SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Menganalisis Kekuatan Aktor dalam Kontestasi Penggunaan Lahan
untuk Perkebunan Sawit dan HTI menggunakan
UCINET dan NetDraw
Bogor, 7 November 2020
Lila Juniyanti1, Herry Purnomo1,2, Hariadi Kartodihardjo1, Lilik Budi Prasetyo1
1IPB University, 2CIFOR
Outline
Latar Belakang
Kerangka Teori
Tujuan Penelitian
Lokasi Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
Kesimpulan
Rekomendasi 2
Latar Belakang
o Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan areal
Hutan Tanaman Industri (HTI) memainkan peran
penting dalam tata guna lahan di Indonesia
o Indonesia menjadi produsen kelapa sawit terbesar
di dunia (FAOSTAT 2020), dengan luas areal
perkebunan sawit di Indonesia hingga saat ini
mencapai hampir 15 juta hektar (Dirjen
Perkebunan 2020)
o Indonesia peringkat enam eksportir pulp and
paper terbesar di dunia (FAOSTAT 2020), dengan
luas areal izin HTI mencapai 5,7 juta hektar (KLHK
2020)
o Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan
mengalami pertumbuhan positif dan menjadi
salah satu sumber PDB tertinggi yaitu 0.29%,
ditengah pertumbuhan kontraksi PDB sebesar
5,32%.
Sumber : FAOSTAT (2020)
Sumber: Badan Pusat Statistik (2020)
3
Sumber: Konsorsium Pembaruan Agraria (2020)
87
46
83
3
20
6
24
10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah Konflik Agraria Tiap Sektor pada Tahun 2019
o Pengembangan kelapa sawit dan HTI
menghasilkan emisi karbondioksida tertinggi
bagi Indonesia (Republic of Indonesia 2018)
o Munculnya konflik sosial. Meskipun jumlah
konflik pada sektor perkebunan dan
kehutanan terlihat sedikit, tetapi existing
konfliknya banyak. Umumnya telah terjadi
selama puluhan tahun (KPA 2020)
o Terdapat 26% konsesi HTI dan 21%
perkebunan kelapa sawit terletak di kawasan
lindung gambut (Abood et al. 2015)
o Penurunan nilai dan jasa ekosistem (Kindu et.
Al. 2016) serta penurunan kuantitas dan
kualitas air (Hossain 2017)
4
5
Kerangka Teori
6
Tujuan Penelitian
Mengembangkan penggunaan ACP dengan
menggunakan analisis jaringan
Mengidentifikasi aktor yang paling kuat dalam
kontestasi penggunaan lahan
Mengungkapkan potensi aktor-aktor berdasarkan
posisinya dalam struktur jaringan kontestasi
penggunaan lahan
Tujuan umum :
Menyajikan pemahaman yang komprehensif mengenai kekuatan aktor dalam kontestasi penggunaan
lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri
7
Lokasi Penelitian
Pulau Bengkalis
Salah satu kawasan Hidrologis Gambut di
Indonesia
Pada tahun 2019 luas tutupan hutan kurang dari
10% dari total luas Pulau Bengkalis (Juniyanti et. al.
2020).
Terdapat 79% perkebunan kelapa sawit dan 81%
HTI berada di areal lindung gambut (Barus et. al.
2016)
Hampir setiap tahun, sekitar 56% dari total lahan
gambut di Pulau Bengkalis terbakar (Adiputra dan
Barus 2018)
8
Metode Penelitian
Pengumpulan Data Parameter yang diukur Metode Analisis Teori
Penggunaan power aktor yang
terlibat dalam kontestasi
penggunaan lahan
Elemen power aktor yang terdiri
dari coercion, dis-/insentive,
dominant information
Analisis ACP
Action at a distance
(Ball 1975)
Informasi relasi antar aktor yang
terlibat dalam kontestasi
penggunaan lahan
Relasi antara satu aktor dengan
aktor yang lainnya dalam konteks
aliran informasi
Analisis Jaringan Sosial
(SNA)
Centrality in Social
Network (Freeman 1978)
The Strength of weak
ties (Burt 2004)
9
10
11
12
Hasil Penelitian
Pengelolaan lahan di Pulau
Bengkalis dan peristiwa terkait
13
No Aktor Deskripsi Peran
1 Aktivis petani
Pemuda dan tokoh
publik
Mengelola lahan; melakukan advokasi dengan
berbagai pihak untuk menyelesaikan sengketa
lahan; pimpinan Aliansi.
2 Petani
Pengelola lahan;
pemilik lahan; anggota
kelompok tani
Mengamankan atau melindungi lahan yang
diklaim dari penuntut yang lain; pengelola lahan
di area konflik; anggota Aliansi
3 Pemilik lahan
Aktor yang memiliki
bukti legal kepemilikan
lahan
Memiliki lahan di area konflik dan memiliki
dokumen lahan yang legal (SKT, SKGR)
4
Pejabat desa
A
Oknum Kepala Desa;
Badan Pengawas Desa
Memfasilitasi proses administrasi yang berkaitan
dengan dokumentasi pertanahan; bertindak
sebagai sumber informasi bagi pembeli lahan;
melakukan klaim lahan secara sepihak dan
menjualnya
5
Pejabat desa
B
Kepala desa; Sekretaris
desa; Kepala Urusan;
Ketua RT/RW
Memfasilitasi proses administrasi yang berkaitan
dengan dokumentasi pertanahan
6
Pemerintah
Kecamatan
Kepala Camat
Memfasilitasi proses administrasi yang berkaitan
dengan dokumentasi pertanahan
[1] Surat Keterangan Tanah merupakan surat yang diterbitkan oleh pejabat desa yang berisi tentang
informasi detail terkait lahan
[2] Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat desa yang
menjelaskan kompensasi dalam jual beli lahan.
No Aktor Deskripsi Peran
7
Pemerintah
Kabupaten
Memfasilitasi pertemuan berbagai pihak dalam
menyelesaikan konflik antara masyarakat dan PT
RRL.
8
Balai
Pengelolaan
Hutan
Produksi
(BPHP)
Memfasilitasi pertemuan berbagai pihak dalam
menyelesaikan konflik antara masyarakat dan PT
RRL.
9
Lembaga
Advokasi
LSM
Mendampingi masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran pada masalah sosial dan lingkungan;
mendorong pemangku kepentingan yang relevan
untuk mencari solusi konflik lahan; memperkuat
kapasitas petani dalam proses advokasi
10
Lembaga
Hukum
Melakukan investigasi terkait pengembangan
kelapa sawit di konsesi PT RRL
11 Perusahaan HTI
Hutan Tanaman Industri yang memperoleh ijin
pada tahun 1998
12 Pekerja
Masyarakat yang
bekerja dibawah
pembeli lahan
Menyiapkan lahan; melakukan penanaman
kelapa sawit; operator alat berat
13
Pembeli
lahan
Pembeli lokal
Membeli lahan untuk mengembangkan
perkebunn kelapa sawit dengan luas area >25 ha.
Aktor-aktor yang berkaitan dengan pengelolaan lahan di Pulau Bengkalis
14
-10
-5
0
5
10
15
FREQUENCY
TEH
ACTOR
MENTIONED
AS
POWERFUL
a.) Actors power status in 2015-2017
Potentate (actors who have power) Subordinate (affected by the power of other actors)
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
Activist
farmers
Farmers Landowners Village
officials A
Village
officials B
Land worker Land buyers Advocacy
organizations
Legal
institution
FREQUENCY
TEH
ACTOR
MENTIONED
AS
POWERFUL
b.) Actors power status in 2017-2019
Potentate (actors who have power) Subordinate (affected by the power of other actors)
o Aliansi yang terbentuk melakukan berbagai
proses advokasi untuk menolak keberadaan
PT RRL serta sudah terjadi transaksi jual beli
dan pengembangan perkebunan sawit di
areal yang tumpeng tindih tersebut
o Jumlah aktor : 60 aktor
o Petani dan pemilik lahan aktor paling lemah
o Pejabat petani A aktor paling kuat
o PT RRL mengembalikan konsesinya kepada
negara dan petani menyadari bahwa terjadi
pengembangan kelapa sawit di area kelola
mereka
o Jumlah aktor : 55 aktor
o Aktor terkuat dan aktor yang terlemah sama
seperti periode sebelumnya
15
Hasil Perhitungan UCINET untuk Degree Centrality
No Actor (2015-2017) Degree Normalized Degree
1 Activist Farmer 1 23 0.39
2 Activist Farmer 2 13 0.22
3 Activist Farmer 3 16 0.271
4 Farmer 1 11 0.186
5 Farmer 2 10 0.169
6 Farmer 3 11 0.186
7 Farmer 4 11 0.186
8 Farmer 5 11 0.186
9 Farmer 6 11 0.186
10 Farmer 7 12 0.203
11 Farmer 8 11 0.186
12 Farmer 9 11 0.186
13 Farmer 10 11 0.186
14 Farmer 11 4 0.068
15 Farmer 12 5 0.085
16 Farmer 13 6 0.102
17 Farmer 14 6 0.102
18 Farmer 15 5 0.085
19 Farmer 16 6 0.102
20 Farmer 17 5 0.085
21 Farmer 18 5 0.085
22 Farmer 19 6 0.102
No Actor (2017-2019) Degree Normalized Degree
1 Activist Farmer 1 14 0.23
2 Activist Farmer 2 3 0.049
3 Activist Farmer 3 1 0.016
4 Activist Farmer 4 6 0.098
5 Farmer 1 10 0.164
6 Farmer 2 10 0.164
7 Farmer 3 10 0.164
8 Farmer 4 10 0.164
9 Farmer 5 10 0.164
10 Farmer 6 10 0.164
11 Farmer 7 10 0.164
12 Farmer 8 10 0.164
13 Farmer 9 10 0.164
14 Farmer 10 10 0.164
15 Farmer 11 4 0.066
16 Farmer 12 5 0.082
17 Farmer 13 6 0.098
18 Farmer 14 6 0.098
19 Farmer 15 5 0.082
20 Farmer 16 6 0.098
21 Farmer 17 5 0.082
22 Farmer 18 5 0.082
16
Tahun
2015-2017
Tahun
2017-2019
Sosiogram untuk Degree Centrality
o Perubahan situasi menyebabkan perubahan struktur jaringan
o Pejabat Desa A2 menjadi aktor yang paling banyak memiliki relasi dalam dua periode ini, aktor ini dikenal
oleh berbagai aktor. Banyak aktor-aktor dalam jaringan yang memperoleh informasi mengenai kondisi
pengelolaan lahan di Pulau Bengkalis dari aktor ini.
A B
17
No Actor (2015-2017) Betweenness Normalized Betweenness
38 Village official A2 902.955 52.774
1 Activist Farmer 1 507.012 29.632
37 Village official A1 306.181 17.895
35 Village official B2 110.689 6.469
3 Activist Farmer 3 45.733 2.673
53 Advocacy organizations 2 44.185 2.582
60 Land buyer 2 38.628 2.258
59 Land buyer 1 38.628 2.258
34 Village official B1 33.715 1.97
55 PT RRL 1 21.639 1.265
42 Village official B7 17.456 1.02
41 Village official B6 17.456 1.02
2 Activist Farmer 2 15.679 0.916
40 Village official B5 14.956 0.874
45 Village official B10 13.9 0.812
44 Village official B9 13.9 0.812
43 Village official B8 13.9 0.812
49 District gov. 1 10.233 0.598
50 District gov. 2 9.198 0.538
39 Village official B4 7.417 0.433
52 Advocacy organizations 1 7.126 0.416
No Actor (2017-2019) Betweenness Normalized Betweenness
39 Village official A2 1016.003 55.519
56 Legal institution 570 31.148
1 Activist Farmer 1 472 25.792
54 Advocacy organizations 2 52 2.842
38 Village official A1 51.701 2.825
62 Land buyer 2 40.51 2.214
61 Land buyer 1 40.51 2.214
36 Village official B2 16.313 0.891
46 Village official B10 13.9 0.76
45 Village official B9 13.9 0.76
44 Village official B8 13.9 0.76
42 Village official B6 8.554 0.467
43 Village official B7 8.554 0.467
35 Village official B1 7.806 0.427
47 Village official A3 7.272 0.397
41 Village official B5 6.054 0.331
40 Village official B4 5.524 0.302
59 Worker 1 1.606 0.088
30 Landowner 2 1.442 0.079
31 Landowner 3 0.767 0.042
33 Landowner 5 0.6 0.033
Hasil Perhitungan UCINET untuk Betweennes Centrality
18
Sosiogram untuk Betweennes Centrality
Tahun
2015-2017
Tahun
2017-2019
A B
o Pejabat Desa A1 merupakan aktor yang paling banyak berperan sebagai perantara
o Relasi yang terbentuk diantara dua aktor yang berperan sebagai perantara adalah ikatan lemah. Misalnya,
antara Petani Aktivis 1 dengan Pejabat Desa A1 di periode 2015-2017 dan relasi diantara Petani Aktivis 1
dengan Lembaga Hukum di periode 2017-2019
19
No Actors (2015-2017) Eigenvector
1 Activist Farmer 1 0.337
2 Activist Farmer 2 0.195
3 Activist Farmer 3 0.233
4 Farmer 1 0.174
5 Farmer 2 0.156
6 Farmer 3 0.175
7 Farmer 4 0.175
8 Farmer 5 0.175
9 Farmer 6 0.175
10 Farmer 7 0.192
11 Farmer 8 0.175
12 Farmer 9 0.175
13 Farmer 10 0.175
14 Farmer 11 0.053
15 Farmer 12 0.04
16 Farmer 13 0.046
17 Farmer 14 0.046
18 Farmer 15 0.041
19 Farmer 16 0.037
20 Farmer 17 0.034
21 Farmer 18 0.035
22 Farmer 19 0.037
Hasil Perhitungan UCINET untuk Eigenvector Centrality
No Actors (2017-2019) Eigenvector
1 Activist Farmer 1 0.013
2 Activist Farmer 2 0.006
3 Activist Farmer 3 0.001
4 Activist Farmer 4 0.087
5 Farmer 1 0.008
6 Farmer 2 0.008
7 Farmer 3 0.008
8 Farmer 4 0.008
9 Farmer 5 0.008
10 Farmer 6 0.008
11 Farmer 7 0.008
12 Farmer 8 0.008
13 Farmer 9 0.008
14 Farmer 10 0.008
15 Farmer 11 0.089
16 Farmer 12 0.108
17 Farmer 13 0.127
18 Farmer 14 0.127
19 Farmer 15 0.112
20 Farmer 16 0.131
21 Farmer 17 0.12
22 Farmer 18 0.121
20
Sosiogram untuk Eigenvector Centrality
Tahun
2015-2017
Tahun
2017-2019
A B
o Berbeda dengan analisis sebelumnya, analisis ini menunjukkan bahwa Aktivis Petani 1 merupakan aktor
yang paling kuat pada periode 2015-2017 sedangkan Pejabat Desa A1 merupakan aktor yang paling kuat
pada periode 2017-2019
o Aktivis Petani 1 merupakan penggerak utama aliansi dalam menolak PT RRL dan Pejabat Desa A1
merupakan aktor utama yang melakukan transaksi lahan dan terlibat dalam pengembangan kelapa sawit
21
Pembahasan
22
Mengapa bisa terbentuk jaringan pengelolaan lahan secara informal?
23
The strength of weak ties mendorong collective action
“Kekuatan relasi adalah kombinasi dari jumlah waktu,
intensitas emosional, keintiman, dan layanan personal”
(Granovetter 1983)
24
25
Kelebihan mengkombinasikan pendekatan untuk analisis kekuatan
aktor
ACP SNA
Menjelaskan penggunaan kekuatan oleh aktor,
serta mampu mengidentifikasi aktor mana yang
paling kuat dan aktor mana yang lemah.
Menjelaskan proses pembentukan kekuatan
aktor dan bagaimana aktor terkuat ditentukan
berdasarkan posisinya dalam struktur jaringan
Menjelaskan bahwa aktor yang memiliki
kekuasaan sebagai "potentate" dan aktor yang
terpengaruh sebagai "subordinate", sehingga
relasi yang digambarkan adalah diadik.
Menjelaskan sumber kekuatan aktor yang saling
terkait
Pendekatan ACP membandingkan aktor satu
dengan yang lainnya berdasarkan elemen
kekuatan yang digunakannya.
Pendekatan SNA dapat membandingkan peran
satu aktor dengan aktor lainnya berdasarkan
posisinya dalam struktur jaringan.
26
Konsep action at a distance dalam teori power
ACP menjelaskan
kekuatan antar aktor
secara diadik
SNA menjelaskan
kekuatan melampaui
relasi diadik
Action at a distance (Ball, 1975)
Aktor dapat menggunakan
kekuatannya/terdampak oleh kekuatan
aktor lain tanpa adanya relasi langsung
dapat menjelaskan tidak dapat menjelaskan
Aktor (ego) dapat seorang aktor
melalui alternya atau dengan kata
lain alter tersebut menjadi perantara
untuk melemahkan seorang aktor.
27
Kesimpulan
Penggunaan ACP dan SNA dalam analisis kekuatan aktor memberikan
beberapa wawasan, yaitu :
❑ Pihak yang berwenang atas tata guna
lahan tidak memiliki pengaruh terhadap
tata kelola lahan di tingkat tapak karena
jaringan di skala local mampu menciptakan
tata kelola lahan informal
❑ Jejaring sosial menunjukkan adanya
sumber-sumber kekuatan yang saling
terkait di antara para aktor, sehingga
dapat menunjukkan bahwa aktor (ego)
dapat melemahkan aktor lain tanpa
berinteraksi secara langsung
❑ Collective action di tingkat tapak terjadi
karena relasi antar aktor penghubung,
sehingga mampu membentuk jaringan
yang lebih luas dengan pengetahuan dan
sumber daya yang lebih besar
❑ Studi ini menunjukkan bahwa sumber
kekuatan seorang aktor bukan hanya
coercion, (dis-) incentives, dan informasi
dominan tetapi juga posisi sentral aktor
dalam jaringan
28
Rekomendasi
o Penguatan kelembagaan di tingkat daerah hingga
nasional untuk memahami analisis jaringan sosial
dalam proses kebijakan
o Intervensi kebijakan harus fokus pada aktor sentral.
Misalnya, Pejabat Desa adalah aktor terpenting yang
mendukung pengembangan kelapa sawit ilegal. Oleh
karena itu, aktor ini harus ditekan oleh mereka yang
mengembangkan dan melaksanakan hukum
o Pemerintah dapat mendukung kebutuhan aktor di
tingkat tapak melalui forum kolaboratif yang fokus pada
aktivis petani karena aktor tersebut dapat menjadi
opinion leader yang efektif untuk memengaruhi aktor
lain, sehingga tercipta collective action
o Pemerintah dapat berperan aktif dalam forum
kolaboratif ini tetapi tidak mengambil peran yang
utama 29
Terimakasih
https://tradehub.earth/
30

More Related Content

What's hot

Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...
Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...
Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...National Cheng Kung University
 
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Nurohman Pkh Brebes
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSidik Abdullah
 
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
 
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docxAhmadRidho37
 
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaSoal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaStrobillus Found
 
LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)
LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)
LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 
Surat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaSurat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaMeizan Herbian
 
Proposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELOR
Proposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELORProposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELOR
Proposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELORZAINUL HADI
 
SK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfKomalasari96
 
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD PramukaRencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD Pramukaveldanmuhammad
 
Cover page (Laporan PKL)
Cover page (Laporan PKL)Cover page (Laporan PKL)
Cover page (Laporan PKL)Deny Darmawan
 
Paparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdf
Paparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdfPaparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdf
Paparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdfFranzNdruru1
 
Lembar pengesahan, daftar isi
Lembar pengesahan, daftar isiLembar pengesahan, daftar isi
Lembar pengesahan, daftar isiAyiz Impian
 
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docxdedi314394
 

What's hot (20)

Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...
Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...
Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecam...
 
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
Notulensi pelatihan kampung kb hotel anggraeni 2019
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...
 
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx03 Contoh LPJ BUMDes.docx
03 Contoh LPJ BUMDes.docx
 
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat DesaSoal tertulis Ujian Perangkat Desa
Soal tertulis Ujian Perangkat Desa
 
LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)
LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)
LAPORAN PRAKERIN (ARISKA COMPNET)
 
Surat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaSurat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tua
 
dwi dharma
dwi dharmadwi dharma
dwi dharma
 
Proposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELOR
Proposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELORProposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELOR
Proposal pembangunan rkb MTS NURUL HIKMAH NW LENDANG KELOR
 
SK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdfSK TPPK paud 2023.pdf
SK TPPK paud 2023.pdf
 
Sk koperasi new
Sk koperasi newSk koperasi new
Sk koperasi new
 
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD PramukaRencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
 
Kode bel proses belajar mengajar
Kode bel proses belajar mengajarKode bel proses belajar mengajar
Kode bel proses belajar mengajar
 
Cover page (Laporan PKL)
Cover page (Laporan PKL)Cover page (Laporan PKL)
Cover page (Laporan PKL)
 
Paparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdf
Paparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdfPaparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdf
Paparan Bidang RR - Forum OPD (2).pdf
 
Surat pernyataan honorer
Surat pernyataan honorerSurat pernyataan honorer
Surat pernyataan honorer
 
Lembar pengesahan, daftar isi
Lembar pengesahan, daftar isiLembar pengesahan, daftar isi
Lembar pengesahan, daftar isi
 
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
14. RPL STOP BULLYING (ganjil).docx
 
Undgn rpt bpd
Undgn rpt bpdUndgn rpt bpd
Undgn rpt bpd
 

More from CIFOR-ICRAF

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...CIFOR-ICRAF
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesCIFOR-ICRAF
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...CIFOR-ICRAF
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...CIFOR-ICRAF
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...CIFOR-ICRAF
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+CIFOR-ICRAF
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCIFOR-ICRAF
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...CIFOR-ICRAF
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...CIFOR-ICRAF
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...CIFOR-ICRAF
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoCIFOR-ICRAF
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders CIFOR-ICRAF
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCIFOR-ICRAF
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market CIFOR-ICRAF
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeCIFOR-ICRAF
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationCIFOR-ICRAF
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCIFOR-ICRAF
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto CIFOR-ICRAF
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...CIFOR-ICRAF
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...CIFOR-ICRAF
 

More from CIFOR-ICRAF (20)

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key Priorities
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
 

Menganalisis Kekuatan Aktor dalam Kontestasi Penggunaan Lahan untuk Perkebunan Sawit dan HTI menggunakan UCINET dan NetDraw

  • 1. Menganalisis Kekuatan Aktor dalam Kontestasi Penggunaan Lahan untuk Perkebunan Sawit dan HTI menggunakan UCINET dan NetDraw Bogor, 7 November 2020 Lila Juniyanti1, Herry Purnomo1,2, Hariadi Kartodihardjo1, Lilik Budi Prasetyo1 1IPB University, 2CIFOR
  • 2. Outline Latar Belakang Kerangka Teori Tujuan Penelitian Lokasi Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Pembahasan Kesimpulan Rekomendasi 2
  • 3. Latar Belakang o Ekspansi perkebunan kelapa sawit dan areal Hutan Tanaman Industri (HTI) memainkan peran penting dalam tata guna lahan di Indonesia o Indonesia menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia (FAOSTAT 2020), dengan luas areal perkebunan sawit di Indonesia hingga saat ini mencapai hampir 15 juta hektar (Dirjen Perkebunan 2020) o Indonesia peringkat enam eksportir pulp and paper terbesar di dunia (FAOSTAT 2020), dengan luas areal izin HTI mencapai 5,7 juta hektar (KLHK 2020) o Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan positif dan menjadi salah satu sumber PDB tertinggi yaitu 0.29%, ditengah pertumbuhan kontraksi PDB sebesar 5,32%. Sumber : FAOSTAT (2020) Sumber: Badan Pusat Statistik (2020) 3
  • 4. Sumber: Konsorsium Pembaruan Agraria (2020) 87 46 83 3 20 6 24 10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Jumlah Konflik Agraria Tiap Sektor pada Tahun 2019 o Pengembangan kelapa sawit dan HTI menghasilkan emisi karbondioksida tertinggi bagi Indonesia (Republic of Indonesia 2018) o Munculnya konflik sosial. Meskipun jumlah konflik pada sektor perkebunan dan kehutanan terlihat sedikit, tetapi existing konfliknya banyak. Umumnya telah terjadi selama puluhan tahun (KPA 2020) o Terdapat 26% konsesi HTI dan 21% perkebunan kelapa sawit terletak di kawasan lindung gambut (Abood et al. 2015) o Penurunan nilai dan jasa ekosistem (Kindu et. Al. 2016) serta penurunan kuantitas dan kualitas air (Hossain 2017) 4
  • 5. 5
  • 7. Tujuan Penelitian Mengembangkan penggunaan ACP dengan menggunakan analisis jaringan Mengidentifikasi aktor yang paling kuat dalam kontestasi penggunaan lahan Mengungkapkan potensi aktor-aktor berdasarkan posisinya dalam struktur jaringan kontestasi penggunaan lahan Tujuan umum : Menyajikan pemahaman yang komprehensif mengenai kekuatan aktor dalam kontestasi penggunaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri 7
  • 8. Lokasi Penelitian Pulau Bengkalis Salah satu kawasan Hidrologis Gambut di Indonesia Pada tahun 2019 luas tutupan hutan kurang dari 10% dari total luas Pulau Bengkalis (Juniyanti et. al. 2020). Terdapat 79% perkebunan kelapa sawit dan 81% HTI berada di areal lindung gambut (Barus et. al. 2016) Hampir setiap tahun, sekitar 56% dari total lahan gambut di Pulau Bengkalis terbakar (Adiputra dan Barus 2018) 8
  • 9. Metode Penelitian Pengumpulan Data Parameter yang diukur Metode Analisis Teori Penggunaan power aktor yang terlibat dalam kontestasi penggunaan lahan Elemen power aktor yang terdiri dari coercion, dis-/insentive, dominant information Analisis ACP Action at a distance (Ball 1975) Informasi relasi antar aktor yang terlibat dalam kontestasi penggunaan lahan Relasi antara satu aktor dengan aktor yang lainnya dalam konteks aliran informasi Analisis Jaringan Sosial (SNA) Centrality in Social Network (Freeman 1978) The Strength of weak ties (Burt 2004) 9
  • 10. 10
  • 11. 11
  • 12. 12
  • 13. Hasil Penelitian Pengelolaan lahan di Pulau Bengkalis dan peristiwa terkait 13
  • 14. No Aktor Deskripsi Peran 1 Aktivis petani Pemuda dan tokoh publik Mengelola lahan; melakukan advokasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan sengketa lahan; pimpinan Aliansi. 2 Petani Pengelola lahan; pemilik lahan; anggota kelompok tani Mengamankan atau melindungi lahan yang diklaim dari penuntut yang lain; pengelola lahan di area konflik; anggota Aliansi 3 Pemilik lahan Aktor yang memiliki bukti legal kepemilikan lahan Memiliki lahan di area konflik dan memiliki dokumen lahan yang legal (SKT, SKGR) 4 Pejabat desa A Oknum Kepala Desa; Badan Pengawas Desa Memfasilitasi proses administrasi yang berkaitan dengan dokumentasi pertanahan; bertindak sebagai sumber informasi bagi pembeli lahan; melakukan klaim lahan secara sepihak dan menjualnya 5 Pejabat desa B Kepala desa; Sekretaris desa; Kepala Urusan; Ketua RT/RW Memfasilitasi proses administrasi yang berkaitan dengan dokumentasi pertanahan 6 Pemerintah Kecamatan Kepala Camat Memfasilitasi proses administrasi yang berkaitan dengan dokumentasi pertanahan [1] Surat Keterangan Tanah merupakan surat yang diterbitkan oleh pejabat desa yang berisi tentang informasi detail terkait lahan [2] Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat desa yang menjelaskan kompensasi dalam jual beli lahan. No Aktor Deskripsi Peran 7 Pemerintah Kabupaten Memfasilitasi pertemuan berbagai pihak dalam menyelesaikan konflik antara masyarakat dan PT RRL. 8 Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Memfasilitasi pertemuan berbagai pihak dalam menyelesaikan konflik antara masyarakat dan PT RRL. 9 Lembaga Advokasi LSM Mendampingi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pada masalah sosial dan lingkungan; mendorong pemangku kepentingan yang relevan untuk mencari solusi konflik lahan; memperkuat kapasitas petani dalam proses advokasi 10 Lembaga Hukum Melakukan investigasi terkait pengembangan kelapa sawit di konsesi PT RRL 11 Perusahaan HTI Hutan Tanaman Industri yang memperoleh ijin pada tahun 1998 12 Pekerja Masyarakat yang bekerja dibawah pembeli lahan Menyiapkan lahan; melakukan penanaman kelapa sawit; operator alat berat 13 Pembeli lahan Pembeli lokal Membeli lahan untuk mengembangkan perkebunn kelapa sawit dengan luas area >25 ha. Aktor-aktor yang berkaitan dengan pengelolaan lahan di Pulau Bengkalis 14
  • 15. -10 -5 0 5 10 15 FREQUENCY TEH ACTOR MENTIONED AS POWERFUL a.) Actors power status in 2015-2017 Potentate (actors who have power) Subordinate (affected by the power of other actors) -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 Activist farmers Farmers Landowners Village officials A Village officials B Land worker Land buyers Advocacy organizations Legal institution FREQUENCY TEH ACTOR MENTIONED AS POWERFUL b.) Actors power status in 2017-2019 Potentate (actors who have power) Subordinate (affected by the power of other actors) o Aliansi yang terbentuk melakukan berbagai proses advokasi untuk menolak keberadaan PT RRL serta sudah terjadi transaksi jual beli dan pengembangan perkebunan sawit di areal yang tumpeng tindih tersebut o Jumlah aktor : 60 aktor o Petani dan pemilik lahan aktor paling lemah o Pejabat petani A aktor paling kuat o PT RRL mengembalikan konsesinya kepada negara dan petani menyadari bahwa terjadi pengembangan kelapa sawit di area kelola mereka o Jumlah aktor : 55 aktor o Aktor terkuat dan aktor yang terlemah sama seperti periode sebelumnya 15
  • 16. Hasil Perhitungan UCINET untuk Degree Centrality No Actor (2015-2017) Degree Normalized Degree 1 Activist Farmer 1 23 0.39 2 Activist Farmer 2 13 0.22 3 Activist Farmer 3 16 0.271 4 Farmer 1 11 0.186 5 Farmer 2 10 0.169 6 Farmer 3 11 0.186 7 Farmer 4 11 0.186 8 Farmer 5 11 0.186 9 Farmer 6 11 0.186 10 Farmer 7 12 0.203 11 Farmer 8 11 0.186 12 Farmer 9 11 0.186 13 Farmer 10 11 0.186 14 Farmer 11 4 0.068 15 Farmer 12 5 0.085 16 Farmer 13 6 0.102 17 Farmer 14 6 0.102 18 Farmer 15 5 0.085 19 Farmer 16 6 0.102 20 Farmer 17 5 0.085 21 Farmer 18 5 0.085 22 Farmer 19 6 0.102 No Actor (2017-2019) Degree Normalized Degree 1 Activist Farmer 1 14 0.23 2 Activist Farmer 2 3 0.049 3 Activist Farmer 3 1 0.016 4 Activist Farmer 4 6 0.098 5 Farmer 1 10 0.164 6 Farmer 2 10 0.164 7 Farmer 3 10 0.164 8 Farmer 4 10 0.164 9 Farmer 5 10 0.164 10 Farmer 6 10 0.164 11 Farmer 7 10 0.164 12 Farmer 8 10 0.164 13 Farmer 9 10 0.164 14 Farmer 10 10 0.164 15 Farmer 11 4 0.066 16 Farmer 12 5 0.082 17 Farmer 13 6 0.098 18 Farmer 14 6 0.098 19 Farmer 15 5 0.082 20 Farmer 16 6 0.098 21 Farmer 17 5 0.082 22 Farmer 18 5 0.082 16
  • 17. Tahun 2015-2017 Tahun 2017-2019 Sosiogram untuk Degree Centrality o Perubahan situasi menyebabkan perubahan struktur jaringan o Pejabat Desa A2 menjadi aktor yang paling banyak memiliki relasi dalam dua periode ini, aktor ini dikenal oleh berbagai aktor. Banyak aktor-aktor dalam jaringan yang memperoleh informasi mengenai kondisi pengelolaan lahan di Pulau Bengkalis dari aktor ini. A B 17
  • 18. No Actor (2015-2017) Betweenness Normalized Betweenness 38 Village official A2 902.955 52.774 1 Activist Farmer 1 507.012 29.632 37 Village official A1 306.181 17.895 35 Village official B2 110.689 6.469 3 Activist Farmer 3 45.733 2.673 53 Advocacy organizations 2 44.185 2.582 60 Land buyer 2 38.628 2.258 59 Land buyer 1 38.628 2.258 34 Village official B1 33.715 1.97 55 PT RRL 1 21.639 1.265 42 Village official B7 17.456 1.02 41 Village official B6 17.456 1.02 2 Activist Farmer 2 15.679 0.916 40 Village official B5 14.956 0.874 45 Village official B10 13.9 0.812 44 Village official B9 13.9 0.812 43 Village official B8 13.9 0.812 49 District gov. 1 10.233 0.598 50 District gov. 2 9.198 0.538 39 Village official B4 7.417 0.433 52 Advocacy organizations 1 7.126 0.416 No Actor (2017-2019) Betweenness Normalized Betweenness 39 Village official A2 1016.003 55.519 56 Legal institution 570 31.148 1 Activist Farmer 1 472 25.792 54 Advocacy organizations 2 52 2.842 38 Village official A1 51.701 2.825 62 Land buyer 2 40.51 2.214 61 Land buyer 1 40.51 2.214 36 Village official B2 16.313 0.891 46 Village official B10 13.9 0.76 45 Village official B9 13.9 0.76 44 Village official B8 13.9 0.76 42 Village official B6 8.554 0.467 43 Village official B7 8.554 0.467 35 Village official B1 7.806 0.427 47 Village official A3 7.272 0.397 41 Village official B5 6.054 0.331 40 Village official B4 5.524 0.302 59 Worker 1 1.606 0.088 30 Landowner 2 1.442 0.079 31 Landowner 3 0.767 0.042 33 Landowner 5 0.6 0.033 Hasil Perhitungan UCINET untuk Betweennes Centrality 18
  • 19. Sosiogram untuk Betweennes Centrality Tahun 2015-2017 Tahun 2017-2019 A B o Pejabat Desa A1 merupakan aktor yang paling banyak berperan sebagai perantara o Relasi yang terbentuk diantara dua aktor yang berperan sebagai perantara adalah ikatan lemah. Misalnya, antara Petani Aktivis 1 dengan Pejabat Desa A1 di periode 2015-2017 dan relasi diantara Petani Aktivis 1 dengan Lembaga Hukum di periode 2017-2019 19
  • 20. No Actors (2015-2017) Eigenvector 1 Activist Farmer 1 0.337 2 Activist Farmer 2 0.195 3 Activist Farmer 3 0.233 4 Farmer 1 0.174 5 Farmer 2 0.156 6 Farmer 3 0.175 7 Farmer 4 0.175 8 Farmer 5 0.175 9 Farmer 6 0.175 10 Farmer 7 0.192 11 Farmer 8 0.175 12 Farmer 9 0.175 13 Farmer 10 0.175 14 Farmer 11 0.053 15 Farmer 12 0.04 16 Farmer 13 0.046 17 Farmer 14 0.046 18 Farmer 15 0.041 19 Farmer 16 0.037 20 Farmer 17 0.034 21 Farmer 18 0.035 22 Farmer 19 0.037 Hasil Perhitungan UCINET untuk Eigenvector Centrality No Actors (2017-2019) Eigenvector 1 Activist Farmer 1 0.013 2 Activist Farmer 2 0.006 3 Activist Farmer 3 0.001 4 Activist Farmer 4 0.087 5 Farmer 1 0.008 6 Farmer 2 0.008 7 Farmer 3 0.008 8 Farmer 4 0.008 9 Farmer 5 0.008 10 Farmer 6 0.008 11 Farmer 7 0.008 12 Farmer 8 0.008 13 Farmer 9 0.008 14 Farmer 10 0.008 15 Farmer 11 0.089 16 Farmer 12 0.108 17 Farmer 13 0.127 18 Farmer 14 0.127 19 Farmer 15 0.112 20 Farmer 16 0.131 21 Farmer 17 0.12 22 Farmer 18 0.121 20
  • 21. Sosiogram untuk Eigenvector Centrality Tahun 2015-2017 Tahun 2017-2019 A B o Berbeda dengan analisis sebelumnya, analisis ini menunjukkan bahwa Aktivis Petani 1 merupakan aktor yang paling kuat pada periode 2015-2017 sedangkan Pejabat Desa A1 merupakan aktor yang paling kuat pada periode 2017-2019 o Aktivis Petani 1 merupakan penggerak utama aliansi dalam menolak PT RRL dan Pejabat Desa A1 merupakan aktor utama yang melakukan transaksi lahan dan terlibat dalam pengembangan kelapa sawit 21
  • 23. Mengapa bisa terbentuk jaringan pengelolaan lahan secara informal? 23
  • 24. The strength of weak ties mendorong collective action “Kekuatan relasi adalah kombinasi dari jumlah waktu, intensitas emosional, keintiman, dan layanan personal” (Granovetter 1983) 24
  • 25. 25
  • 26. Kelebihan mengkombinasikan pendekatan untuk analisis kekuatan aktor ACP SNA Menjelaskan penggunaan kekuatan oleh aktor, serta mampu mengidentifikasi aktor mana yang paling kuat dan aktor mana yang lemah. Menjelaskan proses pembentukan kekuatan aktor dan bagaimana aktor terkuat ditentukan berdasarkan posisinya dalam struktur jaringan Menjelaskan bahwa aktor yang memiliki kekuasaan sebagai "potentate" dan aktor yang terpengaruh sebagai "subordinate", sehingga relasi yang digambarkan adalah diadik. Menjelaskan sumber kekuatan aktor yang saling terkait Pendekatan ACP membandingkan aktor satu dengan yang lainnya berdasarkan elemen kekuatan yang digunakannya. Pendekatan SNA dapat membandingkan peran satu aktor dengan aktor lainnya berdasarkan posisinya dalam struktur jaringan. 26
  • 27. Konsep action at a distance dalam teori power ACP menjelaskan kekuatan antar aktor secara diadik SNA menjelaskan kekuatan melampaui relasi diadik Action at a distance (Ball, 1975) Aktor dapat menggunakan kekuatannya/terdampak oleh kekuatan aktor lain tanpa adanya relasi langsung dapat menjelaskan tidak dapat menjelaskan Aktor (ego) dapat seorang aktor melalui alternya atau dengan kata lain alter tersebut menjadi perantara untuk melemahkan seorang aktor. 27
  • 28. Kesimpulan Penggunaan ACP dan SNA dalam analisis kekuatan aktor memberikan beberapa wawasan, yaitu : ❑ Pihak yang berwenang atas tata guna lahan tidak memiliki pengaruh terhadap tata kelola lahan di tingkat tapak karena jaringan di skala local mampu menciptakan tata kelola lahan informal ❑ Jejaring sosial menunjukkan adanya sumber-sumber kekuatan yang saling terkait di antara para aktor, sehingga dapat menunjukkan bahwa aktor (ego) dapat melemahkan aktor lain tanpa berinteraksi secara langsung ❑ Collective action di tingkat tapak terjadi karena relasi antar aktor penghubung, sehingga mampu membentuk jaringan yang lebih luas dengan pengetahuan dan sumber daya yang lebih besar ❑ Studi ini menunjukkan bahwa sumber kekuatan seorang aktor bukan hanya coercion, (dis-) incentives, dan informasi dominan tetapi juga posisi sentral aktor dalam jaringan 28
  • 29. Rekomendasi o Penguatan kelembagaan di tingkat daerah hingga nasional untuk memahami analisis jaringan sosial dalam proses kebijakan o Intervensi kebijakan harus fokus pada aktor sentral. Misalnya, Pejabat Desa adalah aktor terpenting yang mendukung pengembangan kelapa sawit ilegal. Oleh karena itu, aktor ini harus ditekan oleh mereka yang mengembangkan dan melaksanakan hukum o Pemerintah dapat mendukung kebutuhan aktor di tingkat tapak melalui forum kolaboratif yang fokus pada aktivis petani karena aktor tersebut dapat menjadi opinion leader yang efektif untuk memengaruhi aktor lain, sehingga tercipta collective action o Pemerintah dapat berperan aktif dalam forum kolaboratif ini tetapi tidak mengambil peran yang utama 29