[Ringkasan]
Struktur kurikulum SMK terdiri dari kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan, dimana kelompok mata pelajaran kejuruan mencakup mata pelajaran dasar program keahlian pada kelas X dan mata pelajaran dalam konsentrasi keahlian pada kelas XI dan XII. Pembelajaran dapat dilakukan secara tematik dengan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran untuk mengerjakan proyek atau tema tertentu.
Struktur Kurikulum SD dan Stategi Pelaksanannya(20220907_103912).pptxMFathunNiamSPdI
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Berikut adalah beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka.
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
Struktur Kurikulum SD dan Stategi Pelaksanannya(20220907_103912).pptxMFathunNiamSPdI
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Berikut adalah beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka.
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. FAKTA tentang kurikulum kita
Kaku dan terfokus pada konten
Pengaturan jam belajar menggunakan satuan minggu,
tidak leluasa, berakibat pembelajaran menjadi padat
Isi terlalu teoritis, terlalu luas, sulit dipahami, dan
diimplementasikan oleh guru
Belum disesuaikan sepenuhnya oleh satuan
pendidikan dengan situasi dan kebutuhan satuan
pendidikan, daerah, dan peserta didik
Pendekatan tematik dianggap hanya untuk Paud dan
SD
1
2
3
4
5
3. 1
2
3
Beban pelajaran yang harus siswa tanggung terlalu
banyak,
>> dibutuhkan Kurikulum yang Sederhana
Guru di Indonesia masih terkonsentrasi pada dokumen
yang bersifat administratif
>> dibutuhkan Kurikulum yang mudah
diimplementasikan
Tidak memberikan fleksibilitas guru untuk
mengembangkan kreativitas dan inovasi.
>> dibutuhkan Kurikulum yang Decentralized dan
Fleksibel
EVALUASI KURIKULUM 13
5. DASAR HUKUM
UU No. 20/2003
tentang Sisdiknas
PP No. 57 Tahun
2021 tentang SPN
Permendikbudriste
k No. 05/2022
tentang SKL
Permendikbudriste
k No. 07/2022
tentang SI
Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
Kerangka Dasar
Spektrum Keahlian
Struktur Kurikulum
Keputusan Kepala BSKAP Nomor 08/H/KR/2022
Capaian Pembelajaran
Keputusan Kepala BSKAP Nomor 09/H/KR/2022
Dimensi, Elemen, dan
Subelemen Profil
Pelajar Pacasila
6. Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2021 Tentang Program
SMKPK
Kepmendikbudristek Nomor 464/M/2021 Merupakan Sebagai
Pengganti Dari Kepmendikbudristek Nomor 165/M/2021
Kepmedikbudristek No 56/M/2022 Tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
Kurikulum Paradigma Baru / Kurikulum
Prototipe / Kurikulum Merdeka
7.
8.
9.
10. KEUNGGULAN KURIKULUM MERDEKA
• Lebih
sederhana dan
mendalam
•
• Lebih merdeka
•
• Lebih relevan
dan interaktif
• Pembelajaran
melalui kegiatan
Pembelajaran
melalui kegiatan
projek memberikan
kesempatan lebih
luas kepada peserta
didik untuk secara
aktif
mengeksplorasi isu-
isu aktual
Guru mengajar
sesuai tahap
capaian dan
perkembangan
peserta didik.
Sekolah fleksibel
mengembangkan
kurikulum
13. SPEKTRUM KEAHLIAN SMK
Spektrum Keahlian SMK
(K-2013)
Spektrum Keahlian SMK
(Paradigma Baru)
9 Bidang Keahlian 10 Bidang Keahlian
49 Program Keahlian 50 Program Keahlian
146 Kompetensi Keahlian -
adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang disusun berdasarkan
kebutu han dunia kerja yang meliputi: dunia usaha, dunia industri, badan
usaha milik negara /badan usaha milik daerah, instansi pemerintah atau
lembaga lainnya sertaperkem- pbangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan budaya.
merupakan acuan penyusunan struktur kurikulum serta pembukaan
danpenyeleng garaan bidang dan program keahlian pada SMK.
14.
15. STRUKTUR KURIKULUM
mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran
dalam jam pelajaran (JP) tahunan dan/atau per 3 (tiga) tahun atau per
4 (empat) tahun atau dikenal dengan sistem blok
Struktur kurikulum SMK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar
30% (tiga puluh persen) total JP per tahun, pelaksanaannya
fleksibel baik secara muatan maupun waktu pelaksanaan)
16. Mata Pelajaran Alokasi Intra
kurikuler / Th
Alokasi P5 /
Th
Total JP /Th
A. Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama & BP 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 36 144
4 Pend Jasmani OR Kes 90 18 108
5 Sejarah 54 18 72
6 Seni Budaya 54 18 72
7 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mapel (A) 450 126 576
B. Mata Pelajaran Kejuruan
1 Matematika 108 36 144
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Informatika 108 36 144
4 Projek IPAS 162 54 216
5 Dasar2 Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mapel (B) 918 162 1080
Jumlah (A) + (B) 1368 288 1656
Struktur Kurikulum
SMK Kelas X
17. Mata Pelajaran Alokasi Intra
kurikuler / Th
Alokasi P5
/ Th
Total JP /Th
A. Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama & BP 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 90 18 108
4 Pend Jasmani OR Kes 54 18 108
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mapel (A) 342 90 432
B. Mata Pelajaran Kejuruan
1 Matematika 90 18 108
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Mapel (Konsentrasi K) 648 - 648
4 Projek Kreatif Kewirausa 180 - 180
5 Mapel pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mapel (B) 1170 54 1224
Jumlah (A) + (B) 1512 144 1656
Struktur Kurikulum
SMK Kelas XI
18. Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh
dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan
aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan
kebutuhan Program Keahlian. Tabel 3. Struktur Kurikulum kelas
XI SMK/MAK (Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45
menit) Mata Pelajaran Alok
19. PENJELASAN
(1),
Struktur
kurikulum
dibagi menjadi 2
(dua) bagian
utama yaitu
Kelompok Mata
Pelajaran Umum
(A) dan
Kelompok Mata
Pelajaran
Kejuruan (B)
Kelompok Mapel
Umum (A)
merupakan
kelompok maple
yang berfungsi
membentuk peserta
didik menjadi pribadi
utuh, sesuai dengan
fase perkembangan,
berkaitan dengan
norma2 kehidupan
Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B) merupakan
kelompok mata pelajaran
yang berfungsi
membentuk peserta didik
sebagai individu agar
memiliki kompetensi
sesuai kebutuhan dunia
kerja serta ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni dan budaya.
20. PENJELASAN
(1),
Mapel
Kejuruan yang
dipelajari di
kelas X
merupakan
mata
pelajaran
dasar-dasar
Program
Keahlian.
Program 3 (tiga)
tahun, Mata
Pelajaran Kejuruan
yang dipelajari di
kelas XI sampai
dengan kelas XII
merupakan mata
pelajaran dalam
konsentrasi keahlian
tertentu
Program 4 (empat)
tahun, Mata
Pelajaran Kejuruan
yang dipelajari di
kelas XI sampai
dengan kelas XIII
merupakan mata
pelajaran dalam
konsentrasi keahlian
tertentu.
21.
22.
23.
24. Pekerja
1. Kompeten pada bidang
pekerjaannya
2. Tuntutan : berkomunikasi,
presentasi, membuat
laporan, berpikir kreatif,
memiliki inisiatif, mampu
memecahkan masalaha
JSiswa SMK
TEACHING FACTORY
PjBL
SOLUSI
1. Imateri dipadatkan,
yang tidak relevan
dengan dunia kerja
tidak perlu
disampaikan (anak
tidak wajib ahli di
semua bidang)
2. Project Based
Learning terintegrasi
antar mapel dengan
projek riil dari
industry/dunia kerja
3. Projek disesuaikan
kapasitas sekolah dan
potensi local
4. Softskill dan karakter
yang dibutuhkan
dunia kerja dibentuk
secara Bersama oleh
semua guru mapel
27. PEMBELAJARAN TEMATIK
Diibaratkan gado-gado, di mana semua bahan dicampur namun
masih bisa dipilah
Jadwal disusun berdasar mapel tetapi kegiatan pembelajaran
dijalankan merujuk pada tema yang sudah ditentukan
(Projek/tema yang dikerjakan/dibahas pada maple Kejuruan)
Disusun dengan cara Menyusun Tujuan Pembelajaran sesuai
dengan tema yang ditetapkan (Projek/tema yang
dikerjakan/dibahas pada maple Kejuruan)
Saat perencanaan pembelajaran guru Kepala Program Keahlian
melihat CP dan mengidentifikasi tema (Projek) yang menjadi
focus pembelajaran
28. ATP DASAR-DASAR OTOMOTIF
NO ELEMEN CP SUB
KOMPETENSI
TP/ATP ALOKASI
WAKTU
MAPEL LAIN YG
TERKAIT
1 Proses bisnis
bidang
otomotif
secara
menyeluruh
Meliputi proses
bisnis bidang
otomotif secara
menyeluruh
pada berbagai
jenis dan merk
kendaraan,
serta
pengelolaan
sumber daya
manusia
dengan
memperhatikan
potensi dan
kearifan lokal.
1. Proses bisnis
pada
berbagai
jenis
kendaraan
(dengan
menonton
tayangan
video)
2. Proses bisnis
pada berbagai
merk kendaraan
(dengan
menonton
tayangan video)
3. Pengelolaan
1.Menjelaskan berbagai
jenis kendaraan
2.Membedakan
karakteristik berbagai
jenis kendaraan
3.Mengumpulkan
informasi bisnis yang
ada terkait
karakteristik berbagai
jenis kendataan
1.Menjelaskan berbagai
merk kendaraan
2. Membedakan
karakteristik berbagai
merk kendaraan
3. Mengumpulkan
informasi bisnis yang
ada terkait
2 JP
2 JP
B Ind : menulis
dan
mempresentasikan
hasil menyimak
tayangan video
Penjas
Sejarah :
mengorganisasika
n sejarah otomotif
Senibud :
membuat gambar
otomotif
Mulok : menulis
dan
mempresentasikan
hasil menyimak
taya ngan video
dengan Bahasa
29. ATP BAHASA INDONESIA-OTOMOTIF
No elemen CP Sub Kompetensi ATP Alokasi
waktu
1
2
Menyimak
Berbicara
dan
mempres
entasikan
Peserta didik mampu
mengkreasi informasi
yang diperoleh dari
menyimak tayangan
video Proses bisnis pa
da berbagai jenisdan
merk kendaraan
Peserta didik mampu
mengolah dan
menyajikan gagasan
atau pesan dari
tayangan video Proses
bisnis pa da berbagai
jenis dan merk
kendaraan dalam
bentuk monolog
Mengkreasi informasi
berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan,
arahan atau pesan yang
akurat dari menyimak
tayangan video Proses
bisnis pada berbagai jenis
dan merk kendaraan
1.mengolah gagasan atau
pesan da ri tayangan
video Proses bisnis pa da
berbagai jenis dan merk
kendaraan dalam bentuk
dialog
2. Menyajikan gagasan atau
pesan dari tayangan video
1. Mampu bermonolog
menceritakan Kembali apa
yang sudah diton-ton pada
tayangan video Proses
bisnis pada berbagai jenis
dan merk kendaraan
2. menyampakan gagasan
tentang tayangan video
Proses bisnis pada ber
bagai jenis dan merk
kendaraan melalui diskusi
1. Mampu menjawab perta
nyaan terkait tayangan video
Proses bisnis pa da berbagai
jenis dan merk kendaraan
2. Mampu menyajikan gagas
an secara monolog dari taya
ngan video Proses bisnis pa da
berbagai jenis dan merk
2 JP
2 JP
30. ATP SEJARAH-OTOMOTIF
No elemen CP Sub Kompetensi ATP Alokasi
waktu
1 Pemaha
man
Konsep
Sejarah
Peserta didik mampu
Memahami sejarah dari
aspek perkembangan,
perubahan, keberlanjut
an, dan keberulangan
otomotif
Menjelaskan kronologi
sejarah otomotif
Menyebutkan
perkembangan bisnis
pada dunia otomotif
Menjelaskan kronologi sejarah
otomotif di dunia
Menjelaskan kronologi sejarah
otomotif di Indonesia
Menyebutkan perkembangan
bisnis pada dunia otomotif di
dunia
Menyebutkan perkembangan
bisnis pada dunia otomotif di
Membuat contoh tentang
perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan otomotif
2 JP
31.
32. PROJEK PENGUATAN PROFIL PEMBELAJAR PANCASILA
P5
Tema :
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK).
2. Kearifan lokal (SD-SMA/SMK).
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/SMK).
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-
SMA/SMK).
5. Suara Demokrasi (SMP-SMA/SMK).
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk
Membanguan NKRI (SD-SMA/SMK).
7. Kewirausahaan (SD-SMA/SMK).
8. Kebekerjaan (SMK)
33.
34. • Guru dalam satuan pendidikan
diberi kebebasan untuk
mengembangkan modul ajar sesuai
dengan konteks lingkungan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
• Modul ajar dilengkapi dengan
komponen yang menjadi dasar
dalam proses penyusunan
Komponen modul ajar dalam
panduan dibutuhkan untuk
kelengkapan persiapan
pembelajaran.
• Komponen modul ajar bisa
ditambahkan sesuai dengan mata
pelajaran dan kebutuhan
MODUL AJAR
35. PRINSIP PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
Pemerintah
hanya
mengatur
prinsip dari
pembelajara
n dan
asesmen
Tidak ada arahan
yang preskriptif
(ketentuan khusus)
atau aturan yang
konkrit tentang
bagaimana guru
harus membuat
perencana an,
mengajar, dan
melakukan
Pembelajaran dan
asesmen dapat
beragam sesuai dengan
kondisi dan konteks
pembelajaran di
masing-masing kelas
dan satuan pendidikan,
namun semuanya
berlandaskan pada
prinsip-prinsip yang
sama.
36. KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN
memuat seluruh perencanaan proses belajar
yang akan diselenggarakan oleh satuan
pendidikan agar satuan pendidikan memiliki
pendoman pembelajaran.
Komponen dalam KOS diharapkan dapat
menjadi dokumen acuan refleksi bagi semua
unsur pendidikan di satuan pendidikan sehingga
satuan pendidikan dapat tetap menyesuaikan
dinamika perubahan dan kebutuhan siswa.