SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
164
Contoh Dokumen Lelang Untuk Pengadaan Barang
BAB XIV
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
A. UMUM
1. LINGKUP
PEKERJAAN
1.1. Kepala Satker/PPK menentukan nama paket pekerjaan
yang dituangkan dalam data lelang dan diumumkan
secara luas melalui media internet.
1.2. Penyedia jasa harus memilh paket pekerjaan berdasarkan
SIUP sesuai dengan bidang sub bidang yang telah
ditentukan dalam data lelang.
1.3. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang dan
syarat-syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai
spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.
1.4. Lingkup pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan
ketentuan dalam data lelang.
2. SUMBER DANA 2.1. APBN untuk DIPA Deplu Tahun Anggaran 200…
3. PERSYARATAN
PESERTA LELANG
3.1. Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua penyedia barang
yang memenuhi persyaratan pelelangan Umum.
3.2. Adalah suatu Badan Usaha dan memiliki SIUP yang
masih berlaku dari Pemerintah Kota / Kabupaten domisili
peserta lelang dengan bidang, sub bidang dan kualifikasi
sesuai dengan data lelang yang memenuhi syarat untuk
pelaksanaan pengadaan.
3.3. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan,
peralatan, dan jasa produksi dalam negeri.
3.4. Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran
sesuai persyartan yang ditentukan.
3.5. Peserta lelang yang akan melakukan kemitraan, wajib
mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan
perusahaan yang berbadan hukum serta memuat
persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut.
165
4. KUALIFIKASI
PESERTA
LELANG
4.1. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi,
formulir ulir isian kualifikasi disampaikan bersamaan
dengan dokumen penawaran.
4.2. Persyaratan kualifikasi peserta lelang tercantum dalam
formulir isian kualifikasi.
5. PENYERAHAN
DOKUMEN
PENAWARAN
5.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai
anggota kemitraan hanya boleh menyerahkan satu
penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan.
5.2. Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu
penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan akan
digugurkan.
5.3. Jumlah Dokumen Penawaran yang harus disampaikan
oleh peserta lelang sesuai dengan point 19.1 (Dokumen
Penawaran).
6. BIAYA
PENAWARAN
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk
mengikuti pelelangan menjadi beban penyedia jasa dan tidak
mendapat penggantian dari KEPALA SATKER/PPK.
7. PENJELASAN
LELANG
(Aanwijzing)
7.1. Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai
dokumen lelang (aanwijzing) pada waktu dan tempat
sesuai ketentuan dalam data lelang.
7.2. Dalam acara penjelasan dokumen lelang, dijelaskan
mengenai:
a. Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua
sampul atau dua tahap);
b. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen
penawaran;
c. Acara pembukaan dokumen penawaran;
d. Metoda evaluasi;
e. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;
f. Jenis kontrak yang akan digunakan;
g. Ketentuan dan cara evaluasi
h. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat
mengeluarkan jaminan penawaran.
7.3. Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia
pengadaan, keterangan lain termasuk perubahannya, dan
hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita Acara
166
Penjelasan (BAP).dan harus sudah di upload ke portal
e-Procurement www.e-proc.deplu.go.id paling lambat 4
(empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan
(aanwijzing).
7.4. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan
dokumen lelang dapat mengajukan pertanyaan melalui
portal e-Procurement sesuai waktu dalam data
lelang.
7.5. Dalam acara penjelasan dokumen lelang, diumumkan
nilai total harga perkiraan sendiri (HPS). Rincian HPS
tidak boleh dibuka dan bersifat rahasia.
7.6. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan
dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak / menggugurkan penawarannya.
B. DOKUMEN LELANG
8. ISI DOKUMEN
LELANG
8.1. Dokumen lelang terdiri dari:
BAB I Instruksi Kepada Peserta Lelang;
BAB II Data Lelang;
BAB III Bentuk Surat Penawaran, Surat Kemitraan dan
Surat Kuasa ;
BAB IV Syarat-Syarat Umum Kontrak;
BAB V Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
BAB VI Spesifikasi Teknis;
BAB VII Gambar-Gambar;
BAB VIII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan
Metoda Pelaksanaan;
BAB IX Bentuk-Bentuk Jaminan.
Addendum (bila ada)
9. KLARIFIKASI
DOKUMEN
LELANG
9.1. Klarifikasi dokumen lelang dilakukan pada saat
Penjelasan Pekerjaan (Aanwijziing) yang jadwal dan
tempatnya ditentukan oleh panitia pengadaan.
9.2. Panitia pengadaan tidak akan menanggapi
permohonan klarifikasi yang diterima di portal
e-Procurement yang diajukan peserta lelang diluar
waktu yang ditentukan dalam data lelang.
167
10. ADDENDUM
DOKUMEN
LELANG
10.1. Sebelum batas waktu penyampaian penawaran berakhir,
atas pertimbangan bahwa pada BAP (Berita Acara
Penjelasan) terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan
penting yang perlu ditampung, maka panitia pengadaan
akan mengubah ketentuan dokumen lelang dengan
menerbitkan addendum.
10.2. Addendum dokumen lelang menjadi bagian tak terpisahkan
dari dokumen lelang dan harus sudah di upload ke portal
e-Procurement bersamaan dengan Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (BAP) atau paling lambat 4
(empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan
(aanwijzing).
10.3. Addendum yang dikeluarkan dapat di download dari
portal e-Procurement atau didapatkan hardcopynya
dari panitia pengadaan.
C. PENYIAPAN PENAWARAN
11. BAHASA
PENAWARAN
11.1. Semua dokumen penawaran harus menggunakan Bahasa
Indonesia.
12. DOKUMEN
PENAWARAN
12.1. Dokumen penawaran terdiri dari:
a. Surat penawaran; harus bertanggal, bermeterai cukup,
dan ditandatangani oleh yang berhak serta dicap (di
stempel).
b. Lampiran surat penawaran, terdiri dari:
Dokumen Administrasi :
(a). Surat Penawaran Harga (sistem satu sampul)
(b). Copy Jaminan Penawaran
(c). Perincian harga penawaran
(d). Copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak
Tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun
terakhir dan fotocopy Surat Setoran Pajak (SSP)
PPh pasal 29
168
Dokumen Teknis :
(e). Time Schedule/jadwal waktu penyerahan barang
(f). Spesifikasi teknis
(g). Identitas barang.
(h). Jumlah barang
(i). Persyaratan teknis lainnya.
(j). Surat pernyataan mengikuti lelang sampai
akhir proses pelelangan
Dokumen Kualifikasi :
(a).Pernyataan minat untuk mengikuti pengadaan
hasil print out dari portal e-Procurement.
(b). Pakta integritas dan
(c). Formulir isian penilaian kualifikasi yang di-
print out dari portal e-Procurement.
13. HARGA
PENAWARAN
13.1. Harga penawaran adalah harga yang tercantum
dalam surat penawaran berdasarkan jumlah rincian
dalam daftar kuantitas dan harga.
13.2. Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh
penyedia jasa dalam pelaksanaan kontrak, serta
pengeluaran lainnya sudah termasuk dalam harga
penawaran.
14. MATA UANG
PENAWARAN
DAN CARA
PEMBAYARAN
14.1. Harga satuan dasar, harga satuan pekerjaan, jumlah
harga penawaran dan pembayarannya harus
menggunakan mata uang Rupiah.
14.2. Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam data
lelang.
15. MASA
BERLAKUNYA
PENAWARAN
15.1. Masa berlakunya penawaran adalah sesuai ketentuan dalam
data lelang.
15.2. Dalam keadaan khusus, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, panitia pengadaan dapat meminta kepada
peserta lelang secara tertulis untuk memperpanjang masa
berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu
tertentu.
15.3. Peserta lelang dapat:
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah
169
penawaran, tetapi diminta memperpanjang masa
berlakunya jaminan penawaran untuk jangka waktu
tertentu dan menyampaikan pernyataan perpanjangan
masa berlakunya penawaran dan perpanjangan
jaminan penawaran kepada pantia pengadaan;
b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan
jaminan penawarannya tidak disita dan tidak
dikenakan sanksi.
16.JAMINAN
PENAWARAN
16.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran
dalam mata uang Rupiah dengan nominal sebesar antara
1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai
harga perkiraan sendiri (HPS). Nilai dan masa berlakunya
sesuai ketentuan dalam data lelang.
16.2. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pelaksana
Kegiatan paket pekerjaan ........................
16.3. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum
(tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan
reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
16.4. Jaminan penawaran harus mempunyai substansi yang
sesuai dengan format jaminan penawaran.
16.5. Penawaran yang tidak dilampiri jaminan penawaran sesuai
dengan substansi format jaminan penawaran yang berlaku
dinyatakan gugur.
16.6. Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO) harus
ditulis atas nama semua anggota KSO.
16.7. Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak menang
dikembalikan segera setelah penetapan pemenang lelang.
16.8. Masa berlaku Surat Jaminan Penawaran sekurang-
kurangnya sama dengan masa berlaku Surat
Penawaran Harga (SPH).
16.9. Nama penawar sama dengan nama yang tercantum
dalam Jaminan Penawaran dengan nilai tidak kurang
170
dari yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan.
16.10. Paket pekerjaan yang dijaminkan sama dengan paket
pekerjaan yang dilelang
16.11. Jaminan penawaran dari pemenang lelang dikembalikan
segera setelah pemenang lelang menanda tangani
perjanjian dan menyerahkan jaminan pelaksanaan.
16.12. Jaminan penawaran akan disita apabila:
a. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa
berlakunya penawaran; atau
b. Pemenang lelang mengundurkan diri; atau
c. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan
gagal:
1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau
2) Menandatangani surat perjanjian.
17.PENAWARAN
ALTERNATIF
17.1. Peserta lelang harus menyampaikan penawaran sesuai
dengan ketentuan dokumen lelang.
17.2. Penawaran alternatif tidak akan dipertimbangkan.
18. DOKUMEN
PENAWARAN
18.1. Peserta lelang harus menyampaikan 1(satu) dokumen
penawaran asli dan diberi tanda “ASLI” dan 2 (dua)
dokumen penawaran rekaman yang masing-masing diberi
tanda “REKAMAN”. Apabila terdapat perbedaan antara
dokumen penawaran asli dan rekaman, maka dokumen
penawaran asli yang berlaku.
18.2. Dokumen penawaran asli dan rekaman harus
ditandatangani oleh orang yang berhak atas nama badan
usaha peserta lelang sesuai dengan akta pendirian dan
perubahannya, akta pendirian cabang dan perubahannya
atau perjanjian KSO.
18.3. Jika ada perubahan pada dokumen penawaran yang bukan
merupakan hasil print out dari portal e-Procurement, maka
perubahan tidak boleh dilakukan dengan memberikan
tipex. Perubahan dapat dilakukan dengan membuat
dokumen baru atau memberikan garis tepat pada kalimat /
tulisan yang salah dan kemudian diparaf oleh orang yang
membuat penawaran.
171
D. PEMASUKAN PENAWARAN
19. SAMPUL DAN
TANDA
PENAWARAN
19.1. Sampul penawaran mencantumkan alamat pengguna
barang/jasa serta tempat, hari, tanggal, bulan, tahun
dan jam pemasukan.
CONTOH SAMPUL PENAWARAN
Satuan Kerja :
Alamat :
Paket Pekerjaan :
Pelelangan:
Hari :
Tanggal :
J a m :
Tempat :
19.2. Penyampaian dokumen penawaran menggunakan
sistem satu sampul.
Untuk sistem 1 (satu) sampul keseluruhan dokumen
penawaran dijilid menjadi 1 (satu) buku dan
dimasukkan ke dalam satu sampul, yang mencakup
semua persyaratan yang ditentukan dalam dokumen
lelang.
Catatan :
untuk Penyampaian penawaran sistim 2 dua sampul;
• sampul satu berisi data administrasi dan teknis,
• sampul dua berisi data penawaran harga.
• sampul 1 dan sampul 2 dimasukkan dalam satu
sampul (di-lak)
untuk Penyampaian penawaran sistim 2 dua Tahap;
• sampul satu berisi data administrasi dan teknis,
• sampul dua berisi data penawaran harga.
• Sampul 1 dievaluasi terlebih dahulu
Jika menggunakan satu sampul maka untuk sistem 2
sampul dan 2 tahap dihapus atau sebaliknya
172
19.3. Peserta lelang harus menyegel dan menandai sampul
penawaran (di-lak). Jika tidak disegel dan ditandai,
Panitia Pengadaan tidak bertanggung jawab apabila
terjadi salah penempatan atau pembukaan dini sampul
penawaran oleh pihak yang tidak berkepentingan.
20. PENYAMPAIAN
DOKUMEN
PENAWARAN
20.1. Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
a. Langsung
Peserta lelang secara langsung menyampaikan
dokumen penawaran kedalam kota/tempat pemasukan
dokumen penawaran yang telah disediakan oleh
panitia pengadaan.
b. Melalui Pos
1. Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos
akan dicatat tanggal dan jam penerimaan oleh
panitia pengadaan.
2. Panitia membuat Berita Acara penerimaan
dokumen penawaran yang sampul luarnya
masih dalam keadaan tertutup yang selanjutnya
dimasukkan kedalam kotak/tempat pemasukan
dokumen penawaran.
21. BATAS AKHIR
WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN
21.1. Penawaran baik secara hard copy maupun soft copy harus
disampaikan kepada panitia pengadaan paling lambat 1 jam
sebelum waktu pembukaan sampul sebagaimana jadwal di
portal e-Procurement Departemen Luar Negeri.
21.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir waktu
pemasukan penawaran dengan mencantumkan hal tersebut
dalam addendum dokumen lelang.
22. PENAWARAN
TERLAMBAT
22.1. Penawaran yang dimasukkan secara langsung jika batas
waktu pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia
pengadaan menyatakan penyampaian dokumen ditutup,
menolak dokumen penawaran yang terlambat, dan menolak
penambahan dokumen penawaran
Penawaran yang dikirim melalui pos jika batas waktu
pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia
173
pengadaan menolak dokumen penawaran.
Dokumen penawaran yang terlambat dibuka sampul luarnya
untuk mengetahui alamat calon penyedia barang/jasa dan
dokumen tersebut dikembalikan oleh panitia pengadaan
setelah diberi catatan tanggal dan jam penerimaan. Nama,
alamat penawar, serta sampul luar disimpan oleh panitia
pengadaan.
23. PENARIKAN,
PENGUBAHAN,
PENGGANTIAN
ATAU
PENAMBAHAN
DOKUMEN
PENAWARAN
23.1. Peserta lelang tidak boleh mengubah / menarik
penawaran setelah memasukkan dalam kotak
penawaran.
C. PEMBUKAAN PENAWARAN DAN EVALUASI
24. PEMBUKAAN
PENAWARAN
24.1. Panitia pengadaan membuka dokumen penawaran di
hadapan peserta lelang, pada waktu dan tempat sesuai
ketentuan dalam data lelang.
24.2. Para calon penyedia barang/jasa yang hadir harus
memperlihatkan identitas atau surat keterangan / penugasan
dari perusahaan untuk menghadiri pembukaan dokumen
penawaran dan menandatangani daftar hadir sebagai bukti
kehadirannya.
24.3. Panitia meneliti isi kotak / tempat pemasukan dokumen
penawaran dan menghitung jumlah penawaran yang masuk.
Jika penawaran hard copy kurang dari tiga Panitia tidak
akan membuka penawaran online di portal e-Procurement
Deplu. Selanjutnya pelelangan tidak dapat diteruskan dan
akan dilakukan pelelangan ulang dengan mengumumkan
kembali dan mengundang peserta lelang yang baru.
24.4. Panitia meminta kesediaan sekurang kurangnya dua wakil
peserta lelang yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak
terdapat saksi dari peserta pelelangan yang hadir, Panitia
menunda pembukaan kotak / tempat pemasukan sekurang-
kurangnya dua jam. Setelah sampai waktu yang telah
ditentukan, wakil peserta lelang tetap tidak ada yang hadir,
174
acara pembukaan penawaran dilakukan dengan disaksikan
oleh dua saksi di luar Panitia yang ditunjuk secara tertulis
oleh Panitia.
24.5. Panitia Pengadaan memeriksa, menunjukkan dan
membacakan dihadapan para peserta pelelangan mengenai
dokumen penawaran yang terdiri dari :
(a) surat penawaran yang menyebutkan masa berlaku
penawaran
(b) jaminan penawaran
(c) daftar kuantitas dan harga
24.6. Panitia pengadaan harus membuat berita acara pembukaan
penawaran (BAPP).
25. KERAHASIAAN
PROSES
25.1. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan
dilaksanakan oleh panitia pengadaan secara independen.
25.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,
klarifikasi, konfirmasi dan usulan calon pemenang lelang
tidak boleh diberitahukan kepada peserta lelang atau orang
lain yang tidak berkepentingan.
25.3. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan pemenang
akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang
bersangkutan.
26. KLARIFIKASI
DAN
KONFIRMASI
PENAWARAN
26.1. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen
penawaran, panitia pengadaan dapat melakukan
klarifikasi. Peserta lelang harus memberikan tanggapan
atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi
dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas
klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.
26.2. Terhadap hal-hal yang diperlukan, panitia pengadaan
dapat melakukan konfirmasi kepada peserta lelang dan
instansi terkait.
27. PEMERIKSAAN
PENAWARAN
DAN PENAWAR-
AN YANG MEME-
NUHI SYARAT
27.1. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang
memenuhi syarat administrasi, tanpa adanya penyim-
pangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat. Penawaran dengan penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
175
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-
hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance
pekerjaan;
b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen
lelang;
c. Persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen
lelang yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat
dan/atau tidak adil di antara peserta lelang yang
memenuhi syarat.
27.2. Apabila penawaran tidak memenuhi ketentuan dokumen
lelang, akan ditolak oleh panitia pengadaan dan tidak
dapat diperbaiki (post bidding) sehingga menjadi
memenuhi syarat.
176
28. KOREKSI
ARITMATIK
(jika menggunakan
koreksi aritmatik jika
tidak menggunakan
koreksi aritmatik
pasal 28 ini dihapus)
28.1. Koreksi aritmatik dapat dilakukan sebelum evaluasi
dokumen penawaran, sebagai berikut:
a. Kesalahan kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan
kuantitas yang tercantum dalam dokumen lelang.
b. Koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga
dilakukan terhadap perkalian antara kuantitas dengan
harga satuan beserta penjumlahannya, sebagai berikut:
1). Harga satuan yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga tidak boleh dikoreksi;
2). Apabila terdapat kesalahan hasil pengalian
antara kuantitas dengan harga satuan dan
penjumlahan, maka dilakukan pembetulan dan
yang mengikat adalah hasil koreksi;
3). Mata pembayaran yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
mata pembayaran yang lain, dan harga satuan
dalam daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong;
4). Hasil koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan
harga tersebut harus diberitahukan kepada
penawar dalam waktu secepatnya
c. Apabila terdapat perbedaan antara harga satuan pada
daftar kuantitas dan harga, dengan harga satuan pada
analisa harga satuan yang bersangkutan, maka yang
mengikat adalah harga satuan pada daftar kuantitas
dan harga.
28.2. Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran
hasil koreksi aritmatik, maka penawarannya ditolak dan
jaminan penawarannya disita.
29. MATA UANG
UNTUK
EVALUASI
PENAWARAN
29.1. Penawaran akan dievaluasi berdasarkan mata uang
Rupiah.
177
30. EVALUASI
PENAWARAN
30.1. Panitia pengadaan hanya akan mengevaluasi penawaran
yang memenuhi syarat.
30.2. Metoda evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan
ketentuan dalam data lelang.
30.3. Urutan pelaksanaan evaluasi penawaran adalah sebagai
berikut :
a. Evaluasi administrasi
Evaluasi administrasi meliputi:
1). Surat penawaran;
a. Surat penawaran harus ditandatangani oleh
Direktur perusahaan atau penerima kuasa
yang tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya, atau kepala cabang
perusahaan yang diangkat kantor pusat, atau
pekabat yang menurut perjanjian kerjasama.
b. Surat Penawaran ditujukan kepada
Pelaksana Kegiatan Paket Pekerjaan
………………………………………………
c. Jangka waktu berlakunya surat penawaran
tidak kurang dari waktu yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa.
d. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa.
e. Surat penawaran bertanggal, bermeterai dan
dicap stempel perusahaan.
f. Harga penawaran adalah harga yang
tercantum dalam surat penawaran harga
/SPH (hardcopy) berdasarkan jumlah rincian
Daftar Kuantitas dan Harga untuk seluruh
item pekerjaan.
g. Harga penawaran dalam SPH harus sama
dengan penawaran yang disubmit ke
178
portal e-Procurement (softcopy). Jika
tidak sama, maka penawaran dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan penawaran.
h. Apabila ditemukan perbedaan penulisan
antara angka dan huruf pada nilai
penawaran di SPH, maka yang harus
sama dengan nilai penawaran yang
disubmit ke portal e-Procurement adalah
nilai dalam tulisan huruf.
2). Surat jaminan penawaran;
a. Diterbitkan oleh bank umum (tidak
termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (surety bond)
yang mempunyai dukungan reasuransi
sebagaimana persyaratan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan.
b. Masa berlaku jaminan penawaran tidak
kurang dari jangka waktu yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa.
c. Nama peserta lelang sama dengan nama
yang tercantum dalam surat jaminan
penawaran.
d. Besar jaminan penawaran tidak kurang dari
nilai nominal yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
e. Besar jaminan penawaran dicantumkan
dalam angka dan huruf.
f. Nama pengguna barang/jasa yang menerima
jaminan penawaran sama dengan nama
pengguna barang/jasa yang mengadakan
pelelangan.
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelang.
h. Isi surat jaminan penawaran harus sesuai
dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan
179
penyedia barang/jasa.
Catatan :
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau
meragukan dalam surat jaminan penawaran
perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait
tanpa mengubah substansi dari jaminan
penawaran.
3). Copy bukti tanda terima penyampaian Surat
Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan
(PPh) tahun terakhir dan fotocopy Surat
Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29.
4). Kerja sama operasi (bila ada);
b. Evaluasi teknis
Evaluasi teknis meliputi:
1). Jadwal waktu penyerahan barang;
2). Spesifikasi teknis;
3). Identitas barang
4). Jumlah barang;
5). Surat pernyataan mengikuti lelang sampai proses
akhir lelang
6). Syarat teknis lainnya yang ditentukan dalam
dokumen lelang.
Catatan :
Untuk persyaratan evaluasi teknis no urut 1 s/d 5
harus sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa.
c. Evaluasi kewajaran harga
harga dianggap tidak wajar jika :
1). mata pembayaran utama yang ditawar
rendah tersebut mengakibatkan
persyaratan/spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa tidak terpenuhi
(mempengaruhi kualitas pekerjaan).
180
2). setelah dilakukan klarifikasi, peserta lelang
menyatakan tidak mampu melaksanakan
pekerjaan sesuai dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa.
E. PEMENANG LELANG
31. KRITERIA
PEMENANG
KEPALA SATKER/PPK akan menetapkan pemenang lelang
dari peserta lelang yang harga penawarannya terendah responsif
dan memenuhi syarat sesuai ketentuan dokumen lelang serta
memenuhi syarat kualifikasi.
32. PENILAIAN
KUALIFIKASI
Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi, terhadap 3
(tiga) penawaran terendah yang memenuhi persyaratan dilakukan
pembuktian kualifikasi.
33. HAK KEPALA
SATKER/PPK
UNTUK
MENERIMA DAN
MENOLAK
PENAWARAN
KEPALA SATKER/PPK mempunyai hak untuk menerima atau
menolak salah satu atau semua penawaran dan membatalkan
proses lelang setiap saat sebelum penetapan pemenang lelang,
tanpa tuntutan dari peserta lelang yang bersangkutan dan tanpa
kewajiban memberikan alasan apapun kepada peserta lelang,
apabila dipandang seluruh penawaran tidak menunjukkan adanya
persaingan yang sehat, terjadi pengaturan bersama (kolusi), dan
tidak cukup tanggap terhadap dokumen lelang.
34. PENUNJUKAN
PENYEDIA JASA
34.1. Sebelum KEPALA SATKER/PPK menunjuk penyedia
jasa, panitia pengadaan mengumumkan pemenang lelang.
Peserta lelang yang berkeberatan atas hasil penetapan
pemenang lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan.
34.2. Sebelum akhir masa berlakunya penawaran yang
ditetapkan KEPALA SATKER/PPK, KEPALA
SATKER/PPK mengeluarkan surat penunjukan penyedia
jasa (SPPJ) yang menjadi bagian dokumen kontrak.
35. JAMINAN
PELAKSANAAN
35.1. Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPJ, penyedia jasa harus
menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada KEPALA
SATKER/PPK dengan nilai dan waktu sesuai ketentuan
dalam data lelang.
35.2. Jaminan pelaksanaan yang diserahkan penyedia
181
barang/jasa harus dikeluarkan oleh bank umum
35.3. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk sebagai pemenang
lelang tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan selama 14
(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ,
maka penyedia jasa dinyatakan batal sebagai pemenang
lelang dan disita jaminan penawarannya serta dikenakan
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
35.4. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa
pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak.
35.5. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Paket
Pekerjaan………(sesuai paket pekerjaan yang
dilelang).
36. PENANDATA-
NGANAN
KONTRAK
Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ dan penyedia
jasa telah menyerahkan jaminan pelaksanaan.
37. UANG MUKA
DAN JAMINAN
UANG MUKA
Penyedia jasa yang menjadi pemenang lelang dapat menerima
pembayaran uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak setelah menyerahkan jaminan uang muka dengan
nilai sekurang-kurangnya 100% (seratus persen) dari besarnya
uang muka.
38. LARANGAN
PERSEKONG-
KOLAN
38.1. Penyedia jasa dilarang melakukan persengkongkolan
dengan penyedia jasa lain dan atau dengan panitia
pengadaan untuk mengatur dan/atau menentukan
pemenang dalam pelelangan sehingga mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat.
38.2. Penyedia jasa dan panitia pengadaan yang melakukan
persekongkolan, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
182
39. PAKTA
INTEGRITAS
39.1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang
dibuat oleh penyedia jasa.
39.2. Penyedia jasa harus menandatangani pakta integritas pada
saat pemasukan dokumen penawaran yang selanjutnya
diikuti oleh panitia pengadaan.
39.3. Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/
direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dari
direktur utama yang nama penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang
menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerjasama.
183
BAB XV
DATA LELANG
1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1 Nama KEPALA SATKER/PPK:
.............................................................
(Nama PPK)
Nama paket pekerjaan: …………….................................
1.2 Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:
……(………….................) hari kalender.
2. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dengan dana ...................................
Penjelasan dokumen lelang akan dilaksanakan pada:3. PENJELASAN
DOKUMEN LELANG Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
: …………………………………………
: …………………………………………
: …………………………………………
: …………………………………………
4. MATA UANG PENA-
WARAN DAN CARA
PEMBAYARAN
Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termin)
5. MASA BERLAKUNYA
PENAWARAN
Masa laku penawaran selama ……(………………) hari
kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
6. JAMINAN
PENAWARAN
Besarnya jaminan penawaran sekurang-kurangnya adalah
3 % (tiga persen) dari HPS atau senilai Rp………………
(…….………………).
Masa laku jaminan penawaran harus …….. hari kalender
lebih lama dari masa laku penawaran.
7. BATAS AKHIR
WAKTU PEMASUKAN
PENAWARAN
Batas akhir waktu pemasukan penawaran:
Hari : ………………………………………………..
Tanggal : ...……………………………………………...
Bulan : ………………………………………………..
Tahun : …………….........……………………………..
Jam : ….........……………………………………….
8. PEMBUKAAN
PENAWARAN
Pembukaan penawaran:
Hari : ..……………………………………………
Tanggal : …………………………………………….
184
Bulan : ……………………………………………..
Tahun : …………………………………………….
Jam : …………………………………………….
9. EVALUASI
PENAWARAN
Metoda evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem
……..……………(gugur atau nilai).
10. JAMINAN
PELAKSANAAN
Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5 % (lima persen) dari
nilai kontrak.
11. KUALIFIKASI
PESERTA LELANG
Golongan : ..........(kecil/menengah/besar)
Bidang :.............
Sub Bidang : ...........
Kemampuan dasar yang dimiliki : .................................
12. DOKUMEN LELANG
NO DOKUMEN PENAWARAN
Diluar sampul
diserahkan
sebelum
memasukkan SPH
kedalam kotak
Penawaran
Didalam sampul
Penawaran Harga
DOKUMEN ADMINISTRASI
1
2
3
4
5
Jaminan Penawaran
Surat Penawaran Harga (sistem satu sampul)
Rekapitulasi Biaya dilengkapi Perician Harga Borongan
Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan
(SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun terakhir dan Surat
Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29.
Surat perjanjian kemitraan/KSO (jika ada
kemitraan)
1 Asli
-
-
-
-
3 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
3 copy
1 Asli, 2 copy
DOKUMEN TEKNIS
6
7
8
9
10
11
12
Jadwal waktu penyerahan barang
Spesifikasi teknis
Jumlah barang
Identitas barang
Spesifikasi teknis
Hal-hal lain yang berhubungan dengan teknis
tergantung Dinas
Surat pernyataan mengikuti lelang sampai akhir
proses pelelangan
-
-
-
-
-
-
-
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
DOKUMEN KUALIFIKASI
11
12
13
Surat Pernyataan Minat (print out portal ber-
meterai dan bertanggal)
Pakta Integritas
Isian Data Kualifikasi (print out portal bermeterai
dan bertanggal)
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
1 Asli, 2 copy
-
No. URAIAN ADA TIDAK
1. Surat Penawaran
2. Jaminan Penawaran
3. Daftar Kuantitas dan Harga
185
BAB XVI
BENTUK SURAT PENAWARAN, PERJANJIAN KEMITRAAN,
DAN SURAT KUASA
A. SURAT PENAWARAN
KOP PENYEDIA BARANG/JASA
Kepada
Yth. Pelaksana Kegiatan
............................
di Jakarta
SURAT PENAWARAN HARGA (SPH)*)
Nomor : ......................................
Dalam rangka pengadaan pekerjaan yang dilakukan di Badan/Dinas/ Kantor/USK
...... Jakarta, pada hari ……........ tanggal …………… untuk pekerjaan : ..............
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : …….......................
Jabatan : …….......................
Perusahaan : CV/PT…................
Alamat : ..............................
NPWP/PKP : .............................
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, menyatakan
bahwa:
1. Setelah mempelajari dokumen awal pengadaan dan addendum dokumen pengadaan
serta telah mendapatkan penjelasan dari Panitia Pengadaan, dengan ini kami bersedia
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas berdasarkan jenis kontrak.....................,
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (BAP) serta addendum yang telah ditetapkan, dengan harga penawaran dan
sudah terhitung PPn 10% adalah sebesar Rp .......………..
2. Harga penawaran tersebut diatas maupun harga-harga satuan terlampir berlaku
mengikat sampai ................... ( ......................... ) hari kalender terhitung dari tanggal
penawaran ini, kecuali jika sebelum berakhirnya waktu tersebut diatas pelaksanaan
186
pekerjaan diserahkan kepada kami, dalam hal ini tetap berlaku harga penawaran
maupun harga-harga satuan terlampir sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan.
3. Sanggup menyelesaikan pekerjaan dalam waktu ............ (...............) hari kalender
terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SKPPBJ)
Demikian Surat Penawaran Harga (SPH) ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang mengajukan penawaran
CV/PT ……..........................
_______________
Materai
Sesuai
dengan yang
berlaku
Direktur
*) Surat Penawaran Harga ini digunakan pada Surat Penawaran sistem satu sampul dan pada sampul II untuk
pengadaan yang menggunakan sistem dua sampul/ dua tahap dan satu tahap
187
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN UNTUK KERJA SAMA OPERASI (KSO)
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
MENIMBANG :
BAHWA,
Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ..................................... yang pembukaan penawarannya
akan dilakukan di .................................. pada tanggal ..................... 200...., maka
……………….….................………………….…......……........(nama penyedia jasa 1)
dan
……………….…….............………………….…….....….........(nama penyedia jasa 2)
dan
……………….…….............………………….…..…................(nama penyedia jasa 3)
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam
bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
MENYETUJUI DAN MEMUTUSKAN:
BAHWA,
1. Secara bersama-sama:
a. Menunjuk..................…. (nama penyedia jasa 1) sebagai perusahaan utama (leading firm)
untuk KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani
semua dokumen termasuk dokumen penawaran dan dokumen kontrak.
b. …………………….……………………......….……........(nama penyedia jasa 1)
dan
……………................…………………………….…..…(nama penyedia jasa 2)
dan
….....……………..…………………………...…….…….(nama penyedia jasa 3)
menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.
188
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah:
Penyedia jasa 1 ……...% (……………................................………………….….persen)
Penyedia jasa 2 ……...% (……………………………….….................................persen)
Penyedia jasa 3 ……...% (……………………………….….................................persen)
3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut
pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari KSO. Pembagian sharing
dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa
kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KEPALA SATKER/PPK dan
persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota KSO. Terlepas dari sharing
yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa
keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.
4. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama KSO diberikan kepada
…………...........................................................… (nama wakil penyedia jasa yang diberi
kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana ……………… (nama
penyedia jasa 1) berdasarkan persetujuan tertulis dari……....…………(nama penyedia jasa 2)
dan...….................. (nama penyedia jasa 3) sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan
dalam semua dokumen yang akan di tandatangani.
5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.
6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan KSO.
7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …..... (……..........................) bermaterai cukup yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan dan cap
perusahaan di…………...…pada hari………..tanggal…..........bulan…..........., tahun…
Penyedia jasa 1 Penyedia jasa 2 Penyedia jasa 3
(……………………….) (………………….………) (…………………………)
(materai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa)
Disahkan oleh NOTARIS
189
( ………………………………..)
(tanda tangan dan cap)
190
C. BENTUK SURAT KUASA
KOP PERUSAHAAN
SURAT KUASA
Nomor :..........................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ................................................................................
Jabatan : Direktur Utama/Direktur PT...................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris
............................................. di ........................ No....................... tanggal .........................beserta
perubahannya yang berkedudukan di.................................... (alamat perusahaan)
yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Memberi kuasa kepada :
Nama : ................................................................................
Jabatan : ................................................................................
Yang diangkat berdasarkan Akta Notaris ............................di ....................
No................... tanggal .........................beserta perubahannya yang berkedudukan
di....................... (alamat perusahaan).
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat penawaran
pekerjaan ...............................................................................beserta lampirannya.
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................., .......................200....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
Materai Rp. 6.000,- bertanggal, tandatangan,
cap perusahaan.
............................... .............................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
191
BAB XVII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A. KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan
ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang
dimaksudkan atau didifinisikan disini.
a. KEPALA SATKER/PPK adalah kepala Satker/PPK
sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas
pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja.
Selanjutnya memberikan kuasa kepada pelaksana kegiatan
berdasarkan Surat Perintah Kepala
Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor …….......
b. Pemberi tugas adalah Deplu, dalam hal ini dipegang
oleh Pelaksana Kegiatan.
c. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat
berdasarkan Surat Perintah Kepala
Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……..... untuk
melaksanakan pemilihan penyedia jasa;
d. Panitia pemeriksa barang adalah pejabat atau orang
yang diangkat berdasarkan Surat Perintah Kepala
Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……..... yang
bertugas untuk memeriksa barang yang dikirim
penyedia barang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam dokumen lelang;
e. Penyedia Barang Adalah suatu Badan Usaha yang
memiliki SIUP masih berlaku dari Pemerintah Kota /
Kabupaten domisili peserta lelang dengan bidang,
sub bidang dan kualifikasi sesuai data lelang.
f. Kontrak adalah perikatan hukum antara KEPALA
SATKER/PPK dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan
pengadaan jasa;
g. Kontrak lumpsump adalah kontrak pengadaan
barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan
192
tetapn dan semua resiko yang terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh
penyedia barang/jasa;
h. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang
mengatur hubungan hukum antara KEPALA
SATKER/PPK dan penyedia jasa untuk melaksanakan
dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari dan
dengan urutan kekuatan hukum sebagai berikut :
1). Surat perjanjian;
2). Surat penunjukan penyedia jasa;
3). Surat penawaran;
4). Addendum dokumen lelang (bila ada);
5). Syarat-syarat khusus kontrak;
6). Syarat-syarat umum kontrak;
7). Spesifikasi teknis;
8). Gambar-gambar;
9). Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
kontrak;
i. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat
penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya disesuaikan
menurut ketentuan kontrak;
j. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;
k. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran
pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal
80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan,
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang;
l. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh
pelaksana kegiatan kepada penyedia jasa untuk
melakukan perubahan pekerjaan;
m. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia
jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), yang dikeluarkan oleh KEPALA
SATKER/PPK;
n. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita
193
acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh
KEPALA SATKER/PPK;
o. Masa pemeliharaan/garansi adalah kurun waktu kontrak
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan;
p. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan
KEPALA SATKER/PPK dan penyedia jasa, atau ditunjuk
oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga
arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa
tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui
arbitrase;
2. PENERAPAN 2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat - syarat umum kontrak
harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan
yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan
kekuatan hukum sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian;
b. Surat Penawaran;
c. Addendum dokumen lelang (jika ada);
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Spesifikasi teknis;
g. Gambar-gambar;
h. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
kontrak.
3. ASAL PENYEDIA
BARANG/JASA
Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan
layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. ALAMAT PENYEDIA
BARANG/JASA
Alamat Penyedia Barang/Jasa :
Apabila alamat kantor Rekanan ada yang tidak sama dengan
yang tercantum dalam surat-surat asli sebagaimana dimaksud
194
dalam dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran, yaitu :
1) Surat Penawaran Harga
2) I U J K
3) Sertifikat Tanda Daftar Rekanan
4) NPWP dan PKP
5) Surat Jaminan Penawaran
maka alamat yang digunakan alamat terakhir sesuai dengan
Surat Keterangan Domisili dari Lurah setempat.
5. PENGGUNAAN
DOKUMEN KONTRAK
DAN INFORMASI
Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen
kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di
luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut dalam kontrak,
kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari KEPALA
SATKER/PPK.
6. HAK PATEN, HAK
CIPTA, DAN MEREK
Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan
merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi
tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan KEPALA
SATKER/PPK dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan
merek.
7. PEMBAYARAN
7.1. Pembayaran dilaksanakan setelah pekerjaan selesai
100% dan diterima sesuai dengan spesifikasi dan
jumlah yeng ditetapkan dalam data lelang. Yang
selanjutnya diterbitkan Berita Acara Serah Terima
Barang;
7.2. Pengguna Barang/Jasa harus sudah membayar kepada
Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam
kurun waktu 14 (empat belas) hari sejak Penyedia
Barang/Jasa telah mengajukan tagihan yang telah
disketahu konsultan pengawas dan disetujui Pelaksana
Kegiatan.
8. HARGA DAN
SUMBER DANA
8.1. KEPALA SATKER/PPK membayar kepada penyedia
jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan
kontrak.
8.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang tertuang didalam DIPA/SATKER Deplu.
195
9. WEWENANG DAN
KEPUTUSAN
KEPALA
SATKER/PPK
KEPALA SATKER/PPK memutuskan hal-hal yang bersifat
kontraktual antara KEPALA SATKER/PPK dan penyedia
jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan.
10. SURAT PERINTAH
MULAI KERJA
(SPMK)
10.1. Kepala Satker/PPK harus sudah menerbitkan SPMK
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
penandatanganan kontrak, setelah dilakukan
penyerahan lapangan.
10.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan
penyedia jasa dalam pernyataan dimulainya pekerjaan.
10.3. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran
tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat
dihindari melalui peringatan dini.
11. HAK DAN
KEWAJIBAN PARA
PIHAK
11.1. Hak dan kewajiban KEPALA SATKER/PPK
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
b. Melakukan perubahan kontrak.
c. Menangguhkan pembayaran.
d. Mengenakan denda keterlambatan.
e. Memberikan instruksi sesuai jadwal.
11.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa
a. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
b. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak.
c. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan baik di dalam maupun di
luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan
pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan
kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia
jasa.
196
12. CACAT MUTU 12.1. Tim Pemeriksa Barang wajib memeriksa barang yang
dikirim oleh penyedia barang / jasa bila terdapat cacat
mutu dalam pekerjaan, Tim Pemeriksa Barang dapat
memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk mengganti
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan tidak
cacat;
12.2. Pelaksana Kegiatan dapat meminta pihak ketiga untuk
memperbaiki cacat mutu bila Penyedia Barang/Jasa
tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan
cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan konsultan pengawas/pengawas
lapangan diketahui dengan biaya dibebankan kepada
Penyedia Barang/Jasa.
13. JADWAL
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
13.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung
sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.
13.2. Kepala Satker/PPK harus menerbitkan SPMK
selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari sejak
tanggal penandatanganan kontrak.
13.3. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa
telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan
dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan
yang disetujui pelaksana kegiatan
14. KETERLAMBATAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan
sesuai jadwal, maka Kepala Satker/PPK memberikan
peringatan secara tertulis
15. JANGKA WAKTU
GARANSI /
PEMELIHARAAN
15.1. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan tersebut
ditetapkan selama ........... sejak dilakukan Serah
Terima Pekerjaan Tingkat I (STT-I) antara
Pelaksana Kegiatan dengan Penyedia Barang/Jasa
(selanjutnya akan diatur dalam kontrak).
15.2. Segala pembiayaan yang diperlukan untuk
pekerjaan selama waktu garansi, sepenuhnya
197
menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa..
16. PENGGUNAAN
PENYEDIA JASA
USAHA KECIL
TERMASUK
KOPERASI
16.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia
jasa usaha kecil/koperasi, maka pekerjaan tersebut
harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang
ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan
kepada pihak lain.
16.2. yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan
kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil
termasuk koperasi dikenakan sanksi sesuai ketentuan
dalam syarat-syarat khusus kontrak.
17. KEADAAN KAHAR 17.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan
yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.
17.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung
meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin
topan;
e. Pemogokan;
f. Kebakaran;
g. Gangguan industri lainnya.
17.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang
merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian para pihak.
17.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang
diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak
dapat dikenai sanksi.
17.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya
keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat
terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar
kesepakatan dari para pihak.
17.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa
memberitahukan kepada KEPALA SATKER/PPK
198
selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari
setelah terjadinya keadaan kahar.
17.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat
mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada
Kepala Satker/PPK bahwa keadaan telah kembali
normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan
ketentuan:
a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam
kontrak tetap mengikat. Apabila harus
diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama
dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan
pekerjaan akibat keadaan kahar;
b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat
keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
kontrak dan mendapat penggantian biaya yang
wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka
waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang
disepakati;
c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia
jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar
pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh)
hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak
dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak
atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai
dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 19.
18. ITIKAD BAIK 18.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang
terdapat dalam kontrak.
18.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
199
19. PENGHENTIAN DAN
PEMUTUSAN
KONTRAK
19.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan
sudah selesai.
19.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-
hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah
pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan
kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak.
Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa
wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
19.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa
cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak.
19.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak
terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak
korupsi baik dalam proses pelelangan maupun
pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini :
a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu :
1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
ke kas negara;
2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia
jasa;
3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2
(dua) tahun.
b. Kepala Satker/PPK dikenakan sanksi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980
tentang Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil
atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
19.5. Pemutusan kontrak oleh Kepala Satker/PPK Sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Kepala
Satker/PPK menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa
untuk kejadian tersebut di bawah ini, Kepala
Satker/PPK dapat memutuskan kontrak.
Kejadian dimaksud adalah :
200
a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan
berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja.
b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam
melaksanakan SCM.
c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu
kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam
surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.
d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan
pekerjaan atau bangkrut.
e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.
f. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang
tidak benar kepada Kepala satker/PPK dan
pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak,
kewajiban, atau kepentingan Kepala Satker/PPK;
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena
terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci
dalam huruf a. sampai f diatas, Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan.
Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu
kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai f.
penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam dan tidak
boleh mengikuti pengadaan barang/jasa selama 2 tahun
19.6. Prosedur pemutusan kontrak
Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima
pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal
berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus:
a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan
kontrak;
b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan
penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara
dan pada waktu yang ditentukan oleh Kepala
Satker/PPK;
c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh
Kepala Satker/PPK.
201
19.7. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak, Kepala
Satker/PPK tetap membayar hasil pekerjaan sampai
dengan batas tanggal pemutusan kontrak.
19.8. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak,
penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas
pelaksanaan kontrak.
20. PENYELESAIAN
PERSELISIHAN
20.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui:
a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah,
mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia;
b. Pengadilan.
20.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam
syarat-syarat khusus kontrak.
20.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan
ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir.
21. BAHASA DAN
HUKUM
Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
22. PERPAJAKAN 22.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh
terhadap semua peraturan perundang-undangan
tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah
diperhitungkan dalam penawaran.
22.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang
pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran
harus dilakukan penyesuaian.
23. DENDA DAN GANTI
RUGI
23.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi
finansial yang dikenakan kepada Kepala Satker/PPK,
karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang
tercantum dalam kontrak.
23.2. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰
(satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak
untuk setiap hari keterlambatan.
23.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh Kepala
Satker/PPK atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
202
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga
yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
23.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai
ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
24. SERAH TERIMA
PEKERJAAN
24.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen),
penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Kepala Satker/PPK untuk penyerahan pertama
pekerjaan.
24.2. Kepala Satker/PPK memerintahkan panitia pemeriksa
barang untuk melakukan penilaian terhadap barang
yang dikirim oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari
penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau
cacat, penyedia barang wajib mengganti, kemudian
panitia pemeriksa barang melakukan pemeriksaan
kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan
kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan
pekerjaan.
24.3. Penyedia barang wajib mengganti atau memperbaiki
barang yang dikirim jika mangalami kerusakan selama
masa garansi.
24.4. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban
mengganti/memperbaiki selama masa garansi sesuai
kontrak, maka penyedia jasa dikenakan sanksi masuk
daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
B. KETENTUAN KHUSUS
25. PENILAIAN
PEKERJAAN
25.1. Kepala Satker/PPK harus melakukan penilaian atas hasil
pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
25.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu
dan kemajuan fisik pekerjaan.
203
26. PENANGGUHAN
PEMBAYARAN
Apabila penyedia jasa sampai batas waktu yang ditentukan
dalam kontrak tidak dapat mengirim barang sesuai
spesifikasi teknis maka sanksi penangguhan pembayaran dan
sanksi administrasi dengan tidak boleh mengikuti pengadaan
barang/jasa selama 2 tahun
27. PENGAMBILALIH-
AN
KEPALA SATKER/PPK akan mengambil alih hak atas
barang dan hasil pekerjaan setelah diterbitkan berita acara
serah terima akhir pekerjaan.
28. PEDOMAN
PENGOPERASIAN
DAN
PEMELIHARAAN
28.1. Penyedia barang wajib memberikan pedoman kepada
KEPALA SATKER/PPK tentang pengoperasian dan
pemeliharaan.
28.2. Jika penyedia barang tidak memberikan pedoman
tentang pengoperasian dan pemeliharaan, maka akan
dikenakan denda sesuai ketentuan dalam syarat khusus
kontrak
29. PENUNDAAN ATAS
PERINTAH KEPALA
SATKER/PPK
KEPALA SATKER/PPK dapat memerintahkan penyedia
jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau
memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.
30. INSTRUKSI 30.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi
pelaksana kegiatan yang berkaitan dengan kontrak.
30.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.
204
BAB XVIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:
A. KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI a. Kepala Satker/PPK adalah Pelaksana Kegiatan :
Nama : ………………………………………..
Jabatan : ............................................................
Alamat : ………………………………………..
b. Masa pemeliharaan selama ……(…………) hari.
2. JAMINAN 2.1 Besarnya jaminan pelaksanaan adalah ……%
(…….............................… persen) dari nilai kontrak.
2.2 Besarnya uang muka adalah ..........% (................... persen)
dari nilai kontrak.
2.3 Besarnya jaminan pemeliharaan adalah .....% (...... persen)
dari nilai kontrak.
3. PEMBAYARAN Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara
secara langsung setelah pekerjaan selesai 100 (seratus) %
4. JADWAL
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan kontrak selama...........................
(……………) hari.
5. PENGGUNAAN
PENYEDIA JASA
USAHA KECIL
TERMASUK
KOPERASI
Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti
menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun
1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi
sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan
Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil
sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana,
keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan
usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau
205
pemborongan pekerjaan Pemerintah yang
diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang
secara langsung atau tidak langsung menimbulkan
kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana denda
paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas
adalah tindak pidana kejahatan;
c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir
1. dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat
dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan
sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh
instansi yang berwenang.
6. PENYELESAIAN
PERSELISIHAN
Penyelesaian perselisihan melalui............................
(di luar pengadilan/pengadilan)
7 DENDA DAN
GANTI RUGI
7.1 Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat
dibayar berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia.
7.2 a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada
penyedia jasa.
b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat
amandemen kontrak.
206
BAB XIX
SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1.Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2.Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3.Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4.Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5.Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6.Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7.Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8.Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9.Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
207
BAB XX
GAMBAR-GAMBAR
Keterangan:
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh panitia pengadaan
secara terinci, lengkap dan jelas.
208
BAB XXI
BENTUK JAMINAN
1. BENTUK JAMINAN PENAWARAN BANK
1. Oleh karena ………………………………………………… (nama KEPALA SATKER/PPK)
selanjutnya disebut “KEPALA SATKER/PPK” telah mengundang:
……………………………………………………………………... (nama peserta lelang)
…………………………………………………………................. (alamat peserta lelang)
selanjutnya disebut “Peserta Lelang” mengajukan penawaran untuk ……………
………………………..… (uraian singkat mengenai Pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang mengenai
pekerjaan tersebut di atas yang mewajibkan peserta lelang memberikan kepada KEPALA
SATKER/PPK suatu jaminan penawaran sebesar Rp...............(jumlah Jaminan dalam Rupiah)
(terbilang………..……………………………………………)
3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggung jawab dan mewakili …...............…… (nama bank)
berkantor resmi di ……..................................... (alamat bank)
selanjutnya disebut “Bank”, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan
kewajiban atas nama Bank, dengan ini menyatakan bahwa Bank menjamin KEPALA
SATKER/PPK atas seluruh nilai uang sebesar tersebut di atas sebagai jaminan penawaran
dari Peserta Lelang yang mengajukan penawaran untuk pekerjaan tersebut di atas tertanggal
…………………......................(tanggal penawaran)
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:
a. Apabila peserta lelang menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku
penawaran yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau
b. Apabila penawaran dimenangkan dalam masa laku penawaran dan peserta lelang gagal atau
menolak :
1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau
2). Untuk menandatangani kontrak; atau
3). Menyetujui koreksi aritmatik terhadap penawarannya sebagaimana tersebut
pada Pasal 28. Instruksi Kepada Peserta Lelang.
maka Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di atas kepada
KEPALA SATKER/PPK dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan
pertama dari KEPALA SATKER/PPK, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan
dari Peserta Lelang.
209
5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu ................ (..................................)
(jumlah hari dalam angka dan huruf yang sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari
lebih lama dari jangka waktu berlakunya penawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang)
hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran.
6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal terakhir berlakunya jaminan bank sebagaimana
disebutkan dalam butir 5 di atas.
7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank
mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik Peserta Lelang yang berkenaan
dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Dengan itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan
tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal ................. ...........................
B A N K
Tandatangan, cap dan materai
PenjaminS a k s i
210
2. BENTUK JAMINAN PENAWARAN ASURANSI
Nomor Bond :…………… Nilai: Rp.……………(…......................………) (jumlah nilai jaminan)
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ......................................(nama dan alamat peserta lelang)
sebagai peserta lelang, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan
………………………........…(nama dan alamat perusahaan asuransi atau penjamin) sebagai
penjamin, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggungjawab dan dengan tegas terikat
pada ............................ nama KEPALA SATKER/PPK)sebagai KEPALA SATKER/PPK,
selanjutnya disini disebut “OBLIGEE” atas uang sejumlah Rp.……….......
(……...…………….) (jumlah nilai jaminan angka dan huruf)
2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam instruksi kepada peserta lelang untuk
pekerjaan ............................................(uraian singkat pekerjaan)
yang diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggal ...................................................................
di ....................................................(tanggal dan tempat pelelangan)
3. Adapun ketentuan dari surat jaminan ini adalah jika:
a. PRINCIPAL menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku penawaran
yang dinyatakan dalam penawarannya, dan
b. Apabila penawaran PRINCIPAL disetujui oleh OBLIGEE dalam masa laku penawaran,
dan PRINCIPAL telah :
1). Menyerahkan jaminan pelaksanaan yang diperlukan;
2). Menandatangani kontrak; dan
3). Menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam
dokumen lelang;
maka jaminan ini berakhir jika PRINCIPAL tidak dapat memenuhinya, surat jaminan ini
tetap berlaku dari tanggal ......................sampai dengan tanggal ...............................
4. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis
kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak
PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang.
SURETY akan membayar kepada OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE
berdasar keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh
pihak PRINCIPAL.
211
5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan
kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta-
benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.
Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di ............................................. pada tanggal
……………………………
PESERTA LELANG (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY)
………………………………. ……………………………….
(……………………………….) ( …………………………….. )
nama jelas nama jelas
212
3. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN
1. Oleh karena .............................................. (nama KEPALA SATKER/PPK) selanjutnya disebut
“KEPALA SATKER/PPK” telah mengundang .................................... (nama penyedia jasa)
...……………………………………………..…………(alamat penyedia jasa) selanjutnya
disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan.............…..........................
...................................................(uraian singkat mengenai pekerjaan)
2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA
JASA memberikan jaminan pelaksanaan kepada KEPALA SATKER/PPK sebesar………%
(……….........……….…persen)
3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili .....................… (nama bank)
berkantor resmi di………………..…………….………..... .(alamat bank)
selanjutnya disebut “BANK”, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan
kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin KEPALA
SATKER/PPK atas seluruh nilai uang sebesar Rp...................(jumlah jaminan dalam Rupiah)
(terbilang…….....……………………………………..)
senilai dengan ……....% (……………….…….....................................................persen)
(besarnya jaminan dalam persentase) dari harga kontrak, sebagaimana disebutkan di atas.
4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah:
a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut di atas dengan KEPALA
SATKER/PPK, maka BANK wajib membayar sejumlah uang kepada KEPALA
SATKER/PPK sampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas, setelah
mendapat perintah tertulis dari KEPALA SATKER/PPK untuk membayar ganti rugi
kepada KEPALA SATKER/PPK atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun
kekurangan atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana
yang disyaratkan dalam kontrak tersebut di atas;
b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh KEPALA SATKER/PPK dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa
perlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proses hukum dan administratif dan tanpa
perlu pembuktian kepada BANK mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan
pelaksanaan pada pihak PENYEDIA JASA.
5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas)
hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak atau sampai KEPALA
SATKER/PPK mengeluarkan suatu instruksi kepada BANK yang menyatakan bahwa
jaminan ini boleh diakhiri.
213
6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada
BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya jaminan
bank ini yang dinyatakan pada butir 5 di atas.
7. BANK menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan
syarat-syarat yang sama sebagaimana disebutkan di atas sesuai dengan adanya perubahan atau
perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai ketentuan-
ketentuan kontrak.
8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan
hak preferensinya atas harta benda milik PENYEDIA JASA yang berkenaan dengan
penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini
membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal ...............
B A N K
Tandatangan, cap dan materai
S a k s i Penjamin
MENTERI LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
Dr. N. HASSAN WIRAJUDA

More Related Content

What's hot

Matrix perbedaan
Matrix perbedaanMatrix perbedaan
Matrix perbedaanYobin Manik
 
3. dokumen pengadaan cleaning service - spk induk - 2014
3. dokumen pengadaan   cleaning service - spk induk - 20143. dokumen pengadaan   cleaning service - spk induk - 2014
3. dokumen pengadaan cleaning service - spk induk - 2014Insan Kamil
 
58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_
58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_
58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_Kartika Sari
 
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Khalid Mustafa
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanOswar Mungkasa
 
Perbedaan tata cara pelaksanaan
Perbedaan tata cara pelaksanaanPerbedaan tata cara pelaksanaan
Perbedaan tata cara pelaksanaanM Agphin Ramadhan
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021Nurul Angreliany
 
2.rks media cetakdanonline
2.rks media cetakdanonline2.rks media cetakdanonline
2.rks media cetakdanonlineKenzyn OzyRa
 
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013Khalid Mustafa
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121dhoan Evridho
 
Sdp barang pengadaan langsung menggunakan spk
Sdp barang pengadaan langsung menggunakan spkSdp barang pengadaan langsung menggunakan spk
Sdp barang pengadaan langsung menggunakan spkplfisipub
 
Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengadaan Jasa KonsultansiPengadaan Jasa Konsultansi
Pengadaan Jasa KonsultansiKhalid Mustafa
 
Risalah aanwijzing air bersih
Risalah aanwijzing air bersihRisalah aanwijzing air bersih
Risalah aanwijzing air bersihdziky14
 
Sbd pemb. sal. jl. lawu
Sbd pemb. sal. jl. lawuSbd pemb. sal. jl. lawu
Sbd pemb. sal. jl. lawupaska mahendra
 
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaPerencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaNurul Angreliany
 
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1Henni Gusnia
 

What's hot (20)

Matrix perbedaan
Matrix perbedaanMatrix perbedaan
Matrix perbedaan
 
3. dokumen pengadaan cleaning service - spk induk - 2014
3. dokumen pengadaan   cleaning service - spk induk - 20143. dokumen pengadaan   cleaning service - spk induk - 2014
3. dokumen pengadaan cleaning service - spk induk - 2014
 
Pelelangan
PelelanganPelelangan
Pelelangan
 
58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_
58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_
58620. sbd barang_pengadaan_langsung_menggunakan_apk_
 
2 pk 05b
2 pk 05b2 pk 05b
2 pk 05b
 
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
 
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses PengadaanPrakualifikasi dan Proses Pengadaan
Prakualifikasi dan Proses Pengadaan
 
PELELANGAN
PELELANGANPELELANGAN
PELELANGAN
 
Perbedaan tata cara pelaksanaan
Perbedaan tata cara pelaksanaanPerbedaan tata cara pelaksanaan
Perbedaan tata cara pelaksanaan
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
 
2.rks media cetakdanonline
2.rks media cetakdanonline2.rks media cetakdanonline
2.rks media cetakdanonline
 
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
Permen PU Nomor 14 Tahun 2013
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20121
 
Sdp barang pengadaan langsung menggunakan spk
Sdp barang pengadaan langsung menggunakan spkSdp barang pengadaan langsung menggunakan spk
Sdp barang pengadaan langsung menggunakan spk
 
Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengadaan Jasa KonsultansiPengadaan Jasa Konsultansi
Pengadaan Jasa Konsultansi
 
Risalah aanwijzing air bersih
Risalah aanwijzing air bersihRisalah aanwijzing air bersih
Risalah aanwijzing air bersih
 
Sbd pemb. sal. jl. lawu
Sbd pemb. sal. jl. lawuSbd pemb. sal. jl. lawu
Sbd pemb. sal. jl. lawu
 
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaPerencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
 
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
Keputusan presiden no.80 tahun 2003 1
 
Se menteri pupr22-2020
Se menteri pupr22-2020Se menteri pupr22-2020
Se menteri pupr22-2020
 

Viewers also liked

perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 
2.kontrak konsultan pengawas
2.kontrak konsultan pengawas2.kontrak konsultan pengawas
2.kontrak konsultan pengawasLeo Agus
 
10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaruAndika Andika
 
Contoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaContoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaAmelia Fitri
 

Viewers also liked (8)

perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 
2.kontrak konsultan pengawas
2.kontrak konsultan pengawas2.kontrak konsultan pengawas
2.kontrak konsultan pengawas
 
10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru
 
Contoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaContoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerja
 

Similar to OPTIMASI LELANG

Aspek hukum & administrasi kontrak
Aspek hukum & administrasi kontrakAspek hukum & administrasi kontrak
Aspek hukum & administrasi kontraktia_miaww90
 
Tata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaranTata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaranM Agphin Ramadhan
 
Tata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaranTata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaranM Agphin Ramadhan
 
Surat perjanjian
Surat  perjanjianSurat  perjanjian
Surat perjanjianMughni Palu
 
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Khalid Mustafa
 
1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf
1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf
1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdfssuser6f5f19
 
Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)
Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)
Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)Trust Tour And Travel
 
Dasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelanganDasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelanganAnnis Sabriya
 
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_aSpesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_aRiski Nugroho
 
1. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 2014
1. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 20141. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 2014
1. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 2014Fawwaz Akif
 
Kiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam Proyek
Kiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam ProyekKiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam Proyek
Kiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam ProyekSebastianus Nugroho
 
Slide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptx
Slide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptxSlide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptx
Slide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptxraudhahzahrahrosadi
 
Dokumen pendukung a petunjuk pengajuan penawaran
Dokumen pendukung a   petunjuk pengajuan penawaranDokumen pendukung a   petunjuk pengajuan penawaran
Dokumen pendukung a petunjuk pengajuan penawarandekonstruksi
 
02 kunci jawaban review persiapan-1
02 kunci jawaban review persiapan-102 kunci jawaban review persiapan-1
02 kunci jawaban review persiapan-1Samsuri Aljebresi
 

Similar to OPTIMASI LELANG (20)

Rks total
Rks totalRks total
Rks total
 
penyusunan dokumen pengadaan
penyusunan dokumen pengadaanpenyusunan dokumen pengadaan
penyusunan dokumen pengadaan
 
Penyusunan Dokumen Pengadaan
Penyusunan Dokumen PengadaanPenyusunan Dokumen Pengadaan
Penyusunan Dokumen Pengadaan
 
Aspek hukum & administrasi kontrak
Aspek hukum & administrasi kontrakAspek hukum & administrasi kontrak
Aspek hukum & administrasi kontrak
 
4dokumen-kontrak.ppt
4dokumen-kontrak.ppt4dokumen-kontrak.ppt
4dokumen-kontrak.ppt
 
Tata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaranTata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaran
 
Tata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaranTata cara penyampaian dokumen penawaran
Tata cara penyampaian dokumen penawaran
 
Surat perjanjian
Surat  perjanjianSurat  perjanjian
Surat perjanjian
 
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
 
1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf
1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf
1831a_Dokumen_Kontrak_2020.pdf
 
Kp80lamp1b
Kp80lamp1bKp80lamp1b
Kp80lamp1b
 
Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)
Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)
Lampiran III Pekerjaan Konstruksi (PerPres 54 Tahun 2010)
 
Dasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelanganDasar dasar pelelangan
Dasar dasar pelelangan
 
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_aSpesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
Spesifikasi teknis pekerjaan_sipil_dan_a
 
1. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 2014
1. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 20141. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 2014
1. tatib umum lelang pada pnpm mp3 ki 2014
 
Kiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam Proyek
Kiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam ProyekKiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam Proyek
Kiat-Kiat Memenangkan Tender & Untung Besar dalam Proyek
 
Slide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptx
Slide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptxSlide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptx
Slide-CVL212-CVL212-Slide-03.pptx
 
Pekerjaan proyek 2
Pekerjaan proyek 2Pekerjaan proyek 2
Pekerjaan proyek 2
 
Dokumen pendukung a petunjuk pengajuan penawaran
Dokumen pendukung a   petunjuk pengajuan penawaranDokumen pendukung a   petunjuk pengajuan penawaran
Dokumen pendukung a petunjuk pengajuan penawaran
 
02 kunci jawaban review persiapan-1
02 kunci jawaban review persiapan-102 kunci jawaban review persiapan-1
02 kunci jawaban review persiapan-1
 

Recently uploaded

Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (6)

Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 

OPTIMASI LELANG

  • 1. 164 Contoh Dokumen Lelang Untuk Pengadaan Barang BAB XIV INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG A. UMUM 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1. Kepala Satker/PPK menentukan nama paket pekerjaan yang dituangkan dalam data lelang dan diumumkan secara luas melalui media internet. 1.2. Penyedia jasa harus memilh paket pekerjaan berdasarkan SIUP sesuai dengan bidang sub bidang yang telah ditentukan dalam data lelang. 1.3. Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang dan syarat-syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak. 1.4. Lingkup pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan ketentuan dalam data lelang. 2. SUMBER DANA 2.1. APBN untuk DIPA Deplu Tahun Anggaran 200… 3. PERSYARATAN PESERTA LELANG 3.1. Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua penyedia barang yang memenuhi persyaratan pelelangan Umum. 3.2. Adalah suatu Badan Usaha dan memiliki SIUP yang masih berlaku dari Pemerintah Kota / Kabupaten domisili peserta lelang dengan bidang, sub bidang dan kualifikasi sesuai dengan data lelang yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pengadaan. 3.3. Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan, peralatan, dan jasa produksi dalam negeri. 3.4. Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran sesuai persyartan yang ditentukan. 3.5. Peserta lelang yang akan melakukan kemitraan, wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan perusahaan yang berbadan hukum serta memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut.
  • 2. 165 4. KUALIFIKASI PESERTA LELANG 4.1. Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi, formulir ulir isian kualifikasi disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran. 4.2. Persyaratan kualifikasi peserta lelang tercantum dalam formulir isian kualifikasi. 5. PENYERAHAN DOKUMEN PENAWARAN 5.1. Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai anggota kemitraan hanya boleh menyerahkan satu penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan. 5.2. Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan akan digugurkan. 5.3. Jumlah Dokumen Penawaran yang harus disampaikan oleh peserta lelang sesuai dengan point 19.1 (Dokumen Penawaran). 6. BIAYA PENAWARAN Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk mengikuti pelelangan menjadi beban penyedia jasa dan tidak mendapat penggantian dari KEPALA SATKER/PPK. 7. PENJELASAN LELANG (Aanwijzing) 7.1. Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang (aanwijzing) pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam data lelang. 7.2. Dalam acara penjelasan dokumen lelang, dijelaskan mengenai: a. Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua tahap); b. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran; c. Acara pembukaan dokumen penawaran; d. Metoda evaluasi; e. Hal-hal yang menggugurkan penawaran; f. Jenis kontrak yang akan digunakan; g. Ketentuan dan cara evaluasi h. Besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan penawaran. 7.3. Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia pengadaan, keterangan lain termasuk perubahannya, dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita Acara
  • 3. 166 Penjelasan (BAP).dan harus sudah di upload ke portal e-Procurement www.e-proc.deplu.go.id paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan (aanwijzing). 7.4. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan dokumen lelang dapat mengajukan pertanyaan melalui portal e-Procurement sesuai waktu dalam data lelang. 7.5. Dalam acara penjelasan dokumen lelang, diumumkan nilai total harga perkiraan sendiri (HPS). Rincian HPS tidak boleh dibuka dan bersifat rahasia. 7.6. Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak / menggugurkan penawarannya. B. DOKUMEN LELANG 8. ISI DOKUMEN LELANG 8.1. Dokumen lelang terdiri dari: BAB I Instruksi Kepada Peserta Lelang; BAB II Data Lelang; BAB III Bentuk Surat Penawaran, Surat Kemitraan dan Surat Kuasa ; BAB IV Syarat-Syarat Umum Kontrak; BAB V Syarat-Syarat Khusus Kontrak; BAB VI Spesifikasi Teknis; BAB VII Gambar-Gambar; BAB VIII Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan Metoda Pelaksanaan; BAB IX Bentuk-Bentuk Jaminan. Addendum (bila ada) 9. KLARIFIKASI DOKUMEN LELANG 9.1. Klarifikasi dokumen lelang dilakukan pada saat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijziing) yang jadwal dan tempatnya ditentukan oleh panitia pengadaan. 9.2. Panitia pengadaan tidak akan menanggapi permohonan klarifikasi yang diterima di portal e-Procurement yang diajukan peserta lelang diluar waktu yang ditentukan dalam data lelang.
  • 4. 167 10. ADDENDUM DOKUMEN LELANG 10.1. Sebelum batas waktu penyampaian penawaran berakhir, atas pertimbangan bahwa pada BAP (Berita Acara Penjelasan) terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka panitia pengadaan akan mengubah ketentuan dokumen lelang dengan menerbitkan addendum. 10.2. Addendum dokumen lelang menjadi bagian tak terpisahkan dari dokumen lelang dan harus sudah di upload ke portal e-Procurement bersamaan dengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) atau paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah penjelasan pekerjaan (aanwijzing). 10.3. Addendum yang dikeluarkan dapat di download dari portal e-Procurement atau didapatkan hardcopynya dari panitia pengadaan. C. PENYIAPAN PENAWARAN 11. BAHASA PENAWARAN 11.1. Semua dokumen penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia. 12. DOKUMEN PENAWARAN 12.1. Dokumen penawaran terdiri dari: a. Surat penawaran; harus bertanggal, bermeterai cukup, dan ditandatangani oleh yang berhak serta dicap (di stempel). b. Lampiran surat penawaran, terdiri dari: Dokumen Administrasi : (a). Surat Penawaran Harga (sistem satu sampul) (b). Copy Jaminan Penawaran (c). Perincian harga penawaran (d). Copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun terakhir dan fotocopy Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29
  • 5. 168 Dokumen Teknis : (e). Time Schedule/jadwal waktu penyerahan barang (f). Spesifikasi teknis (g). Identitas barang. (h). Jumlah barang (i). Persyaratan teknis lainnya. (j). Surat pernyataan mengikuti lelang sampai akhir proses pelelangan Dokumen Kualifikasi : (a).Pernyataan minat untuk mengikuti pengadaan hasil print out dari portal e-Procurement. (b). Pakta integritas dan (c). Formulir isian penilaian kualifikasi yang di- print out dari portal e-Procurement. 13. HARGA PENAWARAN 13.1. Harga penawaran adalah harga yang tercantum dalam surat penawaran berdasarkan jumlah rincian dalam daftar kuantitas dan harga. 13.2. Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh penyedia jasa dalam pelaksanaan kontrak, serta pengeluaran lainnya sudah termasuk dalam harga penawaran. 14. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN 14.1. Harga satuan dasar, harga satuan pekerjaan, jumlah harga penawaran dan pembayarannya harus menggunakan mata uang Rupiah. 14.2. Cara pembayaran dilakukan sesuai ketentuan dalam data lelang. 15. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN 15.1. Masa berlakunya penawaran adalah sesuai ketentuan dalam data lelang. 15.2. Dalam keadaan khusus, sebelum akhir masa berlakunya penawaran, panitia pengadaan dapat meminta kepada peserta lelang secara tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu tertentu. 15.3. Peserta lelang dapat: a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah
  • 6. 169 penawaran, tetapi diminta memperpanjang masa berlakunya jaminan penawaran untuk jangka waktu tertentu dan menyampaikan pernyataan perpanjangan masa berlakunya penawaran dan perpanjangan jaminan penawaran kepada pantia pengadaan; b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan jaminan penawarannya tidak disita dan tidak dikenakan sanksi. 16.JAMINAN PENAWARAN 16.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran dalam mata uang Rupiah dengan nominal sebesar antara 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai harga perkiraan sendiri (HPS). Nilai dan masa berlakunya sesuai ketentuan dalam data lelang. 16.2. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pelaksana Kegiatan paket pekerjaan ........................ 16.3. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. 16.4. Jaminan penawaran harus mempunyai substansi yang sesuai dengan format jaminan penawaran. 16.5. Penawaran yang tidak dilampiri jaminan penawaran sesuai dengan substansi format jaminan penawaran yang berlaku dinyatakan gugur. 16.6. Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO) harus ditulis atas nama semua anggota KSO. 16.7. Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak menang dikembalikan segera setelah penetapan pemenang lelang. 16.8. Masa berlaku Surat Jaminan Penawaran sekurang- kurangnya sama dengan masa berlaku Surat Penawaran Harga (SPH). 16.9. Nama penawar sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran dengan nilai tidak kurang
  • 7. 170 dari yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan. 16.10. Paket pekerjaan yang dijaminkan sama dengan paket pekerjaan yang dilelang 16.11. Jaminan penawaran dari pemenang lelang dikembalikan segera setelah pemenang lelang menanda tangani perjanjian dan menyerahkan jaminan pelaksanaan. 16.12. Jaminan penawaran akan disita apabila: a. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa berlakunya penawaran; atau b. Pemenang lelang mengundurkan diri; atau c. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan gagal: 1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau 2) Menandatangani surat perjanjian. 17.PENAWARAN ALTERNATIF 17.1. Peserta lelang harus menyampaikan penawaran sesuai dengan ketentuan dokumen lelang. 17.2. Penawaran alternatif tidak akan dipertimbangkan. 18. DOKUMEN PENAWARAN 18.1. Peserta lelang harus menyampaikan 1(satu) dokumen penawaran asli dan diberi tanda “ASLI” dan 2 (dua) dokumen penawaran rekaman yang masing-masing diberi tanda “REKAMAN”. Apabila terdapat perbedaan antara dokumen penawaran asli dan rekaman, maka dokumen penawaran asli yang berlaku. 18.2. Dokumen penawaran asli dan rekaman harus ditandatangani oleh orang yang berhak atas nama badan usaha peserta lelang sesuai dengan akta pendirian dan perubahannya, akta pendirian cabang dan perubahannya atau perjanjian KSO. 18.3. Jika ada perubahan pada dokumen penawaran yang bukan merupakan hasil print out dari portal e-Procurement, maka perubahan tidak boleh dilakukan dengan memberikan tipex. Perubahan dapat dilakukan dengan membuat dokumen baru atau memberikan garis tepat pada kalimat / tulisan yang salah dan kemudian diparaf oleh orang yang membuat penawaran.
  • 8. 171 D. PEMASUKAN PENAWARAN 19. SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN 19.1. Sampul penawaran mencantumkan alamat pengguna barang/jasa serta tempat, hari, tanggal, bulan, tahun dan jam pemasukan. CONTOH SAMPUL PENAWARAN Satuan Kerja : Alamat : Paket Pekerjaan : Pelelangan: Hari : Tanggal : J a m : Tempat : 19.2. Penyampaian dokumen penawaran menggunakan sistem satu sampul. Untuk sistem 1 (satu) sampul keseluruhan dokumen penawaran dijilid menjadi 1 (satu) buku dan dimasukkan ke dalam satu sampul, yang mencakup semua persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang. Catatan : untuk Penyampaian penawaran sistim 2 dua sampul; • sampul satu berisi data administrasi dan teknis, • sampul dua berisi data penawaran harga. • sampul 1 dan sampul 2 dimasukkan dalam satu sampul (di-lak) untuk Penyampaian penawaran sistim 2 dua Tahap; • sampul satu berisi data administrasi dan teknis, • sampul dua berisi data penawaran harga. • Sampul 1 dievaluasi terlebih dahulu Jika menggunakan satu sampul maka untuk sistem 2 sampul dan 2 tahap dihapus atau sebaliknya
  • 9. 172 19.3. Peserta lelang harus menyegel dan menandai sampul penawaran (di-lak). Jika tidak disegel dan ditandai, Panitia Pengadaan tidak bertanggung jawab apabila terjadi salah penempatan atau pembukaan dini sampul penawaran oleh pihak yang tidak berkepentingan. 20. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN 20.1. Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Langsung Peserta lelang secara langsung menyampaikan dokumen penawaran kedalam kota/tempat pemasukan dokumen penawaran yang telah disediakan oleh panitia pengadaan. b. Melalui Pos 1. Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos akan dicatat tanggal dan jam penerimaan oleh panitia pengadaan. 2. Panitia membuat Berita Acara penerimaan dokumen penawaran yang sampul luarnya masih dalam keadaan tertutup yang selanjutnya dimasukkan kedalam kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran. 21. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN 21.1. Penawaran baik secara hard copy maupun soft copy harus disampaikan kepada panitia pengadaan paling lambat 1 jam sebelum waktu pembukaan sampul sebagaimana jadwal di portal e-Procurement Departemen Luar Negeri. 21.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir waktu pemasukan penawaran dengan mencantumkan hal tersebut dalam addendum dokumen lelang. 22. PENAWARAN TERLAMBAT 22.1. Penawaran yang dimasukkan secara langsung jika batas waktu pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia pengadaan menyatakan penyampaian dokumen ditutup, menolak dokumen penawaran yang terlambat, dan menolak penambahan dokumen penawaran Penawaran yang dikirim melalui pos jika batas waktu pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia
  • 10. 173 pengadaan menolak dokumen penawaran. Dokumen penawaran yang terlambat dibuka sampul luarnya untuk mengetahui alamat calon penyedia barang/jasa dan dokumen tersebut dikembalikan oleh panitia pengadaan setelah diberi catatan tanggal dan jam penerimaan. Nama, alamat penawar, serta sampul luar disimpan oleh panitia pengadaan. 23. PENARIKAN, PENGUBAHAN, PENGGANTIAN ATAU PENAMBAHAN DOKUMEN PENAWARAN 23.1. Peserta lelang tidak boleh mengubah / menarik penawaran setelah memasukkan dalam kotak penawaran. C. PEMBUKAAN PENAWARAN DAN EVALUASI 24. PEMBUKAAN PENAWARAN 24.1. Panitia pengadaan membuka dokumen penawaran di hadapan peserta lelang, pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam data lelang. 24.2. Para calon penyedia barang/jasa yang hadir harus memperlihatkan identitas atau surat keterangan / penugasan dari perusahaan untuk menghadiri pembukaan dokumen penawaran dan menandatangani daftar hadir sebagai bukti kehadirannya. 24.3. Panitia meneliti isi kotak / tempat pemasukan dokumen penawaran dan menghitung jumlah penawaran yang masuk. Jika penawaran hard copy kurang dari tiga Panitia tidak akan membuka penawaran online di portal e-Procurement Deplu. Selanjutnya pelelangan tidak dapat diteruskan dan akan dilakukan pelelangan ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta lelang yang baru. 24.4. Panitia meminta kesediaan sekurang kurangnya dua wakil peserta lelang yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat saksi dari peserta pelelangan yang hadir, Panitia menunda pembukaan kotak / tempat pemasukan sekurang- kurangnya dua jam. Setelah sampai waktu yang telah ditentukan, wakil peserta lelang tetap tidak ada yang hadir,
  • 11. 174 acara pembukaan penawaran dilakukan dengan disaksikan oleh dua saksi di luar Panitia yang ditunjuk secara tertulis oleh Panitia. 24.5. Panitia Pengadaan memeriksa, menunjukkan dan membacakan dihadapan para peserta pelelangan mengenai dokumen penawaran yang terdiri dari : (a) surat penawaran yang menyebutkan masa berlaku penawaran (b) jaminan penawaran (c) daftar kuantitas dan harga 24.6. Panitia pengadaan harus membuat berita acara pembukaan penawaran (BAPP). 25. KERAHASIAAN PROSES 25.1. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh panitia pengadaan secara independen. 25.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi dan usulan calon pemenang lelang tidak boleh diberitahukan kepada peserta lelang atau orang lain yang tidak berkepentingan. 25.3. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan. 26. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN 26.1. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen penawaran, panitia pengadaan dapat melakukan klarifikasi. Peserta lelang harus memberikan tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis. 26.2. Terhadap hal-hal yang diperlukan, panitia pengadaan dapat melakukan konfirmasi kepada peserta lelang dan instansi terkait. 27. PEMERIKSAAN PENAWARAN DAN PENAWAR- AN YANG MEME- NUHI SYARAT 27.1. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang memenuhi syarat administrasi, tanpa adanya penyim- pangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat. Penawaran dengan penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
  • 12. 175 a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal- hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance pekerjaan; b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan dokumen lelang; c. Persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen lelang yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara peserta lelang yang memenuhi syarat. 27.2. Apabila penawaran tidak memenuhi ketentuan dokumen lelang, akan ditolak oleh panitia pengadaan dan tidak dapat diperbaiki (post bidding) sehingga menjadi memenuhi syarat.
  • 13. 176 28. KOREKSI ARITMATIK (jika menggunakan koreksi aritmatik jika tidak menggunakan koreksi aritmatik pasal 28 ini dihapus) 28.1. Koreksi aritmatik dapat dilakukan sebelum evaluasi dokumen penawaran, sebagai berikut: a. Kesalahan kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan kuantitas yang tercantum dalam dokumen lelang. b. Koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga dilakukan terhadap perkalian antara kuantitas dengan harga satuan beserta penjumlahannya, sebagai berikut: 1). Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga tidak boleh dikoreksi; 2). Apabila terdapat kesalahan hasil pengalian antara kuantitas dengan harga satuan dan penjumlahan, maka dilakukan pembetulan dan yang mengikat adalah hasil koreksi; 3). Mata pembayaran yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan mata pembayaran yang lain, dan harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong; 4). Hasil koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga tersebut harus diberitahukan kepada penawar dalam waktu secepatnya c. Apabila terdapat perbedaan antara harga satuan pada daftar kuantitas dan harga, dengan harga satuan pada analisa harga satuan yang bersangkutan, maka yang mengikat adalah harga satuan pada daftar kuantitas dan harga. 28.2. Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran hasil koreksi aritmatik, maka penawarannya ditolak dan jaminan penawarannya disita. 29. MATA UANG UNTUK EVALUASI PENAWARAN 29.1. Penawaran akan dievaluasi berdasarkan mata uang Rupiah.
  • 14. 177 30. EVALUASI PENAWARAN 30.1. Panitia pengadaan hanya akan mengevaluasi penawaran yang memenuhi syarat. 30.2. Metoda evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam data lelang. 30.3. Urutan pelaksanaan evaluasi penawaran adalah sebagai berikut : a. Evaluasi administrasi Evaluasi administrasi meliputi: 1). Surat penawaran; a. Surat penawaran harus ditandatangani oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa yang tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat kantor pusat, atau pekabat yang menurut perjanjian kerjasama. b. Surat Penawaran ditujukan kepada Pelaksana Kegiatan Paket Pekerjaan ……………………………………………… c. Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. d. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. e. Surat penawaran bertanggal, bermeterai dan dicap stempel perusahaan. f. Harga penawaran adalah harga yang tercantum dalam surat penawaran harga /SPH (hardcopy) berdasarkan jumlah rincian Daftar Kuantitas dan Harga untuk seluruh item pekerjaan. g. Harga penawaran dalam SPH harus sama dengan penawaran yang disubmit ke
  • 15. 178 portal e-Procurement (softcopy). Jika tidak sama, maka penawaran dinyatakan tidak memenuhi persyaratan penawaran. h. Apabila ditemukan perbedaan penulisan antara angka dan huruf pada nilai penawaran di SPH, maka yang harus sama dengan nilai penawaran yang disubmit ke portal e-Procurement adalah nilai dalam tulisan huruf. 2). Surat jaminan penawaran; a. Diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. b. Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. c. Nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam surat jaminan penawaran. d. Besar jaminan penawaran tidak kurang dari nilai nominal yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. e. Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf. f. Nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran sama dengan nama pengguna barang/jasa yang mengadakan pelelangan. g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelang. h. Isi surat jaminan penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan
  • 16. 179 penyedia barang/jasa. Catatan : Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam surat jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran. 3). Copy bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun terakhir dan fotocopy Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29. 4). Kerja sama operasi (bila ada); b. Evaluasi teknis Evaluasi teknis meliputi: 1). Jadwal waktu penyerahan barang; 2). Spesifikasi teknis; 3). Identitas barang 4). Jumlah barang; 5). Surat pernyataan mengikuti lelang sampai proses akhir lelang 6). Syarat teknis lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang. Catatan : Untuk persyaratan evaluasi teknis no urut 1 s/d 5 harus sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. c. Evaluasi kewajaran harga harga dianggap tidak wajar jika : 1). mata pembayaran utama yang ditawar rendah tersebut mengakibatkan persyaratan/spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa tidak terpenuhi (mempengaruhi kualitas pekerjaan).
  • 17. 180 2). setelah dilakukan klarifikasi, peserta lelang menyatakan tidak mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. E. PEMENANG LELANG 31. KRITERIA PEMENANG KEPALA SATKER/PPK akan menetapkan pemenang lelang dari peserta lelang yang harga penawarannya terendah responsif dan memenuhi syarat sesuai ketentuan dokumen lelang serta memenuhi syarat kualifikasi. 32. PENILAIAN KUALIFIKASI Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi, terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang memenuhi persyaratan dilakukan pembuktian kualifikasi. 33. HAK KEPALA SATKER/PPK UNTUK MENERIMA DAN MENOLAK PENAWARAN KEPALA SATKER/PPK mempunyai hak untuk menerima atau menolak salah satu atau semua penawaran dan membatalkan proses lelang setiap saat sebelum penetapan pemenang lelang, tanpa tuntutan dari peserta lelang yang bersangkutan dan tanpa kewajiban memberikan alasan apapun kepada peserta lelang, apabila dipandang seluruh penawaran tidak menunjukkan adanya persaingan yang sehat, terjadi pengaturan bersama (kolusi), dan tidak cukup tanggap terhadap dokumen lelang. 34. PENUNJUKAN PENYEDIA JASA 34.1. Sebelum KEPALA SATKER/PPK menunjuk penyedia jasa, panitia pengadaan mengumumkan pemenang lelang. Peserta lelang yang berkeberatan atas hasil penetapan pemenang lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan. 34.2. Sebelum akhir masa berlakunya penawaran yang ditetapkan KEPALA SATKER/PPK, KEPALA SATKER/PPK mengeluarkan surat penunjukan penyedia jasa (SPPJ) yang menjadi bagian dokumen kontrak. 35. JAMINAN PELAKSANAAN 35.1. Dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ, penyedia jasa harus menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada KEPALA SATKER/PPK dengan nilai dan waktu sesuai ketentuan dalam data lelang. 35.2. Jaminan pelaksanaan yang diserahkan penyedia
  • 18. 181 barang/jasa harus dikeluarkan oleh bank umum 35.3. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk sebagai pemenang lelang tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan selama 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ, maka penyedia jasa dinyatakan batal sebagai pemenang lelang dan disita jaminan penawarannya serta dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. 35.4. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang- kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak. 35.5. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Paket Pekerjaan………(sesuai paket pekerjaan yang dilelang). 36. PENANDATA- NGANAN KONTRAK Penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPJ dan penyedia jasa telah menyerahkan jaminan pelaksanaan. 37. UANG MUKA DAN JAMINAN UANG MUKA Penyedia jasa yang menjadi pemenang lelang dapat menerima pembayaran uang muka sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak setelah menyerahkan jaminan uang muka dengan nilai sekurang-kurangnya 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka. 38. LARANGAN PERSEKONG- KOLAN 38.1. Penyedia jasa dilarang melakukan persengkongkolan dengan penyedia jasa lain dan atau dengan panitia pengadaan untuk mengatur dan/atau menentukan pemenang dalam pelelangan sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat. 38.2. Penyedia jasa dan panitia pengadaan yang melakukan persekongkolan, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 19. 182 39. PAKTA INTEGRITAS 39.1. Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang dibuat oleh penyedia jasa. 39.2. Penyedia jasa harus menandatangani pakta integritas pada saat pemasukan dokumen penawaran yang selanjutnya diikuti oleh panitia pengadaan. 39.3. Pakta integritas harus ditandatangani oleh pemimpin/ direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dari direktur utama yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama.
  • 20. 183 BAB XV DATA LELANG 1. LINGKUP PEKERJAAN 1.1 Nama KEPALA SATKER/PPK: ............................................................. (Nama PPK) Nama paket pekerjaan: ……………................................. 1.2 Jangka waktu penyelesaian pekerjaan: ……(………….................) hari kalender. 2. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dengan dana ................................... Penjelasan dokumen lelang akan dilaksanakan pada:3. PENJELASAN DOKUMEN LELANG Hari Tanggal Pukul Tempat : ………………………………………… : ………………………………………… : ………………………………………… : ………………………………………… 4. MATA UANG PENA- WARAN DAN CARA PEMBAYARAN Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termin) 5. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN Masa laku penawaran selama ……(………………) hari kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran. 6. JAMINAN PENAWARAN Besarnya jaminan penawaran sekurang-kurangnya adalah 3 % (tiga persen) dari HPS atau senilai Rp……………… (…….………………). Masa laku jaminan penawaran harus …….. hari kalender lebih lama dari masa laku penawaran. 7. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN Batas akhir waktu pemasukan penawaran: Hari : ……………………………………………….. Tanggal : ...……………………………………………... Bulan : ……………………………………………….. Tahun : …………….........…………………………….. Jam : ….........………………………………………. 8. PEMBUKAAN PENAWARAN Pembukaan penawaran: Hari : ..…………………………………………… Tanggal : …………………………………………….
  • 21. 184 Bulan : …………………………………………….. Tahun : ……………………………………………. Jam : ……………………………………………. 9. EVALUASI PENAWARAN Metoda evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem ……..……………(gugur atau nilai). 10. JAMINAN PELAKSANAAN Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak. 11. KUALIFIKASI PESERTA LELANG Golongan : ..........(kecil/menengah/besar) Bidang :............. Sub Bidang : ........... Kemampuan dasar yang dimiliki : ................................. 12. DOKUMEN LELANG NO DOKUMEN PENAWARAN Diluar sampul diserahkan sebelum memasukkan SPH kedalam kotak Penawaran Didalam sampul Penawaran Harga DOKUMEN ADMINISTRASI 1 2 3 4 5 Jaminan Penawaran Surat Penawaran Harga (sistem satu sampul) Rekapitulasi Biaya dilengkapi Perician Harga Borongan Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) pajak penghasilan (PPh) tahun terakhir dan Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29. Surat perjanjian kemitraan/KSO (jika ada kemitraan) 1 Asli - - - - 3 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 3 copy 1 Asli, 2 copy DOKUMEN TEKNIS 6 7 8 9 10 11 12 Jadwal waktu penyerahan barang Spesifikasi teknis Jumlah barang Identitas barang Spesifikasi teknis Hal-hal lain yang berhubungan dengan teknis tergantung Dinas Surat pernyataan mengikuti lelang sampai akhir proses pelelangan - - - - - - - 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy DOKUMEN KUALIFIKASI 11 12 13 Surat Pernyataan Minat (print out portal ber- meterai dan bertanggal) Pakta Integritas Isian Data Kualifikasi (print out portal bermeterai dan bertanggal) 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy 1 Asli, 2 copy - No. URAIAN ADA TIDAK 1. Surat Penawaran 2. Jaminan Penawaran 3. Daftar Kuantitas dan Harga
  • 22. 185 BAB XVI BENTUK SURAT PENAWARAN, PERJANJIAN KEMITRAAN, DAN SURAT KUASA A. SURAT PENAWARAN KOP PENYEDIA BARANG/JASA Kepada Yth. Pelaksana Kegiatan ............................ di Jakarta SURAT PENAWARAN HARGA (SPH)*) Nomor : ...................................... Dalam rangka pengadaan pekerjaan yang dilakukan di Badan/Dinas/ Kantor/USK ...... Jakarta, pada hari ……........ tanggal …………… untuk pekerjaan : .............. Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : ……....................... Jabatan : ……....................... Perusahaan : CV/PT…................ Alamat : .............................. NPWP/PKP : ............................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, menyatakan bahwa: 1. Setelah mempelajari dokumen awal pengadaan dan addendum dokumen pengadaan serta telah mendapatkan penjelasan dari Panitia Pengadaan, dengan ini kami bersedia melaksanakan pekerjaan tersebut diatas berdasarkan jenis kontrak....................., sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) serta addendum yang telah ditetapkan, dengan harga penawaran dan sudah terhitung PPn 10% adalah sebesar Rp .......……….. 2. Harga penawaran tersebut diatas maupun harga-harga satuan terlampir berlaku mengikat sampai ................... ( ......................... ) hari kalender terhitung dari tanggal penawaran ini, kecuali jika sebelum berakhirnya waktu tersebut diatas pelaksanaan
  • 23. 186 pekerjaan diserahkan kepada kami, dalam hal ini tetap berlaku harga penawaran maupun harga-harga satuan terlampir sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan. 3. Sanggup menyelesaikan pekerjaan dalam waktu ............ (...............) hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Demikian Surat Penawaran Harga (SPH) ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Yang mengajukan penawaran CV/PT …….......................... _______________ Materai Sesuai dengan yang berlaku Direktur *) Surat Penawaran Harga ini digunakan pada Surat Penawaran sistem satu sampul dan pada sampul II untuk pengadaan yang menggunakan sistem dua sampul/ dua tahap dan satu tahap
  • 24. 187 B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN UNTUK KERJA SAMA OPERASI (KSO) SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) MENIMBANG : BAHWA, Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ..................................... yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di .................................. pada tanggal ..................... 200...., maka ……………….….................………………….…......……........(nama penyedia jasa 1) dan ……………….…….............………………….…….....….........(nama penyedia jasa 2) dan ……………….…….............………………….…..…................(nama penyedia jasa 3) bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO). MENYETUJUI DAN MEMUTUSKAN: BAHWA, 1. Secara bersama-sama: a. Menunjuk..................…. (nama penyedia jasa 1) sebagai perusahaan utama (leading firm) untuk KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan atas nama KSO dan menandatangani semua dokumen termasuk dokumen penawaran dan dokumen kontrak. b. …………………….……………………......….……........(nama penyedia jasa 1) dan ……………................…………………………….…..…(nama penyedia jasa 2) dan ….....……………..…………………………...…….…….(nama penyedia jasa 3) menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.
  • 25. 188 2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam KSO adalah: Penyedia jasa 1 ……...% (……………................................………………….….persen) Penyedia jasa 2 ……...% (……………………………….….................................persen) Penyedia jasa 3 ……...% (……………………………….….................................persen) 3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari KSO. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KEPALA SATKER/PPK dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota KSO. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain. 4. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama KSO diberikan kepada …………...........................................................… (nama wakil penyedia jasa yang diberi kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama/direktur pelaksana ……………… (nama penyedia jasa 1) berdasarkan persetujuan tertulis dari……....…………(nama penyedia jasa 2) dan...….................. (nama penyedia jasa 3) sehubungan dengan substansi dan semua ketentuan dalam semua dokumen yang akan di tandatangani. 5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani. 6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan KSO. 7. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …..... (……..........................) bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan di…………...…pada hari………..tanggal…..........bulan…..........., tahun… Penyedia jasa 1 Penyedia jasa 2 Penyedia jasa 3 (……………………….) (………………….………) (…………………………) (materai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa) Disahkan oleh NOTARIS
  • 27. 190 C. BENTUK SURAT KUASA KOP PERUSAHAAN SURAT KUASA Nomor :.......................... Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : ................................................................................ Jabatan : Direktur Utama/Direktur PT................................... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris ............................................. di ........................ No....................... tanggal .........................beserta perubahannya yang berkedudukan di.................................... (alamat perusahaan) yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa. Memberi kuasa kepada : Nama : ................................................................................ Jabatan : ................................................................................ Yang diangkat berdasarkan Akta Notaris ............................di .................... No................... tanggal .........................beserta perubahannya yang berkedudukan di....................... (alamat perusahaan). yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa. Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat penawaran pekerjaan ...............................................................................beserta lampirannya. Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain. .................................., .......................200.... Penerima Kuasa Pemberi Kuasa Materai Rp. 6.000,- bertanggal, tandatangan, cap perusahaan. ............................... ............................. (nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
  • 28. 191 BAB XVII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK A. KETENTUAN UMUM 1. DEFINISI Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang dimaksudkan atau didifinisikan disini. a. KEPALA SATKER/PPK adalah kepala Satker/PPK sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungjawab atas pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja. Selanjutnya memberikan kuasa kepada pelaksana kegiatan berdasarkan Surat Perintah Kepala Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……....... b. Pemberi tugas adalah Deplu, dalam hal ini dipegang oleh Pelaksana Kegiatan. c. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat berdasarkan Surat Perintah Kepala Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……..... untuk melaksanakan pemilihan penyedia jasa; d. Panitia pemeriksa barang adalah pejabat atau orang yang diangkat berdasarkan Surat Perintah Kepala Bagian/Dinas/Satuan Kerja Nomor ……..... yang bertugas untuk memeriksa barang yang dikirim penyedia barang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang; e. Penyedia Barang Adalah suatu Badan Usaha yang memiliki SIUP masih berlaku dari Pemerintah Kota / Kabupaten domisili peserta lelang dengan bidang, sub bidang dan kualifikasi sesuai data lelang. f. Kontrak adalah perikatan hukum antara KEPALA SATKER/PPK dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa; g. Kontrak lumpsump adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan
  • 29. 192 tetapn dan semua resiko yang terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa; h. Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara KEPALA SATKER/PPK dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang terdiri dari dan dengan urutan kekuatan hukum sebagai berikut : 1). Surat perjanjian; 2). Surat penunjukan penyedia jasa; 3). Surat penawaran; 4). Addendum dokumen lelang (bila ada); 5). Syarat-syarat khusus kontrak; 6). Syarat-syarat umum kontrak; 7). Spesifikasi teknis; 8). Gambar-gambar; 9). Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak; i. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat penunjukan penyedia jasa yang selanjutnya disesuaikan menurut ketentuan kontrak; j. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender; k. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang; l. Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh pelaksana kegiatan kepada penyedia jasa untuk melakukan perubahan pekerjaan; m. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh KEPALA SATKER/PPK; n. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan, dinyatakan dalam berita
  • 30. 193 acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh KEPALA SATKER/PPK; o. Masa pemeliharaan/garansi adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan; p. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan KEPALA SATKER/PPK dan penyedia jasa, atau ditunjuk oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase; 2. PENERAPAN 2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat - syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut : a. Surat Perjanjian; b. Surat Penawaran; c. Addendum dokumen lelang (jika ada); d. Syarat-syarat khusus kontrak; e. Syarat-syarat umum kontrak; f. Spesifikasi teknis; g. Gambar-gambar; h. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak. 3. ASAL PENYEDIA BARANG/JASA Jasa pemborongan untuk pekerjaan ini adalah merupakan layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. ALAMAT PENYEDIA BARANG/JASA Alamat Penyedia Barang/Jasa : Apabila alamat kantor Rekanan ada yang tidak sama dengan yang tercantum dalam surat-surat asli sebagaimana dimaksud
  • 31. 194 dalam dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran, yaitu : 1) Surat Penawaran Harga 2) I U J K 3) Sertifikat Tanda Daftar Rekanan 4) NPWP dan PKP 5) Surat Jaminan Penawaran maka alamat yang digunakan alamat terakhir sesuai dengan Surat Keterangan Domisili dari Lurah setempat. 5. PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI Penyedia jasa tidak diperkenankan menggunakan dokumen kontrak dan informasi yang ada kaitannya dengan kontrak di luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut dalam kontrak, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari KEPALA SATKER/PPK. 6. HAK PATEN, HAK CIPTA, DAN MEREK Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan KEPALA SATKER/PPK dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek. 7. PEMBAYARAN 7.1. Pembayaran dilaksanakan setelah pekerjaan selesai 100% dan diterima sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yeng ditetapkan dalam data lelang. Yang selanjutnya diterbitkan Berita Acara Serah Terima Barang; 7.2. Pengguna Barang/Jasa harus sudah membayar kepada Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sejak Penyedia Barang/Jasa telah mengajukan tagihan yang telah disketahu konsultan pengawas dan disetujui Pelaksana Kegiatan. 8. HARGA DAN SUMBER DANA 8.1. KEPALA SATKER/PPK membayar kepada penyedia jasa atas pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak. 8.2. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tertuang didalam DIPA/SATKER Deplu.
  • 32. 195 9. WEWENANG DAN KEPUTUSAN KEPALA SATKER/PPK KEPALA SATKER/PPK memutuskan hal-hal yang bersifat kontraktual antara KEPALA SATKER/PPK dan penyedia jasa dalam kapasitas sebagai pemilik pekerjaan. 10. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) 10.1. Kepala Satker/PPK harus sudah menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak penandatanganan kontrak, setelah dilakukan penyerahan lapangan. 10.2. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak yang akan dinyatakan penyedia jasa dalam pernyataan dimulainya pekerjaan. 10.3. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini. 11. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK 11.1. Hak dan kewajiban KEPALA SATKER/PPK a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa. b. Melakukan perubahan kontrak. c. Menangguhkan pembayaran. d. Mengenakan denda keterlambatan. e. Memberikan instruksi sesuai jadwal. 11.2. Hak dan kewajiban penyedia jasa a. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. b. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. c. Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain yang disebabkan kegiatan penyedia jasa.
  • 33. 196 12. CACAT MUTU 12.1. Tim Pemeriksa Barang wajib memeriksa barang yang dikirim oleh penyedia barang / jasa bila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan, Tim Pemeriksa Barang dapat memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk mengganti sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan tidak cacat; 12.2. Pelaksana Kegiatan dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan konsultan pengawas/pengawas lapangan diketahui dengan biaya dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa. 13. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN 13.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK. 13.2. Kepala Satker/PPK harus menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak. 13.3. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama pekerjaan yang disetujui pelaksana kegiatan 14. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Apabila penyedia jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal, maka Kepala Satker/PPK memberikan peringatan secara tertulis 15. JANGKA WAKTU GARANSI / PEMELIHARAAN 15.1. Masa pemeliharaan untuk pekerjaan tersebut ditetapkan selama ........... sejak dilakukan Serah Terima Pekerjaan Tingkat I (STT-I) antara Pelaksana Kegiatan dengan Penyedia Barang/Jasa (selanjutnya akan diatur dalam kontrak). 15.2. Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pekerjaan selama waktu garansi, sepenuhnya
  • 34. 197 menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.. 16. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA USAHA KECIL TERMASUK KOPERASI 16.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain. 16.2. yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 17. KEADAAN KAHAR 17.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. 17.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah : a. Peperangan; b. Kerusuhan; c. Revolusi; d. Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan; e. Pemogokan; f. Kebakaran; g. Gangguan industri lainnya. 17.3. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak. 17.4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi. 17.5. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasar kesepakatan dari para pihak. 17.6. Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada KEPALA SATKER/PPK
  • 35. 198 selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar. 17.7. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada Kepala Satker/PPK bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan: a. Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar; b. Selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang disepakati; c. Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar pekerjaan selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu penyedia jasa berhak atas sejumlah uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal 19. 18. ITIKAD BAIK 18.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak. 18.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing- masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
  • 36. 199 19. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK 19.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai. 19.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal- hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belah pihak sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hal kontrak dihentikan, maka pengguna jasa wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. 19.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam kontrak. 19.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi baik dalam proses pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini : a. Penyedia jasa dapat dikenakan sanksi yaitu : 1). Jaminan pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke kas negara; 2). Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa; 3). Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2 (dua) tahun. b. Kepala Satker/PPK dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 19.5. Pemutusan kontrak oleh Kepala Satker/PPK Sekurang- kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah Kepala Satker/PPK menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kepada penyedia jasa untuk kejadian tersebut di bawah ini, Kepala Satker/PPK dapat memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah :
  • 37. 200 a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja. b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM. c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran. d. Penyedia jasa tidak mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut. e. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan. f. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada Kepala satker/PPK dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan Kepala Satker/PPK; Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf a. sampai f diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai f. penyedia jasa dimasukkan dalam daftar hitam dan tidak boleh mengikuti pengadaan barang/jasa selama 2 tahun 19.6. Prosedur pemutusan kontrak Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut penyedia jasa harus: a. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak; b. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan. Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh Kepala Satker/PPK; c. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh Kepala Satker/PPK.
  • 38. 201 19.7. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak, Kepala Satker/PPK tetap membayar hasil pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan kontrak. 19.8. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas pelaksanaan kontrak. 20. PENYELESAIAN PERSELISIHAN 20.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui: a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia; b. Pengadilan. 20.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak. 20.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan akhir. 21. BAHASA DAN HUKUM Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 22. PERPAJAKAN 22.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran. 22.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran harus dilakukan penyesuaian. 23. DENDA DAN GANTI RUGI 23.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada Kepala Satker/PPK, karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam kontrak. 23.2. Besarnya denda kepada penyedia jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1 ‰ (satu per seribu) dari harga kontrak atau bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan. 23.3. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh Kepala Satker/PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
  • 39. 202 terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 23.4. Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak. 24. SERAH TERIMA PEKERJAAN 24.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Kepala Satker/PPK untuk penyerahan pertama pekerjaan. 24.2. Kepala Satker/PPK memerintahkan panitia pemeriksa barang untuk melakukan penilaian terhadap barang yang dikirim oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat permintaan dari penyedia jasa. Apabila terdapat kekurangan dan/atau cacat, penyedia barang wajib mengganti, kemudian panitia pemeriksa barang melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pekerjaan. 24.3. Penyedia barang wajib mengganti atau memperbaiki barang yang dikirim jika mangalami kerusakan selama masa garansi. 24.4. Apabila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban mengganti/memperbaiki selama masa garansi sesuai kontrak, maka penyedia jasa dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun. B. KETENTUAN KHUSUS 25. PENILAIAN PEKERJAAN 25.1. Kepala Satker/PPK harus melakukan penilaian atas hasil pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan. 25.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.
  • 40. 203 26. PENANGGUHAN PEMBAYARAN Apabila penyedia jasa sampai batas waktu yang ditentukan dalam kontrak tidak dapat mengirim barang sesuai spesifikasi teknis maka sanksi penangguhan pembayaran dan sanksi administrasi dengan tidak boleh mengikuti pengadaan barang/jasa selama 2 tahun 27. PENGAMBILALIH- AN KEPALA SATKER/PPK akan mengambil alih hak atas barang dan hasil pekerjaan setelah diterbitkan berita acara serah terima akhir pekerjaan. 28. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN 28.1. Penyedia barang wajib memberikan pedoman kepada KEPALA SATKER/PPK tentang pengoperasian dan pemeliharaan. 28.2. Jika penyedia barang tidak memberikan pedoman tentang pengoperasian dan pemeliharaan, maka akan dikenakan denda sesuai ketentuan dalam syarat khusus kontrak 29. PENUNDAAN ATAS PERINTAH KEPALA SATKER/PPK KEPALA SATKER/PPK dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menunda dimulainya pelaksanaan pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan. 30. INSTRUKSI 30.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi pelaksana kegiatan yang berkaitan dengan kontrak. 30.2. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.
  • 41. 204 BAB XVIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas: A. KETENTUAN UMUM 1. DEFINISI a. Kepala Satker/PPK adalah Pelaksana Kegiatan : Nama : ……………………………………….. Jabatan : ............................................................ Alamat : ……………………………………….. b. Masa pemeliharaan selama ……(…………) hari. 2. JAMINAN 2.1 Besarnya jaminan pelaksanaan adalah ……% (…….............................… persen) dari nilai kontrak. 2.2 Besarnya uang muka adalah ..........% (................... persen) dari nilai kontrak. 2.3 Besarnya jaminan pemeliharaan adalah .....% (...... persen) dari nilai kontrak. 3. PEMBAYARAN Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara secara langsung setelah pekerjaan selesai 100 (seratus) % 4. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Waktu pelaksanaan kontrak selama........................... (……………) hari. 5. PENGGUNAAN PENYEDIA JASA USAHA KECIL TERMASUK KOPERASI Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun 1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut: a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana, keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau
  • 42. 205 pemborongan pekerjaan Pemerintah yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang secara langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah); b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas adalah tindak pidana kejahatan; c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1. dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh instansi yang berwenang. 6. PENYELESAIAN PERSELISIHAN Penyelesaian perselisihan melalui............................ (di luar pengadilan/pengadilan) 7 DENDA DAN GANTI RUGI 7.1 Kompensasi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia. 7.2 a. Denda langsung dipotong dari pembayaran kepada penyedia jasa. b. Ganti rugi dibayar kepada penyedia jasa setelah dibuat amandemen kontrak.
  • 43. 206 BAB XIX SPESIFIKASI TEKNIS Keterangan: Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan : 1.Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri; 2.Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional; 3.Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan; 4.Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan; 5.Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan; 6.Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan; 7.Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk; 8.Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan; 9.Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
  • 44. 207 BAB XX GAMBAR-GAMBAR Keterangan: Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus disusun oleh panitia pengadaan secara terinci, lengkap dan jelas.
  • 45. 208 BAB XXI BENTUK JAMINAN 1. BENTUK JAMINAN PENAWARAN BANK 1. Oleh karena ………………………………………………… (nama KEPALA SATKER/PPK) selanjutnya disebut “KEPALA SATKER/PPK” telah mengundang: ……………………………………………………………………... (nama peserta lelang) …………………………………………………………................. (alamat peserta lelang) selanjutnya disebut “Peserta Lelang” mengajukan penawaran untuk …………… ………………………..… (uraian singkat mengenai Pekerjaan) 2. Dan oleh karena itu peserta lelang terkait pada instruksi kepada peserta lelang mengenai pekerjaan tersebut di atas yang mewajibkan peserta lelang memberikan kepada KEPALA SATKER/PPK suatu jaminan penawaran sebesar Rp...............(jumlah Jaminan dalam Rupiah) (terbilang………..……………………………………………) 3. Maka kami “Penjamin” yang bertanggung jawab dan mewakili …...............…… (nama bank) berkantor resmi di ……..................................... (alamat bank) selanjutnya disebut “Bank”, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama Bank, dengan ini menyatakan bahwa Bank menjamin KEPALA SATKER/PPK atas seluruh nilai uang sebesar tersebut di atas sebagai jaminan penawaran dari Peserta Lelang yang mengajukan penawaran untuk pekerjaan tersebut di atas tertanggal …………………......................(tanggal penawaran) 4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah: a. Apabila peserta lelang menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam surat penawarannya, atau b. Apabila penawaran dimenangkan dalam masa laku penawaran dan peserta lelang gagal atau menolak : 1). Memberikan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; atau 2). Untuk menandatangani kontrak; atau 3). Menyetujui koreksi aritmatik terhadap penawarannya sebagaimana tersebut pada Pasal 28. Instruksi Kepada Peserta Lelang. maka Bank wajib membayar sepenuhnya jaminan penawaran tersebut di atas kepada KEPALA SATKER/PPK dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima permintaan pertama dari KEPALA SATKER/PPK, dan tanpa mempertimbangkan adanya keberatan dari Peserta Lelang.
  • 46. 209 5. Jaminan ini berlaku sepenuhnya selama jangka waktu ................ (..................................) (jumlah hari dalam angka dan huruf yang sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari lebih lama dari jangka waktu berlakunya penawaran yang ditetapkan dalam dokumen lelang) hari kalender sejak batas akhir pemasukan penawaran. 6. Setiap permintaan pembayaran atas jaminan ini harus telah diterima oleh Bank selambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal terakhir berlakunya jaminan bank sebagaimana disebutkan dalam butir 5 di atas. 7. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Bank mengesampingkan hak preferensinya atas harta benda milik Peserta Lelang yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dengan itikad baik, kami Penjamin yang secara sah mewakili Bank, dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal ................. ........................... B A N K Tandatangan, cap dan materai PenjaminS a k s i
  • 47. 210 2. BENTUK JAMINAN PENAWARAN ASURANSI Nomor Bond :…………… Nilai: Rp.……………(…......................………) (jumlah nilai jaminan) 1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ......................................(nama dan alamat peserta lelang) sebagai peserta lelang, selanjutnya disebut “PRINCIPAL”, dan ………………………........…(nama dan alamat perusahaan asuransi atau penjamin) sebagai penjamin, selanjutnya disini disebut “SURETY”, bertanggungjawab dan dengan tegas terikat pada ............................ nama KEPALA SATKER/PPK)sebagai KEPALA SATKER/PPK, selanjutnya disini disebut “OBLIGEE” atas uang sejumlah Rp.………....... (……...…………….) (jumlah nilai jaminan angka dan huruf) 2. Maka kami, PRINCIPAL dan SURETY dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana PRINCIPAL tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam instruksi kepada peserta lelang untuk pekerjaan ............................................(uraian singkat pekerjaan) yang diselenggarakan oleh OBLIGEE pada tanggal ................................................................... di ....................................................(tanggal dan tempat pelelangan) 3. Adapun ketentuan dari surat jaminan ini adalah jika: a. PRINCIPAL menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam penawarannya, dan b. Apabila penawaran PRINCIPAL disetujui oleh OBLIGEE dalam masa laku penawaran, dan PRINCIPAL telah : 1). Menyerahkan jaminan pelaksanaan yang diperlukan; 2). Menandatangani kontrak; dan 3). Menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam dokumen lelang; maka jaminan ini berakhir jika PRINCIPAL tidak dapat memenuhinya, surat jaminan ini tetap berlaku dari tanggal ......................sampai dengan tanggal ............................... 4. Tuntutan penagihan (klaim) atas surat jaminan ini dilaksanakan oleh OBLIGEE secara tertulis kepada SURETY segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak PRINCIPAL sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang. SURETY akan membayar kepada OBLIGEE dalam jumlah penuh selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak OBLIGEE berdasar keputusan OBLIGEE mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak PRINCIPAL.
  • 48. 211 5. Menunjuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa SURETY melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta- benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 6. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap SURETY berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini. Ditandatangani serta dibubuhi cap dan meterai di ............................................. pada tanggal …………………………… PESERTA LELANG (PRINCIPAL) PENJAMIN (SURETY) ………………………………. ………………………………. (……………………………….) ( …………………………….. ) nama jelas nama jelas
  • 49. 212 3. BENTUK JAMINAN PELAKSANAAN 1. Oleh karena .............................................. (nama KEPALA SATKER/PPK) selanjutnya disebut “KEPALA SATKER/PPK” telah mengundang .................................... (nama penyedia jasa) ...……………………………………………..…………(alamat penyedia jasa) selanjutnya disebut “PENYEDIA JASA” untuk pekerjaan.............….......................... ...................................................(uraian singkat mengenai pekerjaan) 2. Dan oleh karena itu PENYEDIA JASA terikat oleh kontrak yang mewajibkan PENYEDIA JASA memberikan jaminan pelaksanaan kepada KEPALA SATKER/PPK sebesar………% (……….........……….…persen) 3. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili .....................… (nama bank) berkantor resmi di………………..…………….………..... .(alamat bank) selanjutnya disebut “BANK”, berwenang penuh untuk menandatangani dan melaksanakan kewajiban atas nama BANK, dengan ini menyatakan bahwa BANK menjamin KEPALA SATKER/PPK atas seluruh nilai uang sebesar Rp...................(jumlah jaminan dalam Rupiah) (terbilang…….....……………………………………..) senilai dengan ……....% (……………….…….....................................................persen) (besarnya jaminan dalam persentase) dari harga kontrak, sebagaimana disebutkan di atas. 4. Syarat-syarat kewajiban ini adalah: a. Setelah PENYEDIA JASA menandatangani kontrak tersebut di atas dengan KEPALA SATKER/PPK, maka BANK wajib membayar sejumlah uang kepada KEPALA SATKER/PPK sampai dengan sebesar nilai uang yang disebutkan di atas, setelah mendapat perintah tertulis dari KEPALA SATKER/PPK untuk membayar ganti rugi kepada KEPALA SATKER/PPK atas kerugian yang diakibatkan oleh cacat maupun kekurangan atau kegagalan PENYEDIA JASA dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak tersebut di atas; b. BANK harus menyerahkan uang yang diperlukan oleh KEPALA SATKER/PPK dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah ada permintaan pertama tanpa penundaan dan tanpa perlu ada pemberitahuan sebelumnya mengenai proses hukum dan administratif dan tanpa perlu pembuktian kepada BANK mengenai adanya cacat atau kekurangan atau kegagalan pelaksanaan pada pihak PENYEDIA JASA. 5. Jaminan ini berlaku sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak atau sampai KEPALA SATKER/PPK mengeluarkan suatu instruksi kepada BANK yang menyatakan bahwa jaminan ini boleh diakhiri.
  • 50. 213 6. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikan kepada BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal berakhirnya jaminan bank ini yang dinyatakan pada butir 5 di atas. 7. BANK menyanggupi memperpanjang jangka waktu berlakunya jaminan ini berdasarkan syarat-syarat yang sama sebagaimana disebutkan di atas sesuai dengan adanya perubahan atau perpanjangan waktu kontrak sebagaimana yang selanjutnya dapat dilakukan sesuai ketentuan- ketentuan kontrak. 8. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANK mengabaikan hak preferensinya atas harta benda milik PENYEDIA JASA yang berkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasi hutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK, dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan meterai pada jaminan ini pada tanggal ............... B A N K Tandatangan, cap dan materai S a k s i Penjamin MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Dr. N. HASSAN WIRAJUDA