Faktor internal dan eksternal mempengaruhi proses pembelajaran Rio sehingga prestasinya menurun. Konsep diri yang kurang positif, motivasi rendah, kesulitan beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan serta tinggal di daerah terpencil berdampak pada kesulitan berbahasa Inggris dan teknologi. Diperlukan strategi efektif seperti meningkatkan konsep diri, motivasi, belajar aktif secara berkelompok beserta penggunaan media unt
Dasa Darma Pramuka:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia
3. Patriot yang Sopan dan Ksatria
4. Patuh dan Suka Bermusyawarah
5. Rela Menolong dan Tabah
6. Rajin Terampil dan Gembira
7. Hemat Cermat dan Bersahaja
8. Disiplin Berani dan Setia
9. Bertanggungjawab dan Dapat Dipercaya
10. Suci dalam Pikiran dan Perbuatan
Semoga bermanfaat untuk kawan-kawan sekalian
Dasa Darma Pramuka:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia
3. Patriot yang Sopan dan Ksatria
4. Patuh dan Suka Bermusyawarah
5. Rela Menolong dan Tabah
6. Rajin Terampil dan Gembira
7. Hemat Cermat dan Bersahaja
8. Disiplin Berani dan Setia
9. Bertanggungjawab dan Dapat Dipercaya
10. Suci dalam Pikiran dan Perbuatan
Semoga bermanfaat untuk kawan-kawan sekalian
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
Ā
Modul tetang bangunlah jiwa raganya , pada tahap Face C awal di kelas 5 dengan dimensi ketakwaan , akhlak mulia, mandii dan bernalar kritis membangun karakter siswa untuk dapat lebih mudah menjalankan keistiqomahan ibadah yang sebelumnya sudah dilakukan.
Pada kegiatan ini siswa diajak untuk mengenal alasan mengapa harus istiqomah dalam ibadah? Melalui gambar dan media slide presentasi. Kemudian siswa diberikan motivasi untuk melakukan sholat tepat waktu. Setelah mengetahui alasan dan tumbuh kesadaran untuk sholat tepat waktu, kemudian kegiatan selanjutnya siswa melakukan eksplorasi menggunakan media HP, laptop, dan koneksi internet tentang perintah sholat kemudian berkreasi membuat pajangan perintah sholat dan dipajang di tempat-tempat tertentu, selanjutnya diberikan pengetahuan dan siraman rohani tentang pentingnya sholat melalui pemutaran video dari ustad, Abul Somad, dan Adi Hidayat.
Kegiatan projek pembiasaan keseharian yang dilakukan setiap hari dari hari ke hari tumbuh kebiasaan baik dan disiplin dalam waktu sholat juga bertambah ilmu tentang sholatnya dan beramal jariyah. Melalui praktik sholat, praktik membersihkan mushola dan pengamatan lingkunan mushola sekolah dimana fasilitator mengecek kontrol sholat, shodaqoh dan mengamati proses diskusi siswa. Kemudian pembiasaan ini bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di rumah melalui catatan kontrol harian sholat dan shodaqoh dengan bantuan kontroling dari orang tua. Setelah siswa melakukan pembiasaan ini, selanjutnya siswa mengajak orang lain (teman-teman) melalui kegiatan bersih-bersih mushola, dilengkapi atribut kampanye yang berisi Menjaga kebersihan tempat ibadah dan berlomba dalam berbuat baik. Setelah melalui serangkaian kegiatan dari hari ke hari siswa membagikan pengalamannya dalam sebuah cetita yang dirancang secara berkelompok dan di pusblish di sosial media sekolah.
Elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat berkembang
Regulasi Diri
Sama sekali tidak Mengidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam pelaksanaan disiplin sholat tepat waktu Menunjukkan adanya sedikit Mengidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam pelaksanaan disiplin sholat tepat waktu Menunjukkan sudah ada usaha Mengidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam pelaksanaan disiplin sholat tepat waktu Sudah terbiasa Mengidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam pelaksanaan disiplin sholat tepat waktu.
Elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sangat berkembang
Akhlak Beragama Sama sekali tidak memiliki Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan dan tidak melaksanakan (wudhu, gerakan) ritual ibadah atau sembahyang 5 waktu Menunjukkan ada sedikit memiliki Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan dan melaksanakan (wudhu, gerakan) ritual ibadah atau sembahyang kurang dari 3 waktu Menunjukkan sudah memiliki Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan dan melaksanakan (wudhu, gerakan) ritual ibadah atau sho
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Ā
blok LS-IT
1. MOTIVASI
DAN
KONSEP DIRI
SKENARIO 2
Kelompok 9
Dimas Aditya P
M. Basri
Rezha Aditya
Andy M Iqbal
Ayezia Balqi S
Fadhilla Rahma Jodi P
Irma Juliana
Nurul Imaniar
Suci Apriani Umar
Yessi Oktavianti
2013730026
2013730062
2013730091
2010730010
2013730015
2013730033
2013730056
2013730081
2013730104
2013730122
Nelly Kartika
2010730077
Tutor
dr. Jekti Rochani MS
2. Langkah 1
SKENARIO 2
Rio 18tahun mahasiswa kedokteran disalah satu perguruan tinggi di
Jakarta, merasakan hasil prestasi di semester 1 jauh dari yang
diharapkan. Saat mengikuti perkuliahan ternyata hampir semua buku
rujukan menggunakan bahasa inggris dan membuat laporan atau tugas
dengan komputer . Rio termasuk anak pendiam dan tidak mau ketahuan
bahwa ia tidak mampu mengoperasikan komputer sehingga sering tidak
membuat tugas dan akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian nilai.
Kegelisahan muncul apakah Rio dapat menjadi dokter didesanya.
Sebenarnya keinginan menjadi dokter keinginan menjadi dokter muncul
saat neneknya mengalami sakit keras dan pada saat membutuhkan
pertolongan seorang dokter, ternyata didesanya yang terpencil itu untuk
butuh seorang dokter harus memerlukan waktu 4 jam perjalanan. Rio
terlahir didesa SumberSari di kaki lereng gunung Ciremai,
membutuhkan perjalanan 6 jam kepusat kota. Sarana kesehatan sangat
minim dan tidak memadai. Jalan bereliku dan susah angkutan umum.
Semenjak pengalaman neneknya sakit keras dan tidak tertolong maka
Rio bercita-cita setelah lulus SMA ingin melanjutkan menjadi dokter.
3. Langkah 2
Pertanyaan
1.Apa saja faktor penyebab menjadi pendiam dan sebutkan dampaknya?
Bagaimana solusi agar tidak jadi seorang yang pendiam
2. Apa definisi motivasi? Dan Bagaimana hubungannya dengan prestasi ?
3. Apa definisi adaptasi?
4. Apa definisi konsep diri? Bagaimana cara meningkatkan motivasi diri dalam
proses pembelajaran ?
5.Apa yang mempengaruhi proses pembelajaran?
6. Apa hubungan faktor lingkungan terhadap prestasi pembelajaran ?
7. Apa hubungan antara tinggal di daerah terpencil dengan kesulitan berbahasa
inggris dan teknologi?
8. Bagaimana solusi mengatasi gagap teknologi ?
9. Apa faktor penyebab prestasi menurun?
10.Bagaimana membuat strategi belajar yang efektif dan apatujuannya?
11.Apa hubungan faktor usia dengan pola pikir dalam pembelajaran?
Apa saja yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran ?
4. Langkah 3
ļ¶Pengertian Konsep Diri
Sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap
keseluruhan dirinya. Perilaku yang ditampilkan oleh individu
menunjukkan arah konsep diri yang dimiliki.
ļ¶Aspek-aspek konsep diri:
ā¢ Aspek kognitif, (Self Image).
ā¢ Aspek afektif,(Self Esteem).
ā¢ Aspek fisik, Aspek psikis, yaitu meliputi pikiran, perasaan
dan sikap individu .
ā¢ Aspek sosial.
5. ļ¶Solusi agar tidak menjadi pendiam:
- Miliki konsep diri yang positif
- Bersosialisasi dengan orang lain
- Berpikir menjadi seorang ektrovert
- Aktifkan diri di organisasi
ļ¶Dampak Pendiam
Dampak Positif :
- Memiliki wawasan yang luas
- Seorang Introvert dapat bersikap tenang
- Sulit untuk memisahkan orang introvert
Dampak Negatif :
- Selalu tersalahkan (di kambing hitamkan)
- Di cap sebagai orang cuek dan judes
- Kurang tahu dunia sosial
6. ļ¶ Definisi adaptasi
Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap
lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri
pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat
berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan
pribadi (Gerungan,1991:55)
ļ¶Mengatasi Kurangnya Adaptasi
Dengan kecepatan informasi, remaja akan mendapatkan
aneka ragam informasi yang akan membentuk karakter dan
menemukan jati diri.
7. ļ¶ Hubungan motivasi dengan belajar
ā¢ Motivasi : pemasok daya untuk bertingkah laku secara
terarah.
ā¢ Motivasi : suatu dorongan energi yang menopang dan
mengarahkan tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan.
1. Motivasi intrinsik
2. Motivasi ekstrinsik
ļ¶Definisi motivasi
Keinginan atau dorongan dalam belajar.
ā¢ Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal :
ā¢ (1) mengetahui apa yang akan dipelajari
ā¢ (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari.
8. ļ¶ Meningkatkan Motivasi belajar
ā¢ Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk
belajar
ā¢ Menjelaskan tujuan kepada peserta didik
ā¢ Menggunakan metode yang bervariasi
ā¢ Media pembelajaran yang baik
ā¢ Hadiah & Pujian
ā¢ Kompetisi & Hukuman
ā¢ Waktu yang tepat
ā¢ Membantu kesulitan
9. ļ¶ Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
-Faktor Internal
- Faktor Eksternal
ļ¶ Solusi meningkatkan proses pembelajaran:
- Belajar aktif dan kreatif
- Mengulang kembali materi
- Belajar secara berkelompok
- Menggunakan metode belajar student centre
- Memperkuat konsep diri dan motivasi
- Menggunakan media pendukung
10. ļ¶Faktor penyebab menurun
prestasi
1. Faktor Internal :
- Kognitif.
- Afektif.
- Psikomotor
2. Faktor Eksternal
- Lingkungan Keluarga.
- Lingkungan Masyarakat.
- Lingkungan universitas/sekolah
11. ļ¶ Strategi cara belajar efektif
ā¢ Tujuan : Membantu agar dapat mengembangkan potensipotensi dalam belajar yang efektif, baik secara eksternal
maupun internal.
1. Niat dan berdoa
2. Membaca
3. Membuat ringkasan
4. Rajin mengulang pelajaran
5. Belajar dengan seruis dan tekun
6. Hindari belajar yang berlebihan
7. Aktif dalam bertanya
8. Belajar kelompok
12. ļ¶Faktor yang mempengaruhi
dalam proses pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
itu ada 7, yaitu :
ā¢ faktor kecerdasan
ā¢ faktor belajar
ā¢ faktor sikap
ā¢ faktor kegiatan
ā¢ faktor emosi dan social,
ā¢ faktor lingkungan
ā¢ faktor guru.
13. ļ¶ Klasifikasi Permasalahan dan Hipotesis
Internal
Konsep Diri
Motivasi
Eksternal
Proses
Pembelajaran
Terhambat
Cita-cita
Prestasi Tak
Sesuai
Harapan
Tak Tercapai
14. ļ¶ Sasaran Pembelajaran
1. Mempelajari definisi konsep diri
a. Pengetahuan tentang diri.
b. Pengharapan diri.
c. Penilaian terhadap diri.
2. Definisi Motivasi diri
a. Faktor internal.
b. Faktor external.
3. Proses pembelajaran orang dewasa
a. Solusi terhadap hambatan yang timbul pada
proses pembelajaran.
4. Perubahan perilaku
15. ļ¶ Daftar Pustaka
-Buku Manage Your Mind for Success karya Adi W. Gunawan dan Ariesandi Setyono
-Buku Bangkit, Maju, dan Raih Mimpi karya Agus Riyanto
-http://id.answers.yahoo.com
-Sardiman A.M, interaksi dan motivasi belajar-mengajar
-http://liaelrahma.blogspot.com/2013/07/pengaruh-lingkungan-belajar-terhadap.html
- (http://lenterakecil.com/faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar/).
- (http://wanitakarier.wordpress.com/2011/12/06/tips-supaya-tidak-gagap-teknologi/)
- Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media
Pembelajaran
ā¢ Koes, Partowisastro. 1982. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
ā¢ Monks, F. J, dkk. 1994. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai
BagianT. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
ā¢ Suryabrata, S. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
ā¢ http://my.opera.com/khairul11/blog/peningkatan-proses-belajar
ā¢ http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2237479-faktor-faktor-yangmenghambat-prestasi/#ixzz2fogrEsMS