SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN DATA
SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
A PICTURE IS
WORTH A
THOUSAND
WORDS
International Asperger’s Day Slidesgo template
SARAPAN PAGI DENGAN KETAN
SETELAH ITU MENCUCI PIRING
DENGAN SENANG HATI SAYA UCAPKAN
SELAMAT DATANG PARA HADIRIN
Pantun
Surveilans Epidemiologi Ni Made Suryati
Tempat Tugas : Dinas Kesehatan Kota
Palu
Staf Seksi P2M dan
PTM
Kelahiran
:
Bandung, 26 Oktober
1970
Email :
madehivkotapalu@gm
ail.com
No. Hp : 081341049852
Ni Made Suryati
Alamat :
Jl. Zebra Star Blok A
No5 Palu
Salam Sehat!
Surveilans Epidemiologi Ni Made Suryati
Deskripsi
Manajemen data Surveilans pengumpulan
data, pengolahan data ,analisis data dan
desiminasi informasi informasi yg
berkualitas
Petugas Puskesmas mampu
melakukan manajemen data
surveilans
Untuk menghasilkan informasi yg
berkualitas dalam rangka
pencegahan dan
penanggulangan penyakit di
wilayah Puskesmas
Belajar tentang :
 Pengumpulan data
 Pengolahan data
 Analisis data
 Desiminasi Informasi
HASIL BELAJAR
(TPU)
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta
mampu melakukan manajemen data
surveilans epidemiologi
Melakukan
Pengumpulan
Data (PUL-TA)
INDIKATOR HASIL BELAJAR/IHB
( Tujuan Pembelajaran Khusus TPK )
Melakukan
Pengolahan
Data (LAH-TA)
Melakukan
Analisis Data
(SIS-TA)
Melakukan
Desiminasi
Informasi
(Des-Info)
Pokok Bahasan /
Sub pokok bahasan
Pengumpulan data
Kualitas pengumpulan data
Sumber data
Jenis data
Cara pengumpulan data
Instrumen dan metode pengumpulan data.
Waktu Pengumpulan data
Sifat dan skala data
Level pengukuran data
Pengolahan data
Tujuan pengolahan data
Langkah-langkah pengolahan data
Penyajian data
Analisis Data
Analisis Deskriptif
Analisis Analitik
Interpretasi data
Diseminasi informasi
Pokok Bahasan 1:
PENGUMPULAN DATA
 Relevan :sesuai dengan tujuan pengumpulan data
 Valid : terbebas dari kesalahan ekternal dan internal (Validitas adalah kemampuan
sebuah tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
 Reliable :konsistensi hasil suatu alat menurut waktu dan orang (sejauh mana alat
ukur mampu menghasilkan nilai yang sama atau konsisten walaupun dilakukan pengukuran berulang
atau beberapa kali pengukuran pada subyek dan aspek yang sama
 Lengkap: menggambarkan keterwakilan data (representati)  mencakup isi
laporan (item pelaporan), semua jenis kegiatan, unit pelapor wilayah kerja , minimal 80 % atau 100 %
untuk data khusus.
 Tepat waktu: kecepatan mengetahui atau mendeteksi permasalahan yang
dihadapi ( ditetapkan satuan waktunya, terutama data saat KLB)
1.Kualitas Pengumpulan data
Pul-ta  data yg berkualitas (Relevan, Valid, Reliable,
lengkap dan tepat waktu)
Lengkap
A k u r a t
Tepat Waktu • sesuai dgn ketentuan
24jam,Mingguan,bulanan,triwulan,
kwartal, semester, tahunan
• mencakup semua kegiatan
• mencakup semua fasilitas yankes
• mencakup semua wilayah kerja
• mencakup semua variabel
• sesuai dgn definisi operasional
• konsistensi terjaga
• Tepat dalam pengisian variabel
Pengumpulan data Kesehatan
2.Sumber data
 Community base : hasil riset/survey,rumor dugaan KLB
 Fasility base : kegiatan program,pelayanan ,hasil diagnosis (UKP/UKM)
 Lintas sector :kependudukan, BMKG, peternakan,
3.Jenis data
 Data Primer :data yang didapatkan secara
langsung melalui sumber utamanya.
 Data Sekunder :adalah data yang
didapatkan melalui pihak tertentu
atau pihak lain, dimana data tersebut
umumnya telah diolah oleh pihak
tersebut.
4.Carapengumpulandata
 Aktif:mengumpulkan data secara rutin dari
sumber data dan tanya jawab dengan
menggunakan instrument
 Pasif:dengan menerima data dan
informasi dari sumber data.
5.Instrumendanmetoda
pengumpulandata
a. Pengukuranfisiologis:pengukuranlangsungkeobyek(dipelayanankes,RS,Pusk)
b. Observasional:secaraterstruktur maupuntidakterstruktur
c. Wawancara:pengumpulan datasecara personal olehpewawancara terlatih dg format
d. Kuesioner:pertanyaansudah disiapkan, telah melewati uji validitas dan reliabilitas.
e. Focus Group Discussion (FGD): mengumpulkan data melalui diskusi terpusat untuk pencarian
makna dari suatu Isue.
f. Catatanl dandokumen Lain: misalkartuibuHamil.,KMSdsb
6.Waktupengumpulandata
penerimaan data biasanya dikaitkan dengan
periodesasi pelaporan, diantaranya:
 sifatnya laporan 24 jam,
mingguan,
bulanan,
Triwulan atau tahunan yang waktunya telah
ditentukan sesuai dengan kesepakatan.
7.Sifatdanskaladata
a. SifatdataKatagorikaldanNumerikal:
-Katagorikal  ya - tidak,positif–negative
-Numerikal  berupaangka :
1) dataDiskrit :angkabulat
2) dataKontinyu :
b. Skaladata:
-Nominal
-Ordinal
-Interval
- Rasio
 Laki-laki–Perempuan,goldarahA-B-O-AB
rendah,sedang,tinggi(hirarki,rank)
Suhu (adanilainolataudibawahnya)
 BB,TB,KadarHB(tidakadanilainolataudibawahnya)
8.Levelpengukurandata
a. Skala Kontinyu
Contoh:BB (kg, gram),TB(cm),Jumlah leukositdl
b. SkalaOrdinal
Contoh: tingkatnyeri,tingkatPendidikan(rank)
c. Skala Nominal
Contoh : Laki-laki–Perempuan,goldarahA-B-O-AB
Latihan 1 : Pengumpulan Data  30 Menit
a. Peserta memilih satu instrumen pengumpulan data: kasus campak
(format C1 Campak), keracunan pangan (format Penyelidikan
Epidemiologi Keracunan Pangan), kasus difteri (format
Penyelidikan Epidemiologi Difteri), kasus DBD
b. Peserta menelaah instrumen pengumpulan dan pelaporan data tersebut
dengan mengidentifikasi (uraikan)
kualitas data yang diperlukan,
sumber data, sifat data,
cara pengumpulan data,
metode pengumpulan data,
waktu pelaporan,
skala data
c. Isi hasil identifikasi pada tabel terlampir.
Pokok Bahasan 2:
PENGOLAHAN DATA
1.Tujuan
PENGOLAHAN DATA
 Menyiapkan data agar mudah ditangani
saat analisa
 Data telah terbebas dari kesalahan saat
pengumpulan dan entry data.
 Tahapan Pengolahan data meliputi :
1) Pengumpulan / Perekaman data
2) Validasi data
3) Manipulasi/ Transformasi data.
4) Pengolahan data
Lakukan perubahan variabel
menjadi variable baru sesuai
dg kebutuhan melalui proses
:
 Mengubah nilai dari suatu
var.
 Mengelompokkan var ke
dlm nilai berbeda.
Mengelompokkan nilai-nilai
var ke dlm var. baru
 Mengekstraksi sebagian
dari nilai dlm variabel
Proses Pengolahan Data
Kompilasi
data
Validasi
data
Transformasi
data
Pengolahan
data
(LAH-TA)
 Lakukan
penghitungan data
yang sama dari
semua sumber (RR)
yg ada.
Kelompokkan
karakteristik
OrangTempat dan
waktu
 Lakukan
pengecekan
untuk
kebenaran
data
melihat
&
konsistensinya
 Lakukan
sesuai
koreksi
dgkondisi
ygsebenarnya
 Sederhana
Distribusi frek./absolut
(proporsi,rate,ratio)
menurut karakteristik
orang, tempat & waktu
dsb
 Kompleks
melihat hub. beberapa
variabel
Langkah-Langkah Pengolahan Data
Editing data:
 proses memeriksa data yang telah
dikumpulkan melalui alat
pengumpul data
 melengkapi data yang kurang dan
memperbaiki atau mengkoreksi
data yang sebelumnya belum jelas
 proses kerja yang dibutuhkan
sebelum data ditabulasi dan
dianalisis secara statistik
Pemberian
kode /Koding
Tabulasi data:
kegiatan untuk membuat
tabel (tabulasi) data.
 memasukkan data ke dalam tabel
– tabel dan mengatur angka –
angka, atau menyajikan data
dalam bentuk tabel untuk
memudahkan analisis maupun
pelaporan.
Melakukan
Editing data
Melakukan
Tabulasi data
Koding data:
 peng-kode-an terhadap data
sehingga memudahkan
untuk dilakukan analisis data
 Pemberian kode dapat
dilakukan dengan melihat
jenis pertanyaan, jawaban
atau pernyataan.
 data ingin diolah dengan
computer, maka kode harus
dibuat pada coding sheet.
Tabulasi data :
01 Metode Tally (turus), yaitu dengan
membuat coretan garis tegak sebanyak
4 buah dan diikuti garis melintang yang
memotong keempat garis tegak (cross
five).
Menggunakan kartu, yaitu
dengan menggunakan kartu tanpa
lubang atau dengan kartu berlubang.
Menggunakan computer:
 tabulasi data dikenal sebagai data
entry.
 menggunakan Microsoft Excel,
SPSS, STATA, dll.
02
03
PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA
Skala pengukuran dan variabel
SKALA URAIAN CONTOH
1.Data Kategorikal
- Nominal
-Ordinal
Variabel di kelompokan dlm sejumlah kategori yg
tdk dpt diurutkan dlm suatu hirarki. Suatu nilai tdk
dpt dikatakan lebih tinggi/ rendah dari nilai lainya
- jenis kelamin
- jenis barang
Variabel di kelompokan dlm sejumlah kategori yg
dpt diurutkan dlm suatu hirarki. Suatu nilai dapat
dikatakan lebih tinggi/rendah dari nilai lainya
- Pengetahuan
- Tk.keparahan
penyakit
2.Data Numerikal
- Interval
- Ratio
Nilai yg ada menggambarkan perbedaan sebenarnya.
Titik nol dlm pengukuran ini bukan yang sebenarnya
- Suhu
Nilai yg ada dapat diperbandingkan dan titik nol
dalam skala ini mrpk titik nol yg sebenarnya
- Berat Badan
3. Penyajian Data
 Naratif
 Tabulair
 Grafik
 Maping
- Informasi penting / urgen
- Sederhana namun mudah
dipahami
- Tampilkan lebih atraktif
- Gunakan media yg sesuai
- Sesuaikan dg sosbud masy.
Sangat
dipengaruhi
oleh skala
variabelnya
Pembuatan TABEL,GRAFIK
atau PETA :
 Komunikatif .
 Informatif
 Maksud analisis dipahami
oleh penerima hasil analisis.
Tujuan & manfaat dari Bentuk
Presentasi Grafik
JENIS GRAFIK TUJUAN & MANFAAT
1. GARIS UTK. MENGGAMBARKAN TRENDS/ PERKEM-
BANGAN SUATU NILAI DR WAKTU KE WAKTU
2. BATANG
-HISTOGRAM
-BAR DIAGRAM
UTK. MENGGAMBARKAN TRENDS/ PERKEM-
BANGAN SUATU NILAI DR WAKTU KE WAKTU
UTK. MEMBANDINGKAN SATU NILAI ATAU
LEBIH DARI BEBERAPA KATEGORI
3. PIE (LINGK) UTK. MEMBANDINGKAN SUATU NILAI DARI
BEBERAPA KATEGORI
Tujuan & manfaat dari Bentuk
Presentasi Grafik
JENIS GRAFIK TUJUAN & MANFAAT
4. SCATTER UTK MENGGAMBARKAN KE-ERATAN HUBUNG-
AN ( SEBAB-AKIBAT ) ANTARA DUA VARIABEL
5. GAMBAR UTK. MEMBANDINGKAN SUATU NILAI DARI
BEBERAPA KATEGORI SEKALIGUS
MELIHAT PERKEMBANGAN DR WAKTU
KE WAKTU
6. PETA UTK. MENGGAMBARKAN PENYEBARAN DARI
SUATU NILAI MENURUT KONSEP WILAYAH
a.Penyajian data menggunakan Teks
menjelaskan atau mendeskripsikan
data yang berupa angka baik data
kategorikal, maupun data yang bersifat
numerik menggunakan teks.
Contoh:
Total kasus difteri yang diketemukan dan ditangani
pada periode Januari – Desember 2017 di
Puskesmas X, Kabupaten Y yaitu sebanyak 25
kasus, tidak ada kasus kematian pada saat kasus di
rawat di rumah sakit ataupun 10 hari paska
kepulangan (CFR = 0 %). Upaya penanggulangan
yang telah dilakukan diantaranya yaitu: penanganan
kasus di (pengobatan dan perawatan, isolasi kasus),
penyelidikan epidemiologi, pemberian profilaksis
kontak kasus, pengambilan dan pemeriksaan spesimen
kasus kontak, edukasi kasus, keluarga dan masyarakat,
penguatan cakupan imunisasi DPT, Td, DT, serta
melakukan kajian untuk pelaksanaan ORI difteri.
1) Simpel dan mudah untuk dibaca
2) Judul (ditempatkan di atas tabel, jelas /clear,
ringkas /consise, langsung /to the point, dan
mengindikasikan apa yang akan ditabulasikan
/tabulated ( Apa dimana,kapan ?)
3) Ada unit pengukuran data yang diberikan.
4) Ada label baris dan label kolom
5) Mencantumkan total
6) Ada footnote (Kode singkatan, symbol,
sumber data)
Jenis Tabel :
 Tabel Induk
 Tabel distribusi Frekwensi
 Tabel Silang
b.Penyajian Data
menggunakan Tabel
Contoh tabel
Desa
TT-1 TT-2
Psk Psy Ln jml Psk Psy Ln jml
1. Desa “A” 10 14 5 29 8 9 5 22
2. Desa “B” 9 13 6 28 6 8 4 18
3. Desa ”C” 12 12 4 28 10 11 4 25
4. Desa “D” 8 15 7 30 8 10 5 23
5. Desa “E” 10 13 5 28 9 10 4 23
Jumlah 49 67 27 143 43 48 22 111
Judul
tabel
Apa ?
Dimana ?
Kapan ?
Tabel 1. Hasil imunisasi TT Bumil
Puskesmas Karangangue
s/d Tw III th 2001
Label kolom
Label
baris
Note: Pusk= Puskesmas, Psy= Posyandu Ln= Lain-lain,jml=jumlah
Sumber : Puskesmas karangangue, Kab Adasaja
catatan
kaki
1) Tabel Induk (Master table)
 Master tabel
 mempresentasikan semua data (data mentah) yang dikumpulkan dalam
penelitian, survei, penyelidikan epidemiologi atau kegiatan surveilans rutin.
Contoh tabel induk:
Tabel 1. : Data Kasus Campak di Wilayah Puskesmas X
Kabupaten Y pada Tahun 2018
No Nama
Kasus
Usia
(th)
Jenis
kelamin
Alamat Tanggal
Demam
Tgl
Timbul
Rush
Status
Imunisasi
Campak
Jumlah
Catatan kaki
Sumber
:................
:................
Tabel distribusi frekuensi merupakan tabel yang menyajikan data variabel
dalam bentuk frekuensi (f).
Contoh tabel distribusi frekuensi:
Tabel 2. : Distribusi Frekuensi Kasus Campak berdasarkan
wilayah Desa di Puskesmas X Kabupeten Y pada Tahun 2018
2) Tabel distribusi frekwensi
No Desa Frekuensi (f) Persentase
1 Desa A 26 21,3%
2 Desa B 35 28,7
3 Desa C 61 50%
Jumlah 122
Catatan kaki
Sumber
:................
Bentuk tabel sebagai berikut
Catatan kaki
Sumber
:................
:................
Masa Inkubasi
(menit)
Frekuensi (f) Persentase
Presentase
Komulatif
10 – 19 2 10% 10%
20 – 29 3 15% 25%
30 - 39 7 35% 60%
40 – 49 4 20% 80%
50 – 59 2 10% 90%
60 - 70 2 10% 100%
20
Jumlah
Tabel 3. : Distribusi Masa Inkubasi pada KLB Keracunan Pangan di Desa B
Puskesmas X Kabupeten Y pada Tahun 2018
Min/ujung atas
interval kelas
pertama,
ujung atas
interval kelas
pertama,
K=6
ujung atas
interval kelas
kedua
Max
n
3) Tabel silang
sebuah metode penyajian data melalui tabel silang, dimana data yang
disajikan merupakan data dari dua atau lebih variabel yang disajikan
dalam waktu yang sama.
Tabel 4. Tabel Silang Status Imunisasi Campak Balita Terhadap Kejadian KLB Campak di
Desa A Puskesmas X Kabupeten Y pada Tahun 2018
Status
Imunisasi
Campak
Campak
Total
Sakit
Campak
Tidak Sakit
Tidak
Diimunisasi
A B A+B
Di Imunisasi C D C+D
Total A+C B+D A+B+C+D
Catatan kaki
Sumber
:................
:................
 Bar Chart
 Pie Chart
 Line diagram
 Multiline diagram
 Scater diagram
 Histogram
 Frekwensi Poligon
 Grafik Ogive
 Radar Chart
 Box Plot
 Stem and leaf Plot
 Diagram lambang(Pictograf)
 Diagram Peta
b.Penyajian Data menggunakan
Diagram dan Grafik
 Grafik atau diagram merupakan
penyajian data kategorikal maupun
numerik melalui sebuah gambar.
 komponen yang seharusnya ada dalam
sebuah diagram maupun grafik,
1) Terdapat nomor diagram / grafik
2) Ada keterangan, biasanya ditempatkan dibawah
diagram / grafik
3) Ada data field (data pada X dan Y axis)
4) Ada skala vertikal (Y axis)
5) Ada skala horisontal (X axis)
6) Ada labels (angka pada setiap variabel baik pada X
maupun Y axis)
7) Ada data (umumnya disimbolkan dengan garis,
titik, batang, dll)
8) Ada reference lines yang ada pada data field.
9) Ada keys or legends atau keterangan yang dapat
mengidentifikasi data.
Jenis Diagram/Chart :
1) Bar Chart
Diagram1 Trend Kasus Difteri di Wilayah Puskesmas X
Kabupaten Y Tahun 2017 - 2018
Contoh :
Catatan : Tidak ada kasus kematian difteri
Sumber : Laporan surveilans PD3I
2) Pie Chart
Diagram 2:Proporsi Kasus Gonore Berdasarkan Jenis
Kelamin yang Berobat ke Puskesmas X Kabuapten Y 2014
Catatan : Total kasus 65 orang
Sumber : Laporan STP Puskesmas X tahun 2014
4)Multiple Line Chart / Diagram
Diagram 4. Grafik Jumlah Kasus DBD Berdasarkan
Wilayah Desa di Puskesmas X tahun 2018
3) Line Diagram / Chart
Diagram 3 Grafik Insiden Kasus Campak Positif di
Puskesmas X Kabupten Y pada Tahun 2014 – 2018
Catatan :
Sumber : Laporan CBMS Puskesmas X tahun 2014-2018
Catatan :Total kasus Desa A ; 91. Desa B ; 78. Desa C ; 67
Sumber : Laporan program DBD Puskesmas X tahun 2018
Contoh :
5) Sactter Diagram 6) Histogram
Diagram 6. Histogram Masa Inkubasi (menit) Keracunan
Pangan di Desa XX Puskesmas X 05 Oktober 2018
Diagram 5. Diagram Scatter Berat Badan Ibu terhadap
Berat Badan Lahir di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018
Catatan :Total : 16 Ibu hamil
Sumber :Laporan program KIA Puskesmas X tahun 2018
7) Freqwensi Poligon
Diagram 7 : Diagram Poligon Masa Inkubasi KLB pada 2018
Catatan :Total kasus: 20 orang
Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X
8) Grafik Ogive/grafik frekuensi
Diagram 8.Diagram Ogive Masa Inkubasi KLB Pangan di
Desa XX Puskesmas X Kabupaten Y pada 05 Oktober 2018
Catatan :Total kasus: 20 orang
Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X
Catatan :Total kasus: 20 orang
Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X
Contoh :
9) Radar Chart
Diagram 9. Diagram Kinerja DBD di Puskesmas X
Kabupaten Y Tahun 2018
10) Box Plot
Diagram 10. Diagram Box Plot pada KLB Keracunan Pangan di
XX Puskesmas X Kabupaten Y pada 05 Oktober 2018
Catatan :
Sumber : Laporan Program DBD Puskesmas X
11) Stem and Leaf Plot
Diagram 11. Stem-and-Leaf Masa KLB Keracunan Pangan di
Desa XX Puskesmas Kabupaten Y pada 05 Oktober 2018
Catatan :Total kasus: 20 orang
Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X
12) Diagram Lambang (Pictograf
Di)agram12.Pictogram Distribusi KaderTerlatih Berdasarkan
Wilayah Desa di Puskesmas Kabupaten Y Tahun 2018
Catatan :Total kasus: 20 orang
Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas X
13) Diagram Peta /Kartogram (Mapgram)
 digunakan peta geografi tempat data terjadi.
 melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat kejadian.
Latihan 2 : Pengolahan Data 60 menit
a. Melakukan pengolahan data dan penyajian data
berdasarkan data set yang diberikan: (Kasus Campak, DBD,
difteri) dan data Keluarga Sejahtera yang di bawa oleh
peserta.
b. Peserta melakukan langkah – langkah pengolahan data
(editing, koding, tabulating) sesuai data set nya dan
dilakukan entry data pada program microsoft excel.
c. Peserta membuat penyajian dari data yang telah dientry
dalam bentuk: teks, tabel, grafik ataupun peta sesuai
dengan karakteristik datanya.
Pokok Bahasan 3:
ANALISIS DATA
Dilakukan dg menggunakan metode
Epidemiologi deskriptif dan/atau analitik utk
menghasilkan informasi yg sesuai dg tujuan
surveilans yg ditetapkan
 proses untuk pengorganisasian
data dalam rangka mendapatkan pola
– pola atau bentuk – bentuk keteraturan
ANALISIS DATA:
 data yang sudah dikumpulkan
dan diolah dapat di
interpretasikan, sehingga
berguna dalam memecahkan
masalah kesehatan / surveilans.
Jenis analisis data:
 Analisis data DESKRIPTIF
 Analisis data ANALITIK
ANALISIS DATA DESKRIPTIF
🢖Deskriptif  univariat
di analisis distribusi dari
nilai-nilai suatu variabel .
Bentuk analisis
• distribusi frekuensi
• rate, ratio, proporsi
• nilai tengah dan persebaranya
1. ANALISIS DATA DESKRIPTIF
Analisis variable orang, waktu, dan
tempat.
Analisis kecenderungan dan
penyebaran penyakit, masalah
kesehatan, kondisi lingkungan atau
karakteristik populasi tertentu lainnya.
dilakukan di awal analisis data
sebelum analisis analitik / inferensial
meliputi: nilai maksimum –
minimum, range, perhitungan
tendensi sentral (mean, median,
mode); standard deviasi, varian,
ratio, absolute, proporsi, rate.
a. Analisis Deskriptif Sebaran Data
1) Maksimum
Maksimum, merupakan nilai terbesar dari sekumpulan angka.
2) Minimum
Minimum, merupakan nilai terkecil dari sekumpulan angka.
3) Range
Range, merupakan perbedaan antara nilai yang terbesar (maksimum) dan
nilai yang terkecil (minimum) dari frekuensi distribusi.
Langkah – langkah identifikasi range
Step 1. Identifikasi nilai terendah (minimum) dan nilai
tertinggi (maksimum) dari data yang diamati
Step 2. Secara epidemiologi, laporkan nilai minimum
dan nilai maksimum. Secara statistik, nilai
maksimum dikurangi nilai minimum
Contoh:
Tentukan nilai range dari data masa inkubasi pada kasus KLB hepatitis
A = 27, 31, 15, 30 dan 22 hari
Step 1. Identifikasi nilai minimum dan nilai
maksimum
Nilai minimum = 15, maksimum = 31
Step 2. Nilai maksimum dikurangi nilai minimum
Range = 31 – 15 = 16 hari
Secara epidemiologi dapat dilaporkan bahwa range masa inkubasi KLB
Hepatitis minimum 15 hari dan maksimum 31 hari dengan range
masa inkubasi 16 hari.
4) Tendensi sentral (Mean, Median, Mode)
Tendensi sentral mencakup tiga perhitungan, yaitu mean, median,
dan mode.
Dimana mean adalah nilai rata – rata, median adalah nilai
tengah, serta mode adalah nilai yang paling sering muncul
(Merril and Timmreck, 2006).
Mean
+
Median
Mean
Median
Median
Mean
PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA
Menghitung rerata (nilai tengah)
Mean
yaitu angka yg menunjukkan nilai rata-rata dari
sekelompok nilai hasil suatu pengukuran
N
Rumus =
X
 X =  nilai masing-2
pengamatan
N =  pengamatan
Contoh :
Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org
anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9,10 .
Mean BB =
10+12+9+11+8+13+7+11+10+9+10 110
11 11
= = 10
Median
yaitu angka yg membagi suatu distribusi data menjadi
dua bagian sama besarnya atau nilai yg ditunjukkan
oleh suatu distribusi frekuensi pd posisi ditengah
N +1
Ttk med =
2 Distribusi frek.pd posisi tengah
N =  pengamatan
Contoh :
Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org
anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9, 10.
Data penimbangkan diurutkan dr nilai terkecil – besar
menjadi 7, 8, 9, 9, 10, 10, 10, 11, 11, 12,13
2
Titik
median
11 +1
= frek ke 6
= 10
Titik
median
=
Moda
yaitu angka yg paling banyak/sering muncul
dalam suatu distribusi data
Contoh :
Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org
anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9, 10.
Data penimbangkan diurutkan dr nilai terkecil – besar
dan dihitung frekuensinya menjadi
7 = 1 9 = 2 11 = 2 13 = 1
8 = 1 10 = 3 12 = 2
Nilai moda = 10 dg frekuensi 3 kali
PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA
Menghitung rerata (nilai tengah)
PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA
Menghitung sebaran (dispersi)
🞜 Rentangan (Range)
yaitu rentang/selisih nilai yg terbesar dg yg terkecil pd
suatu deretan angka pengamatan
Contoh :
Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org
anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9, 10.
Data penimbangkan diurutkan dr nilai terkecil – besar
menjadi 7, 8, 9, 9, 10, 10, 10, 11, 11, 12,13
Rentangan (Range) BB anak yg ditimbang adl 7 – 13 kg
dengan jarak rentang 6 kg
Contoh menghitung nilai SR
Mean BB =
10+12+9+11+8+13+7+11+10+9+10 110
11 11
= = 10
Nilai pengamatan Mean [ xj-x ]
7 10 3
8 10 2
8 10 2
9 10 1
9 10 1
10 10 0
10 10 0
11 10 1
11 10 1
12 10 2
13 10 3
Jumlah - 16
SR =  [ xj ] / N
= ( 16 / 10 )
= 1,6
6) Ratio
Rasio adalah nilai perbandingan,
misalnya X berbanding Y. Rasio
merupakan nilai X dan Y yang
bersifat independen di mana X
bukan bagian dari Y
Contoh:
 Perbandingan atau rasio kasus difteri
laki-laki dan perempuan di Puskesmas
A.
 Pasien laki – laki berjumlah 10 orang,
sedangkan perempuan 5 orang.
 Rasionya adalah 10 berbanding 5 atau
2:1 atau 2 kasus difteri laki-laki
berbanding 1 kasus difteri perempuan.
7 ) Proporsi
Proporsi biasanya disebut juga sebagai persentase,
dimana nilai X (nominator atau pembilang) adalah bagian
dari nilai Y (denominator atau penyebut) dengan angka
konstanta 100.
 Proporsi digunakan untuk melihat komposisi
suatu variable dalam populasinya.
 Perhitungan proporsi atau persentase sangat
membantu dalam membandingkan suatu situasi
kesehatan tertentu, seperti perbandingan antar
wilayah, perbandingan antar unit pelayanan,
perbandingan jenis kelamin, kelompok umur, atau
perbandingan yang sesuai dengan variabel
epidemiologi time, place dan person.
Contoh: Tabel 6.
Distribusi Kasus Difteri Berdasarkan Golongan
Umur Jenis Kelmin dan Desa di Puskesmas X
Kabupaten Y Tahun 2017
K a t e g o r i
J u m l a h
( N = 2 5 )
P r o s e n t a s e
1 . K e l o m p o k U m u r
< 1 t h
1 - 4 t h 6 2 4 , 0 %
5 - 9 t h 4 1 6 , 0 %
1 0 - 1 4 t h 3 1 2 , 0 %
1 5 - 1 9 t h 3 1 2 , 0 %
2 0 - 4 4 t h 6 2 4 , 0 %
4 5 - 5 4 t h 1 4 , 0 %
5 5 - 5 9 t h 2 8 , 0 %
6 0 - 6 9 t h 0 0
> 7 0 t h 0 0
2 . J e n i s K e l a m i m
L a k i - L a k i
P e r e m p u a n
1 9
6
7 6 , 0 %
2 4 , 0 %
3 . D e s a
D e s a A 4 1 6 %
D e s a B 6 2 4 %
D e s a C 8 3 2 %
D e s a D 4 1 6 %
D e s a E 3 1 2 %
100%
100%
100%
b. Analisis Deskriptif Terhadap Varibel Epidemiologi
( variable Orang,Tempat dan Waktu)
1) Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Orang
Analisis deskriptif terhadap variabel orang pada sebuah data
surveilans dapat menggali atau menguraikan diantaranya
yaitu:
 Angka absolut jumlah kasus.
 Proporsi dan ratio kasus berdasarkan jenis kelamin,
kelompok umur, pendidikan, pekerjaan, dll.
 Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range,
standar deviasi kasus dari data kontinu pada variabel
orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).
 Attack Rate per jenis kelamin, kelompok umur
 Case Fatality Rate menurut jenis kelamin, kelompok usia,
jenis penyakit, dll
2) Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Waktu:
Analisis deskriptif terhadap variabel waktu pada sebuah data
surveilans dapat menggali atau menguraikan diantaranya
yaitu:
Jumlah kasus berdasarkan: menit, jam, tanggal, minggu
epidemiologi, bulan, triwulan, semester, tahun.
Proporsi kasus berdasarkan waktu kejadian. dll.
Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, mode,
range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada
variabel waktu (waktu inkubasi, lama masa perawatan, lama
KLB).
3) Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Tempat
Analisis deskriptif terhadap variabel tempat pada sebuah data surveilans
dapat menggali atau menguraikan diantaranya yaitu:
Angka absolut jumlah kasus berdasarkan tempat lokasi / wilayah
admistrasi.
Proporsi dan ratio kasus berdasarkan tempat / lokasi (berdasarkan
wilayah administrasi; RT, RW, dusun, desa, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, negara, berdasarkan geografi: pegunungan, pantai,
berdasarkan sosiodemografi; perkotaan, desa, industri, pertanian,
perkebunan, dll).
Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar
deviasi kasus dari data kontinu pada variabel orang (usia, berat badan,
tinggi badan, kadar Hb, dll).
Attack Rate berdasarkan wilayah administrasi.
Analisis Deskriptif Terhadap Kecenderungan Kasus (variabel waktu).
Dengan menggunakan data tabel 7 berikut, dapat dilakukan analisis deskriptif
variabel waktu, yaitu:
Tabel 7
Disribusi Kasus DBD di Kabupaten X Tahun 2013 - 2018
Tahun
B U L A N total CFR IR ABJ JML
PDDK
jan feb mrt apr me
i
jun jul ags sep okt nov des P M % /
1
0
0
.
0
0
0 %
2013 1
5
0 1
4
9 1
6
7 1
3
8 1
3
7 1
3
5 1
4
1 5
2 2
1 2
8 1
2 1
0 1
1
4
0 1
7 1
,
5 5
4
,
6 8
1
,
2 2
.
0
8
8
.
6
6
0
2014 1
3 3
6 5
8 6
2 7
7 7
8 6
6 5
8 3
2 3
5 3
2 4
4 5
9
1 9 1
,
5 2
7
,
7 8
9
.
3 2
.
1
3
4
.
3
8
9
2015 5
4 3
1 2
4 9 2
3 2
2 2
2 1
3 1
3 1
2 1
5 1
1 2
4
9 2 0
,
8 1
1
,
5 8
9 2
.
1
6
7
.
0
2
3
2016 2
7 5
6 4
6 4
5 7
4 1
0
4 3
7 2
4 1
6 1
5 3
2 1
9 4
9
5 4 0
,
8 2
2
,
8 9
0 2
.
1
6
8
.
6
9
8
2017 5
0 5
2 9
3 1
4
3 1
1
1 1
1
4 6
5 6
9 2
8 1
1 5 1
7 7
5
8 7 0
,
9 3
4
,
3 9
0 2
.
2
0
7
.
1
8
1
2018 3
6 2
1 1
8 4
4 3
3 3
1 3
2 2
0 2
1 1
7 1
6 1
2 3
0
1 2 0
,
7 1
3
,
4 9
2 2
.
2
4
4
.
7
7
2
Sumber : Laporan DBD Seksi Survilans Kab. K
1) Tujuan analisis surveilans :
“Pola distribusi kasus Demam Berdarah Dengue menurut bulan dan
tahun di Kabupaten K”
2) Desain analisis :
analisis deskriptif dengan mencermati pola kurva pada grafik
perkembangan kasus demam berdarah dengue menurut bulan selama
tahun : 2013 – 2017 yang dpergunakan untuk menilai pola penyakit DBD
yang terjadi pada tahun 2018.
Berdasarkan tabel 1. Tersebut dapat diuraikan nilai: minimum, maksimum,
range, mean.
Untuk mendapatkan pola nilai minimum, maksimum dan rata – rata (mean)
5 tahunan dilihat jumlah kasus terendah (nilai minimum) dan kasus
tertinggi (nilai maksimum) dan dihitung nilai rata – rata kasus dari tahun
2013 s/d 2017 pada setiap bulannya (Jan s/d Des).
No Nama
Kasus
Usia
(th)
Jenis
kela
min
Alamat Tanggal
Demam
Tgl
Timbul
Rush
Status
Imunisasi
Campak
Jumlah
Tabel 1.
Data Kasus Campak di Wilayah Puskesmas X Kabupaten Y
Pada Bulan ............. Tahun 2018
Tabel 8.
Disribusi Pola Minimum dan Maksimum Kasus DBD di
Kabupaten X Tahun 2013 - 2018
TAHUN
B U L A N TOTAL CFR IR ABJ JML PDDK
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES P M % /100.000 %
2013 150 149 167 138 137 135 141 52 21 28 12 10 1140 17 1,5 54,6 81,2 2.088.660
2014 13 36 58 62 77 78 66 58 32 35 32 44 591 9 1,5 27,7 89.3 2.134.389
2015 54 31 24 9 23 22 22 13 13 12 15 11 249 2 0,8 11,5 89 2.167.023
2016 27 56 46 45 74 104 37 24 16 15 32 19 495 4 0,8 22,8 90 2.168.698
2017 50 52 93 143 111 114 65 69 28 11 5 17 758 7 0,9 34,3 90 2.207.181
2018 36 21 18 44 33 31 32 20 21 17 16 12 301 2 0,7 13,4 92 2.244.772
MIN 13 21 18 9 23 22 22 13 13 11 5 11
MAX 150 149 167 143 137 135 141 69 32 35 32 44
MEAN 58,8 64,8 77,6 79,4 84,4 90,6 66,2 43,2 22 20,2 19,2 20,2
TARGET < 1 % <50/100000 95%
Sumber : Laporan DBD Seksi Survilans Kab. X
Data table 1 tdk
Matching!!
3) Tampilan tabel dan grafik
Data kasus DBD tesebut ditampilkan dalam bentuk (grafik 2)
Gambar 9
Grafik Pola Minimum dan Maksimum Kasus DBD di Kab. X Tahun 2018
Sumber : Laporan DBD Seksi Survilans Kab. K
4) Interpretasi dan penarikan kesimpulan
Peningkatan kasus terjadi pada awal tahun (periode januari - April) dan cederung mengalami penurunan mulai bulan Mei –
Juni – Juli.
Kewaspadaan kasus DBD yang berpotensi KLB terjadi pada bulan Januari, September dan Oktober,  pola kasus mendekati
dan melebihi pola rata – rata kasusnya.
Pada table 8 : CFR dan Insidens Rate kasus DBD sudah memenuhi target masing – masing yaitu: < 1% dan < 50 / 100.000
penduduk.
Kesimpulan: tren kasus DBD di Kabupaten K telah berhasil dikontrol sesuai target, namun perlu
peningkatan kewaspadaan pada awal tahun dan menjelang akhir tahun dikarenakan ABJ yang masih
belum mencapai target.
d. Analisis Deskriptif Terhadap Cakupan Imunisasi dan Kasus Campak Menurut
Tempat.
Dengan menggunakan data surveilans CBMS dan capaian program imunisasi  analisis
deskriptif antara variabel tempat dan variabel orang (kasus campak).
1)Tujuan analisis surveilans : “Distribusi cakupan imunisasi campak dan
kasus campak menurut tempat /desa di Puskesmas X tahun 2018.”
2)Desain analisis : analisis deskriptif cakupan imunisasi campak dan kasus campak
menurut wilayah desa di Puskesmas X pada tahun 2018, dengan menguraikan: proporsi
cakupan imunisasi per desa, rate kasus campak per desa
3)Tampilan tabel dan peta distribusi.
Tabel 10.
Distribusi Kasus Campak dan Rubella Konfirmasi Laboratorium Berdasarkan Wilayah
Desa dan Cakupan Imunisasi MR di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018
Desa
Jumlah Kasus
Campak Usia <
5 th
Cakupan
Imunisasi
MR
Populasi
Balita
AR
per 100
balita
Desa A 40 95% 750 5,3
Desa B 110 75% 900 12,2
Catatan Kaki : AR=Attack Rate ; MR = Measles Rubella
Sumber : Laporan Surveilans Puskesmas X Tahun 2017
Diagram 13.
Distribusi Attack Rate Kasus Campak
Menurut Desa di Puskesmas X tahun
2018
Gambar 14.
Distribusi Cakupan Imunisasi MR Menurut
Desa di Puskesmas X tahun 2018
Catatan :….
Sumber :….
Catatan :….
Sumber :….
4) Interpretasi dan penarikan kesimpulan
Kejadian kasus campak masih cukup tinggi di kedua desa meskipun cakupan imunisasinya terdapat perbedaan yang cukup
signifikan. Cakupan imunisasi MR di Desa A sudah memenuhi target, namun kasus campaknya juga masih tetap tinggi. Sedangkan
di Desa B cakupan imunisasinya rendah sehingga berpotensi untuk timbulnya kejadian kasus campak. Kondisi di Desa A perlu
dievaluasi berkaitan dengan manajemen rantai dingin vaksin, karena meskipun cakupan imunisasi campaknya tinggi, namun
demikian kejadian kasus campak juga cukup tinggi.
Sedangkan di Desa B, perlu dilakukan peningkatan capaian cakupan imunisasi campak dan mengevaluasi adanya kantong –
kantong balita rentan campak.
Kesimpulan : Kejadian kasus campak masih relatif tinggi di ke dua desa dengan salah satu faktornya
masih rendahnya cakupan imunisasi campak dan manajemen vaksinasi yang perlu ditingkatkan.
d. Analisis Deskriptif Terhadap Penyebaran Kasus Menurut Karakteristik
Variabel Orang.
Dengan menggunakan data surveilans CBMS pada variabel umur dan klasifikasi
hasil pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan analisis deskritif sebagai
berikut:
1) Tujuan analisis surveilans : Distribusi kasus campak menurut
golongan umur dan klasifikasi kasus di Kabupaten X tahun 2017.
2) Desain analisis : Analisis diskriptif dangan menggambarkan distribusi
kasus campak berdasarkan golongan umur dan klasifikasi hasil
pemeriksaan laboratorium di Kabupaten X pada tahun 2017.
Hal yang dapat dideskripsikan diantaranya yaitu: usia minimum -
maksimum, range, proporsi kasus per golongan umur, proporsi
klasifikasi kasus.
3) Tampilan data berupa table
Tabel 11: Distribusi Kasus CBMS Berdasarkan Kelompok Umur dan Konfirmasi
Hasil Laboratorium di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018
Catatan Kaki : tidak ada kasus kematian campak dan rubella
Sumber : Laporan Surveilans CBMD Puskesmas X Tahun 2018
4) Interpretasi dan penarikan kesimpulan
Sebagian besar kasus campak positif terdistribusi pada kelompok umur anak – anak < 10
tahun. Begitupula pada kasus rubella. Kasus campak klinis juga masih banyak yang belum
dilakukan konfirmasi pemeriksaan laboratorium, hal ini menunjukkan masih kurang kuatnya
kinerja surveilans campak dalam penemuan kasus campak yang harus dilakukan pengambilan
spesimen dan konformasi laboratorium.
Kesimpulan: Kasus campak dan rubella sebagian besar masih terdistribusi
pada kelompok anak = anak usia sekolah < 10 th.
2. ANALISIS DATA ANALITIK
🢖Analititik  Hubungan (bivariat /
multivariat)
yi analisis ada tidaknya hubungan
antara variabel terikat (dependen
variable) dg variabel bebas
(independen variable).
Bentuk analisis
 Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai
(Chi-square, t-test)
 Uji asosiasi
(RR, OR, Regresi, korelasi)
UNIVARIATE
untuk melihat
distribusi Frekuensi
(Rate, Ratio, Proporsi)
/ nilai tengah suatu
variabel
BIVARIATE
Melihat Signifikansi/
ada hubungan atau
tidak
MULTIVARIATE
Melihat Faktor
yang paling
dominan
METODE STATISTIK
Contoh :
Tampilan data analisis bivariat antara hubungan status imunisasi campak balita
terhadap kejadian KLB campak di Desa A Puskesmas X pada tahun 2014
Tabel 16: Hubungan Status Imunisasi Campak Balita Terhadap Kejadian KLB Campak di
Desa A Puskesmas X Pada Bulan Januari 2014
OR 95%CI PValue
KLBCam
pak
SakitCam
pak TidakSakitCampak
n % n %
Status Imunisasi
Campak
Tidak diimunisasi 52 77,6% 70 59,3% 122 2,37 1,15 -
5,06
0,01
Imunisasi campak 15 22,4% 48 40,7% 63
Total 67 118 185
T
otal
Variabel
Catatan Kaki : OR = Odds Ratio; CI=Confidance Interval
Sumber : Laporan Penyelidikan Epidemiologi KLB Campak Puskesmas X
3. Interpretasi Data
 Proses memberi arti atau makna dan
signifikansi terhadap analisis yang
dilakukan, menjelaskan pola – pola deskriptif,
mencari hubungan dan keterkaitan antar
deskripsi – deskripsi data yang ada (Barnsley &
Elis , 1992).
interpretasi d
Analisis data dan
ata
ang
merupakan hal y
saling terkait
 Analisis data merupakan proses untuk pengorganisasian
data dalam rangka mendapatkan pola – pola atau bentuk – bentuk
keteraturan. Sedangkan interpretasi data adalah proses
pemberian makna terhadap pola – pola atau keteraturan – keteraturan
yang ditemukan dalam sebuah penelitian atau data surveilans.
VIS-TA
Visualisasi secara Grafik
Bentuk Grafik Garis
1. Garis Tunggal (Single Line Chart)
2. Frekuensi kumulatif (Cumulative Frequensi Graph)
3. Garis ganda (Multiple Line Chart)
4. Garis Komponen berganda (Multiple Componen LC)
5. Presentase komponen berganda Precentage MCLC)
6. Garis Seimbang (Balance Line Chart)
7. Garis Interval (Interval Line Chart)
Latihan 3 : Analisis Data  45 menit
a. Membuat analisis deskriptif dari data set yang sebelumnya telah
dikerjakan pada latihan 2 (Pengolahan Data).
b. Peserta membuat analisis deskriptif:
1) Sebaran data
2) Analisis deskriptif terhadap variabel epidemiologi,
membuat trend kasus, pola minimum – maksimum sesuai
dengan analisis datanya.
c. Peserta membuat interpretasi dan kesimpulan data berdasarkan
hasil analisis data tersebut.
Pokok Bahasan 4:
DESIMINASI INFORMASI
Kunci
keberhasilan
surveilans.
memberikan umpan balik kepada sumber
– sumber data surveilans agar mudah
memberikan kesadaran kepada sumber
data tentang pentingnya proses
pengumpulan data.
Bentuk umpan
balik : Ringkasan informasi
atau korektif laporan
yang dikirimkan.
Diseminasi yang baik harus dapat
memberikan informasi yang mudah
dimengerti dan dimanfaatkan dalam
menentukan arah kebijakan kegiatan, upaya
pengendalian serta evaluasi program yang dilakukan.
Seringkali diseminasi informasi diartikan sebagai
memberikan data dalam bentuk tabel, grafik
dan peta tanpa disertai komentar
atau interpretasi tertentu, sehingga cara
ini kurang memberikan manfaat yang
diharapkan.
Data
01
02
tabel, grafik atau peta, baik laporan khusus, ataupun
laporan tahunan dalam sebuah buku data surveilans
epidemiologi
laporan khusus hasil analisis lanjut kepada
program terkait atau penelitian
03 paper hasil analisis pada suatu seminar
04 paper hasil analisis pada suatu bulletin, baik media
cetak, maupun media elektronik
Tim teknis surveilans terlibat dalam perencanaan,
pengendalian, monev program atau penelitian.
Program terkait
& Pimpinan
Informasi
Cara
penyebaran
informasi a.l :
05
Tahapan Penyampaian Informasi
Tahapan Pertanyaan
 Menetapkan
informasi
 Informasi apa yang
disampaikan?
 Mendefinisikan
sasaran informasi
 Siapa yang akan
menerima informasi?
 Memilih media
komunikasi untuk
menyampaikan
informasi
 Informasi akan
disampaikan dengan
apa?
 Memasarkan
informasi
 Bagaimana caranya
informasi akan
disampaikan?
 Evaluasi dampak
penyampaian
informasi
 Apa yang akan dilakukan
oleh penerima informasi?
Latihan 4 : Desiminasi Data Surveilans35 menit
a. Identifikasi tahapan penyampaian informasi dari
desiminasi data surveilans berdasarkan hasil latihan 1-3
(manajemen data surveilans epidemiologi).
b. Hasil identifikasi tahapan penyampaian informasi /
desiminasi
terlampir.
c. Membuat
data surveilans di catatat sesuai format
desiminasi data surveilans yang akan di
sampaikan kepada unit – unit yang terkait ( dan Jejaring
Puskesmas )
Sabar itu ilmunya
tingkat tinggi,
Belajarnya setiap
hari, Latihannya
setiap saat, ujiannya
sering mendadak,
Sekolahnya seumur
hidup……
Sabar itu bagai lautan yang bertepi………………..
PANTUN
Surveilans Epidemiologi Ni Made Suryati
Don’t give up!
Surveilans Epidemiologi Ni Made Suryati

More Related Content

Similar to Made Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptx

TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptifTM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
YogiRabani1
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
MiffJasenx
 
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.pptbahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
ssuser13daca1
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
afni48
 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
Lukmanul Hakim
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
formatik
 
Pelaksanaan riset
Pelaksanaan risetPelaksanaan riset
Pelaksanaan riset
hammad hammad
 
Biostatistik deskriptif '12
Biostatistik deskriptif '12Biostatistik deskriptif '12
Biostatistik deskriptif '12Agus Candra
 
Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1
Judianto Nugroho
 
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptxMateri_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
PANNI6
 
1 pendahuluan stat_101012015
1 pendahuluan stat_1010120151 pendahuluan stat_101012015
1 pendahuluan stat_101012015
ahmad fauzan
 
1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu
Azlan Abdurrahman
 
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.pptSTATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
Arnita Piliang
 
Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Slide1 statistika
Slide1 statistikaSlide1 statistika
Slide1 statistika
weny maniez
 
Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology
ucuancayur
 
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.pptPertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
ayumievalencia
 
Materi Statistika
Materi Statistika Materi Statistika
Materi Statistika
Potpotya Fitri
 

Similar to Made Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptx (20)

TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptifTM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
 
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.pptbahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
bahan matakuliah probabilitas dan statistik.ppt
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
 
Dasar Dasar Statistika
Dasar Dasar StatistikaDasar Dasar Statistika
Dasar Dasar Statistika
 
Pelaksanaan riset
Pelaksanaan risetPelaksanaan riset
Pelaksanaan riset
 
Biostatistik deskriptif '12
Biostatistik deskriptif '12Biostatistik deskriptif '12
Biostatistik deskriptif '12
 
Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1
 
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptxMateri_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
Materi_Statistika_PPT_Power_Point.pptx
 
Biostatistik
BiostatistikBiostatistik
Biostatistik
 
1 pendahuluan stat_101012015
1 pendahuluan stat_1010120151 pendahuluan stat_101012015
1 pendahuluan stat_101012015
 
1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu1 5 statistika - nafiu
1 5 statistika - nafiu
 
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.pptSTATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
STATISTIKA DESKRIPTIF P3.ppt
 
Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1Mpi.3 pokok bahasan 1
Mpi.3 pokok bahasan 1
 
Slide1 statistika
Slide1 statistikaSlide1 statistika
Slide1 statistika
 
3 biostatistik
3 biostatistik3 biostatistik
3 biostatistik
 
Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology
 
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.pptPertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
 
Materi Statistika
Materi Statistika Materi Statistika
Materi Statistika
 

Recently uploaded

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 

Recently uploaded (20)

0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 

Made Manajemen Data Pelatihan Teknis SE Puskesmas.pptx

  • 2. A PICTURE IS WORTH A THOUSAND WORDS International Asperger’s Day Slidesgo template SARAPAN PAGI DENGAN KETAN SETELAH ITU MENCUCI PIRING DENGAN SENANG HATI SAYA UCAPKAN SELAMAT DATANG PARA HADIRIN Pantun
  • 3. Surveilans Epidemiologi Ni Made Suryati Tempat Tugas : Dinas Kesehatan Kota Palu Staf Seksi P2M dan PTM Kelahiran : Bandung, 26 Oktober 1970 Email : madehivkotapalu@gm ail.com No. Hp : 081341049852 Ni Made Suryati Alamat : Jl. Zebra Star Blok A No5 Palu
  • 5. Deskripsi Manajemen data Surveilans pengumpulan data, pengolahan data ,analisis data dan desiminasi informasi informasi yg berkualitas Petugas Puskesmas mampu melakukan manajemen data surveilans Untuk menghasilkan informasi yg berkualitas dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyakit di wilayah Puskesmas Belajar tentang :  Pengumpulan data  Pengolahan data  Analisis data  Desiminasi Informasi
  • 6. HASIL BELAJAR (TPU) Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu melakukan manajemen data surveilans epidemiologi
  • 7. Melakukan Pengumpulan Data (PUL-TA) INDIKATOR HASIL BELAJAR/IHB ( Tujuan Pembelajaran Khusus TPK ) Melakukan Pengolahan Data (LAH-TA) Melakukan Analisis Data (SIS-TA) Melakukan Desiminasi Informasi (Des-Info)
  • 8. Pokok Bahasan / Sub pokok bahasan Pengumpulan data Kualitas pengumpulan data Sumber data Jenis data Cara pengumpulan data Instrumen dan metode pengumpulan data. Waktu Pengumpulan data Sifat dan skala data Level pengukuran data Pengolahan data Tujuan pengolahan data Langkah-langkah pengolahan data Penyajian data Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis Analitik Interpretasi data Diseminasi informasi
  • 10.  Relevan :sesuai dengan tujuan pengumpulan data  Valid : terbebas dari kesalahan ekternal dan internal (Validitas adalah kemampuan sebuah tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur  Reliable :konsistensi hasil suatu alat menurut waktu dan orang (sejauh mana alat ukur mampu menghasilkan nilai yang sama atau konsisten walaupun dilakukan pengukuran berulang atau beberapa kali pengukuran pada subyek dan aspek yang sama  Lengkap: menggambarkan keterwakilan data (representati)  mencakup isi laporan (item pelaporan), semua jenis kegiatan, unit pelapor wilayah kerja , minimal 80 % atau 100 % untuk data khusus.  Tepat waktu: kecepatan mengetahui atau mendeteksi permasalahan yang dihadapi ( ditetapkan satuan waktunya, terutama data saat KLB) 1.Kualitas Pengumpulan data Pul-ta  data yg berkualitas (Relevan, Valid, Reliable, lengkap dan tepat waktu)
  • 11. Lengkap A k u r a t Tepat Waktu • sesuai dgn ketentuan 24jam,Mingguan,bulanan,triwulan, kwartal, semester, tahunan • mencakup semua kegiatan • mencakup semua fasilitas yankes • mencakup semua wilayah kerja • mencakup semua variabel • sesuai dgn definisi operasional • konsistensi terjaga • Tepat dalam pengisian variabel Pengumpulan data Kesehatan
  • 12. 2.Sumber data  Community base : hasil riset/survey,rumor dugaan KLB  Fasility base : kegiatan program,pelayanan ,hasil diagnosis (UKP/UKM)  Lintas sector :kependudukan, BMKG, peternakan, 3.Jenis data  Data Primer :data yang didapatkan secara langsung melalui sumber utamanya.  Data Sekunder :adalah data yang didapatkan melalui pihak tertentu atau pihak lain, dimana data tersebut umumnya telah diolah oleh pihak tersebut.
  • 13. 4.Carapengumpulandata  Aktif:mengumpulkan data secara rutin dari sumber data dan tanya jawab dengan menggunakan instrument  Pasif:dengan menerima data dan informasi dari sumber data. 5.Instrumendanmetoda pengumpulandata a. Pengukuranfisiologis:pengukuranlangsungkeobyek(dipelayanankes,RS,Pusk) b. Observasional:secaraterstruktur maupuntidakterstruktur c. Wawancara:pengumpulan datasecara personal olehpewawancara terlatih dg format d. Kuesioner:pertanyaansudah disiapkan, telah melewati uji validitas dan reliabilitas. e. Focus Group Discussion (FGD): mengumpulkan data melalui diskusi terpusat untuk pencarian makna dari suatu Isue. f. Catatanl dandokumen Lain: misalkartuibuHamil.,KMSdsb
  • 14. 6.Waktupengumpulandata penerimaan data biasanya dikaitkan dengan periodesasi pelaporan, diantaranya:  sifatnya laporan 24 jam, mingguan, bulanan, Triwulan atau tahunan yang waktunya telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan.
  • 15. 7.Sifatdanskaladata a. SifatdataKatagorikaldanNumerikal: -Katagorikal  ya - tidak,positif–negative -Numerikal  berupaangka : 1) dataDiskrit :angkabulat 2) dataKontinyu : b. Skaladata: -Nominal -Ordinal -Interval - Rasio  Laki-laki–Perempuan,goldarahA-B-O-AB rendah,sedang,tinggi(hirarki,rank) Suhu (adanilainolataudibawahnya)  BB,TB,KadarHB(tidakadanilainolataudibawahnya)
  • 16. 8.Levelpengukurandata a. Skala Kontinyu Contoh:BB (kg, gram),TB(cm),Jumlah leukositdl b. SkalaOrdinal Contoh: tingkatnyeri,tingkatPendidikan(rank) c. Skala Nominal Contoh : Laki-laki–Perempuan,goldarahA-B-O-AB
  • 17. Latihan 1 : Pengumpulan Data  30 Menit a. Peserta memilih satu instrumen pengumpulan data: kasus campak (format C1 Campak), keracunan pangan (format Penyelidikan Epidemiologi Keracunan Pangan), kasus difteri (format Penyelidikan Epidemiologi Difteri), kasus DBD b. Peserta menelaah instrumen pengumpulan dan pelaporan data tersebut dengan mengidentifikasi (uraikan) kualitas data yang diperlukan, sumber data, sifat data, cara pengumpulan data, metode pengumpulan data, waktu pelaporan, skala data c. Isi hasil identifikasi pada tabel terlampir.
  • 18.
  • 20. 1.Tujuan PENGOLAHAN DATA  Menyiapkan data agar mudah ditangani saat analisa  Data telah terbebas dari kesalahan saat pengumpulan dan entry data.  Tahapan Pengolahan data meliputi : 1) Pengumpulan / Perekaman data 2) Validasi data 3) Manipulasi/ Transformasi data. 4) Pengolahan data
  • 21. Lakukan perubahan variabel menjadi variable baru sesuai dg kebutuhan melalui proses :  Mengubah nilai dari suatu var.  Mengelompokkan var ke dlm nilai berbeda. Mengelompokkan nilai-nilai var ke dlm var. baru  Mengekstraksi sebagian dari nilai dlm variabel Proses Pengolahan Data Kompilasi data Validasi data Transformasi data Pengolahan data (LAH-TA)  Lakukan penghitungan data yang sama dari semua sumber (RR) yg ada. Kelompokkan karakteristik OrangTempat dan waktu  Lakukan pengecekan untuk kebenaran data melihat & konsistensinya  Lakukan sesuai koreksi dgkondisi ygsebenarnya  Sederhana Distribusi frek./absolut (proporsi,rate,ratio) menurut karakteristik orang, tempat & waktu dsb  Kompleks melihat hub. beberapa variabel
  • 22. Langkah-Langkah Pengolahan Data Editing data:  proses memeriksa data yang telah dikumpulkan melalui alat pengumpul data  melengkapi data yang kurang dan memperbaiki atau mengkoreksi data yang sebelumnya belum jelas  proses kerja yang dibutuhkan sebelum data ditabulasi dan dianalisis secara statistik Pemberian kode /Koding Tabulasi data: kegiatan untuk membuat tabel (tabulasi) data.  memasukkan data ke dalam tabel – tabel dan mengatur angka – angka, atau menyajikan data dalam bentuk tabel untuk memudahkan analisis maupun pelaporan. Melakukan Editing data Melakukan Tabulasi data Koding data:  peng-kode-an terhadap data sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis data  Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan, jawaban atau pernyataan.  data ingin diolah dengan computer, maka kode harus dibuat pada coding sheet.
  • 23. Tabulasi data : 01 Metode Tally (turus), yaitu dengan membuat coretan garis tegak sebanyak 4 buah dan diikuti garis melintang yang memotong keempat garis tegak (cross five). Menggunakan kartu, yaitu dengan menggunakan kartu tanpa lubang atau dengan kartu berlubang. Menggunakan computer:  tabulasi data dikenal sebagai data entry.  menggunakan Microsoft Excel, SPSS, STATA, dll. 02 03
  • 24. PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA Skala pengukuran dan variabel SKALA URAIAN CONTOH 1.Data Kategorikal - Nominal -Ordinal Variabel di kelompokan dlm sejumlah kategori yg tdk dpt diurutkan dlm suatu hirarki. Suatu nilai tdk dpt dikatakan lebih tinggi/ rendah dari nilai lainya - jenis kelamin - jenis barang Variabel di kelompokan dlm sejumlah kategori yg dpt diurutkan dlm suatu hirarki. Suatu nilai dapat dikatakan lebih tinggi/rendah dari nilai lainya - Pengetahuan - Tk.keparahan penyakit 2.Data Numerikal - Interval - Ratio Nilai yg ada menggambarkan perbedaan sebenarnya. Titik nol dlm pengukuran ini bukan yang sebenarnya - Suhu Nilai yg ada dapat diperbandingkan dan titik nol dalam skala ini mrpk titik nol yg sebenarnya - Berat Badan
  • 25. 3. Penyajian Data  Naratif  Tabulair  Grafik  Maping - Informasi penting / urgen - Sederhana namun mudah dipahami - Tampilkan lebih atraktif - Gunakan media yg sesuai - Sesuaikan dg sosbud masy. Sangat dipengaruhi oleh skala variabelnya
  • 26. Pembuatan TABEL,GRAFIK atau PETA :  Komunikatif .  Informatif  Maksud analisis dipahami oleh penerima hasil analisis.
  • 27. Tujuan & manfaat dari Bentuk Presentasi Grafik JENIS GRAFIK TUJUAN & MANFAAT 1. GARIS UTK. MENGGAMBARKAN TRENDS/ PERKEM- BANGAN SUATU NILAI DR WAKTU KE WAKTU 2. BATANG -HISTOGRAM -BAR DIAGRAM UTK. MENGGAMBARKAN TRENDS/ PERKEM- BANGAN SUATU NILAI DR WAKTU KE WAKTU UTK. MEMBANDINGKAN SATU NILAI ATAU LEBIH DARI BEBERAPA KATEGORI 3. PIE (LINGK) UTK. MEMBANDINGKAN SUATU NILAI DARI BEBERAPA KATEGORI
  • 28. Tujuan & manfaat dari Bentuk Presentasi Grafik JENIS GRAFIK TUJUAN & MANFAAT 4. SCATTER UTK MENGGAMBARKAN KE-ERATAN HUBUNG- AN ( SEBAB-AKIBAT ) ANTARA DUA VARIABEL 5. GAMBAR UTK. MEMBANDINGKAN SUATU NILAI DARI BEBERAPA KATEGORI SEKALIGUS MELIHAT PERKEMBANGAN DR WAKTU KE WAKTU 6. PETA UTK. MENGGAMBARKAN PENYEBARAN DARI SUATU NILAI MENURUT KONSEP WILAYAH
  • 29. a.Penyajian data menggunakan Teks menjelaskan atau mendeskripsikan data yang berupa angka baik data kategorikal, maupun data yang bersifat numerik menggunakan teks. Contoh: Total kasus difteri yang diketemukan dan ditangani pada periode Januari – Desember 2017 di Puskesmas X, Kabupaten Y yaitu sebanyak 25 kasus, tidak ada kasus kematian pada saat kasus di rawat di rumah sakit ataupun 10 hari paska kepulangan (CFR = 0 %). Upaya penanggulangan yang telah dilakukan diantaranya yaitu: penanganan kasus di (pengobatan dan perawatan, isolasi kasus), penyelidikan epidemiologi, pemberian profilaksis kontak kasus, pengambilan dan pemeriksaan spesimen kasus kontak, edukasi kasus, keluarga dan masyarakat, penguatan cakupan imunisasi DPT, Td, DT, serta melakukan kajian untuk pelaksanaan ORI difteri.
  • 30. 1) Simpel dan mudah untuk dibaca 2) Judul (ditempatkan di atas tabel, jelas /clear, ringkas /consise, langsung /to the point, dan mengindikasikan apa yang akan ditabulasikan /tabulated ( Apa dimana,kapan ?) 3) Ada unit pengukuran data yang diberikan. 4) Ada label baris dan label kolom 5) Mencantumkan total 6) Ada footnote (Kode singkatan, symbol, sumber data) Jenis Tabel :  Tabel Induk  Tabel distribusi Frekwensi  Tabel Silang b.Penyajian Data menggunakan Tabel
  • 31. Contoh tabel Desa TT-1 TT-2 Psk Psy Ln jml Psk Psy Ln jml 1. Desa “A” 10 14 5 29 8 9 5 22 2. Desa “B” 9 13 6 28 6 8 4 18 3. Desa ”C” 12 12 4 28 10 11 4 25 4. Desa “D” 8 15 7 30 8 10 5 23 5. Desa “E” 10 13 5 28 9 10 4 23 Jumlah 49 67 27 143 43 48 22 111 Judul tabel Apa ? Dimana ? Kapan ? Tabel 1. Hasil imunisasi TT Bumil Puskesmas Karangangue s/d Tw III th 2001 Label kolom Label baris Note: Pusk= Puskesmas, Psy= Posyandu Ln= Lain-lain,jml=jumlah Sumber : Puskesmas karangangue, Kab Adasaja catatan kaki
  • 32. 1) Tabel Induk (Master table)  Master tabel  mempresentasikan semua data (data mentah) yang dikumpulkan dalam penelitian, survei, penyelidikan epidemiologi atau kegiatan surveilans rutin. Contoh tabel induk: Tabel 1. : Data Kasus Campak di Wilayah Puskesmas X Kabupaten Y pada Tahun 2018 No Nama Kasus Usia (th) Jenis kelamin Alamat Tanggal Demam Tgl Timbul Rush Status Imunisasi Campak Jumlah Catatan kaki Sumber :................ :................
  • 33. Tabel distribusi frekuensi merupakan tabel yang menyajikan data variabel dalam bentuk frekuensi (f). Contoh tabel distribusi frekuensi: Tabel 2. : Distribusi Frekuensi Kasus Campak berdasarkan wilayah Desa di Puskesmas X Kabupeten Y pada Tahun 2018 2) Tabel distribusi frekwensi No Desa Frekuensi (f) Persentase 1 Desa A 26 21,3% 2 Desa B 35 28,7 3 Desa C 61 50% Jumlah 122 Catatan kaki Sumber :................
  • 34. Bentuk tabel sebagai berikut Catatan kaki Sumber :................ :................ Masa Inkubasi (menit) Frekuensi (f) Persentase Presentase Komulatif 10 – 19 2 10% 10% 20 – 29 3 15% 25% 30 - 39 7 35% 60% 40 – 49 4 20% 80% 50 – 59 2 10% 90% 60 - 70 2 10% 100% 20 Jumlah Tabel 3. : Distribusi Masa Inkubasi pada KLB Keracunan Pangan di Desa B Puskesmas X Kabupeten Y pada Tahun 2018 Min/ujung atas interval kelas pertama, ujung atas interval kelas pertama, K=6 ujung atas interval kelas kedua Max n
  • 35. 3) Tabel silang sebuah metode penyajian data melalui tabel silang, dimana data yang disajikan merupakan data dari dua atau lebih variabel yang disajikan dalam waktu yang sama. Tabel 4. Tabel Silang Status Imunisasi Campak Balita Terhadap Kejadian KLB Campak di Desa A Puskesmas X Kabupeten Y pada Tahun 2018 Status Imunisasi Campak Campak Total Sakit Campak Tidak Sakit Tidak Diimunisasi A B A+B Di Imunisasi C D C+D Total A+C B+D A+B+C+D Catatan kaki Sumber :................ :................
  • 36.  Bar Chart  Pie Chart  Line diagram  Multiline diagram  Scater diagram  Histogram  Frekwensi Poligon  Grafik Ogive  Radar Chart  Box Plot  Stem and leaf Plot  Diagram lambang(Pictograf)  Diagram Peta b.Penyajian Data menggunakan Diagram dan Grafik  Grafik atau diagram merupakan penyajian data kategorikal maupun numerik melalui sebuah gambar.  komponen yang seharusnya ada dalam sebuah diagram maupun grafik, 1) Terdapat nomor diagram / grafik 2) Ada keterangan, biasanya ditempatkan dibawah diagram / grafik 3) Ada data field (data pada X dan Y axis) 4) Ada skala vertikal (Y axis) 5) Ada skala horisontal (X axis) 6) Ada labels (angka pada setiap variabel baik pada X maupun Y axis) 7) Ada data (umumnya disimbolkan dengan garis, titik, batang, dll) 8) Ada reference lines yang ada pada data field. 9) Ada keys or legends atau keterangan yang dapat mengidentifikasi data. Jenis Diagram/Chart :
  • 37. 1) Bar Chart Diagram1 Trend Kasus Difteri di Wilayah Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2017 - 2018 Contoh : Catatan : Tidak ada kasus kematian difteri Sumber : Laporan surveilans PD3I 2) Pie Chart Diagram 2:Proporsi Kasus Gonore Berdasarkan Jenis Kelamin yang Berobat ke Puskesmas X Kabuapten Y 2014 Catatan : Total kasus 65 orang Sumber : Laporan STP Puskesmas X tahun 2014 4)Multiple Line Chart / Diagram Diagram 4. Grafik Jumlah Kasus DBD Berdasarkan Wilayah Desa di Puskesmas X tahun 2018 3) Line Diagram / Chart Diagram 3 Grafik Insiden Kasus Campak Positif di Puskesmas X Kabupten Y pada Tahun 2014 – 2018 Catatan : Sumber : Laporan CBMS Puskesmas X tahun 2014-2018 Catatan :Total kasus Desa A ; 91. Desa B ; 78. Desa C ; 67 Sumber : Laporan program DBD Puskesmas X tahun 2018
  • 38. Contoh : 5) Sactter Diagram 6) Histogram Diagram 6. Histogram Masa Inkubasi (menit) Keracunan Pangan di Desa XX Puskesmas X 05 Oktober 2018 Diagram 5. Diagram Scatter Berat Badan Ibu terhadap Berat Badan Lahir di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018 Catatan :Total : 16 Ibu hamil Sumber :Laporan program KIA Puskesmas X tahun 2018 7) Freqwensi Poligon Diagram 7 : Diagram Poligon Masa Inkubasi KLB pada 2018 Catatan :Total kasus: 20 orang Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X 8) Grafik Ogive/grafik frekuensi Diagram 8.Diagram Ogive Masa Inkubasi KLB Pangan di Desa XX Puskesmas X Kabupaten Y pada 05 Oktober 2018 Catatan :Total kasus: 20 orang Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X Catatan :Total kasus: 20 orang Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X
  • 39. Contoh : 9) Radar Chart Diagram 9. Diagram Kinerja DBD di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018 10) Box Plot Diagram 10. Diagram Box Plot pada KLB Keracunan Pangan di XX Puskesmas X Kabupaten Y pada 05 Oktober 2018 Catatan : Sumber : Laporan Program DBD Puskesmas X 11) Stem and Leaf Plot Diagram 11. Stem-and-Leaf Masa KLB Keracunan Pangan di Desa XX Puskesmas Kabupaten Y pada 05 Oktober 2018 Catatan :Total kasus: 20 orang Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X 12) Diagram Lambang (Pictograf Di)agram12.Pictogram Distribusi KaderTerlatih Berdasarkan Wilayah Desa di Puskesmas Kabupaten Y Tahun 2018 Catatan :Total kasus: 20 orang Sumber :Data Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas X Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas X
  • 40. 13) Diagram Peta /Kartogram (Mapgram)  digunakan peta geografi tempat data terjadi.  melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat kejadian.
  • 41. Latihan 2 : Pengolahan Data 60 menit a. Melakukan pengolahan data dan penyajian data berdasarkan data set yang diberikan: (Kasus Campak, DBD, difteri) dan data Keluarga Sejahtera yang di bawa oleh peserta. b. Peserta melakukan langkah – langkah pengolahan data (editing, koding, tabulating) sesuai data set nya dan dilakukan entry data pada program microsoft excel. c. Peserta membuat penyajian dari data yang telah dientry dalam bentuk: teks, tabel, grafik ataupun peta sesuai dengan karakteristik datanya.
  • 43. Dilakukan dg menggunakan metode Epidemiologi deskriptif dan/atau analitik utk menghasilkan informasi yg sesuai dg tujuan surveilans yg ditetapkan
  • 44.  proses untuk pengorganisasian data dalam rangka mendapatkan pola – pola atau bentuk – bentuk keteraturan ANALISIS DATA:  data yang sudah dikumpulkan dan diolah dapat di interpretasikan, sehingga berguna dalam memecahkan masalah kesehatan / surveilans. Jenis analisis data:  Analisis data DESKRIPTIF  Analisis data ANALITIK
  • 45. ANALISIS DATA DESKRIPTIF 🢖Deskriptif  univariat di analisis distribusi dari nilai-nilai suatu variabel . Bentuk analisis • distribusi frekuensi • rate, ratio, proporsi • nilai tengah dan persebaranya
  • 46. 1. ANALISIS DATA DESKRIPTIF Analisis variable orang, waktu, dan tempat. Analisis kecenderungan dan penyebaran penyakit, masalah kesehatan, kondisi lingkungan atau karakteristik populasi tertentu lainnya. dilakukan di awal analisis data sebelum analisis analitik / inferensial meliputi: nilai maksimum – minimum, range, perhitungan tendensi sentral (mean, median, mode); standard deviasi, varian, ratio, absolute, proporsi, rate.
  • 47. a. Analisis Deskriptif Sebaran Data 1) Maksimum Maksimum, merupakan nilai terbesar dari sekumpulan angka. 2) Minimum Minimum, merupakan nilai terkecil dari sekumpulan angka. 3) Range Range, merupakan perbedaan antara nilai yang terbesar (maksimum) dan nilai yang terkecil (minimum) dari frekuensi distribusi. Langkah – langkah identifikasi range Step 1. Identifikasi nilai terendah (minimum) dan nilai tertinggi (maksimum) dari data yang diamati Step 2. Secara epidemiologi, laporkan nilai minimum dan nilai maksimum. Secara statistik, nilai maksimum dikurangi nilai minimum
  • 48. Contoh: Tentukan nilai range dari data masa inkubasi pada kasus KLB hepatitis A = 27, 31, 15, 30 dan 22 hari Step 1. Identifikasi nilai minimum dan nilai maksimum Nilai minimum = 15, maksimum = 31 Step 2. Nilai maksimum dikurangi nilai minimum Range = 31 – 15 = 16 hari Secara epidemiologi dapat dilaporkan bahwa range masa inkubasi KLB Hepatitis minimum 15 hari dan maksimum 31 hari dengan range masa inkubasi 16 hari.
  • 49. 4) Tendensi sentral (Mean, Median, Mode) Tendensi sentral mencakup tiga perhitungan, yaitu mean, median, dan mode. Dimana mean adalah nilai rata – rata, median adalah nilai tengah, serta mode adalah nilai yang paling sering muncul (Merril and Timmreck, 2006). Mean + Median Mean Median Median Mean
  • 50. PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA Menghitung rerata (nilai tengah) Mean yaitu angka yg menunjukkan nilai rata-rata dari sekelompok nilai hasil suatu pengukuran N Rumus = X  X =  nilai masing-2 pengamatan N =  pengamatan Contoh : Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9,10 . Mean BB = 10+12+9+11+8+13+7+11+10+9+10 110 11 11 = = 10
  • 51. Median yaitu angka yg membagi suatu distribusi data menjadi dua bagian sama besarnya atau nilai yg ditunjukkan oleh suatu distribusi frekuensi pd posisi ditengah N +1 Ttk med = 2 Distribusi frek.pd posisi tengah N =  pengamatan Contoh : Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9, 10. Data penimbangkan diurutkan dr nilai terkecil – besar menjadi 7, 8, 9, 9, 10, 10, 10, 11, 11, 12,13 2 Titik median 11 +1 = frek ke 6 = 10 Titik median =
  • 52. Moda yaitu angka yg paling banyak/sering muncul dalam suatu distribusi data Contoh : Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9, 10. Data penimbangkan diurutkan dr nilai terkecil – besar dan dihitung frekuensinya menjadi 7 = 1 9 = 2 11 = 2 13 = 1 8 = 1 10 = 3 12 = 2 Nilai moda = 10 dg frekuensi 3 kali PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA Menghitung rerata (nilai tengah)
  • 53. PENGOLAHAN DATA SECARA SEDERHANA Menghitung sebaran (dispersi) 🞜 Rentangan (Range) yaitu rentang/selisih nilai yg terbesar dg yg terkecil pd suatu deretan angka pengamatan Contoh : Dari penimbangan Posyandu didapat gambaran BB 11 org anak usia 4 tahun sbb : 10, 12, 9, 11, 8, 13, 7, 11, 10, 9, 10. Data penimbangkan diurutkan dr nilai terkecil – besar menjadi 7, 8, 9, 9, 10, 10, 10, 11, 11, 12,13 Rentangan (Range) BB anak yg ditimbang adl 7 – 13 kg dengan jarak rentang 6 kg
  • 54. Contoh menghitung nilai SR Mean BB = 10+12+9+11+8+13+7+11+10+9+10 110 11 11 = = 10 Nilai pengamatan Mean [ xj-x ] 7 10 3 8 10 2 8 10 2 9 10 1 9 10 1 10 10 0 10 10 0 11 10 1 11 10 1 12 10 2 13 10 3 Jumlah - 16 SR =  [ xj ] / N = ( 16 / 10 ) = 1,6
  • 55. 6) Ratio Rasio adalah nilai perbandingan, misalnya X berbanding Y. Rasio merupakan nilai X dan Y yang bersifat independen di mana X bukan bagian dari Y Contoh:  Perbandingan atau rasio kasus difteri laki-laki dan perempuan di Puskesmas A.  Pasien laki – laki berjumlah 10 orang, sedangkan perempuan 5 orang.  Rasionya adalah 10 berbanding 5 atau 2:1 atau 2 kasus difteri laki-laki berbanding 1 kasus difteri perempuan.
  • 56. 7 ) Proporsi Proporsi biasanya disebut juga sebagai persentase, dimana nilai X (nominator atau pembilang) adalah bagian dari nilai Y (denominator atau penyebut) dengan angka konstanta 100.  Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variable dalam populasinya.  Perhitungan proporsi atau persentase sangat membantu dalam membandingkan suatu situasi kesehatan tertentu, seperti perbandingan antar wilayah, perbandingan antar unit pelayanan, perbandingan jenis kelamin, kelompok umur, atau perbandingan yang sesuai dengan variabel epidemiologi time, place dan person.
  • 57. Contoh: Tabel 6. Distribusi Kasus Difteri Berdasarkan Golongan Umur Jenis Kelmin dan Desa di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2017 K a t e g o r i J u m l a h ( N = 2 5 ) P r o s e n t a s e 1 . K e l o m p o k U m u r < 1 t h 1 - 4 t h 6 2 4 , 0 % 5 - 9 t h 4 1 6 , 0 % 1 0 - 1 4 t h 3 1 2 , 0 % 1 5 - 1 9 t h 3 1 2 , 0 % 2 0 - 4 4 t h 6 2 4 , 0 % 4 5 - 5 4 t h 1 4 , 0 % 5 5 - 5 9 t h 2 8 , 0 % 6 0 - 6 9 t h 0 0 > 7 0 t h 0 0 2 . J e n i s K e l a m i m L a k i - L a k i P e r e m p u a n 1 9 6 7 6 , 0 % 2 4 , 0 % 3 . D e s a D e s a A 4 1 6 % D e s a B 6 2 4 % D e s a C 8 3 2 % D e s a D 4 1 6 % D e s a E 3 1 2 % 100% 100% 100%
  • 58. b. Analisis Deskriptif Terhadap Varibel Epidemiologi ( variable Orang,Tempat dan Waktu) 1) Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Orang Analisis deskriptif terhadap variabel orang pada sebuah data surveilans dapat menggali atau menguraikan diantaranya yaitu:  Angka absolut jumlah kasus.  Proporsi dan ratio kasus berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan, pekerjaan, dll.  Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dll).  Attack Rate per jenis kelamin, kelompok umur  Case Fatality Rate menurut jenis kelamin, kelompok usia, jenis penyakit, dll
  • 59. 2) Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Waktu: Analisis deskriptif terhadap variabel waktu pada sebuah data surveilans dapat menggali atau menguraikan diantaranya yaitu: Jumlah kasus berdasarkan: menit, jam, tanggal, minggu epidemiologi, bulan, triwulan, semester, tahun. Proporsi kasus berdasarkan waktu kejadian. dll. Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, mode, range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada variabel waktu (waktu inkubasi, lama masa perawatan, lama KLB).
  • 60. 3) Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Tempat Analisis deskriptif terhadap variabel tempat pada sebuah data surveilans dapat menggali atau menguraikan diantaranya yaitu: Angka absolut jumlah kasus berdasarkan tempat lokasi / wilayah admistrasi. Proporsi dan ratio kasus berdasarkan tempat / lokasi (berdasarkan wilayah administrasi; RT, RW, dusun, desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, berdasarkan geografi: pegunungan, pantai, berdasarkan sosiodemografi; perkotaan, desa, industri, pertanian, perkebunan, dll). Nilai minimum, maksimum, rata – rata, median, range, standar deviasi kasus dari data kontinu pada variabel orang (usia, berat badan, tinggi badan, kadar Hb, dll). Attack Rate berdasarkan wilayah administrasi.
  • 61. Analisis Deskriptif Terhadap Kecenderungan Kasus (variabel waktu). Dengan menggunakan data tabel 7 berikut, dapat dilakukan analisis deskriptif variabel waktu, yaitu: Tabel 7 Disribusi Kasus DBD di Kabupaten X Tahun 2013 - 2018 Tahun B U L A N total CFR IR ABJ JML PDDK jan feb mrt apr me i jun jul ags sep okt nov des P M % / 1 0 0 . 0 0 0 % 2013 1 5 0 1 4 9 1 6 7 1 3 8 1 3 7 1 3 5 1 4 1 5 2 2 1 2 8 1 2 1 0 1 1 4 0 1 7 1 , 5 5 4 , 6 8 1 , 2 2 . 0 8 8 . 6 6 0 2014 1 3 3 6 5 8 6 2 7 7 7 8 6 6 5 8 3 2 3 5 3 2 4 4 5 9 1 9 1 , 5 2 7 , 7 8 9 . 3 2 . 1 3 4 . 3 8 9 2015 5 4 3 1 2 4 9 2 3 2 2 2 2 1 3 1 3 1 2 1 5 1 1 2 4 9 2 0 , 8 1 1 , 5 8 9 2 . 1 6 7 . 0 2 3 2016 2 7 5 6 4 6 4 5 7 4 1 0 4 3 7 2 4 1 6 1 5 3 2 1 9 4 9 5 4 0 , 8 2 2 , 8 9 0 2 . 1 6 8 . 6 9 8 2017 5 0 5 2 9 3 1 4 3 1 1 1 1 1 4 6 5 6 9 2 8 1 1 5 1 7 7 5 8 7 0 , 9 3 4 , 3 9 0 2 . 2 0 7 . 1 8 1 2018 3 6 2 1 1 8 4 4 3 3 3 1 3 2 2 0 2 1 1 7 1 6 1 2 3 0 1 2 0 , 7 1 3 , 4 9 2 2 . 2 4 4 . 7 7 2 Sumber : Laporan DBD Seksi Survilans Kab. K
  • 62. 1) Tujuan analisis surveilans : “Pola distribusi kasus Demam Berdarah Dengue menurut bulan dan tahun di Kabupaten K” 2) Desain analisis : analisis deskriptif dengan mencermati pola kurva pada grafik perkembangan kasus demam berdarah dengue menurut bulan selama tahun : 2013 – 2017 yang dpergunakan untuk menilai pola penyakit DBD yang terjadi pada tahun 2018. Berdasarkan tabel 1. Tersebut dapat diuraikan nilai: minimum, maksimum, range, mean. Untuk mendapatkan pola nilai minimum, maksimum dan rata – rata (mean) 5 tahunan dilihat jumlah kasus terendah (nilai minimum) dan kasus tertinggi (nilai maksimum) dan dihitung nilai rata – rata kasus dari tahun 2013 s/d 2017 pada setiap bulannya (Jan s/d Des).
  • 63. No Nama Kasus Usia (th) Jenis kela min Alamat Tanggal Demam Tgl Timbul Rush Status Imunisasi Campak Jumlah Tabel 1. Data Kasus Campak di Wilayah Puskesmas X Kabupaten Y Pada Bulan ............. Tahun 2018 Tabel 8. Disribusi Pola Minimum dan Maksimum Kasus DBD di Kabupaten X Tahun 2013 - 2018 TAHUN B U L A N TOTAL CFR IR ABJ JML PDDK JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES P M % /100.000 % 2013 150 149 167 138 137 135 141 52 21 28 12 10 1140 17 1,5 54,6 81,2 2.088.660 2014 13 36 58 62 77 78 66 58 32 35 32 44 591 9 1,5 27,7 89.3 2.134.389 2015 54 31 24 9 23 22 22 13 13 12 15 11 249 2 0,8 11,5 89 2.167.023 2016 27 56 46 45 74 104 37 24 16 15 32 19 495 4 0,8 22,8 90 2.168.698 2017 50 52 93 143 111 114 65 69 28 11 5 17 758 7 0,9 34,3 90 2.207.181 2018 36 21 18 44 33 31 32 20 21 17 16 12 301 2 0,7 13,4 92 2.244.772 MIN 13 21 18 9 23 22 22 13 13 11 5 11 MAX 150 149 167 143 137 135 141 69 32 35 32 44 MEAN 58,8 64,8 77,6 79,4 84,4 90,6 66,2 43,2 22 20,2 19,2 20,2 TARGET < 1 % <50/100000 95% Sumber : Laporan DBD Seksi Survilans Kab. X Data table 1 tdk Matching!!
  • 64. 3) Tampilan tabel dan grafik Data kasus DBD tesebut ditampilkan dalam bentuk (grafik 2) Gambar 9 Grafik Pola Minimum dan Maksimum Kasus DBD di Kab. X Tahun 2018 Sumber : Laporan DBD Seksi Survilans Kab. K 4) Interpretasi dan penarikan kesimpulan Peningkatan kasus terjadi pada awal tahun (periode januari - April) dan cederung mengalami penurunan mulai bulan Mei – Juni – Juli. Kewaspadaan kasus DBD yang berpotensi KLB terjadi pada bulan Januari, September dan Oktober,  pola kasus mendekati dan melebihi pola rata – rata kasusnya. Pada table 8 : CFR dan Insidens Rate kasus DBD sudah memenuhi target masing – masing yaitu: < 1% dan < 50 / 100.000 penduduk. Kesimpulan: tren kasus DBD di Kabupaten K telah berhasil dikontrol sesuai target, namun perlu peningkatan kewaspadaan pada awal tahun dan menjelang akhir tahun dikarenakan ABJ yang masih belum mencapai target.
  • 65. d. Analisis Deskriptif Terhadap Cakupan Imunisasi dan Kasus Campak Menurut Tempat. Dengan menggunakan data surveilans CBMS dan capaian program imunisasi  analisis deskriptif antara variabel tempat dan variabel orang (kasus campak). 1)Tujuan analisis surveilans : “Distribusi cakupan imunisasi campak dan kasus campak menurut tempat /desa di Puskesmas X tahun 2018.” 2)Desain analisis : analisis deskriptif cakupan imunisasi campak dan kasus campak menurut wilayah desa di Puskesmas X pada tahun 2018, dengan menguraikan: proporsi cakupan imunisasi per desa, rate kasus campak per desa 3)Tampilan tabel dan peta distribusi. Tabel 10. Distribusi Kasus Campak dan Rubella Konfirmasi Laboratorium Berdasarkan Wilayah Desa dan Cakupan Imunisasi MR di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018 Desa Jumlah Kasus Campak Usia < 5 th Cakupan Imunisasi MR Populasi Balita AR per 100 balita Desa A 40 95% 750 5,3 Desa B 110 75% 900 12,2 Catatan Kaki : AR=Attack Rate ; MR = Measles Rubella Sumber : Laporan Surveilans Puskesmas X Tahun 2017
  • 66. Diagram 13. Distribusi Attack Rate Kasus Campak Menurut Desa di Puskesmas X tahun 2018 Gambar 14. Distribusi Cakupan Imunisasi MR Menurut Desa di Puskesmas X tahun 2018 Catatan :…. Sumber :…. Catatan :…. Sumber :…. 4) Interpretasi dan penarikan kesimpulan Kejadian kasus campak masih cukup tinggi di kedua desa meskipun cakupan imunisasinya terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Cakupan imunisasi MR di Desa A sudah memenuhi target, namun kasus campaknya juga masih tetap tinggi. Sedangkan di Desa B cakupan imunisasinya rendah sehingga berpotensi untuk timbulnya kejadian kasus campak. Kondisi di Desa A perlu dievaluasi berkaitan dengan manajemen rantai dingin vaksin, karena meskipun cakupan imunisasi campaknya tinggi, namun demikian kejadian kasus campak juga cukup tinggi. Sedangkan di Desa B, perlu dilakukan peningkatan capaian cakupan imunisasi campak dan mengevaluasi adanya kantong – kantong balita rentan campak. Kesimpulan : Kejadian kasus campak masih relatif tinggi di ke dua desa dengan salah satu faktornya masih rendahnya cakupan imunisasi campak dan manajemen vaksinasi yang perlu ditingkatkan.
  • 67. d. Analisis Deskriptif Terhadap Penyebaran Kasus Menurut Karakteristik Variabel Orang. Dengan menggunakan data surveilans CBMS pada variabel umur dan klasifikasi hasil pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan analisis deskritif sebagai berikut: 1) Tujuan analisis surveilans : Distribusi kasus campak menurut golongan umur dan klasifikasi kasus di Kabupaten X tahun 2017. 2) Desain analisis : Analisis diskriptif dangan menggambarkan distribusi kasus campak berdasarkan golongan umur dan klasifikasi hasil pemeriksaan laboratorium di Kabupaten X pada tahun 2017. Hal yang dapat dideskripsikan diantaranya yaitu: usia minimum - maksimum, range, proporsi kasus per golongan umur, proporsi klasifikasi kasus. 3) Tampilan data berupa table
  • 68. Tabel 11: Distribusi Kasus CBMS Berdasarkan Kelompok Umur dan Konfirmasi Hasil Laboratorium di Puskesmas X Kabupaten Y Tahun 2018 Catatan Kaki : tidak ada kasus kematian campak dan rubella Sumber : Laporan Surveilans CBMD Puskesmas X Tahun 2018 4) Interpretasi dan penarikan kesimpulan Sebagian besar kasus campak positif terdistribusi pada kelompok umur anak – anak < 10 tahun. Begitupula pada kasus rubella. Kasus campak klinis juga masih banyak yang belum dilakukan konfirmasi pemeriksaan laboratorium, hal ini menunjukkan masih kurang kuatnya kinerja surveilans campak dalam penemuan kasus campak yang harus dilakukan pengambilan spesimen dan konformasi laboratorium. Kesimpulan: Kasus campak dan rubella sebagian besar masih terdistribusi pada kelompok anak = anak usia sekolah < 10 th.
  • 69. 2. ANALISIS DATA ANALITIK 🢖Analititik  Hubungan (bivariat / multivariat) yi analisis ada tidaknya hubungan antara variabel terikat (dependen variable) dg variabel bebas (independen variable). Bentuk analisis  Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai (Chi-square, t-test)  Uji asosiasi (RR, OR, Regresi, korelasi)
  • 70. UNIVARIATE untuk melihat distribusi Frekuensi (Rate, Ratio, Proporsi) / nilai tengah suatu variabel BIVARIATE Melihat Signifikansi/ ada hubungan atau tidak MULTIVARIATE Melihat Faktor yang paling dominan METODE STATISTIK
  • 71. Contoh : Tampilan data analisis bivariat antara hubungan status imunisasi campak balita terhadap kejadian KLB campak di Desa A Puskesmas X pada tahun 2014 Tabel 16: Hubungan Status Imunisasi Campak Balita Terhadap Kejadian KLB Campak di Desa A Puskesmas X Pada Bulan Januari 2014 OR 95%CI PValue KLBCam pak SakitCam pak TidakSakitCampak n % n % Status Imunisasi Campak Tidak diimunisasi 52 77,6% 70 59,3% 122 2,37 1,15 - 5,06 0,01 Imunisasi campak 15 22,4% 48 40,7% 63 Total 67 118 185 T otal Variabel Catatan Kaki : OR = Odds Ratio; CI=Confidance Interval Sumber : Laporan Penyelidikan Epidemiologi KLB Campak Puskesmas X
  • 72. 3. Interpretasi Data  Proses memberi arti atau makna dan signifikansi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola – pola deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi – deskripsi data yang ada (Barnsley & Elis , 1992). interpretasi d Analisis data dan ata ang merupakan hal y saling terkait  Analisis data merupakan proses untuk pengorganisasian data dalam rangka mendapatkan pola – pola atau bentuk – bentuk keteraturan. Sedangkan interpretasi data adalah proses pemberian makna terhadap pola – pola atau keteraturan – keteraturan yang ditemukan dalam sebuah penelitian atau data surveilans.
  • 73. VIS-TA Visualisasi secara Grafik Bentuk Grafik Garis 1. Garis Tunggal (Single Line Chart) 2. Frekuensi kumulatif (Cumulative Frequensi Graph) 3. Garis ganda (Multiple Line Chart) 4. Garis Komponen berganda (Multiple Componen LC) 5. Presentase komponen berganda Precentage MCLC) 6. Garis Seimbang (Balance Line Chart) 7. Garis Interval (Interval Line Chart)
  • 74. Latihan 3 : Analisis Data  45 menit a. Membuat analisis deskriptif dari data set yang sebelumnya telah dikerjakan pada latihan 2 (Pengolahan Data). b. Peserta membuat analisis deskriptif: 1) Sebaran data 2) Analisis deskriptif terhadap variabel epidemiologi, membuat trend kasus, pola minimum – maksimum sesuai dengan analisis datanya. c. Peserta membuat interpretasi dan kesimpulan data berdasarkan hasil analisis data tersebut.
  • 75.
  • 77. Kunci keberhasilan surveilans. memberikan umpan balik kepada sumber – sumber data surveilans agar mudah memberikan kesadaran kepada sumber data tentang pentingnya proses pengumpulan data. Bentuk umpan balik : Ringkasan informasi atau korektif laporan yang dikirimkan.
  • 78. Diseminasi yang baik harus dapat memberikan informasi yang mudah dimengerti dan dimanfaatkan dalam menentukan arah kebijakan kegiatan, upaya pengendalian serta evaluasi program yang dilakukan. Seringkali diseminasi informasi diartikan sebagai memberikan data dalam bentuk tabel, grafik dan peta tanpa disertai komentar atau interpretasi tertentu, sehingga cara ini kurang memberikan manfaat yang diharapkan.
  • 79. Data 01 02 tabel, grafik atau peta, baik laporan khusus, ataupun laporan tahunan dalam sebuah buku data surveilans epidemiologi laporan khusus hasil analisis lanjut kepada program terkait atau penelitian 03 paper hasil analisis pada suatu seminar 04 paper hasil analisis pada suatu bulletin, baik media cetak, maupun media elektronik Tim teknis surveilans terlibat dalam perencanaan, pengendalian, monev program atau penelitian. Program terkait & Pimpinan Informasi Cara penyebaran informasi a.l : 05
  • 80. Tahapan Penyampaian Informasi Tahapan Pertanyaan  Menetapkan informasi  Informasi apa yang disampaikan?  Mendefinisikan sasaran informasi  Siapa yang akan menerima informasi?  Memilih media komunikasi untuk menyampaikan informasi  Informasi akan disampaikan dengan apa?  Memasarkan informasi  Bagaimana caranya informasi akan disampaikan?  Evaluasi dampak penyampaian informasi  Apa yang akan dilakukan oleh penerima informasi?
  • 81. Latihan 4 : Desiminasi Data Surveilans35 menit a. Identifikasi tahapan penyampaian informasi dari desiminasi data surveilans berdasarkan hasil latihan 1-3 (manajemen data surveilans epidemiologi). b. Hasil identifikasi tahapan penyampaian informasi / desiminasi terlampir. c. Membuat data surveilans di catatat sesuai format desiminasi data surveilans yang akan di sampaikan kepada unit – unit yang terkait ( dan Jejaring Puskesmas )
  • 82.
  • 83. Sabar itu ilmunya tingkat tinggi, Belajarnya setiap hari, Latihannya setiap saat, ujiannya sering mendadak, Sekolahnya seumur hidup…… Sabar itu bagai lautan yang bertepi………………..
  • 85. Don’t give up! Surveilans Epidemiologi Ni Made Suryati