Disampaikan Pada Sukarelawan Kampung Binaan Papuan Youth Health.
Interprofessional education (IPE) adalah salah satu konsep pendidikan yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan yang terintegrasi untuk peningkatan kemampuan kolaborasi. IPE terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain,dan mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
Refleksi diri yang baik terdiri atas enam poin utama. (1)Deskripsi pengalaman belajar yang tidak ada kaitannya dengan isu,(2)Deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri,(3)Lesson learned yang telah diidentifikasi tanpa menunjukkan hubungan yang eksplisit melalui bukti pendukung lesson learned,(4)Mengandalkan penilaian diri seutuhnya tanpa memasukkan bukti eksternal pendukung,(5)Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isu dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh pada situasi saat ini,(6)Analisis, termasuk bukti eksternal pendukung lesson learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang.
Disampaikan Pada Sukarelawan Kampung Binaan Papuan Youth Health.
Interprofessional education (IPE) adalah salah satu konsep pendidikan yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan yang terintegrasi untuk peningkatan kemampuan kolaborasi. IPE terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain,dan mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
Refleksi diri yang baik terdiri atas enam poin utama. (1)Deskripsi pengalaman belajar yang tidak ada kaitannya dengan isu,(2)Deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri,(3)Lesson learned yang telah diidentifikasi tanpa menunjukkan hubungan yang eksplisit melalui bukti pendukung lesson learned,(4)Mengandalkan penilaian diri seutuhnya tanpa memasukkan bukti eksternal pendukung,(5)Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dengan isu dan menjelaskan bagaimana pengalaman tersebut berpengaruh pada situasi saat ini,(6)Analisis, termasuk bukti eksternal pendukung lesson learned, hubungan dengan pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang.
Dokter yang bekerja di rumah sakit di Indonesia sering membagi peran antara apa yang disebut sebagai pekerjaan "klinisi murni" dan apa yang disebut pekerjaan "manajemen" atau "struktural". Sesungguhnya, di masa depan, dokter yang bekerja di rumah sakit tidak bisa tidak memikirkan aspek pengembangan di rumah sakitnya. Sebagai pemimpin klinis, dokter dituntut untuk mampu berperan sebagai pemimpin dan pemberi pengaruh.
TUGAS PERKULIAHAN MINGGU KE - 8 (KMA473PKJ101)
Mata Kuliah : Standar Pelayanan Kesehatan
Dosen Pengampu : Erlina Puspitaloka Mahadewi, SE, MM, MBL
Nama : Dennis Setiawan
NIM : 20170301170
Fakultas/Jurusan : Ilmu – Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat
2. 5. APA SAJA PRINSIP-PRINSIP KOLABORASI TIM
KESEHATAN?
Kerjasama pada tahap perncanaan dan
tindakan serta berbagi dalam keputusan dan
tanggung jawab. Kolaborasi didasarkan pada
konsep tujuan umum, kontribusi praktisi
profesional, kolegalitas, komunikasi dan
praktek yang difokuskan kepada pasien
dengan kepercayaan sebagai konsep umum
kolaborasi.
3. • Point penting : Kerjasama dan kesetaraan
(esensi dasar)
• Point lainnya : Kebersamaan, berbagi tugas,
tanggung jawab, dan tanggung gugat
4. 6. MENGAPA KOLABORASI TIM KESEHATAN
PENTING? KAITKAN DENGAN KESELAMATAN
PASIEN (PATIENT SAFETY).
Sistem yang berdasar pada kolaborasi tim adalah suatu cara untuk menggapai
performa yang tinggi. Riset juga menunjukkan :
Tim kesehatan yang berfungsi secara efektif memberikan pelayanan yang lebih
berkualitas kepada pasien dan melahirkan berbagai inovasi pada pelayanan ke
pasien.
Anggota pada kelompok yang bekerja dengan baik mempunyai tingkat stress
yang rendah.
Kualitas baik pada komunikasi dan proses integrasi dalam tim kesehatan
berkontribusi pada kelahiran cara baru dan improvisasi pelayanan ke pasien.
Kepemimpinan yang jelas berimbas pada proses tim yang efektif, pelayanan
pasien yang berkualitas dan inovasi.
Bisa disimpulkan bahwa dengan kolaborasi tim kesehatan yang efektif,
keselamatan pasien juga meningkat dengan meningkatnya pelayanan kepada
pasien.
5. 7. APA MANFAAT KOLABORASI TIM KESEHATAN?
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional.
Memaksimalkan produktivitas serta efektifitas dan efisiensi sumber
daya.
Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
Meningkatkan kohesivitas antar tenaga kesehatan profesional.
Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga
kesehatan profesional sehingga dapat saling menghormati dan
bekerja sama.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
Peningkatan akses ke berbagai pelayanan kesehatan
Untuk tim kesehatan, memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan
pengalaman
6. REFERENSI
Kepmenkes RI No. 374/Menkes/SK/V/2009,
Tentang Sistem Kesehatan Nasional
How Good is Your Team? A Guide for Team
Members; Carol Borrill and Michael West