Teknik pengairan memainkan peran penting dalam industri pertambangan. Keahlian teknik pengairan diperlukan untuk perencanaan tambang, rehabilitasi lahan bekas tambang, infrastruktur pendukung, dan pengelolaan kualitas air. Bidang hidrologi, hidrolika, drainase, konstruksi bendungan, dan konservasi lahan diterapkan dalam perencanaan ini.
Dokumen tersebut membahas konsep teknologi dan pertambangan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi pertambangan dan teknik pertambangan, kegiatan yang mengakibatkan perlu dilakukannya reklamasi lahan tambang seperti eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan bijih, serta penjelasan mengenai proses reklamasi lahan itu sendiri.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip reklamasi tambang yang meliputi persiapan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman kembali tanaman di lahan bekas tambang untuk memulihkan lingkungan seperti semula."
Tinjauan reklamasi lahan bekas tambang dan aspek konservasi bahan galian ini membahas tiga poin utama: (1) masalah lingkungan akibat aktivitas pertambangan dan pentingnya reklamasi, (2) dampak pertambangan pada lingkungan termasuk limbah yang dihasilkan, dan (3) pertimbangan sumber daya tambang yang tersisa pasca penutupan tambang. Dokumen ini menekankan pentingnya merehabilitasi ekosistem rusak akibat pertambangan untuk mengem
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan konstruksi sistem drainase perkotaan yang mencakup persiapan lapangan, lingkup pekerjaan, acuan-acuan pelaksanaan, dan pengujian sistem drainase."
Dokumen tersebut membahas penyusunan rencana reklamasi untuk tahap eksplorasi dan produksi tambang, mencakup program reklamasi, rencana biaya, dan kriteria keberhasilan."
Dokumen tersebut membahas konsep teknologi dan pertambangan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi pertambangan dan teknik pertambangan, kegiatan yang mengakibatkan perlu dilakukannya reklamasi lahan tambang seperti eksplorasi, eksploitasi, dan pengolahan bijih, serta penjelasan mengenai proses reklamasi lahan itu sendiri.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip reklamasi tambang yang meliputi persiapan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penanaman kembali tanaman di lahan bekas tambang untuk memulihkan lingkungan seperti semula."
Tinjauan reklamasi lahan bekas tambang dan aspek konservasi bahan galian ini membahas tiga poin utama: (1) masalah lingkungan akibat aktivitas pertambangan dan pentingnya reklamasi, (2) dampak pertambangan pada lingkungan termasuk limbah yang dihasilkan, dan (3) pertimbangan sumber daya tambang yang tersisa pasca penutupan tambang. Dokumen ini menekankan pentingnya merehabilitasi ekosistem rusak akibat pertambangan untuk mengem
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pelaksanaan konstruksi sistem drainase perkotaan yang mencakup persiapan lapangan, lingkup pekerjaan, acuan-acuan pelaksanaan, dan pengujian sistem drainase."
Dokumen tersebut membahas penyusunan rencana reklamasi untuk tahap eksplorasi dan produksi tambang, mencakup program reklamasi, rencana biaya, dan kriteria keberhasilan."
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pencairan jaminan reklamasi untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu laporan pelaksanaan reklamasi, evaluasi pelaksanaan reklamasi, pencairan jaminan reklamasi, dan perubahan rencana reklamasi. Evaluasi pelaksanaan reklamasi akan menilai pencapaian luasan dan kualitas reklamasi dengan mengacu pada rencan
Peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara pemeliharaan dan penilikan jalan, yang meliputi penyusunan rencana umum pemeliharaan jalan, survey kondisi jalan, pemrograman pekerjaan pemeliharaan, pembiayaan, perencanaan teknis, pelaksanaan pemeliharaan, penilikan kondisi jalan, pengawasan, serta peran masyarakat dalam pemeliharaan jalan. Rencana umum pemeliharaan jalan mencakup sistem
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganSindy Prisila
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam khususnya dalam industri pertambangan mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, reklamasi, hingga prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pekerjaan konstruksi saluran air limbah dengan metode clean construction, meliputi survey topografi, penentuan posisi manhole, penggalian, pemasangan pipa, dan pengukuran elevasi pipa. Metode ini bertujuan mengurangi gangguan lingkungan selama proses konstruksi.
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliasmarayudhi
Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan pekerjaan gedung kuliah IAIN KendarI tahun anggaran 2017. Terdiri dari beberapa tahapan utama yaitu persiapan lapangan, pembuatan struktur pondasi dan tiang pancang, serta pekerjaan arsitektur dan instalasi.
Dokumen tersebut membahas tentang spesifikasi penguatan lereng. Secara garis besar mencakup deskripsi tentang fungsi dan jenis perkuatan lereng, kriteria kelandaian lereng berdasarkan jenis material dan ketinggiannya, serta metode stabilisasi lereng menggunakan bahan konstruksi seperti beton dan batu, atau tanaman seperti rumput dan tanaman penutup tanah.
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan konstruksi sistem drainase perkotaan, mencakup pengertian, ketentuan umum dan teknis terkait persiapan gambar desain, persiapan lapangan, pembangunan kantor dan gudang, pengukuran peil, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta perijinan yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan air irigasi yang mencakup perencanaan pola tanam, perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan lahan, evaporasi, curah hujan efektif, kebutuhan air tanaman, dan kebutuhan air irigasi. Tugas harus diselesaikan paling lambat 30 November 2013 dan dilaporkan dalam format laporan yang terdiri atas bab pendahuluan, landasan teori, perencanaan kebutuhan air irigasi, kesimpul
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungangmtspotify
Dokumen tersebut berisi tentang rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan proyek pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup pekerjaan, persiapan pelaksanaan, situasi lapangan, pekerjaan pengukuran, pembersihan, galian/timbunan tanah, serta lapisan pondasi jalan.
Dokumen ini membahas spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi jalan rel, mencakup mobilisasi dan demobilisasi sumber daya, survei lapangan, ruang kerja, fasilitas operasional, pembersihan lokasi, dan keselamatan kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
Dokumen ini membahas tentang arah penguatan fungsi pengawasan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan reklamasi dan pascatambang. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, tata laksana reklamasi dan pascatambang, pengawasan, serta sanksi yang dapat diberikan kepada perusahaan pertambangan yang tidak memenuhi ketentuan reklamasi dan pascatambang.
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
1. Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan konstruksi bangunan gedung manajemen tempat pembangunan. Terdapat dua metode konstruksi utama yaitu bottom-up dan top-down. Bottom-up dimulai dari pondasi ke atas sedangkan top-down dimulai dari atas ke bawah.
2. Juga dibahas perkembangan teknologi konstruksi yang mempengaruhi metode konstruksi seperti bahan bangunan, desain, dan peralatan. Sistem struktur ged
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan praktek kerja lapangan di proyek pembangunan Mako Ditpolair Polda Kalsel. Terdiri dari beberapa bab yang membahas latar belakang, tinjauan umum lokasi, dan tahapan pekerjaan struktur, arsitektur, dan MEP seperti pondasi, kolom, balok, dinding, atap, instalasi listrik dan air.
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pencairan jaminan reklamasi untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu laporan pelaksanaan reklamasi, evaluasi pelaksanaan reklamasi, pencairan jaminan reklamasi, dan perubahan rencana reklamasi. Evaluasi pelaksanaan reklamasi akan menilai pencapaian luasan dan kualitas reklamasi dengan mengacu pada rencan
Peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara pemeliharaan dan penilikan jalan, yang meliputi penyusunan rencana umum pemeliharaan jalan, survey kondisi jalan, pemrograman pekerjaan pemeliharaan, pembiayaan, perencanaan teknis, pelaksanaan pemeliharaan, penilikan kondisi jalan, pengawasan, serta peran masyarakat dalam pemeliharaan jalan. Rencana umum pemeliharaan jalan mencakup sistem
Kearifan Pemanfaatan SDA Dalam PertambanganSindy Prisila
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam khususnya dalam industri pertambangan mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, reklamasi, hingga prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pekerjaan konstruksi saluran air limbah dengan metode clean construction, meliputi survey topografi, penentuan posisi manhole, penggalian, pemasangan pipa, dan pengukuran elevasi pipa. Metode ini bertujuan mengurangi gangguan lingkungan selama proses konstruksi.
Metode pelaksanaan pekerjaan_gedung_kuliasmarayudhi
Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan pekerjaan gedung kuliah IAIN KendarI tahun anggaran 2017. Terdiri dari beberapa tahapan utama yaitu persiapan lapangan, pembuatan struktur pondasi dan tiang pancang, serta pekerjaan arsitektur dan instalasi.
Dokumen tersebut membahas tentang spesifikasi penguatan lereng. Secara garis besar mencakup deskripsi tentang fungsi dan jenis perkuatan lereng, kriteria kelandaian lereng berdasarkan jenis material dan ketinggiannya, serta metode stabilisasi lereng menggunakan bahan konstruksi seperti beton dan batu, atau tanaman seperti rumput dan tanaman penutup tanah.
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan konstruksi sistem drainase perkotaan, mencakup pengertian, ketentuan umum dan teknis terkait persiapan gambar desain, persiapan lapangan, pembangunan kantor dan gudang, pengukuran peil, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta perijinan yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan air irigasi yang mencakup perencanaan pola tanam, perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan lahan, evaporasi, curah hujan efektif, kebutuhan air tanaman, dan kebutuhan air irigasi. Tugas harus diselesaikan paling lambat 30 November 2013 dan dilaporkan dalam format laporan yang terdiri atas bab pendahuluan, landasan teori, perencanaan kebutuhan air irigasi, kesimpul
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungangmtspotify
Dokumen tersebut berisi tentang rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan proyek pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup pekerjaan, persiapan pelaksanaan, situasi lapangan, pekerjaan pengukuran, pembersihan, galian/timbunan tanah, serta lapisan pondasi jalan.
Dokumen ini membahas spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi jalan rel, mencakup mobilisasi dan demobilisasi sumber daya, survei lapangan, ruang kerja, fasilitas operasional, pembersihan lokasi, dan keselamatan kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
Dokumen ini membahas tentang arah penguatan fungsi pengawasan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan reklamasi dan pascatambang. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, tata laksana reklamasi dan pascatambang, pengawasan, serta sanksi yang dapat diberikan kepada perusahaan pertambangan yang tidak memenuhi ketentuan reklamasi dan pascatambang.
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
1. Dokumen tersebut membahas metode pelaksanaan konstruksi bangunan gedung manajemen tempat pembangunan. Terdapat dua metode konstruksi utama yaitu bottom-up dan top-down. Bottom-up dimulai dari pondasi ke atas sedangkan top-down dimulai dari atas ke bawah.
2. Juga dibahas perkembangan teknologi konstruksi yang mempengaruhi metode konstruksi seperti bahan bangunan, desain, dan peralatan. Sistem struktur ged
Makalah ini membahas langkah-langkah perencanaan dan perancangan bendungan, meliputi studi kelayakan pendahuluan, studi kelayakan, perencanaan teknis, dan pelaksanaan pembangunan. Tahapan tersebut melibatkan penelitian topografi, hidrologi, klimatologi, geoteknik, dan sosial ekonomi untuk menentukan lokasi, desain, dan spesifikasi teknis bendungan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan praktek kerja lapangan di proyek pembangunan Mako Ditpolair Polda Kalsel. Terdiri dari beberapa bab yang membahas latar belakang, tinjauan umum lokasi, dan tahapan pekerjaan struktur, arsitektur, dan MEP seperti pondasi, kolom, balok, dinding, atap, instalasi listrik dan air.
Studi ini merancang galangan kapal di Pelabuhan Pekalongan untuk membangun dan memperbaiki kapal. Metode CRAFT digunakan untuk mengurangi jarak pengangkutan material, menghasilkan rencana galangan 27.000 m2 untuk produksi dan fasilitas. Kapasitas produksi direncanakan 8.360 ton/tahun untuk kapal baru dan perbaikan.
Dokumen tersebut merupakan metode pelaksanaan pembangunan gedung serba guna di Kabupaten Pidie. Terdiri dari beberapa tahapan seperti persiapan lapangan, survei, pemasangan bouwplank, pengadaan air dan listrik, dokumentasi, serta pekerjaan tanah seperti galian pondasi, urugan kembali tanah, dan urugan pasir.
Berdasarkan dokumen tersebut, diberikan ringkasan sebagai berikut:
1. Dokumen menjelaskan tentang pengenalan perkiraan cadangan bijih emas, meliputi siklus tambang emas, panduan pelaporan cadangan mineral, proses perkiraan cadangan, dan perencanaan tambang.
2. Definisi sumber daya dan cadangan mineral diberikan berdasarkan panduan JORC dan SNI Indonesia untuk melaporkan informasi yang akurat.
3. Proses perkira
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...cvyohandrakonstruksi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi untuk pembukaan lahan pesawahan baru, peningkatan produksi pangan, dan pemanfaatan air untuk keperluan lain. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan persiapan dan pelaksanaan konstruksi saluran irigasi mulai dari pekerjaan persiapan, mobilisasi, hingga pelaksanaan galian dan
Pembinaan Penyelenggaraan Minyak dan Gas Bumi Melalui Anjungan Lepas Pantai d...Putu Indra Mahatrisna
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pekerjaan bawah air yang dilakukan dalam industri hulu migas di Indonesia, termasuk metode, peralatan, dan peraturan yang berlaku. Dokumen tersebut juga memberikan saran untuk meningkatkan kompetensi pekerja bawah air dan menyelaraskan peraturan yang terkait.
Proyek perluasan terminal 3 bandara Soekarno-Hatta mencakup pembangunan fasilitas baru di lahan 369.800 m2 untuk meningkatkan kapasitas bandara. Dokumen ini menjelaskan lokasi, data umum, struktur, fasilitas, manajemen proyek, dan sistem pelelangannya.
BAB I KP 2022 (1).pdf 123434kenekfkemgkregrrrrjulvanidaman001
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, tujuan, dan metodologi kerja praktek pembangunan jalan di Kabupaten Batanghari. Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi jalan dan memperlancar aksesibilitas masyarakat setempat. Pelaksanaannya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan di lapangan, serta pengawasan mutu pekerjaan.
Persyaratan Teknis Pengoperasian, Penutupan dan Rehabilitasi TPA Sampah Joy Irman
Dokumen tersebut membahas persyaratan teknis pengoperasian, penutupan, dan rehabilitasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Mencakup tahapan operasi TPA, kriteria dan prosedur penutupan permanen dan rehabilitasi TPA, serta pertimbangan teknis yang diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang proyek pembangunan Jembatan Sei Basirih di Kalimantan Selatan.
2. Proyek ini mengalami perubahan nilai kontrak dari Rp. 117 miliar menjadi Rp. 106 miliar karena adanya kendala pembebasan lahan dan utilitas.
3. Keterlambatan pekerjaan disebabkan survey awal yang kurang memadai sehingga tidak mempertimbangkan utilitas bawah tanah
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktek kerja lapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan pengaspalan Asphalt Concrete - Wearing Course pada ruas jalan Harun Sohar menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api.
2. Laporan tersebut menjelaskan proses produksi aspal di pabrik campuran, persiapan pekerjaan, pelaksanaan pengaspalan, quality control, dan kendala serta solusi selama pelaksanaan proyek.
3
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
1. PERAN DAN APLIKASI ILMU TEKNIK PENGAIRAN DALAM
INDUSTRI PERTAMBANGAN
(STUDI OPERASIONAL TAMBANG PT. KALTIM PRIMA COAL)
Ibadi Zalfatirsa
Sr. Civil Engineer – Civil & Env. Planning PT. KPC
Ketua Umum Ikatan Keluarga Brawijaya Sangatta (IKBS)
ibadi.zalfatirsa@kpc.co.id
I. PENDAHULUAN
Jurusan Teknik Pengairan adalah salah satu jurusan di Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya Malang yang dibentuk berdasarkan tingkat kebutuhan akan tenaga ahli di bidang
pengairan di Indonesia. Para alumni jurusan Teknik Pengairan tersebar di berbagai lini
industri swasta dan pemerintahan, sebagian besar bekerja di sektor konsultan pengairan
ataupun konsultan sipil yang menyediakan jasa perencanaan dan pengawasan proyek-proyek
yang berhubungan langsung dengan keairan, seperti bendungan, jaringan irigasi, sistem
drainasi dan sebagainya. Namun ada sebagian kecil alumni yang bekerja di dunia
pertambangan yang mungkin sewaktu kuliah tidak pernah dibayangkan oleh alumni tersebut,
karena jika dilihat sepintas tidak ada korelasi antara pertambangan dan pengairan.
Industri pertambangan adalah suatu operasional yang melibatkan teknologi tinggi,
bersifat padat modal dan memiliki resiko yang besar dalam proses operasionalnya. Walaupun
di Indonesia khususnya sudah banyak perguruan tinggi baik swasta maupun negeri yang
memiliki jurusan Teknik Pertambangan dan telah menelurkan banyak sarjana teknik
pertambangan, namun ada beberapa hal spesifik yang memerlukan keahlian khusus yang
memang tidak dimiliki oleh sarjana pertambangan, seperti masalah perencanaan lingkungan,
perencanaan bangunan sipil penunjang dan sebagainya. Makalah ini sengaja dibuat penulis
untuk memberikan informasi akan tingginya tingkat kebutuhan ahli pengairan untuk
menunjang operasional pertambangan, khususnya pertambangan batubara dengan konsep
pertambangan terbuka (Open Pit Mining).
II. SEKILAS TENTANG PERTAMBANGAN
Menurut KepMen Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995, tempat usaha
pertambangan adalah setiap tempat pekerjaan yang bertujuan atau berhubungan langsung
dengan penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan, konstruksi, operasi produksi atau
eksploitasi, pengolahan atau pemurnian, pengangkutan, penjualan bahan galian golongan a, b
2. dan c termasuk sarana dan prasarana penunjang yang ada diatas atau di bawah tanah, baik
yang berada dalam satu wilayah atau pada tempat yang terpisah. Menurut Prodjosumarto
(1999), secara metode operasional, penambangan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Penambangan Terbuka (Surface Mining)
2. Penambangan Tertutup (Underground Mining)
Secara umum, proses kegiatan pencarian sampai dengan pemanfaatan mineral dan batubara
menurut Suyartono (2003) dibagi menjadi 7 tahapan, yaitu :
1. Penyelidikan umum
2. Eksplorasi
3. Studi kelayakan
4. Konstruksi
5. Eksploitasi / Produksi
6. Penutupan tambang
7. Pasca tambang
PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah salah satu perusahaan tambang batubara yang
menganut metode penambangan terbuka. Lokasi PKP2B PT. KPC terletak di Kabupaten
Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas konsesi sekitar 92,938 hektar. Penulis
sengaja memilih operasional pertambangan di PT. KPC sebagai obyek paparan karena penulis
berkontribusi secara langsung dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
beberapa proyek penunjang operasional pertambangan di PT. KPC.
Dalam usaha untuk memproduksi batubara khususnya di PT. KPC, ada beberapa
tahapan kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi batubara yang siap jual. Tahapan
tersebut juga merupakan pendetailan dari proses kegiatan pencarian dan pemanfaatan mineral
dan batubara seperti yang telah disebutkan diatas. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Penambangan, Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
•
Pengeboran eksplorasi (drilling).
•
Pembuatan model geologi area yang telah di eksplorasi.
•
Perencanaan
operasional
tambang
dan
infrastruktur
pendukung
penambangan (mine planning)
2. Operasional penambangan, hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
•
Pembersihan lahan (land clearing)
•
Pengupasan tanah pucuk (top soil)
3. •
Pengeboran dan Peledakan batuan penutup (OB drill & blast) jika
diperlukan.
•
Pemindahan batuan penutup (overbuden)
•
Pengeboran dan Peledakan lapisan batubara (Coal drill & blast) jika
diperlukan.
•
Penambangan batubara.
•
Pengolahan batubara di coal processing plant (CPP) sesuai dengan
kebutuhan customer.
•
Pengiriman batubara melalui pengapalan.
3. Pasca Penambangan, Menurut Rehab Spec. PT. KPC, beberapa hal yang
dilakukan setelah penambangan meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
•
Mengidentifikasi area waste disposal yang telah sesuai dengan rencana.
•
Merubah kemiringan lereng di area waste disposal tersebut sehingga
menjadi lebih landai dan mengurangi potensi erosi karena kemiringan
lereng yang berlebih.
•
Penutupan area waste disposal dengan tanah pucuk (top soil).
•
Penaburan tanaman perintis (cover crop).
•
Di usia tertentu, area yang telah memiliki tanaman perintis yang cukup
subur bisa ditanami dengan tanaman produktif seperti sengon, sawit dan
lain-lain.
•
Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya.
Gambar 1. Tahapan Operasional Pertambangan. Sumber : PT. KPC
4. III. PERAN ILMU TEKNIK PENGAIRAN DALAM PERTAMBANGAN
Dari paparan pada bab II diatas, dapat diidentifikasi beberapa tahap pekerjaan yang
membutuhkan keahlian spesifik, seperti keahlian akan lingkungan, keahlian K3, keahlian
mekanikal dan elektrikal serta tidak lupa keahlian sipil dan pengairan. Dalam suatu struktur
organisasi perusahaan pertambangan yang baik, konsep “the right man on the right place”
mutlak dibutuhkan untuk menunjang profesionalisme perusahaan pertambangan tersebut. Hal
ini tercermin dari latar belakan pendidikan dan keahlian karyawan perusahaan tersebut apakah
sesuai dengan job description yang menjadi tanggung jawabnya.
Ilmu teknik pengairan dalam dunia pertambangan, secara awam mungkin tidak terlihat
korelasinya jika seseorang tersebut belum mengetahui apa saja yang menjadi tahapan proses
penambangan. Hal ini tak terlepas dari minimnya informasi tentang proses penambangan
kepada para calon sarjana Teknik Pengairan, maupun alumni dan dosen pengajar di jurusan
Teknik Pengairan.
Identifikasi tahapan penambangan yang membutuhkan keahlian khusus Teknik
Pengairan atau umumnya Teknik Sipil Hidro bisa digolongkan menjadi beberapa tahapan
umum sebagai berikut :
1. Perencanaan tambang, rehabilitasi lahan bekas tambang dan infrastruktur
penunjang.
2. Pelaksanaan dan pengawasan proyek infrastruktur penunjang operasional tambang.
3. Riset dan pengembangan metode baru untuk pengelolaan kualitas air.
Masing-masing tahapan dan korelasi dengan keahlian Teknik Pengairan akan dibahas detail
pada sub bab selanjutnya.
III.1. PERENCANAAN TAMBANG, REHABILITASI LAHAN BEKAS TAMBANG DAN
INFRASTRUKTUR PENUNJANG
Dalam suatu kegiatan operasional suatu perusahaan dalam bidang apapun, sebuah
perencanaan yang matang dan terintegrasi sangatlah dibutuhkan guna menjamin kemajuan
perusahaan tersebut, tak terkecuali operasional perusahaan pertambangan. Sebuah perusahaan
pertambangan yang baik dan profesional pasti memiliki suatu departemen atau divisi khusus
untuk membuat suatu perencanaan tambang (Mine Planning) lengkap dengan infrastruktur
penunjang. Dari sisi waktu eksekusi, suatu perencanaan tambang dibagi menjadi 3 bagian :
1. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Plan)
Rencana jangka panjang ini biasanya mencakup perencanaan tambang dan
infrastrukturnya minimal sampai 5 tahun kedepan. Untuk beberapa pertambangan
yang sudah mendekati batas ijin kontrak karya dengan pemerintah, biasanya
5. perencanaan jangka panjang akan meliputi sampai Life of Mine dan dilanjutkan
dengan perencanaan rehabilitasi pasca tambang. Perencanaan jangka panjang ini
diperlukan untuk perusahaan agar dapat melaporkan rencana produksi perusahaan
kepada Pemerintah khususnya Kementrian ESDM selaku stakeholder dari semua
perusahaan pertambangan di Indonesia. Selain itu rencana ini juga diperlukan oleh
seluruh shareholder atau pemegang saham untuk keperluan analisa bisnis komersial
para pemegang saham.
2. Perencanaan Jangka Menengah (Mid Term Plan)
Rencana jangka menengah ini adalah penterjemahan dari pihak operasional tambang
terhadap rencana jangka panjang yang telah disusun. Rencana jangka menengah ini
hanya mencakup sampai 1 tahun kedepannya dan diperlukan untuk membuat
perkiraan biaya operasional dan hasil yang akan dihasilkan oleh perusahaan tersebut
selama 1 tahun kedepan.
3. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Plan)
Rencana jangka pendek ini adalah penterjemahan dari pihak operasional tambang
terhadap rencana jangka menengah yang telah disusun. Rencana jangka pendek ini
bersifat harian dan rencana inilah yang menjadi acuan langsung dari operasional
lapangan seperti penempatan alat muat, alokasi truk muat ke lokasi loading point, dan
sebagainya
Dalam tahapan perencanaan yang telah dijabarkan diatas, apakah keahlian Teknik
Pengairan diperlukan? Jawabannya adalah ya. Beberapa bidang ilmu akan secara singkat
dijabarkan berikut korelasinya dengan tahapan perencanaan tambang diatas.
a) Hidrologi
Bidang ilmu ini sangat dibutuhkan terutama untuk kajian faktor resiko pemilihan kala
ulang dari curah hujan rencana yang dibutuhkan untuk suatu perencanaan tambang.
Seperti yang diketahui, menentukan curah hujan rencana adalah dasar dari segala
perencanaan bangunan air termasuk bangunan air untuk menunjang kegiatan
pertambangan. Dalam skala long term plan, akan direncanakan suatu manajemen air
(Water Management) yang terintegrasi dengan pergerakan tambang. Didalam
manajemen air tersebut akan diidentifikasi beberapa pekerjaan keairan seperti
pembuatan sediment pond / embung sedimen, penentuan jumlah pompa yang
dibutuhkan untuk pit dewatering, perencanaan saluran drainase tambang, perencanaan
pengalihan sungai dan lain lain. Semua pekerjaan keairan yang disebutkan pasti
6. membutuhkan analisa hidrologi yang akurat sehingga perencanaan bangunan keairan
tersebut bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan tingkat resiko yang diambil.
b) Hidrolika
Bidang ilmu hidrolika adalah bidang ilmu yang tak terpisahkan dari ilmu hidrologi
dalam perencanaan suatu bangunan keairan. Analisa hidrolika pasti akan dilakukan
setelah analisa hidrologi menghasilkan suatu nilai hujan rencana yang akan dipakai.
Analisa hidrolika ini bisa berupa analisa hidrolika saluran terbuka maupun hidrolika
saluran tertutup. Sebagai contoh analisa hidrolika saluran terbuka diperlukan untuk
menentukan lebar spillway pada embung sedimen, menentukan dimensi saluran
drainase dan sebagainya. Sedangkan hidrolika saluran tertutup digunakan untuk
penentuan jumlah dan kapasitas gorong-gorong dan sebagainya.
c) Drainase
Dalam istilah dunia pertambangan, sistem drainase lebih dikenal dengan istilah sistem
penyaliran atau penirisan tambang. Perencanaan sistem drainase tambang hanyalah
pengembangan dari ilmu drainase sipil umum dan juga telah mencakup analisa
hidrologi dan hidrolika didalam tahapan perencanaannya. Ilmu sistem drainase akan
diperlukan ketika akan merencanakan suatu bentuk waste disposal plan atau lebih
dikenal dengan istilah DDR (Dump Drainage & Rehab) ketika disposal tersebut masih
aktif ataupun sudah mendekati final dump.
d) Konstruksi Bendungan
Walaupun menurut PP 37 tahun 2010 tentang bendungan, sediment pond / embung
sedimen yang ada di operasional tambang umumnya dan yang ada di PT. KPC
khususnya digolongkan sebagai bendungan kecil karena kapasitasnya kurang dari
500.000 m3, ketinggian badan tanggul dari dasar pondasi <15m, panjang tanggul <
500 m dan debit rencana < 1000 m3/dt, namun dasar-dasar perencanaan tetap
mengikuti pedoman dalam ilmu konstruksi bendungan, dimana tahapan perencanaan
mulai dari analisa hidrologi, analisa tampungan, analisa hidrolika spillway, analisa
stabilitas tanggul semua harus dilakukan tanpa terkecuali. Sehingga desain sediment
pond yang dihasilkan sesuai dengan kriteria perencanaan yang ada dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teoritis.
e) Konservasi Lahan dan Transportasi Sedimen.
Perencanaan sebuah sediment pond tidak akan terlepas dari berapa banyak laju erosi
dan sedimentasi yang terjadi pada area hulu dari suatu daerah tangkapan air yang
terganggu. Oleh karena itu, prediksi laju erosi dan sedimentasi yang mendekati aktual
7. akan dapat mempengaruhi keberhasilan perencanaan suatu sediment pond yang akan
dibuat. Analisa konservasi lahan juga digunakan untuk memprediksi laju erosi
kedepannya setelah rencana rehabilitasi lahan dibuat, sehingga bisa diperkirakan
efektifitas rencana rehabilitasi lahan tersebut dalam mengurangi erosi dan sedimentasi
kedepannya.
III.2. PELAKSANAAN
DAN
PENGAWASAN
PROYEK
INFRASTRUKTUR
PENUNJANG OPERASIONAL TAMBANG
Setelah melewati tahapan perencanaan suatu konstruksi sipil, maka suatu saat pasti
akan sampai pada tahapan eksekusi atau pelaksanaan proyek. Di dalam operasional
perusahaan tambang yang baik, biasanya memiliki suatu departemen / divisi eksekutor atau
pelaksana pekerjaan yang terpisah dari operasional pertambangan. Sebagai contoh, di PT.
KPC memiliki suatu departemen bernama departemen Mining Service yang bertugas sebagai
pelaksana pekerjaan non operasional tambang, seperti pembuatan jalan hauling, pembuatan
sediment pond, pembuatan saluran drainase tambang dan lain lain. Sehingga departemen
operasional tambang bisa fokus hanya bekerja di bagian produksi saja.
Pada bagian ini pun, ilmu yang didapatkan di Teknik Pengairan juga ada yang bisa
diaplikasikan, walaupun secara umum ilmu Teknik Sipil umum pun juga dapat diaplikasikan.
Beberapa contoh aplikasi keilmuan yang bermanfaat pada tahapan ini adalah sebagai berikut :
a) Analisa Penggunaan Alat Berat atau Pemindahan Tanah Mekanis
Dari pengamatan yang telah dilakukan, hampir sebagian besar proyek pekerjaan
infrastruktur penunjang tambang adalah pekerjaan tanah atau biasa disebuth earth
work. Dari sisi efisiensi waktu dan biaya pekerjaan, hampir dapat dipastikan
penggunaan alat berat konstruksi seperti excavator, bulldozer, dump truck, roller
compactor, motor grader dan lain sebagainya adalah opsi terbaik dalam melaksanakan
pekerjaan tersebut dibandingkan menggunakan tenaga kerja manusia. Oleh karena itu
ilmu analisa penggunaan alat berat atau yang lebih populer dengan sebutan
pemindahan tanah mekanis sangat diperlukan sehingga kita dapat melakukan estimasi
berapa banyak alat dan durasi kebutuhan dari alat berat tersebut, mengingat jika tidak
di lakukan analisa, maka biaya yang timbul akibat investasi maupun rental ditambah
dengan biaya bahan bakar sangatlah besar, sehingga penggunaan alat berat harus
seoptimal mungkin.
b) Manajemen Konstruksi
Untuk melaksanakan beberapa pekerjaan infrastruktur penunjang tambang, sebagian
besar perusahaan tambang memiliki sumber daya (resources) khusus untuk
8. melaksanakan pekerjaan tersebut, meliputi sumber daya manusia (man power) dan
sumber daya alat (equipment). Terkadang karena beban pekerjaan yang tinggi, maka
sebagian pekerjaan yang dirasa tidak dapat ditangani oleh sumber daya yang ada akan
di-pihak ketiga-kan atau istilah umumnya dikontraktorkan. Suatu pekerjaan baik
dikerjakan menggunakan sumber daya sendiri maupun dikontraktorkan, harus diatur
oleh sebuah manajemen yang baik. Semua tahapan pekerjaan fisik maupun tahapan
administrasi harus dapat di kontrol oleh pemilik proyek. Oleh karena itu dibutuhkan
pengetahuan tentang manajemen proyek yang baik guna mendapatkan hasil akhir
proyek yang optimal. Implikasinya jika suatu proyek tidak terkontrol oleh suatu
manajemen proyek yang baik, maka akan timbul over cost akibat pemakaian sumber
daya yang tidak optimal, maupun akibat ketidak mampuan pemilik proyek dalam
mengontrol kontraktornya.
III.3. RISET DAN PENGEMBANGAN METODE BARU UNTUK PENGELOLAAN
KUALITAS AIR
Dengan adanya UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, KepMen LH No. 113 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah
Pertambangan Batubara serta Perda No. 02 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air khusus di wilayah Provinsi Kalimantan Timur menuntuk
semua pelaku usaha pertambangan untuk menjaga baku mutu air keluaran tambang di sebuah
titik penaatan yang disetujui oleh pemerintah sebelum kembali masuk ke sungai. Ada
beberapa parameter yang baku mutunya harus selalu dijaga sesuai dengan regulasi pemerintah
tersebut seperti yang terdapat pada tabel-1 dan tabel-2 dibawah ini. Jika ada nilai parameter
ambang batas yang berbeda, maka akan mengacu kepada nilai yang lebih ketat.
Tabel 1. Tabel Baku Mutu Air Limbah Penambangan Batubara yang Dipersyaratkan.
Sumber : Perda Kaltim No.02 tahun 2011
9. Tabel 2. Tabel Baku Mutu Air Limbah Penambangan Batubara yang Dipersyaratkan.
Sumber : KepMen LH No. 113 tahun 2003
Dengan dasar tersebut, sebuah perusahaan pertambangan batubara yang baik harus
memiliki sumber daya untuk melakukan riset dan pengembangan metode baru untuk selalu
mengimbangi perkembangan operasional pertambangan dengan kualitas air yang harus selalu
terjaga kualitasnya agar selalu memenuhi baku mutu yang disyaratkan oleh pemerintah.
Walaupun sebenarnya hal ini adalah lebih banyak masuk ke wilayah keilmuan Teknik
Lingkungan, keilmuan Teknik Pengairan juga berkontribusi besar dalam hal tersebut. Salah
satu bentuk kontribusi keilmuan Teknik Pengairan adalah dapat memberikan prediksi akan
kuantitas air dimana hal ini akan menjadi input bagi rekan dengan keilmuan Teknik
Lingkungan untuk melakukan analisa dan rekayasa untuk improvement kualitas air. Semakin
tepat prediksi kuantitas air tersebut maka analisa dan rekayasa untuk improvement kualitas air
akan semakin tepat dan dapat diaplikasikan di lapangan.
IV. KESIMPULAN
Dari penjelasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa hal berikut
sebagai kesimpulan :
1. Industri pertambangan khususnya dalam pertambangan batubara adalah industri yang
menggunakan teknologi tinggi, bersifat padat modal dan memiliki resiko yang besar
dalam proses operasionalnya sehingga membutuhkan berbagai disiplin ilmu dalam
menunjang operasional pertambangan.
2. Teknik Pengairan sebagai salah satu Jurusan di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Malang memiliki keilmuan yang spesifik dan sangat diperlukan untuk menunjang
operasional pertambangan.
3. Beberapa keilmuan dasar dan terapan yang ada di Jurusan Teknik Pengairan yang
diperlukan untuk menunjang operasional pertambangan diantara lain adalah Hidrologi,
Hidrolika, Drainase, Konstruksi Bendungan, Konservasi Lahan, Transportasi Sedimen,
10. Analisa Penggunaan Alat Berat / Pemindahan Tanah Mekanis, Manajemen Konstruksi,
Pengelolaan Kualitas Air dan lainya yang tidak tersebutkan dalam makalah ini.
V. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini akan dapat membuka dan menambah
wawasan para calon sarjana, alumni dan juga dosen serta staf Jurusan Teknik Pengairan
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya tentang masih adanya peluang untuk daya serap
alumni Teknik Pengairan diluar apa yang sudah ada saat ini. Selain itu penulis juga
menyarankan agar para calon sarjana dan alumni Teknik Pengairan bisa melihat alternatif
potensi untuk berkarir di luar Pulau Jawa mengingat hampir semua industri pertambangan
khususnya batubara berada di luar Pulau jawa sehingga proses pemerataan keahlian antara
sumberdaya manusia di Pulau Jawa dan diluar Pulau Jawa secara tidak langsung bisa terbantu
dan dipercepat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pertambangan Umum, 1995. Kepmen Pertambangan dan Energi No.
555.K/26/M.PE/1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
Jakarta : Direktorat Teknik Mineral dan Batubara.
Prodjosumarto, Partanto. 1999. Tambang Terbuka (Surface Mining) – Diktat Kuliah.
Bandung : Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi
Bandung.
Suryanto dkk, 2003. Good Mining Practice. Semarang : Studi Nusa.
_______, Peraturan Pemerintah RI No. 37 tahun 2010 Tentang Bendungan, Jakarta.
_______, UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Jakarta.
_______, KepMen LH No. 113 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Pertambangan
Batubara, Jakarta.
_______, Perda No. 02 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, Samarinda.
C&E Planning Section, Hydraulic Design Guideline, (Sangatta: Arsip Internal [tidak
diterbitkan untuk umum], Mei 2005), hlm 3-10.