Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang mengekspresikan perasaan dan ide melalui bahasa. Terdapat beberapa jenis majas seperti perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan meliputi personifikasi, metafora, dan hiperbola. Majas sindiran mencakup ironi dan sinisme. Majas penegasan seperti repetisi dan klimaks. Majas pertentangan antara lain antitesis dan paradoks.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis gaya bahasa atau majas yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terdapat beberapa jenis majas seperti majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan. Setiap jenis majas dijelaskan beserta contoh penggunaannya seperti metafora, personifikasi, ironi, repetisi, antitesis dan lain-lain.
Puisi Indonesia dibedakan menjadi puisi lama dan modern. Puisi lama dipengaruhi budaya Islam dan Hindu, sedangkan modern oleh budaya Eropa. Puisi lama sangat terikat aturan seperti jumlah baris dan kata dalam bait serta irama tertentu, sehingga makna kadang dikesampingkan. Jenis puisi lama populer saat ini adalah pantun dan syair meski jarang dibuat secara sungguh-sungguh. Pantun biasa digunakan untuk ungkapkan is
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis gaya bahasa dalam bahasa Indonesia beserta contohnya. Terdapat 63 jenis gaya bahasa yang dijelaskan mulai dari klimaks, antiklimaks, paralelisme, hingga kontradiksi interminis. Beberapa gaya bahasa tersebut meliputi repetisi, aliterasi, metafora, ironi, dan personifikasi.
Majas merupakan gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata secara tidak harfiah. Terdapat 61 jenis majas yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, meliputi klimaks, antiklimaks, paralelisme, hingga kontradiksi. Beberapa contoh majas juga diberikan untuk memudahkan pemahaman.
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang mengekspresikan perasaan dan ide melalui bahasa. Terdapat beberapa jenis majas seperti perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan meliputi personifikasi, metafora, dan hiperbola. Majas sindiran mencakup ironi dan sinisme. Majas penegasan seperti repetisi dan klimaks. Majas pertentangan antara lain antitesis dan paradoks.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis gaya bahasa atau majas yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terdapat beberapa jenis majas seperti majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan. Setiap jenis majas dijelaskan beserta contoh penggunaannya seperti metafora, personifikasi, ironi, repetisi, antitesis dan lain-lain.
Puisi Indonesia dibedakan menjadi puisi lama dan modern. Puisi lama dipengaruhi budaya Islam dan Hindu, sedangkan modern oleh budaya Eropa. Puisi lama sangat terikat aturan seperti jumlah baris dan kata dalam bait serta irama tertentu, sehingga makna kadang dikesampingkan. Jenis puisi lama populer saat ini adalah pantun dan syair meski jarang dibuat secara sungguh-sungguh. Pantun biasa digunakan untuk ungkapkan is
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis gaya bahasa dalam bahasa Indonesia beserta contohnya. Terdapat 63 jenis gaya bahasa yang dijelaskan mulai dari klimaks, antiklimaks, paralelisme, hingga kontradiksi interminis. Beberapa gaya bahasa tersebut meliputi repetisi, aliterasi, metafora, ironi, dan personifikasi.
Majas merupakan gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata secara tidak harfiah. Terdapat 61 jenis majas yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, meliputi klimaks, antiklimaks, paralelisme, hingga kontradiksi. Beberapa contoh majas juga diberikan untuk memudahkan pemahaman.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan mengenai berbagai macam gaya bahasa (majas) dalam bahasa Indonesia, meliputi 60 jenis gaya bahasa beserta contohnya. Gaya-gaya bahasa tersebut digunakan untuk memperkaya ekspresi bahasa dengan cara menyimpulkan makna yang tersirat dari kata-kata yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis makna kata dalam bahasa Indonesia yang berhubungan dengan kata-kata lain, seperti polisemi, hipernim, hiponim, serta contoh-contoh kosa kata bahasa Arab dalam bahasa Indonesia beserta ejaan aslinya.
Glosari Istilah Sastera memberikan penjelasan singkat tentang berbagai istilah sastera seperti metafora, ironi, paradoks, hiperbola, alusi, onomatopeia, rima, ritma, anafora, epifora, inversi, asonansi, aliterasi, simile, personifikasi, citra, perlambangan, dan berbagai jenis perulangan yang digunakan dalam puisi untuk menciptakan keindahan bahasa dan makna.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mewakili perasaan dan pikiran pengarang. Terdapat empat jenis majas yaitu majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan membandingkan sesuatu dengan yang lain misalnya personifikasi, metafora, eufemisme, sinekdokhe, alegori, hiperbola, simbolik, dan litotes.
Dokumen tersebut membahas tentang ungkapan, peribahasa, dan majas yang terdapat dalam Alkitab. Terdapat penjelasan mengenai definisi, contoh-contoh, dan jenis-jenis ungkapan, peribahasa, serta empat jenis majas yaitu majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan beserta contoh-contohnya.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias guna memberi efek emosional pada pembaca. Terdapat berbagai jenis majas seperti simile, metafora, personifikasi, hiperbola, repetisi, paralelisme, ironi, litotes, metonimia, tautologi, paradoks, sinekdok, eufemisme, sarkasme, klimaks dan antiklimaks.
Majas merupakan kata-kata berkias yang digunakan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh terhadap pembaca. Terdapat beberapa jenis majas, yaitu: (1) majas pertentangan seperti hiperbola dan litotes, (2) majas pertautan seperti metonimia dan sinedok, (3) majas perbandingan seperti metafora dan personifikasi, (4) majas sindiran seperti ironi dan sinisme, serta (5) majas penegasan se
Aulia rachman kelas xii ips 1 power pointPaarief Udin
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai beberapa jenis majas yang meliputi:
1. Majas sindiran yang terdiri dari sarkasme, ironi, dan sinisme.
2. Majas perbandingan yang mencakup hiperbola, metafora, simbolik, eufimisme, litotes, alegori, personifikasi, dan alusio.
3. Majas pertentangan yakni antitesis, paradoks, dan kontradiksi intermiris.
4. Majas penegasan seperti
Cerpen ini menceritakan tentang seorang pria yang sedang bersedih mengingat kekasihnya, Hana, yang sudah meninggal. Pria itu merenungi dirinya dalam cermin dan teringat kenangan bersama Hana dulu, terutama ketika Hana menyukai hujan. Kini hujan turun lagi, mengingatkan pria itu pada kehilangan Hana.
Majas adalah bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembaca. Terdapat berbagai macam majas seperti majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. Dokumen ini menjelaskan 32 jenis majas beserta contohnya.
Makalah ini membahas tentang majas atau gaya bahasa. Majas dibagi menjadi beberapa jenis seperti perbandingan, pertentangan, pertautan, perulangan, dan sindiran. Jenis-jenis majas beserta contohnya dijelaskan secara rinci. Makalah ini bertujuan untuk memahami pengertian dan jenis-jenis majas.
Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCXKRISNAKRISNA20
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur, karakteristik, fungsi, nilai, dan bahasa yang terkandung dalam hikayat. Secara khusus, dibahas mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, macam-macam majas yang digunakan dalam bahasa hikayat, serta fungsi-fungsi hikayat dalam masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan mengenai berbagai macam gaya bahasa (majas) dalam bahasa Indonesia, meliputi 60 jenis gaya bahasa beserta contohnya. Gaya-gaya bahasa tersebut digunakan untuk memperkaya ekspresi bahasa dengan cara menyimpulkan makna yang tersirat dari kata-kata yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis makna kata dalam bahasa Indonesia yang berhubungan dengan kata-kata lain, seperti polisemi, hipernim, hiponim, serta contoh-contoh kosa kata bahasa Arab dalam bahasa Indonesia beserta ejaan aslinya.
Glosari Istilah Sastera memberikan penjelasan singkat tentang berbagai istilah sastera seperti metafora, ironi, paradoks, hiperbola, alusi, onomatopeia, rima, ritma, anafora, epifora, inversi, asonansi, aliterasi, simile, personifikasi, citra, perlambangan, dan berbagai jenis perulangan yang digunakan dalam puisi untuk menciptakan keindahan bahasa dan makna.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mewakili perasaan dan pikiran pengarang. Terdapat empat jenis majas yaitu majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan membandingkan sesuatu dengan yang lain misalnya personifikasi, metafora, eufemisme, sinekdokhe, alegori, hiperbola, simbolik, dan litotes.
Dokumen tersebut membahas tentang ungkapan, peribahasa, dan majas yang terdapat dalam Alkitab. Terdapat penjelasan mengenai definisi, contoh-contoh, dan jenis-jenis ungkapan, peribahasa, serta empat jenis majas yaitu majas perbandingan, sindiran, penegasan, dan pertentangan beserta contoh-contohnya.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias guna memberi efek emosional pada pembaca. Terdapat berbagai jenis majas seperti simile, metafora, personifikasi, hiperbola, repetisi, paralelisme, ironi, litotes, metonimia, tautologi, paradoks, sinekdok, eufemisme, sarkasme, klimaks dan antiklimaks.
Majas merupakan kata-kata berkias yang digunakan untuk meningkatkan kesan dan pengaruh terhadap pembaca. Terdapat beberapa jenis majas, yaitu: (1) majas pertentangan seperti hiperbola dan litotes, (2) majas pertautan seperti metonimia dan sinedok, (3) majas perbandingan seperti metafora dan personifikasi, (4) majas sindiran seperti ironi dan sinisme, serta (5) majas penegasan se
Aulia rachman kelas xii ips 1 power pointPaarief Udin
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai beberapa jenis majas yang meliputi:
1. Majas sindiran yang terdiri dari sarkasme, ironi, dan sinisme.
2. Majas perbandingan yang mencakup hiperbola, metafora, simbolik, eufimisme, litotes, alegori, personifikasi, dan alusio.
3. Majas pertentangan yakni antitesis, paradoks, dan kontradiksi intermiris.
4. Majas penegasan seperti
Cerpen ini menceritakan tentang seorang pria yang sedang bersedih mengingat kekasihnya, Hana, yang sudah meninggal. Pria itu merenungi dirinya dalam cermin dan teringat kenangan bersama Hana dulu, terutama ketika Hana menyukai hujan. Kini hujan turun lagi, mengingatkan pria itu pada kehilangan Hana.
Majas adalah bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembaca. Terdapat berbagai macam majas seperti majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. Dokumen ini menjelaskan 32 jenis majas beserta contohnya.
Makalah ini membahas tentang majas atau gaya bahasa. Majas dibagi menjadi beberapa jenis seperti perbandingan, pertentangan, pertautan, perulangan, dan sindiran. Jenis-jenis majas beserta contohnya dijelaskan secara rinci. Makalah ini bertujuan untuk memahami pengertian dan jenis-jenis majas.
Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCXKRISNAKRISNA20
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur, karakteristik, fungsi, nilai, dan bahasa yang terkandung dalam hikayat. Secara khusus, dibahas mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, macam-macam majas yang digunakan dalam bahasa hikayat, serta fungsi-fungsi hikayat dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Pengertian
Cara pengarang atau seseorang yang
mempergunakan bahasa sebagai alat
mengekspresi perasaan dan buah pikiran
yang terpendam di dalam jiwa
Next
Back
5. Personifikasi
Adalah majas yang melukiskan suatu
benda dengan memberikan sifat-sifat
manusia kepada benda-beda mati sehingga
seolah-olah mempunyai sifat seperti
manusia atau benda hidup.
contoh “baru 3 km berjalan mobilnya
sudah batuk-batuk”.
Back
6. Metafora
Adalah majas perbandingan yang
dilukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang
sama atau hampir sama
contoh “raja siang telah pergi ke
peraduannya”. Raja siang = matahari”
Back
7. Eufemisme (ungkapan lembut)
Adalah majas perbandingan yang
melukiskan suatu benda dengan kata-kata
yang lebih lembut untuk menggantikan kata-
lata lain untuk sopan santun atau tabu-
bahasa (pantang)
contoh “para tunakarya perlu perhatian
yang serius dari pemerintah”
Back
8. Dibedakan menjadi 2:
Pars pro toto, yaitu majas sinekdokhe yang
menuliskan sebagian tetapi yang dimaksud
adalah keseluruhan.
contoh “dia mempunyai lima ekor kuda
Totem pro parte, ialah majas sinekdokhe yang
melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud
sebagian
contoh “kaum wanita memperingati hari
kartini”
Sinekdokhe
Back
9. Alegori
Adalah majas perbandingan yang
memperlihatkan suatu perbandingan utuh,
perbandingan itu membentuk kesatuan yang
menyeluruh.
contoh “hidup ini diperbandingkan dengan
perahu yang tengah berlayar di lautan, (isri
= jurumudi), (suami = nakhoda), (topan,
gelombang dan batu karang = cobaan) dan
tanah seberang = cita-cita)”
Back
10. Hiperbola
Adalah majas perbandingan yang
melukiskan sesuatu dengan mengganti
peristiwa atau tindakan sesungguhnya
dengan kata-kata yang lebih hebat
pengertiannya untuk menyangatkan arti
contoh “kakak membanting tulang demi
menghidupi keluarganya”.
Back
11. Simbolik
Adalah majas perbandingan yang
melukiskan sesuatu dengan
memperbandingkan benda-benda lain
sebagai simbol atau pelambang.
contoh “dari dulu tetp saja ia menjadi
lintah darat” (lintah darat = lambang
pemeras).
Back
13. Litotes (Hiperbola negatif)
Adalah majas perbandingan yang
melukiskan keadaan dengan kata-kata yang
berlawanan artinya dengan kenyataan yang
sebenarnya guna merendahkan diri.
contoh “perjuangan kami hanyalah setitik
air dalam samudra luas”.
Back
14. Alusio
Adalah majas perbandingan dengan
mempergunakan ungkapan peribahasa ,
kata-kata yang artinya diketahui umum.
contoh “ah, dia itu tong kosong nyaring
bunyinya”
Back
15. Asosiasi
Adalah majas perbandingan yang
memperbandingkan sesuatu dengan
keadaan lain karena adanya persamaan
sifat.
contoh “wajahnya muram bagai bulan
kesiangan”.
Back
16. Parifrasis
Adalah perbandingan yang melukiskan sesuatu
dengen mengurai sepatah kata menjadi
serangkaian kata yang mengandung arti yang
sama dengan kata yang digantikan itu.
contoh “petang barulah dia pulang, menjadi
ketika metahari hilang dibalik gunung barulah dia
pulang”.
Back
17. Metonimia
Adalah majas perbandingan yang
menggunakan merk dagang atau nama
barang untuk melukiskan sesuatu yang
dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata
itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
contoh “kemarin dia membuka flat (mobil
merk flat)”.
Back
18. Tropen
Adalah majas perbandingan yang melukiskan
sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan
atau perbuatan dengan kata-kata lain yang
mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.
contoh “setiap malam ia menjual suaranya
untuk nafkah anak dan istrinya”.
Back
19. Antonomasia
Adalah majas perbandingan dengan
menyebutkan nama lain terhadap seseorang
berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang
dimilikinya.
contoh “si pincang”.
Back
20. Parabel
Adalah majas perbandingan dengan
menggunakan perumpamaan dalam hidup. Majas
ini terkandung dalam seluruh isi karangan.
contoh “bhagawat gita, mahabarata, bayan
budiman”.
Back
22. Ironi
Adalah majas sindiran yang menuliskan
sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa
yang sebenarnya dengan maksud untuk
menyindir orang.
Contoh “harum benar hari ini”
Back
23. Sinisme
Adalah gaya sindiran dengan menggunakan
kata-kata sebaliknya seperti ironi tetpi kasar.
Contoh “itukah yang dinamakan bekerja”
Back
26. Pleonasme
Adalah majas penegasan yang menggunakan
sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu
dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah
terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh “salju putih sudah mulai turun ke
bawah”
Back
27. Repetisi
Ialah majas penegasan yang melukiskan
sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa
kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan
dalam pidato
Contoh “kita junjung dia sebagai pemimpin,
kita junjung dia sebagai pelindung, kita junjung
dia sebagai pembebas kita”
Back
29. Anafora
Yakni bila kata atau frase yang diulang terletak diawal
kalimat.
Misalnya “ kalau’lah diam malam yang kelam
kalau’lah tenang sawah yang lapang
kalau’lah lelap orang di lawang”
Back
30. Epifora
Yakni bila kata atau frase yang diulang terletak
diakhir kalimat atau lirik.
Misalnya “ kalau kau mau, aku yang datang
jika kau kehendaki aku akan datang
bila kau minta, aku akan datang
Disamping itu, adapun yang memperlihatkan
pnggunaan epifera dan anafora sekaligus, seperti
“kami jemu pada lagu, kami benci pada lagu, kami
runtuh karna lagu” (suara dari sudut gelita
olehMuhammad Ali)
Back
31. Tautologi
Adalah majas penegasan yang melukiskan
suatu dengan mempergunakan kata-kata yang
sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas
arti.
Contoh “saya khawatir serta was-was akan
keselamatannya”
Back
32. Simetri
Ialah majas penegasan yang melukiskan
suatu dengan mempergunakan satu kata,
kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh
kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang
artinya dengan yang pertama.
Contoh “kakak berjalan tergesa-gesa, seperti
orang dikejar orang gila”
Back
33. Klimaks
Adalah majas penegasan dengan menyatakan
beberapa hal berturut-turut dengan mengunakan
urutan kata-kata yang makin lama makin
memuncak pengertiannya.
Contoh “anak-anak, remaja, dewasa datang
menyaksikan film”
Back
34. Enumerasio
Adalah majas penegasan yang melukiskan
beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan
yang dituliskan satu supaya tiap-tiap peristiwa
dalam keseluruhannya tampak jelas.
Contoh “angin berhembus, lalu tenang, bulan
memancar lagi”
Back
35. Antiklimaks
Adalah majas penegasan dalam menyatakan
beberapa hal berturut-turut dengan
menggunakan urutan kata-kata yang mein lama
makin menurun pengertiannya.
Contoh “jangankan seribu, atau seratus,
serupiah pun tak ada”
Back
36. Retorik
Adalah majas penegasan dengan
menggunakan kalimat tanya yang sebenarnya
tidak memerlukan jawaban karna sudah
diketahuinya.
Contoh “mana mungkin orang mati hidup
kembali?”
Back
38. Koreksio
Adalah majas penegasan berupa membetulkan
(mengoreksi) kembali kata-kata yang salah
diucapkan, baik sengaja maupun tidak.
Contoh “hari ini sakit ingatan, eh….maaf, sakit
kepala maksudku”
Back
39. Asidenton
Adalah majas penegasan yang menyebutkan
beberapa benda, hal atau keadan secara
berturut-turut tanpa memakai kata penghubung.
Contoh “kemeja, sepatu, kao kaki, yang dibeli di
toko itu”
Back
40. Polisidenton
Adalah majas penegasan yang menyebutkan
beberapa beberapa benda, hal atau keadaan
secara berturut-turut dengan memakai kata
penghubung.
Contoh “dia tidak tahu, tetapi teatp saja
ditanyai, akibatnya dia marah-marah”
Back
42. Praeterito
Adalah majas penegasan yang mlukiskan
sesuatu dengan menyembunyikan atau
merahasiakan sesuatu dan pembaca harus
menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh “tidak usah au sebut namanya, aku
sudah tahu siapa penyebab kegaduhan ini”
Back
43. Interupsi
Adalah majas penegasan yang
mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat
yang disisipkan di antara kalimat pokok guna
lebih menjelaskan dan menekankan bagian
kalimat sebelumnya.
Contoh “aku, orang yang sepuluh tahun
bekerja disini, belum pernah dinaikkan
pangkatku”
Back
45. Antitesis
Adalah majas pertentangan yang melukiskan
sesuatu dengan mempergunakan kepaduan
kata yang berlawanan kata.
Contoh “cantik atau tidak, kaya atau miskin,
bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita”
Back
46. Paradoks
Adalah majas pertentangan yang melukiskan
sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal
maksud sesungguhnya tidak karna objeknya
berlainan.
Contoh “hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta
yang ramai”
Back
47. Okupasi
Adalah majas pertentangan yang melukiskan
sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian
diberi penjelasan atau diakhiri dengan
kesimpulan.
Contoh “meroko itu merusak kesehatan, akan
tetapi si perokok tak dapat menghentikan
kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik
rokok karena untungnya banyak”
Back
48. Kontrakdiksio interminis
Adalah majas pertentangan yang
memperlihatkan pertentangan dengan
penjelasan semua, yang berupa pengecualian.
Contoh “semua murid kelas ini hadir, kecuali si
Hasan yang sedang ikut jambore”
Back
49. Anakronisme
Adalah majas pertentangan yang mlukiskan
sesuatu tidak sesuai dengan jamannya atau
kurang dapat diterima oleh akal.
Contoh “setelah lahir, bayi itu lantas bicara
dengan ibunya”
Back
50. Terima Kasih
Again
kalau ada sumur di ladang
bolehlah kita menumpang mandi
kalau ada umur yang panjang
bolehlah kita berjumpa lagi