Proses mematikan interupsi saat masuk ke bagian kritis untuk mencegah gangguan dari proses lain, lalu menghidupkan kembali interupsi saat keluar. Namun, pendekatan ini berisiko kerusakan sistem jika proses yang mematikan interupsi mengalami gangguan dan tidak menghidupkannya kembali.

1. Pematian interupsi
Proses mematikan interupsi kepemroses dan segera
memasukicritical_section. Proses kembali mengaktifkan
interupsi segera telah meninggalkan critical_section.

2. Critical section
a cb
Ada tiga proses
status

3. Pemroses tidak dapat beralih ke proses
lain, karena interupsi clock dimatikan
sehingga penjadwalan pun tidak di
eksekusi. Karena penjadwal tidak
beroprasi maka tidak terdapat alih proses.

4. Critical section
a cb
Ada tiga proses
Status kosongeksekusi

5. Critical section
a
cb
Ada tiga prosesStatus kosong
eksekusi

6. Critical section
c
b
Ada tiga proses
Status kosongeksekusi

7. Proses dapat memkai memory
bersama tanpa takut intervensi
proses lain karena memang tidak
ada proses lain yang dieksekusi
pada saat itu

8. Kelemahan utama :
Bila proses yang mematikan
interupsi mengalami gangguan
maka prosesü tidak akan pernah
menghidupkan interupsi
kembali. Kejadian ini
mengakibatkan kematian
seluruh system.
Jika terdapat dua pemroses
atau lebih, mematikan interupsi
hanyaü berpengaruh pada
pemroses yang sedang
mengeksekusi intruksi itu. Proses
lain masih dapat memasuki
critical section.

9. Procedure down (var s : semaphore );
Begin
asm cli
s : = s - 1;
if s <= 0 Then
Begin
Tempat proses pada antrian untuk semaphore s
Proses di – blocked
End;
asm sti
End;
Procedure Up (Var s : semaphore);
Begin
asm cli
s : s + 1;
if s <= 0 Then
Begin
Pindahkan satu proses P dari antrian untuk semaphore s
Tempatkan proses P di senari ready
End;
asm sti
End;

10. Critical section
a cb
Ada tiga proses
Status kosong
eksekusi
skenario gagal

11. Bila terdapat dua proses pada
Waktu bersamaan memasuki ke
dalam critical section
maka akan terjadi bentrok
sehingga menggalkan proses
interups