SlideShare a Scribd company logo
Permintaan, Penawaran dan
Keseimbangan Pasar
 Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan
penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier.
Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang
kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan
elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola.
Cara menganalisis keseimbangan pasar untuk
permintaan dan penawaran yang non linier sama
seperti halnya dalam kasus yang linier. Keseimbangan
pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada
perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
P
Q
Qs
E
Qd
Pe
Qe
0
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
 Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi
linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang
ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh
berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang
tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan
harga keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya
subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi
lebih rendah dan jumlah keseimbangan menjadi lebih
banyak.
Contoh Soal :
 Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh
persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi
penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah
harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar
?
Penyelesaian
Keseimbangan Pasar
Qd = Qs
19 – P2 = –8 + 2P2
P2 = 9
P = 3 ≡ Pe
Q = 19 – P2
= 19 – 32
Q = 10 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan
pajak spesifik sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan
penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi :
Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru :
Qd = Qs'
19 – P2 = –6 – 4P + 2P2
3P2 – 4P – 25 = 0
Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak
dipakai karena harga negative adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs'
diperoleh Q = 5,82.
Jadi, dengan adanya pajak : Pe
' = 3,63 dan Qe
' = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi
tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta
jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-
masing :
tk = Pe
' – Pe = 3,63 – 3 = 0,63
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
T = Qe
' x t = 5,82 x 1 = 5,82
Fungsi Biaya
 Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya
total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian
biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal
(marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk
atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total
terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun
biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan
untuk menghsilkan satu unit tambahan produk
Biaya tetap : FC = k
Biaya variable : VC = f(Q) = vQ
Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ
Biaya tetap rata-rata : Q
FC
AFC 
Biaya variable rata-rata : Q
VC
AVC 
Biaya rata-rata : AVC
AFC
Q
C
AC 


Biaya marjinal : Q
C
MC



 Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya
berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik.
Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya
secara grafik dapat dilihat sebagai berikut :
a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik
Andaikan C = aQ2
– bQ + c maka bQ
-
aQ
VC 2
 dan c
FC
Maka
Q
c
b
-
Q
a
Q
C
AC 


b
-
Q
a
Q
VC
AVC 

Q
c
Q
FC
AFC 

a. Biaya total merupakan fungsi kubik
Andaikan C = aQ3
– bQ2
+ cQ + d maka
cQ
+
bQ
-
aQ
VC 2
3
 dan d
FC
Maka
Q
d
c
bQ
-
aQ
Q
C
AC 2




c
Q
b
-
Q
a
Q
VC
AVC 2



Q
d
Q
FC
AFC 

Contoh Soal :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102.
Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini
minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum
tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya
variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan
biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi.
Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan
dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada
kedudukan :
unit
6
4
24
2a
b
-
Q 


Besarnya C minimum = 2Q2
– 24 Q + 102
= 2(6)2
– 24(6) + 102 = 30
Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim
parabola, yaitu :
30
8
-
240
-
4(2)
-
)
102
)(
2
(
4
24
4a
-
ac
4
b
Cmin
2
2






Selanjutnya, pada Q = 6
102
FC
72
-
24(6)
2(6)
Q
24
-
2Q
VC 2
2




5
6
30
Q
C
AC 


12
-
6
72
-
Q
VC
AVC 


17
6
102
Q
FC
AFC 


Jika Q = 7, C = 2(7)2
– 24(7) + 102 = 32
2
6
-
7
30
-
32
Q
C
MC 




Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit
diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
Fungsi Penerimaan
 Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non
linear pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola
terbuka ke bawah.
 Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga
merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga barang per
unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep
penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal.
 Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan
yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi
penerimaan total terhadap jumlah barang.
 Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah
penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap
tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau
terjual.
Penerimaan total R = Q x P = f (Q)
Penerimaan rata-rata AR = Q
R
Penerimaan marjinal MR = Q
R


Contoh Soal :
 Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang
produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q.
Bagaimana persamaan penerimaan totalnya? Berapa
besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak
200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah
penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit
menjadi 250 unit. Tentukan tingkat penjualan yang
menghasilkan penerimaan total maksimum, dan
besarnya penerimaan maksimum tersebut.
Penyelesaian :
P = 900 – 1,5 Q  R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2
Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2
= 120.000
P = 900 – 1,5 (200) = 600
Atau 600
200
120.000
Q
R
P 


Jika Q = 250 , R = 900 (250) – 1,5(250)2
= 131.250
225
200
-
250
120.000
-
131.250
Q
R
MR 




R = 900 Q – 1,5 Q2
R maksimum pada 300
3
-
900
-
2a
b
-
Q 


Besarnya R maksimum = 900 (300) – 1,5(300)2
= 135.000
Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok
 Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu
konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah
minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual
agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan
pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ;
perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi
tidak pula menderita kerugian.
C, R
Q
0
TPP
TPP
C= c(Q)
R = r (Q)
Q1
!
Q3 Q4
Q2
Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh
perpotongan antara kurva R dan kurva C.
 Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang
pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran
(biaya) total, R = C.
 Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan
keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari
pengeluaran total, R < C.
 Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan
untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran
total, R > C.
 Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang
memberikan penerimaan total maksimum.
 Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya
selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak
selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum.
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan
ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan
biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20.
Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual
barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
Penyelesaian :
π = R – C = -0,1Q2
+ 20Q – 0,25Q3
+ 3Q2
– 7Q – 20
π = – 0,25Q3
+ 2,9Q2
+ 13Q – 20
Q = 10  π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20
= –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan )
Q = 20  π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20
= –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
Contoh Soal :
Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan
oleh fungsi R = – 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang
dikeluarkannya C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000. Hitunglah :
a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total
maksimum ?
b. Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum ?
c. Manakah yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi
menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi yang
menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya total
minimum ?
Penyelesaian
R = – 0,1Q2
+ 300Q
C = 0,3Q2
– 720Q + 600.000
a. R maksimum terjadi pada unit
1500
0,2
-
300
-
2a
b
-
Q 


b. C minimum terjadi pada
unit
1200
0,6
720
2a
b
-
Q 


a. π pada R maksimum
Q = 1500  π = – 0,4Q2
+ 1020Q – 600.000
= – 0,4(1500)2
+ 1020(1500) – 600.000
= 30.000
π pada C minimum
Q = 1200  π = – 0,4Q2
+ 1020Q – 600.000
= – 0,4(1200)2
+ 1020(1200) – 600.000
= 30.000

More Related Content

Similar to nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt

Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
Matematika ekonomi
Matematika ekonomiMatematika ekonomi
Matematika ekonomi
Mirati hasanah
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
state university of surabaya
 
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bayu Bayu
 
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam BisnisBmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnisuniv
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliahTito Ruliarsa
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Penerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus DiferensialPenerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus Diferensial
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Novia Putri
 
Aminullah assagaf mp3 proyek penelitian
Aminullah assagaf mp3 proyek penelitianAminullah assagaf mp3 proyek penelitian
Aminullah assagaf mp3 proyek penelitian
Aminullah Assagaf
 
Latihansoal funsgsi penawaran
Latihansoal funsgsi penawaranLatihansoal funsgsi penawaran
Latihansoal funsgsi penawaran
ahmad nawawi
 
FUNGSI BIAYA.pptx
FUNGSI BIAYA.pptxFUNGSI BIAYA.pptx
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
nuelsitohang
 

Similar to nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt (20)

Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Mm ekonomi
Mm ekonomiMm ekonomi
Mm ekonomi
 
Mm ekonomi
Mm ekonomiMm ekonomi
Mm ekonomi
 
Matematika ekonomi
Matematika ekonomiMatematika ekonomi
Matematika ekonomi
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
Bab 4 b mengenal kurva ekonomi mikro menggunakan analisis grafis (1)
 
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam BisnisBmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
Bmaths w2 Aplikasi Fungsi Linier Dalam Bisnis
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomiAplikasi fungsi linier dalam ekonomi
Aplikasi fungsi linier dalam ekonomi
 
Penerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus DiferensialPenerapan Kalkulus Diferensial
Penerapan Kalkulus Diferensial
 
Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Manajerial bab i
Manajerial bab iManajerial bab i
Manajerial bab i
 
Aminullah assagaf mp3 proyek penelitian
Aminullah assagaf mp3 proyek penelitianAminullah assagaf mp3 proyek penelitian
Aminullah assagaf mp3 proyek penelitian
 
Latihansoal funsgsi penawaran
Latihansoal funsgsi penawaranLatihansoal funsgsi penawaran
Latihansoal funsgsi penawaran
 
FUNGSI BIAYA.pptx
FUNGSI BIAYA.pptxFUNGSI BIAYA.pptx
FUNGSI BIAYA.pptx
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (18)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt

  • 1.
  • 2. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar  Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola. Cara menganalisis keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran yang non linier sama seperti halnya dalam kasus yang linier. Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.
  • 3. P Q Qs E Qd Pe Qe 0 Keseimbangan Pasar : Qd = Qs Qd = jumlah permintaan Qs = jumlah penawaran E = titik keseimbangan Pe = harga keseimbangan Qe = jumlah keseimbangan
  • 4.  Analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar juga sama seperti pada kondisi linier. Pajak atau subsidi menyebabkan harga jual yang ditawarkan oleh produsen berubah, tercermin oleh berubahnya persamaan penawaran, sehingga harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasarpun berubah. Pajak menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih tinggi dan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebaliknya subsidi menyebabkan harga keseimbangan menjadi lebih rendah dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
  • 5. Contoh Soal :  Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi penawarannya adalah Qs = –8 + 2P2 . Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
  • 6. Penyelesaian Keseimbangan Pasar Qd = Qs 19 – P2 = –8 + 2P2 P2 = 9 P = 3 ≡ Pe Q = 19 – P2 = 19 – 32 Q = 10 ≡ Qe Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 )
  • 7. Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1 (rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi : Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2 Keseimbangan pasar yang baru : Qd = Qs' 19 – P2 = –6 – 4P + 2P2 3P2 – 4P – 25 = 0 Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30, P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional. Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs' diperoleh Q = 5,82. Jadi, dengan adanya pajak : Pe ' = 3,63 dan Qe ' = 5,82
  • 8. Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing- masing : tk = Pe ' – Pe = 3,63 – 3 = 0,63 tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37 T = Qe ' x t = 5,82 x 1 = 5,82
  • 9. Fungsi Biaya  Selain pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghsilkan satu unit tambahan produk
  • 10. Biaya tetap : FC = k Biaya variable : VC = f(Q) = vQ Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ Biaya tetap rata-rata : Q FC AFC  Biaya variable rata-rata : Q VC AVC  Biaya rata-rata : AVC AFC Q C AC    Biaya marjinal : Q C MC   
  • 11.  Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik. Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya secara grafik dapat dilihat sebagai berikut : a. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolik Andaikan C = aQ2 – bQ + c maka bQ - aQ VC 2  dan c FC Maka Q c b - Q a Q C AC    b - Q a Q VC AVC   Q c Q FC AFC  
  • 12. a. Biaya total merupakan fungsi kubik Andaikan C = aQ3 – bQ2 + cQ + d maka cQ + bQ - aQ VC 2 3  dan d FC Maka Q d c bQ - aQ Q C AC 2     c Q b - Q a Q VC AVC 2    Q d Q FC AFC  
  • 13. Contoh Soal : Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q2 – 24 Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variable, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya variable rata-rata pada tingkat produksi tadi. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
  • 14. Penyelesaian : Berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan : unit 6 4 24 2a b - Q    Besarnya C minimum = 2Q2 – 24 Q + 102 = 2(6)2 – 24(6) + 102 = 30 Atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola, yaitu : 30 8 - 240 - 4(2) - ) 102 )( 2 ( 4 24 4a - ac 4 b Cmin 2 2      
  • 15. Selanjutnya, pada Q = 6 102 FC 72 - 24(6) 2(6) Q 24 - 2Q VC 2 2     5 6 30 Q C AC    12 - 6 72 - Q VC AVC    17 6 102 Q FC AFC    Jika Q = 7, C = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32 2 6 - 7 30 - 32 Q C MC      Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
  • 16. Fungsi Penerimaan  Bentuk fungsi penerimaan total (total revenue, R) yang non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah.  Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang , juga merupakan hasilkali jumlah barang dengan harga barang per unit. Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal.  Penerimaan rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasilbagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
  • 17.  Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual. Penerimaan total R = Q x P = f (Q) Penerimaan rata-rata AR = Q R Penerimaan marjinal MR = Q R  
  • 18. Contoh Soal :  Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5 Q. Bagaimana persamaan penerimaan totalnya? Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200 unit, dan berapa harga jual perunit? Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. Tentukan tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum, dan besarnya penerimaan maksimum tersebut.
  • 19. Penyelesaian : P = 900 – 1,5 Q  R = Q x P = 900 Q – 1,5 Q2 Jika Q = 200 , R = 900 (200) – 1,5(200)2 = 120.000 P = 900 – 1,5 (200) = 600 Atau 600 200 120.000 Q R P    Jika Q = 250 , R = 900 (250) – 1,5(250)2 = 131.250 225 200 - 250 120.000 - 131.250 Q R MR      R = 900 Q – 1,5 Q2 R maksimum pada 300 3 - 900 - 2a b - Q    Besarnya R maksimum = 900 (300) – 1,5(300)2 = 135.000
  • 20. Keuntungan, Kerugian dan Pulang Pokok  Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian.
  • 21. C, R Q 0 TPP TPP C= c(Q) R = r (Q) Q1 ! Q3 Q4 Q2 Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.
  • 22.  Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan pulang pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran (biaya) total, R = C.  Area disebelah kiri Q1 dan sebelah kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari pengeluaran total, R < C.  Sedangkan area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pengeluaran total, R > C.  Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang memberikan penerimaan total maksimum.  Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih positif antara R dan C. Keuntungan maksimum tidak selalu terjadi saat R maksimum atau C minimum.
  • 23. Contoh Soal : Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,1Q2 + 20Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20. Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit ?
  • 24. Penyelesaian : π = R – C = -0,1Q2 + 20Q – 0,25Q3 + 3Q2 – 7Q – 20 π = – 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20 Q = 10  π = – 0,25(1000) + 2,9(100) + 13(10) – 20 = –250 + 290 +130 – 20 = 150 (keuntungan ) Q = 20  π = – 0,25(8000) + 2,9(400) + 13(20) – 20 = –2000 + 1160 +260 – 20 = – 600 (kerugian )
  • 25. Contoh Soal : Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R = – 0,1Q2 + 300Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkannya C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000. Hitunglah : a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum ? b. Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum ? c. Manakah yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi menguntungkan berproduksi pada tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum atau biaya total minimum ?
  • 26. Penyelesaian R = – 0,1Q2 + 300Q C = 0,3Q2 – 720Q + 600.000 a. R maksimum terjadi pada unit 1500 0,2 - 300 - 2a b - Q    b. C minimum terjadi pada unit 1200 0,6 720 2a b - Q   
  • 27. a. π pada R maksimum Q = 1500  π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000 = – 0,4(1500)2 + 1020(1500) – 600.000 = 30.000 π pada C minimum Q = 1200  π = – 0,4Q2 + 1020Q – 600.000 = – 0,4(1200)2 + 1020(1200) – 600.000 = 30.000