1. Definisi
• EnterpriseResource Planning (ERP) menurut O’Brien, J.
A., & Marakas, G. M. (2010) adalah sistem perusahaan
yang meliputi semua fungsi yang terdapat di dalam
perusahaan yang didorong oleh beberapa modul
software yang terintegrasi untuk mendukung proses
bisnis internal perusahaan. Sebagai contoh, software
ERP untuk perusahaan manufaktur umumnya dimulai
dari memproses data yang masuk, melacak status dari
penjualan, inventory, pengiriman barang, dan penagihan
barang, serta memperkirakan bahan baku dan
kebutuhan sumber daya manusia.
4.
• ERP menurutJames A. Hall (2011) adalah
suatu model sistem informasi yang
memungkinkan organisasi untuk
mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses
bisnis utamanya.
• ERP menurut Turban, Rainer, dan Potter (2007)
dirancang dan didesain untuk menyelesaikan
masalah dalam area fungsional sistem informasi
dengan mengintegrasikan area fungsional
melalui database.
4. Komponen
Menurut O’Brien,J. A., & Marakas, G. M. (2010) terdapat 5 komponen
utama dari sistem ERP. Berikut adalah gambar dari 5 komponen
tersebut :
7.
2. Manfaat
Menurut O’Brien,J. A., & Marakas, G. M. (2010), sistem ERP memberikan nilai bisnis
yang signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut yaitu :
1.Kualitas dan efisiensi
ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses
bisnis internal perusahaan yang memberikan peningkatan secara signifikan bagi
perusahaan. Contohnya, dalam segi kualitas dan efisiensi dari pelayanan pelanggan,
produksi, dan distribusi.
2. Mengurangi biaya
Banyak perusahaan yang melaporkan bahwa adanya penurunan yang signifikan dalam
transaksi pengolahan biaya, hardware, software, dan staf IT support.
3. Pengambilan keputusan
Sistem ERP dapat dengan cepat memberikan laporan/informasi penting dalam kinerja
bisnis kepada manajer, sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajer dalam
membuat keputusan yang baik dan tepat di dalam perusahaan.
4. Enterprise agility
Memberikan fleksibilitas pada struktur organisasi, tanggung jawab manajerial, dan peran
kerja, sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam memanfaatkan peluang bisnis
yang baru.
8.
3. Tantangan
Menurut O’Brien,J. A., & Marakas, G. M. (2010), tantangan
dalam mengimplementasikan sistem ERP adalah
diperlukannya banyak biaya dan risiko kegagalan dalam
mengimplementasikan sebuah sistem ERP baru sangat
besar.
Untuk mengimplementasikan sistem ERP, diperlukan biaya
yang tidak sedikit karena adanya ukuran dan jenis biaya
yang dikeluarkan dalam mengimplementasikan sistem ERP
ke dalam perusahaan.
9.
Menurut O’Brien, J.A., & Marakas, G. M.
(2010) terdapat ukuran dan jenis biaya
yang harus dikeluarkan dalam
mengimplementasikan sistem ERP.
10.
6. Modul
Pada dasarnyasemua sistem ERP adalah produk komersial. Produk yang
dianggap dan diakui sebagai pemimpin di pasar adalah SAP, Oracle, Baan, J.D.
Edwards & Co., dan PeopleSoft Inc.
Paket-paket ERP dijual ke berbagai organisasi klien dalam bentuk modul-modul
yang mendukung berbagai proses standar. Beberapa modul ERP yang umum
antara lain:
• Asset Managament (Manajemen aset)
• Financial Accounting (Fico atau keuangan)
• Human Resources (SDM)
• Industry-Spesific Solutions
• Plant Maintenance
• Production Planning (Perencanaan produksi)
• Quality Management (Manajemen mutu)
• Sales and Distribution (Penjualan dan distribusi)
• Inventory Management (Manajemen persediaan)
11.
Sejarah Modul ERP
•Tahap I: Material Requirement Planning (MRP)
Di tahun 1960-an muncul MRP merupakan cikal bakal software ERP
dengan menawarkan konsep perencanaan kebutuhan material dan
memiliki area fungsional berupa Inventory
Management dan Production saja.
• Tahap II: Close Loop MRP
Di tahun 1970-an MRP berkembang menjadi Close-Loop
MRP.Tahapan kedua ini tidak hanya terbatas pada konsep
perencanaan kebutuhan material, tetapi juga pada alat bantu
penyelesaian masalah prioritas. Kemudian rencana dalam sistem
kedua ini bisa diubah dan diganti jika diperlukan. Lebih jelasnya area
fungsional dari Close Loop MRP adalah Inventory Management,
Production, dan Engineering saja.
12.
• Tahap III:Manufacturing Resource Planning (MRP II)
Di tahun 1980, tahapan ketiga ini menyempurnakan Close Loop MRP
dengan menambahkan 3 elemen utama lagi ke dalam sistem. Area
fungsional dari MRP II adalah Inventory Management, Production,
Engineering, Finance, dan Human Resource Management.
• Tahap IV: Enterprise Resource Planning (ERP)
Pada tahap ke-4 ini, sistem ERP diperluas hingga integrasi keuangan
hingga melintasi batas fungsi organisasi sehingga pengelolaan bisnis
bisa dilakukan dengan mudah. Area fungsional dari ERP sendiri
meliputi Inventory Management, Production, Engineering, Finance,
Human Resource Management, dan Delivery.
13.
• Tahap V:Extended ERP (ERP II)
Inilah sistem ERP yang digunakan saat ini, di mana ERP II mulai
diluncurkan sejak tahun 2000. Area fungsional dari ERP II sendiri
sudah sangat luas yaitu mencakup Supplier Management, Inventory
Management, Production, Engineering, Finance, Human Resource
Management, Delivery, Sales & Marketing hingga Customer Support.