Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan yang menjelaskan latar belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Undiksha Singaraja. Dokumen ini juga menjelaskan profil Desa Tirtasari sebagai lokasi KKN beserta permasalahan-permasalahan utama di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, sumber daya alam, dan sosial budaya di Desa Tirtasari berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan. Potensi
Menurut UU Nomor 6/2004 tentang Desa, pada ketentuan Umum, pasal 1:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pem erintahan NKRI.
Administrasi Pemerintahan Desa dan Nagari Katapiang.pptxAhsanuz Zikri
Tugas mata kuliah Administrasi Pemerintahan Desa dan Nagari dengan objek penelitian Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Kelompok 5 Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (AP FISIP Unand) 2023.
1. Huriya Fajriati Husniah 2010841010
2. Iftitah Aulia Rahmi 2010842004
3. Annisa Zulka Putri 2010842006
4. Farni Aulia Sari 2010842026
5. Diva Rahmania 2010842030
6. Ahsanuz Zikri 2010842038
7. Nabillah Suci Izza Fadila 2010843010
8. Risma Yoranda 201084301
Dosen pengampu Ibu Annisa Aulia Putri, S.AP., M.AP.
Presentasi Konsep Desa 2.0 - Pemanfaatan Sistem Informasi Desa berbasis Teknologi Web melalui jaringan Internet oleh Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji, Kec. Lumbir, Banyumas - Jawa Tengah
Menurut UU Nomor 6/2004 tentang Desa, pada ketentuan Umum, pasal 1:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisional yang diakui dihormati dalam sistem pem erintahan NKRI.
Administrasi Pemerintahan Desa dan Nagari Katapiang.pptxAhsanuz Zikri
Tugas mata kuliah Administrasi Pemerintahan Desa dan Nagari dengan objek penelitian Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Kelompok 5 Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (AP FISIP Unand) 2023.
1. Huriya Fajriati Husniah 2010841010
2. Iftitah Aulia Rahmi 2010842004
3. Annisa Zulka Putri 2010842006
4. Farni Aulia Sari 2010842026
5. Diva Rahmania 2010842030
6. Ahsanuz Zikri 2010842038
7. Nabillah Suci Izza Fadila 2010843010
8. Risma Yoranda 201084301
Dosen pengampu Ibu Annisa Aulia Putri, S.AP., M.AP.
Presentasi Konsep Desa 2.0 - Pemanfaatan Sistem Informasi Desa berbasis Teknologi Web melalui jaringan Internet oleh Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji, Kec. Lumbir, Banyumas - Jawa Tengah
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undiksha adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang dikembangkan berdasarkan
Pancasila, UUD 1945, dan Statuta Undiksha Singaraja. Visi Undiksha adalah terwujudnya
lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan seni serta
menghasilkan tenaga kependidikan dan non kependidikan yang berkualitas dan berdaya saing
tinggi dan memberi kontribusi daya saing bangsa. Misi Undiksha adalah menyelenggarakan
Tri Dharma perguruan tinggi dalam bidang kependidikan dan non kependidikan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang akademik, profesi
dan vokasi.
KKN merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus guna
meningkatkan kecerdasan, dalam hal ini adalah kecerdasan sosialnya. Pada kegiatan KKN,
mahasiswa akan melihat dan mengalami secara langsung segala persoalan dimasyarakat,
dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan mampu mengidentifikasi masalah tersebut,
kemudian memberi skala prioritas dan berusaha mencari pemecahan sehingga masalah
pembangunan yang dihadapi masyarakat dapat diatasi dengan tepat. Untuk mahasiswa, KKN
adalah sebuah wadah dan ajang dalam melatih diri untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah
didapatkan ketika perkuliahan pada dunia nyata, yakni masyarakat dengan berbagai tingkat
sosial.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIKSHA Singaraja merupakan salah satu wujud
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Dharma Pengabdian Pada Masyarakat.
Lahirnya perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat pada hakekatnya untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam hal Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk memecahkan berbagai masalah dan kebutuhan lainnya.
Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat sangat penting dalam
membangun dan memberdayakan masyarakat di desa lokasi KKN.
1
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIKSHA Singaraja menekankan pada upaya
pemberdayaan masyarakat di desa, khususnya pendidikan, pembelajaran dan bimbingan
sehingga mampu mengelola potensinya sendiri untuk meningkatkan kualitas dan
kesejahteraan hidupnya. Untuk itu, mahasiswa diharapkan mampu menggali potensi desa,
kemudian memberdayakan potensi tersebut bersama masyarakat melalui peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM).
Desa Tirtasari sebagai salah satu desa lokasi KKN Undiksha Tahun 2012 terletak di
Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Berdasarkan sejarah yang ditulis menyatakan
bahwa Desa Tirtasari dulunya bernama Desa Bangkangan. Bangkangan berasal dari sebuah
pohon yang berwarna kemerahan serta mengeluarkan asap berada di bagian ujung timur di
wilayah datran tinggi, dari temuan pohon tersebut maka dinamakanlah tempat yang penuh
ditumbuhi pepohonan dengan nama Desa Bangkangan yang asal katanya Bang yang artinya
merah dan kangan yang artinya kangin (timur). Karena ada sesuatu dan lain hal maka
semenjak tahun 1965 bertepatan dengan adanya G 30 S PKI mengakibatkan banyak
masyarakat kecil menjadi korban dan pada tahun 1966 para tokoh masyarakat mengadakan
rapat untuk menggagas perubahan nama desa bangkangan yang dipercayai bangkangan
adalah membangkang maka disepakatilah diubah menjadi desa Tirtasari.lah memppunyai
naka
Desa tirtasari saat ini mempunyai beberapa permasalahan di beberapa bidang.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tirtasari (RPJM Des) tahun
2010-2014 adapun bidang-bidang yang mempunyai permasalahan yaitu sebagai berikut:
1) Permasalahan Pokok Bidang Kesehatan
(1) Prilaku masyarakat yang kurang menyadari pola hidup bersih dan sehat. Prilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat merupakan salah satu faktor penting untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
(2) Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sehingga banyak masalah
kesehatan yang sebenarnya dapat diatasi dengan segera melakukan pencegahan
sehingga tidak berdampak fatal.
2
3. (3) Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan terutama yang menyankut sanitasi dasar.
2) Permasalahan Pokok Bidang Pendidikan
(1) Masih adanya kesenjangan tingkat pendidikan antara kelompok masyarakat miskin
dan masyarakat mampu.
(2) Kualitas pendidikan masyarakat relatif rendah.
(3) Kesejahteraan guru / Pembina PAUD TK belum memadai sehingga mengurangi
proses belajar mengajar.
3) Permasalahan Pokok Fisik / Infrastruktur
(1) Sarana jalan menuju sawah dan tegalan belum memadai sehingga mengganggu
lancarnya aktifitas penduduk dalam kegiatan dan mengangkut hasil panen.
(2) Tersumbatnya saluran got karena system drainase yang buruk akibat pembuangan
sampah sembarangan.
4) Permasalahan Pokok Bidang Sumber Daya Alam
(1) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran petani dalam menerapkan pola tanam
sehingga kesuburan tanah tidak maksimal.
5) Permasalahan Pokok Bidanh Sosial Budaya
(1) Terbatasnya kemampuan masyarakat untuk menyediakan dana dalam rangka
melaksanakan regenerasi atau pelestarian seni dan budaya desa.
(2) Masih munculnya kepentingan pribadi dalam menunjang kepentingan desa.
3
4. BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM
2.1 Data Situasi Desa
Desa Tirtasari yang terletak di kecamatan Banjar kabupaten Buleleng secara
demografi mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
1) Keadaan Geografis Desa
• Batas wilayah:
- Sebelah Utara : Desa Pedawa
- Sebelah Timur : Desa Kayuputih
- Sebelah Selatan : Desa Kayuputih
- Sebelah Barat : Desa Gunung Sari
• Luas Wilayah : 100,2 Ha
- Tanah Sawah : 40,2 Ha
- Tanah Pekarangan : 30 Ha
- Tanah Tegalan : 30 Ha
4
5. 2) Keadaan Sosial Masyarakat
• Kependudukan
- Jumlah Penduduk : 1.627 jiwa
- Jumlah Laki-Laki : 798 Jiwa
- Jumlah Perempuan : 829 Jiwa
- Jumlah KK : 498 KK
- Jumlah RTM/KK Miski : 201 KK
• Pendidikan
Tingkat Pendidikan
- SD : 700 orang
- SMP/Sederajat : 650 orang
- SMA : 300 orang
- Diploma/Sederajat : 40 orang
- Sarjana : 15 orang
3) Keadaan Ekonomi Masyarakat
Mata Pencaharian
- Petani : 446 orang
- Pedagang : 25 orang
- PNS : 16 orang
- Polri : 10 orang
5
6. - Jasa Lainnya : 1 orang
4) Kepemilikan Ternak
- Sapi : 120 ekor
- Babi : 250 ekor
- Kambing :-
- Ayam/itik : 3.000 ekor
5) Sarana dan Prasarana
- Sekolah : 2 Buah
- Gedung Serbaguna/ Arena : 1 Buah
- Puskesdes : 1 buah
- Kantor desa / Br. Dinas :1/1 Buah
- Jalas Desa/ Kecamatan :1
- Pura : 4 buah
Pendeskrisian mengenai masalah dan potensi desa yang dimilki dapat dikaji dengan
menggunakan tig alat, yaitu sketsa atau potret desa, kalender musim, dan diagram
kelembagaan. Berdasarkan pengkajian dari potret dan peta sosial desa Tirtasari mengenai
masalah dan potensi yang dimiliki oleh desa maka adapun hasil pengkajiannya dapat
dilaporkan seperti pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Daftar Masalah dan Potensi Dikaji dari Sketsa/Potret Desa
No Masalah Potensi
1 Banyaknya balita yang masih perlu perawatan - Puskesdes
terutama keluarga RTM - Posyandu
- Kader posyandu
2 Banyaknya tanaman obat yang tidak diperhatikan - Bibit
- Lahan
- Petani
6
7. 3 Banyaknya tanah yang belum bersertifikat - Pemilik
- Tanah
- Pemdes
4 Banyaknya jariangan pipa yang rusak dan kotor - Mata air di luar desa
- Swadaya masyarakat
- Sungai
5 Banyaknya jalan lingkungan tidak tertata sepanjang - Batu
2000 M - Pasir
- Tenaga gotong-royong
- Swadaya masyarakat
6 Masyarakat membuang sampah sembarangan - Batu
- Pasir
- Tenaga gotong royong
7 Tidak berfungsinya gorong-gorong di depan pura - Bak sampah
desa sehingga terjadinya penumpukan sampah - Kereta dorong
- Tenaga gotong-royog
8 Masih adanya rumah tidak layak huni - Batu
- Pasir
- Tenaga gotong royong.
(Sumber data: diadaptasikan dari RPJM Desa Tirtasari 2010-2014)
Jika permasalahan dan potensi dikaji dengan menggunakan kalender musim, maka hal
tersebu dapat dinyatakan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Daftar Masalah dan Potensi Dikaji dari Kalender Musim
No Masalah Potensi
- Selokan/got
1 Pada musim hujan banyak sampah menumpuk dan - Batu dan pasir
berserakan di jalan - Swadaya gotong-royong
- Puskesdes
2 Pada musim pancaroba banyak warga desa terserang - Pekarangan toga
saluran pernapasan akut (ISPA) - Posyandu
- Puskesdes
3 Pada musim hujan banyak masyarakat terkena diare - Poyandu
- Bidan desa
(Sumber data: diadaptasikan dari RPJM Desa Tirtasari 2010-2014)
Pengkajian terakhir dengan menggunakan diagram kelembagaan masalah dan potensi desa
adapun hasil pengkajiannya dapat disajikan pada Tabel 1.3.
7
8. - Jasa Lainnya : 1 orang
4) Kepemilikan Ternak
- Sapi : 120 ekor
- Babi : 250 ekor
- Kambing :-
- Ayam/itik : 3.000 ekor
5) Sarana dan Prasarana
- Sekolah : 2 Buah
- Gedung Serbaguna/ Arena : 1 Buah
- Puskesdes : 1 buah
- Kantor desa / Br. Dinas :1/1 Buah
- Jalas Desa/ Kecamatan :1
- Pura : 4 buah
Pendeskrisian mengenai masalah dan potensi desa yang dimilki dapat dikaji dengan
menggunakan tig alat, yaitu sketsa atau potret desa, kalender musim, dan diagram
kelembagaan. Berdasarkan pengkajian dari potret dan peta sosial desa Tirtasari mengenai
masalah dan potensi yang dimiliki oleh desa maka adapun hasil pengkajiannya dapat
dilaporkan seperti pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Daftar Masalah dan Potensi Dikaji dari Sketsa/Potret Desa
No Masalah Potensi
1 Banyaknya balita yang masih perlu perawatan - Puskesdes
terutama keluarga RTM - Posyandu
- Kader posyandu
2 Banyaknya tanaman obat yang tidak diperhatikan - Bibit
- Lahan
- Petani
6