SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang 
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan 
Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan 
pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan 
(SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional 
Pendidikan (BSNP). 
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar 
nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan 
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar 
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan 
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. 
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan 
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan 
dalam mengembangkan kurikulum. 
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan 
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, 
MAN Binong sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk 
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan 
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam 
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada 
pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. 
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MAN Binong, yang secara 
keseluruhan mencakup: 
KTSP MAN Binong 1
1. Struktur dan muatan kurikulum; 
2. beban belajar peserta didik; 
3. kalender pendidikan; 
4. silabus, dan 
5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 
B. LANDASAN 
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini dilaksanakan dengan 
landasan yuridis sebagai berikut : 
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem 
Pendidikan Nasional 
Pasal 38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai 
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite 
madrasah/sekolah di bawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau kantor 
Departemen Agama Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk 
pendidikan menengah”. 
Pasal 51 ayat 1 “Pengelolan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar 
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal 
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. 
2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang 
Standar Nasional Pendidikan 
Pasal 17 ayat 2 “Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah, 
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan 
kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervise 
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, 
SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di 
bidang Agama untuk MI, MTs, MA dan MAK”. 
Pasal 49 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar 
dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan 
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas” 
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar 
Isi 
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar 
Kompetensi Lulusan 
KTSP MAN Binong 2
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang 
pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 dan 23 tahun 2006 
6. Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi 
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. 
C. Tujuan Pendidikan Madrasah 
Secara umum tujuan pendidikan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional 
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta 
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut 
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 307 Tahun 1993 
tentang Madrasah Aliyah , dijelaskan dalam BAB II pasal 2 bahwa : 
1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang 
lebih tinggi ; 
2. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembankan diri sejalan dengan 
perkembangkan Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Kesenian yang dijiwai ajaran 
Agama Islam ; 
3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan 
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial , budaya dan alam sekitarnya yang 
dijiwai ajaran Agama Islam . 
Sedangkan bentuk satuan dan lama pendidikan Madrasah Aliyah, dapat dijelaskan 
dalam Bab III Pasal 3 yang menyatakan : 
1. Madrasah Aliyah ( MA ) adalah satuan pendidikan dalam jenjang pendidikan 
menengah dalam bentuk sekolah menengah umum yang berciri khas Agama Islam: 
2. Lama pendidikan di Madrasah Aliyah 3 (tiga) tahun setelah Madrasah Tsanawiah 
atau setelah sekolah lanjutan tingkat pertama , atau satuan pendidikan yang setara. 
D. Visi dan Misi MAN Binong 
Kurikulum tingkat satuan pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Binong Kabupaten Subang 
disusun dalam kerangka mnifestasi visi dan misi yang menjadi cita-cita agung institusi. 
Adapun visi dan misi lembaga dirumuskan sebagai berikut : 
Visi : 
Terwujudnya nuansa pendidikan yang Islami, unggul dalam prestasi dan berakhlakul 
karimah 
Misi : 
KTSP MAN Binong 3
1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis dalam kehidupan sehari-hari 
melalui pembiasaan pengamalan keagamaan 
2. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis kemampuan sehingga siswa 
berkembang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. 
3. Membantu setiap siswa memahami tentang kemampuan dan potensi diri serta 
pengembangannya secara optimal. 
4. Menumbuhkembangkan semangat kompetitif yang sehat dalam meraih 
keunggulan prestasi pada semua warga madrasah. 
5. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan/tanah dan pengadaan fasilitas pendukung 
pembelajaran. 
6. Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi (komputer, internet) bagi 
pengembangan ilmu pengetahuan. 
7. Menerapkan manajemen berbasis madrasah yang melibatkan semua stakeholder. 
E. Tujuan Madrasah 
Berdasarkan visi dan misi madrasah, tujuan yang hendak dicapai adalah: 
1. Terwujudnya perilaku siswa berakhlaqul karimah yang tercermin pada pola ucap 
dalam kehidupan sehari-hari 
2. Peningkatan kualitas pembelajaran yang mengacu pada CTL (Contectual Teaching 
and Learning) 
3. Peningkatan proporsi lulusan yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi 
(negeri maupun swasta) 
4. Terciptanya iklim kompetitif yang kondusif dalam meraih prestasi 
5. Mengupayakan adanya fasilitas penunjang pembelajaran (masjid, laboratorium dan 
lapangan olah raga) 
6. Mengembangkan kemitraan yang sinergis dengan stakeholder (majlis 
madrasah/komite, orang tua siswa dan istansi 
KTSP MAN Binong 4
BAB II 
Struktur Kurikulum dan Beban Belajar 
A. Sejarah Singkat MAN Binong 
MAN Binong dalam prosesnya merupakan pe-negeri-an dari MAS Darul Ma’arif 
Pamanukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 515A Tanggal 25 November 
1995 dengan nama MAN Pamanukan dengan lokasi di lingkungan Yayasan Darul Ma’arif 
Pamanukan. 
Namun dalam perjalanannya, staf guru Yayasan Pendidikan Islam Darul Ma’arif 
Pamanukan menolak keberadaan MAN Pamanukan, sehingga sedikit atau banyaknya 
mengakibatkan proses KBM terganggu. Oleh karena itu Drs. Icang Sudaryat (Kepala MAN 
pada waktu itu) berusaha mencari tempat lain sampai akhirnya bertemu dengan Bpk. 
Abdurrahman (Humas MTs Darul Hikam Binong). Dari Bpk. Abdurrahman inilah diperoleh 
petunjuk bahwa ada salah seorang yang hendak mewakafkan tanahnya untuk dijadikan 
lokasi pendidikan. Hamba Allah yang baik dan hendak mewakafkan tanahnya tersebut 
tersebut bernama H. Sonjaya. Tanah wakaf tersebut seluas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter 
persegi). Sesuai akta ikrar wakaf tertanggal 28 November 1995 No. W2/07/157/1995 yang 
dibuat dihadapan M.I. Haris (Kepala KUA Kec. Binong) dan surat pengesahan Nadzir maka 
tanah tersebut digunakana untuk keperluan pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 
Pamanukan. 
Sebelum MAN Pamanukan didirikan diatas tanah wakaf tersebut, maka proses KBM 
sempat berpindah-berpindah tempat di KUA Kec. Binong, MTs Darul Hikam dan MTs 
Darul Fikri Ulum.. 
Pada Tahun 1998 dibangunlah gedung sekolah yang cukup representatif di tanah wakaf 
tersebut sebanyak 6 ruang belajar yang berlokasi di Desa Cicadas Kecamatan Binong 
Kabupaten Subang dengan tetap memakai nama MAN Pamanukan. 
Mengingat nama MAN Pamanukan dirasa janggal, karena lokasi MAN Pamanukan berada 
di wilayah Binong maka dikeluarkanlah Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 
4 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas lampiran Keputusan Menteri Agama No. 515A 
Tahun 1995 Tentang Pembukaan dan Penegerian Beberapa Madrasah yang mengubah 
nama MAN Pamanukan menjadi MAN Binong. 
KTSP MAN Binong 5
Sesuai dinamika waktu yang telah mencapai selama 13 tahun, MAN Binong mengalami 
perkembangan baik secara fisik dan non fisik dan berusaha untuk berbenah sesuai dengan 
tutntutan dinamika pendidikan yang senantiasa berubah. Menyadari akan hal tersebut, maka 
MAN Binong berusaha untuk melakukan inovasi sesuai dengan perubahan zaman guna 
mempersiapkan lulusannya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan sekaligus 
membekali untuk hidup bermasyarakat. 
B. Gambaran Keadaan MAN Binong 
MAN Binong terletak di Kabupaten Subang, tepatnya di Cicadas kecamatan Binong. 
Kabupaten Subang sebagai salah satu kabupaten di kawasan utara Provinsi Jawa Barat 
meliputi wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 % dari luas Provinsi Jawa Barat. Wilayah 
ini terletak di antara 107º 31' sampai dengan 107º 54' Bujur Timur dan 6º 11' sampai dengan 
6º 49' Lintang Selatan. 
Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan kelurahan yang 
tergabung dalam 22 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 
Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah kecamatan bertambah 
menjadi 30 kecamatan. 
KTSP MAN Binong 6
Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Subang adalah di sebelah selatan berbatasan 
dengan Kabupaten Bandung Barat, di sebelah barat dengan Kabupaten Purwakarta dan 
Karawang, di sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu dan Laut Jawa 
yang menjadi batas di sebelah utara. 
Berdasarkan topografinya, Binong adalah daerah dataran rendah dengan ketinggian 10 – 25 
dpl yang meliputi, yaitu Mulyasari, Binong, Kediri, Karangwangi, Citrajaya, Cicadas, 
Kihiyang, Karangsari dan Nanggerang. 
.Adapun dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk kecamatan Binong terdiri dari 
24,52 % usia anak-anak (0-14 tahun), 7,58 % usia remaja (15-19 tahun), 29,31 % usia muda 
(20-39 tahun) dan 38,59 % usia tua dan lansia. 
Dalam bidang pendidikan kecamatan Binong terbilang cukup maju. Untuk tingkat SLTA 
saja, disamping MAN Binong terdapat SMA Asthahanas (SMA Unggulan), SMK Negeri 
dan Swasta dan MA Al-Ma’arif. Namun dilihat dari mutu pendidikan umumnya masih 
rendah. Rendahnya ini berkaitan erat dengan mata pencaharian penduduk yang sebagian 
besar adalah petani. 
Sedangkan mengenai gambaran tentang MAN Binong adalah: 
1. Keadaan Madrasah 
a. Sarana dan Prasarana 
- Tanah dan Halaman 
Status tanah madrasah sudah sertifikat hak milik yang diperoleh dari wakaf H 
Sonjaya (Alm) seluas 10.000 m2, pada tahun 2006 mendapat belanja modal 
seluas 743 M2, luas lahan seluruhnya 10.743 m2. Tanah tersebut baru 
digunakan untuk pra sarana pendidikan seluas 1.019 m2, sisanya masih berupa 
tanah sawah. 
KTSP MAN Binong 7
- Gedung Madrasah 
Bangunan madrasah pada umumnya dalam kondisi baik dan jumlah ruang kelas 
memadai untuk kegiatan belajar mengajar dengan luas bangunan seluruhnya 
1.019 m2 
Keadaan gedung dan sarana lainnya : 
No Uraian Jumlah Kondisi 
1 Ruang Kepala Madrasah 1 baik 
2 Ruang TU 1 baik 
3 Ruang Guru 1 baik 
4 Ruang Kelas 6 baik 
5 Ruang Lab. IPA 1 baik 
6 Ruang Lab. Bahasa 1 baik 
7 Ruang Perpustakaan 1 baik 
8 Ruang Lab. Komputer 1 baik 
9 Ruang OSIS 1 baik 
10 Ruang PMR dan Pramuka 1 baik 
11 Koperasi Siswa 1 baik 
12 Musholla 1 baik 
13 Aula 1 baik 
14 Lapangan upacara 1 baik 
15 Area Parkir 2 Baik 
16 Lapangan Bola Voli 1 Baik 
17 Lapangan Basket 1 Baik 
18 Lapangan Futsal 1 Baik 
19 Lapangan Tenis Meja 1 Baik 
b. Anggaran Madrasah 
Anggaran madrasah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari 
orang tua peserta didik. Setiap peserta didik dikenai biaya Rp. 55.000,- /bln. 
Alokasi dana disamping untuk memenuhi kelengkapan sarana belajar peserta didik, 
terutama diperuntukkan untuk menunjang kegiatan intrakurikuler dan 
ekstrakurikuler. 
Sumber Dana Pendidikan MAN Binong 
Tahun 
Pelajaran 
Pemerintah / DIPA 
(Rp.) 
Komite Madrasah 
(Rp.) 
Jumlah 
2008/2009 1.314.557.000 138.480.000 1.453.037.000 
2009/2010 1.314.557.000 301.800.000 1.616.357.000 
KTSP MAN Binong 8
2. Personil Madrasah 
MAN Binong didirikan pada tahun 1996 yang merupakan penegerian MAS Darul 
Ma’arif Pamanukan. Pimpinan madrasah yang pernah bertugas di MAN Binong sejak 
awal berdirinya (1996) adalah: 
No Nama Periode Tugas 
1 Drs. Icang Sudaryat 1996 - 2001 
2 Drs. Sofandi 2001 - 2003 
3 Drs. Yusup Supratman 2003 (PLT) 
4 Drs. H. Hasan Maulany, M.M.Pd. 2003 - 2009 
5 Drs. Dede Abdulbar April 2009 s.d. sekarang 
Adapun jumlah seluruh personil madrasah ada sebanyak 34 orang, terdiri dari guru 23 
orang, staf TU 9 orang dan pembantu umum 2 orang. 
No Nama Jabatan Status 
1 Drs. Dede Abdulbar Kepala Madrasah PNS 
2 Drs. H. Asep Gunawan, M.M.Pd. PKM/Guru Fiqh PNS 
3 Jalaludin el-Kholifah, S.Ag. PKM/Guru Ekonomi PNS 
4 Datim Sudyarmadi, S.Pd. PKM/Guru B. Indonesia PNS 
5 Drs. H. Yusup Supratman Guru Qur’an Hadits PNS 
6 Dra. Nafilah Suratmi Guru Geografi PNS 
7 Drs. Denda Hidayat Guru Sosiologi PNS 
8 Drs. Sobur Sahmudin Guru Matematika PNS 
9 Ecih Yunengsih, S.Pd. Guru Matematika PNS 
10 Dra. Lilis Suryani Guru Seni Budaya PNS 
11 Daud Sutedi, S.Pd. Guru Fisika PNS 
No Nama Jabatan Status 
Guru Aqidah Akhlak & 
12 Yeti Sustilawati, S.Ag. 
PKn 
PNS 
13 Hidayatullah, S.Ag Guru Penjaskes PNS 
Guru Qur’an Hadits & 
14 Kasman, S.Ag., M.Pd.I 
BTQ 
PNS 
15 Ike Dewi Rostiawati, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia PNS 
16 Komariah, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PNS 
17 E. Kosasih, S.Ag. Guru Bahasa Arab PNS 
18 Cecep Dasa, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PNS 
19 Drs. Oom Rukman Guru SKI dan BTQ PNS 
20 S. Hidayat, S.Ag. Guru Sejarah PNS 
21 Dian Ekawati, S.Pd. Guru Biologi Honorer 
22 Dewi Agustiani Dzulfifah, S.Pd. Guru Kimia Honorer 
23 Popon Dauni, ST Guru Komputer Honorer 
24 Drs. H. Haposan Lubis Kaur TU PNS 
25 Tarsep Jono, SE Bendahara PNS 
26 Ahmaludin Staf TU PNS 
KTSP MAN Binong 9
27 Ma’mun Djazuli Staf TU PNS 
28 Suparman Staf TU PNS 
29 Nunung Herawati Staf TU PNS 
30 Rukmana Staf TU PNS 
31 Memet al-Harun Staf TU PNS 
32 Adang Staf TU PNS 
33 Mashuri Pembantu Umum Honorer 
34 Mukhdor Pembantu Umum Honorer 
3. Keadaan Peserta Didik 
a. Jumlah Peserta Didik 
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 272 
siswa. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X 
ada sebanyak 2 rombongan belajar. Peserta didik di kelas XI dan XII program 
IPA masing-masing sebanyak 2 rombongan belajar. Sedangkan pada program 
IPS di Kelas XI dan Kelas XII masing-masing ada satu rombongan belajar. 
Jumlah Peserta Didik Pada Tahun 2009 
Kelas Jumlah Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah 
X 2 30 44 74 
XI IPA 1 7 22 29 
XI IPS 1 13 14 27 
XII IPA 2 27 27 54 
XII IPS 1 19 22 41 
Jumlah 6 96 129 225 
Sebagian besar peserta didik dari Kecamatan Binong sejumlah 124 siswa (55,1%), 
dari Kecamatan Pagaden sejumlah 56 siswa (24,9%), dari Kecamatan Tambak 
Dahan sejumlah 34 siswa (15,1%) dan sisanya sejumlah 11 siswa (4,9%) dari 
daerah kecamatan lainnya. 
b. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah/Drop out 
Peserta didik yang tidak naik kelas dan putus sekolah setiap tahunnya bersifat 
fluktuatif. 
Tahun Pelajaran Kelas Jumlah 
Tidak 
Naik/Lulus 
Putus 
Sekolah 
2007/2008 X 125 - 7 
XI 115 - 5 
KTSP MAN Binong 10
XII 76 - 1 
2008/2009 
X 60 1 - 
XI 109 - - 
XII 103 - - 
Kondisi putus sekolah peserta didik terutama disebabkan karena masih 
kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya 
pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi. 
Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan 
keringanan biaya berupa infaq guru dan staf TU. 
c. Input dan Output NEM 
Pencapaian nilai rata-rata NEM peserta dari tahun ke tahun cenderung mengalami 
kenaikan. Namun demikian, peserta didik yang melanjutkan ke jenjang pendidikan 
yang lebih tinggi, khususnya PMDK atau UMPTN ternyata kurang memuaskan. 
Input dan Output NEM / Mata Pelajaran Peserta Didik 
Input Tahun 
Rata-Rata 
NEM 
Output Tahun 
Rata-Rata 
NEM 
PT 
2006/2007 6,22 2006/2007 7,40 6 
2007/2008 6,27 2007/2008 7,77 8 
2008/2009 6,35 2008/2009 7,57 12 
Faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kesadaran terhadap pendidikan diduga 
menjadi menjadi penyebab minimnya lulusan MAN Binong untuk melanjutkan 
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (PT). 
4. Orang Tua Peserta Didik 
Disamping kondisi sosial ekonomi masyarakat Subang yang heterogen, juga secara 
umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, curah hujan rata-rata pertahun 2.352 
mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang 
oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar 
luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian. Oleh karenanya sudah barang 
tentu akan mempengaruhi pola kehidupan masayarakat sekitar pada umumnya, 
termasuk kecamatan Binong. 
KTSP MAN Binong 11
Hal ini dibuktikan dengan keadaan orang tua peserta didik di MAN Binong yang 
didasarkan pada latar belakang pekerjaan bersifat variatif, namun demikian yang 
berprofesi sebagai petani lebih dominan. 
Data ini diperoleh dari formulir yang diberikan kepada siswa yang dikembalikan pada 
saat mendaftar ulang menjadi siswa baru. 
Keadaan Orang Tua Peserta Didik 
Pada Tahun 2009/2010 
No Pekerjaan Jumlah Prosentase 
1 Petani 150 66,67% 
2 Pedagang 28 12,44% 
3 PNS 12 5,33% 
4 TNI / Polri 6 2,67% 
5 Pensiunan 10 4,44% 
6 Wiraswasta 19 8,44% 
Jumlah 225 100% 
5. Kerjasama Madrasah 
Kerjasama MAN Binong antara lain dilakukan dengan: 
a. Orang Tua 
Kerjasama dengan orang tua siswa dilaksanakan melalui Komite Madrasah. Hal ini 
mengingat urgens-nya peran orang tua dalam pengembangan pendidikan, yaitu : 
1. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum 
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya; 
2. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan; 
3. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik; 
4. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan 
KTSP MAN Binong 12
5. sumber belajar 
b. Alumni 
Kerjasama dengan alumni dilakukan antara lain dalam kegiatan ekstrakurikuler 
sebagai instruktur, informasi dunia kerja dan perguruan tinggi serta promosi dalam 
kegiatan penerimaan siswa baru. 
c. Instansi Lain 
MAN Binong juga menjalin kerjasama dengan Puskesmas Binong, dimana Fihak 
Puskesmas memberikan materi tentang Kesehatan Remaja yang diberikan pada 
siswa kelas XII selama semester ganjil. 
6. Prestasi yang pernah diraih 
a. Bidang Akademis 
b. Bidang Non Akademis 
- Juara 3 Lomba Siswa Teladan Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1999 
- Juara 2 Lomba K-3 Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1998 
- Juara Harapan II SKJ Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1998 
- Juara 2 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003 
- Juara 2 Tenis Meja Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003 
- Juara 3 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2004 
- Juara 1 Sepak Bola Tk. SLTA Se-Kecamatan Binong Tahun 2004 
- Juara 1 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2002 
- Juara 3 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003 
- Juara 3 Karaoke Putri Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2004 
- Juara 1 Tenis Meja Ganda Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2007 
- Juara Harapan II Gerakan Jalan Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2009 
C. Struktur dan Muatan Kurikulum 
1. Kelompok Mata Pelajaran 
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 
KTSP MAN Binong 13
6 Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejujuran, 
dan khusus pada pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 
4. kelompok mata pelajaran estetika; 
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut ini. 
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran 
No Kelompok Mata 
Pelajaran 
Cakupan 
1. Agama dan 
Akhlak Mulia 
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik 
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa 
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak 
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, 
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan 
agama. 
2. Kewarganega-raan 
dan 
Kepribadian 
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan 
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan 
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, 
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan 
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta 
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. 
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan 
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, 
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, 
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan 
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung 
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan 
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti 
korupsi, kolusi, dan nepotisme. 
KTSP MAN Binong 14
No Kelompok Mata 
Pelajaran 
Cakupan 
3. Ilmu 
Pengetahuan 
dan Teknologi 
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan 
teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan 
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu 
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan 
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan 
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan 
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi 
keindahan dan harmoni. Kemampuan 
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan 
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, 
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu 
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam 
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu 
menciptakan kebersamaan yang harmonis. 
5. Jasmani, 
Olahraga dan 
Kesehatan 
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan 
kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik 
serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja 
sama, dan hidup sehat. 
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, 
dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual 
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan 
seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, 
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, 
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk 
mewabah. 
2. Struktur Kurikulum 
Struktur kurikulum MAN meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu 
KTSP MAN Binong 15
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. 
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar 
kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada MAN Binong dibagi 
dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh 
seluruh peserta didik, serta kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. MAN 
Binong membuka dua program/penjurusan, yaitu: 
a. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan 
b. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 
1. Kelas X 
K o m p o n e n 
Alokasi Waktu 
Semester 1 Semester 2 
A. Mata Pelajaran 
1. Pendidikan Agama Islam 
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 
b. Akidah-Akhlak 2 2 
c. Fikih 2 2 
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 
3. Bahasa Indonesia 4 4 
4. Bahasa Arab 3 3 
5. Bahasa Inggris 4 4 
6. Matematika 4 4 
7. Fisika 3 3 
8. Biologi 3 3 
9. Kimia 3 3 
10. Sejarah 1 1 
11. Geografi 2 2 
12. Ekonomi 2 2 
13. Sosiologi 2 2 
14. Seni Budaya 2 2 
15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 
16. Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 3 
17. Keterampilan/Bahasa Asing - - 
KTSP MAN Binong 16
B. BTQ 2 2 
J u m l a h 48 48 
2. Program IPA 
K o m p o n e n 
Alokasi Waktu 
Kelas XI Kelas XII 
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 
A. Mata Pelajaran 
1. Pendidikan Agama Islam 
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2 
b. Akidah-Akhlak 2 2 - - 
c. Fikih 2 2 2 2 
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 1 1 
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 
4. Bahasa Arab 3 3 3 3 
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4 
6. Matematika 6 6 6 6 
7. Fisika 4 4 5 5 
8. Kimia 4 4 5 5 
9. Biologi 5 5 5 5 
10. Sejarah - - - - 
11. Seni Budaya 2 2 2 2 
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 
dan Kesehatan 2 2 2 2 
13. Teknologi Informasi dan 
Komunikasi 3 3 3 3 
14. Keterampilan/Bahasa Asing - - - - 
KTSP MAN Binong 17
B. BTQ 2 2 2 2 
J u m l a h 48 48 48 48 
3. Program IPS 
K o m p o n e n 
Alokasi Waktu 
Kelas XI Kelas XII 
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 
A. Mata Pelajaran 
1. Pendidikan Agama Islam 
a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2 
b. Akidah-Akhlak 2 2 - - 
c. Fikih 2 2 2 2 
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 1 1 
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 
4. Bahasa Arab 3 3 3 3 
5. Bahasa Inggris 4 4 4 4 
6. Matematika 5 5 5 5 
7. Sejarah 3 3 3 3 
8. Geografi 4 4 4 4 
9. Ekonomi 4 4 4 4 
10. Sosiologi 4 4 5 5 
11. Seni Budaya 2 2 2 2 
12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 
dan Kesehatan 2 2 2 2 
13. Teknologi Informasi dan 
Komunikasi 2 2 2 2 
14. Keterampilan/Bahasa Asing - - - - 
B. BTQ 2 2 2 2 
KTSP MAN Binong 18
J u m l a h 48 48 48 48 
3. Muatan Kurikulum 
Muatan kurikulum MAN Binong meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan 
kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang 
ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh madrasah serta 
pengembangan diri. 
a. Mata Pelajaran 
Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib yaitu Bahasa Arab, Aqidah Akhlak, 
Qurdis, Fiqih, SKI, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa 
Inggris, Matematika, Biologi Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, 
Penjaskes, Seni dan budaya dan Teknologi Informasi Komunikasi. 
b. Muatan Lokal 
Program Muatan Lokal disusun berdasarkan kebutuhan siswa untuk bersosialisasi 
dengan lingkungan disekitarnya dan kebutuhannya kelak setelah lulus dari madrasah 
yang mengacu pada ciri khas keagamaan madrasah dan budaya daerah setempat. 
Program Muatan Lokal 
Baca Tulis dan Keterampilan Qiro’at al-Quran 
Kelas X Semester I 
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 
1. Memahami kaidah-kaidah ilmu 
tajwid dan penerapannya dalam 
pembacaan dan penulisan al 
Quran 
1. Menjelaskan kaidah Huruf Hijaiyyah 
2. Menjelaskan kaidah-kaidah ahkamul 
mad wal qasher 
3. Menjelaskan bacaan isti’adzah dan 
basmallah 
KTSP MAN Binong 19
Kelas X Semester II 
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 
2. Memahami kaidah-kaidah ilmu 
tajwid dan penerapannya dalam 
kehidupan sehari-hari 
1. Menjelaskan hukum nun bersukun dan 
tanwin 
2. Menjelaskan hukum mim dan nun 
bertasyid 
3. Menjelaskan hukum lam ta’rif dan lam 
bersukun pada fi’il 
c. Kegiatan Pengembangan Diri 
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang 
ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan 
sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. 
Kegiatan pengembangan diri di MAN Binong meliputi: 
a. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas 
(intrakurikuler) dengan alokasi waktu 1 jam tatap muka, yaitu Bimbingan 
konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, 
belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang 
ditugaskan. 
b. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas 
(ekstrakurikuler), diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler 
setiap hari Sabtu, yaitu 
· OSIS 
· Olahraga voli, Sepakbola, Bola Basket dan Futsal 
· Pramuka; 
· Palang Merah Remaja (PMR); 
· Koperasi Siswa 
· Remaja Islam Musholla Ibnu Khaldun (Nama musholla di MAN Binong) 
· Paskibra 
KTSP MAN Binong 20
· Pengajian Kitab Kuning di Musholla Ibnu Kholdun 
c. Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter 
peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan 
Program Pembiasaan 
Rutin Spontan Keteladanan 
Upacara Membiasakan antri Berpakaian rapi 
Senam Memberi salam Memberikan pujian 
Membaca Al 
Mencium tangan 
Qur’an 10’ sebelum 
ketika berpapasan 
belajar 
dengan guru 
Dilarang merokok atau 
makan sambil berjalan. 
Shalat berjamaah Membuang sampah 
pada tempatnya 
Tepat waktu 
Kunjungan pustaka Musyawarah Hidup sederhana 
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru 
ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh 
sekolah. Adapun penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. 
Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologi peserta didik merupakan 
portofolio yang digunakan untuk penilaian. 
d. Pendidikan Kecakapan Hidup 
Pendidikan kecakapan hidup diperoleh melalui: 
· Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan 
bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan 
demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui 
kegiatan pembelajaran sehari- hari yang emban oleh mata pelajaran yang 
bersangkutan. 
· Kecakapan yang diperoleh melaui diklat pada kegiatan ekstrakurikuler 
e. Beban Belajar 
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan. 
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan 
KTSP MAN Binong 21
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk 
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu 
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang 
tetap. MA menambah empat jam pelajaran tambahan mempertimbangkan 
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Selain itu, penambahan 
jam tersebut dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting 
dantidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar 
Isi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak 
terstruktur dalam sistem paket sebesar 30% s.d. 60% dari waktu kegiatan tatap 
muka mata pelajaran yang bersangkutan. 
Penugasan struktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi 
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai 
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan struktur ditentukan oleh 
pendidik. Adapun kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan 
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik 
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu 
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. 
Pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri 
tidak terstruktur tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta 
didik dalam mencapai kompetensi. Adapun alokasi waktu untuk praktik, yaitu 
dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat 
jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Kegiatan tatap 
muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta 
didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam 
pembelajaran pada MAN Binong ditetapkan berlangsung selama 45 menit. 
Kegiatan belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan 
adalah sebagai berikut. 
Kelas 
Satuan 
jam 
pembelaj 
aran 
Tatap 
Muka 
(menit) 
Jumlah 
Jam 
Pelajaran 
per 
Minggu 
Minggu 
efektif per 
Tahun 
Waktu 
Pembelaj 
aran per 
Tahun 
Jumlah jam 
pe Tahun 
(menit) 
X – XII 45 38-39 34 – 38 
1.292–1.482 
jam pembe-lajaran 
( 5 8 . 1 4 0 – 
66690 menit 
969–1.111,5 
KTSP MAN Binong 22
f. Alokasi Waktu Tugas-Tugas 
1. Tugas terstruktur 
Tugas terstruktur berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta 
pendidik kepada peserta didik dan secara spesifik persoalannya dibuatkan 
oleh pendidik adapun waktunya diluar jam pelajaran/ tatap muka. 
2. Tugas mandiri 
Tugas mandiri berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik 
kepada peserta didik dan lebih dominan melibatkan peserta didik untuk 
mencari persoalan sekaligus jawabannya yang masih berkenaan dengan 
materi pelajaran. Adapun waktunyan diluar jam pelajaran. 
3. Tugas praktek 
Tugas praktek berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik 
kepada peserta didik dan merupakan proses aplikasi dan pengembanan 
potensi psikomotorik dari siswa, sehingga suatu konsep dapat dipahami 
secara aplikatif. Adapun waktunya didalam dan diluar jam pelajaran. 
g. Pelaksanaan Pembelajaran 
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 
Pelaksanaan pembelajaran dipersiapkan melalui (RPP) yang memuat pokok 
bahasa dan jam pertemuan pada masing-masing mata pelajaran. RPP 
merupakan penjabaran dari rancangan program yang telah ditetapkan dalam 
silabus, sehingga RPP dibuat dan dikembangkan oleh setiap guru MAN 
Binong secara bertahap setiap awal tahun pelajaran untuk dua semester. 
2. Waktu 
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanaan selama 45 menit setiap jam tatap 
muka/ pelajaran pada setiap hari mulai pukul 07.00 s.d. 13.30 WIB, 
sehingga terdiri dari 8 jam pelajaran kecuali hari jum’at 6 jam pelajaran . 
3. Tempat 
KTSP MAN Binong 23
Pelaksanaan pembelajaran sebagian besar berlangsung didalam kelas dan 
selebihnya di aula, laboratorium, lapangan Olah Raga, perpustakaan, ruang 
multi media, ruang kesenian, dan taman-taman madrasah sebagai proses 
pembelajaran out door. 
h. Ketuntasan Belajar 
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi 
dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing 
indikator 75%. Kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat 
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan 
sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. MAN Binong 
berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk 
mencapai kriteria ketuntasan ideal. 
Ketuntasan belajar tiap mata pelajaran ditentukan berdasarkan Imtak siswa, 
kompleksitas, dan daya dukung. 
Berdasarkan hal tersebut, maka MAN Binong menetapkan ketuntasan belajar 
pada masing-masing mata pelajaran sebagai berikut: 
Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik 
Mata Pelajaran Target Ketuntasan 
2008/2009 2009/2010 
a. Aqidah Akhlak 70 72 
b. Fiqih 68 70 
c. Quran Hadist 70 75 
d. SKI 60 65 
e. Pendidikan Kewarganegaraan 70 75 
f. Bahasa Indonesia 60 65 
g. Bahasa Inggris 60 62 
h. Bahasa Arab 60 65 
i. Matematika 60 62 
j. Fisika 60 62 
k. Biologi 63 65 
l. Kimia 60 62 
m. Sejarah 65 70 
n. Geografi 65 68 
o. Ekonomi 65 67 
p. Sosiologi 66 70 
q. Seni Budaya 65 70 
r. Penjaskes 70 75 
s. Teknologi Informasi dan Teknologi 65 70 
KTSP MAN Binong 24
Mata Pelajaran Target Ketuntasan 
2008/2009 2009/2010 
t. BTQ 68 75 
MAN Binong menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin 
meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan 
untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat 
dari tahun ke tahun. 
i. Kegiatan Remidial 
1. Remedial Teaching 
Merupakan pengulangan proses pembelajaran di dalam kelas untuk setiap 
mata pelajaran yang belum tuntas dipahami oleh peserta didik. Maksud dari 
belum tuntas adalah nilai dari peserta didik belum mencapai Standar 
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditentukan. 
2. Waktu Kegiatan 
Remedial teaching dilaksanakan diluar proses pembelajaran terjadwal, 
sehingga bisa ditentukan sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik yang 
belum mencapai SKBM 
3. Evaluasi 
Remedial teaching harus dilengkapi dengan evaluasi hasil kegiatan yang 
dilaksanakan langsung di akhir kegiatan atau pada saat lain sesuai 
kesepakatan pendidik dan peserta didik. Evaluasi terhadap soal yang 
diberikan dilakukan dengan mengadakan uji Tingkat Kesukaran dan Daya 
pembeda Soal. Untuk soal yang memiliki daya pembeda kurang baik, maka 
pada saat evaluasi remedial teaching soal harus diperbaiki. 
4. Hasil Penilaian 
Nilai hasil evaluasi kegiatan remedial teaching diperoleh melalui 2 metode: 
a. Penggabungan dengan hasil evaluasi pembelajaran terjadwal 
b. Murni diperoleh dari hasil evaluasi remedial teaching 
j. Penjurusan 
KTSP MAN Binong 25
Sesuai kesepakatan Madrasah dengan Komite Madrasah serta dengan 
memperhatikan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di madrasah, maka 
madrasah menetapkan ada 2 (dua) program studi/jurusan yang diprogramkan, 
yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. 
Waktu Penjurusan 
1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial, 
dan Bahasa dilakukan pada akhir semester 2 kelas X. 
2) Pelaksanaan penjurusan pada semester 1 kelas XI. 
Kriteria penjurusan : 
1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI 
2) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, apabila 
yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai 
matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ilmu alam ( matematika, 
fisika, kimia dan biologi) mencapai kategori tuntas. 
3) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, apabila 
yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Sosial dan nilai mata pelajaran 
yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Sosial ( ekonomi, geografi, sejarah dan 
sosiologi) mencapai kategori tuntas. 
k. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 
Kenaikan kelas dan lulusan diatur oleh madrasah mengacu kepada ketentuan-ketentuan 
yang ditetapkan oleh Diknas dan Depag. 
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada 
akhir semester 2. 
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan 
pada semester 2. 
c. Peserta didik dinyatakan Naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan 
memiliki: 
1) Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan batas minimal (SKBM) 
maksimum 3 (tiga) mata pelajaran 
2) Kehadiran minimal 90% 
KTSP MAN Binong 26
d. Peserta didik dinyatakan Naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan 
memiliki: 
1) Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan batas minimal (SKBM) 
maksimum 4 (empat) mata pelajaran 
2) Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang 
menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Alam (Matematika, Fisika, Kimia, 
dan Biologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM). 
3) Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang 
menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi, Geografi, Sejarah 
dan Sosiologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM). 
4) Untuk semua jurusan, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas 
jurusan Agama (Qurdis, Fiqih Aqidah Akhlak) mencapai ketuntasan 
belajar minimal (SKBM). 
5) Kehadirannya minimal 90%. 
6) Peserta didik dinyatakan Lulus dari MAN Binong apabila memenuhi 
kriteria kelulusan, sebagaimana tercantum dalam kriteria kelulusan Ujian 
Nasional dan Madrasah 
Kriteria Kelulusan Ujian Nasional 
1) Memiliki nilai rata-rata minimal 5.25 untuk seluruh mata pelajaran 
yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4.25; atau 
2) memiliki nilai minimal 4.00 pada salah satu mata pelajaran, dengan 
nilai pada 2 (dua) mata pelajaran lainnya masing-masing minimal 
6,00 
3) Satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai 
sebagaimana disebutkan pada poin (1) dan (2) dengan syarat 
mendapat persetujuan dari Komite Madrasah dan dilaporkan pada 
Kanwil di Kandepag. 
Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah 
1) Memiliki nilai rata-rata minimum 6.00 
2) Lulus ujian praktek untuk semua mata ujian praktek. 
3) Kepribadian sekurang-kurangnya mendapat nilai baik 
4) bebas dari Narkoba 
5) Memiliki nilai minimum setiap mata pelajaran Ujian 
Madrasah, berdasarkan kriteria ketuntasan minimal 
KTSP MAN Binong 27
BAB III 
KALENDER PENDIDIKAN 
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan 
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah 
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang 
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, 
dan hari libur. 
A. Alokasi Waktu 
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun 
pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar 
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. 
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi 
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah 
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri 
Permulaan tahu pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal 
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. 
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan 
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat 
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur 
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. 
KTSP MAN Binong 28
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran 
terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri 
Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya 
keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara 
pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus. 
Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang 
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif 
belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan 
kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah 
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. 
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis 
pendidikan disesuaikan denga peraturan pemerintah pusat/provinsi/Kabupaten. 
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan 
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 
1. Minggu efektif 
belajar 
Minimum 34 
minggu dan 
maksimum 38 
minggu 
Digunakan untuk kegiatan 
pembelajaran efektif pada setiap 
satuan pendidikan 
2. Jeda tengah 
semester 
Maksimum 2 
minggu 
Satu minggu setiap semester 
3. Jeda 
antarsemester 
Maksimum 2 
minggu 
Antara semester I dan II 
4. Libur akhir tahun 
pelajaran 
Maksimum 3 
minggu 
Digunakan untuk penyiapan kegiatan 
dan administrasi akhir dan awal 
tahun pelajaran 
5. Hari libur 
keagamaan 
2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan 
libur keagamaan lebih panjang dapat 
mengaturnya sendiri tanpa 
mengurangi jumlah minggu efektif 
belajar dan waktu pembelajaran 
efektif 
KTSP MAN Binong 29
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 
6. Hari libur 
umum/nasional 
Maksimum 2 
minggu 
Disesuaikan dengan Peraturan 
Pemerintah 
7. Hari libur khusus Maksimum 1 
minggu 
Untuk satuan pendidikan sesuai 
dengan ciri kekhususan masing-masing 
8. Kegiatan khusus 
sekolah/madrasah 
Maksimum 3 
minggu 
Digunakan untuk kegiatan yang 
diprogramkan secara khusus oleh 
sekolah/madrasah tanpa mengurangi 
jumlah minggu efektif belajar dan 
waktu pembelajaran efektif 
B. Penetapan Kalender Pendidikan 
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan 
Juni tahun berikutnya. 
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, 
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, 
kepala daerah tingkat kabupaten/kota 
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk 
satuan-satuan pendidikan. 
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing 
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen 
standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah. 
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan 
pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum. 
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 228 hari belajar yang digunakan 
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses 
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu 
untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 42 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 
45 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas 
X, XI, dan XII masing-masing 1.596 jam pelajaran. 
Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, MAN Binong berdasarkan Keputusan 
Kepala Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Barat Nomor Kw.10.1.1/I/PP.01.1/ 
KTSP MAN Binong 30
….. /2009 
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka kalender pendidikan MAN Binong diatur 
sebagai berikut. 
Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif, Penyerahan Buku Laporan Penilaian 
perkembangan/Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar (Rapor), Hari Libur 
Sekolah, Hari Libur Bulan Ramadhan/Hari Raya Idulfitri, Peringatan Hari Besar 
Nasional, dan Perkiraan Hari Libur Umum, Tahun Pelajaran 2009/2010 
Semester Bulan/Tahun 
Hari 
Sekolah 
Penyeraha 
n Rapor 
Hari Libur 
Smt/mid Minggu Umum 
Ramadhan/Hari 
raya 
1 
13 Juli 2009 
Agustus 2009 
September 2009 
Oktober 2009 
November 2009 
Desember 2009 
3 Januari 2010 
16 
23 
11 
24 
24 
8 
- 
- 
- 
- 
- 
1 
- 
3 
3 
8 
1 
2 
5 
4 
4 
5 
4 
1 
1 
1 
- 
- 
- 
1 
1 
- 
2 
12 
- 
1 
- 
- 
Jumlah 106 1 15 25 4 15 
II 
4 Januari 2010 
Februari 2010 
Maret 2010 
April 2010 
Mei 2010 
Juni 2010 
Juli 2010 
24 
22 
21 
21 
20 
7 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
1 
- 
- 
- 
- 
- 
- 
2 
10 
4 
4 
5 
4 
5 
4 
2 
- 
2 
2 
1 
2 
- 
- 
Jumlah 115 1 12 26 6 
Jumlah dalam 1 Tahun 
Pelajaran 2009/2010 
221 2 27 51 10 15 
KTSP MAN Binong 31
BAB V 
PENUTUP 
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 
MAN Binong pada awal tahun pelajaran 2009/2010 maka salah satu pedoman dan acuan 
dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMA/MA 
Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 
2006 maka MAN Binong yang sebelumnya telah menggunakan Kurikulum Berbasis 
Kompetensi (KBK) yang dikenal Kurikulum 2004 pada semua tingkatan kelas langsung 
melaksanakan Kurikulum 2006 serempak pada semua tingkatan kelas pada tahun pelajaran 
2009/2010. 
MAN Binong ini memenuhi syarat sehingga rencana kami mengembangkan MAN Binong 
dapat berhasil dengan baik. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, 
khususnya guru, karyawan, maupun para siswa serta masyarakat yang sebagian besar 
terwakili oleh orang tua siswa. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari 
berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah yang memberi 
kesempatan kepada kami untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 
semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MAN Binong ini mampu menjadi 
sarana bagi madrasah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa. Amin 
KTSP MAN Binong 32
KTSP MAN Binong 33

More Related Content

What's hot

Ktsp mi al huda
Ktsp mi al hudaKtsp mi al huda
Ktsp mi al huda
madrasahbelinyubangka
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumPermendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumAmrizal Ahmad
 
Perbup btq
Perbup btqPerbup btq
Perbup btq
MuhSaiful2
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1Irma Muthiara Sari
 
Pemilihan wakasek
Pemilihan wakasekPemilihan wakasek
Pemilihan wakasek
Husin Abdul
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
LiFluor
 
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanLampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanAmrizal Ahmad
 
Proposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas Baru
Proposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas BaruProposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas Baru
Proposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas Baru
SMAN1Ciwidey
 
Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_
MuhSaiful2
 
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012Eko Purwanto
 
Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017
Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017
Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017
SMAN1Ciwidey
 
Permen 3
Permen 3Permen 3
Permen 3
sun ardi
 
Kemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBMKemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBM
e. hardiyanto
 

What's hot (15)

Ktsp mi al huda
Ktsp mi al hudaKtsp mi al huda
Ktsp mi al huda
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
 
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulumPermendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
Permendikbud nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum
 
Perbup btq
Perbup btqPerbup btq
Perbup btq
 
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
Permen tahun2013 nomor81a_lampiran1
 
Pemilihan wakasek
Pemilihan wakasekPemilihan wakasek
Pemilihan wakasek
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikanLampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
Lampiran i-pedoman-pengembangan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan
 
Proposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas Baru
Proposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas BaruProposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas Baru
Proposal Pengajuan Pembangunan Ruang Kelas Baru
 
Kurikulum pkbm
Kurikulum pkbmKurikulum pkbm
Kurikulum pkbm
 
Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_Perbup 85 th_2021_
Perbup 85 th_2021_
 
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
Dokumen ktsp mi gesing 1 2012
 
Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017
Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017
Proposal pengajuan sarana bp bk revisi 2017
 
Permen 3
Permen 3Permen 3
Permen 3
 
Kemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBMKemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBM
 

Similar to Ktsp mabin 2009 2010

Madrasah Unggulan
Madrasah UnggulanMadrasah Unggulan
Madrasah Unggulan
HenQ
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
ogie saputra
 
KTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptxKTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptx
PramukaPinang
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
Wisnu Pratama
 
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docxPROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
RevyNursyamsi
 
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docxPROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
RevyNursyamsi
 
analisi.docx
analisi.docxanalisi.docx
analisi.docx
malqa
 
dokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docxdokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docx
afrillianafitri
 
4. kurikulum min snd 2014
4. kurikulum min snd  20144. kurikulum min snd  2014
4. kurikulum min snd 2014
redaksiminseunuddon
 
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Ary Ary
 
Kurikulum dokumen
Kurikulum dokumenKurikulum dokumen
Kurikulum dokumen
Gus Fendi
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Gilang Asri Devianty
 
KELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptx
KELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptxKELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptx
KELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptx
Abdihakikisihotang
 
proposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docxproposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docx
MuhammadSyafrudin9
 
Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Nandang Sukmara
 
Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014
K's Arigayo
 

Similar to Ktsp mabin 2009 2010 (20)

KTSP MTsN Barabai
KTSP MTsN BarabaiKTSP MTsN Barabai
KTSP MTsN Barabai
 
Madrasah Unggulan
Madrasah UnggulanMadrasah Unggulan
Madrasah Unggulan
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
KTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptxKTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptx
 
Ktsp smk
Ktsp smkKtsp smk
Ktsp smk
 
2 bab 1 dan 2
2 bab 1 dan 22 bab 1 dan 2
2 bab 1 dan 2
 
Mulok januari-1
Mulok januari-1Mulok januari-1
Mulok januari-1
 
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docxPROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
 
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docxPROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
PROGRAM WALI KELAS XI OKTP 1 2022.docx
 
analisi.docx
analisi.docxanalisi.docx
analisi.docx
 
dokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docxdokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docx
 
4. kurikulum min snd 2014
4. kurikulum min snd  20144. kurikulum min snd  2014
4. kurikulum min snd 2014
 
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
 
Kurikulum dokumen
Kurikulum dokumenKurikulum dokumen
Kurikulum dokumen
 
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSPLampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Lampiran Permen Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
 
KELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptx
KELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptxKELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptx
KELOMPOK 1 Perspektif-Pendidikan-Modul 2-3.pptx
 
proposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docxproposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docx
 
Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1Panduan pembinaan smp terbuka 1
Panduan pembinaan smp terbuka 1
 
Program kesiswaan
Program kesiswaanProgram kesiswaan
Program kesiswaan
 
Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Ktsp mabin 2009 2010

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, MAN Binong sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MAN Binong, yang secara keseluruhan mencakup: KTSP MAN Binong 1
  • 2. 1. Struktur dan muatan kurikulum; 2. beban belajar peserta didik; 3. kalender pendidikan; 4. silabus, dan 5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). B. LANDASAN Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ini dilaksanakan dengan landasan yuridis sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 ayat 2 “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite madrasah/sekolah di bawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”. Pasal 51 ayat 1 “Pengelolan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. 2. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat 2 “Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervise dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang Agama untuk MI, MTs, MA dan MAK”. Pasal 49 Ayat 1 “Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas” 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan KTSP MAN Binong 2
  • 3. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 dan 23 tahun 2006 6. Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. C. Tujuan Pendidikan Madrasah Secara umum tujuan pendidikan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 307 Tahun 1993 tentang Madrasah Aliyah , dijelaskan dalam BAB II pasal 2 bahwa : 1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi ; 2. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembankan diri sejalan dengan perkembangkan Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Kesenian yang dijiwai ajaran Agama Islam ; 3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial , budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai ajaran Agama Islam . Sedangkan bentuk satuan dan lama pendidikan Madrasah Aliyah, dapat dijelaskan dalam Bab III Pasal 3 yang menyatakan : 1. Madrasah Aliyah ( MA ) adalah satuan pendidikan dalam jenjang pendidikan menengah dalam bentuk sekolah menengah umum yang berciri khas Agama Islam: 2. Lama pendidikan di Madrasah Aliyah 3 (tiga) tahun setelah Madrasah Tsanawiah atau setelah sekolah lanjutan tingkat pertama , atau satuan pendidikan yang setara. D. Visi dan Misi MAN Binong Kurikulum tingkat satuan pendidikan Madrasah Aliyah Negeri Binong Kabupaten Subang disusun dalam kerangka mnifestasi visi dan misi yang menjadi cita-cita agung institusi. Adapun visi dan misi lembaga dirumuskan sebagai berikut : Visi : Terwujudnya nuansa pendidikan yang Islami, unggul dalam prestasi dan berakhlakul karimah Misi : KTSP MAN Binong 3
  • 4. 1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis dalam kehidupan sehari-hari melalui pembiasaan pengamalan keagamaan 2. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis kemampuan sehingga siswa berkembang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. 3. Membantu setiap siswa memahami tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal. 4. Menumbuhkembangkan semangat kompetitif yang sehat dalam meraih keunggulan prestasi pada semua warga madrasah. 5. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan/tanah dan pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran. 6. Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi (komputer, internet) bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 7. Menerapkan manajemen berbasis madrasah yang melibatkan semua stakeholder. E. Tujuan Madrasah Berdasarkan visi dan misi madrasah, tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Terwujudnya perilaku siswa berakhlaqul karimah yang tercermin pada pola ucap dalam kehidupan sehari-hari 2. Peningkatan kualitas pembelajaran yang mengacu pada CTL (Contectual Teaching and Learning) 3. Peningkatan proporsi lulusan yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (negeri maupun swasta) 4. Terciptanya iklim kompetitif yang kondusif dalam meraih prestasi 5. Mengupayakan adanya fasilitas penunjang pembelajaran (masjid, laboratorium dan lapangan olah raga) 6. Mengembangkan kemitraan yang sinergis dengan stakeholder (majlis madrasah/komite, orang tua siswa dan istansi KTSP MAN Binong 4
  • 5. BAB II Struktur Kurikulum dan Beban Belajar A. Sejarah Singkat MAN Binong MAN Binong dalam prosesnya merupakan pe-negeri-an dari MAS Darul Ma’arif Pamanukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 515A Tanggal 25 November 1995 dengan nama MAN Pamanukan dengan lokasi di lingkungan Yayasan Darul Ma’arif Pamanukan. Namun dalam perjalanannya, staf guru Yayasan Pendidikan Islam Darul Ma’arif Pamanukan menolak keberadaan MAN Pamanukan, sehingga sedikit atau banyaknya mengakibatkan proses KBM terganggu. Oleh karena itu Drs. Icang Sudaryat (Kepala MAN pada waktu itu) berusaha mencari tempat lain sampai akhirnya bertemu dengan Bpk. Abdurrahman (Humas MTs Darul Hikam Binong). Dari Bpk. Abdurrahman inilah diperoleh petunjuk bahwa ada salah seorang yang hendak mewakafkan tanahnya untuk dijadikan lokasi pendidikan. Hamba Allah yang baik dan hendak mewakafkan tanahnya tersebut tersebut bernama H. Sonjaya. Tanah wakaf tersebut seluas 10.000 M2 (sepuluh ribu meter persegi). Sesuai akta ikrar wakaf tertanggal 28 November 1995 No. W2/07/157/1995 yang dibuat dihadapan M.I. Haris (Kepala KUA Kec. Binong) dan surat pengesahan Nadzir maka tanah tersebut digunakana untuk keperluan pembangunan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pamanukan. Sebelum MAN Pamanukan didirikan diatas tanah wakaf tersebut, maka proses KBM sempat berpindah-berpindah tempat di KUA Kec. Binong, MTs Darul Hikam dan MTs Darul Fikri Ulum.. Pada Tahun 1998 dibangunlah gedung sekolah yang cukup representatif di tanah wakaf tersebut sebanyak 6 ruang belajar yang berlokasi di Desa Cicadas Kecamatan Binong Kabupaten Subang dengan tetap memakai nama MAN Pamanukan. Mengingat nama MAN Pamanukan dirasa janggal, karena lokasi MAN Pamanukan berada di wilayah Binong maka dikeluarkanlah Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 4 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas lampiran Keputusan Menteri Agama No. 515A Tahun 1995 Tentang Pembukaan dan Penegerian Beberapa Madrasah yang mengubah nama MAN Pamanukan menjadi MAN Binong. KTSP MAN Binong 5
  • 6. Sesuai dinamika waktu yang telah mencapai selama 13 tahun, MAN Binong mengalami perkembangan baik secara fisik dan non fisik dan berusaha untuk berbenah sesuai dengan tutntutan dinamika pendidikan yang senantiasa berubah. Menyadari akan hal tersebut, maka MAN Binong berusaha untuk melakukan inovasi sesuai dengan perubahan zaman guna mempersiapkan lulusannya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan sekaligus membekali untuk hidup bermasyarakat. B. Gambaran Keadaan MAN Binong MAN Binong terletak di Kabupaten Subang, tepatnya di Cicadas kecamatan Binong. Kabupaten Subang sebagai salah satu kabupaten di kawasan utara Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah seluas 205.176,95 ha atau 6,34 % dari luas Provinsi Jawa Barat. Wilayah ini terletak di antara 107º 31' sampai dengan 107º 54' Bujur Timur dan 6º 11' sampai dengan 6º 49' Lintang Selatan. Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan kelurahan yang tergabung dalam 22 kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah kecamatan bertambah menjadi 30 kecamatan. KTSP MAN Binong 6
  • 7. Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Subang adalah di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, di sebelah barat dengan Kabupaten Purwakarta dan Karawang, di sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu dan Laut Jawa yang menjadi batas di sebelah utara. Berdasarkan topografinya, Binong adalah daerah dataran rendah dengan ketinggian 10 – 25 dpl yang meliputi, yaitu Mulyasari, Binong, Kediri, Karangwangi, Citrajaya, Cicadas, Kihiyang, Karangsari dan Nanggerang. .Adapun dilihat dari komposisi kelompok umur, penduduk kecamatan Binong terdiri dari 24,52 % usia anak-anak (0-14 tahun), 7,58 % usia remaja (15-19 tahun), 29,31 % usia muda (20-39 tahun) dan 38,59 % usia tua dan lansia. Dalam bidang pendidikan kecamatan Binong terbilang cukup maju. Untuk tingkat SLTA saja, disamping MAN Binong terdapat SMA Asthahanas (SMA Unggulan), SMK Negeri dan Swasta dan MA Al-Ma’arif. Namun dilihat dari mutu pendidikan umumnya masih rendah. Rendahnya ini berkaitan erat dengan mata pencaharian penduduk yang sebagian besar adalah petani. Sedangkan mengenai gambaran tentang MAN Binong adalah: 1. Keadaan Madrasah a. Sarana dan Prasarana - Tanah dan Halaman Status tanah madrasah sudah sertifikat hak milik yang diperoleh dari wakaf H Sonjaya (Alm) seluas 10.000 m2, pada tahun 2006 mendapat belanja modal seluas 743 M2, luas lahan seluruhnya 10.743 m2. Tanah tersebut baru digunakan untuk pra sarana pendidikan seluas 1.019 m2, sisanya masih berupa tanah sawah. KTSP MAN Binong 7
  • 8. - Gedung Madrasah Bangunan madrasah pada umumnya dalam kondisi baik dan jumlah ruang kelas memadai untuk kegiatan belajar mengajar dengan luas bangunan seluruhnya 1.019 m2 Keadaan gedung dan sarana lainnya : No Uraian Jumlah Kondisi 1 Ruang Kepala Madrasah 1 baik 2 Ruang TU 1 baik 3 Ruang Guru 1 baik 4 Ruang Kelas 6 baik 5 Ruang Lab. IPA 1 baik 6 Ruang Lab. Bahasa 1 baik 7 Ruang Perpustakaan 1 baik 8 Ruang Lab. Komputer 1 baik 9 Ruang OSIS 1 baik 10 Ruang PMR dan Pramuka 1 baik 11 Koperasi Siswa 1 baik 12 Musholla 1 baik 13 Aula 1 baik 14 Lapangan upacara 1 baik 15 Area Parkir 2 Baik 16 Lapangan Bola Voli 1 Baik 17 Lapangan Basket 1 Baik 18 Lapangan Futsal 1 Baik 19 Lapangan Tenis Meja 1 Baik b. Anggaran Madrasah Anggaran madrasah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik. Setiap peserta didik dikenai biaya Rp. 55.000,- /bln. Alokasi dana disamping untuk memenuhi kelengkapan sarana belajar peserta didik, terutama diperuntukkan untuk menunjang kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Sumber Dana Pendidikan MAN Binong Tahun Pelajaran Pemerintah / DIPA (Rp.) Komite Madrasah (Rp.) Jumlah 2008/2009 1.314.557.000 138.480.000 1.453.037.000 2009/2010 1.314.557.000 301.800.000 1.616.357.000 KTSP MAN Binong 8
  • 9. 2. Personil Madrasah MAN Binong didirikan pada tahun 1996 yang merupakan penegerian MAS Darul Ma’arif Pamanukan. Pimpinan madrasah yang pernah bertugas di MAN Binong sejak awal berdirinya (1996) adalah: No Nama Periode Tugas 1 Drs. Icang Sudaryat 1996 - 2001 2 Drs. Sofandi 2001 - 2003 3 Drs. Yusup Supratman 2003 (PLT) 4 Drs. H. Hasan Maulany, M.M.Pd. 2003 - 2009 5 Drs. Dede Abdulbar April 2009 s.d. sekarang Adapun jumlah seluruh personil madrasah ada sebanyak 34 orang, terdiri dari guru 23 orang, staf TU 9 orang dan pembantu umum 2 orang. No Nama Jabatan Status 1 Drs. Dede Abdulbar Kepala Madrasah PNS 2 Drs. H. Asep Gunawan, M.M.Pd. PKM/Guru Fiqh PNS 3 Jalaludin el-Kholifah, S.Ag. PKM/Guru Ekonomi PNS 4 Datim Sudyarmadi, S.Pd. PKM/Guru B. Indonesia PNS 5 Drs. H. Yusup Supratman Guru Qur’an Hadits PNS 6 Dra. Nafilah Suratmi Guru Geografi PNS 7 Drs. Denda Hidayat Guru Sosiologi PNS 8 Drs. Sobur Sahmudin Guru Matematika PNS 9 Ecih Yunengsih, S.Pd. Guru Matematika PNS 10 Dra. Lilis Suryani Guru Seni Budaya PNS 11 Daud Sutedi, S.Pd. Guru Fisika PNS No Nama Jabatan Status Guru Aqidah Akhlak & 12 Yeti Sustilawati, S.Ag. PKn PNS 13 Hidayatullah, S.Ag Guru Penjaskes PNS Guru Qur’an Hadits & 14 Kasman, S.Ag., M.Pd.I BTQ PNS 15 Ike Dewi Rostiawati, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia PNS 16 Komariah, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PNS 17 E. Kosasih, S.Ag. Guru Bahasa Arab PNS 18 Cecep Dasa, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PNS 19 Drs. Oom Rukman Guru SKI dan BTQ PNS 20 S. Hidayat, S.Ag. Guru Sejarah PNS 21 Dian Ekawati, S.Pd. Guru Biologi Honorer 22 Dewi Agustiani Dzulfifah, S.Pd. Guru Kimia Honorer 23 Popon Dauni, ST Guru Komputer Honorer 24 Drs. H. Haposan Lubis Kaur TU PNS 25 Tarsep Jono, SE Bendahara PNS 26 Ahmaludin Staf TU PNS KTSP MAN Binong 9
  • 10. 27 Ma’mun Djazuli Staf TU PNS 28 Suparman Staf TU PNS 29 Nunung Herawati Staf TU PNS 30 Rukmana Staf TU PNS 31 Memet al-Harun Staf TU PNS 32 Adang Staf TU PNS 33 Mashuri Pembantu Umum Honorer 34 Mukhdor Pembantu Umum Honorer 3. Keadaan Peserta Didik a. Jumlah Peserta Didik Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 272 siswa. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X ada sebanyak 2 rombongan belajar. Peserta didik di kelas XI dan XII program IPA masing-masing sebanyak 2 rombongan belajar. Sedangkan pada program IPS di Kelas XI dan Kelas XII masing-masing ada satu rombongan belajar. Jumlah Peserta Didik Pada Tahun 2009 Kelas Jumlah Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah X 2 30 44 74 XI IPA 1 7 22 29 XI IPS 1 13 14 27 XII IPA 2 27 27 54 XII IPS 1 19 22 41 Jumlah 6 96 129 225 Sebagian besar peserta didik dari Kecamatan Binong sejumlah 124 siswa (55,1%), dari Kecamatan Pagaden sejumlah 56 siswa (24,9%), dari Kecamatan Tambak Dahan sejumlah 34 siswa (15,1%) dan sisanya sejumlah 11 siswa (4,9%) dari daerah kecamatan lainnya. b. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah/Drop out Peserta didik yang tidak naik kelas dan putus sekolah setiap tahunnya bersifat fluktuatif. Tahun Pelajaran Kelas Jumlah Tidak Naik/Lulus Putus Sekolah 2007/2008 X 125 - 7 XI 115 - 5 KTSP MAN Binong 10
  • 11. XII 76 - 1 2008/2009 X 60 1 - XI 109 - - XII 103 - - Kondisi putus sekolah peserta didik terutama disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi. Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan keringanan biaya berupa infaq guru dan staf TU. c. Input dan Output NEM Pencapaian nilai rata-rata NEM peserta dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Namun demikian, peserta didik yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, khususnya PMDK atau UMPTN ternyata kurang memuaskan. Input dan Output NEM / Mata Pelajaran Peserta Didik Input Tahun Rata-Rata NEM Output Tahun Rata-Rata NEM PT 2006/2007 6,22 2006/2007 7,40 6 2007/2008 6,27 2007/2008 7,77 8 2008/2009 6,35 2008/2009 7,57 12 Faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kesadaran terhadap pendidikan diduga menjadi menjadi penyebab minimnya lulusan MAN Binong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (PT). 4. Orang Tua Peserta Didik Disamping kondisi sosial ekonomi masyarakat Subang yang heterogen, juga secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, curah hujan rata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian. Oleh karenanya sudah barang tentu akan mempengaruhi pola kehidupan masayarakat sekitar pada umumnya, termasuk kecamatan Binong. KTSP MAN Binong 11
  • 12. Hal ini dibuktikan dengan keadaan orang tua peserta didik di MAN Binong yang didasarkan pada latar belakang pekerjaan bersifat variatif, namun demikian yang berprofesi sebagai petani lebih dominan. Data ini diperoleh dari formulir yang diberikan kepada siswa yang dikembalikan pada saat mendaftar ulang menjadi siswa baru. Keadaan Orang Tua Peserta Didik Pada Tahun 2009/2010 No Pekerjaan Jumlah Prosentase 1 Petani 150 66,67% 2 Pedagang 28 12,44% 3 PNS 12 5,33% 4 TNI / Polri 6 2,67% 5 Pensiunan 10 4,44% 6 Wiraswasta 19 8,44% Jumlah 225 100% 5. Kerjasama Madrasah Kerjasama MAN Binong antara lain dilakukan dengan: a. Orang Tua Kerjasama dengan orang tua siswa dilaksanakan melalui Komite Madrasah. Hal ini mengingat urgens-nya peran orang tua dalam pengembangan pendidikan, yaitu : 1. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya; 2. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan; 3. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik; 4. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan KTSP MAN Binong 12
  • 13. 5. sumber belajar b. Alumni Kerjasama dengan alumni dilakukan antara lain dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai instruktur, informasi dunia kerja dan perguruan tinggi serta promosi dalam kegiatan penerimaan siswa baru. c. Instansi Lain MAN Binong juga menjalin kerjasama dengan Puskesmas Binong, dimana Fihak Puskesmas memberikan materi tentang Kesehatan Remaja yang diberikan pada siswa kelas XII selama semester ganjil. 6. Prestasi yang pernah diraih a. Bidang Akademis b. Bidang Non Akademis - Juara 3 Lomba Siswa Teladan Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1999 - Juara 2 Lomba K-3 Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1998 - Juara Harapan II SKJ Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 1998 - Juara 2 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003 - Juara 2 Tenis Meja Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003 - Juara 3 Volley Ball Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2004 - Juara 1 Sepak Bola Tk. SLTA Se-Kecamatan Binong Tahun 2004 - Juara 1 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2002 - Juara 3 Cerdas Cermat Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2003 - Juara 3 Karaoke Putri Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2004 - Juara 1 Tenis Meja Ganda Putra Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2007 - Juara Harapan II Gerakan Jalan Tk. SLTA Se-Kabupaten Subang Tahun 2009 C. Struktur dan Muatan Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal KTSP MAN Binong 13
  • 14. 6 Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejujuran, dan khusus pada pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. kelompok mata pelajaran estetika; 5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut ini. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Kewarganega-raan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. KTSP MAN Binong 14
  • 15. No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. 2. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum MAN meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu KTSP MAN Binong 15
  • 16. jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada MAN Binong dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, serta kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. MAN Binong membuka dua program/penjurusan, yaitu: a. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan b. Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Kelas X K o m p o n e n Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 b. Akidah-Akhlak 2 2 c. Fikih 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Arab 3 3 5. Bahasa Inggris 4 4 6. Matematika 4 4 7. Fisika 3 3 8. Biologi 3 3 9. Kimia 3 3 10. Sejarah 1 1 11. Geografi 2 2 12. Ekonomi 2 2 13. Sosiologi 2 2 14. Seni Budaya 2 2 15. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 16. Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 3 17. Keterampilan/Bahasa Asing - - KTSP MAN Binong 16
  • 17. B. BTQ 2 2 J u m l a h 48 48 2. Program IPA K o m p o n e n Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2 b. Akidah-Akhlak 2 2 - - c. Fikih 2 2 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 1 1 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Arab 3 3 3 3 5. Bahasa Inggris 4 4 4 4 6. Matematika 6 6 6 6 7. Fisika 4 4 5 5 8. Kimia 4 4 5 5 9. Biologi 5 5 5 5 10. Sejarah - - - - 11. Seni Budaya 2 2 2 2 12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 13. Teknologi Informasi dan Komunikasi 3 3 3 3 14. Keterampilan/Bahasa Asing - - - - KTSP MAN Binong 17
  • 18. B. BTQ 2 2 2 2 J u m l a h 48 48 48 48 3. Program IPS K o m p o n e n Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur'an-Hadis 2 2 2 2 b. Akidah-Akhlak 2 2 - - c. Fikih 2 2 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 1 1 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Arab 3 3 3 3 5. Bahasa Inggris 4 4 4 4 6. Matematika 5 5 5 5 7. Sejarah 3 3 3 3 8. Geografi 4 4 4 4 9. Ekonomi 4 4 4 4 10. Sosiologi 4 4 5 5 11. Seni Budaya 2 2 2 2 12. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 13. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 14. Keterampilan/Bahasa Asing - - - - B. BTQ 2 2 2 2 KTSP MAN Binong 18
  • 19. J u m l a h 48 48 48 48 3. Muatan Kurikulum Muatan kurikulum MAN Binong meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh madrasah serta pengembangan diri. a. Mata Pelajaran Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran wajib yaitu Bahasa Arab, Aqidah Akhlak, Qurdis, Fiqih, SKI, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi Kimia, Fisika, Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Penjaskes, Seni dan budaya dan Teknologi Informasi Komunikasi. b. Muatan Lokal Program Muatan Lokal disusun berdasarkan kebutuhan siswa untuk bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya dan kebutuhannya kelak setelah lulus dari madrasah yang mengacu pada ciri khas keagamaan madrasah dan budaya daerah setempat. Program Muatan Lokal Baca Tulis dan Keterampilan Qiro’at al-Quran Kelas X Semester I STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami kaidah-kaidah ilmu tajwid dan penerapannya dalam pembacaan dan penulisan al Quran 1. Menjelaskan kaidah Huruf Hijaiyyah 2. Menjelaskan kaidah-kaidah ahkamul mad wal qasher 3. Menjelaskan bacaan isti’adzah dan basmallah KTSP MAN Binong 19
  • 20. Kelas X Semester II Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 2. Memahami kaidah-kaidah ilmu tajwid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Menjelaskan hukum nun bersukun dan tanwin 2. Menjelaskan hukum mim dan nun bertasyid 3. Menjelaskan hukum lam ta’rif dan lam bersukun pada fi’il c. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Kegiatan pengembangan diri di MAN Binong meliputi: a. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 1 jam tatap muka, yaitu Bimbingan konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan. b. Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler), diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Sabtu, yaitu · OSIS · Olahraga voli, Sepakbola, Bola Basket dan Futsal · Pramuka; · Palang Merah Remaja (PMR); · Koperasi Siswa · Remaja Islam Musholla Ibnu Khaldun (Nama musholla di MAN Binong) · Paskibra KTSP MAN Binong 20
  • 21. · Pengajian Kitab Kuning di Musholla Ibnu Kholdun c. Program pembiasan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan Program Pembiasaan Rutin Spontan Keteladanan Upacara Membiasakan antri Berpakaian rapi Senam Memberi salam Memberikan pujian Membaca Al Mencium tangan Qur’an 10’ sebelum ketika berpapasan belajar dengan guru Dilarang merokok atau makan sambil berjalan. Shalat berjamaah Membuang sampah pada tempatnya Tepat waktu Kunjungan pustaka Musyawarah Hidup sederhana Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Adapun penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologi peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian. d. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup diperoleh melalui: · Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari- hari yang emban oleh mata pelajaran yang bersangkutan. · Kecakapan yang diperoleh melaui diklat pada kegiatan ekstrakurikuler e. Beban Belajar Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan KTSP MAN Binong 21
  • 22. sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. MA menambah empat jam pelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Selain itu, penambahan jam tersebut dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dantidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket sebesar 30% s.d. 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Penugasan struktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan struktur ditentukan oleh pendidik. Adapun kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Pemanfaatan alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Adapun alokasi waktu untuk praktik, yaitu dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada MAN Binong ditetapkan berlangsung selama 45 menit. Kegiatan belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut. Kelas Satuan jam pembelaj aran Tatap Muka (menit) Jumlah Jam Pelajaran per Minggu Minggu efektif per Tahun Waktu Pembelaj aran per Tahun Jumlah jam pe Tahun (menit) X – XII 45 38-39 34 – 38 1.292–1.482 jam pembe-lajaran ( 5 8 . 1 4 0 – 66690 menit 969–1.111,5 KTSP MAN Binong 22
  • 23. f. Alokasi Waktu Tugas-Tugas 1. Tugas terstruktur Tugas terstruktur berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik kepada peserta didik dan secara spesifik persoalannya dibuatkan oleh pendidik adapun waktunya diluar jam pelajaran/ tatap muka. 2. Tugas mandiri Tugas mandiri berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik kepada peserta didik dan lebih dominan melibatkan peserta didik untuk mencari persoalan sekaligus jawabannya yang masih berkenaan dengan materi pelajaran. Adapun waktunyan diluar jam pelajaran. 3. Tugas praktek Tugas praktek berupa laporan hasil pengerjaan tugas yang diminta pendidik kepada peserta didik dan merupakan proses aplikasi dan pengembanan potensi psikomotorik dari siswa, sehingga suatu konsep dapat dipahami secara aplikatif. Adapun waktunya didalam dan diluar jam pelajaran. g. Pelaksanaan Pembelajaran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan pembelajaran dipersiapkan melalui (RPP) yang memuat pokok bahasa dan jam pertemuan pada masing-masing mata pelajaran. RPP merupakan penjabaran dari rancangan program yang telah ditetapkan dalam silabus, sehingga RPP dibuat dan dikembangkan oleh setiap guru MAN Binong secara bertahap setiap awal tahun pelajaran untuk dua semester. 2. Waktu Pelaksanaan pembelajaran dilaksanaan selama 45 menit setiap jam tatap muka/ pelajaran pada setiap hari mulai pukul 07.00 s.d. 13.30 WIB, sehingga terdiri dari 8 jam pelajaran kecuali hari jum’at 6 jam pelajaran . 3. Tempat KTSP MAN Binong 23
  • 24. Pelaksanaan pembelajaran sebagian besar berlangsung didalam kelas dan selebihnya di aula, laboratorium, lapangan Olah Raga, perpustakaan, ruang multi media, ruang kesenian, dan taman-taman madrasah sebagai proses pembelajaran out door. h. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. MAN Binong berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan belajar tiap mata pelajaran ditentukan berdasarkan Imtak siswa, kompleksitas, dan daya dukung. Berdasarkan hal tersebut, maka MAN Binong menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing mata pelajaran sebagai berikut: Target Ketuntasan Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Target Ketuntasan 2008/2009 2009/2010 a. Aqidah Akhlak 70 72 b. Fiqih 68 70 c. Quran Hadist 70 75 d. SKI 60 65 e. Pendidikan Kewarganegaraan 70 75 f. Bahasa Indonesia 60 65 g. Bahasa Inggris 60 62 h. Bahasa Arab 60 65 i. Matematika 60 62 j. Fisika 60 62 k. Biologi 63 65 l. Kimia 60 62 m. Sejarah 65 70 n. Geografi 65 68 o. Ekonomi 65 67 p. Sosiologi 66 70 q. Seni Budaya 65 70 r. Penjaskes 70 75 s. Teknologi Informasi dan Teknologi 65 70 KTSP MAN Binong 24
  • 25. Mata Pelajaran Target Ketuntasan 2008/2009 2009/2010 t. BTQ 68 75 MAN Binong menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun. i. Kegiatan Remidial 1. Remedial Teaching Merupakan pengulangan proses pembelajaran di dalam kelas untuk setiap mata pelajaran yang belum tuntas dipahami oleh peserta didik. Maksud dari belum tuntas adalah nilai dari peserta didik belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditentukan. 2. Waktu Kegiatan Remedial teaching dilaksanakan diluar proses pembelajaran terjadwal, sehingga bisa ditentukan sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik yang belum mencapai SKBM 3. Evaluasi Remedial teaching harus dilengkapi dengan evaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan langsung di akhir kegiatan atau pada saat lain sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik. Evaluasi terhadap soal yang diberikan dilakukan dengan mengadakan uji Tingkat Kesukaran dan Daya pembeda Soal. Untuk soal yang memiliki daya pembeda kurang baik, maka pada saat evaluasi remedial teaching soal harus diperbaiki. 4. Hasil Penilaian Nilai hasil evaluasi kegiatan remedial teaching diperoleh melalui 2 metode: a. Penggabungan dengan hasil evaluasi pembelajaran terjadwal b. Murni diperoleh dari hasil evaluasi remedial teaching j. Penjurusan KTSP MAN Binong 25
  • 26. Sesuai kesepakatan Madrasah dengan Komite Madrasah serta dengan memperhatikan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di madrasah, maka madrasah menetapkan ada 2 (dua) program studi/jurusan yang diprogramkan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Waktu Penjurusan 1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa dilakukan pada akhir semester 2 kelas X. 2) Pelaksanaan penjurusan pada semester 1 kelas XI. Kriteria penjurusan : 1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI 2) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai matapelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ilmu alam ( matematika, fisika, kimia dan biologi) mencapai kategori tuntas. 3) Peserta didik dinyatakan masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, apabila yang bersangkutan berminat ke jurusan Ilmu Sosial dan nilai mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan Ilmu Sosial ( ekonomi, geografi, sejarah dan sosiologi) mencapai kategori tuntas. k. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas dan lulusan diatur oleh madrasah mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Diknas dan Depag. a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester 2. b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester 2. c. Peserta didik dinyatakan Naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan memiliki: 1) Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan batas minimal (SKBM) maksimum 3 (tiga) mata pelajaran 2) Kehadiran minimal 90% KTSP MAN Binong 26
  • 27. d. Peserta didik dinyatakan Naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan memiliki: 1) Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan batas minimal (SKBM) maksimum 4 (empat) mata pelajaran 2) Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Alam (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM). 3) Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi, Geografi, Sejarah dan Sosiologi) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM). 4) Untuk semua jurusan, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan Agama (Qurdis, Fiqih Aqidah Akhlak) mencapai ketuntasan belajar minimal (SKBM). 5) Kehadirannya minimal 90%. 6) Peserta didik dinyatakan Lulus dari MAN Binong apabila memenuhi kriteria kelulusan, sebagaimana tercantum dalam kriteria kelulusan Ujian Nasional dan Madrasah Kriteria Kelulusan Ujian Nasional 1) Memiliki nilai rata-rata minimal 5.25 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4.25; atau 2) memiliki nilai minimal 4.00 pada salah satu mata pelajaran, dengan nilai pada 2 (dua) mata pelajaran lainnya masing-masing minimal 6,00 3) Satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana disebutkan pada poin (1) dan (2) dengan syarat mendapat persetujuan dari Komite Madrasah dan dilaporkan pada Kanwil di Kandepag. Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah 1) Memiliki nilai rata-rata minimum 6.00 2) Lulus ujian praktek untuk semua mata ujian praktek. 3) Kepribadian sekurang-kurangnya mendapat nilai baik 4) bebas dari Narkoba 5) Memiliki nilai minimum setiap mata pelajaran Ujian Madrasah, berdasarkan kriteria ketuntasan minimal KTSP MAN Binong 27
  • 28. BAB III KALENDER PENDIDIKAN Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. A. Alokasi Waktu Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri Permulaan tahu pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. KTSP MAN Binong 28
  • 29. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus. Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan denga peraturan pemerintah pusat/provinsi/Kabupaten. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 1. Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan 2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester 3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II 4. Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran 5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif KTSP MAN Binong 29
  • 30. No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan 6. Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah 7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing 8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif B. Penetapan Kalender Pendidikan 1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota 3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah. 5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum. 6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 228 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 42 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 45 menit per jam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas X, XI, dan XII masing-masing 1.596 jam pelajaran. Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan, MAN Binong berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Departemen Agama Provinsi Jawa Barat Nomor Kw.10.1.1/I/PP.01.1/ KTSP MAN Binong 30
  • 31. ….. /2009 Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka kalender pendidikan MAN Binong diatur sebagai berikut. Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif, Penyerahan Buku Laporan Penilaian perkembangan/Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar (Rapor), Hari Libur Sekolah, Hari Libur Bulan Ramadhan/Hari Raya Idulfitri, Peringatan Hari Besar Nasional, dan Perkiraan Hari Libur Umum, Tahun Pelajaran 2009/2010 Semester Bulan/Tahun Hari Sekolah Penyeraha n Rapor Hari Libur Smt/mid Minggu Umum Ramadhan/Hari raya 1 13 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 3 Januari 2010 16 23 11 24 24 8 - - - - - 1 - 3 3 8 1 2 5 4 4 5 4 1 1 1 - - - 1 1 - 2 12 - 1 - - Jumlah 106 1 15 25 4 15 II 4 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 24 22 21 21 20 7 - - - - - - 1 - - - - - - 2 10 4 4 5 4 5 4 2 - 2 2 1 2 - - Jumlah 115 1 12 26 6 Jumlah dalam 1 Tahun Pelajaran 2009/2010 221 2 27 51 10 15 KTSP MAN Binong 31
  • 32. BAB V PENUTUP Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MAN Binong pada awal tahun pelajaran 2009/2010 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMA/MA Dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006 maka MAN Binong yang sebelumnya telah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dikenal Kurikulum 2004 pada semua tingkatan kelas langsung melaksanakan Kurikulum 2006 serempak pada semua tingkatan kelas pada tahun pelajaran 2009/2010. MAN Binong ini memenuhi syarat sehingga rencana kami mengembangkan MAN Binong dapat berhasil dengan baik. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para siswa serta masyarakat yang sebagian besar terwakili oleh orang tua siswa. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah yang memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MAN Binong ini mampu menjadi sarana bagi madrasah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa. Amin KTSP MAN Binong 32