Bioherbisida adalah senyawa bioaktif yang berasal dari mikroorganisme atau tumbuhan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma secara alami dan ramah lingkungan. Penggunaannya memberikan alternatif pengganti herbisida kimia.

1. Pengertian Bioherbisida
Bioherbisida merupakan senyawa
bioaktif yang diperoleh dari
mikroorganisme atau tumbuhan dan dapat
digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan gulma yang berasal dari
bahan-bahan organik dan lebih ramah
lingkungan. Penggunakan bioherbisida
menjadi hal yang dapat dilakukan sebagai
alternatif pengganti bahan kimia atau
herbisida.

2. 1. Kisaran inang yang sempit.
2. Biasanya bersifat selektif terhadap satu target gulma,
sehingga kurang efisien untuk cakupan gulma yang
lebih luas/ lebih beragam pada target gulma sasaran .
3. Hasilnya tidak diprediksi dalam waktu singkat, seperti
herbisida sintetik yang biasanya bekerja lebih instan.
4. Bahan bioherbisida belum terlalu banyak diproduksi
secara massal, sehingga masih awam dikalangan
masyarakat sehingga pengetahuan teknik
pengaplikasiannya juga masih terbatas.
Kekurangan Penggunaan Bioherbisida

3. 1. Mudah larut dalam air sehingga mudah diaplikasikan.
2. Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan
lingkungan (ramah lingkungan).
3. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena bersifat alami.
4. Bersifat selektif antara target (gulma) dan nontarget (Tanaman).
5. Bahan yang digunakan nilainya relatif murah karena tersedia di alam, serta
tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat
sendiri.
6. Mengatasi ketergantungan terhadap bahan kimia.
7. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan
dengan penggunaan pestisida sintesis. Sehingga Menciptakan/ lebih
memperhatikan keseimbangan ekosistem lingkungan
Kelebihan Penggunaan Bioherbisida