
FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...
FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...
FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...LUTFIIKBALMAJID
 
Ppt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixPpt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixIsponi Umayah
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
 
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAMawar 99
 
membersihkan limbah dengan loncatan ion
membersihkan limbah dengan loncatan ionmembersihkan limbah dengan loncatan ion
membersihkan limbah dengan loncatan ionHenry Agrahadi
 
Isi laporan tesis_elektrolisa_amonia
Isi laporan tesis_elektrolisa_amoniaIsi laporan tesis_elektrolisa_amonia
Isi laporan tesis_elektrolisa_amoniaCarvalho Frederico
 

Similar to OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA (20)

Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Laporan Laboratorium Lingkungan SO2
Laporan Laboratorium Lingkungan SO2Laporan Laboratorium Lingkungan SO2
Laporan Laboratorium Lingkungan SO2
 
Uranium
UraniumUranium
Uranium
 
Uranium
UraniumUranium
Uranium
 
Ilmu Lingkungan
Ilmu LingkunganIlmu Lingkungan
Ilmu Lingkungan
 
2 atmosfer
2 atmosfer2 atmosfer
2 atmosfer
 
6 unsur unsur periode
6 unsur unsur periode6 unsur unsur periode
6 unsur unsur periode
 
Toksik ozon
Toksik ozonToksik ozon
Toksik ozon
 
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
 
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
 
FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...
FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...
FIELD OBSERVATION OF ATMOSPHERIC MICROPARTICLES USING NANOSAMPLER IN THE GREA...
 
Ekotoksikologi bandara
Ekotoksikologi bandaraEkotoksikologi bandara
Ekotoksikologi bandara
 
Ppt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixPpt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fix
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
emisi gas buang
emisi gas buangemisi gas buang
emisi gas buang
 
PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
 
membersihkan limbah dengan loncatan ion
membersihkan limbah dengan loncatan ionmembersihkan limbah dengan loncatan ion
membersihkan limbah dengan loncatan ion
 
Isi laporan tesis_elektrolisa_amonia
Isi laporan tesis_elektrolisa_amoniaIsi laporan tesis_elektrolisa_amonia
Isi laporan tesis_elektrolisa_amonia
 

OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA

  • 1. LUTFI IKBAL MAJID 1104144036 OBSERVASI LAPANGAN MIKROPARTIKEL DI ATMOSFER MENGGUNAKAN NANOSAMPLER PADA CEKUNGAN UDARA BANDUNG RAYA SAMPA H SAMPA H Pembimbing 2 Dr. Eng. Amaliyah R.I.U, M.Si. Pembimbing 1 Dr. Eng. Indra Chandra
  • 2. Sumber Emisi Polutan Primer Polutan Sekunder Keberadaan Latar belakang : Emisi dan Polusi Alami Antropogenik NO, SO2, CH₄, CO2 dan Biogenik (debu, serbuksari, Spora, Kotoran hewan) Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017) Konsentrasi besar terjadi karena Fenomena alam, kejadian tak tentu Pada Perkotaan, polusi terjadi hampir setiap hari • Anion : SO4 2-, NO3 -, Cl- • Kation : Na+, Mg2+, K+, Ca2+, NH4 +. • Organik Karbon • Hidrokarbon (Metana, Etana, Propana, butana, dll) NO, SO2, CO2, Logam Berat(Pb, Ni, V, dll) CO, Black Carbon, Organik Karbon, Hidrokarbon, VOC Vulkanik Aerosol pada stratosfer, PM0.1, VOC, dan NOx. Carbonaseous SAMPA H Inorganik
  • 3. Sumber Emisi Polutan Primer Polutan Sekunder Keberadaan Latar belakang : Emisi dan Polusi Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017) Antropogenik Pada Perkotaan, polusi terjadi hampir setiap hari • Anion : SO4 2-, NO3 -, Cl- • Kation : Na+, Mg2+, K+, Ca2+, NH4 +. • Organik Karbon • Hidrokarbon (Metana, Etana, Propana, butana, dll) NO, SO2, CO2, Logam Berat(Pb, Ni, V, dll) CO, Black Carbon, Organik Karbon, Hidrokarbon, VOCCarbonaseous SAMPA H Inorganik
  • 4. Potensi sumber pencemar Polusi Lokal Pabrik Industri Jalan Raya Polusi udara akibat transportasi jarak jauh Garam Laut, aktivitas fotokimia, transportasi laut, dan biota laut Back Trajectory 10 September 2018, NOAA SAMPA H pembakaran sampah
  • 5. Sumber Emisi Tujuan Penelitian Alami Antropogenik Inorganik Carbonaseous NO, SO2, CO2, Logam Berat(Pb, Ni, V, dll), CO, Black Carbon, Organik Karbon, Hidrokarbon, VOC, SO4 2-, NO3 -, Cl-, Na+, Mg2+, K+, Ca2+, NH4 +. Mikro Partikel Metode Sampling Atmosfer Bandung Raya Nanosampler Padaketinggian~35m Aerosol Lokasi SAMPA H
  • 6. Inlet aerosol Tahapimpaktor Metode Sampling : Nanosampler Fiber Mekanisme Inersia Filter Diffusion Interception Particles Stream line Sieving Mekanisme Filter Inersia >10 2.5-10 1.0-2.5 0.5-1.0 0.1-0.5 <0.1 (µm) SUS-fiber Df = 8 mm M = 9.8 mg Quartz Filter Inersial klasifikasi (Otani et al., 2007) Teori Cascade Impaktor Lintasan tengah Lintasan sisi Lintasan terlalu kecil untuk berimpaksi Semakin banyak lubang, semakin tinggi kecepatan filtrasia a 50% Nanosampler 40L/menit
  • 7. Cara memotong filter untuk analisis kimia OC/EC Analizer Analisis Ion (Ion- Kromatografi) Disimpan / WSOC Analyzer Backup Filter, Dp < 0.1 𝝁𝒎 Ion Ion/ 26 Spot OC/EC/24 spot Disimpan/ WSOC P𝐌 𝟎. 𝟓 − 𝟏 𝝁𝒎 OC/EC/5 spot Ion Ion/ 7 spot Disimpan/ WSOC P𝐌 𝟐. 𝟓 − 𝟏𝟎 𝝁𝒎 Disimpan/ WSOC Ion Ion/ 2 spot OC/EC/1 spot P𝐌 > 𝟏𝟎 𝝁𝒎
  • 8. Instrumen Analisis OC-EC Aerosol Analyzer (sunset laboratory, inc.) Ion Kromatografi Filter Nanosampler Weight Measurement (Micro balance) WSOC
  • 10. KonsentrasiMassa Konsentrasi[µg/m³] 0 50 100 150 200 DistribusiNormal Waktu Lokal [Tanggal] 2/14 2/16 2/18 2/19 2/21 2/23 2/24 2/26 8/17 8/18 8/19 8/20 8/21 8/22 8/23 8/24 8/25 8/26 8/27 8/28 8/29 8/30 8/31 9/1 9/2 9/3 9/4 9/5 9/6 9/7 9/8 9/9 9/10 Distribusidata konsentrasimassa[%] 0 20 40 60 80 100 1-2.5 0.5-1 0.1-0.5> 10 2.5-10 < 0.1 Massa Konsentrasi Nanosampler Musim kemarau di atas 100 µg/m3 kontras dengan musim hujan. Tipikal ukuran pada konsentrasi massa tersebut adalah PM2.5 dan PM10 (inhalable). Sumber PM2.5 dan PM10, jalan raya, industri, dan sumber alami (debu tanah dan garam laut) KESIMPULAN Sumber partikulat (Thomasi et al., 2017) Musim Hujan Musim kemarau
  • 11. Analisis Karbon OC-EC Aerosol Analyzer (sunset laboratory, inc.) Filter Nanosampler < 0.1
  • 12. Analisis OC – EC Kiri → OC: pembakaran sampah, biomasa dan kandungan biogenic. (sumber alam) Kanan → EC : bahan bakar carbon seperti fossil dan Batu bara (solid fuel) (dengan proses pembakaran) OC > EC, Sumber utama dari jalan raya yang menghasilkan debu dan PM2.5 paling dominan di setiap ukuran. KESIMPULAN Pengukuran Karbon (Avino et al., 2014) OC-EC Waktu Lokal [Tanggal] 2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10 Konsentrasi[µg/m³] 0 5 10 15 20 25 30 35 1-2.5 0.5-1 0.1-0.5> 10 2.5-10 < 0.1 OC (kiri) EC (kanan)
  • 13. Waktu Lokal [Tanggal] 2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10 Konsentrsi[µg/m³] 0 20 40 60 80 100 120 140 1-2.5 0.5-1 0.1-0.5 > 10 2.5-10 < 0.1 Anlisis OC : Karbon Primer & Sekunder Kiri → Primer : debu, kendaraan bermotor dan asap pabrik Kanan → Sekunder : WSOC, OC, EC, OM dan Secondary ionic aerosol OC sec = OCtot - ECtot x (OC/EC) OC primer = OCtot– OC sekunder Back trajectory, 10 September Marinetraffic Potensi dari laut : Primer = Hydroxyl (lactid acid & Glycolic acid) Sekunder = • Biota Laut • Amonia Sulfat(Kapal) • Sodium Nitrat (mixture garam laut) • VOC dan Photochemical activity Primer > Sekunder, Dominan dari sumber polusi lokal, Sumber sekunder berasal dari laut dan soot mix KESIMPULAN Organic Marine Aeorosol (Matteo et al., 2014) Primary & Secondary Carbonaceous species (kwangsam et al., 2003) Primer (kiri) Sekunder (kanan)
  • 14. Analisis EC : Char-EC & Soot-EC pada PM0.1 Kiri → Char-EC: Fosil, Biomassa, pembakaran pohon dan bahan bakar batu bara. Umumnya fresh particle, dan Age particle dari campuran dengan nutrisi tanah dan debu Kanan → Soot-EC: Karbon (char) yang terkondensasi, mixing dengan unsur lain (OC, sulfat, dll), umumnya age particles Char > Soot, Pabrik dan motor sumber utama senyawa karbon. KESIMPULAN Perbedaan karakteristik Char dan Soot (Han et al., 2007) 2/14 2/16 2/18 8/18 8/24 8/29 9/7 9/10 0 1 2 3 4 5 Waktu Lokal [Tanggal] Konsentrasi[µg/m³] Char-EC Soot-EC Close to Aged Fresh Char-EC (kiri) Soot-EC (kanan)
  • 16. Analisis Ion : Konsentrasi Senyawa Ion NaCl = garam laut NH₄ = Sekunder (nitrat), Jalan raya, sampah penduduk, dan pertanian (patogend dan pestisida) SO₄ 2 ⁻ = Sekunder (sulfat), kapal laut. NO₃ = Biogenik (biota laut) dan Pertanian (NH₄)2SO4 > NH₄NO₃ > NaCl > NaNO₃ , Ada pengaruh ionik, Lokal = pertanian dan nutrisi tanah (nitrat dan ammonium) Jarak jauh = laut (garam, nitrat dan sulfat) KESIMPULAN Sumber Nitrat dan Amonium dari laut (Umezawa et al., 2008) Ukuran 0.5-1 > 1-2.5 > 2.5-10 µm Waktu Lokal [Tanggal] 8/19 8/24 8/29 9/7 9/10 Konsentrasi[molar/m³] 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 2.5-10 µm 1-2.5 µm 0.5-1 µm NH4NO3 NaCl (NH4)2SO4 NaNO3 Dekat Jauh
  • 17. Na+ 0 1 2 3 4 Cl- 0 1 2 3 4 NH4 0 1 2 3 4 2SO42- 0 1 2 3 4 Na+ 0 1 2 3 4 NO3- 0 1 2 3 4 NH4+ 0 1 2 3 4 NO3- 0 1 2 3 4 Na+ 0 1 2 3 4 2SO42- 0 1 2 3 4 2.5 – 10 1 – 2.5 0.5 - 1 10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3) 10-2 (µg/m3) (A) (B) (C) (D) (E) Profil Partikel submikro di atmosfer Sumber ion paling mungkin berasal dari NaCl (garam), dan (NH4)2SO4 (ammonium sulfat) KESIMPULAN
  • 18. CEKUNGAN BANDUNG RAYA Pada Perkotaan, polusi terjadi hampir setiap hari SAMPA H > > > > LOKAL Penting melakukan penelitian kualitas udara Kesimpulan Fuel and soil dust
  • 19.
  • 20. 14/2/2018 OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3 Konsentrasi[µg/m³] 0 2 4 6 8 10 12 16/2/2018 0 2 4 6 8 10 12 18/2/2018 0 2 4 6 8 10 12 18/8/2018 OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3 0 2 4 6 8 10 12 24/8/2018 OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3 Konsentrasi[µg/m³] 0 2 4 6 8 10 12 29/8/2018 0 2 4 6 8 10 12 7/9/2018 0 2 4 6 8 10 12 9/9/2018 OC1 OC2 OC3 OC4 EC1 EC2 EC3 0 2 4 6 8 10 12 1-2.5 0.5-1 0.1-0.5 > 10 2.5-10 < 0.1 PELENGKAP OC1, OC2, OC3, dan OC4 pada 120 ◦ C, 250 ◦ C, 450 ◦ C, dan 550 ◦ C EC1, EC2, dan EC3 pada 550 ◦ C, 700 ◦ C, dan 800 ◦ C, respektif, pada 2% O 2 /98% He atmosfir EC1 = Gasoline EC2 dan EC3 = CNG dan Diesel OC1 = Biomasa OC2, OC3, OC4 = Gasoline, debu, dan diesel Identifikasi karbon (Begum et al., 2014)
  • 21. REAKSI PRIMER S(l) + 𝑂2(g) → S𝑂2 (aq) N + 𝑂2 (g) → NO(g) • NO(g)+ 1 2 𝑂2(g) → 𝑁𝑂2 C(l) + 𝑂2 (g) → CO C(l) + 1 2 𝑂2 (g) → C𝑂2 C(l) + 𝑂2 (g) → C(Black Carbon) CxHx(Hidrokarbon) + O₂ → CO₂(g) + 𝐻2O(g) 𝐶𝐻4 (g) (Metana) + O₂ → CO₂(g) + 2𝐻2O(g) 𝐻2 𝑆𝑂4(g) + 2NaCl(aq) → 2HCl(g) + 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 (aq) REAKSI SEKUNDER 𝑆𝑂2 (g) + 1 2 𝑂2(g) + hv → S𝑂3 (g) 𝑆𝑂3 (g) + H₂O (l) → 𝐻2 𝑆𝑂4 (aq) RH(alkana) + OH, O₃, 𝑁𝑂3Cl, hv → 𝑅𝑂2, NO, NO₂, 𝐻𝑂2 PELENGKAP
  • 22. PELENGKAP NH4 + + NO3 - → NH4NO3 Na+ + Cl- → NaCl NH4 + + SO4 2- → (NH4)2SO4 Na + NO3 - → NaNO3 SO4 2- NH4 + & NO3 - Na+ & Cl-
  • 23. PELENGKAP Source : Royal society of chemistry. External mixed Internal mixed Particles formation
  • 24. PELENGKAP NATIONAL OCEANIC AND ATMOSPHERIC ADMINISTRATION Hybrid Single Particle Lagrangian Integrated Trajectory model komputer yang digunakan untuk menghitung lintasan paket udara dan dispersi atau pengendapan polutan atmosfer. Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) satellite (600nm – 14.385µm)

Editor's Notes

  1. Assalamualaikum wr wb, perkenalkan nama saya lutfi ikbal majid dengan nim 1104144036, akan mempresentasikan proposal penelitian berjudul Observasi lapangan mikropartikel di atmosfe menggunakan nanosampler pada cekungan udara bandung raya.
  2. Latar belakang dari penelitian ini adalah, Sumber emisi terbagi menjadi dua yaitu Emisi Alami dan antropogenik(kegiatan manusia), Bagian emisi alami berasal dari gunung meletus, petir, dan kebakaran hutan. Kemudian bagian dari antropogenik berasal dari inorganic yg bersumber dari kegiatan industry dan power plant dan carbonaseous bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil dan sampah. Dari sumber emisi tersebut menghasilkan emisi langsung berupa polutan primer, dari bagian alami menghasilkan NO, SO2, CH₄, CO2 dan Biogenik (debu, serbuksari, Spora, Kotoran hewan) dan sumber inorganic menghasilkan NO, SO2, CO2, Logam Berat(Pb, Ni, V, dll) dan sumber carbonaseous menghasilkan CO, Black Carbon, Organik Karbon, Hidrokarbon, VOC. Polutan primer tersebut bereaksi dengan matahari dan menghasilkan polutan sekunder dari alami menghasilkan Vulkanik Aerosol pada stratosfer, PM0.1, VOC, dan Nox, dan sumber inorganic menghasilkan Anion : SO42-, NO3-, Cl- Kation : Na+, Mg2+, K+, Ca2+, NH4+., dan sumber carbonaseous menghasilkan Organik Karbon dan Hidrokarbon (seperti Metana, Etana, Propana, butana, dll). Kemudian di lihat dari keberadaannya, Sumber emisi alami memiliki konsentrasi yg besar, akan tetapi emisi tersebut berdasarkan fenomena alam sehingga kejadiannya tak tentu dan jarang terjadi. Tetapi pada sumber emisi antropogenik, umumnya terjadi pada perkotaan padat penduduk, sehingga polusi yg terjadi hamper setiap hari. Petir menghasilkan Nox akibat petir memiliki suhu 30.000K hal itu mengakibatkan secara instan meluluhkan oksigen dan nitrogen di udara.
  3. Oleh karena itu penelitian ini penting untuk mengetahui tingkat konsentrasi polusi akibat dari kegiatan manusia.
  4. Terdapat beberapa lokasi sebagai sumber pencemar pada kawasan disekitar universitas Telkom seperti adanya pabrik industri, tempat pembakaran sampah dan kemacetan jalan raya dayeuhkolot. Pra-studi lapangan dilakukan guna mengetahui apakah teknik pengujian sudah benar, dan pengaruh sumber polusi lokal terhadap hasil analisis yang akan di analisis, dari hasil analisis, akan di dapat hasil komposisi kimia berdasar sumbernya, dan mengetahui apakan hasil analisis memiliki pengaruh dari transportasi jarak jauh yang di bawa oleh angin. Pada gambar kedua merupakan hasil contoh pra studi yang telah dilakukan menggunakan NOAA Hyspliy back trajectory, metode ini dapat mengetahui kemungkinan sumber, arah dan ketinggian dari pola persebaran transportasi jarak jauh dari partikel. Dari gambar tersebut terlihat sumber berasal dari samudra, kebanyakan polutan dari laut akan menghasilkan garam laut, yang dapat diketahui bahwa kebanyakan garam laut berukuran 2.5mikro..
  5. Melakukan pengamatan lapangan mikro partikel pada atmosfer di udara. Mengetahui cara pengambilan sampel aerosol menggunakan nanosampler sebagai teknik pengambilan sample. Mengidentifikasi sumber polutan pada wilayah bandung raya.
  6. (Impaktor)Berikut adalah gambar dari cara kerja pada tahap impaktor, aerosol akan masuk kedalam inlet dengan kecepatan arus yang tinggi, hal itu menyebabkan partikel yang besar akan tertangkap plat koleksi, dan partikel kecil akan ikut terbawa arus ke tahap berikutnya, dan seterusnya hingga tahap ke empat dengan ukuran partikel 0.5-1 micrometer. Pada plat koleksi nantinya akan diletakan quartz filter sebagai penangkap partikelnya. Pada gambar disamping merupakan grafik efisiensi impaksi. Efisiensi meningkat untuk partikel yang besar dan efisiensi kecil untuk partikel kecil. (filter inersia)Pada bagian yang ditandai dengan warna kuning adalah tempat inersia filter berada, didalamnya terdapat filter stainlestel yang berdiameter 8mm akan diletakan didalam holder. Prinsip kerja yang digunakan adalah aerosol yang membawa partikel berukuran 100-500 nano masuk kedalam inersia filter, aerosol tersebut masuk dengan impaksi inersia dan kecepatan filtrasi yang tinggi, semakin besar partikel maka efisiensi akan semakin besar. Kemudian aerosol dengan partikel dibawah 100 nano akan masuk kedalam backup filter yang tertangkap pada quartz filter.
  7. Dari grafik dapat di lihat senyawa garam lebih dominan, kemungkinan sumber berasal dari laut atau sampah pantai kemudian ammonia sulfat paling banyak kedua yang bersumber dari kegiatan transportasi laut seperti kapal dan pertanian yang menghasilkan pathogen dan pestisida, dan paling banyak ketiga bersumber dari sodium nitrat yang berasal dari biogenik atau biota laut dan kegiatan pertanian
  8. Berikut adalah profil partikel submikro di atmosfer untuk mengetahui kemungkinan sumber berdasar hubungan ion dan konsentrasinya, dari gambar di dapati, konsentrasi yang hampir sama atau linier berasal dari senyawa garam (nacl) dan ammonium sulfat (2nh4so42-).
  9. Petir menghasilkan Nox akibat petir memiliki suhu 30.000K hal itu mengakibatkan secara instan meluluhkan oksigen dan nitrogen di udara.