Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan altern...YolandaSibuea
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra,tindakan alternatif yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan,2018
2. Agenda Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Proses Pengambilan Keputusan
Cara Meningkatkan Efektivitas dan
Kompetensi Pengambilan Keputusan
3. Agenda
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Potensi yang Mungkin Muncul
Kondisi dan Faktor yang
Memengaruhi
Proses Pengambilan Keputusan
Cara Meningkatkan Efektivitas
Kompetensi Pengambilan
Keputusan
4. Agenda
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Potensi yang Mungkin Muncul
Kondisi dan Faktor yang
Memengaruhi
Proses Pengambilan Keputusan
Cara Meningkatkan Efektivitas
Kompetensi Pengambilan
Keputusan
5. 5
16/08/2021
Beberapa penulis menyebutkan secara berbeda-beda mengenai
langkah-langkah dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, Mc
Shane & Von Glinow (2019) menyebutkan adanya enam langkah.
Meskipun Robbins dan Judge (2019) juga menyebutkan adanya enam
langkah dalam pengambilan keputusan, tidak semua langkahnya sama
disebutkan oleh dua sumber tersebut. Sementara itu Henry Mintzberg
dan Frances Westley (2001) menyebutkan hanya lima langkah. Selain
itu, ada pula penulis yang menyebutkan tujuh langkah dan ada pula
yang menyebutkan delapan langkah karena evaluasi pasca diputuskan
menjadi salah satu langkah juga
Karena banyaknya penulis yang berbeda-beda dalam menyebutkan
langkah-langkah dalam pengambilan keputusan, maka dalam materi
ini akan disebutkan sendiri yang tidak perlu dipertentangkan dengan
langkah-langkah menurut para penulis lainnya
Langkah-langkah
Pengembilan Keputusan
6. 6
16/08/2021
Enam Langkah
Pengambilan Keputusan
Langkah pertama adalah mendefinisikan atau mengidentifikasi masalah atau situa-
si yang dihadapi atau peluang yang muncul. Apabila masalah ini lebih dari satu,
maka langkah ini mencakup pula memilah-milah masalahnya serta menentukan
prioritas apabila ada batasan-batasan tertentu. Pada tahap ini beberapa teknik dapat
digunakan untuk membantu, dan kreativitas Sobat Pembelajar sangat membantu
dan bahkan sangat menentukan tingkat keberhasilan pengambilan keputusan terse-
but. Seperti dikatakan Albert Einstein, langkah ini perlu lebih lama ditekuni
Langkah ketiga adalah mengembangkan dan mengevaluasi alternatif
Langkah kedua adalah merancang solusi yang dapat dicapai atau mendefinisikan
sasaran atau tujuan yang hendak dicapai
Langkah keempat adalah menggunakan teknik-teknik tertentu untuk memilih
alternatif terbaik
Langkah kelima adalah menggunakan teknik-teknik tertentu untuk mengimple-
mentasikan rencana solusi atau alternatif yang dipilih sebelum kemudian mengeva-
luasi solusi tersebut sebagai langkah yang keenam
https://medium.com/a
ge-of-awareness/why-
is-it-important-to-get-
our-questions-right-
7e15c5fbe5f5
8. Agenda
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Potensi yang Mungkin Muncul
Kondisi dan Faktor yang
Memengaruhi
Proses Pengambilan Keputusan
Cara Meningkatkan Efektivitas
Kompetensi Pengambilan
Keputusan
9. 9
16/08/2021
Enam langkah dalam pengambilan keputusan secara rasional
tersebut menggunakan beberapa asumsi yang dalam
kenyataannya tidak selamanya seperti itu keadaannya. Oleh
sebab itu Mitra Pemelajar perlu memahami berbagai potensi
masalah yang mungkin timbul dan alternatif solusi yang bisa
dilakukan untuk menghadapi potensi masalah tersebut
Sebagian dari potensi masalah tersebut berasal dari diri si
pembuat keputusan tersebut sebagai manusia yang memiliki
daya cipta-rasa-karsa yang bisa sangat bervariasi sehingga
dalam buku-buku teks mengenai pengambilan keputusan
topik ini dibahas dalam konteks yang berbeda seperti emosi,
persepsi, kreativitas dan sebagainya
Potensi Masalah dalam Rational
DM
10. 10
16/08/2021
Permasalahan dalam Rational DM
Langkah Permasalahan
Identifikasi
Masalah
Mental model, Decisive Leadership, Stakeholder Framing,
Perceptual Defense, Solution-Focused Problems
Mendefinisikan
Sasaran/Tujuan
Organizational goals are clear and agreed on. In fact, they are
often ambiguous or in conflict with each other
Kembangkan dan
evaluasi
Alternatif
Rational DM assumes that decision makers can process in-
formation about all alternatives and their results. In fact, only
a few alternatives and only some of the main outcomes of
those alternatives. Moods, emotions and intuittions influence
the process of evaluating alternatives
Membuat Pilihan The rational choice view completely ignores the effect of
emotions in human decision making. In fact, how come?
Implementasi Implementing decisions is often skipped
Evaluasi Rational DM assumes always evaluating every DM. It’s not.
Sumber: McShane dan von Glinow (2019)
11. 11
16/08/2021
Manajer sering mengabaikan tantangan. Karena alasan-alasan
tertentu, mereka menghindar untuk bertindak.
Pertama, manajer tidak pasti berapa banyak waktu, energi, dan
masalah yang ada di depan mata kalau mereka mulai
mengerjakannya.
Kedua, melibatkan diri itu berisiko: mengatasi masalah tetapi
gagal dapat merusak rekam jejak manajer.
Ketiga, karena masalah bisa rumit, akan lebih mudah
menunda-nunda atau sibuk dengan aktivitas yang tidak terlalu
menuntut.
Karena alasan-alasan ini, manajer bisa menjadi kurang
wawasan, keberanian, atau kemauan untuk memutuskan
Masalah dalam Mengidentifikasi
Masalah (1)
12. 12
16/08/2021
Model mental adalah asumsi, generalisasi, atau bahkan gambar
atau gambaran yang sudah mendarah daging yang memengaruhi
cara kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindak-
an (Peter Senge, The Fifth Discipline)
Sayangnya, model mental ini dapat membutakan kita dari melihat
masalah atau peluang jika bertentangan dengan “model” tersebut.
Orang yang percaya (berasumsi) “boys don’t cry” akan sangat
terganggu apabila melihat laki-laki menangis karena beda dengan
model mentalnya. Demikian pula jika suatu hal tidak sesuai de-
ngan model mental yang ada tentang bagaimana segala sesuatunya
harus bekerja, maka ide tersebut dengan cepat dianggap tidak da-
pat dijalankan atau tidak diinginkan. Contoh pembuat film Holly-
wood berikut membuktikan dan memberi jalan keluarnya
Masalah dalam Mengidentifikasi
Masalah (2)
14. 14
16/08/2021 Sumber: McShane dan von Glinow (2019)
Model Mental Miopia dari Hogwarts
Meskipun buku-buku Harry Potter menjadi terlaris di dunia, pembuat film Hollywood enggan untuk
memproduksi dalam versi film, kecuali Sekolah Sihir Hogwarts di-setting ala Amerika Serikat atau, se-
tidaknya, Harry adalah orang Amerika yang sekolah di Inggris. Beberapa pembuat keputusan Hollywood
bersikeras bahwa semua karakter utama harus orang Amerika kalau film tersebut mau laris-manis. Un-
tungnya, setelah dipersuasi oleh para perwakilan penulisnya yang berasal dari Inggris, Hollywood mes-
kipun dengan sungkan-sungkan akhirnya setuju juga untuk mempertahankan lokasi dan karakternya un-
tuk tetap Inggris. Hasilnya adalah film serial yang paling sukses dalam sejarah!
15. 15
16/08/2021
Pemimpin yang desisif (senang mengatur) dan membatasi anak
buahnya untuk hanya melakukan “ini–itu” saja juga potensial
untuk membatasi. Persuasi anak buah pada pemimpin seperti ini
juga dapat mengatasi semacam ini
Pertahanan perseptual (perceptual defense) adalah tendensi ba-wah
sadar pemersepsi untuk melindungi diri dari ide, objek atau orang
lain yang mengancam konsep diri mereka sebagai bentuk
pertahanan diri mereka. Hal ini dapat diatasi dengan sikap ter-buka
untuk menerima masukan-masukan atau informasi dari orang lain
Masalah dalam Mengidentifikasi
Masalah (3)
Fokus pada solusi, bukan pada masalahnya. Contoh “pegawai yang
tidak disiplin harus dihukum” tidak menjelaskan tentang masalah
mengapa pegawai sampai tidak disiplin, tetapi pada solusinya
17. 17
16/08/2021
Asumsi dalam pengambilan keputusan secara rasional adalah
bahwa tujuan organisasi itu sudah jelas dan disepakati. Tujuan
diperlukan untuk mengidentifikasi “apa yang seharusnya” dan,
oleh karena itu, memberikan pedoman dalam mengevaluasi
setiap alternatif. Sayangnya, tujuan organisasi sering ambigu
atau bahkan bertentangan satu sama lain. Sebagai contoh,
tujuan "memuaskan kebutuhan pelanggan" sangat ambigu
karena dapat berarti menyediakan layanan yang baik,
menyediakan berbagai layanan, dan beberapa kemungkinan
lainnya seperti diskon, pesan-antar dan lain-lain.
Masalah dalam Mendefinisikan
Tujuan
18. 18
16/08/2021
Asumsi dalam pengambilan keputusan secara rasional adalah
bahwa para pengambil keputusan dapat memproses informasi
mengenai semua alternatif yang tersedia beserta hasilnya.
Sayangnya, hanya sebagian saja dari alternatif tersebut yang
informasinya tersedia, di samping hanya sebagian dari hasil
yang penting-penting saja yang ada. Ada juga bias konfirmasi
dimana pembuat keputusan men-drop informasi yang berten-
tangan dengan nilai atau keyakinannya. Selain itu, suasana hati,
emosi dan intuisi juga besar sekali peranannya dalam meme-
ngaruhi proses evaluasi alternatif. Coba tes diri Mitra Pemelajar
dengan menjawab pertanyaan singkat berikut ini:
Masalah dalam Mengembangkan
dan Mengevaluasi Altenatif
19. 19
16/08/2021
MENGUJI DAMPAK INTUISI
Kalau mau membuat keputusan penting, 10 hal ini mana yang
muncul dalam benak Anda?
Sumber: www.graviol.com/dpmpedisi2cet2.pdf, Bab 5.
20. 20
16/08/2021
Dalam pengambilan keputusan secara rasional, pengaruh dari
emosi benar-benar diabaikan. Dalam kenyataan, emosi besar
sekali pengaruhnya dalam pengambilan keputusan. Emosi
membentuk preferensi kita terhadap setiap alternatif sebelum
kita secara sadar mengevaluasi alternatif-alternatif itu. Emosi juga
memengaruhi proses evaluasi terhadap alternatif itu sendiri.
Selain itu, para ahli pemasaran (marketing) juga membuktikan
bahwa saat membeli mobil baru misalnya, pembeli tidak hanya
secara logis mengevaluasi fitur setiap kendaraan (harga
pembelian, efisiensi bahan bakar, biaya perawatan, nilai jual
kembali, dll.), tetapi juga mencoba membayangkan bagaimana
rasanya kalau memiliki masing-masing mobil yang sedang
dipertimbangkan untuk dibeli tersebut.
Masalah dalam Menentukan
Pilihan
21. 21
16/08/2021
Dalam pengambilan keputusan secara rasional, langkah terakhir
dalam membuat keputusan, yaitu mengevaluasi hasil keputusan
yang sudah dibuat, selalu dilakukan untuk mengetahui atau
membuktikan bahwa keputusan yang sudah dibuat adalah benar
dan dapat mengatasi masalah atau mendapatkan peluang yang
muncul. Dalam kenyataan, tidak selamanya pembuat keputusan
mengevaluasi. Beberapu buku teks mengenai pengambilan
keputusan bahkan tidak menyebut evaluasi sebagai salah satu
langkah dalam pengambilan keputusan
Masalah dalam Mengevaluasi
Keputusan
22. Agenda
Pengertian dan Urgensi PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Langkah-langkah dalam PMPK
Potensi yang Mungkin Muncul
Kondisi dan Faktor yang
Memengaruhi
Proses Pengambilan Keputusan
Cara Meningkatkan Efektivitas
Kompetensi Pengambilan
Keputusan
23. 23
16/08/2021
Dewasa ini kian
banyak
digunakan
pengambilan
keputusan oleh
kelompok meski
mengandung
kelemahan
Individu
Pembuat
Keputusan
Pengaruh
Kelompok
dalam
Pengambilan
Keputusan
Perbedaan
Budaya
Latar belakang budaya
pembuat keputusan bisa
mempengaruhi cara orang
tersebut memilih ma-salah,
kedalaman analisis,
pentingnya menempatkan
logis-tidaknya hal tersebut
serta rasionalitasnya,
ataukah dalam hal apakah
harus membuat keputusan
secara otokratis oleh
pimpinan itu sendiri atau
haruskah keputusan diambil
oleh kelompok
Gaya direktif
(directive style)
Gaya analitis
(analytical style)
Gaya konseptual
(conceptual style)
Gaya
keperilakuan
(behavioral style)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Hambatan
Waktu
Tidak jarang
kualitas
keputusan
yang
dihasilkan
kurang
memuaskan
karena
terbatasnya
waktu
Untuk mengetahui gaya pengambilan keputusan Anda, lihat dan unduh
di www.graviol.com/dpmpedisi2cet2.pdf, Bab 5. Gratis.