SlideShare a Scribd company logo
KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI
PERTEMUAN 2
CHAIRUL NAZALUL ANSHAR, S.Pd., M.PdT
OLEH
A. PENDAHULUAN
Sistem jaringan distribusi tenaga listrik
dapat diklasifikasikan dari berbagai segi, antara
lain adalah
1. Berdasarkan ukuran tegangan
2. Berdasarkan ukuran arus
3. Berdasarkan sistem penyaluran
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
5. Berdasarkan bentuk jaringan
B. Berdasarkan Ukuran Tegangan
Berdasarkan ukuran tegangan, jaringan distribusi
tenaga listrik dapat dibedakan pada dua sistem,
yaitu:
1. Sistem jaringan distribusi primer
Sistem jaringan distribusi primer atau sering
disebut jaringan distribusi tegangan menengah (JDTM)
ini terletak antara gardu induk dengan gardu
pembagi, yang memiliki tegangan sistem lebih tinggi dari
tegangan terpakai untuk konsumen. Standar
tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 6
kV, 10 kV, dan 20 kV (sesuai standar PLN). Sedangkan di
Amerika Serikat standar tegangan untuk jaringan
distribusi primer ini adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8 kV
2. Sistem jaringan distribusi sekunder
Sistem jaringan distribusi sekunder atau sering
disebut jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR),
merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyalur
tenaga listrik dari gardu-gardu pembagi (gardu distribusi)
ke pusat-pusat beban (konsumen tenaga listrik).
Besarnya standar tegangan untuk jaringan ditribusi
sekunder ini adalah 110/220 V untuk sistem lama, dan
220/380 V untuk sistem baru, serta 440/550 V untuk
keperluam industri
3. Tegangan Lebih
Pada sistem jaringan tenaga listrik seringkali
terjadi perubahan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
maksimumnya, baik lebih tinggi untuk sesaat yang
berupa tegangan lebih peralihan (transient over voltage)
maupun lebih tinggi secara bertahan yang berupa
tegangan lebih stasioner. Pada umumnya tegangan
lebih ini ditimbulkan oleh dua sebab, yaitu
disebabkan kerana sistem itu sendiri dan sebab luar
sistem
TEGANGAN
LEBIH
DALAM
SISTEM
HUBUNGAN
SINGKAT
PUTUSNYA
KAWAT
PENGHANTAR
DI LUAR
SISTEM
FENOMENA
ALAM
Besarnya tegangan lebih periodik ini dapat mencapai
120 sampai 200 % dari tegangan nominalnya, sedangkan dari
tegangan lebih peralihan bisa mencapai hingga 500 % dari
tegangan nominalnya
Tegangan lebih yang disebabkan dari sistem itu
sendiri biasanya bertahan cukup lama yang berbentuk sama
dengan tegangan sistem, sehingga dikenal dengan tegangan
lebih stasioner atau tegangan lebih periodik
Sedangkan tegangan lebih yang disebabkan karena
sambaran petir ini berjalan dengan cepat dengan bentuk
gelombang yang berubah-ubah (tak periodik), sehingga
dikenal dengan tegangan lebih peralihan (transient over
voltage
C.Berdasarkan Ukuran Arus Listrik
1.Jaringan Distribusi AC
a. Keuntungannya :
 Mudah menstransformasikan tegangannya, naik
maupun turun
 Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan
tenaga listrik untuk jarak jauh
 Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan
beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
 Dapat menyalurkan tiga atau empat tegangan
dalam satu saluran, karena menggunakan sistem
tiga fasa
b. Kerugiannya
 Untuk tegangan tinggi sering terjadi arus
pemuatan (charging current)
 Memerlukan stabilitas tegangan untuk
kondisi dan sifat beban yang berubah-ubah
 Memerlukan tingkat isolasi yang tinggi untuk
tegangan tinggi
 Terjadinya efek kulit (skin effect), induktansi,
dan kapasitansi untuk tegangan tinggi
2. Jaringan Distribusi DC
a. Keuntungannya :
 Isolasinya lebih sederhana
 Daya guna (efisiensi) lebih tinggi, karena faktor dayanya =
1
 Tidak ada masalah stabilisasi dan perubahan
frekuensi untuk penyaluran jarak jauh
 Tidak ada masalah arus pengisian (charging current)
untuk tegangan tinggi
 Dianggap ekonomis bila jarak penyaluran lebih besar dari
1000 km untuk saluran udara, dan lebih besar 50 km
untuk saluran bawah tanah
b. Kerugiannya
 Pengubahan arus AC ke DC atau kebalikannya
menggunakan peralatan Converter atau Inverter,
memerlukan biaya yang tinggi karena peralatan
tersebut harganya mahal
 Pada saat beban naik dan jarak penyaluran makin
panjang, maka tegangan drop makin tinggi
D.Berdarkan Sistem Penyaluran
Berdasarkan sistem penyalurannya,
jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
1. Saluran Udara (Overhead Lines)
a. Keuntungannya :
 Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk
perluasan beban
 Lebih mudah dalam pemasangannya
 Bila terjadi gangguan hubung singkat,
mudah diatasi dan dideteksi
b. Kerugiannya
 Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya
petir, badai, tertimpa pohon, dsb
 Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang
tinggi, sukar untuk menempatkan saluran
 Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang
terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih
tinggi
 Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena
perlu jadwal pengecatan dan penggantian
material listrik bila terjadi kerusakan
2. Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)
a. Keuntungannya :
 Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya
petir tertimpa pohon, dsb
 Tidak mengganggu pandangan, bila adanya
bangunan yang tinggi
 Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih
sempurna dan lebih indah dipandang
 Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari
saluran udara
 Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak
perlu adanya pengecatan
 Tegangan drop lebih rendah karena masalah
induktansi bisa diabaikan
b. Kerugiannya
 Biaya investasi pembangunan lebih mahal
dibandingkan dengan saluran udara
 Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha
pencarian titik gangguan tidak mudah (susah)
 Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih
mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk
kondisi tanah yang dilalui
 Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi
bencana banjir, desakan akar pohon, dan
ketidakstabilan tanah
E. Berdasarkan Konstruksi Jaringan
Melihat bentuk konstruksi jaringan distribusi
tenaga listrik saluran udara, maka dikenal 2 macam
konstruksi, yaitu
1. Konstruksi Horizontal
a. Keuntungannya :
 Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada
wilayah cross-arm (travers)
 Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa
b. Kerugiannya
 Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers)
 Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat
 Lebih banyak menggunakan isolator
2. Konstruksi Vertikal
a. Keuntungannya :
 Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan
tinggi
 Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit
 Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan
 Tanpa menggunakan cross-arm (travers)
b. Kerugiannya
 Tekanan angin merata di bagian tiang
 Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa
F. Berdasarkan Bentuk Jaringan
1.Sistem Radial Terbuka
Sistem radial pada jaringan distribusi merupakan
sistem terbuka, dimana tenaga listrik yang disalurkan
secara radial melalui gardu induk ke konsumen-
konsumen dilakukan secara terpisah satu sama
lainnya. Sistem ini merupakan sistem yang paling
sederhana diantara sistem yang lain dan paling murah.
Keuntungannya
 Konstruksinya lebih sederhana
 Sistem pemeliharaannya lebih murah
 Material yang digunakan lebih sedikit, sehingga lebih murah
 Untuk penyaluran jarak pendek akan lebih murah
Kelemahannya
 Keterandalan sistem ini lebih rendah
 Faktor penggunaan konduktor 100 %
 Makin panjang jaringan (dari Gardu Induk atau Gardu
Hubung) kondisi tegangan tidak dapat diandalkan
 Rugi-rugi tegangan lebih besar
 Kapasitas pelayanan terbatas
 Bila terjadi gangguan penyaluran daya terhenti
2.Sistem Radial Paralel
Sistem radial memiliki beberapa kekurangan Untuk
memperbaiki kekurangan dari sistem tersebut maka dipakai
konfigurasi sistem radial paralel, yang menyalurkan tenaga
listrik melalui dua saluran yang diparalelkan. Pada sistem
ini titik beban dilayani oleh dua saluran, sehingga bila salah
satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang
satu lagi dapat menggantikan melayani, dengan
demikian pemadaman tak perlu terjadi
Keuntungannya
 Kontinuitas pelayanan lebih terjamin, karena
menggunakan dua sumber
 Kedua saluran dapat melayani titik beban secara bersama
 Kapasitas pelayanan lebih baik dan dapat melayani
beban maksimum
 Bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran
yang satu lagi dapat menggantikannya, sehingga
pemadaman tak perlu terjadi
Kelemahannya
 Peralatan yang digunakan lebih banyak terutama
peralatan proteksi
 Biaya pembangunan lebih mahal
 Dapat menyalurkan daya listrik melalui dua saluran
yang diparalelkan
3. Sistem Rangkaian Tertutup (Loop Circuit)
Sistem rangkaian tertutup pada jaringan distribusi
merupakan suatu sistem penyaluran melalui dua atau lebih
saluran feeder yang saling berhubungan membentuk rangkaian
berbentuk cincin
Keuntungannya
 Dapat menyalurkan daya listrik melalui satu atau dua
saluran feeder yang saling berhubungan
 Biaya konstruksi lebih murah dan Keandalan relatif lebih
baik
 Bila terjadi gangguan pada salauran maka saluran yang
lain dapat menggantikan untuk menyalurkan daya listrik
 Bila digunakan dua sumber pembangkit, kapasitas
tegangan lebih baik dan regulasi tegangan cenderung kecil
Kelemahannya
 Keterandalan sistem ini lebih rendah dan Drop
tegangan makin besar
 Bila beban yang dilayani bertambah, maka kapasitas
pelayananakan lebih jelek
 Faktor penggunaan konduktor lebih rendah, yaitu 50 %
4.Sistem Network/Mesh
Sistem network/mesh ini merupakan sistem
penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara terus-
menerus oleh dua atau lebih feeder pada gardu-gardu induk
dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang
bekerja secara paralel. Sistem ini merupakan pengembangan
dari sistem-sistem yang terdahulu dan merupakan sistem
yang paling baik serta dapat diandalkan, mengingat sistem ini
dilayani oleh dua atau lebih sumber tenaga listrik
Keuntungannya
 Penyaluran tenaga listrik dapat dilakukan secara terus-
menerus (selama 24 jam) dengan menggunakan dua atau
lebih feeder
 Tingkat keterandalannya lebih tinggi
 Merupakan pengembangan dari sistem-sistem yang
terdahulu
 Jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder
Kelemahannya
 Biaya konstruksi dan pembangunan lebih tinggi
 Setting alat proteksi lebih sukar
 Dapat digunakan pada daerah-daerah yang memiliki
tingkat kepadatan yang tinggi
5. Sistem Interkoneksi
Sistem interkoneksi ini merupakan perkembangan
dari sistem network/mesh. Sistem ini menyalurkan
tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga
Listrik yang dikehendaki bekerja secara paralel. Sehingga
penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus- menerus
(tak terputus), walaupun daerah kepadatan beban
cukup tinggi dan luas
Keuntungannya
 Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa
Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
 Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi
 Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus
(tanpa putus), walaupun daerah kepadatan beban cukup
tinggi dan luas
 Dapat memperpanjang umur Pusat Pembangkit
Kelemahannya
 Memerlukan biaya yang cukup mahal
 Memerlukan perencanaan yang lebih matang
 Dapat menjaga kestabilan sistem Pembangkitan
 Merepotkan saat terjadi gangguan petir
 Perlu menjaga keseimbangan antara produksi dengan
pemakaian
Sekian...
Terimakasih

More Related Content

Similar to materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx

TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
IlhamDanal
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN PRIMER  TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN PRIMER  TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
IWISUKARTO531201031
 
JARINGAN DISTRIBUSI
JARINGAN  DISTRIBUSIJARINGAN  DISTRIBUSI
JARINGAN DISTRIBUSI
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.pptMateri 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Pascal7hombing123
 
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.pptMateri 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
RDimasBagus
 
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.pptMateri 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
GuruhSyahrani1
 
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docxSistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
bambang968405
 

Similar to materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx (20)

TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 
JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN PRIMER  TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN PRIMER  TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN PRIMER TENAGA LISTRIK 20 KV
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
JARINGAN DISTRIBUSI
JARINGAN  DISTRIBUSIJARINGAN  DISTRIBUSI
JARINGAN DISTRIBUSI
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
Modul ii-sistem-distribusi
Modul ii-sistem-distribusiModul ii-sistem-distribusi
Modul ii-sistem-distribusi
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.pptMateri 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
 
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.pptMateri 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
 
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.pptMateri 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
Materi 6_Sistem Distribusi Tenaga Listik.ppt
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docxSistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.docx
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

materi 2 Klasifikasi Jaringan Distribusi.pptx

  • 1. KLASIFIKASI JARINGAN DISTRIBUSI PERTEMUAN 2 CHAIRUL NAZALUL ANSHAR, S.Pd., M.PdT OLEH
  • 2. A. PENDAHULUAN Sistem jaringan distribusi tenaga listrik dapat diklasifikasikan dari berbagai segi, antara lain adalah 1. Berdasarkan ukuran tegangan 2. Berdasarkan ukuran arus 3. Berdasarkan sistem penyaluran 4. Berdasarkan konstuksi jaringan 5. Berdasarkan bentuk jaringan
  • 3. B. Berdasarkan Ukuran Tegangan Berdasarkan ukuran tegangan, jaringan distribusi tenaga listrik dapat dibedakan pada dua sistem, yaitu: 1. Sistem jaringan distribusi primer Sistem jaringan distribusi primer atau sering disebut jaringan distribusi tegangan menengah (JDTM) ini terletak antara gardu induk dengan gardu pembagi, yang memiliki tegangan sistem lebih tinggi dari tegangan terpakai untuk konsumen. Standar tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 6 kV, 10 kV, dan 20 kV (sesuai standar PLN). Sedangkan di Amerika Serikat standar tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8 kV
  • 4. 2. Sistem jaringan distribusi sekunder Sistem jaringan distribusi sekunder atau sering disebut jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR), merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyalur tenaga listrik dari gardu-gardu pembagi (gardu distribusi) ke pusat-pusat beban (konsumen tenaga listrik). Besarnya standar tegangan untuk jaringan ditribusi sekunder ini adalah 110/220 V untuk sistem lama, dan 220/380 V untuk sistem baru, serta 440/550 V untuk keperluam industri
  • 5. 3. Tegangan Lebih Pada sistem jaringan tenaga listrik seringkali terjadi perubahan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan maksimumnya, baik lebih tinggi untuk sesaat yang berupa tegangan lebih peralihan (transient over voltage) maupun lebih tinggi secara bertahan yang berupa tegangan lebih stasioner. Pada umumnya tegangan lebih ini ditimbulkan oleh dua sebab, yaitu disebabkan kerana sistem itu sendiri dan sebab luar sistem
  • 7. Besarnya tegangan lebih periodik ini dapat mencapai 120 sampai 200 % dari tegangan nominalnya, sedangkan dari tegangan lebih peralihan bisa mencapai hingga 500 % dari tegangan nominalnya Tegangan lebih yang disebabkan dari sistem itu sendiri biasanya bertahan cukup lama yang berbentuk sama dengan tegangan sistem, sehingga dikenal dengan tegangan lebih stasioner atau tegangan lebih periodik Sedangkan tegangan lebih yang disebabkan karena sambaran petir ini berjalan dengan cepat dengan bentuk gelombang yang berubah-ubah (tak periodik), sehingga dikenal dengan tegangan lebih peralihan (transient over voltage
  • 8. C.Berdasarkan Ukuran Arus Listrik 1.Jaringan Distribusi AC a. Keuntungannya :  Mudah menstransformasikan tegangannya, naik maupun turun  Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan tenaga listrik untuk jarak jauh  Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik  Dapat menyalurkan tiga atau empat tegangan dalam satu saluran, karena menggunakan sistem tiga fasa
  • 9. b. Kerugiannya  Untuk tegangan tinggi sering terjadi arus pemuatan (charging current)  Memerlukan stabilitas tegangan untuk kondisi dan sifat beban yang berubah-ubah  Memerlukan tingkat isolasi yang tinggi untuk tegangan tinggi  Terjadinya efek kulit (skin effect), induktansi, dan kapasitansi untuk tegangan tinggi
  • 10. 2. Jaringan Distribusi DC a. Keuntungannya :  Isolasinya lebih sederhana  Daya guna (efisiensi) lebih tinggi, karena faktor dayanya = 1  Tidak ada masalah stabilisasi dan perubahan frekuensi untuk penyaluran jarak jauh  Tidak ada masalah arus pengisian (charging current) untuk tegangan tinggi  Dianggap ekonomis bila jarak penyaluran lebih besar dari 1000 km untuk saluran udara, dan lebih besar 50 km untuk saluran bawah tanah
  • 11. b. Kerugiannya  Pengubahan arus AC ke DC atau kebalikannya menggunakan peralatan Converter atau Inverter, memerlukan biaya yang tinggi karena peralatan tersebut harganya mahal  Pada saat beban naik dan jarak penyaluran makin panjang, maka tegangan drop makin tinggi
  • 12. D.Berdarkan Sistem Penyaluran Berdasarkan sistem penyalurannya, jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. Saluran Udara (Overhead Lines) a. Keuntungannya :  Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban  Lebih mudah dalam pemasangannya  Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi
  • 13. b. Kerugiannya  Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb  Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk menempatkan saluran  Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi  Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan penggantian material listrik bila terjadi kerusakan
  • 14. 2. Saluran Bawah Tanah (Underground Lines) a. Keuntungannya :  Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir tertimpa pohon, dsb  Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi  Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang  Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara  Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan  Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan
  • 15. b. Kerugiannya  Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara  Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah)  Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui  Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah
  • 16. E. Berdasarkan Konstruksi Jaringan Melihat bentuk konstruksi jaringan distribusi tenaga listrik saluran udara, maka dikenal 2 macam konstruksi, yaitu 1. Konstruksi Horizontal a. Keuntungannya :  Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada wilayah cross-arm (travers)  Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa b. Kerugiannya  Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers)  Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat  Lebih banyak menggunakan isolator
  • 17.
  • 18. 2. Konstruksi Vertikal a. Keuntungannya :  Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan tinggi  Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit  Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan  Tanpa menggunakan cross-arm (travers) b. Kerugiannya  Tekanan angin merata di bagian tiang  Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa
  • 19.
  • 20. F. Berdasarkan Bentuk Jaringan 1.Sistem Radial Terbuka Sistem radial pada jaringan distribusi merupakan sistem terbuka, dimana tenaga listrik yang disalurkan secara radial melalui gardu induk ke konsumen- konsumen dilakukan secara terpisah satu sama lainnya. Sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana diantara sistem yang lain dan paling murah.
  • 21. Keuntungannya  Konstruksinya lebih sederhana  Sistem pemeliharaannya lebih murah  Material yang digunakan lebih sedikit, sehingga lebih murah  Untuk penyaluran jarak pendek akan lebih murah Kelemahannya  Keterandalan sistem ini lebih rendah  Faktor penggunaan konduktor 100 %  Makin panjang jaringan (dari Gardu Induk atau Gardu Hubung) kondisi tegangan tidak dapat diandalkan  Rugi-rugi tegangan lebih besar  Kapasitas pelayanan terbatas  Bila terjadi gangguan penyaluran daya terhenti
  • 22. 2.Sistem Radial Paralel Sistem radial memiliki beberapa kekurangan Untuk memperbaiki kekurangan dari sistem tersebut maka dipakai konfigurasi sistem radial paralel, yang menyalurkan tenaga listrik melalui dua saluran yang diparalelkan. Pada sistem ini titik beban dilayani oleh dua saluran, sehingga bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang satu lagi dapat menggantikan melayani, dengan demikian pemadaman tak perlu terjadi
  • 23. Keuntungannya  Kontinuitas pelayanan lebih terjamin, karena menggunakan dua sumber  Kedua saluran dapat melayani titik beban secara bersama  Kapasitas pelayanan lebih baik dan dapat melayani beban maksimum  Bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang satu lagi dapat menggantikannya, sehingga pemadaman tak perlu terjadi Kelemahannya  Peralatan yang digunakan lebih banyak terutama peralatan proteksi  Biaya pembangunan lebih mahal  Dapat menyalurkan daya listrik melalui dua saluran yang diparalelkan
  • 24. 3. Sistem Rangkaian Tertutup (Loop Circuit) Sistem rangkaian tertutup pada jaringan distribusi merupakan suatu sistem penyaluran melalui dua atau lebih saluran feeder yang saling berhubungan membentuk rangkaian berbentuk cincin
  • 25. Keuntungannya  Dapat menyalurkan daya listrik melalui satu atau dua saluran feeder yang saling berhubungan  Biaya konstruksi lebih murah dan Keandalan relatif lebih baik  Bila terjadi gangguan pada salauran maka saluran yang lain dapat menggantikan untuk menyalurkan daya listrik  Bila digunakan dua sumber pembangkit, kapasitas tegangan lebih baik dan regulasi tegangan cenderung kecil Kelemahannya  Keterandalan sistem ini lebih rendah dan Drop tegangan makin besar  Bila beban yang dilayani bertambah, maka kapasitas pelayananakan lebih jelek  Faktor penggunaan konduktor lebih rendah, yaitu 50 %
  • 26. 4.Sistem Network/Mesh Sistem network/mesh ini merupakan sistem penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara terus- menerus oleh dua atau lebih feeder pada gardu-gardu induk dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang bekerja secara paralel. Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem-sistem yang terdahulu dan merupakan sistem yang paling baik serta dapat diandalkan, mengingat sistem ini dilayani oleh dua atau lebih sumber tenaga listrik
  • 27. Keuntungannya  Penyaluran tenaga listrik dapat dilakukan secara terus- menerus (selama 24 jam) dengan menggunakan dua atau lebih feeder  Tingkat keterandalannya lebih tinggi  Merupakan pengembangan dari sistem-sistem yang terdahulu  Jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder Kelemahannya  Biaya konstruksi dan pembangunan lebih tinggi  Setting alat proteksi lebih sukar  Dapat digunakan pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi
  • 28. 5. Sistem Interkoneksi Sistem interkoneksi ini merupakan perkembangan dari sistem network/mesh. Sistem ini menyalurkan tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang dikehendaki bekerja secara paralel. Sehingga penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus- menerus (tak terputus), walaupun daerah kepadatan beban cukup tinggi dan luas
  • 29. Keuntungannya  Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik  Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi  Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus (tanpa putus), walaupun daerah kepadatan beban cukup tinggi dan luas  Dapat memperpanjang umur Pusat Pembangkit Kelemahannya  Memerlukan biaya yang cukup mahal  Memerlukan perencanaan yang lebih matang  Dapat menjaga kestabilan sistem Pembangkitan  Merepotkan saat terjadi gangguan petir  Perlu menjaga keseimbangan antara produksi dengan pemakaian