Data Umum Notre-Dame du Raincy, juga dikenal sebagai Notre-Dame-de-la-Consolation adalah gereja modern yang dibangun di 1922-1923 oleh arsitek Perancis Auguste Perret dan Gustave, di wilayah kota Raincy, di departemen Seine-Saint-Denis, dekat Paris. Hal ini dianggap sebagai landmark arsitektur modern, dan berutang ketenaran untuk fakta bahwa ini adalah gereja pertama yang dibangun di beton bertulang di Prancis. Dengan demikian, itu diklasifikasikan sebagai monumen bersejarah dengan Keputusan 29 Juni 19661. Hal ini kadang-kadang dijuluki "Kudus Kapel beton bertulang." Gereja inspirasi Gothic mengadopsi program basilika cukup menara lonceng tradisional, tapi keberanian struktural jaring tipis dari nave dan gang-gang, penggunaan sistematis beton ekspos yang sebelumnya tidak diketahui dalam jenis arsitektur dan proses konstruktif dipilih berdasarkan pada standarisasi luas produksi komponen modular dan perakitan mereka, membuat sebuah bangunan yang sangat inovatif.. Hal ini dianggap sebagai monumen modernisme dalam arsitektur, menggunakan beton bertulang dengan cara yang mengungkapkan kemungkinan dari bahan baru. Desain dan konstruksi Pada awal abad ke-20, Le Raincy adalah sebuah gereja paroki kecil untuk pinggiran kota yang penduduknya sedang berkembang pesat. Pada tahun 1918, kepala biara Le Raincy, Felix Negre, diusulkan untuk membangun sebuah gereja untuk memperingati kemenangan Perancis di Pertempuran Marne tahun 1914. Melalui koneksi antara umat, Negre datang ke dalam kontak dengan Perrets. Desain yang digunakan beton untuk ekonomi. Daripada mencoba untuk mensimulasikan batu, bahan baru digunakan pada istilah sendiri, dengan unsur-unsur standar, dukungan ramping, dan membran tipis ditembus oleh jendela.

1. Data Umum
Notre-Dame du Raincy, juga dikenal sebagai Notre-Dame-de-la-Consolation adalah gereja
modern yang dibangun di 1922-1923 oleh arsitek Perancis Auguste Perret dan Gustave, di
wilayah kota Raincy, di departemen Seine-Saint-Denis, dekat Paris. Hal ini dianggap sebagai
landmark arsitektur modern, dan berutang ketenaran untuk fakta bahwa ini adalah gereja
pertama yang dibangun di beton bertulang di Prancis. Dengan demikian, itu diklasifikasikan
sebagai monumen bersejarah dengan Keputusan 29 Juni 19661. Hal ini kadang-kadang
dijuluki "Kudus Kapel beton bertulang."
Gereja inspirasi Gothic mengadopsi program basilika cukup menara lonceng tradisional, tapi
keberanian struktural jaring tipis dari nave dan gang-gang, penggunaan sistematis beton
ekspos yang sebelumnya tidak diketahui dalam jenis arsitektur dan proses konstruktif dipilih
berdasarkan pada standarisasi luas produksi komponen modular dan perakitan mereka,
membuat sebuah bangunan yang sangat inovatif.. Hal ini dianggap sebagai monumen
modernisme dalam arsitektur, menggunakan beton bertulang dengan cara yang
mengungkapkan kemungkinan dari bahan baru.
Desain dan konstruksi
Pada awal abad ke-20, Le Raincy adalah sebuah gereja paroki kecil untuk pinggiran kota
yang penduduknya sedang berkembang pesat. Pada tahun 1918, kepala biara Le Raincy,
Felix Negre, diusulkan untuk membangun sebuah gereja untuk memperingati kemenangan
Perancis di Pertempuran Marne tahun 1914. Melalui koneksi antara umat, Negre datang ke
dalam kontak dengan Perrets. Desain yang digunakan beton untuk ekonomi. Daripada
mencoba untuk mensimulasikan batu, bahan baru digunakan pada istilah sendiri, dengan
unsur-unsur standar, dukungan ramping, dan membran tipis ditembus oleh jendela.
Gereja selesai mendapat perhatian yang menguntungkan luas, mempengaruhi pemikiran
arsitektur pada saat pembangunan kembali dan pemulihan ekonomi.
Kaca
Kaca patri megah dibuat oleh Marguerite Huré menggunakan pelapis berwarna pada kaca
bening bagi perekonomian. Warna-warna yang didominasi oleh musik blues dekat entri dan
kemajuan untuk nada hangat di tempat kudus.
Restoration
Pada saat pembangunan gereja, beton Apakah masih bahan percobaan. Kerusakan Apakah
Tercatat pada 1960-an, dan studi Menunjukkan que la beton asli yang terkandung kelebihan
kapur dan air. Cakupan dari baja Memperkuat Apakah aussi kekurangan. Pekerjaan restorasi
TELAH melanjutkan, dengan perhatian khusus bagi menara, menggunakan bahan yang lebih
modern dan teknik.

2. Tampilan Fasad
Menara lonceng (sampai empat puluh tiga meter, itu terinspirasi oleh abad pertengahan
menara-lentera) berada di atas teras lebar nave. Façade Barat, ironisnya digambarkan
sebagai "topeng keras" oleh Le Corbusier, bertanggung jawab dan sulit dibaca, melanggar
dengan ekonomi yang konstruktif Perret. arsitek ingin menyembunyikan kesulitan hubungan
antara basilika dan menara perkasa dengan dua volume memproyeksikan mencapai
ketinggian kapal dan dua gazebo. Volume ini membentuk belakang fasad mengisi rongga
yang Perret oleh organ pusat dan 'dari kedua belah pihak, dua kapel ditutupi dengan gazebo
segi delapan: a pembaptisan kapel baptisan dengan beton dan sebuah kapel orang mati.
Pada yang terakhir, gazebo segi delapan yang terukir di lantai yang wajahnya membuka
Croix de Guerre dengan dua pedang bersilang dan dikenakan Latin eorum darah prasasti
sunt osculatae pax dan justicia ( "dalam darah mereka, keadilan dan perdamaian telah
mencium ") untuk mengenang para prajurit jatuh pada pertempuran Marne14.
Peter Collins, "hasilnya tentu memberikan bangunan revolusioner yang paling dibangun di
ketiga pertama abad kedua puluh." 15