Materi yang dibuat oleh Muhammad Isnur, S.H.I., sebagai pembicara saat kegiatan Criminal Defense Law Forum, Jumat, 15 Agustus 2014, diLembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Materi yang dibuat oleh Dr. Eva Achyani, S.H.,M.H., sebagai pembicara saat kegiatan Criminal Defense Law Forum, Jumat, 15 Agustus 2014, diLembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memperkenalkan pendekatan keadilan restoratif dan upaya diversi untuk mengalihkan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana. UU ini mengatur penanganan anak yang berhadapan dengan hukum mulai dari tahap penyidikan, penuntutan, hingga pembinaan setelah menjalani pidana dengan memperhatikan perlindungan, kepentingan terbais,
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum terhadap anak di bawah umur pelaku tindak pidana di wilayah hukum Poltabes Yogyakarta. Ia menjelaskan latar belakang masalah perlindungan anak, peraturan perundang-undangan terkait, dan rumusan masalah penelitian mengenai apakah perundang-undangan sudah memberikan perlindungan dan kendala apa yang dihadapi.
Makalah ini membahas tentang perlindungan hukum terhadap anak pada tahap pemasyarakatan. Ia menjelaskan pengertian anak, anak yang bermasalah dengan hukum, dan perlindungan hukum yang diberikan kepada anak selama berada di lembaga pemasyarakatan. Tujuannya adalah agar anak dapat memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan.
Dokumen tersebut membahas prinsip dan mekanisme layanan kesehatan yang ramah anak bagi korban kekerasan seksual. Termasuk peran tenaga medis, hak korban, dan kerjasama antar instansi dalam pemberian layanan medis, konseling, hukum, dan rehabilitasi sosial.
Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual akan menghadapi persoalan yang kompleks di kemudian hari. Kekerasan fisik yang dialami bersamaan dengan eksploitasi seksual terhadap anak dapat mengakibatkan luka, rasa sakit dan rasa takut. Di samping itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berdampak pada kesehatan secara fisik, eksploitasi seksual yang dialami oleh anak juga akan membawa masalah psikologis yang cukup serius. Eksploitasi seksual dapat menimbulkan rasa bersalah, rasa rendah diri dan depresi. Kasus yang dialami oleh korban ESA dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, yang mengakibatkan perilaku menyakiti diri, termasuk di dalamnya overdosis, percobaan bunuh diri, dan gangguan makan. Selain masalah hukum dan kesehatan, anak korban eksploitasi seksual juga seringkali menghadapi persoalan sosial seperti diusir dari lingkungan, dikucilkan oleh teman sebaya, dikeluarkan dari sekolah dan putus sekolah.
Materi yang dibuat oleh Dr. Eva Achyani, S.H.,M.H., sebagai pembicara saat kegiatan Criminal Defense Law Forum, Jumat, 15 Agustus 2014, diLembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memperkenalkan pendekatan keadilan restoratif dan upaya diversi untuk mengalihkan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana. UU ini mengatur penanganan anak yang berhadapan dengan hukum mulai dari tahap penyidikan, penuntutan, hingga pembinaan setelah menjalani pidana dengan memperhatikan perlindungan, kepentingan terbais,
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum terhadap anak di bawah umur pelaku tindak pidana di wilayah hukum Poltabes Yogyakarta. Ia menjelaskan latar belakang masalah perlindungan anak, peraturan perundang-undangan terkait, dan rumusan masalah penelitian mengenai apakah perundang-undangan sudah memberikan perlindungan dan kendala apa yang dihadapi.
Makalah ini membahas tentang perlindungan hukum terhadap anak pada tahap pemasyarakatan. Ia menjelaskan pengertian anak, anak yang bermasalah dengan hukum, dan perlindungan hukum yang diberikan kepada anak selama berada di lembaga pemasyarakatan. Tujuannya adalah agar anak dapat memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan.
Dokumen tersebut membahas prinsip dan mekanisme layanan kesehatan yang ramah anak bagi korban kekerasan seksual. Termasuk peran tenaga medis, hak korban, dan kerjasama antar instansi dalam pemberian layanan medis, konseling, hukum, dan rehabilitasi sosial.
Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual akan menghadapi persoalan yang kompleks di kemudian hari. Kekerasan fisik yang dialami bersamaan dengan eksploitasi seksual terhadap anak dapat mengakibatkan luka, rasa sakit dan rasa takut. Di samping itu, anak-anak juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual dan kemungkinan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Selain berdampak pada kesehatan secara fisik, eksploitasi seksual yang dialami oleh anak juga akan membawa masalah psikologis yang cukup serius. Eksploitasi seksual dapat menimbulkan rasa bersalah, rasa rendah diri dan depresi. Kasus yang dialami oleh korban ESA dapat menimbulkan perasaan tidak berharga, yang mengakibatkan perilaku menyakiti diri, termasuk di dalamnya overdosis, percobaan bunuh diri, dan gangguan makan. Selain masalah hukum dan kesehatan, anak korban eksploitasi seksual juga seringkali menghadapi persoalan sosial seperti diusir dari lingkungan, dikucilkan oleh teman sebaya, dikeluarkan dari sekolah dan putus sekolah.
UU Sistem Peradilan Pidana Anak mengatur tentang perlindungan khusus bagi anak dalam sistem peradilan pidana. UU ini mengubah paradigma dari pendekatan hukum semula menjadi pendekatan keadilan restoratif dan mewajibkan upaya diversi untuk menyelesaikan perkara anak di luar pengadilan. UU ini juga meningkatkan perlindungan anak dengan menaikkan usia pertanggungjawaban pidana menjadi 12 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum selama proses diversi dengan menempatkan mereka di lembaga-lembaga sosial bukan di penjara dewasa. Namun demikian, lembaga-lembaga sosial belum sepenuhnya siap menangani anak tersebut karena keterbatasan sarana, prasarana, dan SDM. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
Dokumen tersebut membahas rencana untuk mewujudkan sekolah ramah anak di Indonesia dengan mengadakan forum diskusi antara beberapa sekolah untuk berbagi praktik terbaik mereka dalam pendidikan, sarana prasarana, dan perlindungan anak. Dokumen ini juga menyoroti masalah kekerasan di sekolah di Indonesia serta merencanakan gerakan yang melibatkan siswa untuk mendorong praktik-praktik positif di sekolah.
Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Anak dalam 1000 HPK.pptxsandinay1
Kurva pertumbuhan WHO baru menggunakan data dari 6 negara untuk menentukan standar pertumbuhan ideal anak, yaitu pertumbuhan anak yang sehat dan mendapat asupan gizi optimal dari ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan diversi dan keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia.
2. Keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara pidana dengan melibatkan pelaku, korban, dan masyarakat untuk mencari penyelesaian yang adil dan memulihkan keadaan.
3. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari pro
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan murid di sekolah. Ia menyoroti beberapa isu utama seperti kemalangan yang melibatkan murid dalam dan luar sekolah, kes jenayah dan salah laku yang melibatkan murid, serta konsep pengurusan keselamatan sekolah yang holistik melalui penubuhan jawatankuasa dan garis panduan keselamatan. Dokumen ini menekankan pentingnya memastikan keselamatan murid di sekolah melal
Pertimbangan hakim dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap anak pelaku tindak...MAfrizal5
Pertimbangan hakim merupakan salah satu aspek terpenting dalam menentukan terwujudnya
nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung keadilan (ex aequo et bono) dan mengandung
kepastian hukum, di samping itu juga mengandung manfaat bagi para pihak yang bersangkutan
sehingga pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat. Apabila
pertimbangan hakim tidak teliti, baik, dan cermat, maka putusan hakim yang berasal dari
pertimbangan hakim tersebut akan dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi/ Mahkamah Agung.
Pikiran anak yang masih terbatas dan tidak sesempurna orang dewasa serta gampang
dipengaruhi oleh orang dewasa harus diperhatikan oleh Undang-Undang serta aparat penegak
hukum, khususnys Hakim dalam menerapkan saksi terhadap anak pelaku tindak pidana
narkotika dalam putusanya, yang dilihat oleh peneliti dalam putusan Pengadilan Negeri Sekayu
Nomor: 55/ Pid.Sus-Anak/ 2016/ PN.Sky. Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang Bermasalah
Dengan Hukum Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penyalagunaan Narkotika, Perlindungan terhadap
anak sebagai pelaku tindak pidana:Diversi dan Keadilan Restoratif (Restorative
Justice).Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana Terhadap Anak Yang
Bermasalah Dengan Hukum Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penyalagunaan Narkotika, dalam
memutuskan perkara Nomor: 55/ Pid. Sus-Anak/ 2016/ PN.Sky, Hakim mengunakan dasar
pertimbangan yang Bersifat Yudiris dan Bersifat Non-Yudiris.Pertimbangan yang bersifat yuridis
Meliputi:Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Tuntutan Pidana, Keterangan Saksi, Keterangan
Terdakwa, Barang Bukti, Pasal-Pasal dalam Undang-Undang Narkotika, Keadaan Yang Dapat
Menjadi Pertimbangan Lain. Sedangkan Pertimbangan non yuridis, hakim melihat bagaimana
perilaku anak dalam persidangan. Serta Aspek sosiologis, aspek psikologis, aspek kriminologi
anak, dan Laporan hasil Penelitian Kemasyarakatan Nomor Regt. Litmas : 272/ Lit.Pyd/ VIII/
KA/ 2016
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan ramah anak di puskesmas sebagai upaya percepatan menuju Kota Tangerang Selatan layak anak.
2. Pelayanan ramah anak di puskesmas meliputi aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, pelayanan, partisipasi anak, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Terdapat 15 indikator pelayanan ramah anak di puskesmas yang m
Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021DekaBC17
Konsep Dasar PAUD memberikan ringkasan singkat tentang landasan yuridis dan ilmiah pendidikan anak usia dini di Indonesia. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan bahwa PAUD berdasarkan UUD 1945 dan UU Sisdiknas yang memberikan hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan dan perlindungan. Prinsip-prinsip PAUD meliputi pembelajaran melalui bermain, mengembangkan potensi anak, dan pembelajaran sesuai tahap perkembangan an
UU Sistem Peradilan Pidana Anak mengatur tentang perlindungan khusus bagi anak dalam sistem peradilan pidana. UU ini mengubah paradigma dari pendekatan hukum semula menjadi pendekatan keadilan restoratif dan mewajibkan upaya diversi untuk menyelesaikan perkara anak di luar pengadilan. UU ini juga meningkatkan perlindungan anak dengan menaikkan usia pertanggungjawaban pidana menjadi 12 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum selama proses diversi dengan menempatkan mereka di lembaga-lembaga sosial bukan di penjara dewasa. Namun demikian, lembaga-lembaga sosial belum sepenuhnya siap menangani anak tersebut karena keterbatasan sarana, prasarana, dan SDM. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
Dokumen tersebut membahas rencana untuk mewujudkan sekolah ramah anak di Indonesia dengan mengadakan forum diskusi antara beberapa sekolah untuk berbagi praktik terbaik mereka dalam pendidikan, sarana prasarana, dan perlindungan anak. Dokumen ini juga menyoroti masalah kekerasan di sekolah di Indonesia serta merencanakan gerakan yang melibatkan siswa untuk mendorong praktik-praktik positif di sekolah.
Deteksi dan Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Anak dalam 1000 HPK.pptxsandinay1
Kurva pertumbuhan WHO baru menggunakan data dari 6 negara untuk menentukan standar pertumbuhan ideal anak, yaitu pertumbuhan anak yang sehat dan mendapat asupan gizi optimal dari ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan diversi dan keadilan restoratif dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia.
2. Keadilan restoratif adalah penyelesaian perkara pidana dengan melibatkan pelaku, korban, dan masyarakat untuk mencari penyelesaian yang adil dan memulihkan keadaan.
3. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari pro
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan murid di sekolah. Ia menyoroti beberapa isu utama seperti kemalangan yang melibatkan murid dalam dan luar sekolah, kes jenayah dan salah laku yang melibatkan murid, serta konsep pengurusan keselamatan sekolah yang holistik melalui penubuhan jawatankuasa dan garis panduan keselamatan. Dokumen ini menekankan pentingnya memastikan keselamatan murid di sekolah melal
Pertimbangan hakim dalam penjatuhan sanksi pidana terhadap anak pelaku tindak...MAfrizal5
Pertimbangan hakim merupakan salah satu aspek terpenting dalam menentukan terwujudnya
nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung keadilan (ex aequo et bono) dan mengandung
kepastian hukum, di samping itu juga mengandung manfaat bagi para pihak yang bersangkutan
sehingga pertimbangan hakim ini harus disikapi dengan teliti, baik, dan cermat. Apabila
pertimbangan hakim tidak teliti, baik, dan cermat, maka putusan hakim yang berasal dari
pertimbangan hakim tersebut akan dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi/ Mahkamah Agung.
Pikiran anak yang masih terbatas dan tidak sesempurna orang dewasa serta gampang
dipengaruhi oleh orang dewasa harus diperhatikan oleh Undang-Undang serta aparat penegak
hukum, khususnys Hakim dalam menerapkan saksi terhadap anak pelaku tindak pidana
narkotika dalam putusanya, yang dilihat oleh peneliti dalam putusan Pengadilan Negeri Sekayu
Nomor: 55/ Pid.Sus-Anak/ 2016/ PN.Sky. Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang Bermasalah
Dengan Hukum Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penyalagunaan Narkotika, Perlindungan terhadap
anak sebagai pelaku tindak pidana:Diversi dan Keadilan Restoratif (Restorative
Justice).Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana Terhadap Anak Yang
Bermasalah Dengan Hukum Sebagai Pelaku Tindak Pidana Penyalagunaan Narkotika, dalam
memutuskan perkara Nomor: 55/ Pid. Sus-Anak/ 2016/ PN.Sky, Hakim mengunakan dasar
pertimbangan yang Bersifat Yudiris dan Bersifat Non-Yudiris.Pertimbangan yang bersifat yuridis
Meliputi:Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Tuntutan Pidana, Keterangan Saksi, Keterangan
Terdakwa, Barang Bukti, Pasal-Pasal dalam Undang-Undang Narkotika, Keadaan Yang Dapat
Menjadi Pertimbangan Lain. Sedangkan Pertimbangan non yuridis, hakim melihat bagaimana
perilaku anak dalam persidangan. Serta Aspek sosiologis, aspek psikologis, aspek kriminologi
anak, dan Laporan hasil Penelitian Kemasyarakatan Nomor Regt. Litmas : 272/ Lit.Pyd/ VIII/
KA/ 2016
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan ramah anak di puskesmas sebagai upaya percepatan menuju Kota Tangerang Selatan layak anak.
2. Pelayanan ramah anak di puskesmas meliputi aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, pelayanan, partisipasi anak, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Terdapat 15 indikator pelayanan ramah anak di puskesmas yang m
Konsep Dasar Paud Pendidikan Anak Usia Dini - 2021DekaBC17
Konsep Dasar PAUD memberikan ringkasan singkat tentang landasan yuridis dan ilmiah pendidikan anak usia dini di Indonesia. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan bahwa PAUD berdasarkan UUD 1945 dan UU Sisdiknas yang memberikan hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan dan perlindungan. Prinsip-prinsip PAUD meliputi pembelajaran melalui bermain, mengembangkan potensi anak, dan pembelajaran sesuai tahap perkembangan an
MENAGIH JANJI MEMBANGUN SISTEM "Kesiapan Kita Melaksanakan UU Sistem Peradilan Pidana Anak"
1. MENAGIH JANJI,
MEMBANGUN
SISTEM
KESIAPAN KITA MELAKSANAKAN UU
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
MUHAMAD ISNUR – LBH JAKARTA
2. Perkembangan
Syaiful Arif, Hakim di PN Jakarta
Pusat, dalam kasus seorang
anak/Pelajar yang didakwa dengan
tuduhan membawa Senjata Tajam,
Hakim mengabulkan penangguhan
penahanan, hakim meminta
Pengacara LBH tidak perlu
mengajukan eksepsi dan pledooi
karena dalam sidang pertama hakim
sudah mengatakan akan memutus
perkara dengan mengembalikan
anak kepada orang tua, walau jaksa
keberatan, hakim kemudian
memutus dengan mengembalikan
kepada orang tua.
Dalam kasus DK, anak ribut, kata-kataan
dan menampar, ditingkat
kepolisiaan diusahakan damai, LBH
di muka hakim mengajukan agar
hakim menggunakan proses
Restoratif Justice – Hakim
mempertemukan dengan Korban dan
Keluarga Korban, kemudian Hakim
memutus anak dikembalikan pada
orang tua
3. Arif Waluyo, Hakim di PN Jakarta
Pusat : Dorongan tentang anak
pengguna narkotika, untuk direhab di
dapatkan. Hakim berhasil memahami
kepentingan terbaik bagi anak.
Hakim memutuskan agar anak
dikembalikan kepada orangtua,
dibawah Pengawasan Bapas Jakarta
Pusat, harus selalu konsultasi
keluarga dan mengikuti pembinaan
lebih lanjut secara berkala melalui
program IPWL di BNN Cawang
Hakim Syahrul SH – langsung
memberlakukan UU 11 Tahun 2012,
ABH yang dituntut 10 bulan penjara ,
diputus kembalikan ke orang tua,
hakim berpendapat anak masih
harus melanjutkan sekolah, dan
penjara bukan tempat yang baik buat
anak
4. Kebutuhan Turunan UU
Register Perkara
Pedoman pelaksanaan proses
Diversi, tata cara, dan koordinasi
pelaksanaan Diversi
Syarat dan tata cara
pengambilan keputusan serta
program pendidikan, pembinaan,
dan pembimbingan (LPKS)
Bentuk dan tata cara
pelaksanaan pidana
Tindakan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 82 ayat (1)
Tata cara pelaksanaan
Koordinasi, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan
5. Bagaimana Kesadaran dan
Kesiapan Infrastruktur/Sumber
Daya
Penyidik Anak?
Penuntut Umum
Anak?
Hakim Anak?
Pengadilan?
Bapas?
Lembaga Pembinaan
Khusus Anak (LPKA)?
Lembaga
Penempatan Anak
Sementara (LPAS)?
6. Media? KPI/Dewan
Pers?
Pekerja Sosial
Professional?
Tenaga Kerja Sosial?
Advokat? Org
Bantuan Hukum?
7. Pendampingan Oleh Penasehat
Hukum
0 20 40 60 80 100 120
Persidangan
BAP
Penggeledahan
Penangkapan
Penangkapan Penggeledahan BAP Persidangan
Ya, didampingi 9 5 10 23
Tidak didampingi 91 95 90 51
9. Penahanan Anak bersama dengan
Orang Dewasa
75
29
0 20 40 60 80
Rutan
Ruang Tahanan Polisi
10. Mengalami Penyiksaan
98
97
74
2
3
26
0 20 40 60 80 100 120
Penahanan
BAP
Penangkapan
Mengalami Tidak Mengalami
11. Dan Bagaimana Masyarakat
kita
Dalam beberapa
kasus yang LBH
tangani, Diversi jadi
ajang “pemerasan”
oleh Keluarga korban.
Dalam perkara
lainnya, Orang Tua
Korban, dan
Masyarakat sekitar
malah menuntut agar
hukuman
seberat2nya
diberikan..