Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik andalan dan menjadi kebutuhan utama bagi industri di dunia. Pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem pembangkit dengan biaya operasional yang tergolong murah karena fluida kerjanya menggunakan air. Batubara merupakan bahan bakar yang banyak digunakan karena harga batubara yang lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Pada sistem operasional tenaga listrik lebih dari 80% biaya operasional adalah biaya bahan bakar, oleh karena itu penghematan bahan bakar dalam skala kecil akan memberikan dampak yang besar bagi biaya operasional. Sehingga efisien pemakaian bahan bakar sangat besar pengaruhnya terhadap penghematan biaya operasional.
PLTU bekerja dengan mengkonversi energi kimia dari bahan bakar menjadi energi listrik. Proses konversi energi dari PLTU bisa dibagi menjadi tiga tahapan penting yaitu:
- Proses pembentukan uap yang bertekanan dan temperature tinggi dengan mengubah energi kimia batubara menjadi energi panas.
- Uap yang telah dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin.
-Turbin yang berputar dikopel dengan generator untuk menghasilkan energi listrik.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik andalan dan menjadi kebutuhan utama bagi industri di dunia. Pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem pembangkit dengan biaya operasional yang tergolong murah karena fluida kerjanya menggunakan air. Batubara merupakan bahan bakar yang banyak digunakan karena harga batubara yang lebih murah jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak. Pada sistem operasional tenaga listrik lebih dari 80% biaya operasional adalah biaya bahan bakar, oleh karena itu penghematan bahan bakar dalam skala kecil akan memberikan dampak yang besar bagi biaya operasional. Sehingga efisien pemakaian bahan bakar sangat besar pengaruhnya terhadap penghematan biaya operasional.
PLTU bekerja dengan mengkonversi energi kimia dari bahan bakar menjadi energi listrik. Proses konversi energi dari PLTU bisa dibagi menjadi tiga tahapan penting yaitu:
- Proses pembentukan uap yang bertekanan dan temperature tinggi dengan mengubah energi kimia batubara menjadi energi panas.
- Uap yang telah dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin.
-Turbin yang berputar dikopel dengan generator untuk menghasilkan energi listrik.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Jaringan tegangan menengah(JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran udara tegangan menengah (SUTM) ,saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM) dan saluran kabel
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Transmisi : proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya pada tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan di sisi sumber listrik (generator) ke gardu induk (beban) atau pada tingkat tegangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di atas tegangan generator.
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah atau biasa disingkat JTR adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para pemanfaat/pelanggan listrik. Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan. Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk radial.
Jaringan tegangan menengah(JTM) atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran udara tegangan menengah (SUTM) ,saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM) dan saluran kabel
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Transmisi : proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya pada tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan di sisi sumber listrik (generator) ke gardu induk (beban) atau pada tingkat tegangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di atas tegangan generator.
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. A. PENDAHULUAN
Sistem jaringan distribusi tenaga listrik
dapat diklasifikasikan dari berbagai segi, antara
lain adalah
1. Berdasarkan ukuran tegangan
2. Berdasarkan ukuran arus
3. Berdasarkan sistem penyaluran
4. Berdasarkan konstuksi jaringan
5. Berdasarkan bentuk jaringan
3. B. Berdasarkan Ukuran Tegangan
Berdasarkan ukuran tegangan, jaringan distribusi
tenaga listrik dapat dibedakan pada dua sistem,
yaitu:
1. Sistem jaringan distribusi primer
Sistem jaringan distribusi primer atau sering
disebut jaringan distribusi tegangan menengah (JDTM)
ini terletak antara gardu induk dengan gardu
pembagi, yang memiliki tegangan sistem lebih tinggi dari
tegangan terpakai untuk konsumen. Standar
tegangan untuk jaringan distribusi primer ini adalah 6
kV, 10 kV, dan 20 kV (sesuai standar PLN). Sedangkan di
Amerika Serikat standar tegangan untuk jaringan
distribusi primer ini adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan 13,8 kV
4. 2. Sistem jaringan distribusi sekunder
Sistem jaringan distribusi sekunder atau sering
disebut jaringan distribusi tegangan rendah (JDTR),
merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyalur
tenaga listrik dari gardu-gardu pembagi (gardu distribusi)
ke pusat-pusat beban (konsumen tenaga listrik).
Besarnya standar tegangan untuk jaringan ditribusi
sekunder ini adalah 110/220 V untuk sistem lama, dan
220/380 V untuk sistem baru, serta 440/550 V untuk
keperluam industri
5. 3. Tegangan Lebih
Pada sistem jaringan tenaga listrik seringkali
terjadi perubahan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
maksimumnya, baik lebih tinggi untuk sesaat yang
berupa tegangan lebih peralihan (transient over voltage)
maupun lebih tinggi secara bertahan yang berupa
tegangan lebih stasioner. Pada umumnya tegangan
lebih ini ditimbulkan oleh dua sebab, yaitu
disebabkan kerana sistem itu sendiri dan sebab luar
sistem
7. Besarnya tegangan lebih periodik ini dapat mencapai
120 sampai 200 % dari tegangan nominalnya, sedangkan dari
tegangan lebih peralihan bisa mencapai hingga 500 % dari
tegangan nominalnya
Tegangan lebih yang disebabkan dari sistem itu
sendiri biasanya bertahan cukup lama yang berbentuk sama
dengan tegangan sistem, sehingga dikenal dengan tegangan
lebih stasioner atau tegangan lebih periodik
Sedangkan tegangan lebih yang disebabkan karena
sambaran petir ini berjalan dengan cepat dengan bentuk
gelombang yang berubah-ubah (tak periodik), sehingga
dikenal dengan tegangan lebih peralihan (transient over
voltage
8. C.Berdasarkan Ukuran Arus Listrik
1.Jaringan Distribusi AC
a. Keuntungannya :
Mudah menstransformasikan tegangannya, naik
maupun turun
Dapat mengatasi kesulitan dalam menyalurkan
tenaga listrik untuk jarak jauh
Dapat langsung digunakan untuk memparalelkan
beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
Dapat menyalurkan tiga atau empat tegangan
dalam satu saluran, karena menggunakan sistem
tiga fasa
9. b. Kerugiannya
Untuk tegangan tinggi sering terjadi arus
pemuatan (charging current)
Memerlukan stabilitas tegangan untuk
kondisi dan sifat beban yang berubah-ubah
Memerlukan tingkat isolasi yang tinggi untuk
tegangan tinggi
Terjadinya efek kulit (skin effect), induktansi,
dan kapasitansi untuk tegangan tinggi
10. 2. Jaringan Distribusi DC
a. Keuntungannya :
Isolasinya lebih sederhana
Daya guna (efisiensi) lebih tinggi, karena faktor dayanya =
1
Tidak ada masalah stabilisasi dan perubahan
frekuensi untuk penyaluran jarak jauh
Tidak ada masalah arus pengisian (charging current)
untuk tegangan tinggi
Dianggap ekonomis bila jarak penyaluran lebih besar dari
1000 km untuk saluran udara, dan lebih besar 50 km
untuk saluran bawah tanah
11. b. Kerugiannya
Pengubahan arus AC ke DC atau kebalikannya
menggunakan peralatan Converter atau Inverter,
memerlukan biaya yang tinggi karena peralatan
tersebut harganya mahal
Pada saat beban naik dan jarak penyaluran makin
panjang, maka tegangan drop makin tinggi
12. D.Berdarkan Sistem Penyaluran
Berdasarkan sistem penyalurannya,
jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
1. Saluran Udara (Overhead Lines)
a. Keuntungannya :
Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk
perluasan beban
Lebih mudah dalam pemasangannya
Bila terjadi gangguan hubung singkat,
mudah diatasi dan dideteksi
13. b. Kerugiannya
Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya
petir, badai, tertimpa pohon, dsb
Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang
tinggi, sukar untuk menempatkan saluran
Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang
terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih
tinggi
Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena
perlu jadwal pengecatan dan penggantian
material listrik bila terjadi kerusakan
14. 2. Saluran Bawah Tanah (Underground Lines)
a. Keuntungannya :
Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya
petir tertimpa pohon, dsb
Tidak mengganggu pandangan, bila adanya
bangunan yang tinggi
Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih
sempurna dan lebih indah dipandang
Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari
saluran udara
Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak
perlu adanya pengecatan
Tegangan drop lebih rendah karena masalah
induktansi bisa diabaikan
15. b. Kerugiannya
Biaya investasi pembangunan lebih mahal
dibandingkan dengan saluran udara
Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha
pencarian titik gangguan tidak mudah (susah)
Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih
mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk
kondisi tanah yang dilalui
Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi
bencana banjir, desakan akar pohon, dan
ketidakstabilan tanah
16. E. Berdasarkan Konstruksi Jaringan
Melihat bentuk konstruksi jaringan distribusi
tenaga listrik saluran udara, maka dikenal 2 macam
konstruksi, yaitu
1. Konstruksi Horizontal
a. Keuntungannya :
Tekanan angin yang terjadi, terfokus pada
wilayah cross-arm (travers)
Dapat digunakan untuk saluran ganda tiga fasa
b. Kerugiannya
Lebih banyak menggunakan cross-arm (travers)
Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih berat
Lebih banyak menggunakan isolator
17.
18. 2. Konstruksi Vertikal
a. Keuntungannya :
Sangat cocok untuk wilayah yang memiliki bangunan
tinggi
Beban tiang (tekanan ke bawah) lebih sedikit
Isolator jenis pasak (pin insulator) jarang digunakan
Tanpa menggunakan cross-arm (travers)
b. Kerugiannya
Tekanan angin merata di bagian tiang
Terbatas hanya untuk saluran tunggal tiga fasa
19.
20. F. Berdasarkan Bentuk Jaringan
1.Sistem Radial Terbuka
Sistem radial pada jaringan distribusi merupakan
sistem terbuka, dimana tenaga listrik yang disalurkan
secara radial melalui gardu induk ke konsumen-
konsumen dilakukan secara terpisah satu sama
lainnya. Sistem ini merupakan sistem yang paling
sederhana diantara sistem yang lain dan paling murah.
21. Keuntungannya
Konstruksinya lebih sederhana
Sistem pemeliharaannya lebih murah
Material yang digunakan lebih sedikit, sehingga lebih murah
Untuk penyaluran jarak pendek akan lebih murah
Kelemahannya
Keterandalan sistem ini lebih rendah
Faktor penggunaan konduktor 100 %
Makin panjang jaringan (dari Gardu Induk atau Gardu
Hubung) kondisi tegangan tidak dapat diandalkan
Rugi-rugi tegangan lebih besar
Kapasitas pelayanan terbatas
Bila terjadi gangguan penyaluran daya terhenti
22. 2.Sistem Radial Paralel
Sistem radial memiliki beberapa kekurangan Untuk
memperbaiki kekurangan dari sistem tersebut maka dipakai
konfigurasi sistem radial paralel, yang menyalurkan tenaga
listrik melalui dua saluran yang diparalelkan. Pada sistem
ini titik beban dilayani oleh dua saluran, sehingga bila salah
satu saluran mengalami gangguan, maka saluran yang
satu lagi dapat menggantikan melayani, dengan
demikian pemadaman tak perlu terjadi
23. Keuntungannya
Kontinuitas pelayanan lebih terjamin, karena
menggunakan dua sumber
Kedua saluran dapat melayani titik beban secara bersama
Kapasitas pelayanan lebih baik dan dapat melayani
beban maksimum
Bila salah satu saluran mengalami gangguan, maka saluran
yang satu lagi dapat menggantikannya, sehingga
pemadaman tak perlu terjadi
Kelemahannya
Peralatan yang digunakan lebih banyak terutama
peralatan proteksi
Biaya pembangunan lebih mahal
Dapat menyalurkan daya listrik melalui dua saluran
yang diparalelkan
24. 3. Sistem Rangkaian Tertutup (Loop Circuit)
Sistem rangkaian tertutup pada jaringan distribusi
merupakan suatu sistem penyaluran melalui dua atau lebih
saluran feeder yang saling berhubungan membentuk rangkaian
berbentuk cincin
25. Keuntungannya
Dapat menyalurkan daya listrik melalui satu atau dua
saluran feeder yang saling berhubungan
Biaya konstruksi lebih murah dan Keandalan relatif lebih
baik
Bila terjadi gangguan pada salauran maka saluran yang
lain dapat menggantikan untuk menyalurkan daya listrik
Bila digunakan dua sumber pembangkit, kapasitas
tegangan lebih baik dan regulasi tegangan cenderung kecil
Kelemahannya
Keterandalan sistem ini lebih rendah dan Drop
tegangan makin besar
Bila beban yang dilayani bertambah, maka kapasitas
pelayananakan lebih jelek
Faktor penggunaan konduktor lebih rendah, yaitu 50 %
26. 4.Sistem Network/Mesh
Sistem network/mesh ini merupakan sistem
penyaluran tenaga listrik yang dilakukan secara terus-
menerus oleh dua atau lebih feeder pada gardu-gardu induk
dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga Listrik yang
bekerja secara paralel. Sistem ini merupakan pengembangan
dari sistem-sistem yang terdahulu dan merupakan sistem
yang paling baik serta dapat diandalkan, mengingat sistem ini
dilayani oleh dua atau lebih sumber tenaga listrik
27. Keuntungannya
Penyaluran tenaga listrik dapat dilakukan secara terus-
menerus (selama 24 jam) dengan menggunakan dua atau
lebih feeder
Tingkat keterandalannya lebih tinggi
Merupakan pengembangan dari sistem-sistem yang
terdahulu
Jumlah cabang lebih banyak dari jumlah titik feeder
Kelemahannya
Biaya konstruksi dan pembangunan lebih tinggi
Setting alat proteksi lebih sukar
Dapat digunakan pada daerah-daerah yang memiliki
tingkat kepadatan yang tinggi
28. 5. Sistem Interkoneksi
Sistem interkoneksi ini merupakan perkembangan
dari sistem network/mesh. Sistem ini menyalurkan
tenaga listrik dari beberapa Pusat Pembangkit Tenaga
Listrik yang dikehendaki bekerja secara paralel. Sehingga
penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus- menerus
(tak terputus), walaupun daerah kepadatan beban
cukup tinggi dan luas
29. Keuntungannya
Dapat menyalurkan tenaga listrik dari beberapa
Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
Memiliki keterandalan dan kualitas sistem yang tinggi
Penyaluran tenaga listrik dapat berlangsung terus-menerus
(tanpa putus), walaupun daerah kepadatan beban cukup
tinggi dan luas
Dapat memperpanjang umur Pusat Pembangkit
Kelemahannya
Memerlukan biaya yang cukup mahal
Memerlukan perencanaan yang lebih matang
Dapat menjaga kestabilan sistem Pembangkitan
Merepotkan saat terjadi gangguan petir
Perlu menjaga keseimbangan antara produksi dengan
pemakaian