SlideShare a Scribd company logo
PROPOSAL INVESTIGASI
MATA KULIAH LAPORAN INVESTIGASI
“INVESTIGASI PEREDARAN PETASAN SAAT BULAN RAMADHAN
DI WILAYAH PALMERAH, JAKARTA BARAT”
Dibuat Oleh :
Nama : Lukman Prabowo (1271510115)
Hilda Rafika (0971510961)
Syahroni (1271510024)
Kelas :
Periode : 0514
Dosen Pengampu : Ica Wulansari, S.I.P., M.Si.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 2
B. Tujuan Investigasi …………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Petasan ……………………………………………………………. 3
B. Peredaran Petasan …………………………………………………………….. 4
C. Aturan dan UU tentang Petasan ……………………………………………… 4
D. Lokasi Investigasi ……………………………………………………………… 6
E. Tim Investigasi ………………………………………………………………… 7
F. Nara Sumber …………………………………………………………………… 7
BAB III LAPORAN PENGERJAAN
A. Produser ……………………………………………………………………….. 9
B. Penulis Naskah ………………………………………………………………… 9
C. Kameramen ……………………………………………………………………. 10
D. Hasil Observasi ……………………………………………………………….. 12
E. Term of Reference …………………………………………………………….. 13
F. Syuting List …………………………………………………………………….. 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 15
LAMPIRAN (Hasil Riset dari Internet) ……………………………………………. 16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Petasan sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Petasan sudah
melekat di masyarakat Indonesia. Yang awalnya berfungsi untuk meramaikan acara-acara
pernikahan dan khitanan. Sekarang berubah fungsi menjadi mainan anak-anak pada saat
Bulan Ramadan.
Pada Bulan Ramadan peredaran petasan lebih banyak dibandingkan bulan-bulan
lainnya. Ini terjadi seperti sudah menjadi tradisi dari masyarakat Indonesia. Yang dimana
di Bulan Ramadan kebanyakan orang bermain petasan, bukan hanya anak-anak kecil,
orang dewasa pun ikut bermain petasan. Karena hal ini polisi mulai meningkatkan
pengawasan terhadap peredaran petasan, yang bisa mengganggu kekhusukan Umat
Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Selain mengganggu kekhusukan ibadah puasa,
petasan tiap tahun sudah menelan banyak korban. Bukan hanya anak-anak kecil, orang
dewasa pun menjadi korban dari letusan petasan.
Karena masih maraknya peredaran petasan di Bulan Ramadan, kami dari tim
investigasi akan menginvestigasi peredaran petasan.
B. Tujuan Investigasi
Dengan mendasari beberapa latarbelakang yang ditulis, maka kami mempunyai tujuan
dalam melakukan Investigasi ini adalah sebagai berikut ;
 Mengungkapkan peredaran petasan
 Mencari penanganan bagaimana mengurangi peredaran petasan dan pengaruh
hukumnya
 Memberi informasi kepada masyarakat bahaya dari petasan
 Memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan jenis-jenis petasan
yang boleh di perjualbelikan dan yang tidak
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Petasan
Sejarah petasan bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak
sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yakni garam peter atau
kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari
dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar.
Jika ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya
lalu dibakar, maka akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya
mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan jenis ini dipercaya dipakai juga
dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-
upacara keagamaan.
Baru pada saat dinasti Song didirikan pabrik petasan yang kemudian menjadi dasar
dari pembuatan kembang api karena lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk
pijar-pijar api di angkasa hingga akhirnya dibedakan. Tradisi petasan lalu menyebar ke
seluruh pelosok dunia.
Di Indonesia tradisi petasan itu dibawa sendiri oleh orang Tionghoa. Seorang
pengamat sejarah Betawi, Alwi Shahab meyakini bahwa tradisi pernikahan orang Betawi
yang menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang Tionghoa
yang bermukim di sekitar mereka.
Petasan merupakan bahan peledak low explosive. Bahan peledak low explosive
adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi
(velocity of detonation) antara 400 dan 800 meter per detik. Sedangkan bahan peledak
high explosive mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000 dan 8.500 meter per detik.
Bahan peledak low explosive ini sering pula disebut propelan (pendorong) yang banyak
digunakan pada peluru dan roket. Di antara bahan peledak low explosive yang dikenal
adalah mesiu (black powder atau gun powder) dan smokeless powder. Bagi sebagian
masyarakat Indonesia, mesiu tersebut banyak digunakan sebagai pembuat petasan,
termasuk petasan banting dan bom ikan. Di Indonesia, petasan sudah menjadi sesuatu
yang biasa dipakai untuk berlebaran dan saat bulan Ramadhan. Banyak anak sesudah
sahur bukannya istirahat, malah bermain petasan dan kembang api. Mereka dengan
4
seenaknya melemparkan petasan -petasan yang mereka bawa kepada temannya atau
mobil yang sedang lewat, tanpa memikirkan akibatnya.
Petasan dan sebangsanya memang barang gelap, artinya merupakan benda terlarang
(ilegal). Sejak zaman Belanda sudah ada aturannya dalam Lembaran Negara (LN) tahun
1940 Nomor 41 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Bunga Api 1939, di mana isinya
antara lain adanya ancaman pidana kurungan tiga bulan dan denda Rp 7.500 apabila
melanggar ketentuan “membuat, menjual, menyimpan, mengangkut bunga api dan
petasan yang tidak sesuai standar pembuatan”.
Selain aturan zaman Belanda tsb, ada juga beberapa aturan lain, diantaranya adalah
Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 187 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana tentang bahan peledak. Dalam undang-undang ini sudah diatur soal bahan
peledak yang menimbulkan ledakan dan dianggap mengganggu lingkungan masyarakat.
Undang-Undang tersebut menjelaskan bahwa pembuat, penjual, penyimpan, dan
pengangkut petasan bisa dikenai hukuman minimal 12 tahun penjara hingga maksimal
kurungan seumur hidup.
Namun anehnya, walau berbagai ancaman telah dikeluarkan lewat aturan, tetap saja
ada yang nekat untuk menjual petasan. Khusus untuk bulan Ramadhan seperti saat ini,
omzet penjual petasan memang bisa naik drastis dibanding hari-hari biasa.
B. Peredaran Petasan
Pasar merupakan tempat peredaran petasan terbanyak. Di pasar peredaran petasan
bukan hanya dijual satuan tapi bisa sekaligus menjadi pemasok untuk penjual petasan di
pemukiman perumahan. Untuk saat ini peredaran petasan memang sudah tidak terlalu
banyak namun masih ada penjual yang nakal mengedarkan petasan berkedok berjualan
kembang api.
C. Aturan dan UU Tentang Petasan
Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 187 Kitab Undang-undang
Hukum Pidana tentang bahan peledak. Dalam undang-undang ini sudah diatur soal bahan
peledak yang menimbulkan ledakan dan dianggap mengganggu lingkungan masyarakat.
Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa pembuat, penjual, pemyimpan, dan
pengangkut petasan bisa dikenai hukuman minimal 12 tahun penjara hingga maksimal
kurungan seumur hidup.
5
1. UU darurat no. 12 Tahun 1951 tentang senjata api dan bahan peledak
a. Pasal 1 ayat 1 bagi yang membuat, menerima, memperoleh/menyerahkan,
menguasai, mengangkut, menggunakan senjata api, amunisi atau bahan
peledak tanpa hak dihukum mati atau hukuman penjara seumur hidup/penjara
20 tahun.
b. Pasal 2 ayat 1 bagi yang membuat, menerima, menguasai, membawa, memiliki,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, menggunakan senjata api, senjata
penikam atau senjata penusuk tanpa hak dihukum penjara 10 tahun.
2. Pasal 188 KUHP barang siapa menyebabkan karena kesalahannya kebakaran,
letusan dihukum hukuman penjara 5 tahun.
3. Lembaran Negara No.41 tahun 1940 tentang pelaksanaan undang-undang bunga
api 1939 pasal 2:
a. Bagi yang membuat serta menjual, meyimpan, mengangkut bunga api/ petasan
yang tidak sesuai standar pembuatan dipidana kurungan 3 bulan.
b. Bagi yang membuat, menjual, memasang/membunyikan bunga api/petasan
dipidana kurungan 2 bulan.
Jenis kembang api yang diizinkan, dilarang dan yang bisa dijual bebas berdasarkan UU
Bunga Api Tahun 1932 dan Perkap Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 29 April 2008 tentang
pengawasan pengendalian dan pengamanan bahan peledak komersil:
a. Kembang api yang diizinkan:
Bunga api mainan berukuran dari dua inci atau kandungan mesiu kurang dari 20
gram tidak menggunakan izin pembelian dan penggunaan. Sementara, bunga api
untuk pertunjukan (show) berukuran dua sampai dengan delapan inci atau
kandungan mesiu lebih dari 20 gram. Untuk pembelian dan penggunaannya harus
ada izin dari Baintelkam Mabes Polri dengan rekomendasi Kapolda.
b. Kembang api yang dilarang:
1. Bunga api yang berisi bahan peledak seperti tertera dalam pasal 1 UU No
9/1931
2. Penggalak, deto, sumber deto, dan bahan-bahan dengan sifat bekerja yang
sesuai
3. Bahan-bahan dan mesiu yang sendirinya atau dengan sebab kecil dapat
terbakar atau meledak
4. Bahan-bahan keras yang pada waktu ledakan bunga api dapat terpelanting
6
5. Bunga api dengan bermacam-macam ledakan yang berat mesiu di dalamnya
lebih besar daripada beratnya sepertiga bagian satuan bunga api (bunga api
yang berukuran diatas delapan inci).
c. Kembang api yang bisa dijual bebas:
1. Kembang api kawat atau sejenisnya
2. Kembang api air mancur
3. Kembang api yang dapat terbang, seperti kupu-kupu yang pada umumnya tidak
mengeluarkan bunyi
4. Kembang api yang didarat (ground spinner) seperti gasing yang diputar
5. Kembang api berupa bola-bola api atau roman candle. Ada yang tidak
berbunyi tetapi hanya berupa bola-bola api kecil warna-warni saja. Ada yang
mengeluarkan suara pretekan dan ada yang mengeluarkan suara tar (bukan
dor seperti petasan)
6. Kembang api berupa roket yang meluncur ke atas dengan gagang bambu atau
kayu berbagai ukuran
7. Kembang api berupa ‘cakes’, kumpulan tabung-tabung kecil dengan jumlah
tembakan bervariasi dari 10,25 lebih tembakan. Efek tembakan berupa bunga
chrydsantemum atau kelapa. Bunga brocade, untuk ‘consumer cakes’ diameter
tube kecil, yakni satu sampai 1,5 sentimeter, tapi untuk profesional tubenya
lebih besar
8. Shells, terdiri dari bermacam-macam ukuran, berbentuk bola dengan ukuran
antara satu dan 1,5 inci, sedangkan untuk profesional dengan bantuan alat
peluncur berukuran lebih besar tiga sampai delapan inci.
D. Lokasi Investigasi
Lokasi investigasi yang kami pilih untuk investigasi peredaran petasan di Bulan
Ramadan adalah di Pasar Palmerah Jakarta Barat. Kami mengambil lokasi tersebut karena
di pemukiman padat seperti inilah peredaran petasan lebih gampang masuk dan beredar
dikalangan masyarakat.
7
E. Tim Investigasi
Dalam melakukan sebuah investigasi tidaklah mungkin untuk kita melakukannya sendiri,
oleh Karena itu kami membentuk Tim investigasi kami terdiri dari:
a. Produser (Lukman Prabowo)
Produser dari tim investigasi kami ini termasuk ke dalam produser lapangan.
Karena produser kami bertugas melakukan koordinasi pada saat liputan dan sesuai
namanya, produser lapangan akan lebih banyak berada di lokasi. Dia akan
mengarahkan juru kamera dan reporter di lapangan, termasuk mempersiapkan
wawancara atau siapa narasumber yang dapat diwawancarai.
b. Kameraman (Syahroni)
Juru kamera atau kameraman bertanggung jawab untuk semua aspek teknis
pemotretan dan merekam gambar. Seorang juru kamera harus memastikan bahwa
tidak ada kesalahan saat ia mengambil gambar. Dan menghasilkan gambar yang
tajam dan baik.
c. Penulis Skrip/Naskah (Hilda Rafika)
Penulis skrip memiliki peran pada tahap praproduksi. Seorang penulis skrip
memberikan garis-garis besar cerita dan dalam banyak hal menentukan struktur
keseluruhan suatu produksi.
F. Narasumber
Narasumber adalah orang memberi informasi yang kita inginkan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia Narasumber adalah orang yg memberi (mengetahui secara jelas
atau menjadi sumber) informasi. Kita dapat memberikan tanggapan terhadap informasi
yang diberikan narasumber. Sebelum menanggapi penjelasan narasumber, sebaiknya
pahami dahulu informasi yang telah di sampaikan oleh narasumber. Adapun cara
mendapatkan informasi yang lengkap sebagai berikut: Menyimak semua informasi yang
disampaikan narasumber secara utuh, Mencatat semua informasi yang di sampaikan
narasumber, Menbuat rangkuman berdasarkan informasi yang di dengar dari narasumber,
Setelah memahami informasi dengan lengkap, kita dapat memberikan tanggapan kepada
narasumber. Tanggapan tersebut dapat berupa pendapat maupun sanggahan. Ketika
menanggapi penjelasan narasumber, tidak boleh menyimpang dari informasi yang telah di
jelaskan. Tanggapan yang kita berikanpun sebaiknya disertai penjelasan yang masuk akal.
Pada laporan Invertigasi ini kami akan menemui beberapa narasumber untuk mengetahui
8
informasi mengenai peredaran petasan di daerah Palmerah Jakarta Barat. Narasumber
dalam proposal ini dibagi menjadi 4 yaitu ;
 Narasumber Utama
Narasumber utama merupakan adalah narasumber yang menjadi objek
penelitian dalam pembuatan laporan ini. Pada dasarnya narasumber utama
merupakan orang atau organisai yang menjadi permasalahan dalam judul
laporan ini. Narasumber utama yang kami akan wawacarai adalah Pelaku atau
produsen petasan. Dimana pelaku tersebut menjadi kunci dalam laporan yang
akan kami buat. Informasi yang akan dicari tahu dengan cara riset tempat,
observasi tempat dan melakukan survey, kami akan menagmbil gambar dala
peliputannya jika memang tidak diijinkan maka kami menggunakan kamera
tersembunyi.
 Narasumber Otoritas
Dalam narasumber ini kami tempatka Pihak berwajib (Humas Polisi
dari Polres Jakarta Barat) sebagai lembaga terkait dalam penanganan petasan
yang sangat marak saat bulan puasa. Kami akan melakukan sesi wawancara
dngan pihak berwajib yang akan ditentukan pada pengembangan proposal
selanjutnya.
 Narasumber Pendukung (Informan)
Pada narasumber ini kami menempatkan Penjual petasan di wilayah
Palmerah, Jakarta Barat menjadi narasumber yang mampu mendukung fakta
yang ada pada informasi narasumber utama.
 Korban
Dalam laporan ini kami menjadikan warga adalah korban karena warga
merupakan masyarakat yang merasakan langsung efek dari bahaya petasan.
Kami akan mewawancarai warga palmerah, Jakarta barat terkait dengan efek
yang ditimbulkan oleh petasan. Penjabaran lebih lanjut akan dilakukan pada
perkembangan proposal.
9
BAB III
LAPORAN PENGERJAAN
A. Produser
Tugas dari seorang produser adalah untuk mengatur segala aktivitas yang terkait dengan
pembuatan laporan ini. Sejauh ini produser sudah melakukan tugasnya dalam pengerjaan :
- Membuat judul laporan
- Membagi tugas tim
- Membuat proposal
- Membuat kerangka penelitian
- Mancari undang-undang terkait dengan Pelarangan Petasan
B. Penulis naskah
Tugas dari penulis naskah adalah membuat riset wawancara untuk semua narasumber.
Wawancara disesuaikan dengan topik permasalahan dan dibuat secara mendalam.
Beberpa pertanyaan yang nantinya akan di gunakan untuk saat wawancara berlangsung
adalah sebagai berikut :
1. Naskah Wawancara Dengan Narasumber Otoritas (Humas Polres Jakarta Barat)
 Selamat Pagi/Siang Pak, perkenalkan saya mahasiswa dari Univ. Budi Luhur
Jakarta meminta waktu bapak sebentar untuk wawancara.
 Pak, maksud kedatangan saya ini adalah untuk mewawancarai bapak mengenai
peredaran petasan menjelang bulan Ramadan di daerah Jakarta Barat. Bagaimana
aturan penggunaan petasan selama bulan Ramadan?
 Apakah sanksi yang berlaku untuk penjual atau pengguna petasan?
 Apakah di Jakarta mempunyai Perda larangan jual atau beli petasan?
 Apakah ada jenis petasan yang diperbolehkan untuk diperjualbelikan?
 Bagaimana penanganan pihak berwajib untuk mengurangi peredaran petasan di
bulan Ramadan?
 Apa dampak penggunaan petasan terhadap penggunanya maupun masyarakat di
sekitarnya?
 Apakah perlu penyuluhan dari pihak Rt/Rw untuk mengurangi penggunaan
petasan di pemukiman?
10
 Terima kasih atas waktunya, semoga untuk Ramadan bulan ini peredaran petasan
lebih sedikit dari tahun kemarin.
2. Naskah Wawancara Dengan Narasumber Utama (Pelaku/Produsen)
 Sudah berapa lama bapak menjadi pembuat petasan?
 Kenapa bapak lebih memilih membuat petasan dibandingkan membuka usaha
yang lain?
 Ada berapa jenis petasan yang bapak buat?
 Biasanya bapak membeli bahan-bahan membuat petasan dimana?
 Ke daerah mana sajakah bapak memasarkan petasan buatan bapak?
 Apakah ada perasaan takut dari bapak saat mengedarakan petasan buatan bapak?
 Dari tahun-tahun yang lalu hingga sekarang sudah banyak razia dilakukan pihak
berwajib, apakah ada penurunan keuntungan di tahun-tahun kemarin?
 Apakah bapak sudah tahu bahwa membuat petasan atau menjualnya mendapatkan
sanksi?
3. Naskah Wawancara Dengan Narasumber Pendukung (Informan)
 Selain bapak berjualan kembang api, apakah bapak menjual petasan?
 Sudah berapa lama bapak berjualan?
 Menjelang bulan puasa, apakah bapak sudah menyetok petasan terlebih dahulu?
 Biasanya mulai kapan orang membeli petasan di bulan puasa?
 Ada berapa jenis petasan yang bapak jual?
 Apabila ada razia peredaran petasan apa yang bapak lakukan?
 Sejak ada razia peredaran petasan, apakah ada penurunan omzet di tahun-tahun
kemarin?
 Bapak sudah tahu kalau penjual atau pembeli petasan mendapatkan sanksi?
 Lalu apakah bapak akan tetap berjualan seperti biasanya?
C. Kameramen
Tugas kameramen adalah mengabadikan setiap gambar. Tugas terpeting adalah
mengatur posisi saat melakukan wawancara
1. Untuk narasumber utama akan dilakukan secara langsung jika diijinkan, akan tetapi
jika tidak diijinkan maka akan menggunakan kamera tersembunyi
2. Untuk nara sumber lembaga terkait akan disetting dalam suasana kantor dengan
menjadikan logo Polisi sebagai latar belakang dari narasumber
11
3. Untuk narasumber pendukung utama akan dilakukan secara on the spot dan akan
diambil secara langsung tanpa ada settingan gambar dan settingan tempat
4. Untuk korban juga akan dilakukan on the spot dan akan diambil secara langsung
tanpa ada settingan gambar dan settingan tempat
5. Membuat stock shoot agar dapat menambah penjelasan terakait dengan topik
permasalahan seperti, gambar petasan dan video ledakan petasan dan sejenisnya.
Bebrapa hal yang akan dilakukan dalam pengambilan gambar, dan kameramen sudah
menulis bebrapa hal yang nantinya akan di ambil gambarnya :
1. Lokasi sekitar tempat produksinya petasan (jika tidak diijinkan mengambil gambar
akan menggunakan hidden camera)
2. Transaksi penjual dan penbeli petasan
3. Agen-agen penjual petasan
4. Penjual petasan di bahu jalan
5. Permainan atau orang-orang yang menyalakan petasan
6. Jenis-jenis petasan
7. Human interest
8. Daya besarnya ledakan petasan
9. Efek atau dampak dari petasan (diambil dari youtube)
10. Para korban luka akibat petasan
11. Wawancara humas kepolisian (dengan background kantor polisi)
12. Wawancara penjual petasan
13. Wawancara pembeli petasan
14. Wawancara para warga
15. Mengambil gambar area lokasi para penjualan
16. Razia petasan (diambil dari youtube)
17. Papan petunjuk arah/papan nama daerah
18. Perjalanan menulusuri investigasi
19. Pembukaan stand up reporter
20. Penutup/kesimpulan reporter
12
D. Hasil Observasi
1. Observasi ke Narasumber Otoritas
Pada hari Kamis, 15 mei 2014 tim investigasi kami mencari narasumber
otoritas, pada awalnya sekitar waktu jam makan siang tim mencoba menghubungi
salah seorang teman dari tim yang bekerja di Polres. Tim menanyakan jika ingin
meminta wawancara terkait dengan pelanggaran hukum dapat dilakukan dengan
siapa?, lalu dia memberi rekomendasi untuk langsung menemui Kepala Humas Polres
Metro Jakarta Barat, atas nama Komisaris Heru Julianto. Keesokan harinya salah satu
dari tim kami mencoba untuk mendatangi tempat tersebut, ketika sampai disana, dia
tidak dapat langsung melakukan wawancara dengan Kadib Humas, karna harus
menujukan surat dari Universitas sebagai surat bukti untuk pengantar penelitian. Lalu
dia kembali dan melakukan rencana untuk meminta surat ijin wawancara kepada
universitas.
Dalam hasil observasi yang tim investigasi dapat adalah kami dapat
melakukan wawancara kepada Kadib Humas Polres Jakarta Barat dengan syarat
membawa surat pengantar. Jadi kami akan membuat surat pengantar di Universitas
pada waktu pelaksanaan nanti, yaitu pada awal bulan juni. Kami akan melakukan
wawancara langsung kepada Kadib Humas Polres Jakarta Barat.
2. Observasi ke Narasumber Utama (pelaku/Produsen)
Team investigasi kami mencoba menelusuri tempat produksi petasan di daerah
parung bogor. pada hari minggu 18/05/2014 siang hari, tempat tersebut seperti
biasanya dari tahun ketahun menjelang ramadhan dan menjelang tahun baru banyak
memproduksikan berbagai jenis petasan. di tempat tersebut selalu ramai dipadati para
pembeli atau konsumen dan para pemborong petasan untuk membeli petasan yang
akan dijualnya kembali.
Didalam perjalanan menuju lokasi tersebut, dengan alat tranportasi kereta api
dari jakarta sampai ke parung dengan perjalanan yang memakan waktu 1,5 jam,
sesampainya di lokasi kami menulusuri lebih dalam dimana produksi petasan. Setelah
tiba dilokasi tempat penjualan petasan tersebut, kami tidak menemukan adanya
penjual ataupun pembeli, tempat tersebut sepi dan tidak seperti dugaan kami yang
ramai atau bahkan banyak penjual petasannya. Ditempat itu kami mencoba bertanya
oleh salah seorang penjaga warung yang ada ditempat tersebut, kami bertanya
mengenai mengapa tempat ini sepi dan ternyata tempat ini akan ramai pada saat satu
13
minggu menjelang puasa ataupun menjelang tahun baru, namun untuk transaksi jual
beli petasan di tempat ini tidak dilakukan secara terbuka atau ditempat keramaian,
tetapi traksaksi dilakukan di rumah-rumah penduduk yang memproduksi petasan
tersebut secara langsung. Informasi tersebut kami dapatkan dari beberapa warga yang
ada disekitar lokasi tersebut.
E. Term of Reference
Dari latar belakang yang sudah kami jabarkan dengan permasalahan yang ada serta
melakukan riset dan observasi, kami mencoba merumuskan waktu pengerjaan sebagai
acuan dalam peliputan laporan investigasi kami. Adapun hasil yang akan kami buat
adalah dengan 3 segmen, yaitu ;
1. Segmen Pertama
Pada segmen ini kami akan menampilkan beberapa latar belakang masalah yang ada
seputar topic yang akan kami angkat yaitu, peredaran petasan saat bulan ramadhan.
Kami akan menampilkan pembukaan yang akan dilakukan host dan dilanjutkan
dengan penampilan video terkait dengan petasan dan gambaran tentang petasan
2. Segmen Kedua
Pada segmen ini akan ditampilkan investigasi tentang pelanggran pembuatan petasan
serta peredaran petasan yang akan dilakukan dengan secara tersembunyi dan dengan
melakukan penyamaran yang menempel, tim kami akan mncoba untuk menempel
dengan pelaku dengan berpura-pura sebagai pembeli petasan yang nantinya akan
dijual kembali diwilayah perkotaan. Kami akan menampilkan perjalanan investigasi
dan wawancara dengan pelaku serta informan yang telah kami tentukan nantinya.
3. Segmen Ketiga
Pada segmen ini kami akan menampilkan wawancara dengan narasumer otoritas
terkait dengan pelanggaran peredaran petasan serta memperlihatkan bahaya petasan di
masyarakat. Pada segmen ini juga kami akan memberikan kesimpulan tentang hasil
investigasi kami.
14
F. Syuting List
Kegiatan
Tanggal (Bulan Juni)
07 08 09 14 15 16 18
Meliput pemantauan menjelang ramadhan
khusunya penjual petasan
Melakukan wawancara dengan mayarakat
yang pernah menjadi korban ledakan petasan
Memantau kembali tempat produsen petasan
Membuat surat pengantar untuk wawancara
ke Kadib Humas Polres JakBar
Melakukan wawancara ke kadib Humas
Polres
Melakukan liputan investigasi ke produsen
Melakukan pengambilan gambar host utnuk
opening dan closing
Proses pengeditan
Pengumpulan karya*
*disesuaikan dengan jadwal UAS
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat semua hasil riset dan observasi yang telah kami lakukan, kami
memiliki kesimpulan bahwa produksi petasan untuk menjelang bulan Ramadhan tahun
2014 masih akan terjadi, dan kami akan mencoba untuk melakukan investigasi dengan
menampilkan hasil karya yang original. Dalam perjalanan penelitian ini kami menemukan
beberapa kendala seperti waktu, karna semua tim kami saat ini masih dalam kondisi
bekerja pada perusahaan. Waktu yang kami pergunakan rata-rata pada hari weekend
sehingga waktu yang bisa kami berikan untuk peliputan sangat terbatas. Akan tetapi dari
keterbatasan kami akan tetap memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin.
16
LAMPIRAN
Hasil Riset dari Internet

More Related Content

What's hot

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
Firmansyah Drei'und-zwanzig
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
gilang dwi jatnika
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
Yesica Adicondro
 
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
Google+
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
Reinventing Government
Reinventing GovernmentReinventing Government
Reinventing Government
Putri Yulia R
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
IdaSyahraeni
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
Imam Nursyihab
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Sylvester Saragih
 
Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam Organisasi
Fahmi Hakam
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Deady Rizky Yunanto
 
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomiMakalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
irwanexitt
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Operator Warnet Vast Raha
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
10MThoriqShihab
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
PT Lion Air
 

What's hot (20)

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Makalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garamMakalah kelompok 3 gudang garam
Makalah kelompok 3 gudang garam
 
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Reinventing Government
Reinventing GovernmentReinventing Government
Reinventing Government
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdfContoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
Contoh Proposal Bab 1, 2 dan 3.pdf
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
Contoh tabel data interval, data nominal, data ordinal, data distribusi freku...
 
Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam Organisasi
 
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi RisikoManajemen Risiko - Identifikasi Risiko
Manajemen Risiko - Identifikasi Risiko
 
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomiMakalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
Makalah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberi rahmat dan ...
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Analisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan BisnisAnalisis lingkungan Bisnis
Analisis lingkungan Bisnis
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 

More from Jurnal Go-Blog

Laporan kkp ok
Laporan kkp okLaporan kkp ok
Laporan kkp ok
Jurnal Go-Blog
 
Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)
Jurnal Go-Blog
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasi
Jurnal Go-Blog
 
Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)
Jurnal Go-Blog
 
Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)
Jurnal Go-Blog
 
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Jurnal Go-Blog
 
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiKomunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiJurnal Go-Blog
 
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiAnalisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiJurnal Go-Blog
 
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaAnalisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaJurnal Go-Blog
 
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Jurnal Go-Blog
 

More from Jurnal Go-Blog (11)

Laporan kkp ok
Laporan kkp okLaporan kkp ok
Laporan kkp ok
 
Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)Uas semiotika komunikasi (part 2)
Uas semiotika komunikasi (part 2)
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasi
 
Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)Disain program TV (24 jam jakarta)
Disain program TV (24 jam jakarta)
 
Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)Dispro Radio (share now)
Dispro Radio (share now)
 
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)
 
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiKomunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
 
Hakikat Jurnalistik
Hakikat JurnalistikHakikat Jurnalistik
Hakikat Jurnalistik
 
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu BayiAnalisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
Analisis Pelanggaran Iklan Susu Bayi
 
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode HermeneutikaAnalisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
Analisis Lagu "Slank" dengan Metode Hermeneutika
 
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
Analisis Karakter Tokoh "Martin Luther"
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Laporan Investigasi

  • 1. PROPOSAL INVESTIGASI MATA KULIAH LAPORAN INVESTIGASI “INVESTIGASI PEREDARAN PETASAN SAAT BULAN RAMADHAN DI WILAYAH PALMERAH, JAKARTA BARAT” Dibuat Oleh : Nama : Lukman Prabowo (1271510115) Hilda Rafika (0971510961) Syahroni (1271510024) Kelas : Periode : 0514 Dosen Pengampu : Ica Wulansari, S.I.P., M.Si.
  • 2. 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………… 2 B. Tujuan Investigasi …………………………………………………………….. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Petasan ……………………………………………………………. 3 B. Peredaran Petasan …………………………………………………………….. 4 C. Aturan dan UU tentang Petasan ……………………………………………… 4 D. Lokasi Investigasi ……………………………………………………………… 6 E. Tim Investigasi ………………………………………………………………… 7 F. Nara Sumber …………………………………………………………………… 7 BAB III LAPORAN PENGERJAAN A. Produser ……………………………………………………………………….. 9 B. Penulis Naskah ………………………………………………………………… 9 C. Kameramen ……………………………………………………………………. 10 D. Hasil Observasi ……………………………………………………………….. 12 E. Term of Reference …………………………………………………………….. 13 F. Syuting List …………………………………………………………………….. 14 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 15 LAMPIRAN (Hasil Riset dari Internet) ……………………………………………. 16
  • 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Petasan sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Petasan sudah melekat di masyarakat Indonesia. Yang awalnya berfungsi untuk meramaikan acara-acara pernikahan dan khitanan. Sekarang berubah fungsi menjadi mainan anak-anak pada saat Bulan Ramadan. Pada Bulan Ramadan peredaran petasan lebih banyak dibandingkan bulan-bulan lainnya. Ini terjadi seperti sudah menjadi tradisi dari masyarakat Indonesia. Yang dimana di Bulan Ramadan kebanyakan orang bermain petasan, bukan hanya anak-anak kecil, orang dewasa pun ikut bermain petasan. Karena hal ini polisi mulai meningkatkan pengawasan terhadap peredaran petasan, yang bisa mengganggu kekhusukan Umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Selain mengganggu kekhusukan ibadah puasa, petasan tiap tahun sudah menelan banyak korban. Bukan hanya anak-anak kecil, orang dewasa pun menjadi korban dari letusan petasan. Karena masih maraknya peredaran petasan di Bulan Ramadan, kami dari tim investigasi akan menginvestigasi peredaran petasan. B. Tujuan Investigasi Dengan mendasari beberapa latarbelakang yang ditulis, maka kami mempunyai tujuan dalam melakukan Investigasi ini adalah sebagai berikut ;  Mengungkapkan peredaran petasan  Mencari penanganan bagaimana mengurangi peredaran petasan dan pengaruh hukumnya  Memberi informasi kepada masyarakat bahaya dari petasan  Memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan jenis-jenis petasan yang boleh di perjualbelikan dan yang tidak
  • 4. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Petasan Sejarah petasan bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yakni garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar. Jika ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya lalu dibakar, maka akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan jenis ini dipercaya dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara- upacara keagamaan. Baru pada saat dinasti Song didirikan pabrik petasan yang kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api karena lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di angkasa hingga akhirnya dibedakan. Tradisi petasan lalu menyebar ke seluruh pelosok dunia. Di Indonesia tradisi petasan itu dibawa sendiri oleh orang Tionghoa. Seorang pengamat sejarah Betawi, Alwi Shahab meyakini bahwa tradisi pernikahan orang Betawi yang menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang Tionghoa yang bermukim di sekitar mereka. Petasan merupakan bahan peledak low explosive. Bahan peledak low explosive adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi (velocity of detonation) antara 400 dan 800 meter per detik. Sedangkan bahan peledak high explosive mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000 dan 8.500 meter per detik. Bahan peledak low explosive ini sering pula disebut propelan (pendorong) yang banyak digunakan pada peluru dan roket. Di antara bahan peledak low explosive yang dikenal adalah mesiu (black powder atau gun powder) dan smokeless powder. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mesiu tersebut banyak digunakan sebagai pembuat petasan, termasuk petasan banting dan bom ikan. Di Indonesia, petasan sudah menjadi sesuatu yang biasa dipakai untuk berlebaran dan saat bulan Ramadhan. Banyak anak sesudah sahur bukannya istirahat, malah bermain petasan dan kembang api. Mereka dengan
  • 5. 4 seenaknya melemparkan petasan -petasan yang mereka bawa kepada temannya atau mobil yang sedang lewat, tanpa memikirkan akibatnya. Petasan dan sebangsanya memang barang gelap, artinya merupakan benda terlarang (ilegal). Sejak zaman Belanda sudah ada aturannya dalam Lembaran Negara (LN) tahun 1940 Nomor 41 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Bunga Api 1939, di mana isinya antara lain adanya ancaman pidana kurungan tiga bulan dan denda Rp 7.500 apabila melanggar ketentuan “membuat, menjual, menyimpan, mengangkut bunga api dan petasan yang tidak sesuai standar pembuatan”. Selain aturan zaman Belanda tsb, ada juga beberapa aturan lain, diantaranya adalah Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 187 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang bahan peledak. Dalam undang-undang ini sudah diatur soal bahan peledak yang menimbulkan ledakan dan dianggap mengganggu lingkungan masyarakat. Undang-Undang tersebut menjelaskan bahwa pembuat, penjual, penyimpan, dan pengangkut petasan bisa dikenai hukuman minimal 12 tahun penjara hingga maksimal kurungan seumur hidup. Namun anehnya, walau berbagai ancaman telah dikeluarkan lewat aturan, tetap saja ada yang nekat untuk menjual petasan. Khusus untuk bulan Ramadhan seperti saat ini, omzet penjual petasan memang bisa naik drastis dibanding hari-hari biasa. B. Peredaran Petasan Pasar merupakan tempat peredaran petasan terbanyak. Di pasar peredaran petasan bukan hanya dijual satuan tapi bisa sekaligus menjadi pemasok untuk penjual petasan di pemukiman perumahan. Untuk saat ini peredaran petasan memang sudah tidak terlalu banyak namun masih ada penjual yang nakal mengedarkan petasan berkedok berjualan kembang api. C. Aturan dan UU Tentang Petasan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 187 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang bahan peledak. Dalam undang-undang ini sudah diatur soal bahan peledak yang menimbulkan ledakan dan dianggap mengganggu lingkungan masyarakat. Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa pembuat, penjual, pemyimpan, dan pengangkut petasan bisa dikenai hukuman minimal 12 tahun penjara hingga maksimal kurungan seumur hidup.
  • 6. 5 1. UU darurat no. 12 Tahun 1951 tentang senjata api dan bahan peledak a. Pasal 1 ayat 1 bagi yang membuat, menerima, memperoleh/menyerahkan, menguasai, mengangkut, menggunakan senjata api, amunisi atau bahan peledak tanpa hak dihukum mati atau hukuman penjara seumur hidup/penjara 20 tahun. b. Pasal 2 ayat 1 bagi yang membuat, menerima, menguasai, membawa, memiliki, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, menggunakan senjata api, senjata penikam atau senjata penusuk tanpa hak dihukum penjara 10 tahun. 2. Pasal 188 KUHP barang siapa menyebabkan karena kesalahannya kebakaran, letusan dihukum hukuman penjara 5 tahun. 3. Lembaran Negara No.41 tahun 1940 tentang pelaksanaan undang-undang bunga api 1939 pasal 2: a. Bagi yang membuat serta menjual, meyimpan, mengangkut bunga api/ petasan yang tidak sesuai standar pembuatan dipidana kurungan 3 bulan. b. Bagi yang membuat, menjual, memasang/membunyikan bunga api/petasan dipidana kurungan 2 bulan. Jenis kembang api yang diizinkan, dilarang dan yang bisa dijual bebas berdasarkan UU Bunga Api Tahun 1932 dan Perkap Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 29 April 2008 tentang pengawasan pengendalian dan pengamanan bahan peledak komersil: a. Kembang api yang diizinkan: Bunga api mainan berukuran dari dua inci atau kandungan mesiu kurang dari 20 gram tidak menggunakan izin pembelian dan penggunaan. Sementara, bunga api untuk pertunjukan (show) berukuran dua sampai dengan delapan inci atau kandungan mesiu lebih dari 20 gram. Untuk pembelian dan penggunaannya harus ada izin dari Baintelkam Mabes Polri dengan rekomendasi Kapolda. b. Kembang api yang dilarang: 1. Bunga api yang berisi bahan peledak seperti tertera dalam pasal 1 UU No 9/1931 2. Penggalak, deto, sumber deto, dan bahan-bahan dengan sifat bekerja yang sesuai 3. Bahan-bahan dan mesiu yang sendirinya atau dengan sebab kecil dapat terbakar atau meledak 4. Bahan-bahan keras yang pada waktu ledakan bunga api dapat terpelanting
  • 7. 6 5. Bunga api dengan bermacam-macam ledakan yang berat mesiu di dalamnya lebih besar daripada beratnya sepertiga bagian satuan bunga api (bunga api yang berukuran diatas delapan inci). c. Kembang api yang bisa dijual bebas: 1. Kembang api kawat atau sejenisnya 2. Kembang api air mancur 3. Kembang api yang dapat terbang, seperti kupu-kupu yang pada umumnya tidak mengeluarkan bunyi 4. Kembang api yang didarat (ground spinner) seperti gasing yang diputar 5. Kembang api berupa bola-bola api atau roman candle. Ada yang tidak berbunyi tetapi hanya berupa bola-bola api kecil warna-warni saja. Ada yang mengeluarkan suara pretekan dan ada yang mengeluarkan suara tar (bukan dor seperti petasan) 6. Kembang api berupa roket yang meluncur ke atas dengan gagang bambu atau kayu berbagai ukuran 7. Kembang api berupa ‘cakes’, kumpulan tabung-tabung kecil dengan jumlah tembakan bervariasi dari 10,25 lebih tembakan. Efek tembakan berupa bunga chrydsantemum atau kelapa. Bunga brocade, untuk ‘consumer cakes’ diameter tube kecil, yakni satu sampai 1,5 sentimeter, tapi untuk profesional tubenya lebih besar 8. Shells, terdiri dari bermacam-macam ukuran, berbentuk bola dengan ukuran antara satu dan 1,5 inci, sedangkan untuk profesional dengan bantuan alat peluncur berukuran lebih besar tiga sampai delapan inci. D. Lokasi Investigasi Lokasi investigasi yang kami pilih untuk investigasi peredaran petasan di Bulan Ramadan adalah di Pasar Palmerah Jakarta Barat. Kami mengambil lokasi tersebut karena di pemukiman padat seperti inilah peredaran petasan lebih gampang masuk dan beredar dikalangan masyarakat.
  • 8. 7 E. Tim Investigasi Dalam melakukan sebuah investigasi tidaklah mungkin untuk kita melakukannya sendiri, oleh Karena itu kami membentuk Tim investigasi kami terdiri dari: a. Produser (Lukman Prabowo) Produser dari tim investigasi kami ini termasuk ke dalam produser lapangan. Karena produser kami bertugas melakukan koordinasi pada saat liputan dan sesuai namanya, produser lapangan akan lebih banyak berada di lokasi. Dia akan mengarahkan juru kamera dan reporter di lapangan, termasuk mempersiapkan wawancara atau siapa narasumber yang dapat diwawancarai. b. Kameraman (Syahroni) Juru kamera atau kameraman bertanggung jawab untuk semua aspek teknis pemotretan dan merekam gambar. Seorang juru kamera harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan saat ia mengambil gambar. Dan menghasilkan gambar yang tajam dan baik. c. Penulis Skrip/Naskah (Hilda Rafika) Penulis skrip memiliki peran pada tahap praproduksi. Seorang penulis skrip memberikan garis-garis besar cerita dan dalam banyak hal menentukan struktur keseluruhan suatu produksi. F. Narasumber Narasumber adalah orang memberi informasi yang kita inginkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Narasumber adalah orang yg memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi. Kita dapat memberikan tanggapan terhadap informasi yang diberikan narasumber. Sebelum menanggapi penjelasan narasumber, sebaiknya pahami dahulu informasi yang telah di sampaikan oleh narasumber. Adapun cara mendapatkan informasi yang lengkap sebagai berikut: Menyimak semua informasi yang disampaikan narasumber secara utuh, Mencatat semua informasi yang di sampaikan narasumber, Menbuat rangkuman berdasarkan informasi yang di dengar dari narasumber, Setelah memahami informasi dengan lengkap, kita dapat memberikan tanggapan kepada narasumber. Tanggapan tersebut dapat berupa pendapat maupun sanggahan. Ketika menanggapi penjelasan narasumber, tidak boleh menyimpang dari informasi yang telah di jelaskan. Tanggapan yang kita berikanpun sebaiknya disertai penjelasan yang masuk akal. Pada laporan Invertigasi ini kami akan menemui beberapa narasumber untuk mengetahui
  • 9. 8 informasi mengenai peredaran petasan di daerah Palmerah Jakarta Barat. Narasumber dalam proposal ini dibagi menjadi 4 yaitu ;  Narasumber Utama Narasumber utama merupakan adalah narasumber yang menjadi objek penelitian dalam pembuatan laporan ini. Pada dasarnya narasumber utama merupakan orang atau organisai yang menjadi permasalahan dalam judul laporan ini. Narasumber utama yang kami akan wawacarai adalah Pelaku atau produsen petasan. Dimana pelaku tersebut menjadi kunci dalam laporan yang akan kami buat. Informasi yang akan dicari tahu dengan cara riset tempat, observasi tempat dan melakukan survey, kami akan menagmbil gambar dala peliputannya jika memang tidak diijinkan maka kami menggunakan kamera tersembunyi.  Narasumber Otoritas Dalam narasumber ini kami tempatka Pihak berwajib (Humas Polisi dari Polres Jakarta Barat) sebagai lembaga terkait dalam penanganan petasan yang sangat marak saat bulan puasa. Kami akan melakukan sesi wawancara dngan pihak berwajib yang akan ditentukan pada pengembangan proposal selanjutnya.  Narasumber Pendukung (Informan) Pada narasumber ini kami menempatkan Penjual petasan di wilayah Palmerah, Jakarta Barat menjadi narasumber yang mampu mendukung fakta yang ada pada informasi narasumber utama.  Korban Dalam laporan ini kami menjadikan warga adalah korban karena warga merupakan masyarakat yang merasakan langsung efek dari bahaya petasan. Kami akan mewawancarai warga palmerah, Jakarta barat terkait dengan efek yang ditimbulkan oleh petasan. Penjabaran lebih lanjut akan dilakukan pada perkembangan proposal.
  • 10. 9 BAB III LAPORAN PENGERJAAN A. Produser Tugas dari seorang produser adalah untuk mengatur segala aktivitas yang terkait dengan pembuatan laporan ini. Sejauh ini produser sudah melakukan tugasnya dalam pengerjaan : - Membuat judul laporan - Membagi tugas tim - Membuat proposal - Membuat kerangka penelitian - Mancari undang-undang terkait dengan Pelarangan Petasan B. Penulis naskah Tugas dari penulis naskah adalah membuat riset wawancara untuk semua narasumber. Wawancara disesuaikan dengan topik permasalahan dan dibuat secara mendalam. Beberpa pertanyaan yang nantinya akan di gunakan untuk saat wawancara berlangsung adalah sebagai berikut : 1. Naskah Wawancara Dengan Narasumber Otoritas (Humas Polres Jakarta Barat)  Selamat Pagi/Siang Pak, perkenalkan saya mahasiswa dari Univ. Budi Luhur Jakarta meminta waktu bapak sebentar untuk wawancara.  Pak, maksud kedatangan saya ini adalah untuk mewawancarai bapak mengenai peredaran petasan menjelang bulan Ramadan di daerah Jakarta Barat. Bagaimana aturan penggunaan petasan selama bulan Ramadan?  Apakah sanksi yang berlaku untuk penjual atau pengguna petasan?  Apakah di Jakarta mempunyai Perda larangan jual atau beli petasan?  Apakah ada jenis petasan yang diperbolehkan untuk diperjualbelikan?  Bagaimana penanganan pihak berwajib untuk mengurangi peredaran petasan di bulan Ramadan?  Apa dampak penggunaan petasan terhadap penggunanya maupun masyarakat di sekitarnya?  Apakah perlu penyuluhan dari pihak Rt/Rw untuk mengurangi penggunaan petasan di pemukiman?
  • 11. 10  Terima kasih atas waktunya, semoga untuk Ramadan bulan ini peredaran petasan lebih sedikit dari tahun kemarin. 2. Naskah Wawancara Dengan Narasumber Utama (Pelaku/Produsen)  Sudah berapa lama bapak menjadi pembuat petasan?  Kenapa bapak lebih memilih membuat petasan dibandingkan membuka usaha yang lain?  Ada berapa jenis petasan yang bapak buat?  Biasanya bapak membeli bahan-bahan membuat petasan dimana?  Ke daerah mana sajakah bapak memasarkan petasan buatan bapak?  Apakah ada perasaan takut dari bapak saat mengedarakan petasan buatan bapak?  Dari tahun-tahun yang lalu hingga sekarang sudah banyak razia dilakukan pihak berwajib, apakah ada penurunan keuntungan di tahun-tahun kemarin?  Apakah bapak sudah tahu bahwa membuat petasan atau menjualnya mendapatkan sanksi? 3. Naskah Wawancara Dengan Narasumber Pendukung (Informan)  Selain bapak berjualan kembang api, apakah bapak menjual petasan?  Sudah berapa lama bapak berjualan?  Menjelang bulan puasa, apakah bapak sudah menyetok petasan terlebih dahulu?  Biasanya mulai kapan orang membeli petasan di bulan puasa?  Ada berapa jenis petasan yang bapak jual?  Apabila ada razia peredaran petasan apa yang bapak lakukan?  Sejak ada razia peredaran petasan, apakah ada penurunan omzet di tahun-tahun kemarin?  Bapak sudah tahu kalau penjual atau pembeli petasan mendapatkan sanksi?  Lalu apakah bapak akan tetap berjualan seperti biasanya? C. Kameramen Tugas kameramen adalah mengabadikan setiap gambar. Tugas terpeting adalah mengatur posisi saat melakukan wawancara 1. Untuk narasumber utama akan dilakukan secara langsung jika diijinkan, akan tetapi jika tidak diijinkan maka akan menggunakan kamera tersembunyi 2. Untuk nara sumber lembaga terkait akan disetting dalam suasana kantor dengan menjadikan logo Polisi sebagai latar belakang dari narasumber
  • 12. 11 3. Untuk narasumber pendukung utama akan dilakukan secara on the spot dan akan diambil secara langsung tanpa ada settingan gambar dan settingan tempat 4. Untuk korban juga akan dilakukan on the spot dan akan diambil secara langsung tanpa ada settingan gambar dan settingan tempat 5. Membuat stock shoot agar dapat menambah penjelasan terakait dengan topik permasalahan seperti, gambar petasan dan video ledakan petasan dan sejenisnya. Bebrapa hal yang akan dilakukan dalam pengambilan gambar, dan kameramen sudah menulis bebrapa hal yang nantinya akan di ambil gambarnya : 1. Lokasi sekitar tempat produksinya petasan (jika tidak diijinkan mengambil gambar akan menggunakan hidden camera) 2. Transaksi penjual dan penbeli petasan 3. Agen-agen penjual petasan 4. Penjual petasan di bahu jalan 5. Permainan atau orang-orang yang menyalakan petasan 6. Jenis-jenis petasan 7. Human interest 8. Daya besarnya ledakan petasan 9. Efek atau dampak dari petasan (diambil dari youtube) 10. Para korban luka akibat petasan 11. Wawancara humas kepolisian (dengan background kantor polisi) 12. Wawancara penjual petasan 13. Wawancara pembeli petasan 14. Wawancara para warga 15. Mengambil gambar area lokasi para penjualan 16. Razia petasan (diambil dari youtube) 17. Papan petunjuk arah/papan nama daerah 18. Perjalanan menulusuri investigasi 19. Pembukaan stand up reporter 20. Penutup/kesimpulan reporter
  • 13. 12 D. Hasil Observasi 1. Observasi ke Narasumber Otoritas Pada hari Kamis, 15 mei 2014 tim investigasi kami mencari narasumber otoritas, pada awalnya sekitar waktu jam makan siang tim mencoba menghubungi salah seorang teman dari tim yang bekerja di Polres. Tim menanyakan jika ingin meminta wawancara terkait dengan pelanggaran hukum dapat dilakukan dengan siapa?, lalu dia memberi rekomendasi untuk langsung menemui Kepala Humas Polres Metro Jakarta Barat, atas nama Komisaris Heru Julianto. Keesokan harinya salah satu dari tim kami mencoba untuk mendatangi tempat tersebut, ketika sampai disana, dia tidak dapat langsung melakukan wawancara dengan Kadib Humas, karna harus menujukan surat dari Universitas sebagai surat bukti untuk pengantar penelitian. Lalu dia kembali dan melakukan rencana untuk meminta surat ijin wawancara kepada universitas. Dalam hasil observasi yang tim investigasi dapat adalah kami dapat melakukan wawancara kepada Kadib Humas Polres Jakarta Barat dengan syarat membawa surat pengantar. Jadi kami akan membuat surat pengantar di Universitas pada waktu pelaksanaan nanti, yaitu pada awal bulan juni. Kami akan melakukan wawancara langsung kepada Kadib Humas Polres Jakarta Barat. 2. Observasi ke Narasumber Utama (pelaku/Produsen) Team investigasi kami mencoba menelusuri tempat produksi petasan di daerah parung bogor. pada hari minggu 18/05/2014 siang hari, tempat tersebut seperti biasanya dari tahun ketahun menjelang ramadhan dan menjelang tahun baru banyak memproduksikan berbagai jenis petasan. di tempat tersebut selalu ramai dipadati para pembeli atau konsumen dan para pemborong petasan untuk membeli petasan yang akan dijualnya kembali. Didalam perjalanan menuju lokasi tersebut, dengan alat tranportasi kereta api dari jakarta sampai ke parung dengan perjalanan yang memakan waktu 1,5 jam, sesampainya di lokasi kami menulusuri lebih dalam dimana produksi petasan. Setelah tiba dilokasi tempat penjualan petasan tersebut, kami tidak menemukan adanya penjual ataupun pembeli, tempat tersebut sepi dan tidak seperti dugaan kami yang ramai atau bahkan banyak penjual petasannya. Ditempat itu kami mencoba bertanya oleh salah seorang penjaga warung yang ada ditempat tersebut, kami bertanya mengenai mengapa tempat ini sepi dan ternyata tempat ini akan ramai pada saat satu
  • 14. 13 minggu menjelang puasa ataupun menjelang tahun baru, namun untuk transaksi jual beli petasan di tempat ini tidak dilakukan secara terbuka atau ditempat keramaian, tetapi traksaksi dilakukan di rumah-rumah penduduk yang memproduksi petasan tersebut secara langsung. Informasi tersebut kami dapatkan dari beberapa warga yang ada disekitar lokasi tersebut. E. Term of Reference Dari latar belakang yang sudah kami jabarkan dengan permasalahan yang ada serta melakukan riset dan observasi, kami mencoba merumuskan waktu pengerjaan sebagai acuan dalam peliputan laporan investigasi kami. Adapun hasil yang akan kami buat adalah dengan 3 segmen, yaitu ; 1. Segmen Pertama Pada segmen ini kami akan menampilkan beberapa latar belakang masalah yang ada seputar topic yang akan kami angkat yaitu, peredaran petasan saat bulan ramadhan. Kami akan menampilkan pembukaan yang akan dilakukan host dan dilanjutkan dengan penampilan video terkait dengan petasan dan gambaran tentang petasan 2. Segmen Kedua Pada segmen ini akan ditampilkan investigasi tentang pelanggran pembuatan petasan serta peredaran petasan yang akan dilakukan dengan secara tersembunyi dan dengan melakukan penyamaran yang menempel, tim kami akan mncoba untuk menempel dengan pelaku dengan berpura-pura sebagai pembeli petasan yang nantinya akan dijual kembali diwilayah perkotaan. Kami akan menampilkan perjalanan investigasi dan wawancara dengan pelaku serta informan yang telah kami tentukan nantinya. 3. Segmen Ketiga Pada segmen ini kami akan menampilkan wawancara dengan narasumer otoritas terkait dengan pelanggaran peredaran petasan serta memperlihatkan bahaya petasan di masyarakat. Pada segmen ini juga kami akan memberikan kesimpulan tentang hasil investigasi kami.
  • 15. 14 F. Syuting List Kegiatan Tanggal (Bulan Juni) 07 08 09 14 15 16 18 Meliput pemantauan menjelang ramadhan khusunya penjual petasan Melakukan wawancara dengan mayarakat yang pernah menjadi korban ledakan petasan Memantau kembali tempat produsen petasan Membuat surat pengantar untuk wawancara ke Kadib Humas Polres JakBar Melakukan wawancara ke kadib Humas Polres Melakukan liputan investigasi ke produsen Melakukan pengambilan gambar host utnuk opening dan closing Proses pengeditan Pengumpulan karya* *disesuaikan dengan jadwal UAS
  • 16. 15 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dengan melihat semua hasil riset dan observasi yang telah kami lakukan, kami memiliki kesimpulan bahwa produksi petasan untuk menjelang bulan Ramadhan tahun 2014 masih akan terjadi, dan kami akan mencoba untuk melakukan investigasi dengan menampilkan hasil karya yang original. Dalam perjalanan penelitian ini kami menemukan beberapa kendala seperti waktu, karna semua tim kami saat ini masih dalam kondisi bekerja pada perusahaan. Waktu yang kami pergunakan rata-rata pada hari weekend sehingga waktu yang bisa kami berikan untuk peliputan sangat terbatas. Akan tetapi dari keterbatasan kami akan tetap memberikan yang terbaik dan semaksimal mungkin.