3. CLUSTER HAK ANAK
• Hak hidup
• Hak tumbuh kembang
• Hak perlindungan
• Hak partisipasi
PRINSIP PELAKSANAAN
Sejalan prinsip pemenuhan hak anak:
• Non-diskriminasi
• Pemenuhan hak hidup dan
tumbuh kembang
• Menghargai pendapat anak
• Kepentingan terbaik bagi anak
NGABASO adalah
program pemenuhan Hak Anak
4. Esensi NGABASO = pemenuhan hak anak
seperti apa bentuknya dalam NGABASO pra-pandemi?
Hak Anak Pemenuhan melalui NGABASO
Hak atas pendidikan Memudahkan akses bagi anak untuk pergi/pulang sekolah
Hak perlindungan Melindungi anak di ruang publik (khususnya perjalanan
dari/ke sekolah)
Hak rekreasi Jalan kaki bersama teman adalah hal yang dirasa
menyenangkan oleh anak
Hak kesehatan Jalan kaki rutin mendukung kesehatan anak, sehingga
dapat tumbuh-kembang lebih baik
Hak partisipasi Menjadi bagian masyarakat, bersosialisasi, mengakses
ruang publik dengan aman
5. Relevansi NGABASO saat pandemi
ada hak anak yang tak terpenuhi selama pandemi
Hak Anak Temuan selama pandemi
Hak atas
pendidikan
- Sebagian anak kesulitan mengakses pendidikan online
- Sebagian anak kesulitan belajar sendiri tanpa didampingi guru
Hak perlindungan - Karena kurangnya kesadaran orang tua/masyarakat, sebagian
anak tetap keluar rumah tanpa protokol kesehatan yang layak
- Apakah alat kesehatan yang tersedia (masker, face shield,
desinfektan, hand sanitizer dll) sudah layak dan ramah anak?
Hak rekreasi - Aktivitas rekreatif bagi anak sangat terbatas, taman ditutup, di
sekitar rumah tidak ada ruang bermain yang aman/layak
- Sumber rekreasi anak utama hanya online/digital >> dapat
menimbulkan masalah baru yaitu kecanduan gawai
Hak kesehatan Akses anak terhadap aktivitas fisik terbatas >> dapat
menimbulkan masalah kesehatan baik fisik maupun mental
Hak partisipasi Anak kehilangan akses terhadap ruang publik yang aman
7. Urgensi:
Kondisi Mental Anak Selama Pandemi
Sumber:
https://tirto.id/stres-burnout-jenuh-problem-siswa-belajar-daring-selama-covid-19-f3ZZ
https://www.antaranews.com/berita/1791245/pakar-kekerasan-terhadap-anak-meningkat-selama-pandemi-covid-19
https://emergingminds.com.au/resources/podcast/childrens-mental-health-during-covid-19/
Jenuh/tertekan
karena
Pembelajaran
Jarak Jauh
Perubahan
rutinitas
menyebabkan
kebingungan/
sulit adaptasi
Kekhawatiran
akibat paparan
berita/
lingkungan
sekitar terkait
COVID-19
Paparan tidak
langsung:
stress yang
dialami
keluarga dan
orang terdekat
Kehilangan
(kerabat yang
meninggal, tak
bisa bertemu
teman dan
saudara)
Meningkatnya kasus kekerasan domestik: menyebabkan trauma pada anak yang terpapar
8.
9. Apa yang dibutuhkan anak selama COVID-19?
Seseorang yang menjaga dan mendengarkan: memastikan kondisi mereka aman,
menjawab kebingungan mereka, dan menenangkan mereka saat khawatir.
11. Bermain:
menjaga kesehatan mental di masa pandemi
Sumber:
https://www.childandfamilyblog.com/child-development/childrens-play-during-pandemic/
https://aeon.co/essays/children-today-are-suffering-a-severe-deficit-of-play
https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/children/index.htm
ANAK DAN
BERMAIN
Berbagai tantangan
dan ketidakpastian
selama pandemi
Bermain = cara anak
mengolah dan memaknai
situasi yang baru/asing
Pembelajaran
Jarak Jauh
sangat terbatas
Lebih banyak
waktu di rumah
bersama keluarga
Berkurangnya
kesempatan
untuk bermain
Bermain = cara anak
untuk belajar dan
mengembangkan
berbagai keterampilan
Melepas stres &
jenuh, baik anak
maupun ortu
Meningkatnya
anxiety, depresi,
agresi pada anak
Bermain bersama
dapat mempererat
hubungan keluarga
Kebutuhan
aktivitas fisik
3-5 tahun: aktif
sepanjang hari
6-17 tahun:
minimal 1 jam/hari
12. Bermain yang seperti apa?
• Jadikan bagian dari rutinitas anak
• Ciptakan ruang bermain yang
aman
• ‘Child-lead play’ (anak boleh
menentukan ingin bermain apa)
• Orang dewasa berperan sebagai
pendamping dan ikut bermain
• Gunakan cerita dan permainan
untuk membantu anak paham
(pelajaran sekolah, situasi
pandemi, dll)
• Patuh protokol kesehatan dan
keselamatan
Sumber:
https://www.childandfamilyblog.com/child-development/childrens-play-during-pandemic/
https://emergingminds.com.au/resources/using-play-to-support-children-during-covid-19/
13. Tipe-tipe Bermain
Anak memulai
dan mengarahkan
permainan mereka
sendiri. Pendamping
mengawasi
dan memfasilitasi
Berlari, melompat,
berpura-pura,
menggambar,
bermain balok,
membaca
Anak bertanya dan
mencoba-coba ide.
Pendamping
memberikan sumber
belajar dan
memancing anak
agar mencari tahu
lebih jauh
Membuat alat musik
dari karet gelang,
menyelidiki cara
ulat berjalan,
membuat mesin
sederhana
Pendamping
merancang
permainan bersama
anak, dan bisa
ikut terlibat dalam
permainan
Bermain pasar-pasaran
atau restoran
dengan uang mainan
Pendamping
merancang
pengalaman bermain
yang dieksplorasi
oleh anak sehingga
memenuhi tujuan
belajar tertentu
Berlatih dan me-
nampilkan pertunjukan
drama, pencarian
harta karun,
membuat dan
menghias kue
berdasarkan resep
Anak mengikuti
aturan dari suatu
permainan yang
dirancang oleh
pendamping, untuk
mengembangkan
kemampuan tertentu
Menjodohkan
gambar, permainan
angka dan huruf,
permainan papan,
permainan kartu,
“Simon Says” atau
“Ane BIlang”
DIARAHKAN
ANAK
DIBIMBING OLEH
PENDAMPING
DIARAHKAN
PENDAMPING
Sumber:
https://earlyyearsstudy.ca/report_chapters/chapter-2-highlights/
15. Potensi RBRA
• Sudah ada acuan dari
KemenPPPA
• Dengan modifikasi, dapat
diwujudkan dalam skala
lokal (RT/RW)
• Dapat memanfaatkan
ruang-ruang yang ada
(halaman kantor RW,
lapangan, taman, ruang
terbuka di lingkungan
tempat tinggal)
• NGABASO = aktivasi RBRA
Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/28/21380401/kementerian-pppa-akan-buat-standardisasi-ruang-bermain-ramah-anak
http://indonesiabaik.id/media/konten/1091
16. Rumah Pelangi - ruang ramah anak yang responsif pandemi
Partisipasi aktif anak
Ruang terbuka di perkampungan Infrastruktur sederhana
Beraktivitas dengan protokol
17. Langkah-langkah Pelaksanaan
NGABASO (seri pandemi)
siapkan
ruang
lakukan
pembiasaan
buat
aturan
pantau dan
evaluasi
- petakan potensi
ruang yang aman
- petakan risiko
- hitung kapasitas
ruang
- rancang tata
letak ruang
- tanya anak & ortu
- jumlah maksimal
anak dalam ruang
- kegiatan yang aman
dan tidak aman
- protokol kesehatan
dan keselamatan
- kelompok dan
jadwal bermain
- cara salam-sapa
sesuai protokol
- pakai masker
- cuci tangan
- game jaga jarak
- cek rutin kondisi
mental-fisik anak
- pelibatan ortu
- apakah protokol
diterapkan dgn baik?
- adakah aturan
yang perlu diubah?
- apa situasi mental/
fisik anak yg perlu
direspon?
- penyesuaian
Sumber:
Vialet, J. 2020. School Reopening Workbook. Creative Commons Attributions 4.0
18. Beberapa panduan praktis untuk:
Siapkan Ruang
berventilasi
baik
indoor /
outdoor /
online
kapasitas ruang
dalam pandemi:
1/3 kapasitas
normal
relatif luas,
datar / landai,
tidak ada
sudut tajam atau
benda berbahaya
fasilitas
mencuci
tangan
jika anak kesulitan
akses PJJ:
fasilitas untuk
online
persyaratan
ruang
poster,
papan tanda
dll untuk
pengingat
kelengkapan
strategi
keluar/masuk
ruang agar tetap
bisa jaga jarak
fasilitas
untuk
bermain
libatkan
anak
merancang ruang
19. Beberapa panduan praktis untuk:
Buat Aturan
cara
bergiliran
memakai
fasilitas
jadwal
pemakaian
ruang per
kelompok
pengingat visual
(poster, papan
tanda, penanda
jarak di lantai dll)
“sistem polong”
anak dibagi dlm
kelompok kecil
yang tetap
wajib
3M
bagaimana
merancang
program
kegiatan yang
taat protokol
aturan
dasar
kapasitas
untuk
mendampingi
anak
kesiapan
pendamping
berbagi
peran pengawasan
pada anak dan
orang tua
sadar
kondisi
diri &
anak
sosialisasi
aturan
penegakan aturan
penderita
demam/
gejala sakit
dilarang masuk
ruang
pem-
biasaan
20. Tools: cek kondisi mental
S
e
n
a
n
g
I
n
g
i
n
m
a
i
n
B
e
r
a
n
i
K
u
a
t
Hari ini saya merasa... (pilih 3)
S
e
m
a
n
g
a
t
Bodor/kocak
Pecicilan
Goyah
• Setelah mengalami pandemi,
kemungkinan besar anak membawa
trauma
• Akan berpengaruh pada perilaku anak
• Penting memeriksa kondisi mental
baik anak maupun pendamping
• Perhatikan gejala stres pada anak:
- clinginess (’menempel’ terus)
- temper tantrum (mengamuk)
- gangguan tidur
- rentang perhatian pendek
- regresi (munculnya perilaku dari fase
usia sebelumnya, misal mengompol,
mengisap jempol, bicara cadel)
• Hargai tiap emosi & tidak menghakimi
Marah
Kesal
Rewel
G
e
r
e
g
e
t
a
n
I
n
g
i
n
s
e
n
d
i
r
i
B
o
s
a
n
N
ga
n
tu
k
S
e
d
i
h
P
e
r
l
u
i
s
t
i
r
a
h
a
t
Takut
Gugup
Malu
Ingin ke WC
Lapar
Jijik
P
e
r
l
u
p
e
r
h
a
t
i
a
n
Sumber: Vialet, J. 2020. School Reopening Workbook. Creative Commons Attributions 4.0