Teks menggambarkan perjalanan Ibrahim Alaihis Salaam dalam mencari siapa Tuhan sebenarnya. Ibrahim menolak konsep berhala dan menyadari bahwa bintang, bulan, dan matahari bukanlah Tuhan. Ibrahim akhirnya beriman kepada Allah sebagai pencipta langit dan bumi yang semesta ini teratur atas kehendak-Nya.

1. Belajar Dari Ibrahim Alaihis Salaam
Saya sering bertanya tentang, “benarkah tuhan itu ada?”
Sempat terfikir apakah ada benarnya kata-kata bahwa “ide
tentang tuhan itu ada, untuk menutupi kelemahan psikologis
manusia…” menurut saya yang benar dari pernyataan itu
adalah manusia adalah makhluk yang lemah.
Bahasan ini mungkin adalah bahasan yang berat, tapi bukan
berarti tidak perlu kita bahas, atau bahkan tidak bisa kita
bahas (karena saking beratnya). Justru inilah bahasan yang
paling penting dan awal dari segala sesuatu tindakan kita.
Sejarah agama islam menyatakan bahwa pada saat islam ini
disebarkan, banyak orang-orang yang menolak islam, tapi
tidak menolak konsep ketuhanan.
Ketika ditanya kepada kaum quraisy pada saat itu, “Siapa
tuhanmu?”, maka mereka menjawab “Tuhan pemelihara
alam semesta ini adalah Allah (rabb kami adalah Allah)”. tapi
ketika mereka diminta untuk mengikuti perintah Allah agar
mencontoh dan menjadi pengikut Rasulullah saw, maka
orang-orang yang kafir itu menolak.
Entah karena mereka merasa lebih terhormat dari Rasulullah
saw. Padahal dalam islam pengikut maupun pemimpin, tidak
ada yang lebih terhormat kecuali karena ketaqwaannya.

2. Entah karena mereka merasa ini hanya keponakan saya, atau
“anak kemarin sore”. Padahal kebenaran bisa saja muncul
dari siapa saja, termasuk “anak kemarin sore”
Entah karena mereka merasa belum mendapat hidayah,
padahal pilihan untuk melaksanakan perintah Allah ada di
tangan mereka, bukan rasa enak atau tidak enak, biasa atau
tidak biasa. Islam ini ada bukan masalah apa yang anda
rasakan, tapi apa yang Allah perintahkan. Allah-lah tuhan kita
sehingga Dialah yang berhak mengatur, kita bukan tuhan
oleh karena itu kita tidak memiliki hak untuk membuat
aturan yang melanggar perintah Allah.
«!$$Î/ ztΒ#u <≅ä. 4 tβθãΖÏΒ÷σϑø9$#uρ ϵÎn/§‘ ÏΒ Ïµø‹9) tΑÌ“Ρé& !$yϑÎ/ ãΑθß™§9$# ztΒ#u
ß sÎ
(#θä9$s%uρ 4 Ï&Î#ß™•‘ ÏiΒ 7‰ymr& š÷t/ ä−Ìhx çΡ Ÿω Ï&#ß™â‘uρ ϵ7çFä.uρ ϵFs3×‾≈n=tΒuρ
Î Î Ï Í
∩⊄∇∈∪ 玍ÅÁyϑø9$# ø‹s9Î)ρ $oΨ/u‘ y7tΡ#tø äî ( $oΨ÷èsÛr&uρ $uΖ÷èÏϑ™
š u − y
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami
tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain)
dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali."

3. Lalu apakah memang Tuhan itu ada?
Jika kita sudah bisa menjawab pertanyaan itu, bisa jadi segala
macam hal lain menjadi lebih mudah, apalagi jika kita
memahami bahwa Allah lah yang memiliki, menguasa,
mengatur segala sesuatu termasuk konsep hidup kita
menjadi jelas.
Mari kita belajar dari Ibrahim, seorang yang akan menjadi
nabi (pada saat itu) mencari siapa tuhan itu?
’Îû y7tΒöθs%uρ y71u‘r& þ’ÎoΤÎ) ( ºπyγÏ9#u $—Β$uΖô¹r& ä‹Ï‚−Gs?r& u‘y—#u ϵŠÎ/L{ ÞΟŠÏδ≡tö/Î) tΑ$s% øŒÎ)uρ *
ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# |Nθä3n=tΒ zΟŠÏδ≡tö/Î) ü“̍çΡ šÏ9≡x‹x.uρ ∩∠⊆∪ &Î7•Β 9≅≈n=|Ê
( ’În1u‘ #x‹≈yδ tΑ$s% ( $Y6x.öθx. #uu‘ ã≅ø‹©9$# ϵø‹n=tã £y_ $£ϑn=sù ∩∠∈∪ tÏΨÏ%θßϑø9$# zÏΒ tβθä3u‹Ï9uρ
( ’În1u‘ #x‹≈yδ tΑ$s% $ZîΗ$t/ tyϑs)ø9$# #uu‘ $£ϑn=sù ∩∠∉∪ šÎ=ÏùFψ$# =Ïmé& Iω tΑ$s% Ÿ≅sùr& !$£ϑn=sù
$£ϑn=sù ∩∠∠∪ t,Îk!$āÒ9$# ÏΘöθs)ø9$# zÏΒ āsðθà2V{ ’În1u‘ ’ÎΤωöκu‰ öΝ©9 È⌡s9 tΑ$s% Ÿ≅sùr& !$£ϑn=sù
!
’ÎoΤÎ) ÉΘöθs)≈tƒ tΑ$s% ôMn=sùr& !$£ϑn=sù ( çŽt9ò2r& !#x‹≈yδ ’În1u‘ #x‹≈yδ tΑ$s% ZπxîΗ$t/ }§ôϑ¤±9$# #uu‘
ÅV≡uθ≈yϑ¡¡9$# tsÜsù “Ï%©#Ï9 }‘Îγô_uρ àMôγ§_uρ ’ÎoΤÎ) ∩∠∇∪ tβθä.ÎŽô³è@ $£ϑÏiΒ Öü“̍t/
∩∠∪ šÏ.ÎŽô³ßϑø9$# š∅ÏΒ O$tΡr& !$tΒuρ ( $Z ‹ÏΖym š⇓ö‘F{$#uρ
74. dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya,
Aazar[489], "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai
tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam
kesesatan yang nyata."

4. 75. dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda
keagungan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (kami
memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang yakin.
76. ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah bintang (lalu) Dia
berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam Dia
berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. kemudian tatkala Dia melihat bulan terbit Dia berkata: "Inilah
Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, Dia berkata:
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaKu,
pastilah aku Termasuk orang yang sesat."
78. kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah
Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam,
Dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama
yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang
mempersekutukan tuhan.
[489] Di antara mufassirin ada yang berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan Abiihi (bapaknya) ialah pamannya.
Apakah konsep tuhan itu adalah konsep yang muncul karena
kelemahan manusia?....Andai saja keteraturan yang kita lihat di alam
semesta ini, hanyalah kebetulan atau tidak ada yang Maha
Mengatur, maka ada baik anda memikirkan kalimat ini.
“Kemungkinannya sistem alam semesta yang begitu teratur, dengan
orbit planet dan bintang pada jalurnya, pertumbuhan makhluk hidup
yang selalu memiliki siklusnya, sampai sistem air dan udara yang

5. kita tidak bisa hidup tanpanya, tanpa ada penciptanya yaitu Allah.
bisa jadi seperti membayangkan ada pabrik kertas dan tinta yang
meledak, kemudian berharap menjadi kamus lengkap yang berisi
600 halaman yang terjilid rapi dan langsung diantarkan ke rumah-
rumah”
Semua ada yang mengatur, semua Allah yang mengatur.
Indahnya adalah aturan Allah itu selalu indah bagi orang-orang yang
mau beriman.
Wallahu a’lam
22 Dzulhijjah 1433 / November 2012
@HYuniarsa
Fb : Haris Yuniarsa