Permukiman kumuh merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh faktor tanah dan kemiskinan. Isu tanah muncul dari sistem hukum tanah ganda kolonal yang menyebabkan ketidakjelasan status hukum lahan dan memunculkan permukiman liar. Kemiskinan juga berperan sebagai penyebab utama karena menghambat akses aset dan pilihan untuk keluarga miskin. Untuk merumuskan kebijakan penanganan yang tepat, dip
Dokumen tersebut membahas tentang tanah adat dari perspektif ilmu hukum. Dokumen ini menjelaskan konsep dan teori tanah adat, hubungan antara masyarakat dengan tanahnya, serta pengaturan hukum tanah adat di Indonesia."
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdfMukarobinspdMukarobi
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kependudukan di Indonesia dan solusi-solusinya. Beberapa permasalahan yang dijelaskan adalah tingginya jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk yang cepat, dan kepadatan penduduk yang tinggi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa."
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kependudukan di Indonesia dan solusi-solusinya. Beberapa permasalahan yang dijelaskan adalah tingginya jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk yang cepat, dan kepadatan penduduk yang tinggi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa."
Urbanisasi, Permukiman Kumuh dan Tata-Kelola yang EfektifOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang urbanisasi, permukiman kumuh, dan tata kelola yang efektif. Urbanisasi adalah fenomena wajar akibat pertumbuhan penduduk dan migrasi, namun perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi beban. Permukiman kumuh disebabkan kekurangan perumahan layak dan seringkali tidak memiliki status hukum. Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan perumahan lay
Dokumen tersebut membahas tentang tanah adat dari perspektif ilmu hukum. Dokumen ini menjelaskan konsep dan teori tanah adat, hubungan antara masyarakat dengan tanahnya, serta pengaturan hukum tanah adat di Indonesia."
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdfMukarobinspdMukarobi
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kependudukan di Indonesia dan solusi-solusinya. Beberapa permasalahan yang dijelaskan adalah tingginya jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk yang cepat, dan kepadatan penduduk yang tinggi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa."
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kependudukan di Indonesia dan solusi-solusinya. Beberapa permasalahan yang dijelaskan adalah tingginya jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk yang cepat, dan kepadatan penduduk yang tinggi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa."
Urbanisasi, Permukiman Kumuh dan Tata-Kelola yang EfektifOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang urbanisasi, permukiman kumuh, dan tata kelola yang efektif. Urbanisasi adalah fenomena wajar akibat pertumbuhan penduduk dan migrasi, namun perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi beban. Permukiman kumuh disebabkan kekurangan perumahan layak dan seringkali tidak memiliki status hukum. Pemerintah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan perumahan lay
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang permukiman dan ketahanan pangan di Indonesia, termasuk masalah konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian, faktor penyebabnya, dan solusi untuk mengatasinya seperti komitmen pemerintah, pembenahan data, penegakan hukum, insentif, penataan ruang, dan konsep bank tanah dan konsolidasi tanah."
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
Tata kelola kolaboratif dalam pengembangan wilayah berkelanjutan memerlukan kepemimpinan bersama yang mampu meningkatkan kesadaran, memobilisasi, membingkai masalah, dan mengkoordinasi pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi bersama. Keterampilan penting pemimpin antara lain menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan merumuskan visi bersama.
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
Makalah ini membahas tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Tata kelola kolaboratif melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan non-pemerintah dalam penyusunan kebijakan. Namun hasil penelitian menunjukkan penerapan tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan TPB di Indonesia belum optimal karena keterlibatan pemangku kepentingan masih
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang optimalisasi peran, fungsi, dan pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) untuk penerima manfaat paska. Dokumen ini menjelaskan beberapa fakta tentang BP-TAPERA, isu-isu yang dihadapi seperti dualisme sumber dana perumahan dan ketersediaan data, serta memberikan saran seperti pengembangan grand design pembiayaan perumahan dan penerapan tata kelola kolaboratif yang
Tata kelola kolaboratif merupakan paradigma baru dalam administrasi publik yang menekankan pada kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tata kelola kolaboratif muncul seiring pergeseran dari paradigma Old Public Administration ke New Public Management yang memberikan peran lebih besar kepada pemangku kepentingan non-pemerintah. Prinsip utama tata kelola kolaboratif adalah melibatkan berbagai pem
Kolaborasi multi-pemangku kepentingan membutuhkan katalis untuk berjalan efektif. Dokumen menjelaskan enam katalis utama yaitu strategi bersama, kejelasan tujuan, inklusivitas luas, pertanggungjawaban yang disetujui, penyelenggaraan bersama, dan inovasi mudah diadaptasi. Katalis-katalis ini mencakup aspek-aspek seperti perencanaan bersama, keterlibatan seluruh pemangku
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
Skema bekerja dari rumah (WFH) merupakan bagian dari konsep bekerja jarak jauh yang telah dikenal sejak tahun 1970-an. Walaupun demikian, konsep ini biasanya diterapkan dalam kondisi normal dan bukan karena pandemi seperti saat ini. Makalah ini membahas sejarah, konsep, dan perkembangan terkini dari bekerja jarak jauh serta langkah yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak untuk menerapkan ske
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
1) Jakarta took several steps to respond to COVID-19 including closing public spaces in March, establishing a task force, and implementing large-scale social restrictions (PSBB) in April including limiting gatherings and transport.
2) Lessons learned include the need for improved metropolitan governance and collaborative partnerships between different levels of government and stakeholders. Effective communication is also key.
3) Looking ahead, Jakarta aims to establish a new normal with an emphasis on social capital, digital shift, healthy lifestyles, improved data systems, and a focus on recovery.
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang latar belakang dan tugas Koordinator Ketahanan Kota Jakarta. Jakarta terpilih bergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities pada 2016 untuk mengembangkan strategi ketahanan kota. Koordinator ditunjuk untuk memfasilitasi penyusunan strategi ketahanan dan mengoordinasikan pelaksanaannya hingga 2019.
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang permukiman dan ketahanan pangan di Indonesia, termasuk masalah konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian, faktor penyebabnya, dan solusi untuk mengatasinya seperti komitmen pemerintah, pembenahan data, penegakan hukum, insentif, penataan ruang, dan konsep bank tanah dan konsolidasi tanah."
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
Tata kelola kolaboratif dalam pengembangan wilayah berkelanjutan memerlukan kepemimpinan bersama yang mampu meningkatkan kesadaran, memobilisasi, membingkai masalah, dan mengkoordinasi pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi bersama. Keterampilan penting pemimpin antara lain menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan merumuskan visi bersama.
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
Makalah ini membahas tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Tata kelola kolaboratif melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan non-pemerintah dalam penyusunan kebijakan. Namun hasil penelitian menunjukkan penerapan tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan TPB di Indonesia belum optimal karena keterlibatan pemangku kepentingan masih
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang optimalisasi peran, fungsi, dan pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) untuk penerima manfaat paska. Dokumen ini menjelaskan beberapa fakta tentang BP-TAPERA, isu-isu yang dihadapi seperti dualisme sumber dana perumahan dan ketersediaan data, serta memberikan saran seperti pengembangan grand design pembiayaan perumahan dan penerapan tata kelola kolaboratif yang
Tata kelola kolaboratif merupakan paradigma baru dalam administrasi publik yang menekankan pada kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tata kelola kolaboratif muncul seiring pergeseran dari paradigma Old Public Administration ke New Public Management yang memberikan peran lebih besar kepada pemangku kepentingan non-pemerintah. Prinsip utama tata kelola kolaboratif adalah melibatkan berbagai pem
Kolaborasi multi-pemangku kepentingan membutuhkan katalis untuk berjalan efektif. Dokumen menjelaskan enam katalis utama yaitu strategi bersama, kejelasan tujuan, inklusivitas luas, pertanggungjawaban yang disetujui, penyelenggaraan bersama, dan inovasi mudah diadaptasi. Katalis-katalis ini mencakup aspek-aspek seperti perencanaan bersama, keterlibatan seluruh pemangku
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
Skema bekerja dari rumah (WFH) merupakan bagian dari konsep bekerja jarak jauh yang telah dikenal sejak tahun 1970-an. Walaupun demikian, konsep ini biasanya diterapkan dalam kondisi normal dan bukan karena pandemi seperti saat ini. Makalah ini membahas sejarah, konsep, dan perkembangan terkini dari bekerja jarak jauh serta langkah yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak untuk menerapkan ske
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
1) Jakarta took several steps to respond to COVID-19 including closing public spaces in March, establishing a task force, and implementing large-scale social restrictions (PSBB) in April including limiting gatherings and transport.
2) Lessons learned include the need for improved metropolitan governance and collaborative partnerships between different levels of government and stakeholders. Effective communication is also key.
3) Looking ahead, Jakarta aims to establish a new normal with an emphasis on social capital, digital shift, healthy lifestyles, improved data systems, and a focus on recovery.
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang latar belakang dan tugas Koordinator Ketahanan Kota Jakarta. Jakarta terpilih bergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities pada 2016 untuk mengembangkan strategi ketahanan kota. Koordinator ditunjuk untuk memfasilitasi penyusunan strategi ketahanan dan mengoordinasikan pelaksanaannya hingga 2019.
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Permukiman Kumuh, Isu Tanah dan Isu Kemiskinan
1. Permukiman Kumuh, Isu Tanah, dan Isu Kemiskinan
Ismet Belgawan Harun
Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
Jakarta, 18 September 2012
Email: ismetbh@melsa.net.id
1
2. 1. Apa yang dimaksud dengan persmukiman kumuh?
- Kampung?
- Permukiman liar?
- Lingkungan hunian formal yang sudah mengalami deteriorisasi?
Kriteria Perumahan/Permukiman Kumuh
Menurut UN Habitat
Suatu permukiman kumuh adalah suatu lingkungan hunian yang mengkombinasikan sifat-sifat berikut:
• Kurangnya akses thd sumber air bersih
• Kurangnya akses thd sanitasi dan infrastruktur; atau memiliki sanitasi dan infrastruktur yang buruk
• Perumahan terbangun dari bahan bangunan yang sangat sederhana
• Kualitas struktur perumahan yang rendah
• Tingkat kepadatan yang tinggi
• Ketidakamanan status perumahan/hunian
• Dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah atau bahkan miskin
• Penghuni (dapat) merupakan kelompok yang secara sosial berstatus terpinggirkan
2
3. (Kriteria Permukiman Kumuh; Lanjutan....)
Menurut Kementrian P.U. (Dulu: Departemen KIMPRASWIL)
Parameter untuk kriteria tingkat kekumuhan permukiman
• Kesesuaian peruntukan dengan RUTRK/RDTRK ---- tidak sesuai
• Status (pemilikan) lahan ---- tidak jelas, tidak legal
• Letak/kedudukan lokasi kawasan kumuh ---- tidak sesuai
• Tingkat kepadatan penduduk ---- tinggi
• Jumlah penduduk miskin (Pra-Sejahtera & Sejahtera-1) ---- tinggi
• Kegiatan usaha ekonomi penduduk disektor informal ---- dominan
• Kepadatan rumah/bangunan ---- tinggi
• Kondisi rumah/bangunan (tidak layak huni) ---- dominan
• Kondisi tata letak rumah/bangunan ---- tidak baik
• Kondisi prasarana dan sarana lingkungan meliputi: ---- di bawah standar
- Penyediaan air bersih, MCK
- Pengelolaan sampah
- Saluran air/drainase
- Jalan setapak, jalan lingkungan
• Kerawanan kesehatan (ISPA, diare, penyakit kulit, usia harapan hidup) ---- rentan
• lingkunan(bencana banjir/alam) ---- rentan
(Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman, Depkimpraswil, 2002)
3
5. 3. Isu Tanah (Faktor utama kampung kumuh dan permukiman liar)
Dualisme dalam Pertanahan: Faktor Pembentukan kampung dan permukiman liar
Lapis-ganda hak atas tanah karena sistem hukum ganda pada masa Kolonial
Catatan: Sekarang, menurut klaim Indonesia, Domein diklaim sebagai Hak Milik Adat;
sementara Eigendom sekarang menjadi Tanah Garapan. Kampung dan
permukiman liar berdiri berdasarkan klaim Indonesia di kedua kategori tanah
ini.
(Leaf, 1991; Winayanti, 2004)
5
6. (Isu Tanah; Lanjutan....)
Hak Atas Tanah Pada Masa Kolonial
Pada Masa Koloninal Istilah Sekarang
Hak untuk Orang Indonesia
Hak Tanah Kongsi (Hak untuk Fungsi Hak Garapan
Komersial)
Hak Tanah Usaha Hak Girik
Hak Milik Adat Hak Girik
Hak untuk Orang Belanda dan Bangsa Asing
Eigendom Particulaire Tanah Negara
Hak Untuk Pemerintahan Belanda
Domein van de Staat Dihilangkan; dijadikan Tanah Negara
(Winayanti, 2004)
6
7. (Isu Tanah; Lanjutan....)
Isu Tanah – Isu Rasa Aman atas Status Legal bermukim
• Ketidakjelasan status legal atas tanah pada permukiman kampung
• Terjadinya perbedaan pemahaman tentang kemanan status tenor tanah antara petugas pemerintahan
dan pemukim == perbedaan pemahaman tentang legitimasi penggunaannya
• (Kehawatiran) diabaikan dari proses-proses pembangunan permukiman
• (Kehawatiran) lemah dalam posisi tawar terkait dengan pembangunan permukiman
• Pengaruh negatif ketidakjelasan status legal dan tenor tanah terhadap keinginan untuk membangun
hunian/permukiman
7
8. 4. Isu Kemiskinan (Faktor utama permukiman/perumahan kumuh)
Kemiskinan
Dulu : Dinyatakan oleh "garis kemiskinan"
Sekarang : ● Kemiskinan tidak dapat lagi dinyatakan dalam "keadaan"; kemiskinan adalah suatu situasi
hubungan dan proses
● Kemiskinan tidak hanya ditandai oleh kurangnya asset dan ketidakmampuan untuk
meningkatkan asset, tetapi juga oleh terbatasnya pilihan untuk melakukan strategi
pengamanan dirinya
● Terkait dengan keberagaman strategi survival keluarga
Konsep sekarang ttg Kemiskinan
• Pendapatan, konsumsi atau kondisi hunian tidak dianggap sebagai masalah utama
• == Kemiskinan tergantung apa yang dirasakan oleh pelakunya, bukan oleh orang luar
• == Tergantung kejadian dan masalah yang bersifat individual (individual circumstances),
kejadian-kejadian (events), dan jaringan sosial dari individu dan komunitas
• == Lebih terkait dengan rasa aman pada tingkat individu dan/atau komunitas.
Jadi, KEMISKINAN...... :
8
9. (Isu Kemiskinan; Lanjutan...)
Kemiskinan : ● Disebabkan kurangnya asset, ketidakmampuan untuk meningkatkan asset, dan
terbatasnya pilihan untuk melakukan strategi pengamanan dirinya
● Ditentukan oleh akses terhadap means of production. == kemiskinan akan
berbeda antar area/wilayah
● Variabel-variabel pendapatan ada pada sisi teratas dari indikator-indikator, indikator
perumahan mengikutinya. Variabel-variabel perumahan-lah yang menentukan
perbedaan spasial dari kemiskinan
● Memiliki keterkaitan dengan ekspresi kemiskinan perkotaan, memiliki keterkaitan
dengan ekologi sosial dan ekonomi dari kota, dan dengan proses-proses perkotaaan
dan perdesaan.
9
10. (Isu Kemiskinan; lanjutan...)
Baharoglu, Deniz (2001); Hentschel, Jesko dan Radha Seshagiri (2001)
Lingkaran Setan Kemiskinan
10
11. (Isu Kemiskinan; lanjutan...)
Strategi Keluarga menghadapi Kemiskinan
• Strategi keluarga sangat terkait dengan kemampuan keluarga untuk mendiversifikasi aktifitas produktif
dan reproduktif
• == Terkait keahlian, waktu kerja, dll untuk mendapat penghasilan dan sumber pangan ===
ditentukan juga oleh situasi ekonomi dan masyarakat (society) yang lebih luas.
• == Tergantung 'portofolio' yang dimiliki keluarga; ==mereka akan memperlakukan portofolionya
untuk memungkinkan proteksi terhadap reproduksi sosialnya dan memungkinkan recovery.
Beberapa Pendekatan Kebijakan
• Jaringan pengaman (utk yang sangat rentan)
• Bantuan untuk mendapat peluang bermata pencaharian
• Pengadaan pelayanan dan utilitas dasar
• Mengembangkan suatu kerangka kebijakan (dan kondisi hukum dan lingkungan fisik yang mendukung
masyarakat miskin)
11
12. 5. Pengetahuan tentang permukiman kumuh perlu dihimpun sebagai
pijakan kebijakan penanganan permukiman kumuh
• Apa yang diungkapkan di atas perlu diketahui secara lebih case-spesific
• Apa yang diungkapkan di atas perlu diketahui secara pasti dalam konteks sekarang
• Sejak tahun 1990-an telah terjadi ketertinggalan pengetahuan tentang permukiman kumuh,
kampung, dan permukiman liar karena:
- Perhatian dan studi tentang permukiman kumuh, kampung, dan permukiman liar sejak
tahun 1990-an tidak seintensif di tahun 1970-an sd tahun 1980-an
- Pengetahuan tersebut masih berdasarkan pengetahuan dari tahun 1970-an sampai dengan
pertengahan tahun 1980-an
- Perubahan kondisi yang cepat dan dinamis
- Adanya konsep-konsep baru tentang fenomena di permukiman tsb, misalnya: ttg
“kemiskinan”
12