SlideShare a Scribd company logo
Laporan Observasi
Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Di Wilayah Purworejo dan Kebumen
Tugas Mata Kuliah Manajemen Ritel
Nama:
1. Agus Prasetiyo 122210140
2. Faisal Maulana 122210106
3. Gufron Nurcholish 122210108
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Purworejo
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Pasar Tradisional dan Pasar Modern Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual
beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi
pada waktu dan tempat tertentu, Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh
anggapan yang menyatakan antara pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung
untuk mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah sepenuhnya
benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya dengan surat.
Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, mereka dapat saja berada di tempat
yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses pembentukan pasar, hanya
dibutuhkan adanya penjual, pembeli, dan barang yang diperjualbelikan serta adanya
kesepakatan antara penjual dan pembeli. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual
kebutuhan seharihari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran,
telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula
yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak
ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan
perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Pasar modern tidak
banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak
bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum
dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara
mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain
bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya
yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas,
dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang
kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung
memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan
minimarket. Ciri – ciri Pasar Tradisional dan Pasar Modern Ada beberapa Ciri-ciri dari
Pasar tradisional dan modern yaitu :
1. Pasar traisional : Kotor dan tidak teratur ciri pasar tradisioal yang selanjutnya yaitu
pada sistem jual belinya.,pada pasar tradisioal sistem tawar - menawar biasa
dilakukan. Pembeli boleh menawar harga barang yang di tentukan oleh para penjual
hingga terjadi suatu kesepakatan diantara keduanya. harga yang relatif lebih murah
Area yang terbuka dan tidak ber-AC
2. Pasar Modern Pasar tradisional memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan
dilengkapi dengan pendingin ruangan Tidak ada tawar menawar karena semua
barang telah dipatok dengan harga pas Harga lebih mahal dari pasar tradisional
Pelayanannya dilakukan secara mandiri atau dilayani oleh pramuniaga.
B. Sejarah Terbentuknya Pasar Tradisional
Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat
kegiatan komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra
sejarah, dimana didalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistim barter
yaitu suatu sistim yang diterapkan antara duaindividu dengan cara menukar barang
yang satu dengan barang yanglainnya dan akhirnya sistim barter ini berkembang
secara luas. Proses penukaran barang tersebut menimbulkan masalah akan tempat di
mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak
pertukaran semakin memudahkan memindahkan barang-barang sehingga terbentuk
sebuah pertukaran barang-barang yang tidak jauh dari lingkungan kediaman mereka.
Tempat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Dan setelah manusia
mengenalmata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi
seluruh proses pertukaran barang maka proses tersebut disebut dengan proses jual
beli. Dengan meningkatnya perkembangan penduduk, kehidupan sosial, ekonomi
dan juga kemajuan teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah
sekelompok individu baru yang bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang-
pedagang inilah yang membuat tempat-tempatyang lebih permanen untuk
berdagang.
C. Sejarah Terbentuknya Pasar Modern
Supermarket adalah kata yang digunakan untuk menyebut sebuah pasar
modern yang membiarkan pembelinya memilih dan menimbang sendiri barang-
barang yang diperlukan. Biasanya supermarket memiliki ukuran yang lebih besar
daripada toko yang ada di pasar tradisional karena barang yang dijual lebih beragam
dan memiliki sistem self-service. Beberapa contoh barang yang dijual adalah produk
makanan, peralatan dapur, perlengkapan alat tulis, barang elektronik dan pajangan
rumah. Pada awal perdagangan aceran, semua produk di letakan di belakang meja
panjang sehingga penjaga tokolah yang harus melakukan semuanya baik dari
menimbang, membungkus dan memilih karena pembeli tidak bisa masuk. Sistem ini
boleh dibilang kurang menguntungkan karena proses belanja yang berjalan sangat
lambat. Jumlah pelanggan yang bisa dilayani pada satu waktu dibatasi oleh jumlah
staf yang ada di toko. Sistem ini juga memberatkan para staf.
D. Kebijakan Pemerintah Terhadap Keberadaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional
Pemerintah mencoba membuat peraturan dengan konsep bahwa peraturan
tersebut tidak merugikan pasar tradisional maupun pasar modern. Peraturan yang ada
harus mampu melindungi dan memerdayakan pasar tradisional sekaligus melakukan
penataan pasar modern. Sehingga pemerbdayaaan pasar tradisional tidak menghalangi
pertumbuhan pasar modern dan sebaliknya, penataan pasar modern tidak mematikan
eksistensi pasar tradisional. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 112 Tahun 2007
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, serta Toko
Modern (biasa disebut Perpres Pasar Modern yang ditandatangani oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 Desember 2007 lalu seharusnya mampu
mengakomodir kepentingan pada pasar tradisional dan modern. Dalam Perpres ini
mengatur definisi, zonasi, kemitraan, perizinan, syarat perdagangan (trading term),
kelembagaan pengawas, dan sanksi. Perpres ini intinya mengatur masalah zonasi,
bagaimana perlindungan pasar tradisional dan ekspansi. Juga, bagaimana supaya
pengaturan lokasi pasar tradisional dan ritel modern bisa menjadi lebih baik. Arah
kebijakan Perpres No 112 Tahun 2007 yaitu: Pemberdayaan pasar tradisional agar
dapat tumbuh dan berkembang serasi, saling memerlukan, saling memperkuat serta
saling menguntungkan; Memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern; Memberikan norma-norma keadilan,
saling menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang
dengan toko modern; Pengembangan kemitraan dengan UK, sehingga tercipta tertib
persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, toko modern dan
konsumen. Perpres ini juga mengatur pemberian bantuan dana pada kredit mikro dan
perbaikan bangunan pasar tradisional. Program pemerintah yang dikemas dalam
menjalankan aturan tersebut adalah dengan membangun Usaha Kecil Menengah dan
Koperasi (UKMK) dengan meningkatkan kredit terhadap usaha-usaha masyarakat
dalam bentuk usaha kecil seperti warung, kios dan usaha ternak. Pada pasal 15
perpres ini menyebutkan bahwa pemerintah propinsi berkewajiban melakukan
pembinaan dan pengawasan sedangkan dalam penentuan lokasi pembangunan pasar
tetap berada ditangan pemerintah daerah. Dalam Perpes ini pengaturan zonasi atau
letak tata pasar tradisional dan modern diatur oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Pengaturan tata letak merupakan hal yang sangat krusial dalam persaingan antara
pasar tradisional dan pasar modern dalam menarik konsumen. Pemerintah daerah
seharusnya mampu mengakomodir pedagang baik pada pasar tradisional maupun
pasar modern dan tidak melakukan keberpihakkan.
Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian pemerintah dalam mengatur
keseimbangan antara pasar tradisonal dan pasar modern, yaitu :
1. Perlu terciptanya koordinasi antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah. Hal
itu dikarenakan ketiga elemen pemerintahan tersebut memiliki perannya masing-
masing dalam menjaga keseimbangan antara pasar tradisional dan pasar modern.
Pemerintah daerah kadang kesulitan mengatur jumlah yang ideal pada pasar
modern sehingga perlu adanya aturan khusus yang dapat dijadikan acuan.
2. Di Indonesia seharusnya ada system pembatasan jenis barang yang dijual seperti
yang telah dianut di beberapa negara maju sebagai bentuk perlindungan terhadap
pasar tradisional.
3. Pemerintah lebih memberikan dukungan perbaikan infrastruktur serta penguatan
manajemen dan modal pedagang di pasar tradisional. Dukungan infrasruktur
dapat berupa perbaikan pada pasar misalnya panataan pasar tradisional
berdasarkan jenis barang penjualan, perbaikan sarana umum seperti WC, tempat
ibadah dan tempat parkir. Selain itu pemerintah juga harus mampu menyediakan
penambahan modal bagi pedagang kecil baik berupa bantuan maupun pinjaman
tanpa bunga.
4. Pengaturan zonasi yang jelas antara pasar tradisional dan pasar modern.
Pengaturan letak juga harus mampu mengakomodasi masyarakat untuk
mengakses pelayanan baik dari pasar tradisional maupun pasar modern. Semua
kebijakan pemerintah pada dasarnya memiliki tujuan yang baik jika di terapkan
dengan benar dan komitmen, bukan kebijakan yang dapat berubah sewaktu-
waktu dan tidak adanya konsistensi yang hanya mengejar peningkatan
Pendapatan Asli Daerah agar pemimpin daerah tersebut mendapat citra baik dari
publik dan bukan hanya menguntungkan orang-orang tertentu tanpa
memperdulikan padagang-pedagang kecil yang memiliki karakter ekonomi
menengah kebawah.
Ada beberapa peraturan tentang pasar tradisional dan pasar modern seperti
peraturan menteri perdagangan republik indonesia Nomor : 53/MDAG/PER/12/2008
tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan
toko modern serta peraturan presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007
tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko
modern. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang
Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern,
wajib :
a. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan Pasar
Tradisional, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada di wilayah
yang bersangkutan;
b. Memperhatikan jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional
yang telah ada Sebelumnya
c. Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu)
unit kendaraan roda empat untuk setiap 60 m2 (enam puluh meter per
segi) luas lantai penjualan Pusat Perbelanjaan dan/atau Toko Modern;
dan
d. Menyediakan fasilitas yang menjamin Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern yang bersih, sehat (hygienis), aman, tertib dan ruang publik
yang nyaman.
Hal ini sudah sangat jelas untuk dijadikan acuan DPRD dan Kepala Daerah
untuk merumuskan produk hukum berupa Perda Tentang Penataan Dan Pembinaan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern. Mengamati perkembangan
dan sebaran pasar modern di daerah yang tidak memenuhi kriteria atau syarat wajib
terbitnya Izin Usaha Toko Modern (IUTM) maka sudah seharusnya adanya
penertiban dari pemerintah pusat untuk menindak tegas Kepala Daerah yang nakal
menimbang pengaruhnegatif keberadaan pasar modern terhadap penyelenggaraan
pasar tradisional dan UMKM dalam kondisi terancam.
BAB II
HASIL OBERVASI
Berikut ini adalah hasil observasi yang dilakukan kelompok kami di pasar
tradisional dan pasar modern.
Profil Pasar :
A. Pasar Tradisional
1. Pasar Lawas Kutowinangun
- Nama Pasar : Pasar Lawas Kutowinagun
- Alamat : Jl. Pencil km 2 Kutowinangun, Kebumen
2. Pasar Kutoarjo
- Nama Pasar : Pasar Kutoarjo, Pasar dan Toko Serbaneka
- Alamat : Jl. MT. Haryono, Kutarjo, Purworejo.
B. Pasar Modern
1. Toserba Jadi Baru Kebumen
- Nama Pasar : Toserba “Jadi Baru “
- Alamat : Jalan Kusuma no. 7 Kebumen
2. Swalayan Laris Kutoarjo
- Nama Pasar : Laris Supermarket Departemen Store Kutoarjo
- Alamat : Jl. Gajah Mada no. 3 Purworejo, Jawa Tengah
Aspek yang di Perbandingkan :
1. Tampilan Fisik
a. Tempat Parkir
Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen
Pasar Kutoarjo Laris Purworejo
Pasar Tradisional :
- Kurang rapi dalam penataan parkir kendaraan
- Tempat parkir sempit
Pasar Modern :
- Lebih rapi dalam penataan parkir kendaraan
- Tempat parkir lebih luas
b. Pintu Masuk
Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen
Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo
Pasar Tradisional :
- Pintu masuk langsung dari jalan dan tidak ada gerbang pada pasar lawas
Kutowinangun
- Ada gerbang besi di Pasar Tradisional Kutoarjo
Pasar Modern :
- Pintu masuk di buat menarik agar konsumen terkesan di Toserba Jadi Baru
Kebumen
- Pintu masuk langsung dari tempat parkir dan terlihat langsung produk yang
ada di dalam swalayan Laris Kutoarjo
c. Lantai
Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen
Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo
Pasar Tradisional :
- Lantai terbuat dari paving dan kebersihan kurang terjaga
- Lantai terbuat dari bata dan kebersihan cukup terjaga tetapi di lain sisi masih
terdapat lantai yang masih kotor.
Pasar Modern :
- Lantai terbuat dari Keramik dan kebersihan sangat terjaga.
- Bila lantai kotor langsung dibersihkan oleh petugas kebersihan.
d. Tangga
Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen
Tidak terdapat tangga
Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo
Pasar Tradisional :
- Tidak terdapat tangga karena tidak ada lantai kedua di pasar lawas
kutowinangun
- Terdapat tangga dari cor untuk akses ke lantai 2 pasar kutoarjo
Pasar Modern :
- Terdapat tangga keramik bersih dan tangga escalator untuk memudahkan
pembeli ke lantai 2 di Toserba jadi Baru Kebumen.
- Terdapat tangga keramik bersih untuk memudahkan pembeli ke lantai 2 pada
Laris Kutoarjo
e. Penerangan
Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen
Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo
Pasar Tradisional
- Penerangannya kurang, terbatas dan hanya mengandalkan penerangan dari
sinar matahari dari luar.
Pasar Modern
- Penerangnnya sangat baik, dengan lampu-lampu penerangan yang tertata dan
merata membuat produk menjadi terlihat mewah, menggugah keinginan
konsumen untuk membeli.
f. Layout Produk
Pasar tradisional
- Kurang tertata rapi, contohnya penataan antara penjual sayuran, ikan, dan
tempat parkir saling berdekatan seperti yang terjadi di pasar kutowinangun
- Pasar kutoarjo layout produk sedikit lebih baik walaupun masih banyak yang
kurang teratur keberadaannya.
Pasar Modern
- Layout produk di Toserba Jadi Baru Kebumen dan Laris Kutoarjo terlihat
sangat rapi di sesuaikan dengan jenis-jenis barangnya, dengan tampilan rak-
rak modern membuat orang betah berbelanja.
2. Produk
Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen
Pasar Kutoarjo Laris Purworejo
Pasar Tradisional :
- Produk dagangan ditempatkan di wadah seperti tampah dan penataannya
kurang teratur.
Pasar Modern :
- Produk di tempatkan pada rak-rak khusus dan sesuai dengan jenis produk
sehingga memudahkan pembeli.
3. Pramuniaga
Pasar Tradisional :
- Penjual sekaligus pramuniaga yang berinteraksi langsung dengan pembeli.
Pasar Modern :
- Terdapat pramuniaga yang melayani pembeli.
4. Kenyamanan
Pasar Tradisional :
- Tidak terdapat fasilitas khusus seperti AC dll, serta bau tidak sedap di pasar
tradisional terasa menyengat
Pasar Modern :
- Terdapat fasilitas khusus seperti AC, Tempat duduk santai, Toilet yang bersih
dan berbau cukup wangi.
5. Keamanan
Pasar Tradisional :
- Tidak terdapat security hanya petugas pasar dan keamanan kurang terjaga.
Pasar Modern :
- Terdapat security yang bertugas menjaga keamanan swalayan dan barang
bawaan pembeli
- Terdapat tempat penitipan barang untuk pembeli.
- Terdapat CCTV di berbagai sudut ruangan
- Terdapat scanner produk agar tidak mudah dicuri pembeli.
- Terdapat karcis kendaraan.
6. Harga
Pasar Tradisional :
- Tidak dicantummkan harga pada produk, pembeli bertanya langsung pada
penjual.
Pasar Modern :
- Harga dicantumkan pada rak-rak daftar harganya dan detail nama produknya
dan tertata sangat rapi.
Berikut gambar perbandingannya :
Pasar Lawas Kutowinangun Toserba Jadi baru Kebumen
Tidak terdapat daftar harga
Pasar Kutoarjo Swalayan Laris Kutoarjo
Tidak terdapat daftar harga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi kami di pasar tradisioal dan pasar modern, kami
menyimpulkan bahwa pasar tradisional tertinggal dengan pasar modern. Dilihat dari
interior, eksterior, keamanan, kenyamanan, kebersihan, lengkap tidaknya produk yang
disediakan, serta penataan produk yang di jual.
B. Saran
Dari hasil observasi yang kami lakukan kami memberikan saran antara lain
- Pasar Tradisional
1. Pemerintah wajib membangun kembali pasar-pasar tradisional dan menata
tata letak para penjualnya agar tidak tertinggal jauh dengan keberadaan
pasar modern.
2. Penjual seharusnya bisa menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas
yang diberikan pemerintah kelak di bangunkan pasar tradisional yang baru.
- Pasar modern
1. Tetap menjaga apa yang ada sekarang dan meningkatkan fasilitas mulai
dari interior, eksterior, keamanan, kenyamanan, kebersihan, serta tata letak
produk.

More Related Content

What's hot

Laporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringanLaporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringan
Sapto Pandugo
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Jogo Hera
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranRiva Anggraeni
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINOpissen Yudisyus
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
MOSES HADUN
 
Analisis pasar makalah
Analisis pasar makalahAnalisis pasar makalah
Analisis pasar makalah
Khairunisa Wulandari
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
vinarmv
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
Yesica Adicondro
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
Zulfira Farah Nubua
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
Wan Na
 
manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retail
Devi Rahmi
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarShafa Nabilah Eka Puteri
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Warnet Raha
 
Modul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranModul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaran
leocmptr
 
Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
Nur Inas Safitri
 
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)Dian Anggita
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
Fidayatul Kasanah
 

What's hot (20)

Laporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringanLaporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringan
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan Penawaran
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Analisis pasar makalah
Analisis pasar makalahAnalisis pasar makalah
Analisis pasar makalah
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde PelangiPPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
PPT Laporan Hasil Kewirausahaan Onde - Onde Pelangi
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
 
manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retail
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
 
Modul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaranModul manajemen pemasaran
Modul manajemen pemasaran
 
Laporan survey pasar
Laporan survey pasarLaporan survey pasar
Laporan survey pasar
 
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
Analisis SWOT Pecel Lele Lela (EFAS dan IFAS)
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
 

Viewers also liked

Laporan observasi ke perusahaan
Laporan observasi ke perusahaanLaporan observasi ke perusahaan
Laporan observasi ke perusahaan
Muhayan Al-Idris
 
Kode pos kecamatan - kebumen
Kode pos   kecamatan - kebumenKode pos   kecamatan - kebumen
Kode pos kecamatan - kebumenIka Gogatsu
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
Tugas hasil observasi pengusaha
Tugas hasil observasi pengusahaTugas hasil observasi pengusaha
Tugas hasil observasi pengusahaherlicandrasaputra
 
Riset Pasar - Tugas Prakarya
Riset Pasar - Tugas PrakaryaRiset Pasar - Tugas Prakarya
Riset Pasar - Tugas Prakarya
Alvin Irene Andmardi
 
Hasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa Informasi
Hasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa InformasiHasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa Informasi
Hasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa Informasi
Hairul Falah
 
Penanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhPenanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhAbdul Malik
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
infosanitasi
 
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONALPERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
sumardiwiryo
 
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Oswar Mungkasa
 
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranMakalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranFahmy Metala
 

Viewers also liked (11)

Laporan observasi ke perusahaan
Laporan observasi ke perusahaanLaporan observasi ke perusahaan
Laporan observasi ke perusahaan
 
Kode pos kecamatan - kebumen
Kode pos   kecamatan - kebumenKode pos   kecamatan - kebumen
Kode pos kecamatan - kebumen
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
Tugas hasil observasi pengusaha
Tugas hasil observasi pengusahaTugas hasil observasi pengusaha
Tugas hasil observasi pengusaha
 
Riset Pasar - Tugas Prakarya
Riset Pasar - Tugas PrakaryaRiset Pasar - Tugas Prakarya
Riset Pasar - Tugas Prakarya
 
Hasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa Informasi
Hasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa InformasiHasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa Informasi
Hasil Laporan Observasi Pemasaran Jasa Informasi
 
Penanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhPenanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuh
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
 
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONALPERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
 
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
 
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaranMakalah riset-pasar-dan-pemasaran
Makalah riset-pasar-dan-pemasaran
 

Similar to Laporan observasi pasar tradisional dan pasar modern

Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
ROJIKIN AISH
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
nuralfiyani24
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
nuralfiyani24
 
Perbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisional
Perbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisionalPerbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisional
Perbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisional
No Val
 
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaAnalisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Nata praja
 
Laporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen StrategiLaporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen Strategi
Athifah Ningtyas
 
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar TradisionalMenurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Iqbal Lfc
 
survei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptxsurvei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptx
AhmadAlfaaz
 
Kajian pasar majalengka
Kajian pasar majalengkaKajian pasar majalengka
Kajian pasar majalengka
Mohammad Shafari
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
CistaAstri
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Arly Hidayat
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
agus mulyanto
 
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumPengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
cekkembali dotcom
 
Makalah agama: Etika Bisnis
Makalah agama: Etika BisnisMakalah agama: Etika Bisnis
Makalah agama: Etika Bisnis
Widia Ratnasari Samosir
 
Tugas formulasi kebijakan kd3
Tugas formulasi kebijakan kd3Tugas formulasi kebijakan kd3
Tugas formulasi kebijakan kd3
Pet-pet
 
Makalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunanMakalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunanHana Rosmawati
 
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxAnalisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
ANAS MULDER
 
Revitalisasi Pasar Tradisional
Revitalisasi Pasar TradisionalRevitalisasi Pasar Tradisional
Revitalisasi Pasar Tradisional
Rusman R. Manik
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesia
Tri_Fajar
 

Similar to Laporan observasi pasar tradisional dan pasar modern (20)

Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Perbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisional
Perbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisionalPerbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisional
Perbandingan antara pasar_moderen_dengan tradisional
 
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknyaAnalisis pasar tradisional ditengah maraknya
Analisis pasar tradisional ditengah maraknya
 
Laporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen StrategiLaporan Manajemen Strategi
Laporan Manajemen Strategi
 
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar TradisionalMenurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
Menurunnya Peran Pemerintah dalam Melindungi Pasar Tradisional
 
survei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptxsurvei pengembangan potensi pasar.pptx
survei pengembangan potensi pasar.pptx
 
Deasy ti
Deasy tiDeasy ti
Deasy ti
 
Kajian pasar majalengka
Kajian pasar majalengkaKajian pasar majalengka
Kajian pasar majalengka
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umumPengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
Pengertian, fungsi dan jenis jenis pasar secara umum
 
Makalah agama: Etika Bisnis
Makalah agama: Etika BisnisMakalah agama: Etika Bisnis
Makalah agama: Etika Bisnis
 
Tugas formulasi kebijakan kd3
Tugas formulasi kebijakan kd3Tugas formulasi kebijakan kd3
Tugas formulasi kebijakan kd3
 
Makalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunanMakalah ekonomi pembangunan
Makalah ekonomi pembangunan
 
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docxAnalisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
Analisis Prospektif, Retrospektif dan terintegritas Hal 5.docx
 
Revitalisasi Pasar Tradisional
Revitalisasi Pasar TradisionalRevitalisasi Pasar Tradisional
Revitalisasi Pasar Tradisional
 
Analisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesiaAnalisis industri ritel di indonesia
Analisis industri ritel di indonesia
 

Recently uploaded

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 

Recently uploaded (17)

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 

Laporan observasi pasar tradisional dan pasar modern

  • 1. Laporan Observasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern Di Wilayah Purworejo dan Kebumen Tugas Mata Kuliah Manajemen Ritel Nama: 1. Agus Prasetiyo 122210140 2. Faisal Maulana 122210106 3. Gufron Nurcholish 122210108 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo 2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Definisi Pasar Tradisional dan Pasar Modern Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu, Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang menyatakan antara pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung untuk mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, mereka dapat saja berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli, dan barang yang diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan seharihari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket. Ciri – ciri Pasar Tradisional dan Pasar Modern Ada beberapa Ciri-ciri dari Pasar tradisional dan modern yaitu :
  • 3. 1. Pasar traisional : Kotor dan tidak teratur ciri pasar tradisioal yang selanjutnya yaitu pada sistem jual belinya.,pada pasar tradisioal sistem tawar - menawar biasa dilakukan. Pembeli boleh menawar harga barang yang di tentukan oleh para penjual hingga terjadi suatu kesepakatan diantara keduanya. harga yang relatif lebih murah Area yang terbuka dan tidak ber-AC 2. Pasar Modern Pasar tradisional memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan Tidak ada tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas Harga lebih mahal dari pasar tradisional Pelayanannya dilakukan secara mandiri atau dilayani oleh pramuniaga. B. Sejarah Terbentuknya Pasar Tradisional Sudah sejak zaman dahulu kota tidak akan pernah terlepas dari pusat kegiatan komersil yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar di awali pada zaman pra sejarah, dimana didalam memenuhi kebutuhan manusia melakukan sistim barter yaitu suatu sistim yang diterapkan antara duaindividu dengan cara menukar barang yang satu dengan barang yanglainnya dan akhirnya sistim barter ini berkembang secara luas. Proses penukaran barang tersebut menimbulkan masalah akan tempat di mana tempat sendiri berkaitan dengan jarak dan waktu tempuh. Semakin dekat jarak pertukaran semakin memudahkan memindahkan barang-barang sehingga terbentuk sebuah pertukaran barang-barang yang tidak jauh dari lingkungan kediaman mereka. Tempat tukar menukar inilah disebut dengan pasar. Dan setelah manusia mengenalmata uang sebagai alat tukar menukar yang menjadi dasar perhitungan bagi seluruh proses pertukaran barang maka proses tersebut disebut dengan proses jual beli. Dengan meningkatnya perkembangan penduduk, kehidupan sosial, ekonomi dan juga kemajuan teknologi khususnya dibidang perdagangan timbullah sekelompok individu baru yang bergerak dalam bidang pedagang. Pedagang- pedagang inilah yang membuat tempat-tempatyang lebih permanen untuk berdagang. C. Sejarah Terbentuknya Pasar Modern Supermarket adalah kata yang digunakan untuk menyebut sebuah pasar modern yang membiarkan pembelinya memilih dan menimbang sendiri barang- barang yang diperlukan. Biasanya supermarket memiliki ukuran yang lebih besar daripada toko yang ada di pasar tradisional karena barang yang dijual lebih beragam
  • 4. dan memiliki sistem self-service. Beberapa contoh barang yang dijual adalah produk makanan, peralatan dapur, perlengkapan alat tulis, barang elektronik dan pajangan rumah. Pada awal perdagangan aceran, semua produk di letakan di belakang meja panjang sehingga penjaga tokolah yang harus melakukan semuanya baik dari menimbang, membungkus dan memilih karena pembeli tidak bisa masuk. Sistem ini boleh dibilang kurang menguntungkan karena proses belanja yang berjalan sangat lambat. Jumlah pelanggan yang bisa dilayani pada satu waktu dibatasi oleh jumlah staf yang ada di toko. Sistem ini juga memberatkan para staf. D. Kebijakan Pemerintah Terhadap Keberadaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional Pemerintah mencoba membuat peraturan dengan konsep bahwa peraturan tersebut tidak merugikan pasar tradisional maupun pasar modern. Peraturan yang ada harus mampu melindungi dan memerdayakan pasar tradisional sekaligus melakukan penataan pasar modern. Sehingga pemerbdayaaan pasar tradisional tidak menghalangi pertumbuhan pasar modern dan sebaliknya, penataan pasar modern tidak mematikan eksistensi pasar tradisional. Melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, serta Toko Modern (biasa disebut Perpres Pasar Modern yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 Desember 2007 lalu seharusnya mampu mengakomodir kepentingan pada pasar tradisional dan modern. Dalam Perpres ini mengatur definisi, zonasi, kemitraan, perizinan, syarat perdagangan (trading term), kelembagaan pengawas, dan sanksi. Perpres ini intinya mengatur masalah zonasi, bagaimana perlindungan pasar tradisional dan ekspansi. Juga, bagaimana supaya pengaturan lokasi pasar tradisional dan ritel modern bisa menjadi lebih baik. Arah kebijakan Perpres No 112 Tahun 2007 yaitu: Pemberdayaan pasar tradisional agar dapat tumbuh dan berkembang serasi, saling memerlukan, saling memperkuat serta saling menguntungkan; Memberikan pedoman bagi penyelenggaraan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern; Memberikan norma-norma keadilan, saling menguntungkan dan tanpa tekanan dalam hubungan antara pemasok barang dengan toko modern; Pengembangan kemitraan dengan UK, sehingga tercipta tertib persaingan dan keseimbangan kepentingan produsen, pemasok, toko modern dan konsumen. Perpres ini juga mengatur pemberian bantuan dana pada kredit mikro dan perbaikan bangunan pasar tradisional. Program pemerintah yang dikemas dalam menjalankan aturan tersebut adalah dengan membangun Usaha Kecil Menengah dan
  • 5. Koperasi (UKMK) dengan meningkatkan kredit terhadap usaha-usaha masyarakat dalam bentuk usaha kecil seperti warung, kios dan usaha ternak. Pada pasal 15 perpres ini menyebutkan bahwa pemerintah propinsi berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan sedangkan dalam penentuan lokasi pembangunan pasar tetap berada ditangan pemerintah daerah. Dalam Perpes ini pengaturan zonasi atau letak tata pasar tradisional dan modern diatur oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Pengaturan tata letak merupakan hal yang sangat krusial dalam persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern dalam menarik konsumen. Pemerintah daerah seharusnya mampu mengakomodir pedagang baik pada pasar tradisional maupun pasar modern dan tidak melakukan keberpihakkan. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian pemerintah dalam mengatur keseimbangan antara pasar tradisonal dan pasar modern, yaitu : 1. Perlu terciptanya koordinasi antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah. Hal itu dikarenakan ketiga elemen pemerintahan tersebut memiliki perannya masing- masing dalam menjaga keseimbangan antara pasar tradisional dan pasar modern. Pemerintah daerah kadang kesulitan mengatur jumlah yang ideal pada pasar modern sehingga perlu adanya aturan khusus yang dapat dijadikan acuan. 2. Di Indonesia seharusnya ada system pembatasan jenis barang yang dijual seperti yang telah dianut di beberapa negara maju sebagai bentuk perlindungan terhadap pasar tradisional. 3. Pemerintah lebih memberikan dukungan perbaikan infrastruktur serta penguatan manajemen dan modal pedagang di pasar tradisional. Dukungan infrasruktur dapat berupa perbaikan pada pasar misalnya panataan pasar tradisional berdasarkan jenis barang penjualan, perbaikan sarana umum seperti WC, tempat ibadah dan tempat parkir. Selain itu pemerintah juga harus mampu menyediakan penambahan modal bagi pedagang kecil baik berupa bantuan maupun pinjaman tanpa bunga. 4. Pengaturan zonasi yang jelas antara pasar tradisional dan pasar modern. Pengaturan letak juga harus mampu mengakomodasi masyarakat untuk mengakses pelayanan baik dari pasar tradisional maupun pasar modern. Semua kebijakan pemerintah pada dasarnya memiliki tujuan yang baik jika di terapkan dengan benar dan komitmen, bukan kebijakan yang dapat berubah sewaktu- waktu dan tidak adanya konsistensi yang hanya mengejar peningkatan
  • 6. Pendapatan Asli Daerah agar pemimpin daerah tersebut mendapat citra baik dari publik dan bukan hanya menguntungkan orang-orang tertentu tanpa memperdulikan padagang-pedagang kecil yang memiliki karakter ekonomi menengah kebawah. Ada beberapa peraturan tentang pasar tradisional dan pasar modern seperti peraturan menteri perdagangan republik indonesia Nomor : 53/MDAG/PER/12/2008 tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern serta peraturan presiden Republik Indonesia nomor 112 tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern, wajib : a. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan Pasar Tradisional, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada di wilayah yang bersangkutan; b. Memperhatikan jarak antara Hypermarket dengan Pasar Tradisional yang telah ada Sebelumnya c. Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) unit kendaraan roda empat untuk setiap 60 m2 (enam puluh meter per segi) luas lantai penjualan Pusat Perbelanjaan dan/atau Toko Modern; dan d. Menyediakan fasilitas yang menjamin Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang bersih, sehat (hygienis), aman, tertib dan ruang publik yang nyaman. Hal ini sudah sangat jelas untuk dijadikan acuan DPRD dan Kepala Daerah untuk merumuskan produk hukum berupa Perda Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern. Mengamati perkembangan dan sebaran pasar modern di daerah yang tidak memenuhi kriteria atau syarat wajib terbitnya Izin Usaha Toko Modern (IUTM) maka sudah seharusnya adanya penertiban dari pemerintah pusat untuk menindak tegas Kepala Daerah yang nakal menimbang pengaruhnegatif keberadaan pasar modern terhadap penyelenggaraan pasar tradisional dan UMKM dalam kondisi terancam.
  • 7. BAB II HASIL OBERVASI Berikut ini adalah hasil observasi yang dilakukan kelompok kami di pasar tradisional dan pasar modern. Profil Pasar : A. Pasar Tradisional 1. Pasar Lawas Kutowinangun - Nama Pasar : Pasar Lawas Kutowinagun - Alamat : Jl. Pencil km 2 Kutowinangun, Kebumen 2. Pasar Kutoarjo - Nama Pasar : Pasar Kutoarjo, Pasar dan Toko Serbaneka - Alamat : Jl. MT. Haryono, Kutarjo, Purworejo. B. Pasar Modern 1. Toserba Jadi Baru Kebumen - Nama Pasar : Toserba “Jadi Baru “ - Alamat : Jalan Kusuma no. 7 Kebumen 2. Swalayan Laris Kutoarjo - Nama Pasar : Laris Supermarket Departemen Store Kutoarjo - Alamat : Jl. Gajah Mada no. 3 Purworejo, Jawa Tengah
  • 8. Aspek yang di Perbandingkan : 1. Tampilan Fisik a. Tempat Parkir Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen Pasar Kutoarjo Laris Purworejo Pasar Tradisional : - Kurang rapi dalam penataan parkir kendaraan - Tempat parkir sempit Pasar Modern : - Lebih rapi dalam penataan parkir kendaraan - Tempat parkir lebih luas
  • 9. b. Pintu Masuk Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo Pasar Tradisional : - Pintu masuk langsung dari jalan dan tidak ada gerbang pada pasar lawas Kutowinangun - Ada gerbang besi di Pasar Tradisional Kutoarjo Pasar Modern : - Pintu masuk di buat menarik agar konsumen terkesan di Toserba Jadi Baru Kebumen - Pintu masuk langsung dari tempat parkir dan terlihat langsung produk yang ada di dalam swalayan Laris Kutoarjo
  • 10. c. Lantai Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo Pasar Tradisional : - Lantai terbuat dari paving dan kebersihan kurang terjaga - Lantai terbuat dari bata dan kebersihan cukup terjaga tetapi di lain sisi masih terdapat lantai yang masih kotor. Pasar Modern : - Lantai terbuat dari Keramik dan kebersihan sangat terjaga. - Bila lantai kotor langsung dibersihkan oleh petugas kebersihan.
  • 11. d. Tangga Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen Tidak terdapat tangga Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo Pasar Tradisional : - Tidak terdapat tangga karena tidak ada lantai kedua di pasar lawas kutowinangun - Terdapat tangga dari cor untuk akses ke lantai 2 pasar kutoarjo Pasar Modern : - Terdapat tangga keramik bersih dan tangga escalator untuk memudahkan pembeli ke lantai 2 di Toserba jadi Baru Kebumen. - Terdapat tangga keramik bersih untuk memudahkan pembeli ke lantai 2 pada Laris Kutoarjo
  • 12. e. Penerangan Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen Pasar Kutoarjo Laris Kutoarjo
  • 13. Pasar Tradisional - Penerangannya kurang, terbatas dan hanya mengandalkan penerangan dari sinar matahari dari luar. Pasar Modern - Penerangnnya sangat baik, dengan lampu-lampu penerangan yang tertata dan merata membuat produk menjadi terlihat mewah, menggugah keinginan konsumen untuk membeli. f. Layout Produk Pasar tradisional - Kurang tertata rapi, contohnya penataan antara penjual sayuran, ikan, dan tempat parkir saling berdekatan seperti yang terjadi di pasar kutowinangun - Pasar kutoarjo layout produk sedikit lebih baik walaupun masih banyak yang kurang teratur keberadaannya. Pasar Modern - Layout produk di Toserba Jadi Baru Kebumen dan Laris Kutoarjo terlihat sangat rapi di sesuaikan dengan jenis-jenis barangnya, dengan tampilan rak- rak modern membuat orang betah berbelanja.
  • 14. 2. Produk Pasar lawas Kutowinangun Toserba Jadi Baru Kebumen Pasar Kutoarjo Laris Purworejo Pasar Tradisional : - Produk dagangan ditempatkan di wadah seperti tampah dan penataannya kurang teratur. Pasar Modern : - Produk di tempatkan pada rak-rak khusus dan sesuai dengan jenis produk sehingga memudahkan pembeli.
  • 15. 3. Pramuniaga Pasar Tradisional : - Penjual sekaligus pramuniaga yang berinteraksi langsung dengan pembeli. Pasar Modern : - Terdapat pramuniaga yang melayani pembeli. 4. Kenyamanan Pasar Tradisional : - Tidak terdapat fasilitas khusus seperti AC dll, serta bau tidak sedap di pasar tradisional terasa menyengat Pasar Modern : - Terdapat fasilitas khusus seperti AC, Tempat duduk santai, Toilet yang bersih dan berbau cukup wangi. 5. Keamanan Pasar Tradisional : - Tidak terdapat security hanya petugas pasar dan keamanan kurang terjaga. Pasar Modern : - Terdapat security yang bertugas menjaga keamanan swalayan dan barang bawaan pembeli - Terdapat tempat penitipan barang untuk pembeli. - Terdapat CCTV di berbagai sudut ruangan - Terdapat scanner produk agar tidak mudah dicuri pembeli. - Terdapat karcis kendaraan. 6. Harga Pasar Tradisional : - Tidak dicantummkan harga pada produk, pembeli bertanya langsung pada penjual. Pasar Modern : - Harga dicantumkan pada rak-rak daftar harganya dan detail nama produknya dan tertata sangat rapi.
  • 16. Berikut gambar perbandingannya : Pasar Lawas Kutowinangun Toserba Jadi baru Kebumen Tidak terdapat daftar harga Pasar Kutoarjo Swalayan Laris Kutoarjo Tidak terdapat daftar harga
  • 17. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil observasi kami di pasar tradisioal dan pasar modern, kami menyimpulkan bahwa pasar tradisional tertinggal dengan pasar modern. Dilihat dari interior, eksterior, keamanan, kenyamanan, kebersihan, lengkap tidaknya produk yang disediakan, serta penataan produk yang di jual. B. Saran Dari hasil observasi yang kami lakukan kami memberikan saran antara lain - Pasar Tradisional 1. Pemerintah wajib membangun kembali pasar-pasar tradisional dan menata tata letak para penjualnya agar tidak tertinggal jauh dengan keberadaan pasar modern. 2. Penjual seharusnya bisa menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas yang diberikan pemerintah kelak di bangunkan pasar tradisional yang baru. - Pasar modern 1. Tetap menjaga apa yang ada sekarang dan meningkatkan fasilitas mulai dari interior, eksterior, keamanan, kenyamanan, kebersihan, serta tata letak produk.