2. Secara umum mitigasi lingkungan adalah
merupakan upaya untuk mencegah dampak
negatif yang diperkirakan akan terjadi
atau telah terjadi karena adanya rencana
kegiatan atau menanggulangi dampak negatif
yang timbul sebagai akibat adanya suatu
kegiatan/usaha.
3. Mitigasi Lingkungan dalam konteks mencegah
atau mengendalikan dampak negatif dari
suatu rencana kegiatan dapat dilakukan
melalui proses analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan/atau Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL).
4. Contoh
Pembangunan kawasan transmigrasi yang selama ini
dilaksanakan pada dasarnya merubah ekosistem alami
yang bersifat stabil menjadi ekosistem buatan/binaan
yang tidak stabil. Lahan dengan kelerengan tertentu ( >
3 %) yang dibuka. dan curah hujan yang tinggi akan
menyebabkan terjadinya erosi sehingga tanah menjadi
tidak subur. Perubahan vegetasi hutan yang heterogen
menjadi tanaman budidaya pertanian yang homogen
akan menyebabkan timbulnya hama penyakit tanaman
atau organisme pengganggu. Kondisi ini menuntut
adanya upaya pengelolaan lingkungan agar fungsi
lingkungan di kawasan transmigrasi tetap lestari.
5. Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup pada pembangunan
kawasan transmigrasi, melalui Direktorat
Jenderal Pemberdayaan Sumberdaya Kawasan
Transmigrasi telah menetapkan kebijakan
pembangunan kawasan transmigrasi
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Hal ini berarti mengintegrasikan aspek
lingkungan hidup pada setiap tahapan proses
pembangunan kawasan transmigrasi.
6. Sebagai implementasi kebijakan pembangunan
kawasan transmigrasi yang berwawasan
lingkungan, setiap akan mebangun kawasan
transmigrasi yang baru (PTB) maka upaya mitigasi
lingkungan dilakukan melalui proses AMDAL atau
UKL/UPL. Bagi pengembangan kawasan
transmigrasi yang sudah ada (PTA) dengan tidak
merubah rencana usaha, maka mitigasi dampak
lingkungan negatif yang telah terjadi dilakukan
melalui proses penanggulangan masalah
lingkungan.
7. Prinsip Mitigasi Lingkungan
• Program mitigasi lingkungan merupakan persyaratan untuk
menanggulangi dampak lingkungan
• Program mitigasi lingkungan dirumuskan secara rinci, sehingga
dapat dipakai sebagai dasar pelaksanaan kegiatan mitigasi
lingkungan. Apabila upaya mitigasi lingkungan ditempuh melalui
penerapan teknologi tertentu, maka harus disertakan desain
teknologinya berupa Detail Desaign Engineering ( rancangan rinci
rekayasa)
• Dalam upaya mitigasi lingkungan mencakup pula upaya peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan kemandirian masyarakat atau
stakeholder dalam mitigasi lingkungan melalui bimbingan teknis
• Upaya mitigasi lingkungan mencakup pula pembentukan organisasi
pelaksanaan mitigasi lingkungan
8. Pengertian Mitigasi Lingkungan
• Mitigasi lingkungan adalah upaya-upaya yang
dilakukan untuk mencegah atau
menanggulangi dampak negatif lingkungan
akibat adanya rencana atau pelaksanaan suatu
kegiatan
• Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh
perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau
kegiatan
9. Langkah-langkah Mitigasi
Yang termasuk dalam langkah-langkah mitigasi
lingkungan adalah:
• Menghindarkan impak suatu kegiatan dengan
melakukan pembatalan, modifikasi atau
menghilangkan beberapa tahapan tertentu.
• Memperkecil impak dengan membatasi skala
kegiatan.
• Memperbaiki suatu yang merusak lingkungan
dengan melakukan restorasi, repairing atau
rehabilitasi.
10. • Mengurangi atau menghilangkan impak yang sedang
terjadi dengan pengelolaan yang tepat dan effisien.
• Memberikan kompensasi suatu impak melalui relokasi,
pembangunan fasilitas baru, pembuktian yang masuk
akal (sound proofing), penyejukan (airconditioning).
• Memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya terhadap
semua yang terkena dampak.
• Melakukan daur ulang material.
• Memanfaatkan teknologi yang paling minimal
menghasilkan limbah.
11. Pendekatan Mitigasi Lingkungan
Untuk mencegah atau menanggulangi dampak
lingkungan negatif dapat menggunakan salah
satu atau beberapa pendekatan lingkungan
secara
teknologi,
sosial ekonomi budaya
kelembagaan dan Stakeholder.
12. Pendekatan Teknologi
• Mitigasi lingkungan melalui pendekatan teknologi
adalah cara-cara atau penggunaan teknologi untuk
menanggulangi dampak negatif lingkungan. Teknologi
yang akan diterapkan oleh masyarakat (transmigran)
harus mempertimbangkan kemampuan dan keahlian
transmigran serta budaya setempat.
• Contoh :
• 1. Penanggulangan erosi dengan sistem terasering
• 2. Pemberantasan hama penyakit tanaman dengan
cara pemberantasan hama terpadu.
13. Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya
• Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya merupakan
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
menanggulangi dampak lingkungan melalui upaya-
upaya sosial atau tindakan-tindakan yang bermotifkan
sosial ekonomi misalnya;
• Melibatkan masyarakat disekitar lokasi kegiatan untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan mitigasi lingkungan
• Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja setempat
dalam mitigasi lingkungan
• Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara
transmigran dengan penduduk sekitar.
14. Pendekatan Kelembagaan dan
Stakeholder
• Kelembagaan merupakan salah satu unsur penting yang
menentukan keberlanjutan dan berjalannya suatu program
secara berkesinambungan. Kerjasama dan hubungan baik
antara lembaga terkait dan stakeholders sangat diperlukan
dalam penyusunan pedoman mitigasi lingkungan. Berbagai
entitas terkait tersebut meliputi: (1). Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi ( Direktorat Jenderal Pemberdayaan
Sumberdaya Kawasan Transmigrasi, Direktorat Bina Cipta
Keserasian Lingkungan ); (2). Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup; (3). Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Universitas; (4). Pemerintah Daerah; (5). Komite Perumus
Independen; (6) Lembaga Swadaya Masyarakat; (7)
Anggota Masyarakat; (8) Pelaksana; dan (9) Pengawas.
15. PROSEDUR MITIGASI LINGKUNGAN
Mitigasi lingkungan dilakukan melalui serangkaian proses sebagai berikut :
1. Indentifikasi Dampak Lingkungan
• Kegiatan ini dimaksud untuk mengidentifikasikan segenap dampak lingkungan (primer, sekunder,
tersier) yang timbul sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan kawasan transmigrasi.
Identifikasi dampak lingkungan ini dengan menggunakan data sekunder, wawancara maupun
pengamatan di lapangan
2. Evaluasi Dampak Lingkungan
• Kegiatan evaluasi dampak lingkungan ini bertujuan untuk menentukan dampak lingkungan yang
relevan untuk segera ditangani.
3. Perumusan Program
• Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyusun dan menentukan prioritas program mitigasi lingkungan
yang akan dilaksanakan.
4. Perumusan Parameter Keberhasilan Program Mitigasi Lingkungan.
• Berdasarkan program Mitigasi Lingkungan yang disusun perlu juga dirumuskan suatu parameter
keberhasilan yang sangat spesifik di setiap lokasi transmigrasi untuk mempermudah proses evaluasi
terhadap pelaksanaan Mitigasi Lingkungan.
5. Pelaksanaan Mitigasi Lingkungan
• Kegiatan ini mencakup aspek teknis dan pengorganisasian pelaksanaan program serta
pelaporan.Bagan alir Prosedur Mitigasi Lingkungan seperti terlampir
16. Upaya Mitigasi Lingkungan
Upaya mitigasi lingkungan secara garis besar terdiri atas 2 (dua) tahap yaitu :
1.Program Mitigasi Lingkungan
– Dampak lingkungn yang ditanggulangi
– Sumber dampak
– Usulan Mitigasi Lingkungan
– Ruang, Waktu dan Biaya Mitigasi Lingkungan
– Institusi Mitigasi Lingkungan
2. Pelaksanaan Program
a) Pengorganisasian
Pada bagian ini supaya dibuat pengorganisasian dan penatalaksanaan/mekanisme
kerja terhadap pelaksanaan mitigasi lingkungan
b) Pelaporan
Pada bagian ini supaya dikemukan tentang efektifitas mitigasi lingkungan yang
dilaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi
Sistemtika Pelaporan
17. Contoh Mitigasi Lingkungan
Contoh Mitigasi
Lingkungan
Jenis Langka Mitigasi Pemrakarsa
Reklamasi Bekas Tambang Memperbaiki kerusakan
lingkungan dgn
Rehabilitasi
Pemprov
Penanaman hutan
Mangrove
Mengurangi Impak Pemprov
Stormwater Management
and Road Tannel
Mencegah impak Kerajaan Malaysia
Pembuatan kanal
pereduksi banjir
Mengurangi Impak Pemprov
Restorasi Ekosistem lahan
bekas tambang batubara
Rehabilitasi Pemda
(Kabupaten/Kota,
Propinsi)