3. Metode untuk mengadakan penelitian yang kritis
dan logis.
Pendiri: Maharsi Gautama -- abad ke 4 SM –
Nyayasutra.
Dalam arti sempit Nyaya: penalaran silogostis.
Dalam arti lebih luas, Nyaya: pemeriksaan objek
melalui bukti-bukti => pengetahuan yang benar
(Pramanashastra).
Ada dua mazhab, yaitu Nyaya kuno dan Nyaya baru
Nyaya kuno mengutarakan logika, Nyaya baru
membicarakan teori ilmu pengetahuan
4. Setiap tindakan melibatkan tiga unsur:
subjek pengenal, objek, dan hubungan
antara keduanya.
Semua pengetahuan mengimplikasikan
empat kondisi: subjek pengenal
(pramatr), objek (prameya), kondisi hasil
dari pengenalan (pramiti), sarana
pengetahuan (pramana).
pengetahuan, sah atau tidak sah nya
tergantung pada unsur pramana.
6. Tuhan: Jiwa tertinggi yang yang bersifat kekal abadi,
berada di mana-mana, memenuhi alam dan
merupakan kesadaran agung.
Tuhan: penyebab penciptaan, pemeliharaan, dan
peleburan dunia.
Tuhan mengarahkan semua makhluk hidup
melakukan tindakan-tindakan.
Nyaya =˃ dua pembuktian Tuhan: kosmologi, yaitu
dunia ini adalah akibat dari suatu sebab, yaitu
Tuhan; Teleologis, Di dunia ini ada suatu tata tertib
sehingga menampakkan rencana, yang
merencanakan itulah Tuhan.
7. Tuhan pula menjadi pengatur dan
mengodratkan hukum pada alam
Dunia ini lengkap dengan derita dan
kebahagiaan, dapat atau tidaknya
makhluk menikmati kebahagiaan di
dunia ini tergantung dari benar tidaknya
pengetahuan yang dimiliki oleh makhluk
8. Brahmana Purusa+Prakerti Citta-- Triguna
Triantahkarana(
Buddhi, manah,
Ahamkara)
Pancabuddhi
ndria+Pancak
armendria
Pancatanmatra
Pancamahabhuta
Bergerak
menyusun
alam semesta
dan mengisi
kehampaan
9. Melalui =˃ pengetahuan yang benar dan sempurna
Wujud kelepasan =˃ terbebasnya jiwatma dari
kelahiran kesenangan dan penderitaan.
Menghen
tikan
aktifitas
(pengetah
uan yg
benar)
Jiwatma
bebas dari
penderitaan
kelepasan
10. Bahasa: man berfikir, menyelidiki. Istilah:
penyelidikan Weda.
Ada dua: Purva Mimamsa=Mimamsa, dan Uttara
Mimamsa =Vedanta.
Pendirinya Jamini – 3-2 SM – Mimamsa sutra (200-450
M).
Kajiaannya: bagian Weda, Brahmana
Mimamsa sangat menekankan karma yaitu
pelaksanaaan upacara agama untuk mencapai
tujuan.
Tujuan: emnyusun aturan dan tehnik untuk
menerangkan ajaran Weda.
11. Ada dua aliran dalam Mimamsa: Prabhakara
dan Kumarila Bhata
Cara memperoleh pengetahuan (Prabhakara):
Pratyaksa, Anumana, Upamana, Sabda,
Arthapatti (persangkaan).
Cara memperoleh pengetahuan (Kumarila
Bhata): sama dengan Prabhakara ditambah
Anupalabdi (ketiadaan).
paling penting dan utama kesaksian (Sabda).
Dibagi menjadi dua bagian: Mantra dan
Brahmana.
12. Pustaka Mimamsasutra terdiri atas dua belas
bab (adhayana). Masing-masing dibagi
menjadi empat bagian; sedangkan bab 3, 6,
dan 10 berisikan delapan bagian. Tiap bagian
dibagi menjadi seksi-seksi (adhikarana). Tiap
seksi mempunyai lima bagian: Tesis/
Sasterakanta (Visaya), Kesangsian (samsaya),
Antitese/pertentangan (purvapaksa),
Konklusi benar/sintesis (siddhanta),
Persetujuan/ketetapan hati (sampati).
Hanya bab pertama yang mengandung
filsafat
13. Alam itu kekal, tidak dibuat oleh Tuhan, dan ada
dengan sendirinya
Ada empat unsur di alam ini yaitu: substansi,
kualitas, aktifitas dan sifat umum.
Substansi =˃ Prabhakara: bumi, air, api, hawa,
akasa, akal, pribadi, ruang, waktu, ditambah tamas
dan suara.
Kumarila Bhata: sembilan substansi+ tamasa dan
suara
Substansi, kwalitas ,dan sifat umum tidak dapat
dipisahkan karena ketiganya mewujudkan satu
kesatuan
14. weda diakui sebagai sumber pengetahuan
yang maha sempurna, weda bukan pula
ciptaan Tuhan, weda ada dengan sendirinya.
Dalam filsafat Mimamsa, liturgi Weda
dijelaskan melalui sejumlah besar data yang
disampaikan dalam 900 judul terpisah, yang
disebut adhikarama.
15.
16. Admin, Pratyaksa, diakses pada 13 November 2012, dari
http://informatika.undiksha.ac.id/sklb/?p=188
Djam’annuri,Agama Kita perspektif Sejarah Agama-Agama, Penerbit
Kurnia Kalam Semesta, Jakarta:2009
Harsa Swabodhi, opamana-pramana Budha Dharna dan Hindu Dharma,
Medan:Yayasan Perguruan Budaya & Budaya, 1980
Harun Hadiwijono, Sari Filsafat India, PT. BPK Gunung Mulia,
Jakarta:1989
I Gede Rudia Adiputra dkk, Tattwa Darsana, Yayasan Dharma
Sarathi, Jakarta:1990
I Made Titib, Pengantar Weda, Hanuman Sakti, Jakarta: 1996
Matius Ali, Filsafat India, Sanggar Luxor, Karang Mulya: 2010, cet l
Teja Surya, filsafat Nyaya diakses pada 12 September 2012,
http://www.tejasurya.com/artikel-spiritual/filsafat/87.html
Wikipedia, kosmologi Hindu, diakses pada 19 September 2012, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologi_Hindu
Wikipedia, Agama Hindu, diakses pada 15 November 2012, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu
17. Vedicbooks.net, diakses pada 22 november 2012, dari
http://www.google.co.id/imgres?um=1&hl=id&sa=N&tbo=d&bi
w=1024&bih=497&tbm=isch&tbnid=T2nvDSfD3W9byM:&imgrefur
l=http://www.vedicbooks.net/mimamsa-sutra-jaimini-p-
14145.html&docid=H0mazK7wsMaasM&imgurl=http://www.ved
icbooks.net/images/mimamsa_sutra_of_jaimini_n_v_thadani_med
ium.jpg&w=180&h=265&ei=EnCtUJm5H8jQrQf1j4GABw&zoom=1
&iact=hc&vpx=173&vpy=141&dur=1150&hovh=212&hovw=144&t
x=107&ty=109&sig=112456959942274745788&page=1&tbnh=136&t
bnw=93&start=0&ndsp=18&ved=1t:429,r:2,s:0,i:87
Laprocure, diakses pada22 november 2012, dari
http://www.google.co.id/imgres?q=gambar+kitab+nyayasutra&u
m=1&hl=id&sa=N&tbo=d&biw=1024&bih=497&tbm=isch&tbnid=j
Ex5NWCt7P54KM:&imgrefurl=http://www.laprocure.com/nyaya
-sutra-gautama-aksapada-nyaya-bhasya-aksapada-paksilasvamin-
art-conduire-pensee-inde-
ancienn/9782251720517.html&docid=7duimgRQCgZAFM&itg=1&i
mgurl=http://www.laprocure.com/cache/couvertures/978225172
0517.jpg&w=400&h=615&ei=jW2tUKjsHMLIrQeS4oD4Dw&zoom=
1&iact=hc&vpx=802&vpy=78&dur=4050&hovh=278&hovw=181&t
x=101&ty=103&sig=112456959942274745788&page=1&tbnh=136&t
bnw=107&start=0&ndsp=13&ved=1t:429,r:12,s:0,i:118
19. 1. Linda: contoh dari sevavat? Perbedaan dan persamaan antara
filsafat nyaya dan mimamsa dalam kategori alam?
• contohnya, kesimpulan yang di ambil dari sebab ke akibat. Ada
asap karena ada sesuatu yang terbakar
• Sebab itu yang menyebabkan adanya akibat, contoh sebab yaitu
• Sevavat, akibat yang telah dirasakan contohnya, ketika kita
melihat gelap, yang kita rasakan ayau disimpulkan akan turun
hujan. (yang telah dirasakan )
2. Enis: sevavat, contoh dari purvavat dan samanyata dasa?
• Purvavat, akibat dari penyebab yang belum dirasakan.
Contohnya, ketika kita melihat awan gelap berarti akan (baru
akan) turun hujan (belum dirasakan)
Samanyata darsta, contohnya, wujud bendanya tidak terlihat dari
tandanya seperti matahari, ia bergerak tapi tidak terlihat dari
apa yang disebabkan. Contoh lain, gravitasi bumi, tanda dari
bumi bulat itu tidak terlihat seperti saat kita menaiki pesawat
terbang
20. Jawaban lanjutan nomor 1
Perbedaan Konsep alam antara nyaya dan mimamsa yaitu:
menurut mimamsa alam itu ada dengan sendirinya dengan
melahirkan 9 subtansi dan 11 substansi , tidak mengakui 25
kategori tetapi mengakui yang 9 dan 11 substansi saja (tidak
mempercayai adanya Tuhan) tetapi dalam nyaya ada prosesnya,
bisa dilihat dalam bagan nyaya
Jawaban dila: bumi berasal dari air, air berasal dari api, api
berasal dari hawa, hawa berasal akasa, akasa berasal dari akal
begitu seterusnya sampai kepada pribadi, ruang dan waktu.
Penyebab utama dari semuanya adalah suara
3. Mansur: konsep alam, Apa yang melatarbelakangi alam tercipta
dengan sendirinya menurut mimamsa?
Jawaban Dila, alam terjadi dengan sendirinya karena memang
sudah ada di konsep mimamsa.
Konsep alam dalam mimamsa memang ada dengan sendirinya
dan dalam mimamsa tidak mempercayai adanya Tuhan (Atheis)