Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan pembelajaran di laboratorium SMK yang berbasis ISO untuk menjamin mutu pelayanan pendidikan sesuai standar nasional. Ia menjelaskan permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran praktikum di laboratorium pada umumnya dan pentingnya penelitian ini untuk mengevaluasi model pembelajaran berbasis ISO guna meningkatkan kompetensi lulusan.
Modul ini membahas konsep dasar penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Modul ini membahas tentang kompetensi pedagogik guru yaitu mengenal karakteristik peserta didik dan mengembangkan potensi peserta didik. Tujuannya adalah membekali peserta pelatihan dalam menguasai kedua kompetensi tersebut sesuai standar kompetensi guru.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan pembelajaran di laboratorium SMK yang berbasis ISO untuk menjamin mutu pelayanan pendidikan sesuai standar nasional. Ia menjelaskan permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran praktikum di laboratorium pada umumnya dan pentingnya penelitian ini untuk mengevaluasi model pembelajaran berbasis ISO guna meningkatkan kompetensi lulusan.
Modul ini membahas konsep dasar penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
Modul ini membahas tentang kompetensi pedagogik guru yaitu mengenal karakteristik peserta didik dan mengembangkan potensi peserta didik. Tujuannya adalah membekali peserta pelatihan dalam menguasai kedua kompetensi tersebut sesuai standar kompetensi guru.
Modul ini membahas model-model pembelajaran IPA seperti discovery learning, problem based learning, dan project based learning. Tujuannya agar guru dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik mata pelajaran dan situasi pembelajaran. Modul ini juga menjelaskan konsep, sintak, dan cara merancang skenario pembelajaran untuk ketiga model tersebut.
Modul ini membahas tentang pengembangan perencanaan pembelajaran biologi untuk SMA yang mencakup prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, cara mengembangkan perangkat pembelajaran, dan penyusunan rancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di dalam dan luar kelas.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan diklat in-service learning untuk calon kepala sekolah profesional di Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari 3 tahap yaitu In-Service Learning 1 selama 70 jam pelatihan, On The Job Learning selama 3 bulan, dan In-Service Learning 2 selama 30 jam pelatihan dengan materi kepemimpinan, manajemen, dan supervisi akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum pendidikan menengah kejuruan di sekolah tersebut. Mencakup muatan KTSP, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan kompetensi keahlian, dan praktik kerja industri siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendampingan pengembangan sekolah model di SMK Negeri 1 Meureubo.
2. Kegiatan pendampingan mencakup sosialisasi SPMI, penyusunan rencana pemenuhan mutu, monitoring, dan evaluasi.
3. Hasil kegiatan antara lain dokumen EDS, rencana pemenuhan mutu, pengembangan dokumen sekolah, dan peningkatan kompetensi guru.
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-7 SMP Ibrahimy Sistem La...ZainulHasan13
Program Pembelajaran Individual (PPI) merupakan rencana pembelajaran yang dirancang untuk
satu orang peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). PPI harus merupakan program yang dinamis
artinya sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemajuan peserta didik, dan disusun oleh sebuah
tim yang paling tidak terdiri dari orang tua/wali murid, guru kelas, guru mata pelajaran, guru
pendidikan khusus/PLB, dan peserta didik yang bersangkutan yang disusun secara bersama-sama.
Idealnya PPI tersebut disusun oleh tim terdiri dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Tenaga ahli
dan Profesi terkait, orang tua/wali murid, guru kelas, guru mata pelajaran dan guru pendidikan
khusus/PLB, serta
Sharing Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Modul ini membahas model-model pembelajaran IPA seperti discovery learning, problem based learning, dan project based learning. Tujuannya agar guru dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat sesuai karakteristik mata pelajaran dan situasi pembelajaran. Modul ini juga menjelaskan konsep, sintak, dan cara merancang skenario pembelajaran untuk ketiga model tersebut.
Modul ini membahas tentang pengembangan perencanaan pembelajaran biologi untuk SMA yang mencakup prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, cara mengembangkan perangkat pembelajaran, dan penyusunan rancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di dalam dan luar kelas.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan diklat in-service learning untuk calon kepala sekolah profesional di Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari 3 tahap yaitu In-Service Learning 1 selama 70 jam pelatihan, On The Job Learning selama 3 bulan, dan In-Service Learning 2 selama 30 jam pelatihan dengan materi kepemimpinan, manajemen, dan supervisi akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum pendidikan menengah kejuruan di sekolah tersebut. Mencakup muatan KTSP, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan kompetensi keahlian, dan praktik kerja industri siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendampingan pengembangan sekolah model di SMK Negeri 1 Meureubo.
2. Kegiatan pendampingan mencakup sosialisasi SPMI, penyusunan rencana pemenuhan mutu, monitoring, dan evaluasi.
3. Hasil kegiatan antara lain dokumen EDS, rencana pemenuhan mutu, pengembangan dokumen sekolah, dan peningkatan kompetensi guru.
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-7 SMP Ibrahimy Sistem La...ZainulHasan13
Program Pembelajaran Individual (PPI) merupakan rencana pembelajaran yang dirancang untuk
satu orang peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). PPI harus merupakan program yang dinamis
artinya sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemajuan peserta didik, dan disusun oleh sebuah
tim yang paling tidak terdiri dari orang tua/wali murid, guru kelas, guru mata pelajaran, guru
pendidikan khusus/PLB, dan peserta didik yang bersangkutan yang disusun secara bersama-sama.
Idealnya PPI tersebut disusun oleh tim terdiri dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Tenaga ahli
dan Profesi terkait, orang tua/wali murid, guru kelas, guru mata pelajaran dan guru pendidikan
khusus/PLB, serta
Sharing Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
2. TERSERAP DI DUNIA KERJA,
DUNIA USAHA, DUNIA
INDUSTRI
MELANJUTKAN KE
PERGURUAN TINGGI
BERWIRAUSAHA
MENCIPTAKAN LAPANGAN
KERJA
Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW)
Praktik dan Pendampingan Industri
TEFA (PjBL)
SMK PUSAT KEUNGGULAN MENGHASILKAN ALUMNI
Ujian Praktik (UKK dan LSP-P1
BKK (Tracer Study)
Ekstrakurikuler Mata Pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris
Gelar Karya
Pendampingan BK pada kelas X
(nilai rapor untuk SNMPTN)
Sosialisasi Perguruan tinggi
3. PROGRAM PROGRAM YANG DITERAPKAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
• Penyelarasan Kurikulum dengan Industri
• Pembelajaran terintegrasi
• TEFA (PjBL)
• PKL 6 Bulan
• Praktisi Mengajar
• Magang Guru (Upskilling dan Reskilling)
• Sertifikasi Kompetensi (guru dan siswa)
• Kewirausahaan (SPW)
• P5
• IPAS
• Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM)
• Sekolah Ramah Anak (anti perundungan)
• Keterserapan Lulusan (BKK)
4. PENYELARASAN KURIKULUM
(tahapan yang dilalui)
• Penyelarasan kurikulum dengan DU/DI merupakan salah satu upaya menyesuaikan kurikulum SMK
dengan tuntutan DU/DI antara lain kompetensi dan budaya kerja, kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan industri dengan harapan lulusan SMK kompetensi dan etos kerja standar industri
• Penyelarasan kurikulum berbasis industri termasuk penerapan PjBL dibarengi penyusunan jadwal
KBM berbasis projek diawali sosialisasi spektrum dan struktur kurikulum ke DU/DI
• Bersama-sama menganalisis komponen kurikulum
• Menyesuaikan kurikulum SMK dengan kompetensi dan budaya kerja industri
• Penyusunan modul ajar dan bahan ajar untuk capaian pembelajaran yang sesuai kebutuhan
industri
5. PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
A. Mata Pelajaran Kejuruan
- Guru kejuruan merencanakan dan menyusun projek untuk 1 tahun
- Koordinasi dengan Mata Pelajaran Umum
- Guru Kejuruan mempresentasikan Projek (diskusi)
- Guru umum mengintegrasikan Mata Pelajarannya pada Projek Kejuruan
6. Koordinasi Guru Kejuruan dengan Mata Pelajaran
Umum
Kecantikan dan Spa Perhotelan Broadcasting dan Perfilman
Busana
Kuliner
7. B. P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
- P5 terintegrasi pada Mata Pelajaran selain mulok (Bahasa jawa) dan Dasar Kompetensi Keahlian ->
pada Fase E (tidak teralokasikan waktunya)
- P5 pada Fase F terintegrasi pada Mata Pelajaran selain mulok (Bahasa Jawa), Konsentrasi Keahlian,
PKK, dan Mata Pelajaran pilihan (tidak teralokasikan waktunya)
- Sedangkan P5 diintegrasikan pada semua Mata Pelajaran (tidak ada jam khusus P5 namun ada
Koordinator P5 setara 1 kelas 2 JP dan maksimal 3 kls)
- P5 diberikan setiap tahun ajaran. Fase E mengambil 3 tema ( 2 tema pilihan dan 1 wajib/
kebekerjaan). Fase F/ kelas 11 mengambil 2 tema( 1 tema pilihan dan kebekerjaan). Kelas 12
semester 1 mengambil tema kebekerjaan.
8. PIPAS (Projek Ilmu Pengatuan Alam dan Sosial)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mengikuti kegiatan asesmen diagnostik yang dilakukan oleh guru (contoh
asesmen terlampir)
2. Guru melakukan pemetaan kemampuan, daya dukung dan passion peserta didik
3. Peserta didik melakukan refleksi (menjelaskan minat dan keingintahuannya tentang
proke yang mereka pilih)
4. Peserta didik mengelompok berdasar hasil asesmen diagnostik dan kesamaan tema
saat refleksi
5. Guru memberikan penjelasan singkat tentang kemampuan softskill yang diharapkan
terasah dalam akhir projek
9. 6. Siswa secara berkelompok membuat rancangan projek yang akan dilakukan
7. Siswa menentukan obyek observasi sesuai dengan tema yang dipilih
8. Siswa melakukan proses observasi dan pengumpulan data (menggunakan metode
wawancara dan study literature)
9. Siswa mencari format laporan yang dikonsultasikan dengan guru, diakhir sesi
siswa bersama guru menentukan format laporan yang digunakan
10. Siswa menyusun laporan berdasar hasil observasi dan data yang didapatkan
(format laporan terlampir dengan masukan dari guru bahasa Indonesia)
11. Siswa melakukan presentasi (penilaian melibatkan guru pipas dan bahasa
Indonesia)
13. TEFA (PjBL)
TEFA (Teaching Factory) yang diterapkan di Sekolah ini adalah penerimaan order produk dari 5 Kompetensi
Keahlian diantaranya :
1. Perhotelan (Penginapan, Laundry, Penyewaan ruang meeting)
2. Kuliner (Penerimaan pesanan produk kue dan makanan dengan brand Browncafies) -> 90 jenis bakery
sudah bersertifikat halal MUI tahun 2022
3. Busana (Penerimaan Pesanan produk fashion, lenan, kain, dll dengan brand d’JeLiPat) dan sudah memiliki
sertifikat HAKI atau Merek dari KEMENKUMHAM tahun 2020
4. Kecantikan dan Spa (Penerimaan layanan salon dan perawatan wajah serta tubuh) dengan brand Edu
Salon Citra Ratu
5. Broadcasting dan Perfilman (Penerimaan layanan foto dan video shooting, Merchandise)
17. Busana (Penerimaan Pesanan produk fashion, lenan, kain, dll dengan brand d’JeLiPat)
Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D.
Mengenakan Kemeja d’JeliPat
Atiqoh Ganjar Pranowo
(Istri Gubernur Jawa Tengah)
Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd
(Direktur SMK Kemdikbudristek)
mengenakan kemeja d’JeLiPat
Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd.,M.Pd
Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Prov. Jawa Tengah
21. PKL 6 Bulan
Tahapan PKL yang dilakukan di Sekolah ini :
1. Pemetaan Industri
2. Pengklasifikasian Industri
Contoh : Program Keahlian Kuliner klasifikasinya Industri Bakery and Pastry , Restoran, Hotel (Produk dan
Service) , serta katering
3. Penjajakan Industri
4. Pembekalan PKL pada siswa dan orang tua oleh ketua Program Keahlian dan Industri
5. Menyamakan standar kompetensi antara sekolah dan Industri yang akan digunakan sebagai tempat
PKL
6. Penyerahan, Monitoring, dan Penarikan siswa PKL (masuk JP di semester 6)
7. Gelar Karya hasil PKL oleh masing masing Kompetensi Keahlian
22. Kewirausahaan (SPW)
1. Program Kewirausahaan yang diterapkan di Sekolah ini yaitu dengan Sekolah Pencetak
Wirausaha (SPW)
2. Sekolah memfasilitasi SPW dengan menyerahkan kantin sekolah untuk dikelola oleh siswa
SPW Program Keahlian masing-masing
3. Guru yang mengelola dan mendampingi adalah guru Kewirausahaan dan guru PKK
4. SPW merupakan program fasilitasi pada siswa yang mempunyai talenta kewirausahaan
24. Bukan Kelas tapi Fase E ( semester1 dan 2)
Fase F (semester 3,4,5 dan 6)
Tidak ada kenaikan kelas
KKTP variatif
Pembelajaran terintegrasi antara Kejuruan dan NA
(Tematik)
Kewirausahaan pada PKK dan SPW
P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
PIPAS
MERDEKA
BELAJAR