1. 1
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Judul Makalah : MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:
WULANDARI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
KENDARI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2017
DAFTAR ISI
2. 2
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web ...............................................
B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web...........................
C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis
Web....................................................................................................
D. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web....................................
E. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Web......................................
F. Model Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Web....................................................................................................
G. Metode Pembelajaran Melalui Internet.............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3. 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi (TI)
beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan
kecepatan yang cukup tinggi, sehingga
perkembangan ini telah mengubah paradigma
masyarakat dalam mencari dan mendapatkan
informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi
surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga
sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui
jaringan internet.
Salah satu bidang yang mendapatkan
dampak cukup berarti dari perkembangan (TI) ini
adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya
pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan
informasi dari pendidik kepada peserta didik yang
berisi informasi-informasi pendidikan yang
memiliki unsur-unsur:
1. Pendidik sebagai salah satu sumber informasi
2. Media sebagai sarana penyajian ide
3. Gagasan dan materi pendidikan serta
4. 4
4. Peserta didik itu sendiri.
Perkembangan TI dan penerapannya dalam
pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat
ini. Integrasi teknologi informasi kedalam
pendidikan salah satunya dalam bentuk
Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat
berbagai keunggulan penerapan PBW disamping
beberapa catatan kelemahannya bila dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional.
Terkait dengan masalah tersebut, sudah
seharusnya guru zaman sekarang ini mulai
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan
pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang.
Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa
mengoperasikan perangkat komputer tersebut,
sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap
Teknologi) maupun siswa gaptek.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pembelajaran
berbasis web?
5. 5
2. Apa fungsi internet dalam proses
pembelajaran?
3. Apa kelebihan dan kekurangan internet
dalam proses pembelajaran?
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis Web adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media
situs (website) yang bias diakses melalui jaringan
internet. Pembelajaran berbasis Web atau yang
dikenal juga dengan Web Based Learning,
merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran
elektronik (E-learning). Atau dapat juga dikatakan
sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan
jaringan internet untuk berkomunikasi dan
menyampaikan informasi pembelajaran.
Internet merupakan jaringan yang terdiri atas
ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di
dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan
melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan
jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet
memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan
dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan
pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail,
7. 7
Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing
List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau
World Wide Web (WWW) (Oos M. Anwas: 2003).
Khan dalam Herman Dwi Surjono (1999)
mendefinisikan pengajaran berbasis web (WBI)
sebagai program pengajaran berbasis hypermedia
yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World
Wide Web (Web) untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif. Sedangkan menurut Clark
WBI adalah pengajaran individual yang dikirim
melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan
ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu
kemajuan WBI akan terkait dengan kemajuan
teknologi web (perangkat keras dan perangkat
lunak) maupun pertumbuhan jumlah situs-situs web
di dunia yang sangat cepat.
Konvensi internasional, menyatakan bahwa e-
learning merujuk pada penggunaan berbagai proses
dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran,
termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan
lain-lain. Sedangkan pembelajaran berbasis web
diartikan sebagai pembelajaran melalui internet,
8. 8
intranet, dan halaman web saja. Namun demikian
istilah e-learning dan online learning sering
disamakan dengan pembelajaran berbasis web
(Davidson & Rasmusen, 2006: 10).
Walter Dick, dkk (2005: 1) dalam pengantar
desain pembelajaran menyatakan bahwa:
”In a contemporary e-learning or distance learning
course, students are brought together with an
instructor (perhaps) and textbook or online content,
and are guided through class activities such as
online exercises, question/answer/discussion
boards, projects, and interaction with classmates”.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran berbasis web pengajar menyajikan
materi secara online, memandu siswa melalui
aktivitas kelas dalam bentuk latihan, ruang
diskusi/tanya jawab, tugas, dan berinteraksi dengan
teman sekelas secara online.
Menurut Herman Dwi Surjono & Maltby
(2003), ada dua keuntungan dari pembelajaran
berbasis web, yaitu kebebasan platform dan ruang
kelas. Dengan demikian pembelajaran berbasis web
9. 9
memiliki fleksibilitas tinggi untuk mengubah
setting, struktur, maupun konten sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pengguna.
Menurut Mc.Manus dalam Herman Dwi
Surjono (1999) ternyata jaringan internet bukanlah
semata-mata suatu media, tetapi lebih dari itu juga
merupakan pemberi materi dan sekaligus materinya.
Seorang dosen yang mengajarkan suatu topik
tertentu melalui web akan dengan mudah
menghubungkannya dengan situs-situs web yang
berkaitan dengan topik tersebut. Kemampuan ini
meliputi:
1. Penyampaian materi dalam berbagai
bentuk data serta dapat dihubungkan ke
berbagai sumber informasi lainnya
(hypermedia).
2. Pendaftaran mahasiswa secara on-line
sehingga bisa dilakukan setiap saat.
3. Identifikasi akses berikutnya bagi
mahasiswa yang sudah terdaftar.
4. Penelusuran kemajuan belajar.
5. Evaluasi.
10. 10
6. Fleksibilitas kontrol terhadap alur
pembelajaran dan lain-lain.
Dengan fasilitas yang dimilikinya, internet
menurut Onno W. Purbo paling tidak ada tiga hal
dampak positif penggunaan internet dalam
pendidikan yaitu:
1. Peserta didik dapat dengan mudah
mengambil mata kuliah dimanapun di
seluruh dunia tanpa batas institusi atau
batas negara.
2. Peserta didik dapat dengan mudah berguru
pada para ahli di bidang yang diminatinya.
3. Kuliah/belajar dapat dengan mudah
diambil di berbagai penjuru dunia tanpa
bergantung pada universitas/sekolah
tempat si mahasiswa belajar. Di samping
itu kini hadir perpustakan internet yang
lebih dinamis dan bisa digunakan di
seluruh jagat raya” (Oos M. Anwas:
2003).
Pendapat di atas menunjukkan bahwa manfaat
internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses
11. 11
kepada sumber informasi, akses kepada
narasumber, dan sebagai media kerjasama. Akses
kepada sumber informasi yaitu sebagai
perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-
hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah.
Akses kepada nara sumber bisa dilakukan
komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik.
Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa
menjadi media untuk melakukan penelitian bersama
atau membuat semacam makalah bersama.
Jaya Kumar C. Koran, mendefinisikan e-
learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau
bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning
sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong
mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar
asynchronous melalui perangkat elektronik
komputer yang memperoleh bahan belajar yang
12. 12
sesuai dengan kebutuhannya (Oos M. Anwas:
2003).
Rosenberg menekankan bahwa e-learning
merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Secara lebih rinci Rosenberg mengkatagorikan tiga
kriteria dasar yang ada dalam e-learning, yaitu: e-
learning bersifat jaringan, e-learning dikirimkan
kepada pengguna melalui komputer dengan
menggunakan standar teknologi internet, e-learning
terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling
luas (Oos M. Anwas: 2003).
Terry Kidd (2005) dalam tulisannya
menyatakan:
“Online and web based courses have become
popular with both students and educational
institutions as the new mediums to deliver
educational programs. For universities, they are an
excellent way to reach students in diverse and
distant locations. Some may also be used to
13. 13
supplement school enrollments since students can
take the courses anywhere”.
Pendapat di atas lebih memantapkan
implementasi web based learning di perguruan
tinggi karena dianggap memiliki beberapa
keunggulan dalam hal biaya perjalanan,
kenyamanan, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Duchastel dalam Herman Dwi Surjono (1999)
mengajukan model pengajaran di perguruan tinggi
dengan memanfaatkan jaringan web di internet.
Model ini meliputi fungsi-fungsi yang sengaja
dikontraskan dengan model pengajaran
konvensional. Fungsi-fungsi tersebut akan
membentuk suatu model yang bisa dipakai sebagai
pedoman bagi para dosen atau perencana
instruksional dalam proses perubahan dari
pengajaran konvensional ke bentuk pengajaran yang
sesuai melalui web ataupun mengembangkan suatu
program pengajaran berbasis web yang baru.
Oleh karena dalam web tersedia sumber
informasi dan sumber daya pembelajaran yang
melimpah, maka kegiatan belajar tidak difokuskan
14. 14
pada satu atau beberapa sumber informasi tertentu
saja, tetapi bereksplorasi ke berbagai situs-situs
yang berkaitan. Dalam pengajaran konvensional
seorang dosen mewajibkan mahasiswa untuk
mempelajari (menghafal) buku atau diktat tertentu
untuk kemudian dievaluasi penguasaannya pada
akhir semester. Dalam model pengajaran berbasis
web seorang dosen lebih tepat memberi pengarahan
kepada mahasiswa agar mencapai suatu tujuan akhir
yang diharapkan dan membiarkan mahasiswa
mengorganisir proses pembelajarannya sendiri.
Dalam hal ini mirip seperti metode proyek, akan
tetapi aplikasinya tidak pada kerja proyek,
melainkan pada pengembangan pengetahuandalam
bidang ilmu tertentu.
Model pengajaran berbasis web juga
menekankan penilaian pada level tugas. Evaluasi
tidak sekedar untuk mengetahui tingkat pemahaman
suatu materi, tetapi dikembangkan untuk menilai
pencapaian penyelesaian tugas. Mahasiswa tidak
dievaluasi sampai sejauh mana pengetahuan yang
dimilikinya tetapi bagaimana ia memanfaatkan
15. 15
pengetahuannya untuk menyelesaikan suatu
permasalahan (Herman Dwi Surjono: 1999).
Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai
dasar dari e-learning adalah pemanfaatan teknologi
internet. Jadi e-learning merupakan bentuk
pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam
format digital melalui teknologi internet. Oleh
karena itu e-learning dapat digunakan dalam sistem
pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan
konvensional. Dalam pendidikan konvensional
fungsi e-learning bukan untuk mengganti,
melainkan memperkuat model pembelajaran
konvensional.
B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis
Web
Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam
salah satu tulisannya yang berjudul “using the web
for learning” yang dimuat dalam situs
www.elearningguru.com mengemukakan bahwa
pembelajaran berbasis Web sering kali memiliki
manfaat yang banyak bagi peserta didiknya. Bila
dirancang dengan baik dan tepat, maka
16. 16
pembelajaran berbasis web bias menjadi
pembelajaran yang menyenangkan, memiliki unsure
interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta
didik mengingat lebih banyak materi pelajaran,
serta mengurangi biaya-biaya operasional yang
biasanya dikeluarkan oleh peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran (contohnya uang
jajan/biaya transportasi sekolah).
Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual,
pembelajaran berbasis web dianggap telah
memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan
pengaksesan materi pembelajaran. Penghantaran
materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada
medium fisik seperti buku pelajaran cetak atau CD-
ROM. Materi pembelajaran kini berbentuk data
yang bias di decode (diuraikan) melalui perangkat
elektronik seperti computer, smartphone, telepon
seluler atau piranti elektronik lainnya.
Disamping beberapa keunggulan tersebut,
pembelajaran berbasis web juga memiliki
kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung
antara siswa dan guru yang disebabkan oleh banyak
17. 17
factor teknis. Menyikapi hal tersebut, kruse
berpandangan, dengan semakin majunya teknologi
internet dan jaringan, dengan semakin lebarnya
bandwidth dan semakin cepatnya koneksi internet
beberapa tahun belakangan ini, maka kelemahan
terbesar dari pembelajaran berbasis web ini bias
diminimalisasi dalam beberapa tahun kedepan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran
Berbasis Web
Sebagaimana media pembelajaran pada
umumnya, pembelajaran berbasis web pun memiliki
berbagai kelebihan dan kekurangan.
1. Kelebihan
Memungkinkan setiap orang dimana
pun, kapan pun untuk memepelajari
apa pun.
Pembelajar dapat belajar sesuai
dengan karakteristik dan langkah
dirinya sendiri karena pembelajaran
berbasis web membuat pembelajaran
menjadi bersifat individual.
18. 18
Kemampuan untuk membuat tautan
(link), sehingga pembelajar dapat
mengakses informasi dari berbagai
sumber, baik didalam maupun diluar
lingkungan belajar.
Sangat potenisal sebagai sumber
belajar bagi pembelajar yang tidak
memiliki cukup waktu untuk belajar.
Dapat mendorong pembelajar untuk
lebih aktif dan mandiri didalam
belajar.
Menyediakan sumber belajar
tambahan yang dapat digunakan
untuk memperkaya materi
pembelajaran.
Menyediakan mesin pencari yang
dapat digunakan untuk mencari
informasi yang mereka butuhkan.
Isi dan materi pelajaran dapat di-
update dengan mudah.
2. Kekurangan
19. 19
Keberhasilan pembelajaran berbasis
web bergantung pada kemandirian dan
motivasi pembelajar.
Akses untuk mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan web seringkali
menjadi masalah bagi pembelajar.
Pembelajar dapat cepat merasa bosan
dan jenuh jika mereka tidak dapat
mengakses informasi, dikarenakan tidak
terdapatnya peralatan yang memadai
dan bandwith yang cukup.
Dibutuhkannya panduan bagi
pembelajar untuk mencari informasi
yang eleven, karena informasi yang
terdapat didalam web sangat beragam.
Dengan menggunakan pembelajaran
berbasis web, pembelajar terkadang
merasa terisolasi, terutama jika terdapat
keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Web
1. Interaksi
20. 20
Interaksi berarti kapasitas komunikasi
dengan orang lain yamg teryarik pda topic yang
sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web
yang sama. Dalam lingkungan belajar, interaksi
berarti kapasitas berbicara baik antarpeserta,
maupun antara peserta dengan instruktur. Interaksi
membedakan antara pembelajaran berbasis web
dengan pembelajaran berbasis computer, hal ini
berrati bahwa mereka yang terlibat dalam
pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi
dengan mesin, melainkan dengan orang lain yang
kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan
waktu yang sama.
2. Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud disini adalah
bagaimana siswa mudah menggunakan web.
Terdapat dua elemen penting dalam prinsip
ketergunaan ini, yaitu konsistensi dan
kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana
pengembang pembelajaran berbasis web ini
menciptakan lingkungan belajar yang konsisten dan
sederhana, sehingga siswa tidak mengalami
21. 21
kesulitan baik daam proses pembelajaran maupun
navigasi konten (materi dan aktififtas belajar lain).
3. Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan
kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya
dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan
pemahaman pembelajar dan menghindari bias.
Meningkatkan konten yang relevan dalam konteks
yang tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk
seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-
learning yang berhasil melakukan kombinasi ini.
Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain konten
serta kedinamisan pencarian dan penempatan
konten (materi).
E. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Web
Jolliffe dkk, sebagaimana dikutip oleh
Sunaryo (2007) menyatakan bahwa dari sekian
banyak metode dan teknologi yang dipakai dalam
pembelajaran berbasis internet, pada umunya
memiliki karakteristik: (a) materi pembelajaran
22. 22
terdiri atas teks, grafik, dan unsur multimedia
seperti video, audio, dan animasi; (b) adanya
aplikasi komunikasi yang realtime dan tidak
realtime seperti ruang chat, forum diskusi, dan
konferensi video; (c) menggunakan web browser;
(d) penyimpanan, pemeliharaan, dan
pengadministrasian materi dilakukan dalam
webserver, dan (e) menggunakan internet protokol
untuk memfasilitasi komunikasi antara perserta
didik dengan materi pembelajaran.
Selain pendapat Jolliffe di atas, pendapat
tentang karakteristik pembelajaran berbasis internet
dikemukakan pula oleh Sukartawi. Menurut
Sukartawi (2003), karakteristik pembelajaran
berbasis internet adalah: (a) memanfaatkan jasa
teknologi elektronik, dimana guru dan siswa relatif
mudah berkomunikasi tanpa ada batasan yang
bersifat protokoler; (b) memanfaatkan keunggulan
komputer; (c) menggunakan bahan ajar bersifat
mandiri yang disimpan di komputer sehingga dapat
diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana
saja; (d) jadwal pembelajaran, kurikulum, dan
23. 23
kemajuan belajar dapat diakses melalui komputer.
Kacha Chansilp & Ron Oliver (2004) menegaskan
bahwa web based instruction memiliki keunggulan
dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka
biasa karena model pembelajaran ini mudah di
update, lebih accesible, lebih fleksibel, dan lebih
murah.
Wawancara yang dilakukan oleh Burge
(Muirhead: 2001) menghasilkan identifikasi
harapan peserta didik terhadap pembelajaran online.
Harapan-harapan tersebut adalah partisipasi dalam
proses pembelajaran, respon dari pengajar terhadap
aktivitas peserta didik, affective feedback dengan
memberikan empati untuk memecahkan masalah
siswa, serta focused messaging dengan memberikan
pesan-pesan atau komentar online secara konsisten
melalui forum diskusi.
Dilihat dari pemanfaatannya, pembelajaran
berbasis web dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: web
based instruction, web enhanced instruction, dan
web supported instruction. Web based instruction
adalah bentuk pendidikan jarak jauh dimana
24. 24
pembelajaran dikirimkan sepenuhnya secara online.
Dalam web based instruction, peserta didik dan
pendidik tidak pernah melakukan interaksi atau
pertemuan tatap muka, seluruh materi pembelajaran
dan ujian dikirim melalui web. Web enhanced
instruction adalah bentuk pembelajaran dimana
sebagian materi atau sesi kelas dikirimkan atau
dilakukan melalui web dan sebagian lainnnya
diajarkan dalam bentuk tatap muka. Dengan
demikian dalam web enhanced instruction, tidak
semua materi diberikan melalui website karena
pertemuan tatap muka masih tetap dilakukan.
Dalam hal ini pembelajaran online menjadi
pendukung untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran secara umum. Web supported
instruction adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan cara tradisional dan tatap muka di kelas
regular, tetapi diberi tambahan tes atau aktivitas
online (Davidson & Rasmusen, 2006: 24).
Menurut Walter Dick, dkk, pembelajaran
berbasis web merupakan salah satu sistem
penyampaian materi pembelajaran. Sistem
25. 25
penyampaian pembelajaran berbasis web dapat
dilakukan dalam bentuk independent study to
instructor-facilitated dan textual drill and practice
to fully interactive multimedia (2005: 185). Dengan
demikian pembelajaran berbasis web merupakan
salah satu delivery system yang fleksibel untuk
dikembangkan, terutama untuk menciptakan
kemandirian belajar mahasiswa.
F. Model Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Web
Multimedia pembelajaran berbasis web
merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam
aktivitas pembelajaran. Salah satu referensi
pengembangan perangkat lunak adalah pendapat
pakar Software Enginering yaitu Roger S.
Pressman. Menurut Pressman (2002: 38), rekayasa
perangkat lunak mencakup tahap-tahap: analisis
kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan.
Salah satu model pembelajaran berbasis web
dikembangkan oleh Davidson dan Karel L.
Rasmussen (2006). Model yang dikembangkan oleh
26. 26
Davidson dan Rasmussen tersebut meliputi tahap
analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi.
Tahap analisis meliputi analisis masalah dan
analisis komponen pembelajaran. Tahap desain
meliputi desain pembelajaran dan desain software.
Tahap pengembangan adalah merakit berbagai
komponen desain pembelajaran dan software
menjadi sebuah program pembelajaran berbasis
web. Tahap implementasi terdiri dari implementasi
sementara dan implementasi penuh. Sedangkan
tahap evaluasi dibedakan menajdi evaluasi formatif
dan evaluasi sumatif.
Pengembangan desain pembelajaran untuk
web based learning dirancang sedemikian rupa agar
proses pembelajaran online tersebut dapat berjalan
dengan efektif. Ada tiga elemen pokok yang harus
ada dalam desain model pembelajaran berbasis web,
yaitu learning tasks, learning resources, dan
learning supports. Learning tasks mencakup
aktivitas, masalah, dan interaksi untuk melibatkan
peserta didik. Learning resources memuat konten,
27. 27
informasi dan sumber-sumber yang dapat diakses
oleh peserta didik. Learning supports terkait dengan
petunjuk belajar, motivasi, umpan balik, dan
kemudahan akses bagi peserta didik (Ron Oliver:
2001).
Sukartawi (2003) menyarankan beberapa
tahap yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan model pembelajaran berbasis web.
Tahap-tahap tersebut meliputi: analisis kebutuhan,
rancangan instruksional, pengembangan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap awal yang perlu
dipertimbangkan adalah apakah pembelajaran
berbasis web memang dperlukan. Hal tersebut harus
disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi
lembaga pendidikan. Rancangan instruksional
meliputi aspek analisis konten, analisis peserta
didik, dan analisis komponen pembelajaran lainnya.
Pengembangan e-learning merupakan proses
produksi program dengan mengintegrasikan
berbagai software dan hardware yang diperlukan.
Pelaksanaan merupakan realisasi penggunaan
program yang telah dihasilkan dan menganalisis
28. 28
kelemahan-kelemahan yang terjadi. Evaluasi
diperlukan dalam bentuk beta test ataupun alfa test
untuk menguji usabilitas dan efektivitas program
sebelum diimplementasikan secara formal.
Pengembangan model pembelajaran
berbasis web perlu memperhatikan komponen
strategi pembelajaran. Komponen-komponen utama
dari strategi pembelajaran yang harus dirancang
adalah: aktivitas awal pembelajaran, penyajian
materi, partisipasi peserta didik, penilaian, dan
aktivitas tindak lanjut (Walter Dick, dkk, 2005:
197). Aktivitas awal pembelajaran berupa
pemberian motivasi, menumbuhkan perhatian,
menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menjelaskan
kemampuan awal yang diperlukan. Penyajian materi
meliputi sajian bahan ajar dan contoh-contoh yang
relevan. Partisipasi peserta didik dibangun dengan
adanya praktik atau latihan dan umpan balik.
Penilaian dapat berupa tes kemampuan awal,
pretest, dan posttest. Aktivitas tindak lanjut
dilakukan untuk membantu mempertahankan daya
ingat terhadap materi pembelajaran.
29. 29
G. Metode Pembelajaran Melalui Internet
Pembelajaran berbasis internet bagi siswa
sekolah dasar sudah seharusnya mulai dikenalkan.
Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih
dahulu tentang dunia internet sebelum menerapkan
pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan yang
tak kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu
saja dalam hal ini hanya dapat diterapkan di
sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas
komputer yang memadai. Walaupun sebenarnya
dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak
mempunyai fasilitas komputer misalnya dengan
mendatangi warnet sebagai mitra dalam
pembelajaran tersebut.
Setelah semua perangkat untuk
pembelajaran siap, guru mulai melakukan
pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar
internet. Bagi siswa sekolah dasar tentu saja akses-
akses yang ringan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diajarkan. Disinilah kepiawaian
seorang guru ditampilkan dalam mendampingi,
30. 30
membimbing dan mengolah metode pembelajaran
agar tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.
Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh
guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi, problem
solving, inkuiri, dan discoveri. Guru memberikan
topik tertentu pada siswa, kemudian siswa mencari
hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan
mencari (down load) dari internet. Guru juga dapat
memberikan tugas-tugas ringan yang mengharuskan
siswa mengakses dari internet, suatu misalnya
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat
mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Siswa
juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang
up to date yang berkaitan dengan pengetahuan.
Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari
suatu peristiwa muthakir dari internet kemudian
mendiskusikannya di kelas, lalu siswa menyusun
laporan dari hasil diskusi tersebut.
Metode-metode tersebut dapat dilakukan
guru dengan model-model pembelajaran yang
bervariasi sehingga siswa semakin senang, tertarik
untuk mempelajarinya sehingga proses
31. 31
pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang
bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet
diharapkan siswa akan terbiasa berpikir kritis dan
mendorong siswa untuk menjadi pembelajar
otodidak. Siswa juga akan terbiasa mencari
berbagai informasi dari berbagai sumber untuk
belajar. Pembelajaran ini juga mendidik siswa untuk
bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok
kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak kalah
pentingnya yaitu dengan pembelajaran berbasis
internet pengetahuan dan wawasan siswa
berkembang, mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, dengan demikian mutu pendidikan juga akan
meningkat.
32. 32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keuntungan Media pembelajaran berbasis
web adalah dalam hal fleksibilitasnya. Sebagian
media pembelajarn berbasis web hanya dibangun
untuk menampilkan kumpulan materi, sementara
forum diskusi atau tanya jawab dilakukan melalui e-
mail atau milist. Disamping itu ada juga media
pembelajaran berbasis web yang terpadu, berupa
portal e-learning yang berisi berbagai obyek
pembelajaran yang diperkaya dengan multimedia
serta dipadukan dengan system informasi akademik,
evaluasi, komunikasi, diskusi, dan
berbagaieducatioanal tools lainnya. Free
weblog merupakan web yang dapat dikembangkan
secara instan terdiri dari post dan page. Free
weblog dengan demikian dapat dikembangkan
sebagai media pembelajaran berbasis web.
Berdasarkan kajian teori, disimpulkan bahwa
metode pemanfaatan freeweblog sebagai media
33. 33
pembelajaran berbasis web dapat dilakukan dengan
cara:
1. Membuat post sebagai media diskusi.
2. Membuat halaman sebagai tempat menampilkan
suatu mata pelajaran/mata kuliah.
3. Membuat sub halaman sebagai tempat
menampilkan suatu pokok bahasan dalam suatu
mata pelajaran/mata kuliah.
Adapun keunggulan media pembelajaran
berbasis web yang dibangun dengan free
weblog adalah:
1. Sebagai media pembelajaran berbasis web, free
weblog dapat diakses oleh para siswa kapan saja
dan di mana saja.
2. Free weblog merupakan web yang dapat dibangun
dengan mudah tidak memerlukan bahasa
pemrograman khusus.
3. Free weblog merupakan web yang dapat dibangun
tanpa biaya sepeserpun.