SlideShare a Scribd company logo
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di zaman Yunani, filsafat bukan merupakan suatu disiplin teoritis dan spesial, akan
tetapi suatu cara hidup yang kongkret, suatu pandangan hidup yang total tentang manusia dan
tentang alam yang menyinari seluruh kehidupan seseorang. Selanjutnya, dengan kehidupan
atau perkembangan peradaban manusia dan problema yang di hadapinya, pengertian yang
bersifat teoritis seperti yang di lahirkan filsafat Yunani itu kehilangan kemampuan untuk
memberi jawaban yang layak tentang kebenaran peradaban itu telah menyebabkan manusia
melakukan loncatan besar dalam bidang sains, teknologi, kedokteran dan pendidikan.
Perubahan itu mendorong manusia memikirkan kembali pengertian tentang kebenaran. Sebab
setiap terjadi perubahan dalam peradaban akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang
berlaku, karena antara perubahan peradaban dengan cara berfikir manusia terdapat hubungan
timbal balik.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik.
Karenanya pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan,
organis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan, melalui filsafat kependidikan.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan ?
2. Apa saja ruang lingkup filsafat pendidikan ?
3. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan ?
4. Apa yang dimaksud dengan epistimologi dan ontologi ?
5. Apa saja aliran-aliran dalam filsafat pendidikan ?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa dapat memahami secara
menyeluruh mengenai filsafat pendidikan. Selain itu, tujuan dari dibuatnya makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan agar mahasiswa
mendapatkan nilai.
1.4. Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami secara menyeluruh mengenai filsafat pendidikan.
2. Sebagai bekal mahasiswa untuk menjadi seorang pendidik agar dapat menghadapi masalah
dalam pendidikan.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Filsafat
Istilah filsafat berasal dari dua suku kata dalam bahasa Yunani kuno,
yaituphile atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti
kebijaksanaan. Kedua suku kata tersebut membentuk kata majemukphilosophia. Dengan
demikian, berdasarkan asal usul philosophia (filsafat) berarti cinta kepada kebijaksanaan atau
sahabat kebijaksanaan.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sifat seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
2.2. Definisi Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai
jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Artinya, filsafat
pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk
mencapainya. Dalam hal ini, filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman kemanusiaan
merupakan faktor yang integral. Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai kaidah
filosof dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah
umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara peraktis.
Menurut Jhon Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar
yang fudamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional) menuju tabiat manusia.
Menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya
merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidilkan. Baginya filsafat
pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof terhadap pendidikan.
Dengan demikian, dari uraian di atas dapat kita tarik suatu pengertian bahwa filsafat
pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan
kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya
dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Filsafat, jika dilihat dari fungsinya secara peraktis, adalah sebagai sarana bagi manusia untuk
dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam
ii
problematika dalam pendidikan. Oleh karena itu di simpulkan bahwa filsafat merupakan arah
dan pedoman atau pijakan dasar bagi ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan yang merupakan penerapan analisis filosofis
dalam lapangan pendidikan .
2.3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Dalam pengertian yang luas, filsafat bertujuan memberikan pengertian yang dapat diterima
oleh manusia mengenai konsep-konsep hidup secara ideal dan mendasar bagi manusia agar
mendapatkan kebahagian dan kesejahteraan.
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa ruang lingkup filsafat adalah semua lapangan
pemikiran manusia yang komprehensif. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar
ada (nyata), baik material konkret maupun nonmaterial (abstrak). Jadi, objek filsafat itu tidak
terbatas.
Secara makro, apa yang menjadi objek pemikiran filsafat, yaitu permasalahan kehidupan
manusia, alam semesta, dan alam sekitarnya, juga merupakan objek pemikiran filsafat
pendidikan.
Namun secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:
- Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (the nature of education)
- Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (the nature of
man).
- Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan
kebudayaan.
- Merumuskan secara hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, teori dan pendidikan.
- Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik
pendidikan (sistem pendidikan)
- Merumuskan sistem sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan
pendidikan.
Dengan demikian, dari uraian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi
ruang lingkup filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya
manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan yang baik dan bagai mana tujuan
pendidikan itu dapat dicapai seperti yang di cita-citakan.
ii
2.4. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa
merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa,
termasuk aspek pendidikan. Filsafat pendidikan yang dikembangkan harus berdasarkan
filsafat yang dianut oleh satu bangsa. Sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau
mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat itu sendiri. Pendidikan
sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem-sistem norma
tingkah laku yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga
pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin upaya pendidikan dan
proses tersebut efektif, dibutuhkan landasan-landasan filosogis dan ilmiah sebagai asas
normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan.
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia
menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah
aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun
proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan
yang ingin dicapai. Jadi, terdapat kesatuan yang utuh antara filsafat, filsafat pendidikan, dan
pengalaman manusia.
Filsafat menetapkan ide-ide, idealisme, dan pendidikan merupakan usaha dalam
merealisasikan ide-ide tersebut menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, bahkan membina
kepribadian manusia. Kilpatrik mengatakan, berfilsafat dan mendidik adalah dua face dalam
satu usaha; berfilsafat ialah memikirkan dan mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang
lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha mereliasasikan nilai-niali dan cita-cita itu dalam
kehidupan, dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewujudkan nilai-nilai yang dapat
disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat, membina
nilai-nilai dalam kepribadian mereka, demi menemukan cita-cita tertinggi suatu filsafat dan
melembagakannya dalam kehidupan mereka.
Lebih lanjut, Burner dan Bruns mengatakan secara tegas bahwa tujuan pendidikan adalah
tujuan filsafat yaitu untuk membimbing ke arah kebijaksanaan. Oleh kerena itu, dapat
dikatakan bahwa pendidikan adalah reliasi dari ide-ide filsafat; filsafat memberi asas
kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah pembinaan manusia yang telah melahirkan
ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas pendidikan. Jadi, filsafat pendidikan
merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan.
ii
Dari uraian di atas, diperoleh hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan
berikut:
- Filsafat, dalam arti filosofis, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teorinpendidikan oleh para
ahli.
- Filsafat, berfungsi memberi arah begi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
- Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
2.5. Epistimologi dan Ontologi
Epistimologi
Yang dimaksud dengan epistimologi ialah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan ialah :
1. Batasan kajian ilmu : secara ontologis ilmu membatasi pada Pengkajian objek yang berada
dalam lingkup manusia tidak dapat mengkaji daerah yang bersifat transcendental.
2. Cara menyusun pengetahuan : untuk mendapatkan pengetahuan menjadi ilmu diperlukan
cara untuk menyusunnya yaitu dengan cara menggunakan metode ilmiah.
3. Diperlukan landasan yang sesuai dengan ontologis dan aksiologis ilmu itu sendiri
4. Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktor yang terikat
dalam suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala dan proses terjadinya.
5. Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit
6. Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepada pengetahuan yang tidak tergolong pada
kelompok ilmu tersebut.
7. Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang
bersifat umum dan impersonal.
8. Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :
a. lmu eksakta : deduktif, rasio, kuantitatif
b. Ilmu sosial : induktif, empiris, kualitatif
Ontologi
Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Seorang filosof yang bernama
Democritus menerangkan prinsip-prinsip materialisme mengatakan sebagai berikut :
Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu manis, panas itu panas, dingin itu dingin,
warna itu warna. Artinya, objek penginderaan sering kita anggap nyata, padahal tidak
demikian. Hanya atom dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi istilah “manis, panas
ii
dan dingin” itu hanyalah merupakan terminology yang kita berikan kepada gejala yang
ditangkap dengan pancaindera.
Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam semesta ini seperti adanya,
oleh karena itu manusia dalam menggali ilmu tidak dapat terlepas dari gejala-gejala yang
berada didalamnya.
Dan sifat ilmu pengetahuan yang berfungsi membantu manusia dalam mememecahkan
masalah tidak perlu memiliki kemutlakan seperti agama yang memberikan pedoman terhadap
hal-hal yang paling hakiki dari kehidupan ini. Sekalipun demikian sampai tahap tertentu ilmu
perlu memiliki keabsahan dalam melakukan generalisasi. Sebagai contoh, bagaimana kita
mendefinisikan manusia, maka berbagai penegertianpun akan muncul pula.
Sedang ilmu politik akan menjawab bahwa manusia ialah political animal dan dunia
pendidikan akan mengatakan manusia ialah homo educandum.
2.6. Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan
Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan:
1. Filsafat Pendidikan Idealisme
Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik.
Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran
ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar,
cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam
aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali.
2. Filsafat Pendidikan Realisme
Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat
bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi
realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dn mengetahui di satu pihak dan di
pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan
manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius,
Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill
3. Filsafat Pendidikan Materialisme
Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual
atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig
Feurbach.
ii
4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme
Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada
filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang
manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce,
wiliam James, John Dewey, Heracleitos.
5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum,
eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan
kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau
realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini : Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber,
Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich.
6. Filsafat Pendidikan Progresivisme
Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri,
melainkan merupakan suatugerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran
ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa
mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau
bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest
Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff.
7. Filsafat Pendidikan esensialisme
Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan
sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat
bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara
kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick
Breed dan Isac L. Kandell.
8. Filsafat Pendidikan Perenialisme
Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme
lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan
progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang
situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama
dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk
mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai
ii
atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji.
Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir
didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri
dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh
George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru,
masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Caroline Pratt, George
Count, Harold Rugg.
ii
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai
jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Ruang lingkup
filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang komprehensif. Segala sesuatu yang
mungkin ada dan benar-benar ada (nyata), baik material konkret maupun nonmaterial
(abstrak). Jadi, filsafat pendidikan merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan.
1.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak
kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dala ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan
maupun penggunaan bahasa yang kurang di pahami. Untuk itu kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, di karenakan kami masih dalam tarap pembelajaran.
ii
DAFTAR PUSTAKA
1. Http:// www.google.com
2. Http:// forum.indonesiamengajar.org aliran-aliran dalam filsafat pendidikan - forum
indonesia mengajar
3. Http:// www.unpas.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
makalah ini penulis membahas mengenai “Filsafat Pendidikan”, dengan makalah ini penulis
mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.
Raha, Juli 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3. Maksud dan tujuan.............................................................................................. 1
1.4. Manfaat............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2
2.1. Pengertian Filsafat.............................................................................................. 2
2.2. Definisi Filsafat Pendidikan............................................................................... 2
2.3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan.................................................................. 3
2.4. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan................................................ 4
2.5. Epistimologi dan Ontologi................................................................................ 5
2.6. Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan................................................................ 6
BAB III PENUTUP................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 9
3.2. Saran................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10
ii
MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : SAMSIA
JURUSAN : GEOGRAFI
SEMESTER : II
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KELAS RAHA
2013

More Related Content

What's hot

Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Bambang Giwank
 
manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanmanajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanFerry Lovita
 
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikanPenerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikannirtaaldi
 
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniaAliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniasrinimutiarisma
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingIndra Gunawan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahmustazie
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Epistemologi Multikulturalisme
Epistemologi MultikulturalismeEpistemologi Multikulturalisme
Epistemologi MultikulturalismeIjal Mustofa
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilHidayat Amin
 
Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
Konsep Dasar Politik dan PemerintahanKonsep Dasar Politik dan Pemerintahan
Konsep Dasar Politik dan PemerintahanSiti Hardiyanti
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 

What's hot (20)

Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013Makalah struktur kurikulum 2013
Makalah struktur kurikulum 2013
 
Makalah rasionalisme
Makalah rasionalismeMakalah rasionalisme
Makalah rasionalisme
 
manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanmanajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
manajemen hubungan pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
 
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikanPenerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
Penerapan filsafat eksistensialisme dalam komponen pendidikan
 
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap duniaAliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
Aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konseling
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Landasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis PendidikanLandasan Filosofis Pendidikan
Landasan Filosofis Pendidikan
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolah
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Epistemologi Multikulturalisme
Epistemologi MultikulturalismeEpistemologi Multikulturalisme
Epistemologi Multikulturalisme
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
ki hajar dwantara
ki hajar dwantaraki hajar dwantara
ki hajar dwantara
 
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina AmrilMakalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
Makalah filsafat pendidikan a/n Fitri Ramadhani & Gina Amril
 
Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
Konsep Dasar Politik dan PemerintahanKonsep Dasar Politik dan Pemerintahan
Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 

Similar to Makalah filsafat pendidikan (2)

Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanWarnet Raha
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanWarnet Raha
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikanAnjunfdl
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Ndya2
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahryanz ozuro
 
1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.docRiska Affriany
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdfResume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdfDhindaVadyaizmi
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikanhennyrahmadi
 
KONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptx
KONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptxKONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptx
KONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptxsevengulo1
 
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islam
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islamPengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islam
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islamAfazatulAbuaini
 
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islamTema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islamMunaa
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Universitas Jember
 
Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19
Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19
Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19giffariautomotive99
 

Similar to Makalah filsafat pendidikan (2) (20)

Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalahPendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
Pendidikan dalam-perspektif-filosofis-makalah
 
1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc1. Filsafat pendidikan.doc
1. Filsafat pendidikan.doc
 
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdfResume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
Resume Filsafat Pendidikan Kel1.pdf
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
KONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptx
KONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptxKONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptx
KONSEP-FILSAFAT-PENDIDIKAN (2).pptx
 
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islam
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islamPengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islam
Pengertian,tujuan,ruang lingkup filsafat pendidikan islam
 
Tema 1
Tema 1Tema 1
Tema 1
 
Tema 1
Tema 1Tema 1
Tema 1
 
PPT FILPEN.pptx
PPT FILPEN.pptxPPT FILPEN.pptx
PPT FILPEN.pptx
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islamTema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
 
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
Kegunaan memahami-filsafat-bagi-guru-pertemuan-4
 
Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2Makalah filsafat 2
Makalah filsafat 2
 
Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19
Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19
Filsafat Pendidikan Ujian Tengah Semester Izham Giffari S1PAI 19
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah filsafat pendidikan (2)

  • 1. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman Yunani, filsafat bukan merupakan suatu disiplin teoritis dan spesial, akan tetapi suatu cara hidup yang kongkret, suatu pandangan hidup yang total tentang manusia dan tentang alam yang menyinari seluruh kehidupan seseorang. Selanjutnya, dengan kehidupan atau perkembangan peradaban manusia dan problema yang di hadapinya, pengertian yang bersifat teoritis seperti yang di lahirkan filsafat Yunani itu kehilangan kemampuan untuk memberi jawaban yang layak tentang kebenaran peradaban itu telah menyebabkan manusia melakukan loncatan besar dalam bidang sains, teknologi, kedokteran dan pendidikan. Perubahan itu mendorong manusia memikirkan kembali pengertian tentang kebenaran. Sebab setiap terjadi perubahan dalam peradaban akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang berlaku, karena antara perubahan peradaban dengan cara berfikir manusia terdapat hubungan timbal balik. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik. Karenanya pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan, melalui filsafat kependidikan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan ? 2. Apa saja ruang lingkup filsafat pendidikan ? 3. Hubungan filsafat dengan filsafat pendidikan ? 4. Apa yang dimaksud dengan epistimologi dan ontologi ? 5. Apa saja aliran-aliran dalam filsafat pendidikan ? 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari pembuatan makalah ini adalah supaya mahasiswa dapat memahami secara menyeluruh mengenai filsafat pendidikan. Selain itu, tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan agar mahasiswa mendapatkan nilai. 1.4. Manfaat 1. Mahasiswa dapat memahami secara menyeluruh mengenai filsafat pendidikan. 2. Sebagai bekal mahasiswa untuk menjadi seorang pendidik agar dapat menghadapi masalah dalam pendidikan.
  • 2. ii BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Filsafat Istilah filsafat berasal dari dua suku kata dalam bahasa Yunani kuno, yaituphile atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti kebijaksanaan. Kedua suku kata tersebut membentuk kata majemukphilosophia. Dengan demikian, berdasarkan asal usul philosophia (filsafat) berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sifat seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. 2.2. Definisi Filsafat Pendidikan Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya. Dalam hal ini, filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral. Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai kaidah filosof dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara peraktis. Menurut Jhon Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fudamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional) menuju tabiat manusia. Menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidilkan. Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosof terhadap pendidikan. Dengan demikian, dari uraian di atas dapat kita tarik suatu pengertian bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma-norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya. Filsafat, jika dilihat dari fungsinya secara peraktis, adalah sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam
  • 3. ii problematika dalam pendidikan. Oleh karena itu di simpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar bagi ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan yang merupakan penerapan analisis filosofis dalam lapangan pendidikan . 2.3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Dalam pengertian yang luas, filsafat bertujuan memberikan pengertian yang dapat diterima oleh manusia mengenai konsep-konsep hidup secara ideal dan mendasar bagi manusia agar mendapatkan kebahagian dan kesejahteraan. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa ruang lingkup filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang komprehensif. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar ada (nyata), baik material konkret maupun nonmaterial (abstrak). Jadi, objek filsafat itu tidak terbatas. Secara makro, apa yang menjadi objek pemikiran filsafat, yaitu permasalahan kehidupan manusia, alam semesta, dan alam sekitarnya, juga merupakan objek pemikiran filsafat pendidikan. Namun secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi: - Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (the nature of education) - Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (the nature of man). - Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan. - Merumuskan secara hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, teori dan pendidikan. - Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan) - Merumuskan sistem sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan. Dengan demikian, dari uraian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan yang baik dan bagai mana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang di cita-citakan.
  • 4. ii 2.4. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan Filsafat yang dijadikan pandangan hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa merupakan asas dan pedoman yang melandasi semua aspek hidup dan kehidupan bangsa, termasuk aspek pendidikan. Filsafat pendidikan yang dikembangkan harus berdasarkan filsafat yang dianut oleh satu bangsa. Sedangkan pendidikan merupakan suatu cara atau mekanisme dalam menanamkan dan mewariskan nilai-nilai filsafat itu sendiri. Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistem-sistem norma tingkah laku yang didasarkan pada dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin upaya pendidikan dan proses tersebut efektif, dibutuhkan landasan-landasan filosogis dan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan. Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, terdapat kesatuan yang utuh antara filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman manusia. Filsafat menetapkan ide-ide, idealisme, dan pendidikan merupakan usaha dalam merealisasikan ide-ide tersebut menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, bahkan membina kepribadian manusia. Kilpatrik mengatakan, berfilsafat dan mendidik adalah dua face dalam satu usaha; berfilsafat ialah memikirkan dan mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha mereliasasikan nilai-niali dan cita-cita itu dalam kehidupan, dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah mewujudkan nilai-nilai yang dapat disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi muda, untuk membimbing rakyat, membina nilai-nilai dalam kepribadian mereka, demi menemukan cita-cita tertinggi suatu filsafat dan melembagakannya dalam kehidupan mereka. Lebih lanjut, Burner dan Bruns mengatakan secara tegas bahwa tujuan pendidikan adalah tujuan filsafat yaitu untuk membimbing ke arah kebijaksanaan. Oleh kerena itu, dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah reliasi dari ide-ide filsafat; filsafat memberi asas kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah pembinaan manusia yang telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas pendidikan. Jadi, filsafat pendidikan merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan.
  • 5. ii Dari uraian di atas, diperoleh hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan berikut: - Filsafat, dalam arti filosofis, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teorinpendidikan oleh para ahli. - Filsafat, berfungsi memberi arah begi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata. - Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan. 2.5. Epistimologi dan Ontologi Epistimologi Yang dimaksud dengan epistimologi ialah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan ialah : 1. Batasan kajian ilmu : secara ontologis ilmu membatasi pada Pengkajian objek yang berada dalam lingkup manusia tidak dapat mengkaji daerah yang bersifat transcendental. 2. Cara menyusun pengetahuan : untuk mendapatkan pengetahuan menjadi ilmu diperlukan cara untuk menyusunnya yaitu dengan cara menggunakan metode ilmiah. 3. Diperlukan landasan yang sesuai dengan ontologis dan aksiologis ilmu itu sendiri 4. Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktor yang terikat dalam suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala dan proses terjadinya. 5. Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit 6. Metode ilmiah tidak dapat diterapkan kepada pengetahuan yang tidak tergolong pada kelompok ilmu tersebut. 7. Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal. 8. Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis : a. lmu eksakta : deduktif, rasio, kuantitatif b. Ilmu sosial : induktif, empiris, kualitatif Ontologi Ontologi ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri. Seorang filosof yang bernama Democritus menerangkan prinsip-prinsip materialisme mengatakan sebagai berikut : Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna itu warna. Artinya, objek penginderaan sering kita anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya atom dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi istilah “manis, panas
  • 6. ii dan dingin” itu hanyalah merupakan terminology yang kita berikan kepada gejala yang ditangkap dengan pancaindera. Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam semesta ini seperti adanya, oleh karena itu manusia dalam menggali ilmu tidak dapat terlepas dari gejala-gejala yang berada didalamnya. Dan sifat ilmu pengetahuan yang berfungsi membantu manusia dalam mememecahkan masalah tidak perlu memiliki kemutlakan seperti agama yang memberikan pedoman terhadap hal-hal yang paling hakiki dari kehidupan ini. Sekalipun demikian sampai tahap tertentu ilmu perlu memiliki keabsahan dalam melakukan generalisasi. Sebagai contoh, bagaimana kita mendefinisikan manusia, maka berbagai penegertianpun akan muncul pula. Sedang ilmu politik akan menjawab bahwa manusia ialah political animal dan dunia pendidikan akan mengatakan manusia ialah homo educandum. 2.6. Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan Berikut aliran-aliran dalam filsafat pendidikan: 1. Filsafat Pendidikan Idealisme Filsafat idealisme memandang bahwa realitas akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar, cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel, Emanuael Kant, David Hume, Al Ghazali. 2. Filsafat Pendidikan Realisme Realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitis. Realisme berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia ruhani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subjek yang menyadari dn mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek pengetahuan manusia. Beberapa tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill 3. Filsafat Pendidikan Materialisme Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Beberapa tokoh yang beraliran materialisme: Demokritos, Ludwig Feurbach.
  • 7. ii 4. Filsafat Pendidikan Pragmatisme Pragmatisme dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat empirisme Inggris, yang berpendapat bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami. Beberapa tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce, wiliam James, John Dewey, Heracleitos. 5. Filsafat Pendidikan Eksistensialisme Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Beberapa tokoh dalam aliran ini : Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel, Paul Tillich. 6. Filsafat Pendidikan Progresivisme Progresivisme bukan merupakan bangunan filsafat atau aliran filsafat yang berdiri sendiri, melainkan merupakan suatugerakan dan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle, william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff. 7. Filsafat Pendidikan esensialisme Esensialisme adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral di antara kaum muda. Beberapa tokoh dalam aliran ini: william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell. 8. Filsafat Pendidikan Perenialisme Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, dan ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan sosio kultual. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk mengamankan ketidakberesan tersebut, yaitu dengan jalan menggunakan kembali nilai-nilai
  • 8. ii atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat dan teruji. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler. 9. Filsafat Pendidikan rekonstruksionisme Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini: Caroline Pratt, George Count, Harold Rugg.
  • 9. ii BAB III PENUTUP 1.1. Kesimpulan Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Ruang lingkup filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang komprehensif. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar ada (nyata), baik material konkret maupun nonmaterial (abstrak). Jadi, filsafat pendidikan merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan. 1.2. Saran Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dala ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa yang kurang di pahami. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, di karenakan kami masih dalam tarap pembelajaran.
  • 10. ii DAFTAR PUSTAKA 1. Http:// www.google.com 2. Http:// forum.indonesiamengajar.org aliran-aliran dalam filsafat pendidikan - forum indonesia mengajar 3. Http:// www.unpas.ac.id
  • 11. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. makalah ini penulis membahas mengenai “Filsafat Pendidikan”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Juli 2013 Penyusun
  • 12. ii DAFTAR ISI Kata pengantar......................................................................................................... i Daftar isi.................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1 1.3. Maksud dan tujuan.............................................................................................. 1 1.4. Manfaat............................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 2 2.1. Pengertian Filsafat.............................................................................................. 2 2.2. Definisi Filsafat Pendidikan............................................................................... 2 2.3. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan.................................................................. 3 2.4. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan................................................ 4 2.5. Epistimologi dan Ontologi................................................................................ 5 2.6. Beberapa Aliran Filsafat Pendidikan................................................................ 6 BAB III PENUTUP................................................................................................. 9 3.1. Kesimpulan......................................................................................................... 9 3.2. Saran................................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10
  • 13. ii MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN DISUSUN OLEH : NAMA : SAMSIA JURUSAN : GEOGRAFI SEMESTER : II UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013