Literasi Informasi merupakan satu kesatuan dari era-Informasi yang terjadi sekarang ini,maka dari itu kita membutuhkan Pembelajaran melalui Literasi Informasi
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...wandafebri
Dokumen tersebut merupakan resume yang menjelaskan 7 langkah literasi informasi yaitu perumusan masalah, identifikasi sumber informasi, evaluasi informasi, penggunaan informasi, penciptaan karya, evaluasi karya, dan pelajaran yang dipetik.
Dokumen tersebut membahas Model Literasi Informasi SCONUL Seven Pillars yang terdiri dari 7 pilar yaitu mengidentifikasi, lingkup, merencanakan, mengumpulkan, mengevaluasi, mengelola, dan menyajikan informasi. Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi seseorang dalam menemukan, mengelola, dan menyajikan informasi secara efektif dan etis.
Literasi Informasi merupakan satu kesatuan dari era-Informasi yang terjadi sekarang ini,maka dari itu kita membutuhkan Pembelajaran melalui Literasi Informasi
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...wandafebri
Dokumen tersebut merupakan resume yang menjelaskan 7 langkah literasi informasi yaitu perumusan masalah, identifikasi sumber informasi, evaluasi informasi, penggunaan informasi, penciptaan karya, evaluasi karya, dan pelajaran yang dipetik.
Dokumen tersebut membahas Model Literasi Informasi SCONUL Seven Pillars yang terdiri dari 7 pilar yaitu mengidentifikasi, lingkup, merencanakan, mengumpulkan, mengevaluasi, mengelola, dan menyajikan informasi. Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi informasi seseorang dalam menemukan, mengelola, dan menyajikan informasi secara efektif dan etis.
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan seperti metode, asumsi, dan implikasinya. Filsafat ilmu juga berkaitan dengan epistemologi dan ontologi dalam mempelajari cara memperoleh pengetahuan ilmiah dan obyek yang dikaji oleh ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat perpustakaan dan informasi sebagai ilmu. Secara singkat, dibahas definisi perpustakaan dan informasi, serta peran perpustakaan dan informasi sebagai ilmu dalam meningkatkan pemahaman manusia dan memberikan manfaat bagi kehidupan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur-unsur, dan landasan pendidikan. Beberapa poin kunci yang diangkat antara lain definisi luas dan sempit pendidikan, empat dimensi hakikat manusia, serta pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasinya bagi pendidikan. Dokumen ini juga membahas berbagai peraturan dan kebijakan pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, pentingnya, sumber-sumber, tantangan, dan esensi Pancasila sebagai pedoman pengembangan ilmu pengetahuan agar sejalan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptxDataWaruwu
Sumber historis, sosiologis, dan politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat ditelusuri melalui dokumen negara, sikap masyarakat yang memperhatikan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, serta kebijakan para penyelenggara negara meskipun belum secara eksplisit menyatakan Pancasila sebagai dasar tersebut.
4.2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL).docxEkaPratiwi156127
Dokumen tersebut merupakan analisis standar kompetensi lulusan mata pelajaran Sejarah kelas XI semester ganjil dan genap. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rencana penilaian untuk mempelajari sejarah kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam serta pemikiran-pemikiran yang melandasi per
Nilai-nilai Pancasila mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila merupakan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Teks tersebut membahas pentingnya integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK). Ia menjelaskan bahwa IPTEK seharusnya dibimbing oleh nilai-nilai agama agar manfaatnya dapat dirasakan manusia dan tidak merugikan. Teks tersebut juga membandingkan tiga paradigma yang berbeda mengenai hubungan antara agama dan IPTEK.
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan seperti metode, asumsi, dan implikasinya. Filsafat ilmu juga berkaitan dengan epistemologi dan ontologi dalam mempelajari cara memperoleh pengetahuan ilmiah dan obyek yang dikaji oleh ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat perpustakaan dan informasi sebagai ilmu. Secara singkat, dibahas definisi perpustakaan dan informasi, serta peran perpustakaan dan informasi sebagai ilmu dalam meningkatkan pemahaman manusia dan memberikan manfaat bagi kehidupan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur-unsur, dan landasan pendidikan. Beberapa poin kunci yang diangkat antara lain definisi luas dan sempit pendidikan, empat dimensi hakikat manusia, serta pandangan ilmiah tentang manusia dan implikasinya bagi pendidikan. Dokumen ini juga membahas berbagai peraturan dan kebijakan pendidikan di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian, pentingnya, sumber-sumber, tantangan, dan esensi Pancasila sebagai pedoman pengembangan ilmu pengetahuan agar sejalan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptxDataWaruwu
Sumber historis, sosiologis, dan politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat ditelusuri melalui dokumen negara, sikap masyarakat yang memperhatikan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, serta kebijakan para penyelenggara negara meskipun belum secara eksplisit menyatakan Pancasila sebagai dasar tersebut.
4.2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL).docxEkaPratiwi156127
Dokumen tersebut merupakan analisis standar kompetensi lulusan mata pelajaran Sejarah kelas XI semester ganjil dan genap. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rencana penilaian untuk mempelajari sejarah kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam serta pemikiran-pemikiran yang melandasi per
Nilai-nilai Pancasila mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila merupakan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Teks tersebut membahas pentingnya integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK). Ia menjelaskan bahwa IPTEK seharusnya dibimbing oleh nilai-nilai agama agar manfaatnya dapat dirasakan manusia dan tidak merugikan. Teks tersebut juga membandingkan tiga paradigma yang berbeda mengenai hubungan antara agama dan IPTEK.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Literasi informasi : sebuah pengantar
1. Literasi Informasi :
Sebuah Pengantar
Muhammad Rosyihan Hendrawan
King Vajiravudh (Rama VI) statue
Courtesy of Chulalongkorn University Library
2. Sejarah dan Definisi
Istilah Literasi Informasi (selanjutnya disingkat LI) pertama
kali dikemukakan oleh President Information Industry Association Paul
Zurkowsky pada tahun 1974 :
“Orang yang melek informasi adalah orang-orang yang terlatih dalam aplikasi
sumber daya pada pekerjaannya.”
(Reichel, 1987).
ALA memberikan definisi konsep LI selanjutnya :
… to be information literate, a person must be able to recognize when
information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use
effectively the needed information (ALA, 1989).
3. Lanjut..
Pertemuan di Bibliotheca Alexandriana tahun 2005, IFLA,
UNESCO dan Forum for Information Literacy (NFIL) memunculkan
definisi LI sbb :
Information literacy encompasses knowledge of one’s information concerns
and needs and the ability to identify, locate, evaluate, organize, and
effectively create, use and communicate information to address isssues or
problems at hand; it is a prerequisite for participating effectively in the
Information Society, and is part of the basic human right of life long
learning (High-Level,2005).
4. Kegunaan Utama LI (Shenk, 1998) :
• Sebagai sarana pembelajaran
sepanjang hayat
• Mengatasi kesenjangan digital
• Mengatasi kelimpahan informasi
(disebut juga sebagai data smog)
6. 5 Ciri Mahasiswa Melek Informasi ( ACRL,
2000) :
Menentukan sifat dan keluasan informasi yang diperlukan.
Mengakses secara efektif dan efisien informasi yang diperlukan.
Mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan menyertakan
informasi yang dipilih pada basis pengetahuan dan sistem nilainya.
Secara perseorangan atau sebagai anggota sebuah kelompok,
menggunakan informasi secara efektif untuk keperluan spesifik.
Memahami berbagai persoalan ekonomi, hukum, dan sosial menyangkut
penggunaan informasi serta akses dan penggunaaan informasi sesuai
dengan etika dan ketentuan undang-undang.
7. Model LI
Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai komponen
Menunjukkan hubungan antarkomponen
Dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan literasi
informasi.
3 Model LI yang paling dikenal :
The Big 6
Seven Pillars
Empowering 8
10. Empowering 8
Hasil dari dua workshop :
Kolombo (Sri Lanka) bulan November 2004 dan
Patiala (India) bulan November 2005 (Bhandary, 2006)
11. Jadi Posisi LI?
LI berada di inti pembelajaran sepanjang hayat.
LI memberdayakan semua orang dari tingkat
kehidupan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan
dan menciptakan informasi secara efektif guna
mencapai tujuan pribadi, sosial, pekerjaan dan
pendidikannya.
12. Simpulan
Terdapat berbagai definisi LI, namun demikian secara
sederhana LI adalah keterampilan yang diperlukan
untuk mengidentifikasi, menemukan, menemubalik,
mengevaluasi, menggunakan dan mengkomunikasikan
informasi dari berbagai jenis sumber.
13. Referensi
ALA (American Library Association). (1989). Presidential Committee on Information Literacy Final Report. Chicago: American Library Association.
Association of College and Research Libraries. (2000). Information Literacy Competency Standards for Higher Education. Chicago: American Library
Association.
Bhandary, KM. (2006). Information Literacy and Librarian’s Role. Diakses dari http://www.tucl.org.np/infliteracy.htm pada tanggal 26 Agustus
2013.
Eisenberg, Mike and Berkowitz, Robert E. (2012). Introducing Mike and Bob, Creators and Authors of the Big6!. Diakses dari
http://big6.com/pages/about/about-mike-bob.php pada tanggal 26 Agustus 2013.
High-Level Colloquium on Information Literacy and Lifelong Learning, Bibliotheca Alexandriana, Alexandria, Egypt. (2005). Report of a Meeting
Sponsored by the United Nations Education, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO), the National Forum in Information Literacy (NFIL).
Reichel,M.; Ramey,M.A. (eds). (1987). Conceptual Frameworks for Bibliographic Education. Littlleton, Colorado: Libraries Unlimited.
SCONUL (Society of College, National and University Libraries). (2008). The Seven Pillars of Information Literacy. Diakses dari
http://www.sconul.ac.uk/groups/information_literacy/headline_skills.html. pada tanggal 26 Agustus 2013.
Shenk, D. (1998). Data Smog: Surviving the Information Glut. Rev ed. San Francisco: Harper-Collins.