3. Persiapan Penulisan (Prewriting)
Aspek administratif
Yaitu menyiapkan hal-hal yang bersifat administratif seperti mesin tik, pita mesin tik, komputer, tinta, kertas, pensil, serta sumber-sumber
rujukan yang diperlukan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, kliping berita, dan kliping artikel.
Aspek teknis
Yaitu memastikan peralatan yang diperlukan berfungsi dengan baik. Mesin tik, komputer, ataupun printer harus dalam keadaan baik untuk
mengerjakan artikel. Selain itu, program-program yang menunjang proses penulisan artikel harus baik serta memadai. Baik dari kualitas
program, kesesuaian dengan komputer yang dipakai, serta seberapa besar pengetahuan penulis akan program yang dipakai.
Aspek akademis
Membuat kerangka (out line) sederhana untuk memudahkan penulisan sekaligus menghindari tumpang tindih bahasan. Selain hal tersebut,
dapat menggunakan pola 3P dan ABC yang sangat sederhana, mudah dipahami, dan dapat dilakukan oleh setiap orang.
Aspek psikologis
Buatlah suasana menulis menjadi menyenangkan. Jika penulis merasa nyaman menulis dengan ditemani musik, maka memutar kaset
atau compac disc musik-musik kesukaan dapat menjadi solusi. Secara psikologis, musik dapat membuat hati ceria, terinspirasi dan
termotivasi. Selain musik, menyiapkan makanan ringan dan kopi atau sejenisnya juga sangat dianjurkan.
.
4. Pola 3P
3P merupakan singkatan dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Maksudnya dalam penulisan artikel
dapat dibagi kedalam tiga bagian besar, yakni:
a. Pendahuluan
b. Pembahasan
c. Penutup
Pada bagian pendahuluan lazim disebut sebagai intro. Sedangkan bagian penutup kerap disebut sebagai
kesimpulan. Dengan catatan apabila artikel yang ditulis tersebut menggunakan pendekatan induktif. Pola 3P
diibaratkan sebagai sebuah bangunan dengan gagasan yang utuh. Kerangka artikel harus memiliki tiga tiang
penyangga utama yang kokoh yakni pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
5. Rumus ABC
Lain halnya dengan 3P, ABC bukan merupakan sebuah singkatan melainkan urutan pekerjaan yang sifatnya
alfabetis. Sedangkan kalau dimaknai lebih lanjut, maka A berarti P1 (pendahuluan), B berarti P2
(pembahasan), C berarti P3 (penutup). Yang membedakan yakni apabila pada 3P masih berupa kerangka
artikel yang belum terisi dan hanya sebatas konseptual. Sedangkan, pada rumus ABC kerangka tersebut
sudah harus diisi dengan pertanyaan tertentu sehingga menjadi operasional dan fungsional. Rumus ABC dan
pola 3P merupakan pendekatan yang sangat sederhana dan praktis dalam menyusun kerangka karangan
artikel. Berikut ini contoh dari pola 3P dan ABC
6. Pelaksaan Penulisan (Writing)
Dalam tahap penulisan, kita harus memusatkan perhatian hanya kepada tulisan yang sedang kita buat. Semua
hal yang mengganggu dalam proses penulisan artikel harus dihindari.
Kehabisan kata-kata
Gaya penulisan artikel
7. Kehabisan Kata-kata
Masalah yang sering dialami oleh penulis adalah kehabisan kata atau tidak dapat mengembangkan pokok bahasan lagi. Menurut
Haris Sumadiria, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kehabisan kata-kata, yaitu
1) Penjelasan
Secara sederhana, penjelasan berarti membuat keterangan atau uraian terhadap suatu persoalan yang kita bahas. Dengan
memberikan penjelasan makna kata, istilah dan gagasan yang dibahas akan mudah dipahami secara lebih baik.
2) Contoh
Kata dan kalimat yang ada pada opini biasanya merupakan gambaran hal yang bersifat abstrak. Memberikan contoh untuk hal-hal
tertentu berarti menggambarkan sesuatu yang abstrak menjadi konkret.
3) Perbandingan
Perbandingan merupakan uraian artikel yang dapat menjelaskan kepada pembaca. Misalnya membandingkan antara negara satu
dengan negara lain.
8. Kehabisan Kata-kata
4) Kutipan
Menyertakan kutipan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan artikel. Kutipan dapat diambil dari
kitab suci, tokoh, surat kabar, majalah, buku atau referensi-referensi lain yang relevan dengan topik yang
dibahas. Kutipan berfungsi untuk mengembangkan bahasan, mendukung, menguatkan, serta membangun
kredibilitas gagasan penulis.
5) Statistik
Data statistik dapat menghidupkan angka-angka yang ada di artikel. Dengan demikian, pembaca dapat
terbantu dalam memahami atau mengenali apa yang ada dalam statistik.
6) Penegasan
Penegasan yaitu menyatakan kembali suatu pokok masalah dengan penyusunan redaksi yang berbeda-beda.
Penegasan berarti memberikan penekanan pada kata atau kalimat tertentu dengan maksud untuk dijadikan
rujukan bagi pembaca.
9. Gaya Penulisan Artikel
Gaya penulisan seseorang menentukan artikelnya bisa dimuat atau tidak di surat kabar. Ada beberapa gaya
penulisan, selain mengikuti gaya penulisan yang digunakan oleh masing- masing penerbit surat kabar.
Diantara gaya penulisan yakni:
1) Gaya penulisan harus kritis, analitis dan eksplanatif atau bukan karangan fiksi.
2) Hindari penggunaan istilah atau bahasa teknis ilmiah, gunakanlah bahasa ilmiah popular, disertai
penjelasan dengan bahasa yang sederhana.
3) Alur pemaparan harus runtut dan logis.
4) Tulisan harus terfokus, terorganisir, punya latar belakang yang jelas.
5) Tidak bertele-tele, bombastis atau malah vulgar.
6) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa asing atau Bahasa
daerah sebaiknya disertai padan kata atau penjelasan.
7) Tidak menggunakan ungkapan kalimat klise atau normatif.
10. Perbaikan Materi Tulisan (Editing)
1. Revisi judul
2. Revisi intro
3. Revisi komposisi
4. Revisi akurasi dan relevansi data
5. Revisi ejaan dan istilah teknis
6. Revisi gramatika
7. Revisi bobot dan substansi materi tulisan
8. Asumsi dampak yang diharapakan
◦ CATATAN : ARTIKEL HARUSLAH menggunakan kalimat-kalimat pendek, tegas, jelas, sederhana, dan mudah dimengerti.