Konsep layanan referensi berbasis website melalui bookmarking diusulkan untuk menjawab kebutuhan informasi masyarakat di era internet. Layanan ini akan menyediakan kumpulan website terseleksi dalam berbagai bidang yang disimpan melalui bookmarking, dan bertujuan menjadi pusat referensi online multiakses di masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan perpustakaan dari yang konvensional menjadi perpustakaan elektronik hingga perpustakaan digital dan perpustakaan 2.0 (Library 2.0). Perpustakaan 2.0 merupakan perpustakaan abad ke-21 yang berorientasi pada pemakai dan memungkinkan partisipasi pemakai melalui layanan berbasis web 2.0 seperti blog, wiki, jejaring sosial dan lainnya.
Digital library untuk pengambilan data dan dokumen sebagai sarana meraaih ima...rednoNS
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan teknologi informasi berbasis Customer Relationship Management (CRM) untuk meningkatkan layanan digital library UIN Jakarta. Secara khusus dibahas tentang keterbatasan sumber daya yang ada, rendahnya penggunaan digital library oleh mahasiswa, dan akses terbatas akan jurnal internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengguna, membangun hubungan antara pengguna dan perpustakaan, serta meningkat
Dokumen ini membahas kerjasama antar perpustakaan yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya dan koleksi bersama untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Kerjasama dapat meningkatkan jumlah bahan dan menghemat biaya serta waktu dengan berbagi koleksi, katalog, dan pengalaman antar perpustakaan.
Otomasi perpustakaan dan pengembangan sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi diharapkan dapat mempermudah layanan, membentuk katalog induk bersama, serta mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar yang produktif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Komunitas pustakawan dan jejaring sosial digunakan untuk mempromosikan peran perpustakaan.
Makalah ini membahas tentang aplikasi sistem katalogisasi berbasis SIMPUS dan OPAC. SIMPUS merupakan Sistem Manajemen Informasi Perpustakaan berbasis elektronik yang dibangun UPT Perpustakaan IAIN Ar-Raniry pada tahun 2006 untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. Workshop ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam katalogisasi dan penelusuran informasi melalui OPAC secara teoritis dan praktis
The document outlines a proposed "Training of Trainers for Effective Teaching and Collaborating in Information Literacy" workshop for librarians at the Academic Library of Ar-Raniry in Indonesia, which would provide training to develop the librarians' skills in teaching information literacy, designing instruction, and collaborating with faculty through methods like lectures, demonstrations, role-playing and microteaching over two days.
Konsep layanan referensi berbasis website melalui bookmarking diusulkan untuk menjawab kebutuhan informasi masyarakat di era internet. Layanan ini direncanakan menjadi alternatif layanan perpustakaan dan berkembang menjadi pusat referensi online multiakses. Layanan ini hanya memerlukan koneksi internet dan kreativitas pustakawan untuk mengorganisir situs web terpilih.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan perpustakaan dari yang konvensional menjadi perpustakaan elektronik hingga perpustakaan digital dan perpustakaan 2.0 (Library 2.0). Perpustakaan 2.0 merupakan perpustakaan abad ke-21 yang berorientasi pada pemakai dan memungkinkan partisipasi pemakai melalui layanan berbasis web 2.0 seperti blog, wiki, jejaring sosial dan lainnya.
Digital library untuk pengambilan data dan dokumen sebagai sarana meraaih ima...rednoNS
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan teknologi informasi berbasis Customer Relationship Management (CRM) untuk meningkatkan layanan digital library UIN Jakarta. Secara khusus dibahas tentang keterbatasan sumber daya yang ada, rendahnya penggunaan digital library oleh mahasiswa, dan akses terbatas akan jurnal internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengguna, membangun hubungan antara pengguna dan perpustakaan, serta meningkat
Dokumen ini membahas kerjasama antar perpustakaan yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya dan koleksi bersama untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Kerjasama dapat meningkatkan jumlah bahan dan menghemat biaya serta waktu dengan berbagi koleksi, katalog, dan pengalaman antar perpustakaan.
Otomasi perpustakaan dan pengembangan sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi diharapkan dapat mempermudah layanan, membentuk katalog induk bersama, serta mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar yang produktif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Komunitas pustakawan dan jejaring sosial digunakan untuk mempromosikan peran perpustakaan.
Makalah ini membahas tentang aplikasi sistem katalogisasi berbasis SIMPUS dan OPAC. SIMPUS merupakan Sistem Manajemen Informasi Perpustakaan berbasis elektronik yang dibangun UPT Perpustakaan IAIN Ar-Raniry pada tahun 2006 untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. Workshop ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam katalogisasi dan penelusuran informasi melalui OPAC secara teoritis dan praktis
The document outlines a proposed "Training of Trainers for Effective Teaching and Collaborating in Information Literacy" workshop for librarians at the Academic Library of Ar-Raniry in Indonesia, which would provide training to develop the librarians' skills in teaching information literacy, designing instruction, and collaborating with faculty through methods like lectures, demonstrations, role-playing and microteaching over two days.
Konsep layanan referensi berbasis website melalui bookmarking diusulkan untuk menjawab kebutuhan informasi masyarakat di era internet. Layanan ini direncanakan menjadi alternatif layanan perpustakaan dan berkembang menjadi pusat referensi online multiakses. Layanan ini hanya memerlukan koneksi internet dan kreativitas pustakawan untuk mengorganisir situs web terpilih.
User Education Dan Perkembangan TeknologiAnggi Hafiz
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan pengguna di perpustakaan untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Pendidikan pengguna perlu dilakukan agar pengguna dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan secara mandiri dan efektif dengan dukungan teknologi informasi terkini. Kegiatan pendidikan pengguna perlu diadaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dengan kebutuhan
Dokumen tersebut membahas pengembangan sistem informasi perpustakaan di fakultas teknik untuk mengubah pengelolaan data secara manual menjadi berbasis komputer, mulai dari pendaftaran anggota hingga proses peminjaman buku. Tujuannya adalah menciptakan perpustakaan yang lebih efisien dan efektif dengan menggunakan teknologi informasi.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
1. Dokumen tersebut membahas rancangan pembangunan sistem e-library berbasis web untuk perpustakaan APTIKOM Indonesia.
2. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya.
3. Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk memaksimalkan layanan perpustakaan secara online dan memberikan informasi yang lebih komprehen
Makalah ini membahas pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas layanan kepada pengguna dengan memberikan informasi yang tepat, kepada pengguna yang tepat, dan waktu yang tepat. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat bermanfaat sebagai sistem manajemen perpustakaan dan sarana penyimpanan, pencarian, dan penyebaran informasi digital."
Materi pelatihan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan dafta...Resika Arthana
Dokumen ini memberikan panduan pelatihan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka berbasis Microsoft Word 2010. Terdapat penjelasan mengenai sumber pustaka online seperti OPAC, e-journal, e-book, mesin pencari seperti Google Scholar, dan portal seperti Perpustakaan Nasional dan Garuda DIKTI. Juga dijelaskan langkah-langkah penulisan daftar pustaka secara otomatis menggunakan fitur Microsoft Word.
Dokumen ini membahas kerjasama dan jaringan perpustakaan antara Indonesia dan Malaysia. Kerjasama perpustakaan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang semakin kompleks dengan sumber daya terbatas. Bentuk kerjasama yang ada meliputi pembagian katalog, koleksi, sumber daya, dan pelatihan. Kendala kerjasama adalah biaya tinggi dan konflik kebijakan. Contoh kerjasama meliputi IFLA, ASEAN, dan pertukaran
Jurnal Perpustakaan Berbasis Web Applicationdwiptrgagah
Tesis ini membahas perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web yang terintegrasi antara digital library system dan library management system. Sistem yang dikembangkan mampu mengintegrasikan komponen-komponen library management system ke dalam arsitektur digital library system agar dapat memanfaatkan keunggulan masing-masing sistem tersebut dalam penyediaan informasi sumber daya digital maupun non-digital.
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...wandafebri
Dokumen tersebut merupakan resume yang menjelaskan 7 langkah literasi informasi yaitu perumusan masalah, identifikasi sumber informasi, evaluasi informasi, penggunaan informasi, penciptaan karya, evaluasi karya, dan pelajaran yang dipetik.
Laporan tahap 1 pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat ...Abd Rahman
Dokumen tersebut membahas pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap minat baca di perpustakaan. Internet dianggap sebagai sumber informasi alternatif yang mudah diakses oleh mahasiswa dibanding perpustakaan, sehingga minat baca di perpustakaan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan internet dan minat baca perpustakaan mahasiswa.
Makalah ini membahas tentang penerapan metode pendidikan pemakai di perpustakaan. Pendidikan pemakai bertujuan untuk memperkenalkan berbagai layanan dan informasi yang tersedia di perpustakaan kepada pengguna agar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan."
Artikel ini membahas konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas dengan menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat. Meskipun perpustakaan desa telah diatur dalam undang-undang, banyak yang belum berfungsi optimal karena pengembangannya kurang memperhatikan prosedur seperti kajian kebutuhan pengguna dan profil masyarakat. Artikel ini menyarankan pengembangan perpustakaan desa yang sesu
Makalah ini membahas tentang analisis penerapan semantic web di perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Definisi semantic web adalah kumpulan teknologi yang memungkinkan komputer memahami arti informasi berdasarkan metadata. Analisis menunjukkan bahwa repository UPI menerapkan semantic web dengan menduduki peringkat ke-4 nasional, dan menyediakan berbagai fitur pencarian lanjutan beserta format ekspor hasil pencarian."
User Education Dan Perkembangan TeknologiAnggi Hafiz
Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan pengguna di perpustakaan untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Pendidikan pengguna perlu dilakukan agar pengguna dapat memanfaatkan sumber daya perpustakaan secara mandiri dan efektif dengan dukungan teknologi informasi terkini. Kegiatan pendidikan pengguna perlu diadaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dengan kebutuhan
Dokumen tersebut membahas pengembangan sistem informasi perpustakaan di fakultas teknik untuk mengubah pengelolaan data secara manual menjadi berbasis komputer, mulai dari pendaftaran anggota hingga proses peminjaman buku. Tujuannya adalah menciptakan perpustakaan yang lebih efisien dan efektif dengan menggunakan teknologi informasi.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
1. Dokumen tersebut membahas rancangan pembangunan sistem e-library berbasis web untuk perpustakaan APTIKOM Indonesia.
2. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya.
3. Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk memaksimalkan layanan perpustakaan secara online dan memberikan informasi yang lebih komprehen
Makalah ini membahas pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas layanan kepada pengguna dengan memberikan informasi yang tepat, kepada pengguna yang tepat, dan waktu yang tepat. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat bermanfaat sebagai sistem manajemen perpustakaan dan sarana penyimpanan, pencarian, dan penyebaran informasi digital."
Materi pelatihan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan dafta...Resika Arthana
Dokumen ini memberikan panduan pelatihan penelusuran sumber pustaka secara online dan penulisan daftar pustaka berbasis Microsoft Word 2010. Terdapat penjelasan mengenai sumber pustaka online seperti OPAC, e-journal, e-book, mesin pencari seperti Google Scholar, dan portal seperti Perpustakaan Nasional dan Garuda DIKTI. Juga dijelaskan langkah-langkah penulisan daftar pustaka secara otomatis menggunakan fitur Microsoft Word.
Dokumen ini membahas kerjasama dan jaringan perpustakaan antara Indonesia dan Malaysia. Kerjasama perpustakaan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang semakin kompleks dengan sumber daya terbatas. Bentuk kerjasama yang ada meliputi pembagian katalog, koleksi, sumber daya, dan pelatihan. Kendala kerjasama adalah biaya tinggi dan konflik kebijakan. Contoh kerjasama meliputi IFLA, ASEAN, dan pertukaran
Jurnal Perpustakaan Berbasis Web Applicationdwiptrgagah
Tesis ini membahas perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web yang terintegrasi antara digital library system dan library management system. Sistem yang dikembangkan mampu mengintegrasikan komponen-komponen library management system ke dalam arsitektur digital library system agar dapat memanfaatkan keunggulan masing-masing sistem tersebut dalam penyediaan informasi sumber daya digital maupun non-digital.
Resume buku Knowledge Management "Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Man...wandafebri
Dokumen tersebut merupakan resume yang menjelaskan 7 langkah literasi informasi yaitu perumusan masalah, identifikasi sumber informasi, evaluasi informasi, penggunaan informasi, penciptaan karya, evaluasi karya, dan pelajaran yang dipetik.
Laporan tahap 1 pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat ...Abd Rahman
Dokumen tersebut membahas pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap minat baca di perpustakaan. Internet dianggap sebagai sumber informasi alternatif yang mudah diakses oleh mahasiswa dibanding perpustakaan, sehingga minat baca di perpustakaan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan internet dan minat baca perpustakaan mahasiswa.
Makalah ini membahas tentang penerapan metode pendidikan pemakai di perpustakaan. Pendidikan pemakai bertujuan untuk memperkenalkan berbagai layanan dan informasi yang tersedia di perpustakaan kepada pengguna agar dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan."
Artikel ini membahas konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas dengan menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat. Meskipun perpustakaan desa telah diatur dalam undang-undang, banyak yang belum berfungsi optimal karena pengembangannya kurang memperhatikan prosedur seperti kajian kebutuhan pengguna dan profil masyarakat. Artikel ini menyarankan pengembangan perpustakaan desa yang sesu
Makalah ini membahas tentang analisis penerapan semantic web di perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Definisi semantic web adalah kumpulan teknologi yang memungkinkan komputer memahami arti informasi berdasarkan metadata. Analisis menunjukkan bahwa repository UPI menerapkan semantic web dengan menduduki peringkat ke-4 nasional, dan menyediakan berbagai fitur pencarian lanjutan beserta format ekspor hasil pencarian."
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Konsep layanan referensi website
1. LAYANAN REFERENSI BERBASIS WEBSITE MELALUI “BOOKMARKING”
(Suatu Konsep Layanan Referensi Multi-Akses di Era Internet)
Sumber :http://www.wlgriffin.com/images/reference_photo_03.jpg
Oleh : Nazarudin Musa, S.Ag,.SIP,.MLIS
PUSTAKAWAN PADA UPT.PERPUSTAKAAN IAIN AR-RANIRY
BANDA ACEH- 2012
2. ABSTRAK
Artikel ini memaparkan tentang konsep “Layanan Referensi Berbasis Website” dengan
menggunakan fasilitas bookmark. Ada 2 dasar pemikiran yang melatarbelakangi munculnya
konsep ini. Pertama, ini merupakan refleksi dari fenomena maraknya penerapan TI di
perpustakaan dewasa ini. Kedua, terinspirasi dari hasil survey pribadi tentang tugas evaluasi
website pada mata kuliah Terbitan Pemerintah dan Badan Iternasional. Ada 2 tujuan yang
diharapakan dapat dicapai dari konsep layanan ini. Tujuan jangka pendek, diharapkan konsep
ini menjadi salah satu layanan alternatif perpustakaan yang dapat membantu kebutuhan
informasi masyarakat di era online, khususnya generasi internet (netizen) yang selalu
menginginkan informasi serba di ujung jari. Adapun jangka panjang atau tujuan akhir (the
ultimate goal) dari konsep ini adalah menjadi cikal bakal Pusat Referensi Online Multi-Akses
(PROMA) (Multi-Access Online Reference Center), yang diyakini sangat potensial untuk
disediakan di perpustakaan umum dan perpustakaan perguruan tinggi. Pada bagian pertama,
artikel ini memaparkan sekilas tentang dampak penerapan IT di perpustakaan luar negeri.
Bagian ke dua menjelaskan secara komperehensif tentang Layanan Referensi Berbasis Web
melaui bookmarking, yang meliputi justifikasi dan signifikasnsi layanan informasi alternatif
ini dalam konteks perpustkaan Indonesia. Pada bagian ke tiga, tulisan ini akan berisi panduan
tentang cara penggunaan bookmark dengan menggunakan Google Chrome, dan ditutup
dengan rekomendasi dan saran-saran terkait dengan konsep Layanan Referensi Online
berbasis websaite ini.
2 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
3. I. PENDAHULUAN
Jika kita jeli dalam membaca tulisan-tulisan terkait perkembangan informasi dewasa
ini, sering kita menemukan berbagai istilah yang menggambarakan kedahsyata
perkembangan informasi. Dianatara istilah tersebut misalnya “ledakan informasi” (Explode
of Information), dibombardir oleh informasi (Bombardired by information),”Membanjirnya
informasi (Flood of Information), membludaknya informasi (Information overload), dan lain-
lain. Tetapi uniknya kesemua istilah tersebut berkonotasi negative, dalam artian mengandung
makna catastrophic (becana).
Meskipun dipahami bahwa istilah-istilah tersebut hanya personifiksi terhadap
perkembangan informasi, tapi terkadang itu bisa menjadi realita. Karena ternyata tidak sedikit
pencari informasi di era informasi yang merasa resah dan geliah (anxiety) karena sangat
kesulitan mendapatkan informasi yang relevant dan reliable ( terpercaya). Alasan logisnya
jelas, yaitu karena tidak semua informasi yang teresebar baik offline maupun online, dalam
berbagai format dan media, itu sudah dikelola dengan baik. Maka dengan demikian
“malapetka” keresahan dan kekhawatiranpun sulit dihindari.
Peran pustakawan sangat diperlukan untuk menyikapi fenomena ini. Pustakawan
dituntut proaktif mendeteksi, mengevaluasi dan mencarikan solusi yang efektif dengan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki perpustakaan. Salah satu contoh solusi misalnya
dengan cara memaksimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam berbagai aspek
layanan perpustakaan, mulai dari proses seleksi sampai proses temu kembali informasi
(information retreival).
Menjadikan TI sebagai solusi adalah sangat beralasan. Apalagi jika dilihat ini dari
aspek kausatif (hubungan sebab akibat); dimana diklaim bahwa TI-lah penyebab atau faktor
penggerak utama (generating faktor) perkembangan informasi. Maka dengan demikian
3 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
4. menjadikan TI sebagai solusi adalah cara yang paling bijak (wise way), atau dengan bahasa
puitisnya “TI yang mulai, TI yang harus menjadi solusi”
Dengan berpijak pada prinsip tersebut, tulisan ini mencoba menganalisa fenomena
penerapan TI dalam konteks perpustakaan Indonesia, dan memaparkan satu model
pemanfaatan TI di perpustkaan dalam bentuk “Layanan Referensi Online Berbasis Web”
dengan menggunakan fitur bookmark. Layanan ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi
dalam mengahadapi fenomena “frustasi” pencari informasi sebagaimana disebutkan di atas.
II. DAMPAK PEMANFAATAN TI DI PERPUSTAKAAN LUAR NEGERI
Penerapan Teknologi Informasi (TI) yang begitu pesat di perpustakaan negara-negara
maju dewasa ini telah mampu meningkatkan tidak hanya performa (penampilan)
perpustakaan, tetapi juga citra profesi pustakawan. Perpustakaan sudah dikategorikan sebagai
salah satu “social software”, yang mampu menghubungkan masyarakat dan sumber informasi
secara online dan simultan. Kreatifitas pustakawan dalam menciptakan layanan dan model
penelusuran yang hampir setara dengan mesin-mesin pencari (search engines) andalan dunia
online saat ini, seperti Google,Yahoo, MSN, IBM, Amazon dan lain-lain, sebagaimana
dikemukakan dalam hasil survey OCLC tahun 2004.
4 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
5. Sikap responsif dan kreatif pustakawan ini merupakan suatu prestasi yang patut
diapresiasikan ditengah kekhawatiran banyak orang terhadap eksistensi perpustkaan di era
Internet dewasa ini. Pencapaian prestasi ini tentu tidak terlepas dari kesigapan dan kreatifitas
pustakawan dalam memaksimalkan pemanfaatan IT dan Internet di perpustakaan. Para
pustakawan tidak hanya terkagum dengan kehandalan software dan hardware, tetapi mereka
mampu memadukan kekuatan brainware mereka dengan kecanggihan hardware dan
software untuk menciptakan layanan-layanan perpustakaan yang efektif, atraktif dan clikable
dengan tetap mempertahan aspek-aspek kepustakawanan mulai dari proses seleksi sampai
proses temu kembali.
III. SEKILAS TENTANG LAYANAN REFERENSI
a. Pengertian
Menurut Bunge and Bopp (1991), layanan refernsi pada prinsipnya adalah layanan
perpustakaan yang fokus pada koleksi dan pertanyaan rujukan yang bertujuan untuk
membantu pemakai yang mengalami kesulitan dalam mencari dan mendapatkan informasi
yang relevan sesuai dengan keperluan, baik secara perorangan seperti menjawab pertanyaan,
maupun kepada kelompok, seperti memberikan bimbingan (Bibliogrphic Instruction).
b. Konsep Dasar Layanan Referensi
Para sejarawan sepakat bahwa Samuel Green dianggap sebagai konseptor layanan
referensi. Hal ini karena banyak peneliti tentang layanan referens selalu merujuk kepada
karya Green, yang ditulis tahun 1876, berjudul “Personal Relations Between Librarians and
Readers”, dan terakhir diterbitkan dalam American Library Journal, yang sekarang lebih
dikenal dengan Library Journal. Menariknya, meskipun karya Green ini disatu sisi dianggap
kuno, tetapi disi lain dianggap sangat modern dalam hal konsep layanan referensi. Hal ini
karena ternyata Green sejak dulu sudah membicarakan beberapa prinsip dasar, baik dalam hal
5 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
Gambar 1: The 2003 OCLC Environmental Scan: Pattern Recognition Report
6. sistem maupun sasaran pelayanan, ternyata masih relevan di era dalam pelayanan referensi di
era global ini. Salah satu konsep Green yang paling pokok misalnya terkait dengan bahasan
tentang fungsi dasar referensi yaitu Information, Guidance dan Instruction.
c. Fungsi Dasar Layanan Referensi
Ditinjau dari segi fungsi layanan referensi, Bunge dan Boop (1991) dengan merujuk
kepada karya “konseptor” layanan referensi Samuel Green (1876), mengkategorikannya ke
dalam 3 fungsi dasar yaitu fungsi informasi (Information), fungsi bimbingan (Guidance) dan
dan fungsi instruksi (Instruction). Meskipun ke 3 fungsi dikelompokkan terpisah secara
teori, tetapi pada prakteknya terkadang dilakukan secara bersama-sama. Untuk penjelasan
lebih lanjut tentang ke tiga fungsi ini dan model-model layanan rferensi disarankan dapat
untuk membaca tulisan Dian Wulandari (199?) berjudul “Layanan referensi di era
informasi: menjalankan fungsi pendidik pada perpustakaan perguruan tinggi”.
IV. KONSEP DASAR LAYANAN REFERENSI BERBASIS WEBSITE
a. Maksud dan Tujuan
Adapun yang dimaksud dengan Layanan Referensi Berbasis Website adalah suatu
konsep layanan referensi berbasis informasi dari website-website terseleksi dalam berbagai
bidang, yang dikumpulkan dengan menggunakan fitur bookmark melalui kegiatan
bookmarking. Kegiatan bookmarking yang dimaksud adalah kegiatan menyeleksi,
menyimpan, dan mengorganisasikan alamat atau situs website (URL) yang pernah dikunjungi
kedalam folder-folder sesuai yang diinginkan yang ditempatkan di toolbar PC/Laptop
sehingga demikian akan memudahkan dalam proses temu kembali informasi (Information
Retrieval Process).
6 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
7. Layanan referensi ini diharapakan dapat menjadi salah satu layanan alternatif
perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di era online,
khususnya generasi internet (netizen) yang selalu menginginkan informasi serba di ujung
jari. Adapun tujuan akhir ( the ultimate goal) dari konsep ini diharapkan dapat berkembang
menjadi Pusat Referensi Multi-Akses (PROMA) (Multi-access Reference Center), yang
mampu menjawab berbagai pertanyaan masyarakat secara online, baik melalui telepon,e-
mail, chating, SMS, dan berbagai alat komunikasi lainnya.
b. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran “Layanan Referensi Berbasis Website” dengan menggunakan
fasilitas bookmark ini muncul dari 2 ide dasar. Pertama, layanan ini merupakan refleksi dari
fenomena maraknya penerapan TI di perpustakaan dewasa ini. Kedua, terinspirasi dari hasil
survey pribadi tentang tugas evaluasi website pada mata kuliah terbitan pemerintah dan
badan internasional.
c. Signifikansi Penerapan Layanan Referensi Bernasis Website di Perpustkaan
Layanan Referensi ini sangat signifikan disediakan di perpustakaan dewasa ini.
Alasan teoritisnya berpijak pada hukum Ranganathan atau “Ranganathan’s Laws of Library
Science bahwa perpustakaan merupakan sesuatu yang berkembang (The library is a growing
organism). Maka dengan demikian, layanan ini merupakan salah satu bukti pengembangan
perpustakaan. Namun karena terjadi banyak perubahan dalam hal media penyimpanan
informasi sebagai akibat perkembangan TI, maka layananan ini disesuaikan dengan merujuk
pada sumber yang berasal dari website saja. Hal ini masih sangat relevan dengan ke 5
hukum Ranganathan yang dimodifikasi oleh Noruzi, A. (2004) dalam karyanya “Application
of Ranganathan’s Laws to the Web” yaitu:
1. Web resources are for used. (Sumber informasi dari web adalah untuk digunakan)
2. Every user has his or her web resource. (Setiap orang memiliki sumber informasi )
7 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
8. 3. Every web resource its user. (Setiap informasi di web ada penggunanya)
4. Save the time of the user. (Selamatkan waktu pengguna)
5. The Web is a growing organism.( web merupakan “makhluk” yang berkembang)
Ada 4 alasan utama yang sangat mendukung penerapan layanan referensi berbasis
website ini diterapankan di perpustakaan di Indonesia, yaitu: Murah, Mudah, Menyenangkan,
Menantang, dan Menjajikan.
þ MURAH
Layanan ini dapat diciptakan dengan murah karena tidak memerlukan biaya untuk
penambahan hardware maupun software khusus, dan alasan ini penting
dipertimbangkan dalam konteks perpustakaan Indonesia. Adapun yang diperlukan
hanyalah koneksi internet, kemauan dan kreatifitas pustakawan untuk menyeleksi, dan
mengorganisasikan situs-situs website (URL) terbaik kedalam folder-folder sesuai
kategori yang diinginkan (proses bookmarking).
þ MUDAH
Hal ini karena kesemua kegiatan bookmarking dapat dilakukan secara simultan,
dalam artian menyeleksi, mengklasifikasi dan menemukan kembali website –website
pilihan dalam berbagai bidang yang sudah disimpan (dibookmark) dengan beberapa
klik saja. Layanan ini juga mudah dalam hal menggunakan karena bersifat multi-
akses, masyarakat bisa menguhubungi layanan dengan berbagai macam pendekatan
sebagai mana disebutkan di atas. Kemudahan lainnya karena fasilitas/fitur bookmark
tersedia pada setiap webbrowser seperti Mozilla, Google Chrome, Opera,Safari,
Internet Explorer, yang menggunakan istilah “Favourite”
þ MENYENAGKAN
8 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
9. Proses pembuatan layanan referensi melalui bookmarking ini dapat dilakukan dengan
santai dan tidak memerlukan waktu khusus. Pustakawan dapat melakukan kegiatan ini
kapan saja ketika surfing di Internet.
þ MENANTANG
Meskipun proses pembuatannya menyenangkan namun dalam penggunaan layanan
ini sangat menantang. Hal ini karena, seperti halnya dalam layanan referensi
konvensional, layanan referensi berbasis web ini juga menuntut kompetensi
pustakawan. Kompetensi yang diperlukan dalam layanan ini adalah kompetensi
evaluasi website (informasi), kompetensi komunikasi, dan kompetensi strategi
penelusuran (Search Strategy).
þ MENJANJIKAN
Layanan Referensi Multi-Akses ini juga sangat menjanjikan karena dapat menjadi
salah satu strategi untuk meningkat citra profesi pustakawan. Diyakini apabila
layanan ini berkembang dan pustakawan mampu melayani kebutuhan informasi
masyarakat dan memandu masyarakat dengan cara-cara yang disukai, maka secara
langsung akan merubah persepsi masyarakat terhadap pustakawan, dari penjaga buku
menjadi pemandu pengetahuan dan intruktur masyarakat demi terwujudnya
masyarakat melek informasi (Dian Wulandari, 1997).
d. Manfaat
Secara umum manfaat Layanan Referensi Multi-Akses dapat dikategorikan ke dalam
empat manfaat berikut berikut:
9 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
10. þ Manfaat Intelktual (Intelectual Benefits): yaitu dengan layanan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan pustakawan dalam berbagi bidang sehingga mampu
melayani kebutuhan informasi masyrakat dengan lebih professional, dan mampu
berpikir kritis dalam melakukan berbagai kegiatan kepustakawanan.
þ Manfaat Praktis (Practical Benefits): yaitu meningkatnya keahlian dalam komunikasi
dan penelusuran informasi. Kedua hal ini sangat penting agar pustakwan lebih
kreatif dalam menciptakan program-program perpustakaan dan lebih profesional
dalam melayani melayani masyarakat pencari informasi.
þ Manfaat Emosional (Emotional Benefits): Dengan layanan ini juga diyakini dapat
meningkatkan motivasi pustakwan sehingga lebih percaya diri dalam melaksanakan
tugas-tugas kepustakwanan. Dengan demikian citra pustakawan akan meningkat dan
mampu bekerjasama dengan profesi-profesi lainnya dalam usaha membangun bangsa
dan agama.
þ Manfaat Spritual (Spiritual Benefits): yaitu meningkatnya ketekunan dan
kesabarabaran dengan tidak semata-mata mengharapkan bayaran materi, dalam
setiap memberikan jasa layanan masyarakat. Namun senantiasa mensyukuri atas
segala rahmat Ilahi, mulai dari kesehatan, pengetahuan, keahlian dan lain-lain
sebagainya.
V. CARA PENGGUNAAN BOOKMARK DENGAN GOOGLE CHROME
a. Pengertian
Kata Bookmark terdiri dari dua kata yaitu book (buku) dan mark (tanda).
Dalam konteks konvensional berarti penanda halaman buku untuk menandakan
halaman yang sudah dibaca. Adapun bookmark yang dimaksudkan disini adalah
10 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
11. fasiltas/fitur web-browser yang berfungsi untuk menyimpan halaman website/situs
yang pernah dikunjungi dalam bentuk URL (Universal Resource Locator) dengan
tujuan agar mudah ditemukan kembali ketika diperlukan. Maka disini secara fungsi,
bookmark konvensional dan modern tidak ada perbedaan. Fasilitas bookmark
terdapat pada setiap web-browser seperti Mozilla, Opera, Safari, Google Chrome,
dan Internet Explorer, yang menggunakan istilah ”Favourite”.
b. Langkah-langkah penggunaan Bookmark
Berikut ini adalah contoh penggunaan bookmark dengan menggunakan Google Chrome.
þ Buka Google Chrome
þ Lakukan penelusuran seperti biasa
11 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
12. þ Buka halaman website dan Evalusi
þ Simpan dengan cara klick tanda bintang disudut kanan atas
þ Pilih Folder yang sudah ada, atau buat folder lain dengan cara klik pada edit,
12 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
13. Lalu klik pada “Foler Baru”
þ Buat Nama Folder lalu simpan
þ Atur Folder sesuai yang diinginkan ke toolbar, dengan cara menyeret (drug)
13 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
14. þ Selesai
VI. REKOMENDASI DAN SARAN
Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu pesat menuntut para penyedia jasa
informasi untuk berbenah diri, kreatif, proaktif dan professional dalam menciptakan dan
memberikan layanan. Penguasaan Teknologi Informasi baik secara teoritis maupun praktis
menjadi sangat penting bagi setiap pustakawan dan staf perpustakaan. Hal ini karena
disamping untuk menunjang tugas-tugas operasional kepustakawanan, juga untuk memenuhi
kebutuhan informasi, khususnya para ”netizen” yang cendrung mencari informasi serba click
(Clickable).
Pemenuhan kebutuhan informasi secara cepat, akurat dengan cara-cara yang sesuai
kebutuhan masyrakat menjadi tantangan tersendiri bagi perpustakaan di era ICT ini. Oleh
karena itu pustakawan harus selalu mengupdate pengetahuannya dalam bidang
14 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
15. kepustakawanan dan juga yang berkaitana dengan aplikasi teknologi informasi di
perpustakaan. Pustakawan dituntut untuk jeli melihat aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan di
berbasis internet yang cocok diterapkan di perpustakaan.
Meskipun disadari bahwa konsep layanan referensi berbasis website ini masih belum
secara tuntas secara teknis dalam tulisan ini, namun diharapkan tulisan ini dapat menjadi
menginspirasi teman-teman pustakawan yang belum menggunakan agar dapat mencoba
menggunakannya.
Disadari bahwa tulisan ini masih ada kekurangan-kekurangan, maka kritik dan saran
untuk kesempurnaan artikel ini sangat diharapkan. Mari maksimalkan pemanfaatan TI dalam
berbagai aspek kepustakawan agar eksistensi perpustakaan dan citra profesi pustakawan terus
berkembang dalam melaksanakan tugas mulia sebagai pengelola pengetahuan, pemandu
penelusuran untuk mencapai visi terwujudnya masyarakat literasi informasi dan teknologi.
DAFTAR BACAAN
1. Anderson, Debbie and Genit, Jasen. (1997). The evolving roles of information
professional in the digital age. Diakses tanaggal 25 Agustus 2012 dari
www.educause.edu/ir/library/html/cnc9754/cnc9754.html.
2. Arief Nurrahman (2011). Strategi Digital untuk Meningkatkan Pemanfaatan E-Journal:
Perspektif Pustakawan dan Perpustakaan. Visi Pustaka Vol.13 No.2 – Agustus 2011.
Daiakses tanggal 24 Juli 2012 dari http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?
id=158.
3. Bopp, Richard E. and Smith, Linda C (Eds.). (1991). Reference and information
services. Englewood, Colorado: Libraries Unlimited.
4. Dian Wulandari (1997?). Layanan referensi di era informasi: menjalankan fungsi
pendidik pada perpustakaan perguruan tinggi. Diakases tanggal 25 Agustus 2012 dari
http://www3.petra.ac.id/library/articles/pustakawan_referensi.pdf
5. Noruzi, A. (2004). Application of Ranganathan’s Laws to the Web.Webology, 1(2),
Article8.Diakses tanggal 20 Juli 2012 darihttp://www.webology.ir/2004/v1n2/a8.html
6. OCLC (2004). The 2003 OCLC Environmental Scan: Pattern Recognition Report.
15 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com
16. Diakses tanggal 20 Juli 2012 dari www.oclc.org/membership/escan/summary/
16 Layanan Referensi Berbasis Web sMelalu i”Bookmarking” | Nazaruddin,S.Ag,SIP,MLIS | e-mail :nazarmusmar@gmail.com