2. Pendahuluan
Apa yang dimaksud dengan Usaha Apotek??
Mengapa pemerintah pemerintah harus mengatur usaha apotek ??
Kepmenkes No 1332/Menkes/SK/X/2002
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat
Mengapa pemerintah pemerintah harus mengatur usaha apotek ??
Karena usaha Apotek merupakan mata rantai penyaluran (supply
chain) sediaaan farmasi mulai dari pembuatan bahan baku,
pembuatan obat jadi, pendistribusian dan penyerahan obat
kepada masyarakat.
3. Fungsi dan peran Apotek sebagai
pedagang eceran
Apotek sebagai perusahaan pengecer, memliki fungsi dan peran sebagai pedagang perantara
(intermediary) antara pemasok (supplier) dengan konsumen akhir (end user)
Dalam usahanya Apotek mempunyai 5 fungsi
1. Pengadaan atau pembelian barang (purchasing)
2. Penerimaan, penyimpanan dan perawatan barang digudang (warehouse)
3. Penyerahan atau pelayanan penjualan (sales and service)
4. Pencatatan (Accounting) dan pelaporan (reporting)
5. Pengevaluasian dan pengendalian (evaluating dan controlling)
Fungsi Apotek sebagai pedagang eceran
1. Tempat menjual beraneka ragam barang dagangan dan jasa dalam bentuk eceran sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan konsumen akhir
2. Gudang barang atau jasa sementara konsumen, yang dapat dihunakan sewaktu-waktu
3. Agen atau ujung tombak pemilik barang (principal) untuk menjual atau mendistribusikan
produknya kepada konsumen
4. Agen konsumen untuk menyampaikan keinginan atau keluhannya mengenai harga, bentuk,
kegunaan, khasiat warna, gaya dll mengenai produk atau jasa kepada principal atau
produsen (pembuat barang)
5. Pengelola sediaan farmsai
4. Bentuk Usaha Apotek
Apotek berdiri sendiri atau independent atau individual (stand alone)
๏ Sistim pengelolaannya ditetapkan oleh pemiliknya itu sendiri,
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah apoteknya hanya satu
2. Pemiliknya (owner) merangkap sebagai pengelolanya (manager)
atau diserahkan kepada apoteker lain
3. Sistim operasinya dikendalikan oleh pemilik atau diserahkan
kepada apoteker pengelola apoteknya
4. Pemiliknya langsung berhubungan dengan konsumennya
5. Sangat flexible ๏ dapat memutuskan dengan cepat terhadap
perubahan pasar dan kebutuhan konsumennya
6. Tidak memilik posisi tawar yang kuat terhadap principal atau
supplier
5. Apotek jaringan (chain apotek)
๏ Seluruh sistem pengelolaannya ditetapkan oleh kantor
pusatnya.
1. Jumlah apotek lebih dari satu
2. Pemiliknya tidak merangkap sebagai pengelola
3. Pengelolaanya diserahkan kepada dewan direksi
4. Sistim operasinya dikendalikan oleh kantor pusatnya
5. Kurang flexible ๏ apotek cabang tidak dapat membuat
keputusan sendiri. Sistim operasi dikendalikan oleh kantor
pusat
6. Memiliki posisi tawar yang kuat terhadap
principal/supplier
6. Untung-Rugi Apotek Jaringan dan
Apotek berdiri sendiri
No Sudut Pandang Apotek berdiri sendiri Apotek jaringan
1 Konsumen Harga dapat dijangkau oleh
konsumen disekitar Apotek
Dapat dijangkau oleh konsumen
diberbagai wilayah
2 Principal Daya tariknya rendah untuk
pemasangan sarana promosi,
informasi data penjualan
Daya tariknya tinggi untuk
pemasangan sarana promosi,
informasi data penjualan produk
Daya beli rendah Data belinya tinggi
3 Posisi tawar Memiliki posisi tawar yang
lemah terhadap konsuman.
principal/supplier atau
distibutor
Memiliki posisi tawar yang kuat
terhadap konsuman.
principal/supplier atau distibutor
4 Space utility Tidak dapat menciptakan nilai
tambah
Sangat mungkin untuk
menciptakan nilai tambah
7. Tren Lokasi Usaha Apotek
Apotek- Apotek yang berada di jalan uatama Apotek- Apotek yang berada dishopping center
Tahun 1990 ๏ di Indonesia terjadi perubahan besar dalam
bisnis ritel. Banyak bermunculan Apotek modern seperti
Guardian, Century, Melawai dll
8. Tren Strategi pengembangan Bisnis
Apotek
Awal tahun 1980-2000 ๏ di Indonesia pengembangan bisnis perusahaan
Apotek dilakukan dengan cara membuka cabang-cabang baru dengan
menggunakan modal sendiri (internal growth). Ex. Kimia Farma, Guardian,
Century
Setelah era 2000 ๏ perusahaan Apotek mengembangkan jumlah outletnya
dengan metode waralaba (franchise)
Franchise ๏ metode pengembangan pasar yang dilakukan dengan cara
menyewakan hak usahanya kepada pihak lain untuk menambah jumlah
Apoteknya diberbagai wilayah operasi.
๏ Melalui suatu kontrak perjanjian antara pemberi usaha (franchisor)
dengan penerima hak usaha (franchisee) untuk mengoperasikan suatu
usaha tersebut
๏ Franchisor memberikan pelatihan (training) dan bimbingan tentang cara
mengoperasikan sistim dan standar serta vara mengevaluasinya,
melakukan pendampingna, pengawasan pengendalian serta kualitas
produk dan pelayanan di seluruh outlet franchiseenya.
9. Tren strategi Bersaing Usaha Apotek
1. Persaingan harga
2. Persaingan biaya usaha
3. Persaingan program untuk mempertahankan pelanggan
Persaingan program untuk mempertahankan konsumen yang telah dimiliki apotek, dapat
dilakukan dengan cara :
Dilakukan sendiri oleh perusahaan dengan menyelenggarakan program pemberian
diskon, hadiah, kartu belanja, dll
Kerjasama dengan pihak lain seperti pemberian diskon khusus untuk pemegang kartu
kreddit tertentu atau ganti oli gratis bagi pemilik mobil merek tertentu
1. Persaingan pelayanan
Beberapa jenis pelayanan yang menjadi tren persaingan perusahaan Apotek saat ini
adalah mempermudah konsumen dalam ,encari lokasi apotek, serta
mempermudah konsumen dalam mencari dan memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan. Seperti
Mengatur display barang dagangan
Membuat suasana ruangan yang nyaman
Adanya petugas yang siap memberikan informasi tentang produk
Halaman parkir gratis