2. Zuhri Natural adalah sebuah brand lokal yang berkonsentrasi pada pembuatan
produk perawatan kulit berbahan dasar natural.
Zuhri Natural dalam Workshop Online ini akan mengajak teman – teman berkreasi
dengan ilmu pengetahuan sederhana, dalam Hand Out kita akan belajar bagaimana
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dasar dan sederhana menjadi sebuah produk
yang dapat kita gunakan sehari – hari. Di sini selain kita akan belajar tekhnik dasar –
dasar pembuatan sabun kita juga akan membagikan tips dan trick agar menghasilkan
sabun padat yang lembut, memiliki busa yang baik, dapat di kreasikan menjadi bentuk
– bentuk sesuai dengan yang diinginkan. Hand out ini akan membahas dasar – dasar
pembuatan sabun dengan metode dingin (cold process), metode – metode lain akan
di bahas pada kesempatan lain.
3. Sabun : SNI 1994 mendefinisikan sebagai senyawa yang dihasilkan dari proses
saponifikasi basa kuat natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati
atau hewani yang berbentuk padat, lunak atau cair, digunakan sebagai pembersih,
dengan menambahkan zat pewangi, dan bahan lainnya yang tidak membahayakan
kesehatan.
FDA : Ordinary soap is made by combining fats or oils and an alkali, such as lye. The
fats and oils, which may be from animal, vegetable, or mineral sources, are degraded
into free fatty acids, which then combine with the alkali to form crude soap. The lye
reacts with the oils, turning what starts out as liquid into blocks of soap. When made
properly, no lye remains in the finished product. In the past, people commonly made
their own soap using animal fats and lye that had been extracted from wood ashes.
4.
5. Masa sebelum masehi
1. 2800 SM : di temukan material serupa sabun saat penggalian kerajaan Babilonia
2. 1550 SM : di temukan eber papyrus di Mesir yang memuat tentang material serupa
sabun yang di buat dengan minyak nabati/hewani dengan abu untuk pengobatan
penyakit kulit, media ini kemudian di sempurnakan oleh banga neo babylonia pada
abad 6 SM dengan membuat dari ekstrak cypress dan minyak wijen yang di kenal
dengan “washing stone’
3. 312 SM : Bansa Romawi membangun pemandingan mewah
6. Sejarah Sabun Pada era Masehi :
1. Abad ke 7 Masehi : Era Muhammad SAW, pembuatan sabun modern di mulai
2. Ahmad Al-Hassan dalam bukunya Technology Transfer in the Chemical
Industries, menulis tentang sarjana kimia muslim Al-Razi yang telah menciptakan
formula sabun.
3. Muncul pengusaha – pengusaha Sabun pertama di beberapa kota Islam seperti
Nablus (Palestina), Kuffah (Irak), Basrah (Irak), dengan minyak zaitun dan minyak
aromaterapi (Essential Oil) sebagai bahan baku utama pembuatan sabun pada masa
itu.
7. Sejarah sabun pada abad 8 – 10 Masehi, Berdasasarkan tulisan N Elisseeff dalam
Ensiklopedia Islam volume IV yang berjudul “Qasr al-Hayr al-Sharqi“para arkeolog
menemukan bukti pembuatan sabun pada masa kekhalifahan Islam sedang mengalami
masa kejayaan (keemasan).
Seorang muslim yang berasal dari Yerusalem Al-Maqdis mengungkapkan kemajuan
industri sabun di dunia Islam dalam risalahnya yang berjudul “Ahsan al-Taqasim fi
ma’rifat al-aqalim“.
Sabun dari palestina telah di kirim ke kota – kota lain, sudah ada sabun khusus untuk
mencukur, sabun cair dan telah mengandung pewarna dan pewangi.
Harga sabun pada 981 M berkisar tiga dirham (koin perak) atau setara 0,3 dinar (koin
emas).
936 – 1013 M Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcassis dalam kitabnya yang
fenomenal al-Tasreef yang merupakan ensiklopedia kedokteran terkemuka menjelaskan
resep pembuatan sabun dan resep pembuatan kosmetik.
8. Abad 13 M : raja Raja al-Muzaffar Yusuf ibnu Umar ibnu ‘Ali ibn Rasul mengisahkan
bahwa Suriah sangat dikenal sebagai penghasil sabun keras (hard soap) untuk
keperluan di toilet, serta di temukan manuskrip bertarikh yang menjelaskan detail
pembuatan sabun.
Al-Maqdisi juga menyebutkan bahwa sabun juga dibuat kota-kota di kawasan
Mediterania, termasuk di Spanyol Islam. Pada masa itu, Andalusia dikenal sebagai
produsen sabun dari minyak zaitun (olive oil).
M Shatzmiller dalam tulisannya bertajuk al-Muwahhidun, yang tertulis dalam
Ensiklopedia Islam terbitan Brill Leiden, juga mengungkapkan betapa pesatnya
industri sabun berkembang di dunia Islam. Menurut Shatzmiller, pada tahun 1200 M,
di Kota Fez (Maroko) terdapat 27 pabrik sabun.
9. Sejarah Sabun Pada peradaban Barat/ Modern
Tahun 16 22 : Italia, Spanyol dan Perancis pusat pembuatan sabun pertama di Eropa. Di
perdagangkan dalam metode monopoli dagang oleh Raja James I
Tahun 1608 : Pembuatan sabun mulai menyebar ke Benua Amerika, pembuatan agak
tersendat karena sangat bergantung pada kestersediaan bahan lemak yang ada. da.
Tahun 1791 : Nicholas Le Blanch ahli kimia kebangsaan Perancis, mematenkan proses
pembuatan sabun, yaitu dengan soda api atau sodium karbonat yang di buat dari garam
biasa.
Abad ke 18 : Pembuatan Sabun secara massa, harga menjadi lebih murah, monopoli
tergusur
Abad ke 19 (1800an) : Sabun menjadi komoditas dengan pajak tertinggi, kemudian seiring
dengan perkembangan pajak di hapuskan dengan akhirnya sabun menjadi komoditas
yang bisa di gunakan semua kalangan.
10. Cold Proces : Metode ini adalah metode pembuatan sabun dengan mereaksikan asam lemak minyak
dengan garam alkali dalam kondisi suhu di antara 25 – 40 derajat celcius, baik sabun padat mapun
sabun cair dapat menggunakan metode ini. Kelebihan dari metode ini adalah lebih mudah
mengkreasikan minyak yang di gunakan, additive (bahan tambahan) atau aroma yang diinginkan
serta mudah untuk membuat art atau mendesain sabun. Kelemahan metode ini adalah waktu curing
yang lama dan pada saat masa curing aroma sabun akan menguap bersama dengan proses
penyempurnaan saponifikasi (reaksi yang terjadi selama proses saponifikasi dalam dunia kimia di
sebut dengan reaksi eksotermis yaitu reaksi yang menghasilkan panas)
Hot Process : Metode Hot Process adalah pembuatan sabun dengan mereaksikan asam lemak di
dalam minyak dengan garam alkali dalam kondisi suhu tinggi, yaitu memanaskan minyak pada suhu
100-102 derajat celcius dengan larutan garam alkali tanpa menunggu garam alkali dingin. Metode ini
dapat di pakai untuk sabun padat maupun sabun cair. Kelebihan dari metode ini adalah tidak
memerlukan waktu curing yang lama bahkan dapat segera di gunakan setelah di keluarkan dari
cetakan. Kelemahan metode ini adalah sulit mengkreasikan atau membuat design sabun serta perlu
trik – trik khusus untuk minyak – minyak yang tidak tahan terhadap pemanasan.
Melt and Pour : Metode ini adalah metode paling mudah di lakukan, caranya adalah dengan
mencairkan basis sabun biasanya adalah basis sabun gliserin (opaque maupun clear soap).
Kelebihan dari proses ini adalah anda dapat mengkreasikan dengan sangat mudah desain sabun,
additive dan aroma dapat di pilih sesuai selera. Kelemahan metode ini tidak dapat memilih atau
memvariasikan minyak yang di gunakan.
11. Gunakan Baju lengan panjang dan Sarung tangan, sarung tangan untuk mencuci
piring yang terbuat dari karet tebal dapat di gunakan tapi ini tentu saja kurang
nyaman, rekomendasi sarung tangan yang nyaman adalah sarung tangan karet yang
lebih tipis atau sarung tangan nitril.
Kaca Mata diperlukan untuk menghindari percikan larutan alkali, karena percikan
yang mengenai mata akan menyebabkan luka bakar yang berbahaya.
Gunakan Masker jika di butuhkan, karena aroma alkali cukup mengganggu
khususnya bagi yang sensitive terhadap bau.
Gunakan baju dan celana yang menutupi hanpir seluruh tubuh untuk menghindari
percikan larutan alkali yang tak terduga.
12.
13. Castile soap : Terbuat dari 100% Olive Oil, pada awalnya tidak ada campuran apapun
saat ini telah di kombinasi dengan pewangi atau addtif lain.
Bastile : Terbuat dari beberapa kombinasi minyak, lemak dan additive lain.
NOTE : penjelasan lengkap dapat di lihat di HO
14.
15. 1. Minyak
Kelapa (Coconut Oil), karakter minyak kelapa adalah memberikan busa yang melimpah
pada sabun mandi, memberikan hardness (kekerasan) yang baik pada sabun batang, rate
comedogenik tinggi dan memiliki daya pembersihan yang kuat sehingga dalam jumlah
besar justru membuat kulit menjadi kering.
Kelapa Sawit (Palm Oil), sebagian besar sabun konvensional dibuat menggunakan kelapa
sawit, di Indonesia selain harganya yang terjangkau minyak kelapa sawit juga
memberikan efek pembersihan yang baik, memberikan kelembapan, berperan dalam
hardness sabun, proses saponifikasi yang cepat tetapi rate comedogenik yang tinggi.
Zaitun (Olive Oil), Memiliki karakter busa yang tidak terlalu banyak, busa lebih lembut,
tingkat comedogenik rendah, memberikan kelembapan terhadap kulit. Merupakan bahan
utama dan tunggal pada pembuatan castile, karena proses kimia saponifikasi dari minyak
ini terjadi cukup lambat maka pada proses pembuatan castile soap batang membutuhkan
waktu curing sampai 6 bulan.
16. 2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang. Gunakan
NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes atau pellet.
3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar
murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan air sumur
atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi (Demineralized
Water) / Deionized Water. Liquid atau air ini dapat di ganti dengan infusan herbal atau
susu.
17. Pada kegiatan hari ini yang di butuhkan adalah :
1. Minyak Nabati yang terdiri dari Minyak Zaitung, Minyak Kelapa, Minyak Sawit
2. Aquadest / Air Murni
3. Lye/Basa Kuat = Natrium Hydroxide
4. Curd Kefir
5. Herbal Powder
6. Parfum
18.
19.
20.
21. NOTE : hasil perhitungan manual tidak sama dengan resep karena pada perhitungan
manual tidak di perhitungkan nilai super fat
Apa itu super fat ?
Super fat adalah prosentase minyak / lemak yang tidak tersaponifikasi. Tujuannya
agar tidak terjadi kelebihan alkali dan juga memberikan efek lembab pada kulit. Super
fat berupa minyak yang di tambahkan di luar resep di sarankan 1-2%
Nilai saponifikasi yang tersedia hanya berupa kisaran. Maksud kisaran disini bukan
merupakan nilai saponifikasi sesungguhnya dalam setiap minyak.
22. http://soapcalc.net/calc/soapcalcwp.asp
https://soapee.com/
https://www.brambleberry.com/calculator?calcType=
NOTE : Hitung kebutuhan NaOH dengan kalkulator sabun yang di rekomendasikan
tersebut.
TIPS : Super Fat dapat di masukkan 5-10%, rekomendasi saya adalah 5%.